aku nyatakan perang kepadamu..

hari ini..
aku ajarkan kepada anak-anakku untuk tidak takut pada kematian..
aku ajarkan kepada anak-anakku untuk tidak takut pada kesakitan..
aku ajarkan kepada anak-anakku untuk tidak takut pada pertempuran..

hari ini..
aku ajarkan kepada anak-anakku bahwa setiap teror adalah neraka bagi pelakunya..
aku ajarkan kepada anak-anakku bahwa setiap teroris wajib dihukum mati..
aku ajarkan kepada anak-anakku bahwa setiap kebencian tidak selalu dan harus diikuti dengan teror..

hari ini..
aku katakan kepadamu wahai teroris..
bila saat itu tiba,maka ketahuilah sesungguhnya bukan aku yang berada di neraka tetapi engkau..
bila aku berhadapan denganmu di medan laga maka ketahuilah bahwa darahmu telah halal untuk dialirkan..
bila engkau datangi rumahku maka bersiaplah karena neraka telah tercipta disana..

hari ini..
semua ketakutan yang engkau sebarkan justru akan menuai keberanian..
engkau menciptakan surga bagi mereka yang menjadi korbanmu..dan engkau ciptakan nerakamu sendiri..

hari ini..
aku akan mengalirkan darahmu untuk menjadikan bumi ini lebih suci dan layak untuk ditinggali..

hari ini..
aku tahu engkau masih menjadikan segala hal yang berbau non islam sebagai target..tetapi esok,bahkan masjid yang menjadi rumah kami pun akan kau musnahkan karena perbedaan paham..

aku tahu engkau akan merubah pola serangan dan mengubah target tetapi melalui tulisan ini,aku akan melawanmu..

dengan respon yang didalamnya juga pelecehan terhadap profesi teroris,kemungkinan para teroris ini tersinggung dan akan merubah sasaran..
kemungkinan adalah :
festival paskah pada bulan maret dengan MASJID sebagai sasaran..bukan gereja..

sudah menjadi kelaziman kalo aparat kemanan akan menjaga gereja dan itu jelas uda dipahami oleh teroris..jika ada aparat yang baca ini ato ada yang baca posting ini boleh menyampaikan kemungkinan diatas kepada belio2..


#bachrunnaimisis

mapping area telah ditetapkan oleh pelaku teror..mereka akan mengulang serangan pada kota2 yang pernah diserang..karena logika publik akan menyatakan tak mungkin teroris kembali ke daerah yang pernah mereka serang..

meningkatkan kewaspadaan ini menjadi penting karena teror adalah perang yang tidak teratur..dengan sasaran suka2..tidak berdasarkan komando..
kemarin dia serang kawasan thamrin..lusa bisa saja dia menyerang pelataran ato bahkan istiqlal..mengapa masjid dijadikan target?
karena minimnya dukungan muslim terhadap khilafah di nusantara..dan itu kebodohan mereka..khilafah dan pemerintahan yang ada sekarang ada perbedaan cara..dengan satu permisalan : bila mereka berhasil mendirikan khilafah dengan cara teror,apakah ada jaminan tidak ada teror di masa khilafah mereka?
tentu ada dan pasti akan ada bahkan mungkin bukan teror tetapi perang besar..

mengapa masjid?
pelaku teror memendam kecewa bahkan mungkin menuduh muslim sekarang adalah penakut untuk bersatu menegakkan khiafah islam..dan dari masjid pula ide radikal itu diredam dan di sisi lain dari masjid pula ide radikal disemaikan..
ini adalah kewajiban bersama..ini adalah fardlu 'ain untuk mengingatkan satu sama lain bahwa islam tidak menghendaki kekerasan ada di dalam kedamaian sekalipun itu beralasan fi sabilillah..

kepada #bachrunnaim #radikalteror ..
saat ini anda bergerak liar..tak bertujuan..dan satu kata : gelisah..
dalam keadaanmu saat ini,apakah darah ibu bapakmu juga halal dialirkan?

dulu mesjid sudah pernah diserang mbah .... (walaupun waktu itu blum jaman ISIS)

tapi mesjid yang diserang adalah mesjid-nya polisi ... jadi waktu itu polisi lagi sholat jumat lalu diserang dengan bom paku ....

fokus mereka ... mereka menyerang polisi-nya ... bukan mesjid-nya

----------------------------

terus terang saya kasian dengan para teroris ini

gini .... SAYA MENOLAK SEMUA PERILAKU TEROR DIMANAPUN ... peristiwa yang terjadi di Thamrin (dan dimanapun) adalah kejahatan yang jelas bertentangan dengan Islam

tapi ... disatu pihak saya juga berharap polisi bisa lebih cermat dan hati-hati (sekali lagi) dengan kebencian dan permusuhan-nya ....

MEMBENCI TERORISME dan RADIKALISME >>> saya sejuta persen setuju karena dua kata ini adalah kejahatan

tapi jangan membenci teroris dan mereka2 yang radikal >>> saya lebih setuju bila mereka di deradikalisasi (disembuhkan ... dibangunkan) dari salah paham mereka sebelum-nya

walaupun ga gampang ... walaupun terkesan mustahil ... usaha deradikalisasi tetap lebih baik dibanding "melenyapkan" mereka - kecuali bagi mereka2 yang sudah jelas melakukan teror (sudah membunuh orang)

lanjut ....

dari seorang teman di komnas HAM (non muslim) ... dia bilang : "sama dengan kasus narkoba dimana pecandu dianggap korban .... sama dengan kasus pelacuran dimana si pelacur pun dianggap korban ..... maka dalam kasus terorisme pun "para pengantin" adalah korban dari "boss" diatasnya"

teman komnas HAM meneruskan .... "kalau lihat kejadian thamrin kemarin ... misalnya ada satu pelaku bernama Afif (si pelaku yang nembak2 di tengah jalan pakai topi Nike) .... dilihat dari latar belakang keluarga-nya saja jelas bahwa Afif bukan dari orang mampu (maaf dari keluarga miskin) ... mungkin ada kemarahan .... ada kekecewaan ... ada masalah sosial yang terjadi ... sehingga yang seperti ini terjadi"

inti kalimat teman itu adalah : TIDAK ADA SATU MANUSIA-PUN di dunia ini yang bercita2 mati dalam keadaan nyandu narkoba ... mati sebagai teroris .... atau bahkan bercita2 jadi pelacur .....

tidak ada satu manusia-pun yang punya cita2 "nanti kalau besar saya mau jadi teroris ... atau nanti kalau sudah besar saya mau jadi pelacur ... atau nanti kalau sudah besar saya mau jadi pecandu narkoba" >>> TIDAK AKAN PERNAH ADA YANG SEPERTI ITU

Jadi ... kalau sampai terjadi semua itu ... pasti ada sesuatu / peristiwa yang salah ... yang terjadi dalam kehidupan mereka masing2 ... dan menurut komnas HAM ... kalau ditarik mundur mundur mundur kebelakang ... biasanya terjadi karena masalah sosial

orang jahat itu hanya sedikit ... orang jahat yang membohongi, merayu, mendoktrin siapapun untuk melakukan apa yang mereka mau ....

bandar narkoba yang membohongi orang2 hingga menjadi pecandu itu cuma sedikit ... tapi korban mereka banyak (mereka2 yang akhirnya jadi pecandu)
mucikari pelacuran yang mengajak orang2 jadi pelacur itu cuma sedikit .... tapi korban mereka banyak (mereka2 yang akhirnya jadi pelacur)
tukang "brainwashed" yang mendoktrin orang2 jadi teroris itu cuma sedikit .... tapi korban mereka banyak (mereka2 yang akhirnya jadi pelaku terorisme)

untuk para teroris yang sudah melakukan aksi mereka .... membunuh dan meneror ... membuat ketakutan pada warga sipil .... jelas mereka sudah melanggar hukum ... mereka sudah membunuh >>> so memang pantas dihukum mati  

tapi bagi mereka yang belum atau tidak (walaupun sudah "sakit" dengan doktrin radikal) .... saya lebih setuju di deradikalisasi

-------------------------------

dari website ali imron yang pernah saya baca .... pandangan-nya begini :

Bagi orang2 tertentu ... perang fisik melawan musuh Islam adalah keniscayaan ... kewajiban dan harus dilakukan

kita tidak bisa menutup mata bahwa PERANG dengan senjata (perang dalam arti sebenar-nya) memang terjadi dibelahan dunia lain ... kasus yang paling gampang adalah di Palestina (sebelum Palestina declare) ... di Irak ketika Amerika invasi ... atau bahkan hingga sekarang di suriah ... atau afganistan

di website ali imron itu saya baca ... ada "kebanggaan" LUAR BIASA ketika seorang mukmin angkat senjata dan berperang DI MEDAN PERTEMPURAN untuk melawan musuh - dalam hal ini siapapun dalam posisi masing2 yang dianggap musuh

Ali Imron menceritakan bagaimana "kebanggaan luar biasa" ini hampir seperti "candu" dimana akhirnya orang ingin melakukan terus terus dan terus

ada kepuasan rohani menjadi seorang mujahidin ... apalagi bila sejak kecil mereka sudah berasal dari keluarga yang konservatif >>> Ali Imron mengalami sendiri yang seperti itu ketika dia ada di Afganistan

>>> tapi kemudian kesalahan terjadi ketika "candu" ini dibawa ke wilayah damai ketika mereka pulang dari Afganistan atau Pakistan ke negara-nya masing2 ... dengan doktrin yang masih ada di kepala ... hingga mereka pun melihat Indonesia sebagai "wilayah perang"

orang2 yang "pintar" dan berpendidikan seperti Ali Imron, Imam Samudra, Amrozi, atau bachrum naim (misalnya) adalah mereka yang cukup pintar untuk menolak dijadikan sebagai "pengantin" bom bunuh diri ....

tapi mereka bisa mem-brainwashed orang2 yang (saya sebut) "newbie" dalam Iman Islam hingga si newbie bisa dibentuk menjadi radikal

bahkan kadang tidak perlu dengan iming2 agama ... dengan iming2 uang pun kadang2 "newbie" mau melakukan teror (dijadikan pengantin)

bila jaman Bom Bali 1 ... si "pecandu" melakukan sendiri aksi mereka ... tanpa bom bunuh diri

>>> pada akhirnya si "pecandu" berpikir untuk menyebarkan candu mereka pada orang lain yang "newbie" .... untuk melakukan bom bunuh diri >>> alasan mereka untuk tidak melakukan sendiri aksi teror-nya :

satu karena mereka adalah "otak" dalam jaringan ... sehingga tidak boleh mati
dua karena pelaku teror memang WAJIB MATI (jangan sampai tertangkap polisi) ... supaya jaringan mereka tidak bocor

maksud saya ... kewajiban melakukan "bom bunuh diri" bukan hanya urusan membunuh orang ... tapi juga untuk menutup informasi supaya tidak bocor

--------------------------------------

kisah nyata ....

saya punya teman jaman SMA yang mualaf (laki2) .... yang ntah kenapa dia belajar pada seorang ustad yang "salah"

kenapa saya sebut "salah" ... karena perubahan teman mualaf ini begitu drastis hingga dia terlihat lebih "Islam" dibanding teman2-nya yang sudah muslim sejak lahir

sebulan sampai 3 bulan belajar Islam dengan si ustad ... secara atribut dia langsung terlihat seperti orang Timur Tengah (pakai gamis yang selalu warna putih ... peci arab ... di leher dislempangin Keffiyeh .... bawa2 tasbih ... dsb)

ganteng sih secara dia memang indo jerman ... tapi kan tetep aja semua temen2-nya (termasuk saya) jadi bingung

Akhirnya dia ijin mau ke Afganistan ... dan ya langsung "diselamatkan" oleh semua temen2-nya

saya pernah tanya ke saudara-nya "Ndi ... kok saudara loe berubah banget ya ... katanya malah mau ke Afganistan segala" ... si Andi bilang "tenang din ... ada kita2 yang jagain ... tunggu aja ... dikit lagi juga normal"

dan kejadian ini terjadi sebelum reformasi thn 98

ya intinya begitu lah ... sekarang si mualaf ini memang selamat ... sudah hidup bahagia dengan keluarga-nya yang sakinan mawadah wal rahmah

hehehehehehehehe

ini cuma sekedar sharing ya

waduh si mbakyu nih..jadi gak bisa fokus sayah setelah baca uraian nan inspiratif diatas..

ngopi dulu deh biar wangsitnya balik jadi pangsit..

abu hanan wrote:waduh si mbakyu nih..jadi gak bisa fokus sayah setelah baca uraian nan inspiratif diatas..

ngopi dulu deh biar wangsitnya balik jadi pangsit..

ini maksudnya muji atau nyindir sih

aduh...
jangan dipikir terus sayang...
entar bisa sakit loh
kalau dirimu sakit akukan jadi ikut sedih say...

njlajahweb wrote:aduh...
jangan dipikir terus sayang...
entar bisa sakit loh
kalau dirimu sakit akukan jadi ikut sedih say...

saya juga ikutan sedih deh

memang kalau mau ngomong sama kang abah itu harus punya argumen yang bener-bener mantep dulu baru tembus. gitu say...

njlajahweb wrote:memang kalau mau ngomong sama kang abah itu harus punya argumen yang bener-bener mantep dulu baru tembus. gitu say...

memang mbah abu ngajak argumentasi ya ?? ... hahahahahaha kirain mbah abu cuma curhat

wkwkwk..
itu prolog dari kajian teroris yang,semoga allah menghendaki,akan dibedah di trit ini..


sayah kutip dari sebelah..

muslim.or.id wrote:
Terdapat perincian permasalahan tentang berhukum dengan hukum selain Allah. Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata, “Orang yang berhukum dengan hukum selain yang Allah turunkan ada empat keadaan:

Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya karena lebih baik daripada syari’at Islam”, maka hukumnya kufur akbar.
Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya karena hukum tersebut sama/setara dengan syari’at Islam, maka berhukum dengannya boleh dan berhukum dengan syari’at (Islam) juga boleh”, maka hukumnya juga kufur akbar.
Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya sedangkan berhukum dengan syari’at Islam lebih afdhol, akan tetapi boleh berhukum dengan selain apa yang Allah turunkan”, maka hukumnya juga kufur akbar.
Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya” . Namun dia meyakini bahwa tidak boleh berhukum dengan selain apa yang Allah turunkan, dan dia menyatakan bahwa berhukum dengan syari’at Islam lebih afdhol serta tidak boleh berhukum dengan selainnya, akan tetapi dia bermudah-mudah dan meremehkan (dalam melakukan maksiat) atau dia melakukannya karena perintah dari pemerintahnya. Yang demikian ini hukumnya kufur asghar yang tidak mengeluarkannya dari Islam namun termasuk perbuatan dosa besar yang paling besar”[2]
Kami nukilkan juga fatwa yang dikeluarkan oleh Al Lajnah Daimah li Buhuts Al ‘Ilmiyah wal Ifta pada pertanyaan kesebelas dari Fatwa No 5741.

Pertanyaan : Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah, apakah dia seorang muslim atau kafir dengan kufur akbar? Dan apakah diterima amal perbuatannya?

dan ayat berikut adalah jawaban;
“Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir” (QS. Al Maidah:44)

dalam hal ini,pancasila dan uud 1945 adalah penyimpangan..kata lainnya adalah thagut..

benarkah?
semua orang paham jika kedua hal itu adalah produk manusia..yang gagal dipahami adalah keduanya adalah sebuah kesimpulan dari pengamatan baik berlatar sejarah,psikologi maupun budaya..atau mungkin berlatar belakang aspek lain yang sayah tidak tahu..

pancasila adalah suatu bentuk dasar..untuk menyatukan berbagai dasar pemikiran supaya perbedaan itu mendapat porsi yang tepat..pancasila tidak akan pernah dapat menggantikan agama,,dan pancasila tidak akan pernah ada bila tidak pernah ada agama..jadi,kaum teroris dan anarkis,kalian paham yah perbedaan ini?

di satu sisi,kalian para teroris dan anarkis,akan menilai bahwa pancasila adalah pandangan hidup bangsa indonesia adalah bentuk musyrik..
dan patut kalian ketahui,dikatakan pancasila sebagai pandangan hidup adalah karena tidak ada satupun agama yang akan menolak semangat pancasila..
sayah ambil satu sila..sila pertama..
ketuhanan adalah kata yang relatif..karena kosa kata bangsa ini harus diakui tidaklah lengkap selengkap bahasa arab..
supaya kalian sedikit melek,ketuhanan itu bermakna :
1.sifat dan keadaan dari tuhan itu sendiri..
2.segala hal yang terkait dengan eksistensi tuhan..

penjelasan :
1.esa adalah sifat wajib tuhan..
dalilnya juga jelas kan?
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia" - (Q.S. Al-Baqarah : 163)

"... Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat" - (QS. Asy-Syura : 11)


mengapa dicantumkan KETUHANAN?kok bukan ALLAH?
ayolah..pake nalar sehat..orang papua di jaman 45 atau tahun 1928..apa uda kenal kata ALLAH?apakah saudara kita di pedalaman kalimantan,jawa,padang rumput flores,labuhan bajo uda kenal kata ALLAH?
kita berpijak di tanah yang sama,kawan..lantas untuk berbincang dengan saudara di sumatera atau di sunda,apakah sayah harus pakai bahasa arab?sedangkan saudara kita itu belum tentu beragama islam..

hampir semua agama mempunyai supreme of universe,,mengakui penguasa otoriter yang super kecuali buddha dan mungkin beberapa keyakinan yang sayah tidak tahu..
dan kata KETUHANAN sudah tentu mewakili ekspresi keyakinan mereka tentang supremasi di alam semesta..
tanyakan itu pada kristen,hindu,sikh,dan siapapun yang meyakini ada supremasi..bertanyalah..

MAHA ESA..
tauhid ar-rububiyyah, tauhid al-uluhiyyah dan tauhid al-asma wa al-sifat..
ingkarilah kata ESA ini dengan konsep tauhid yang engkau ketahui wahai para teroris dan anarkis..
akan sayah lanjutkan setelah yang curhat diatas sayah itu uda balik dari acara kopi di vietnam..

dee nee wrote:tidak ada satu manusia-pun yang punya cita2 "nanti kalau besar saya mau jadi teroris ...

kalo bercita2 untuk mati syahid (syuhada), ada kah?

"teroris" itu kan sudut pandang ente. Bagi mereka kan itu kan bukan merupakan terorisme, melainkan sebuah jihad, yg jika mati dalam jihad tsb menjadikan mereka syuhada, dan itu merupakan mati yg dicita2kan muslim.

sekilas info,
justru saya sering mendengar dari teman Islam saya, bahwa mereka banyak yang ingin mati dalam keadaan sholat. cuma istilahlahnya apa gitu saya lupa, kalau nggak salah istilahnya mati kusnul kotimah

dan justru banyak dari temen-temen Islam saya yang mengutuk bom bunuh diri itu.

bahkan saya pernah mendengar sendiri dari saudara saya yang angkatan laut, katanya ada orang Islam yang mati karena hendak mengamankan bom, waktu ada kerusuhan

jadi saya sangat percaya bahwa tidak semua orang Islam itu seperti yang banyak orang Kristen kira.

aliumar wrote:

dee nee wrote:tidak ada satu manusia-pun yang punya cita2 "nanti kalau besar saya mau jadi teroris ...

kalo bercita2 untuk mati syahid (syuhada), ada kah?

"teroris" itu kan sudut pandang ente. Bagi mereka kan itu kan bukan merupakan terorisme, melainkan sebuah jihad, yg jika mati dalam jihad tsb menjadikan mereka syuhada, dan itu merupakan mati yg dicita2kan muslim.

biru dulu >>> setuju

tapi yang saya tulis itu pandangan umum .... maksudnya : diluar apakah mereka merasa teroris atau bukan .... judulnya tetap yang underline bold diatas

banyak orang yang mati karena narkoba .... (keluarga-nya) juga tidak mau mengakui bahwa kematian mereka karena OD .... ntah ngeles karena serangan jantung lah ... kerusakan otak lah ... tiba2 koma lah ... ada aja alasan2 lain untuk bilang "dia tidak mati karena narkoba"

so balik ke ungu .... maksud saya

point-nya adalah AKSI TEROR ITU JELAS MELANGGAR AJARAN ISLAM

jadi ... kalau kemudian ada yang berpikir yang biru underline diatas .... itu salah ... karena yang mereka lakukan JELAS adalah teror dan melanggar hukum Islam

pelanggaran yang paling2 nyata adalah mereka membunuh warga sipil ... mereka membunuh orang yang tidak sedang melawan (berperang) dengan mereka >>> dan ini jelas melanggar hukum Islam

bahkan diluar apakah mereka melihat pancasila = thogut ... apakah mereka melihat Indonesia sebagai wilayah perang ... dsb >>> tapi point utamanya tetap yang pink

so ada kesalahan dalam pikiran mereka ... dari yang jelas2 haram kemudian jadi di halal-kan >>>> darimana kesalahan itu ??? ..... bla bla bla sudah saya jelaskan diatas

merah : saya pun ingin mati syahid .... (walaupun banyak pemahaman tentang "syahid" itu sendiri)

intinya : mati syahid adalah mereka2 yang mati di jalan Allah

>>>> bukan mati di jalan Thamrin seperti teroris2 itu ... hehehehehehe

Aku nyatakan perang kepadamu...... Islamopobia dan ketidakadilan.