Suara Terompet dari Langit

link wrote:http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150525072450-199-55416/suara-terompet-dari-langit-terdengar-di-as-hingga-jerman/

Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak hanya satu atau dua negara saja yang warganya mendengar suara seperti terompet dari langit. Suara yang memekakkan telinga tersebut juga didengar di sejumlah negara dan sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Hal tersebut setidaknya dibuktikan dari sejumlah video yang diunggah ke situs YouTube. Meski datang dengan judul yang berbeda-beda, namun suara yang terdengar itu mirip antara satu negara dengan negara lainnya.

Seperti ditelusuri oleh Tech Times, setidaknya ada empat negara yang warganya mendengar suara aneh dari langit, yakni Amerika Serikat, Australia, Kanada dan Jerman.

Video paling baru sejauh ini tertera tanggal empat April tahun 2015 di salah satu kota di Jerman. Di tahun sebelumnya juga ada video yang memperlihatkan kondisi serupa dan tercatat di Kota Terrace BC, Kanada pada tanggal 29 Agustus 2013

NASA wrote:
Menurut Badan Antariksa AS, NASA, fenomena itu kemungkinan adalah bunyi latar belakang yang ditimbulkan oleh Bumi.

"Jika manusia memiliki antena radio, bukan telinga, kita akan mendengar sebuah simfoni luar biasa dari suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri. Para ilmuwan menyebutnya tweeks, whistlers, dan sferics," bunyi pernyataan NASA.

"Bunyi-bunyi terdengar seperti musik latar belakang dari film fiksi ilmiah, tapi ini bukan fiksi ilmiah. Itu adalah emisi radio alami Bumi yang nyata dan meskipun kita sebagian besar tidak melihatnya, bunyi-bunyi tersebut ada di sekitar kita sepanjang waktu."

wiki wrote:http://en.wikipedia.org/wiki/High_Frequency_Active_Auroral_Research_Program

High Frequency Active Auroral Research Program

The High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) is an ionospheric research program jointly funded by the U.S. Air Force, the U.S. Navy, the University of Alaska[clarification needed], and the Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Designed and built by BAE Advanced Technologies (BAEAT), its purpose is to analyze the ionosphere and investigate the potential for developing ionospheric enhancement technology for radio communications and surveillance. The HAARP program operates a major sub-arctic facility, named the HAARP Research Station, on an Air Force-owned site near Gakona, Alaska.

HAARP adalah program penelitian ionosfer yang didanai bersama oleh Angkatan Udara AS, Angkatan Laut AS, Universitas Alaska [klarifikasi diperlukan], dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). dirancang dan dibangun oleh BAE Advanced Technologies (BAEAT), tujuannya adalah untuk menganalisis ionosfer dan menyelidiki potensinya untuk mengembangkan teknologi peningkatan ionosfir sebagai sarana komunikasi radio dan pengawasan. Program HAARP beroperasi dengan fasilitas sub-arctic utama, bernama HAARP Research Station, yang terletak di situs milik Angkatan Udara dekat Gakona, Alaska.

The most prominent instrument at the HAARP Station is the Ionospheric Research Instrument (IRI), a high-power radio frequency transmitter facility operating in the high frequency (HF) band. The IRI is used to temporarily excite a limited area of the ionosphere. Other instruments, such as a VHF and a UHF radar, a fluxgate magnetometer, a digisonde (an ionospheric sounding device), and an induction magnetometer, are used to study the physical processes that occur in the excited region.

Instrumen yang paling menonjol di Stasiun HAARP adalah Instrumen Penelitian Ionosfer (IRI), yaitu sebuah fasilitas pemancar radio frekuensi berkekuatan besar yang beroperasi pada band frekuensi tinggi (HF). IRI sementara ini digunakan untuk membangkitkan area ionosfer (yang masih terbatas). Instrumen lain, seperti radar VHF dan UHF, fluxgate magnetometer, sebuah digisonde (perangkat dengar ionosfir), dan  induksi magnetometer, digunakan untuk mempelajari proses fisik yang terjadi di wilayah tersebut.

Work on the HAARP Station began in 1993. The current working IRI was completed in 2007, and its prime contractor was BAE Systems Advanced Technologies. As of 2008, HAARP had incurred around $250 million in tax-funded construction and operating costs. It was reported to be temporarily shut down in May 2013, awaiting a change of contractors. In May 2014, it was announced that the HAARP program would be permanently shut down later in the year.

Pekerjaan Stasiun HAARP dimulai pada tahun 1993. sementara IRI (yang sekarang digunakan) selesai pada tahun 2007, dengan kontraktor utama yang adalah BAE Systems Advanced Technologies. Pada tahun 2008, HAARP telah mengeluarkan sekitar $250 juta untuk biaya dan pajak konstruksi. Hal itu dilaporkan ditutup sementara pada Mei 2013, menunggu perubahan kontraktor. Pada bulan Mei 2014, diumumkan bahwa program HAARP akan secara permanen ditutup di akhir tahun.

HAARP was a target of conspiracy theorists, who claimed that it was capable of modifying weather, disabling satellites and exerting mind control over people, and that it was being used as a weapon against terrorists. Such theorists blamed the program for causing earthquakes, droughts, storms and floods, diseases such as Gulf War Syndrome and Chronic Fatigue Syndrome, the 1996 crash of TWA Flight 800, and the 2003 destruction of the space shuttle Columbia. Commentators and scientists say that proponents of these theories are "uninformed", because most theories put forward fall well outside the abilities of the facility and often outside the scope of natural science.

HAARP juga menjadi target teori konspirasi, yang mengklaim bahwa HAARP mampu memodifikasi cuaca, menonaktifkan satelit dan mengerahkan pengendalian pikiran atas orang-orang, dan juga digunakan sebagai senjata melawan teroris. Teori2 ini kemudian menyalahkan program HAARP tersebut sebagai penyebab terjadinya gempa bumi, kekeringan, badai dan banjir, penyakit seperti Gulf War Syndrome and Chronic Fatigue Syndrome, kecelakaan pesawat TWA 800 pada tahun 1996, dan penghancuran pesawat ruang angkasa Columbia pada tahun 2003.

Komentator dan para ilmuwan mengatakan bahwa para pendukung teori ini "kurang informasi", karena sebagian besar teori yang diajukan berada di luar kemampuan fasilitas (HAARP) dan sering di luar lingkup ilmu alam.