Kesibukan Para Penghuni Surga

https://www.firanda.com/index.php/artikel/surga-a-neraka/179-kesibukan-para-penghuni-surga

Firanda.com adalah sebuah situs islam dg motto: tebarkan ilmu, tumbuhkan amal, petiklah ridlo ilahi.

Kesibukan Para Penghuni Surga

Sebagaimana penduduk dunia yang fana ini sangatlah sibuk….ternyata para penghuni surga juga dalam kesibukan…. Penduduk dunia begitu sibuk memerahkan peluh dan keringat… membanting tulang mereka…siang dan malam…demi untuk bisa merasakan kenikmatan dunia. Betapa banyak diantara penduduk dunia setelah bersusah payah sibuk bekerja ternyata tidak mampu meraih kenikmatan yang mereka angan-angankan.. Kalaulah mereka berhasil meraih apa yang mereka inginkan ternyata kenikmatan tersebut tidak abadi dan akan sirna… dan kenikmatan tersebut ternyatapun pasti terkontaminasi dengan kesedihan, kegelisahan dan gundah gulana, bahkan ketakutan dan kekhawatiran. Karenanya betapapun kaya seorang penduduk dunia…suatu saat pasti dia akan sedih dan takut… Itulah hasil kesibukan penduduk dunia…semuanya fana dan fatamorgana.

Para penghuni surga juga sibuk…akan tetapi kesibukan mereka berbeda dengan kesibukan penduduk dunia… Mereka para penghuni surga sibuk dengan menikmati dan berlezat-lezat dengan kenikmatan dan anugerah yang Allah sediakan bagi mereka di surga. Terlalu banyak kenikmatan… Terlalu banyak kelezatan…beraneka ragam dan bervariasi… Kelezatan yang tidak mampu untuk dibayangkan dan dikhayalkan oleh penduduk dunia…akal mereka tidak mampu untuk mengkhayalkannya…. Hilanglah kata kesedihan…sirnalah kata kekhawatiran…seluruhnya berganti dengan kegembiraan, riang, dan kesenangan. Tentunya penghuni surga akan memperoleh apa saja yang mereka angan-angankan, dan apa saja yang mereka impikan.

Itulah kesibukan penghuni surga…sibuk menikmati kenikmatan dan kelezatan surga. Diantara kesibukan mereka adalah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah

“Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan” (QS Yaasiin : 55-56)

Sedang sibuk apakah mereka…?. Ibnu Mas’uud, Ibnu Abbaas radhiallau ‘anhum serta Ibnul Musayyib, Ikrimah, Al-Hasan Al-Bashri, Qotaadah, Al-A’masy, Sulaiman At-Taimiy, dan Al-Auzaa’i rahimahumullah yang menafsirkan kesibukan di sini adalah (memecahkan keperawanan para bidadari). (Lihat tafsiir At-Thobari 20/534-535, Ad-Dur Al-Mantsuur 7/64, dan tafsiir Ibni Katsiir 6/82)

Al-Qurthubi berkata:
“Abu Qilabah berkata, “Tatkala seorang lelaki penghuni surga sedang bersama istrinya (dari bidadari-pen) maka dikatakan kepadanya : Pergilah kepada istrimu (yang ada di neraka-pen) maka iapun berkata, “Saya sedang sibuk dengan bidadariku”, maka dikatakan kembali kepadanya pergilah engkau ke keluargamu !.”

Dan dikatakan bahwasanya para penghuni surga sedang sibuk dalam kenikmatan dan kelezatan yang mereka rasakan sehingga mereka tidak memperdulikan tentang kondisi para pelaku kemaksiatan dan nasib mereka yang masuk kedalam neraka serta adzab dan siksaan yang mereka rasakan, meskipun para penghuni neraka tersebut adalah karib kerabat para penghuni surga dan istri-istri mereka tatkala di dunia” (Tafsiir Al-Qurthubi 15/43)

Bagaimana seorang penghuni surga tidak sibuk memecahkan keperawanan para bidadari?, sementara Allah menyediakan baginya para bidadari yang banyak jumlahnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Bagi seorang mukmin di surga sebuah kemah dari sebuah mutiara yang berongga, panjangnya 60 mil, dan bagi seorang mukmin dalam kemah mutiara tersebut istri-istrinya, sang mukmin berkeliling mengitari mereka sehingga sebagian mereka tidak melihat sebagian yang lain” (HR Al-Bukhari no 3243 dan Muslim no 7337)

Al-Munaawi berkata, “Bagi sang mukmin istri-istri yang banyak, ia mengelilingi istri-istri tersebut untuk menjimak mereka atau yang semisalnya, sehingga sebagian bidadari tidak melihat bidadari yang lain karena besarnya kemah mutiara tersebut” (At-Taisiir bi syarh al-Jaami’ as-Shogiir, 1/685)

Bagaimana seorang penghuni surga tidak sibuk memecahkan keperawanan para bidadari? Sementara para bidadari sangat cantik dan selalu merindukannya dan selalu merayunya…??? Bagaimana seorang penghuni surga tidak sibuk memecahkan keperawanan para bidadari…?? Sementara ia telah diberi kekuatan sekuat 100 orang dalam jimak…??

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Seorang mukmin di surga diberi kekuatan untuk berjmak sekian dan sekian”, maka dikatakan, “Wahai Rasulullah, apakah ia mampu?”. Rasulullah berkata, “Ia diberi kekuatan 100 orang dalam berjimak” (HR At-Thirmidzi no 2536 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

Bagaimana seorang penghuni surga tidak sibuk memecahkan keperawanan para bidadari??, sementara para bidadari setiap disetubuhi akan kembali lagi keperawanan mereka??.

Allah berfirman :
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan” (QS Al-Waaqi’ah : 35-36)

As-Syaikh As-Sa’di berkata, “Sifat ini –yaitu keperawanan- selalu menyertai mereka dalam berbagai kondisi” (Taisiir Ar-Kariim Ar-Rahmaan hal 833)

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhumaa berkata:
“Sesungguhnya seorang penghuni surga sungguh akan memeluk bidadari selama 70 tahun, ia tidak bosan dengan bidadari tersebut dan sang bidadari juga tidak bosan dengannya, setiap kali ia menjimaknya ia mendapati sang bidadari kembai perawan, dan setiap kali ia kembali kepada sang bidadari maka syahwatnya akan kembali. Maka iapun menjimak bidadari tersebut dengan kekuatan 70 lelaki, tidak ada mani yang keluar dari keduanya, ia menjimak bidadari tanpa keluar mani, dan sang bidadari juga tidak keluar mani” (Tafsiir Al-Qurthubi 15/45)

Tentu saja ini semua membuatnya sibuk memecahkan keperawanan para bidadari.

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

Jika engkau memandang apa yang ada di bawah pusar sang bidadari maka engkau akan melihat perkara yang menakjubkan (tentang kemaluan sang bidadari-pen), tidak ada kuasa untuk bisa menjelaskan sifat-sifat perkara tersebut.
Tidak ada darah haid yang menghalanginya dan tidak juga ada air kencing, serta tidak ada sesuatupun dari hal-hal buruk yang terdapat pada wanita-wanita dunia

Dua paha yang telah meliputi perkara tersebut (kemaluan sang bidadari-pen) dan menjaganya, maka sisi kemaluan bidadari tersebut telah terjaga di bawah penjagaan dan keperkasaan
Kedua paha tersebut melayani kemaluan sang bidadari, dialah sang raja diantara kedua paha tersebut, dan merupakan hak agar raja ditaati

Dan menyetubuhi bidadari merupakan penawar dan obat kecintaannya kepada sang bidadari, maka kecintaan dari sang lelaki dan bukanlah kegelisahan
Jika ia menyetubuhi sang bidadari maka sang bidadari akan kembali lagi keperawanannya tanpa ada darah dan tanpa ada kekurangan sama sekali

Dialah sang lelaki yang berhasrat, dan kemaluannya tidak akan bengkok (loyo) sebagaimana ada hadits Nabi yang menjelaskan akan hal ini, tidak perlu diingkari
Dan sungguh kami telah meriwayatkan bahwasanya kesibukan mereka yang telah disebutkan dalam surat yaasiin tanpa perlu penjelasan lagi

Yaitu kesibukan seorang pengantin mempelai lelaki dengan mempelai wanitanya, setelah sekian lama sang mempelai lelaki telah diombang-ambingkan oleh kerinduan
Demi Allah janganlah engkau bertanya kepadanya tentang kesibukannya pada malam-malam itu…perkaranya sangat hebat

Dan buatlah perumpamaan kepada mereka dengan seorang pria yang memendam kerinduan dan telah terpisah lama dari kekasihnya di negeri yang jauh
Kerinduan senantiasa menggelisahkannya, namun tidak ada kemungkinan untuk bertemu dengan kekasihnya

Setelah lama berpisah dari kekasihnya tiba-tiba memungkinan baginya untuk bisa bertemu dengan kekasihnya
Maka apakah engkau mencelanya jika lantas iapun sibuk (bersetubuh) dengan kekasihnya? Tentu tidak, demi Dzat yang memberikan karunia tanpa batasan
Wahai Robku ampunilah kami, pena-pena kami telah melampaui batas (dalam mensifati para bidadari), waha Robku maafkanlah kami karena sikap melampaui batas ini

Syaikh Muhammad Kholil Harroos rahimahullah tatkala mensyarah (menjelaskan) bait-bait yang ditulis oleh Ibnul Qoyyim di atas, beliau berkata, “Sungguh sang penyair (yaitu Ibnul Qoyyim) telah merasa bahwasanya penanya telah menulis begitu jauh (dan panjang lebar dalam bait-bait di atas-pen) tentang sifat bidadari dengan begitu jelasnya yang semestinya tidak perlu dijelaskan (vulgar) maka iapun beristighfar kepada Allah karena semangatnya penanya menulis dan ia minta agar Allah memberi udzur kepadanya pada isi bait-baitnya yang melampaui batas” (Syarh Al-Qoshiidah An-Nuuniyah 2/397).

Sebagaimana Ibnul Qoyyim beristighfar kepada Allah maka saya –penulis yang penuh kelemahan- juga meminta ampun kepada Allah kalau terlalu detail dalam menjelaskan tentang bidadari. Tidak lain niat penulis agar para pembaca sekalian lebih bersemangat dalam beramal sholeh baik sholat malam, sedekah, dan puasa, agar bisa merasakan kesibukan yang telah menyibukan para penghuni surga… (bersambung…)

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 19-10-1432 H / 17 September 2011 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
www.firanda.com

Komentar pembaca:

# musa 2012-12-04 11:56
subhanallah klu gini bertambah semangat masuk surga ana mmakasi ustad tentang ilmunya semoga allah memberi hidaya dn rahmatnya kepada antum ,ana dn kaum muslimin lainya.

# Abdullahbelajarislam 2013-02-12 16:09
Subhanallah ilmu sangat bermanfaat, memotifasi untuk semakin semangat beribadah, syukron USTADZ Atas ilmunya, dan izinkan saya mengCOPY SEBAHAGIAN ARTIKELNYA, Untuk saya dan teman-teman
JAZAKHALLAHU KHAIR

# Abdullahbelajarislam 2013-02-12 16:39
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakhatu
syukron USTADZ atas pencerahan ILMUnya, sangat bermanfaat buat saya untuk untuk selalu giat beramal dan beribadah, ilmu yang bermanfaat, izin mencopy beberapa ARTIKELnya, JAZAKHALLAHU KHAIRON

# Abu Naufal AG 2013-09-04 12:18
Assalamu'alaiku m Wa Rahmatullahi Wa Barakhatu
Subhanallah telah menciptakan Bidadiri Surga yang sangat Sempurna untuk mahkluk dunia yang beriman, smoga kita semua dikumpulkan Allah diSurga bersama bidadari...Amin , Jazakhallahu khair Ustads atas ilmu yang sangat bermanfaat untuk menambah ketaqwaan dan keimanan kita.

# Abû Zakariyyâ 2013-11-01 18:35
Mâsyâ Allâh. Terima kasih atas artikelnya, Ustâdz. Semoga bermanfaat. Jazâkumullâhu khairan wa bârakallâhu fîkum wa fî 'ilmikum wa mâlikum wa usratikum.
Semoga Allâh menjadikan kita —yang menulis, membaca atau yang menyebar luaskan tulisan ini— sebagai orang yang senantiasa SABAR dan istiqâmah DALAM KEBAIKAN, serta senantiasa menangis dalam mengharap Surga dan takut akan Neraka.
Waffaqanallâh. Allâhumma âmîn.

Pertanyaannya adalah ........... apakah ada muslim2 disini yg "kurang setuju" dg tulisan situs islam di atas ???

allahhu akbar..
semoga kita semua allah masukan kedalam sorga. amiinnn...

nyambung ke sini

http://www.laskarislam.com/t10126-f-22-vs-deene-mohon-petunjuk-soal-surga-islam

@dee-nee:
surga dalam islam ada tingkatannya gak yah ?
bolehkan dijelaskan ?

dharma_senapati wrote:@dee-nee:
surga dalam islam ada tingkatannya gak yah ?
bolehkan dijelaskan ?

itu dia ... tentang 7 tingkatan surga dsb-nya kan ya ...

sampai sekarang saya bolak balik cari refrensi bagaimana memahami tingkatan2 atau macam2 surga menurut Islam .... masih aja keputus2 terus

kapan2 yah saya jelaskan (sekali lagi ... menurut pendapat saya pribadi ya)

tapi mungkin AKAN JAUH LEBIH BAIK ... kalau tanya muslim lain dulu ... siapa tau ada yang bisa menjelaskan dengan lebih baik

pendapat pribadi boleh, dengan referensi pun akan lebih baik

dharma_senapati wrote:pendapat pribadi boleh, dengan referensi pun akan lebih baik

mungkin saya bawa refrensi ini dulu

http://www.aswanblog.com/2013/02/gambaran-surga-menurut-al-quran-dan-as.html

terus terang saya sendiri juga ga hooh2 banget dengan semua uraian itu ....

tidak ada yang salah satupun dari artikel ini ... tapi kalau buat saya ... tetap tidak bisa langsung ditelan ... iman amin tanpa berpikir

saya baca dulu yah bu @dee-nee

dharma_senapati wrote:surga dalam islam ada tingkatannya gak yah ?
bolehkan dijelaskan ?

Yg disebut tingkatan itu bukan seperti lantai hotel bertingkat. Setahu saya itu maksudnya kategori, kelas, derajad dan sejenis itu. Mungkin seperti pembagian klas area. Ada klas perkampungan, klas KPR, klas Rusun, klas komplex, cluster,  ...dst. Makin tinggi kelasnya, makin bagus dan lengkap fasilitasnya, dan tentu saja makin nyaman.

Surga asalnya bhs Sanskrit, yg artinya kahyangan, tempat dewa-dewi dlm mitologi kuno. Mungkin penafsiran umum surga bertingka-tingkat dlm pengertian harfiah terpengaruh oleh mitologi Yunani atau India yg lebih dulu ada.  Dimana makin tinggi derajadnya, makin tinggi langitnya. Sedang Qur’an tidak menyebut adanya banyak langit untuk surga (arabic : Jannah = taman)

menurut anda Aden itu ada disurga atau dibumi

@dee-nee
bagaimana dengan penjelasan ttg surga berikut ini :
https://muslim.or.id/25922-9-nama-surga.html

dan yang ini juga :
http://majelis.zainalm.com/2012/10/kumpulan-nama-nama-surga-dalam-al-quran.html

atau bahkan yang ini :
http://blogomasupartana.blogspot.co.id/2012/04/8-nama-surga-dan-7-nama-neraka-beserta.html

apakah semua surga2 tsb di atas sifatnya kekal demikian juga dgn jenis2 neraka-nya ?
urutan2nya mulai dari yg mana alam surga & neraka tsb ?

maaf apakah ayat2 pd link yg saya ambil tsb di atas benar atau tidak sy kurang paham ?

mohon pencerahannya

dharma_senapati wrote:@dee-nee
bagaimana dengan penjelasan ttg surga berikut ini :
https://muslim.or.id/25922-9-nama-surga.html

dan yang ini juga :
http://majelis.zainalm.com/2012/10/kumpulan-nama-nama-surga-dalam-al-quran.html

atau bahkan yang ini :
http://blogomasupartana.blogspot.co.id/2012/04/8-nama-surga-dan-7-nama-neraka-beserta.html

apakah semua surga2 tsb di atas sifatnya kekal demikian juga dgn jenis2 neraka-nya ?
urutan2nya mulai dari yg mana alam surga & neraka tsb ?

maaf apakah ayat2 pd link yg saya ambil tsb di atas benar atau tidak sy kurang paham ?

mohon pencerahannya

terus saya ga tau dan ga bisa kasih tanggapan apa2 tentang surga dan neraka .... karena saya belum/tidak pernah "mengalami" keduanya

yang saya tau adalah apa yang ada di dunia ini saja ... bahwa saya harus berusaha menghindari neraka ... dan mendekati surga

hehehehehehe

semua link yang anda bawa diatas buat saya benar2 saja ... BUKAN karena saya yakin sudah pasti benar ... tapi karena saya sendiri juga ga tau mana yang benar dan tidak benar

misalnya tentang nama2 surga >> apakah yang dimaksud adalah satu surga dengan nama yang berbeda2 ... atau memang ada bermacam2 surga >>> saya ga tau

biru : wong tentang nama saja saya "angkat tangan" .... apalagi tentang urutannya ... hehehehehe maaf banget yah



tapi untuk yang merah (khususnya underline) ... coba baca link ini sebentar

https://agorsiloku.wordpress.com/2010/08/19/kajian-metodologis-ilmiah-dan-tasawuf-ala-agus-mustofa/

diantara muslim pun sudah beda pendapat ... ada juga yang bilang bahwa tingkatan surga yang dimaksud adalah dimensi >>> misalnya bila manusia hidup di dimensi 3 ... maka tingkatan surga artinya masuk ke dimensi yang lebih tinggi ... dan dimensi yang tertinggi adalah dimensi 9 (lapisan/tingkatan ke 7)

tapi ... misalnya untuk kalimat ini dalam link diatas

agorsiloku wrote:Saya termasuk yang bersepakat bahwa Akhirat tidak kekal.  Alasan logisnya (alasan berpikirnya), semua ciptaan akan ada akhirnya.  Jadi kalau akhirat kekal, maka itu melanggar konsepsi Sang Pencipta.  Namun, kampung akhirat lebih kekal (lebih panjang masa atau usianya) dibanding dengan alam dunia yang hanya senda gurau belaka.  Sampai sekarang saya memahaminya begitu.  Saya tidak merasa pas dengan pandangan bahwa akhirat itu kekal dan saya belum menemui penjelasan di AQ bahwa akhirat itu kekal.

yang underline ini SECARA LOGIKA memang begitu ... dan saya termasuk orang yang menggunakan logika atau nalar

tapi .... ini juga secara logika saya ... bahwa logika hanya dapat berlaku bila kita mengalami dan mengetahui-nya sendiri .... karena logika/nalar hanya bisa didapat dari pengetahuan kita >>> kalau kita tidak punya pengetahuan tentang suatu hal ... maka kita tidak bisa lagi menggunakan logika/nalar terkait hal tersebut (ini menurut saya loh ya)

jadi untuk saya pribadi .... silahkan beri argumen apapun yang berkaitan dengan manusia, hubungan sosial, sejarah, ilmu pengetahuan dst ... apapun itu SELAMA kaitannya masih dalam dimensi manusia ... saya masih bisa menggunakan logika dan nalar saya

tapi kalau sudah bicara segala hal diluar dimensi manusia (misalnya surga dan neraka ... alam gaib dst) .... saya tidak bisa menggunakan nalar saya lagi ... karena saya memang tidak punya pengalaman/pengetahuan apa2 tentang itu

apa yang saya tau tentang surga dan neraka .. ya cuma apa yang saya baca dalam Al Quran (secara text-book) >>> dan ... apapun yang dikatakan/ditafsirkan muslim tentang surga dan neraka  .. semua benar2 saja bagi saya ... tidak ada yang saya salahkan karena semua tergantung masing2 orang

yups memang demikian jg menurut pendpt sy, mengenai surga, neraka, pencapaian kesucian, menjd suci dll sulit diungkapkan dgn kata2 sblm qt sendiri merasakannya, spt rasa nasi yg pernah sy jelaskan. seseorg akan sulit mengungkapkan & menceritkan rasa nasi tsb kpd org yg blm pernah merasakannya sendiri.

dharma_senapati wrote:yups memang demikian jg menurut pendpt sy, mengenai surga, neraka, pencapaian kesucian, menjd suci dll sulit diungkapkan dgn kata2 sblm qt sendiri merasakannya, spt rasa nasi yg pernah sy jelaskan. seseorg akan sulit mengungkapkan & menceritkan rasa nasi tsb kpd org yg blm pernah merasakannya sendiri.

hehehehehehe ... uraian saya diatas ... dasar-nya sih karena saya takut salah ngomong >>> kenapa takut salah ?? karena saya tidak punya pengalaman dan pengetahuan tentang itu ...

tapi mungkin ada juga muslim2 lain yang lebih punya pengetahuan (tanpa harus mengalami) ...

misalnya pengetahuan mereka untuk mendalami setiap kata2 dalam Al Quran dst >>> dan dengan pengetahuan ini ... sah2 saja bila mereka memberikan pendapatnya .... jadi saya ikut saja apa yang dijelaskan mereka



intermezo sedikit : dalam Islam ... ada tiga tingkatan yang disebut "yakin"

Pertama : 'Ilmul yakin >>> yakin karena tahu dari orang lain.
Kedua : 'ainul yakin >>> yakin karena melihat (bersaksi) atas kejadian tersebut.
Ketiga : haqqul yakin >>> yakin karena mengalami sendiri kejadian tersebut.

tentang surga neraka ... kapasitas manusia pada prinsipnya hanya sampai pada Ilmu yakin >>> dan ini sah2 saja selama mereka punya pengetahuan tentang hal tersebut

yg lebih bisa diterima adl haqqul yakin

dharma_senapati wrote:yg lebih bisa diterima adl haqqul yakin

ya .. dan dalam sudut pandang Islam .... yang bisa memberikan sikap haqqul yakin tersebut hanya Rasulullah SAW .... terkait pengalaman Isra Miraj beliau

bagi umat Buddha ... Siddhartha pun punya pengalaman terkait surga neraka .... umat Kristen pun punya pengetahuan mereka sendiri terkait surga neraka ... dst

artinya : Ilmu yakin yang diterima oleh masing2 umat ... memang hanya didapat dari pengalaman masing2 "guru/nabi/tokoh suci" atau pengetahuan dari kitab suci agama tersebut

kl dari sudut pandang islam sendiri, skrg ini surga sdh terisi atw msh kosong?

dharma_senapati wrote:kl dari sudut pandang islam sendiri, skrg ini surga sdh terisi atw msh kosong?

waduh ... saya ga terlalu ngerti sih ... harusnya masih kosong ya ... karena "ruh" manusia yang sudah meninggal kan sekarang masih di alam barzakh

say...
apakah dalam Islam ada istilah alam hades?

njlajahweb wrote:say...
apakah dalam Islam ada istilah alam hades?

kalau baca ini http://www.sarapanpagi.org/hades-alam-maut-dunia-orang-mati-maut-vt68.html

Kata Yunani: αδης - HADÊS, dunia orang mati, alam maut, maut. Bentuk genitif αδου – HADOU, nomina maskulin dari partikel negatif α - a (tidak) dan ιδeιυ - IDEIN, infinitif aorist kedua dari kata kerja eιδeω - EIDÔ, melihat. Dalam sastra klasik Yunani seperti Homer dan Hesiod, kata ini dieja sebagai "HAIDÊS" berarti tidak jelas, tidak dikenal, gelap, tidak kelihatan.

oke2 saja dengan yang bold .... tapi kalau terus lanjut ke bawah ... tertulis :

Seluruh ayat-ayat Perjanjian Baru kecuali Matius 11:23 dan Lukas 10:15 menghubungkan HADÊS dengan kematian atau maut. Kata itu menyatakan konsep umum dari dunia yang tidak kasat mata atau tempat tinggal manusia sesudah kematian. HADÊS berhubungan dengan ide tentang kekurangan, penawanan, dan pembalasan. Tidak ada ide tentang api penyucian, proses pentahiran atau tindakan lebih lanjut untuk memperoleh kemurahan di dalam HADÊS.

Status umat manusia di dalam HADÊS adalah segera dan tidak dapat ditolak sesudah kematian, meskipun tidak mengatur tentang status kekekalan, karena HADÊS belakangan akan menjadi tempat bagi mereka yang tidak percaya. HADÊS akan dicampakkan ke dalam laut api.

terus terang saya ga ngerti maksud quote diatas ... karena yang bold menjelaskan konsep umum dari dunia yang tidak kasat mata atau tempat tinggal manusia sesudah kematian (yang underline)

tapi tiba2 berubah jadi yang merah ... dimana HADÊS belakangan akan menjadi tempat bagi mereka yang tidak percaya (underline) ... bahkan diterjemahkan HADÊS = neraka

sarapan pagi wrote:Jika HADÊS merupakan tempat bagi orang fasik sesudah kematian, maka orang-orang benar akan berada di Firdaus.

tolong dijelaskan dulu dong say ... supaya saya ngeh ketika harus disambung dalam konsep Islam

 

tapi ... menjadi menarik karena dalam alkitab sabda tertulis

http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Hades

Dalam versi-versi Alkitab:

alam barzach: SBDR
alam maut: BABA ENDE SBDR TB TL
Alam Maut: BIS
alam-berzach: KL1870
alam-maut: BABA
dinaraka: KL1863
dunia orang mati: BIS TB
dunia orang-orang mati: BIS
keradjaan maut: ENDE
kerajaan maut: TB WBTCDR
kuasa maut: WBTCDR
lijang tanah: LDKDR
maut: BIS
Maut: ENDE
naraka: ENDE KL1863 KL1870 LDKDR
neraka: BIS FAYH
petala maut: ENDE
tampat orang mati: KL1863
tempat orang mati: WBTCDR
tempat orang-orang mati: WBTCDR

kalau menurutku
hades itu
adalah 2 alam
dimana alam kebahagiaan lebih tinggi letaknya dan alam siksa, lebih rendah. Yang dipisahkan oleh jurang yang tak terkira dalamnya.

njlajahweb wrote:kalau menurutku
hades itu
adalah 2 alam
dimana alam kebahagiaan lebih tinggi letaknya dan alam siksa, lebih rendah. Yang dipisahkan oleh jurang yang tak terkira dalamnya.

dua alam itu namanya sama2 hades atau gimana ??

sama-sama hades say...
ya mungkin bisa dinamakan hades atas(alam kebahagiaan), karena waktu itu, si orang kaya itu memandang keatas

sedangkan satunya adalah hades bawah(alam siksa)

oya aku mau siap-siap latihan dulu ya............dada...

sekilas info...
Kejadian
37:35 Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!" Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.

yang bold sepadan dengan hades