Budha Maitreya bagi segala bangsa
Halaman 2 dari 2 • Share
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Budha Maitreya bagi segala bangsa
First topic message reminder :
Identifikasi
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu tanda bukti
dari Tuhan kamu, dan telah Kami turunkan kepada kamu cahaya yang terang
(Maitreya Buddha)” (Q.S. 4:175).
Mahatma Buddha, guru serta pendakwah moral yang mulia,
dalam penghormatan lain dikenal sebagai ‘Cahaya Asia”; yang mengusir semua
kegelapan karena kejahilan serta menyembuhkan penyakit ruhani dari dataran
India; dilahirkan di kota Kapilavastu di Nepal sekitar 2400 tahun yang lalu.
Menurut keyakinan Buddha dia adalah akhir dari serangkaian pembaharu keagamaan
setelah banyak pengajar yang bangkit pada pelbagai kejadian khusus sebelum dia.
Ayahnya, Sudhodana adalah dari dinasti Sakya; seorang raja dan ibunya bernama
“Maya Dewi”. Silsilahnya mencapai Kshatrya Rishi Gautama yang terkenal, karena
itu Buddha dipanggil sebagai Sakya Muni Gautama atau Sakya Singha.
Pentingnya arti nama
Buddha: Buddha adalah kata Sanskerta dan ini berarti seorang yang bangkit,
terbangun, cerdas, pandai, bijaksana, tercerahkan, dan sebagainya. Atau ini
berarti seorang laki-laki sempurna, yang telah mencapai ilmu kebenaran dan
ketulusan serta seorang yang telah keluar dari kegelapan dunia kepada cahaya.
Sesungguhnya, asal kata ini adalah dari kata Arab Bath, Ba’atha dan Taba’ath,
yang berarti dia membangkitkannya, menarik hatinya, atau meletakkan dia dalam
gerakan atau tindakan. Baethun dan Beath berarti seorang lelaki yang kegelisahan
atau kesedihannya membangunkan dia dari tidurnya. Al-Quran menyatakan tentang
Muhammad:
“Dia ialah Yang membangkitkan (ba’atsa) di kalangan bangsa Ummi
seorang Utusan di antara mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
dan menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun
mereka benar-benar dalam kesesatan yang terang” (Q.S. 62:2).
Menurut terminologi
Buddha, ini bukanlah nama melainkan gelar, yang dicapai oleh seseorang yang
telah keluar dari kegelapan kepada cahaya, dan yang menyeru kepada orang-orang
lain agar keluar dari lubang ini. Ada banyak Buddha bahkan sebelum Sakya Muni
Gautama dan di sana terdapat nubuatan tentang kedatangan seorang Buddha
sesudahnya. Maka kesamaan pertama dari Nabi Muhammad dengan Buddha adalah
gelarnya dan dalam dakwahnya; dia sendiri keluar dari kegelapan kepada cahaya
dan dia menyeru yang lain agar keluar dari sumur tanpa dasar ini. Dia dilahirkan
demi kesejahteraan kerumunan yang sangat besar ini! (Fo-sho-Hing-tsan-King
39:56).
Al-Quran mengumumkannya dengan kata-kata yang jelas:
“Telah Kami turunkan kepada kamu cahaya
yang terang” (Q.S. 4:175).
“Dia ialah Yang membangkitkan di
kalangan bangsa Ummi seorang Utusan di antara mereka, yang membacakan kepada
mereka ayat-ayat-Nya, dan menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab
dan Hikmah” (Q.S. 62:2).
“Seorang Utusan yang membacakan kepada
kamu ayat-ayat Allah yang terang, agar ia mengeluarkan orang-orang yang beriman
dan berbuat baik dari gelap ke terang” (Q.S. 65:11).
Dan dalam ayat yang lain dikatakan:
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu,
cahaya dan Kitab yang terang” (Q.S. 5:15).
Dua hal di sini yang dikatakan sebagai telah datang dari
Tuhan, suatu cahaya dan kitab yang terang. Cahaya adalah Nabi, dan Kitab, adalah
al-Quran:
“Dengan itu, Allah memimpin pada jalan keselamatan kepada siapa
yang mengikuti perkenan-Nya, dan mengeluarkan mereka dari gelap ke sinar
terang dengan izin-Nya, dan memimpin mereka pada jalan yang benar” (Q.S.
5:16).
Dan kegelisahannya pada kemanusiaan dinyatakan dalam:
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu
seorang Utusan dari kalangan kamu sendiri, pedih terasa olehnya kamu jatuh
dalam kesengsaraan, sangat cemas terhadap kamu” (Q.S. 9:128).
Inilah gambaran
sejati dari hati yang gundah-gulana, tidak saja terhadap para pengikutnya
sendiri, tidak saja untuk kaum atau negerinya sendiri, melainkan untuk seluruh
kemanusiaan. Beliau cemas terhadap beban yang menimpa semuanya, dan beliau penuh
keprihatinan demi kesejahteraan semuanya. Risalahnya menyatakan diri sebagai
kekuatan ruhani yang terbesar, yang pada akhirnya ditakdirkan untuk membawa
seluruh umat manusia kepada kesempurnaan.
Dan ini sungguh mempengaruhi transformasi kemanusiaan
dari dalamnya kemerosotan yang paling rendah kepada puncak tertinggi peradaban
dalam jangka waktu yang pendeknya sungguh tak terkira. Untuk keadaan yang tiada
atandingannya ini, seorang pengarang anti-Muslim, Sir William Muir,
berkata:
“Dari zaman yang tak bisa diingat lagi Mekka dan seluruh
jazirah telah meluncur dalam kemandegan spiritual….Orang-orang tenggelam dalam
takhayul, kekejaman dan kemesuman….Agama mereka adalah berhala yang memalukan;
dan kepercayaan mereka adalah ketakutan khayali kepada hantu yang tidak
kelihatan… Tiga belas tahun sebelum Hijrah, Mekkah tergeletak tanpa kehidupan
dalam keadaan yang hina ini. Betapa besar perubahan telah terjadi dalam janagka
waktu tigabelas tahun ini!…. Kebenaran agama Yahudi telah lama bergema di
telinga orang-orang di Madinah, tetapi bergeming hingga mereka mendengar nada
ruhani yang menggebu dari Nabi Arabia sehingga mereka pun, terbangun dari tidur
lelapnya, dan tiba-tiba melompat dalam kehidupan yang baru dan
sungguh-sungguh”. (1)
Sekali lagi, “Buddha”
berarti seorang yang mempunyai ilmu yang lengkap tentang kebenaran. Kita dapati
dalam al-Quran:
“Dan katakanlah: Kebenaran telah datang dan kepalsuan lenyap.
Sesungguhnya kepalsuan itu pasti lenyap” (Q.S. 17:81).
Kedatangan Nabi
Muhammad di sini dikatakan sebagai Kedatangan kebenaran. Ketika Nabi Suci masuk
ke kota Mekkah sebagai seorang penakluk dan ketika Rumah dari Yang Maha-suci
dibersihkan dari berhala, Nabi membaca ayat ini dan berkata:
“Kebenaran telah datang, dan kepalsuan tak
akan timbul, dan tak akan kembali” (Q.S. 34:49).
Ini berarti bahwa kepalsuan tidak dapat berdiri di
hadapan kebenaran, dan bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang ke seluruh
penjuru dunia, sebagaimana dia telah menang di tanah Arab pada masa kehidupan
Nabi. Dan dalam ayat lain risalah Muhammad disebut Al-Furqan dan inilah nama
dari al-Quran sesuai dengan:
“Maha-berkah Dia Yang telah menurunkan
Pemisah (Furqan) kepada hamaba-Nya, agar ia menjadi juru ingat bagi sekalian
bangsa” (Q.S. 25:1).
Ini disebut Furqan karena pemisah yang akan membedakan
antara kebenaran dengan kepalsuan dan ini berkaitan dengan transformasi
besar-besaran yang terbawa dalam kehidupan umat.
Tambahan kata-kata
bahwa Nabi akan menjadi juru-ingat dari bangsa-bangsa, menunjukkan bahwa
transformasi yang dibawa di Arabia akhirnya akan meluas ke seluruh penjuru dunia
dan segala bangsa akan memetik manfaat darinya. Menurut ajaran al-Quran,
kebenaran itu terdiri dari keimanan kepada Tuhan atau selalu berkomunikasi
dengan Dzat Ilahi dan mencelupkan dirinya dalam sifat-sifat Ilahi serta pemurah
dan pengasih terhadap sesama manusia.
Ketiga arti dari kata
Buddha ini adalah atribut baik dari Gautama Buddha maupun Maitrreya Buddha
sebagaimana yang dinubuatkan oleh Gautama sendiri:
Membangunkan manusia
yang terbaring nyenyak, dia sendiri dibangunkan dan ditingkatkan menjadi Buddha.
Dalam kegelapan yang menyelimuti
sekitarnya dialah cahaya, menyeru orang-orang dan menunjukkan mereka jalan yang
benar kepada keselamatan.
Dia adalah gabungan dari kebenaran dan ketulusan
yang merontokkan segala kepalsuan.
Buddha Gautama meramalkan datangnya Maitreya Buddha yang
serupa dengannya. Setelah Buddha hanya ada dua utusan yang muncul ke dunia, Isa
Almasih dan Muhammad. Tetapi Yesus sendiri menyatakan bahwa ruh kebenaran belum
datang yang akan membimbing manusia kepada seluruh kebenaran:
“Tetapi
apabila ia datang, yaitu Roh Kebenaran, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran; sebab ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi segala
sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakannya dan ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yohanes
16:13) Tidak seorangpun yang muncul di dunia setelah Isa Almasih yang
menjawab gambaran ini kecuali Nabi Suci Muhammad. Dan lenyapnya kepalsuan dari
Arabia di hadapan matanya menunjukkan kebenaran dari pernyataannya ini.
Kedua, menurut
keyakinan Kristen maka pohon dimana Adam dilarang mendekati adalah pohon
pengetahuan tentang kebaikan dan kejahatan. Risalah Buddha menentang hal itu.
Menurut al-Quran itu adalah pohon kematian – kematian ruhani dari manusia –
pohon kejahatan dimana manusia lagi dan lagi-lagi diperingatkan agar jangan di
dekati, dan adalah kejahatan , yang mana semua Nabiyullah itu dan seluruh Buddha
memperingatkan manusia. Orang Kristen percaya bahwa dikeluarkannya manusia dari
surga itu karena memakan buah-buahan pohon pengetahuan tentang baik dan jahat.
Sedangkan menurut Nabi Muhammad itu bukanlah pengetahuan melainkan kebodohanlah
yang telah menyingkirkan dia dari sana.
Identifikasi
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu tanda bukti
dari Tuhan kamu, dan telah Kami turunkan kepada kamu cahaya yang terang
(Maitreya Buddha)” (Q.S. 4:175).
Mahatma Buddha, guru serta pendakwah moral yang mulia,
dalam penghormatan lain dikenal sebagai ‘Cahaya Asia”; yang mengusir semua
kegelapan karena kejahilan serta menyembuhkan penyakit ruhani dari dataran
India; dilahirkan di kota Kapilavastu di Nepal sekitar 2400 tahun yang lalu.
Menurut keyakinan Buddha dia adalah akhir dari serangkaian pembaharu keagamaan
setelah banyak pengajar yang bangkit pada pelbagai kejadian khusus sebelum dia.
Ayahnya, Sudhodana adalah dari dinasti Sakya; seorang raja dan ibunya bernama
“Maya Dewi”. Silsilahnya mencapai Kshatrya Rishi Gautama yang terkenal, karena
itu Buddha dipanggil sebagai Sakya Muni Gautama atau Sakya Singha.
Pentingnya arti nama
Buddha: Buddha adalah kata Sanskerta dan ini berarti seorang yang bangkit,
terbangun, cerdas, pandai, bijaksana, tercerahkan, dan sebagainya. Atau ini
berarti seorang laki-laki sempurna, yang telah mencapai ilmu kebenaran dan
ketulusan serta seorang yang telah keluar dari kegelapan dunia kepada cahaya.
Sesungguhnya, asal kata ini adalah dari kata Arab Bath, Ba’atha dan Taba’ath,
yang berarti dia membangkitkannya, menarik hatinya, atau meletakkan dia dalam
gerakan atau tindakan. Baethun dan Beath berarti seorang lelaki yang kegelisahan
atau kesedihannya membangunkan dia dari tidurnya. Al-Quran menyatakan tentang
Muhammad:
“Dia ialah Yang membangkitkan (ba’atsa) di kalangan bangsa Ummi
seorang Utusan di antara mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
dan menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun
mereka benar-benar dalam kesesatan yang terang” (Q.S. 62:2).
Menurut terminologi
Buddha, ini bukanlah nama melainkan gelar, yang dicapai oleh seseorang yang
telah keluar dari kegelapan kepada cahaya, dan yang menyeru kepada orang-orang
lain agar keluar dari lubang ini. Ada banyak Buddha bahkan sebelum Sakya Muni
Gautama dan di sana terdapat nubuatan tentang kedatangan seorang Buddha
sesudahnya. Maka kesamaan pertama dari Nabi Muhammad dengan Buddha adalah
gelarnya dan dalam dakwahnya; dia sendiri keluar dari kegelapan kepada cahaya
dan dia menyeru yang lain agar keluar dari sumur tanpa dasar ini. Dia dilahirkan
demi kesejahteraan kerumunan yang sangat besar ini! (Fo-sho-Hing-tsan-King
39:56).
Al-Quran mengumumkannya dengan kata-kata yang jelas:
“Telah Kami turunkan kepada kamu cahaya
yang terang” (Q.S. 4:175).
“Dia ialah Yang membangkitkan di
kalangan bangsa Ummi seorang Utusan di antara mereka, yang membacakan kepada
mereka ayat-ayat-Nya, dan menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab
dan Hikmah” (Q.S. 62:2).
“Seorang Utusan yang membacakan kepada
kamu ayat-ayat Allah yang terang, agar ia mengeluarkan orang-orang yang beriman
dan berbuat baik dari gelap ke terang” (Q.S. 65:11).
Dan dalam ayat yang lain dikatakan:
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu,
cahaya dan Kitab yang terang” (Q.S. 5:15).
Dua hal di sini yang dikatakan sebagai telah datang dari
Tuhan, suatu cahaya dan kitab yang terang. Cahaya adalah Nabi, dan Kitab, adalah
al-Quran:
“Dengan itu, Allah memimpin pada jalan keselamatan kepada siapa
yang mengikuti perkenan-Nya, dan mengeluarkan mereka dari gelap ke sinar
terang dengan izin-Nya, dan memimpin mereka pada jalan yang benar” (Q.S.
5:16).
Dan kegelisahannya pada kemanusiaan dinyatakan dalam:
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu
seorang Utusan dari kalangan kamu sendiri, pedih terasa olehnya kamu jatuh
dalam kesengsaraan, sangat cemas terhadap kamu” (Q.S. 9:128).
Inilah gambaran
sejati dari hati yang gundah-gulana, tidak saja terhadap para pengikutnya
sendiri, tidak saja untuk kaum atau negerinya sendiri, melainkan untuk seluruh
kemanusiaan. Beliau cemas terhadap beban yang menimpa semuanya, dan beliau penuh
keprihatinan demi kesejahteraan semuanya. Risalahnya menyatakan diri sebagai
kekuatan ruhani yang terbesar, yang pada akhirnya ditakdirkan untuk membawa
seluruh umat manusia kepada kesempurnaan.
Dan ini sungguh mempengaruhi transformasi kemanusiaan
dari dalamnya kemerosotan yang paling rendah kepada puncak tertinggi peradaban
dalam jangka waktu yang pendeknya sungguh tak terkira. Untuk keadaan yang tiada
atandingannya ini, seorang pengarang anti-Muslim, Sir William Muir,
berkata:
“Dari zaman yang tak bisa diingat lagi Mekka dan seluruh
jazirah telah meluncur dalam kemandegan spiritual….Orang-orang tenggelam dalam
takhayul, kekejaman dan kemesuman….Agama mereka adalah berhala yang memalukan;
dan kepercayaan mereka adalah ketakutan khayali kepada hantu yang tidak
kelihatan… Tiga belas tahun sebelum Hijrah, Mekkah tergeletak tanpa kehidupan
dalam keadaan yang hina ini. Betapa besar perubahan telah terjadi dalam janagka
waktu tigabelas tahun ini!…. Kebenaran agama Yahudi telah lama bergema di
telinga orang-orang di Madinah, tetapi bergeming hingga mereka mendengar nada
ruhani yang menggebu dari Nabi Arabia sehingga mereka pun, terbangun dari tidur
lelapnya, dan tiba-tiba melompat dalam kehidupan yang baru dan
sungguh-sungguh”. (1)
Sekali lagi, “Buddha”
berarti seorang yang mempunyai ilmu yang lengkap tentang kebenaran. Kita dapati
dalam al-Quran:
“Dan katakanlah: Kebenaran telah datang dan kepalsuan lenyap.
Sesungguhnya kepalsuan itu pasti lenyap” (Q.S. 17:81).
Kedatangan Nabi
Muhammad di sini dikatakan sebagai Kedatangan kebenaran. Ketika Nabi Suci masuk
ke kota Mekkah sebagai seorang penakluk dan ketika Rumah dari Yang Maha-suci
dibersihkan dari berhala, Nabi membaca ayat ini dan berkata:
“Kebenaran telah datang, dan kepalsuan tak
akan timbul, dan tak akan kembali” (Q.S. 34:49).
Ini berarti bahwa kepalsuan tidak dapat berdiri di
hadapan kebenaran, dan bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang ke seluruh
penjuru dunia, sebagaimana dia telah menang di tanah Arab pada masa kehidupan
Nabi. Dan dalam ayat lain risalah Muhammad disebut Al-Furqan dan inilah nama
dari al-Quran sesuai dengan:
“Maha-berkah Dia Yang telah menurunkan
Pemisah (Furqan) kepada hamaba-Nya, agar ia menjadi juru ingat bagi sekalian
bangsa” (Q.S. 25:1).
Ini disebut Furqan karena pemisah yang akan membedakan
antara kebenaran dengan kepalsuan dan ini berkaitan dengan transformasi
besar-besaran yang terbawa dalam kehidupan umat.
Tambahan kata-kata
bahwa Nabi akan menjadi juru-ingat dari bangsa-bangsa, menunjukkan bahwa
transformasi yang dibawa di Arabia akhirnya akan meluas ke seluruh penjuru dunia
dan segala bangsa akan memetik manfaat darinya. Menurut ajaran al-Quran,
kebenaran itu terdiri dari keimanan kepada Tuhan atau selalu berkomunikasi
dengan Dzat Ilahi dan mencelupkan dirinya dalam sifat-sifat Ilahi serta pemurah
dan pengasih terhadap sesama manusia.
Ketiga arti dari kata
Buddha ini adalah atribut baik dari Gautama Buddha maupun Maitrreya Buddha
sebagaimana yang dinubuatkan oleh Gautama sendiri:
Membangunkan manusia
yang terbaring nyenyak, dia sendiri dibangunkan dan ditingkatkan menjadi Buddha.
Dalam kegelapan yang menyelimuti
sekitarnya dialah cahaya, menyeru orang-orang dan menunjukkan mereka jalan yang
benar kepada keselamatan.
Dia adalah gabungan dari kebenaran dan ketulusan
yang merontokkan segala kepalsuan.
Buddha Gautama meramalkan datangnya Maitreya Buddha yang
serupa dengannya. Setelah Buddha hanya ada dua utusan yang muncul ke dunia, Isa
Almasih dan Muhammad. Tetapi Yesus sendiri menyatakan bahwa ruh kebenaran belum
datang yang akan membimbing manusia kepada seluruh kebenaran:
“Tetapi
apabila ia datang, yaitu Roh Kebenaran, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran; sebab ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi segala
sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakannya dan ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yohanes
16:13) Tidak seorangpun yang muncul di dunia setelah Isa Almasih yang
menjawab gambaran ini kecuali Nabi Suci Muhammad. Dan lenyapnya kepalsuan dari
Arabia di hadapan matanya menunjukkan kebenaran dari pernyataannya ini.
Kedua, menurut
keyakinan Kristen maka pohon dimana Adam dilarang mendekati adalah pohon
pengetahuan tentang kebaikan dan kejahatan. Risalah Buddha menentang hal itu.
Menurut al-Quran itu adalah pohon kematian – kematian ruhani dari manusia –
pohon kejahatan dimana manusia lagi dan lagi-lagi diperingatkan agar jangan di
dekati, dan adalah kejahatan , yang mana semua Nabiyullah itu dan seluruh Buddha
memperingatkan manusia. Orang Kristen percaya bahwa dikeluarkannya manusia dari
surga itu karena memakan buah-buahan pohon pengetahuan tentang baik dan jahat.
Sedangkan menurut Nabi Muhammad itu bukanlah pengetahuan melainkan kebodohanlah
yang telah menyingkirkan dia dari sana.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
oh gitu ya
tapi kok Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan, Kaki yang bagaikan kaki kijang, lidahnya panjang?mungkin Ciri-Ciri Budha Matreya diatas bisa jadi dalam arti kias
tapi kok Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan, Kaki yang bagaikan kaki kijang, lidahnya panjang?mungkin Ciri-Ciri Budha Matreya diatas bisa jadi dalam arti kias
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
maaf...kang dharma...aku tidak bermaksud menghina
oya aku mau siap-siap ke gereja dulu, selamat sore
oya aku mau siap-siap ke gereja dulu, selamat sore
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
bisa jadi demikian, tp umat buddha diharapkan utk tidak melekati dgn hal2 demikian krn akan menghambat pencapaian kesucian.
ciri2 fisik tsb hanya sbg pengetahuan sj.
santai sj bro, qt disini saling berbagi pengetahuan koq alias sama2 belajar
ciri2 fisik tsb hanya sbg pengetahuan sj.
santai sj bro, qt disini saling berbagi pengetahuan koq alias sama2 belajar
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
Sang guru agung siddharta kita pernah mengatakan ajaran agama ku hanya akan bertahan selama 5000 tahun. Kalo kita telisik lebih lanjut, agama buddha gotama pertama kali muncul pada 500 SM. Jadi kalo kita hitung dhamma gotama akan berakhir 2500 tahun lagi. Pada saat itu semua moral manusia telah hancur, maka munculah buddha maitreya. Dikatakan buddha maitreya juga berasal dari india. Bedanya beliau akan mencapai kesucian di bawah pohon nagasari. Sekian penjelasan dari saya. Terima kasih
WenYang- KOPRAL
-
Posts : 30
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Earth
Join date : 31.08.13
Reputation : 6
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
Messiah, Buddha Maitreya, Imam Mahdi, Satria Piningit ... hmmm apa lagi ya ??
kenapa semua-nya menantikan seseorang ya ??
wondering saja sih
kenapa semua-nya menantikan seseorang ya ??
wondering saja sih
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
nah itulah dia, apakah dibalik semuanya itu ada maksudnya?
menurut pendpt sy sih sptnya pertanda akhir jaman. sblm alam ini hancur akan muncul seorang suci yg akan menyelamatkan manusia dari kemerosotan moral yg parah
menurut pendpt sy sih sptnya pertanda akhir jaman. sblm alam ini hancur akan muncul seorang suci yg akan menyelamatkan manusia dari kemerosotan moral yg parah
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
dharma_senapati wrote:nah itulah dia, apakah dibalik semuanya itu ada maksudnya?
menurut pendpt sy sih sptnya pertanda akhir jaman. sblm alam ini hancur akan muncul seorang suci yg akan menyelamatkan manusia dari kemerosotan moral yg parah
sebetulnya kalau dicermati ... justru hanya Islam (Al Quran) yang tidak pernah "secara terang2an" menyatakan kemunculan yang merah underline
refrensi tentang Imam Mahdi pun cuma ada dalam hadist >>> Al Quran sendiri tidak pernah bicara apa2 tentang Imam Mahdi
kalaupun mau bicara tentang kedatangan Isa Al Masih (aka Yesus) >>> walaupun dalam Al Quran memang tercatat tentang beliau ... tapi tidak benar2 jelas tertulis tentang kedatangan Isa Al Masih (kembali ke dunia ini)
walaupun ... pada akhirnya ada perbedaan tafsir antara masing2 muslim itu sendiri apakah Isa Al Masih memang akan datang atau tidak (dan mayoritas muslim memang meyakini bahwa beliau akan datang)
saya pribadi ... ga terlalu mikirin sih apakah yang underline merah akan benar2 datang atau tidak ... tidak menolak tidak juga mengiyakan >>> artinya saya serahkan saja pada YANG MAHA BENAR
tapi ... menjawab wondering saya ... keseluruhan jawaban anda yang merah saya rasa sudah menjawab wondering saya
jadi kaitan-nya tentang akhir jaman ya ....
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
kurang lebih spt demikian
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
Sebenarnya kita tidak usah terlalu banyak memikirkan siapa yang akan datang. Karena pada dasarnya, apabila kita sanggup menjaga pikiran, perbuatan dan ucapan, maka moralitas kita juga selalu tejaga.
Terlalu jauh apabila anda memikirkan akhir jaman. Karena sebelum akhir jaman, kita akan meninggal duluan. Tidak ada yang kekal di dunia ini. Seperti yang pernah di katakan sang guru agung kita "Yankici samudaya dhamma, sabban-tam nirodha dhamma'ti" artinya segala sesuatu yang terjadi dari suatu proses, akan mengalami kehancuran. Maka sebelum kita meninggal bekalilah diri kita dengan kumpulan2 kamma baik.
Semoga bermanfaat. Sadhu sadhu sadhu
Terlalu jauh apabila anda memikirkan akhir jaman. Karena sebelum akhir jaman, kita akan meninggal duluan. Tidak ada yang kekal di dunia ini. Seperti yang pernah di katakan sang guru agung kita "Yankici samudaya dhamma, sabban-tam nirodha dhamma'ti" artinya segala sesuatu yang terjadi dari suatu proses, akan mengalami kehancuran. Maka sebelum kita meninggal bekalilah diri kita dengan kumpulan2 kamma baik.
Semoga bermanfaat. Sadhu sadhu sadhu
WenYang- KOPRAL
-
Posts : 30
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Earth
Join date : 31.08.13
Reputation : 6
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
WenYang wrote:
Sebenarnya kita tidak usah terlalu banyak memikirkan siapa yang akan datang. Karena pada dasarnya, apabila kita sanggup menjaga pikiran, perbuatan dan ucapan, maka moralitas kita juga selalu tejaga.
Terlalu jauh apabila anda memikirkan akhir jaman. Karena sebelum akhir jaman, kita akan meninggal duluan. Tidak ada yang kekal di dunia ini. Seperti yang pernah di katakan sang guru agung kita "Yankici samudaya dhamma, sabban-tam nirodha dhamma'ti" artinya segala sesuatu yang terjadi dari suatu proses, akan mengalami kehancuran. Maka sebelum kita meninggal bekalilah diri kita dengan kumpulan2 kamma baik.
Semoga bermanfaat. Sadhu sadhu sadhu
untuk yg berwarna merah
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
WenYang wrote:Sebenarnya kita tidak usah terlalu banyak memikirkan siapa yang akan datang. Karena pada dasarnya, apabila kita sanggup menjaga pikiran, perbuatan dan ucapan, maka moralitas kita juga selalu tejaga.
Terlalu jauh apabila anda memikirkan akhir jaman. Karena sebelum akhir jaman, kita akan meninggal duluan. Tidak ada yang kekal di dunia ini. Seperti yang pernah di katakan sang guru agung kita "Yankici samudaya dhamma, sabban-tam nirodha dhamma'ti" artinya segala sesuatu yang terjadi dari suatu proses, akan mengalami kehancuran. Maka sebelum kita meninggal bekalilah diri kita dengan kumpulan2 kamma baik.
Semoga bermanfaat. Sadhu sadhu sadhu
Mungkin tidak jauh beda dengan uraian diatas, tapi dari sudut pandang Islam
Seperti saya urai penjelasan saya diatas (post #32)
dee-nee wrote:saya pribadi ... ga terlalu mikirin sih apakah yang underline merah akan benar2 datang atau tidak ... tidak menolak tidak juga mengiyakan >>> artinya saya serahkan saja pada YANG MAHA BENAR
kadang2 saya berpikir dalam sudut pandang iman ... bagi saya, kalau bicara tentang Islam ... pegangan hidup dan panduan Islam itu cuma satu ... yaitu Al Quran .... sementara hadist dan pendapat ulama hanya saya jadikan sebagai refrensi untuk dikaitkan dengan moral dan hukum Al Quran >>> maka bila tidak sesuai ... biasanya tidak saya ambil sebagai rujukan
dan saya pikir ... saya bukan satu2nya yang demikian ... bahkan mungkin mayoritas muslim sama dengan saya
balik tentang "menunggu seseorang" ... menurut nalar dan keimanan saya pada Al Quran >>> BILA ... "penantian" ini begitu pentingnya bagi umat (Islam) ... kenapa Al Quran tidak menjelaskan apa2 tentang "datangnya seseorang" ini ??
so ... menanggapi kalimat Sdr. Wen Yang diatas :
diluar benar atau tidak-nya bahwa "seorang "pahlawan" akan datang menyelamatkan umat manusia dari kehancuran dst pada akhir jaman" .... buat saya kalimat underline ini adalah buah simalakama bagi manusia itu sendiri ... disatu pihak memberi harapan ... dipihak lain juga bisa menjadi "candu" bagi mereka yang percaya ... karena pada akhirnya :
- mereka akan terjebak dalam pikiran mereka sendiri tentang kedatangan seseorang,
- berlanjut pada penantian sesuatu yang belum jelas kapan datang-nya (bahkan belum jelas apakah benar2 akan datang)
- dan akan lebih parah kalau pada akhirnya ... ketika mereka "dipaksakan" harus hidup dalam dunia yang korup (penuh kerusakan dsb) ... dalam keputusan asaan mereka akan semakin mencari2 seseorang
- hingga berakhir pada pengkultusan terhadap "siapapun" itu yang dipercaya bisa menyelamatkan mereka dari keputus asaan ini
dalam keadaan dunia yang begitu kacau (kemiskinan, kelaparan, perlakukan diskriminatif, tidak adil, kesombongan, penganiayaan, keserakahan, dsb) ... wajar bila para "korban" menjadi putus asa ... tapi keputus asaan ini akan salah (bahkan cenderung berbahaya) ... bila akhirnya para "korban" harus mencari2 pertolongan pada "mahluk/manusia" ... apalagi kalau akhirnya berujung pada pengkultusan ... tanpa menilai dari sudut pandang yang merah diatas
jadi menurut pendapat saya sebagai muslim ... mungkin ... mungkin loh ya .... diluar benar atau tidak-nya tentang "kedatangan seseorang" ... karena alasan2 "ala candu" diatas ... mungkin itulah kenapa Al Quran tidak pernah mencatat apapun terkait masalah ini
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
yups, ada benarnya. bahaya besar jika pengkultusan scr gelap mata & batin.
btw bukankah umat muslim menantikan imam mahdi? maaf lho kl salah, soalnya sy sering dengar teman2 muslim bicara demikian.
btw bukankah umat muslim menantikan imam mahdi? maaf lho kl salah, soalnya sy sering dengar teman2 muslim bicara demikian.
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
dharma_senapati wrote:yups, ada benarnya. bahaya besar jika pengkultusan scr gelap mata & batin.
btw bukankah umat muslim menantikan imam mahdi? maaf lho kl salah, soalnya sy sering dengar teman2 muslim bicara demikian.
saya sih ga ... hihihihihi >>> alasan utama-nya ... Ya karena Quran juga ga cerita apa2 tentang Imam Mahdi
tapi point-nya sih ini
dee-nee wrote:ga terlalu mikirin sih apakah yang underline merah akan benar2 datang atau tidak ... tidak menolak tidak juga mengiyakan >>> artinya saya serahkan saja pada YANG MAHA BENAR
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
Masa lalu adalah kenangan belaka,
Masa yang akan datang adalah suatu rencana yang mungkin tidak terjadi.
Hidup adalah saat ini
Mereka tidak sedih pada masa lalu,
mereka tak mengejar apa yang belum datang.
Saat sekarang cukup buat mereka
karenanya mereka demikian bercahaya.
Merindukan masa depan,
menyesali masa lalu,
dengan cara ini orang dungu merana
seperti ilalang yang dibakar.
Hari ini yang dijalani dengan baik akan membuat setiap hari kemarin menjadi sejarah yang indah, dan setiap hari esok adalah visi harapan dan kebahagiaan.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah tidak kekal, karena itu berusahalah dengan sungguh-sungguh. Jalanilah hari ini dengan baik.
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
quote
Hari ini yang dijalani dengan baik akan membuat setiap hari kemarin menjadi sejarah yang indah,
dan setiap hari esok adalah visi harapan dan kebahagiaan.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah tidak kekal, karena itu berusahalah dengan sungguh-sungguh. Jalanilah hari ini dengan baik.
tanggapan
betul KangDharma,,,
Hari ini yang dijalani dengan baik, dengan persiapan mental yang baik pula, bisa membuat setiap hari kemarin menjadi sejarah yang indah, dan setiap hari esok adalah pandangan ke depan dengan harapan akan kebahagiaan, yang bisa saja terjadi, yang bisa bergantung dengan bagaimana cara kita menyikapinya.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah tidak kekal, karena itu berusahalah dengan sungguh-sungguh. Jalanilah hari ini dengan baik serta dengan sikap hati yang benar.
Hari ini yang dijalani dengan baik akan membuat setiap hari kemarin menjadi sejarah yang indah,
dan setiap hari esok adalah visi harapan dan kebahagiaan.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah tidak kekal, karena itu berusahalah dengan sungguh-sungguh. Jalanilah hari ini dengan baik.
tanggapan
betul KangDharma,,,
Hari ini yang dijalani dengan baik, dengan persiapan mental yang baik pula, bisa membuat setiap hari kemarin menjadi sejarah yang indah, dan setiap hari esok adalah pandangan ke depan dengan harapan akan kebahagiaan, yang bisa saja terjadi, yang bisa bergantung dengan bagaimana cara kita menyikapinya.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah tidak kekal, karena itu berusahalah dengan sungguh-sungguh. Jalanilah hari ini dengan baik serta dengan sikap hati yang benar.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Budha Maitreya bagi segala bangsa
barangsiapa yang bisa mengambil pelajaran dari masa lalu, masa sekarang, masa yang akan datang, baik yang indah maupun pahit, maka dia mempunyai peluang besar untuk terbebas dari beban bathin, atau paling tidak, menjadi ringanlah beban pikiran dan menjadi tetap bersemangat menjalani hidup yang berliku-liku ini.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» Ajaran Maitreya, Kesesatan Manipulasi Kristen
» Tamparan keras bagi kaum Budha
» Para Biksu Budha Buat RUU Pelarangan Pernikahan Budha dan Muslim
» Dampak Demokrasi, Maka Umat Terpecah, Kecil, Lemah, Berkelompok dan Rapuh
» Bolehkah meyakini Bangsa Israel lebih tinggi dibanding bangsa lain? Bolehkah meyakini sudra adalah manusia dengan kasta terendah
» Tamparan keras bagi kaum Budha
» Para Biksu Budha Buat RUU Pelarangan Pernikahan Budha dan Muslim
» Dampak Demokrasi, Maka Umat Terpecah, Kecil, Lemah, Berkelompok dan Rapuh
» Bolehkah meyakini Bangsa Israel lebih tinggi dibanding bangsa lain? Bolehkah meyakini sudra adalah manusia dengan kasta terendah
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik