kenapa orang kristen kaya, dan orang islam banyak yang miskin? inilah rahasianya
Halaman 1 dari 1 • Share
kenapa orang kristen kaya, dan orang islam banyak yang miskin? inilah rahasianya
Sejak kecil dididik oleh sang ayah yaitu Daud, (simak dalam Amsal pasal 4), betapa pentingnya hikmat itu.
Dan hal ini begitu ditekankan sampai berulang-ulang, dan segala sesuatu yang diulang-ulang pasti akan mengendap di pikiran bawah sadar. Dalam Amsal pasal 4, kata didikan (karakter / SQ) diulang sampai dua kali, kata hikmat (kecerdasan emosi / EQ) diulang sampai 5 kali, kata pengertian (IQ) diulang sampai 3 kali
Oleh karna Daud menekankan pentingnya mengejar yang namanya hikmat itu, hasrat untuk memburu hikmat itu tertanam di pikiran bawah sadar Salomo, oleh karena itu saat Tuhan menjumpai Salomo di gelombang theta/ pikiran bawah sadar, dalam mimpinya, maka secara spontan Salomo menjawab pertanyaan Tuhan dengan meminta hikmat, dan bukan meminta yang lain seperti kekayaan, kehormatan dan kejayaan, atau nyawa musuh.
Amsal 1: 7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (IQ) , tetapi orang bodoh menghina hikmat (EQ) dan didikan (SQ)
Jika ayat ini dihubungkan dengan Amsal 22:4 ditulis bahwa :
Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah: kekayaan, kehormatan dan kehidupan
Dari dua ayat ini dapat disimpulkan bahwa: pengetahuan (IQ) mendapat ganjaran kekayaan, hikmat (EQ) mendapat ganjaran kehormatan, serta didikan (SQ) mendapat ganjaran kehidupan.
Membedah I Raja-raja 3: 1-15
Salomo sangat rendah hati, Salomo menyadari bahwa ia membutuhkan kasih karunia Tuhan, ia menyadari sepenuhnya bahwa ia sangat terbatas dalam hal pengalaman, ia masih sangat muda dan belum sempat memakan asam garam sebanyak ayahnya, dan ia menyadari tugas yang ia emban bukanlah tugas yang ringan.
Salomo tidak tergiur dengan kekayaan, ketenaran, kejayaan, pembalasan terhadap musuh …Sebagai raja yang masih sangat muda, Salomo menyadari, bahwa ia membutuhkan HIKMAT.
Saat Tuhan menjumpainya di Tetha, pikiran bawah sadar, yang diminta Samolo adalah HIKMAT, yang mana hikmat ini bisa berfungsi untuk (ayat 9) :
faham untuk menimbang perkara untuk menghakimi umat Tuhan
dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat
Orang yang berhikmat (EQ) mempunyai 2 aspek:
kecerdasan dalam mengambil keputusan yang tepat
kecerdasan dalam mengelola emosi yang nantinya juga bila dilatih terus akan menghasilkan karakter positif
Level yang diminta Salomo hanyalah level EQ, bukan sampai level tertinggi SQ, oleh karena itu, upah yang Tuhan berikan adalah:
hikmat (EQ)
pengertian (IQ) – tidak diminta Salomo, tetapi diberikan oleh Tuhan.
kekayaan (upah dari IQ)
dan kemuliaan (upah dari EQ)
dalam standart yang luar biasa.
tetapi soal upah UMUR PANJANG / kehidupan sebagai upah dari SQ (level tertinggi) (Amsal 22:4) nanti dulu, ada syarat yang Tuhan minta, yaitu jika mau hidup taat pada Tuhan ( karakter/SQ/ yang diperoleh dari didikan)
Orientasi hidup Salomo dalam I Raja 3: 3 adalah menunjukkan kasihnya kepada Tuhan dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya, dalam hal ini Salomo belum memiliki pengenalan pribadi dengan Tuhan. tetapi di ayat 14, Tuhan menegaskan, bahwa tidak cukup bagi Tuhan bahwa Salomo hanya mengikuti jejak Daud dalam pengenalannya akan Tuhan, Tuhan menginginkan Salomo memiliki pengenalan akan Tuhan secara langsung, dan secara pribadi, tidak melalui ayahnya, tidak hidup di bawah bayang-bayang sang ayah. Level SQ tidak sama dengan seperti kita berguru pada seorang guru, belajar tentang ilmu binatang, misalnya. Level SQ hanya didapat secara pribadi dengan Tuhan, tidak bisa melalui perantara.
Peranan Daud tetap ada, tetapi bukan sebagai perantara antara Salomo dengan Tuhan, melainkan hanya sebagai standart/teladan hidup -yang intim dengan Tuhan – saja.
Perhatikan , untuk mencapai level SQ diperlukan didikan, pembentukan karakter sehingga serupa Kristus, dan hal itu hanya bisa diraih dengan cara bergaul intim dengan Tuhan, pengenalan dengan Tuhan setiap hari, dan jangan hanya dari kata orang saja kita mengenal Tuhan ( Ayub 42:5).
Tuhan menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya dalam I Raj 9: 1-25
Dalam peristiwa ini, Tuhan memberi peringatan pada Salomo untuk mendidik anak-anaknya hidup takut akan Tuhan, (ay 6), Tuhan juga berpesan agar Salomo hidup taat pada Tuhan dan apabila mereka meninggalkan Tuhan serta menyembah berhala, maka akan ada hukuman.
Beralih ke I Raj 11: 1-13
Tuhan murka pada Salomo, karena Tuhan telah dua kali menampakkan Diri-Nya pada Salomo, dan Tuhan juga sudah memberi peringatan kepadanya, tetapi Salomo melanggar perjanjiannya dengan Tuhan.
Seharusnya perjumpaan dengan Tuhan itu sangat berkesan, dan merupakan peristiwa yang tidak mungkin terlupakan, melekat di pikiran bawah sadar. Semua pesan Tuhan, dalam dua kali Tuhan menampakkan diri itu, seharusnya menjadi bagian yang sangat terpatri dalam sanubari Salomo.
Lalu mengapa Salomo sampai meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala?
(ayat 2-3)
istri-istri Salomo yang menyembah berhala itu menarik hatinya lebih daripada Tuhan.
Inilah gelombang alpha cara dunia. Kesenangan seks dan pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. I Kor 15:33.
Semua kebiasaan buruk dari teman/istri/sahabat, dll yang tidak seturut Firman Tuhan, adalah bahasa gambar yang terus menerus diulang-ulang dan mengendap di pikiran bawah sadar, bisa saja menumpuki memory perjumpaan dengan Tuhan di masa yang dulu.
Gelombang alpha cara Alkitab, penyembahan Salomo kepada Tuhan, terlalu jarang dan sedikit sekali , ( I Raj 9:25) yaitu hanya tiga kali (bukan dalam sehari- melainkan) setahun. Bandingkan dengan Daud, Maz 5: 4, Daud menghadap Tuhan setiap pagi.
Kesimpulan : sekalipun seseorang pernah melihat Tuhan menampakkan diri, bahkan sampai dua kali, dan menjadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup, akan tetapi apabila tidak membangun gaya hidup gelombang alpha cara Alkitab, dengan bergaul intim setiap hari dengan Tuhan, kemurtatan bukan menjadi hal yang aneh.
Beralih ke I Raja 12; 1-24
Rehabeam , anak Salomo menjadi raja menggantikan ayahnya. Lihatlah dalam perikop ini. Kegagalan Salomo dalam mendidik Rehabeam (I Raj 9:6), menyebabkan starting point Salomo yang mana sanggup membuat orang Israel tercengang saat ia memberi keputusan mengenai 2 orang wanita yang memperebutkan seorang bayi, dalam sebuah kasus tanpa saksi mata ini, sangat berbeda dengan starting point sang anak, Rehabeam , yang tidak mau mendengar nasehat orang lain, sehingga dengan menaikkan pajak, kerajaan Israel menjadi pecah.
Rehabeam sama sekali tidak memiliki kecerdasan Hikmat (EQ) seperti sang ayah.
Ingat, orang yang berhikmat : mampu mengambil keputusan yang tepat dan mampu mengelola emosinya dengan baik.
Sangat berbeda sekali dengan Ester yang memiliki kecerdasan EQ tinggi, mau mendengar nasehat Mordekai, dan mampu mengambil keputusan yang tepat.
Kesimpulan dari ulasan panjang ini adalah:
didik anak-anak, persiapkan mereka seperti Daud mempersiapkan Salomo, sejak kecil, didik mereka.
tanamkan pentingnya didikan (SQ) lebih daripada EQ dan IQ. (dalam hal ini Daud, lebih menekankan EQ pada Salomo)
SQ harus diraih dengan cara pergaulan pribadi dengan Tuhan. Sebagai orang tua tidak boleh jadi juru bicara antara anak dan Tuhan, kita harus bawa anak-anak alami Tuhan secara pribadi, tetapi tetap hidup kita jadi teladan.
kegagalan Salomo adalah:
gelombang alpha cara dunia membuat peristiwa Tuhan menampakkan diri padanya sampai 2 kali, tergeser dari hidupnya.
Tidak membangun gaya hidup gelombang alpha cara Tuhan. (ibadah kepada Tuhan, semua unsur ibadah kita adlah gelombang alpha)
Kegagalan mendidik anak, karna gagal meninggalkan teladan hidup ‘mengikut Tuhan dengan sepenuh hati”
Dimensi kecerdasan Salomo:
wordsmart; menciptakan 3000 amsal
people smart; pandai menjalin hubungan politik luar negri, sehingga mendatangkan banyak upeti
picture smart; Salomo mendesign sendiri Bait Allah dan istananya yang sangat megah I raj 6: 38
music smart, karna salomo juga menggubah lagu sejumlah 1005 lagu ( I Raj 4: 32)
nature smart , ahli flora dan fauna ( I Raja 4: 33)
Dan hal ini begitu ditekankan sampai berulang-ulang, dan segala sesuatu yang diulang-ulang pasti akan mengendap di pikiran bawah sadar. Dalam Amsal pasal 4, kata didikan (karakter / SQ) diulang sampai dua kali, kata hikmat (kecerdasan emosi / EQ) diulang sampai 5 kali, kata pengertian (IQ) diulang sampai 3 kali
Oleh karna Daud menekankan pentingnya mengejar yang namanya hikmat itu, hasrat untuk memburu hikmat itu tertanam di pikiran bawah sadar Salomo, oleh karena itu saat Tuhan menjumpai Salomo di gelombang theta/ pikiran bawah sadar, dalam mimpinya, maka secara spontan Salomo menjawab pertanyaan Tuhan dengan meminta hikmat, dan bukan meminta yang lain seperti kekayaan, kehormatan dan kejayaan, atau nyawa musuh.
Amsal 1: 7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (IQ) , tetapi orang bodoh menghina hikmat (EQ) dan didikan (SQ)
Jika ayat ini dihubungkan dengan Amsal 22:4 ditulis bahwa :
Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah: kekayaan, kehormatan dan kehidupan
Dari dua ayat ini dapat disimpulkan bahwa: pengetahuan (IQ) mendapat ganjaran kekayaan, hikmat (EQ) mendapat ganjaran kehormatan, serta didikan (SQ) mendapat ganjaran kehidupan.
Membedah I Raja-raja 3: 1-15
Salomo sangat rendah hati, Salomo menyadari bahwa ia membutuhkan kasih karunia Tuhan, ia menyadari sepenuhnya bahwa ia sangat terbatas dalam hal pengalaman, ia masih sangat muda dan belum sempat memakan asam garam sebanyak ayahnya, dan ia menyadari tugas yang ia emban bukanlah tugas yang ringan.
Salomo tidak tergiur dengan kekayaan, ketenaran, kejayaan, pembalasan terhadap musuh …Sebagai raja yang masih sangat muda, Salomo menyadari, bahwa ia membutuhkan HIKMAT.
Saat Tuhan menjumpainya di Tetha, pikiran bawah sadar, yang diminta Samolo adalah HIKMAT, yang mana hikmat ini bisa berfungsi untuk (ayat 9) :
faham untuk menimbang perkara untuk menghakimi umat Tuhan
dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat
Orang yang berhikmat (EQ) mempunyai 2 aspek:
kecerdasan dalam mengambil keputusan yang tepat
kecerdasan dalam mengelola emosi yang nantinya juga bila dilatih terus akan menghasilkan karakter positif
Level yang diminta Salomo hanyalah level EQ, bukan sampai level tertinggi SQ, oleh karena itu, upah yang Tuhan berikan adalah:
hikmat (EQ)
pengertian (IQ) – tidak diminta Salomo, tetapi diberikan oleh Tuhan.
kekayaan (upah dari IQ)
dan kemuliaan (upah dari EQ)
dalam standart yang luar biasa.
tetapi soal upah UMUR PANJANG / kehidupan sebagai upah dari SQ (level tertinggi) (Amsal 22:4) nanti dulu, ada syarat yang Tuhan minta, yaitu jika mau hidup taat pada Tuhan ( karakter/SQ/ yang diperoleh dari didikan)
Orientasi hidup Salomo dalam I Raja 3: 3 adalah menunjukkan kasihnya kepada Tuhan dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya, dalam hal ini Salomo belum memiliki pengenalan pribadi dengan Tuhan. tetapi di ayat 14, Tuhan menegaskan, bahwa tidak cukup bagi Tuhan bahwa Salomo hanya mengikuti jejak Daud dalam pengenalannya akan Tuhan, Tuhan menginginkan Salomo memiliki pengenalan akan Tuhan secara langsung, dan secara pribadi, tidak melalui ayahnya, tidak hidup di bawah bayang-bayang sang ayah. Level SQ tidak sama dengan seperti kita berguru pada seorang guru, belajar tentang ilmu binatang, misalnya. Level SQ hanya didapat secara pribadi dengan Tuhan, tidak bisa melalui perantara.
Peranan Daud tetap ada, tetapi bukan sebagai perantara antara Salomo dengan Tuhan, melainkan hanya sebagai standart/teladan hidup -yang intim dengan Tuhan – saja.
Perhatikan , untuk mencapai level SQ diperlukan didikan, pembentukan karakter sehingga serupa Kristus, dan hal itu hanya bisa diraih dengan cara bergaul intim dengan Tuhan, pengenalan dengan Tuhan setiap hari, dan jangan hanya dari kata orang saja kita mengenal Tuhan ( Ayub 42:5).
Tuhan menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya dalam I Raj 9: 1-25
Dalam peristiwa ini, Tuhan memberi peringatan pada Salomo untuk mendidik anak-anaknya hidup takut akan Tuhan, (ay 6), Tuhan juga berpesan agar Salomo hidup taat pada Tuhan dan apabila mereka meninggalkan Tuhan serta menyembah berhala, maka akan ada hukuman.
Beralih ke I Raj 11: 1-13
Tuhan murka pada Salomo, karena Tuhan telah dua kali menampakkan Diri-Nya pada Salomo, dan Tuhan juga sudah memberi peringatan kepadanya, tetapi Salomo melanggar perjanjiannya dengan Tuhan.
Seharusnya perjumpaan dengan Tuhan itu sangat berkesan, dan merupakan peristiwa yang tidak mungkin terlupakan, melekat di pikiran bawah sadar. Semua pesan Tuhan, dalam dua kali Tuhan menampakkan diri itu, seharusnya menjadi bagian yang sangat terpatri dalam sanubari Salomo.
Lalu mengapa Salomo sampai meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala?
(ayat 2-3)
istri-istri Salomo yang menyembah berhala itu menarik hatinya lebih daripada Tuhan.
Inilah gelombang alpha cara dunia. Kesenangan seks dan pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. I Kor 15:33.
Semua kebiasaan buruk dari teman/istri/sahabat, dll yang tidak seturut Firman Tuhan, adalah bahasa gambar yang terus menerus diulang-ulang dan mengendap di pikiran bawah sadar, bisa saja menumpuki memory perjumpaan dengan Tuhan di masa yang dulu.
Gelombang alpha cara Alkitab, penyembahan Salomo kepada Tuhan, terlalu jarang dan sedikit sekali , ( I Raj 9:25) yaitu hanya tiga kali (bukan dalam sehari- melainkan) setahun. Bandingkan dengan Daud, Maz 5: 4, Daud menghadap Tuhan setiap pagi.
Kesimpulan : sekalipun seseorang pernah melihat Tuhan menampakkan diri, bahkan sampai dua kali, dan menjadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup, akan tetapi apabila tidak membangun gaya hidup gelombang alpha cara Alkitab, dengan bergaul intim setiap hari dengan Tuhan, kemurtatan bukan menjadi hal yang aneh.
Beralih ke I Raja 12; 1-24
Rehabeam , anak Salomo menjadi raja menggantikan ayahnya. Lihatlah dalam perikop ini. Kegagalan Salomo dalam mendidik Rehabeam (I Raj 9:6), menyebabkan starting point Salomo yang mana sanggup membuat orang Israel tercengang saat ia memberi keputusan mengenai 2 orang wanita yang memperebutkan seorang bayi, dalam sebuah kasus tanpa saksi mata ini, sangat berbeda dengan starting point sang anak, Rehabeam , yang tidak mau mendengar nasehat orang lain, sehingga dengan menaikkan pajak, kerajaan Israel menjadi pecah.
Rehabeam sama sekali tidak memiliki kecerdasan Hikmat (EQ) seperti sang ayah.
Ingat, orang yang berhikmat : mampu mengambil keputusan yang tepat dan mampu mengelola emosinya dengan baik.
Sangat berbeda sekali dengan Ester yang memiliki kecerdasan EQ tinggi, mau mendengar nasehat Mordekai, dan mampu mengambil keputusan yang tepat.
Kesimpulan dari ulasan panjang ini adalah:
didik anak-anak, persiapkan mereka seperti Daud mempersiapkan Salomo, sejak kecil, didik mereka.
tanamkan pentingnya didikan (SQ) lebih daripada EQ dan IQ. (dalam hal ini Daud, lebih menekankan EQ pada Salomo)
SQ harus diraih dengan cara pergaulan pribadi dengan Tuhan. Sebagai orang tua tidak boleh jadi juru bicara antara anak dan Tuhan, kita harus bawa anak-anak alami Tuhan secara pribadi, tetapi tetap hidup kita jadi teladan.
kegagalan Salomo adalah:
gelombang alpha cara dunia membuat peristiwa Tuhan menampakkan diri padanya sampai 2 kali, tergeser dari hidupnya.
Tidak membangun gaya hidup gelombang alpha cara Tuhan. (ibadah kepada Tuhan, semua unsur ibadah kita adlah gelombang alpha)
Kegagalan mendidik anak, karna gagal meninggalkan teladan hidup ‘mengikut Tuhan dengan sepenuh hati”
Dimensi kecerdasan Salomo:
wordsmart; menciptakan 3000 amsal
people smart; pandai menjalin hubungan politik luar negri, sehingga mendatangkan banyak upeti
picture smart; Salomo mendesign sendiri Bait Allah dan istananya yang sangat megah I raj 6: 38
music smart, karna salomo juga menggubah lagu sejumlah 1005 lagu ( I Raj 4: 32)
nature smart , ahli flora dan fauna ( I Raja 4: 33)
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kenapa orang kristen kaya, dan orang islam banyak yang miskin? inilah rahasianya
nggak semua orang Kristen kaya
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Similar topics
» kenapa banyak orang kristen yang tidak berani sunat? inilah argumen mereka
» Orang Kaya Nyamar Jadi Orang Miskin Ngerjain Cewek Matre Yang Sombong Bag1
» negeri muslim banyak yang melarat, negeri kristen banyak yang kaya
» tentang orang-orang yang sedang dalam keadaan miskin atau yang dalam keadaan yang tergolong kurang mampu dan hal-hal yang terkait dengan itu
» Orang Kristen, Jadilah Kaya
» Orang Kaya Nyamar Jadi Orang Miskin Ngerjain Cewek Matre Yang Sombong Bag1
» negeri muslim banyak yang melarat, negeri kristen banyak yang kaya
» tentang orang-orang yang sedang dalam keadaan miskin atau yang dalam keadaan yang tergolong kurang mampu dan hal-hal yang terkait dengan itu
» Orang Kristen, Jadilah Kaya
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik