fiil (kata kerja)
Halaman 1 dari 1 • Share
fiil (kata kerja)
Fi'il dibagi atas dua golongan besar menurut
waktu terjadinya:
1. FI'IL MADHY ( فِعْل مَاضِي ) atau Kata Kerja Lampau.
2. FI'IL MUDHARI' ( فِعْل مُضَارِع ) atau Kata Kerja Kini/Nanti.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari',
senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( فَاعِل ) atau Pelaku dari pekerjaan itu.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan
untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir
kata.
Perlu diketahui, bahwa
dalam sebuah Jumlah Fi'liyyah ( جُمْلَة
فِعْلِيَّة ) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna
yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di
belakang Fi'il (Kata Kerja).
1) Untuk Dhamir Ghaib
atau "orang ketiga" ( هُنَّ
- هُمْ
- هُمَا
- هِيَ
- هُوَ ).
a. Bila Fa'il
mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti
ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak.
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah Fa'il:
b. Sedangkan bila Fi'il
mendahului Fa'il, maka bentuk Fi'il tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fa'il-nya
Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan
dengan adanya huruf Ta Ta'nits ( ت تَأْنِيْث ) atau "Ta Penanda Muannats" pada Fi'il
yang Fa'il-nya adalah Muannats.
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan
Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum Fa'il:
2) Untuk Fa'il lainnya
( أَنْتُنَّ -
أَنْتُمْ - أَنْتُمَا -
أَنْتَ - أَنْتِ -
نَحْنُ - أَنَا )
tetap mengikuti pola
perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.
Carilah sebanyak-banyaknya
contoh-contoh Fi'il Madhy dan Fi'il Mudhari' dalam ayat-ayat al-Quran dan
al-Hadits!
Fi'il Amar atau Kata Kerja
Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim
(pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan
bicara) sebagai orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa
yang menjadi Fa'il
(Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" yaitu:
أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ -
أَنْتُمَا - أَنْتِ - أَنْتَ sebagai orang yang akan melakukan pekerjaan yang
diperintahkan itu.
Contoh dalam kalimat:
dari fi'il
عَمِلَ (= beramal,
bekerja) menjadi Fi'il Amar:
Dari fi'il
أَقَامَ (=mendirikan) menjadi Fi'il
Amar:
Dari fi'il
كَبَّرَ (=membesarkan) menjadi Fi'il Amar:
Sebagai catatan, bila
huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi'il bertemu dengan awalan Alif-Lam dari
sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf akhir fi'il tersebut berubah
menjadi baris kasrah. Contoh:
Carilah contoh-contoh Fi'il Amar dalam ayat-ayat al-Quran
dan al-Hadits!
Fi'il Nahy atau "kata kerja
larangan" adalah bentuk negatif dari Fi'il Amar. Untuk membentuk Fi'il Nahy,
kita tinggal menambahkan harf لاَ (=jangan) dan memasukkan huruf تَ di awal Fi'il
Amar. Perhatikan polanya di bawah ini:
Contoh dalam kalimat:
Dari fi'il
خَافَ (= takut) dan fi'il حَزِنَ (= sedih) menjadi Fi'il Nahy:
Carilah contoh-contoh Fi'il Nahy dalam ayat-ayat
al-Quran dan al-Hadits!
Dalam tata bahasa
Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan
contoh berikut ini:
Abubakar membuka
pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata
Kerja Pasif.
Dalam tata bahasa Arab,
dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan
Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.
Perhatikan contoh kalimat di
bawah ini:
Fi'il ضَرَبَ
(=memukul) adalah Fi'il Ma'lum (Kata Kerja
Aktif). Fa'il atau Pelakunya adalah
Umar bersifat aktif (melakukan pekerjaan yakni
memukul).
Fi'il
ضُرِبَ (=dipukul) adalah Fi'il Majhul
(Kata Kerja Pasif). Dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib
al-Fa'il ( نَائِبُ
الْفَاعِل ) atau Pengganti Fa'il. Dalam contoh di
atas, Umar adalah Naib al-Fa'il (pengganti
Pelaku).
Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan sebagai
berikut:
a)
Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf
sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il
Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il
Mudhari'.
Contoh-contoh dalam kalimat:
Fi'il أَمَرَ (=memerintah) menjadi Fi'il Madhy
Majhul:
Fi'il
عَرَفَ (=mengenal) menjadi Fi'il Mudhari'
Majhul:
Carilah contoh-contoh Fi'il Majhul dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!
waktu terjadinya:
1. FI'IL MADHY ( فِعْل مَاضِي ) atau Kata Kerja Lampau.
2. FI'IL MUDHARI' ( فِعْل مُضَارِع ) atau Kata Kerja Kini/Nanti.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari',
senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( فَاعِل ) atau Pelaku dari pekerjaan itu.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan
untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir
kata.
Dhamir | Fi'il Madhy | Fi'il Mudhari' | Tarjamah |
أَنَا | فَعَلْتُ | أَفْعَلُ | = saya mengerjakan |
نَحْنُ | فَعَلْنَا | نَفْعَلُ | = kami mengerjakan |
أَنْتَ | فَعَلْتَ | تَفْعَلُ | = engkau (lk) mengerjakan |
أَنْتِ | فَعَلْتِ | تَفْعَلِيْنَ | = engkau (pr) mengerjakan |
أَنْتُمَا | فَعَلْتُمَا | تَفْعَلاَنِ | = kamu berdua mengerjakan |
أَنْتُمْ | فَعَلْتُمْ | تَفْعَلُوْنَ | = kalian (lk) mengerjakan |
أَنْتُنَّ | فَعَلْتُنَّ | تَفْعَلْنَ | = kalian (pr) mengerjakan |
هُوَ | فَعَلَ | يَفْعَلُ | = dia (lk) mengerjakan |
هِيَ | فَعَلَتْ | تَفْعَلُ | = dia (pr) mengerjakan |
هُمَا | فَعَلاَ | يَفْعَلاَنِ | = mereka berdua (lk) mengerjakan |
هُمَا | فَعَلَتَا | تَفْعَلاَنِ | = mereka berdua (pr) mengerjakan |
هُمْ | فَعَلُوْا | يَفْعَلُوْنَ | = mereka (lk) mengerjakan |
هُنَّ | فَعَلْنَ | يَفْعَلْنَ | = mereka (pr) mengerjakan |
dalam sebuah Jumlah Fi'liyyah ( جُمْلَة
فِعْلِيَّة ) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna
yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di
belakang Fi'il (Kata Kerja).
1) Untuk Dhamir Ghaib
atau "orang ketiga" ( هُنَّ
- هُمْ
- هُمَا
- هِيَ
- هُوَ ).
a. Bila Fa'il
mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti
ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak.
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:
اَلْمُسْلِمُ دَخَلَ الْمَسْجِدَ | = muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَةُ دَخَلَتِ الْمَسْجِدَ | = muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَانِ دَخَلاَ الْمَسْجِدَ | = dua muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَتَانِ دَخَلَتَا الْمَسْجِدَ | = dua muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمُوْنَ دَخَلُوا الْمَسْجِدَ | = kaum muslimin memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَاتُ دَخَلْنَ الْمَسْجِدَ | = kaum muslimat memasuki masjid |
dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah Fa'il:
اَلْمُسْلِمُ يَدْخُلُ الْمَسْجِدَ | = muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَةُ تَدْخُلُ الْمَسْجِدَ | = muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَانِ يَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ | = dua muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَتَانِ تَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ | = dua muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمُوْنَ يَدْخُلُوْنَ الْمَسْجِدَ | = kaum muslimin memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَاتُ يَدْخُلْنَ الْمَسْجِدَ | = kaum muslimat memasuki masjid |
b. Sedangkan bila Fi'il
mendahului Fa'il, maka bentuk Fi'il tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fa'il-nya
Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan
dengan adanya huruf Ta Ta'nits ( ت تَأْنِيْث ) atau "Ta Penanda Muannats" pada Fi'il
yang Fa'il-nya adalah Muannats.
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:
دَخَلَ اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ | = muslim itu memasuki masjid |
دَخَلَتِ الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ | = muslimah itu memasuki masjid |
دَخَلَ الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ | = dua muslim itu memasuki masjid |
دَخَلَتِ الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ | = dua muslimah itu memasuki masjid |
دَخَلَ الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ | = kaum muslimin memasuki masjid |
دَخَلَتِ الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ | = kaum muslimat memasuki masjid |
Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum Fa'il:
يَدْخُلُ اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ | = muslim itu memasuki masjid |
تَدْخُلُ الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ | = muslimah itu memasuki masjid |
يَدْخُلُ الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ | = dua muslim itu memasuki masjid |
تَدْخُلُ الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ | = dua muslimah itu memasuki masjid |
يَدْخُلُ الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ | = kaum muslimin memasuki masjid |
تَدْخُلُ الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ | = kaum muslimat memasuki masjid |
( أَنْتُنَّ -
أَنْتُمْ - أَنْتُمَا -
أَنْتَ - أَنْتِ -
نَحْنُ - أَنَا )
tetap mengikuti pola
perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.
Fi'il Madhy | Fi'il Mudhari' |
دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ | (أَنَا) أَدْخُلُ الْمَسْجِدَ |
saya telah memasuki masjid | saya memasuki masjid |
دَخَلْنَا الْمَسْجِدَ | (نَحْنُ) نَدْخُلُ الْمَسْجِدَ |
kami telah memasuki masjid | kami memasuki masjid |
دَخَلْتَ الْمَسْجِدَ | (أَنْتَ) تَدْخُلُ الْمَسْجِدَ |
engkau telah memasuki masjid | engkau memasuki masjid |
دَخَلْتِ الْمَسْجِدَ | (أَنْتِ) تَدْخُلِيْنَ الْمَسْجِدَ |
engkau (pr) telah memasuki masjid | engkau (pr) memasuki masjid |
دَخَلْتُمَا الْمَسْجِدَ | (أَنْتُمَا) تَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ |
kamu berdua telah memasuki masjid | kamu berdua memasuki masjid |
دَخَلْتُمُ الْمَسْجِدَ | (أَنْتُمْ) تَدْخُلُوْنَ الْمَسْجِدَ |
kalian (lk) telah memasuki masjid | kalian (lk) memasuki masjid |
دَخَلْتُنَّ الْمَسْجِدَ | (أَنْتُنَّ) تَدْخُلْنَ الْمَسْجِدَ |
kalian (pr) telah memasuki masjid | kalian (pr) memasuki masjid |
contoh-contoh Fi'il Madhy dan Fi'il Mudhari' dalam ayat-ayat al-Quran dan
al-Hadits!
Fi'il Amar atau Kata Kerja
Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim
(pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan
bicara) sebagai orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa
yang menjadi Fa'il
(Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" yaitu:
أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ -
أَنْتُمَا - أَنْتِ - أَنْتَ sebagai orang yang akan melakukan pekerjaan yang
diperintahkan itu.
Fa'il | Fi'il Amar | Tarjamah |
أَنْتَ | اِفْعَلْ | = (engkau -lk) kerjakanlah! |
أَنْتِ | اِفْعَلِيْ | = (engkau -pr) kerjakanlah! |
أَنْتُمَا | اِفْعَلاَ | = (kamu berdua) kerjakanlah! |
أَنْتُمْ | اِفْعَلُوْا | = (kalian -lk) kerjakanlah! |
أَنْتُنَّ | اِفْعَلْنَ | = (kalian -pr) kerjakanlah! |
dari fi'il
عَمِلَ (= beramal,
bekerja) menjadi Fi'il Amar:
اِعْمَلْ لآِخِرَتِكَ | = bekerjalah untuk akhiratmu (lk) |
اِعْمَلِيْ لآِخِرَتِكِ | = bekerjalah untuk akhiratmu (pr) |
اِعْمَلاَ لآِخِرَتِكُمَا | = bekerjalah untuk akhirat kamu berdua |
اِعْمَلُوْا لآِخِرَتِكُمْ | = bekerjalah untuk akhirat kalian (lk) |
اِعْمَلْنَ لآِخِرَتِكُنَّ | = bekerjalah untuk akhirat kalian (pr) |
Dari fi'il
أَقَامَ (=mendirikan) menjadi Fi'il
Amar:
أَقِمْ صَلاَتَكَ | = dirikanlah shalatmu (lk) |
أَقِمِيْ صَلاَتَكِ | = dirikanlah shalatmu (pr) |
أَقِمَا صَلاَتَكُمَا | = dirikanlah shalat kamu berdua |
أَقِيْمُوْا صَلاَتَكُمْ | = dirikanlah shalat kalian (lk) |
أَقِمْنَ صَلاَتَكُنَّ | = dirikanlah shalat kalian (pr) |
كَبَّرَ (=membesarkan) menjadi Fi'il Amar:
كَبِّرْ رَبَّكَ | = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (lk) |
كَبِّرِيْ رَبَّكِ | = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (pr) |
كَبِّرَا رَبَّكُمَا | = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu berdua |
كَبِّرُوْا رَبَّكُمْ | = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (lk) |
كَبِّرْنَ رَبَّكُنَّ | = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (pr) |
huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi'il bertemu dengan awalan Alif-Lam dari
sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf akhir fi'il tersebut berubah
menjadi baris kasrah. Contoh:
الصَّلاَةَ | + | أَقِمْ | = | أَقِمِ الصَّلاَةَ | |
(=shalat) | (=dirikanlah) | (=dirikanlah shalat) |
dan al-Hadits!
Fi'il Nahy atau "kata kerja
larangan" adalah bentuk negatif dari Fi'il Amar. Untuk membentuk Fi'il Nahy,
kita tinggal menambahkan harf لاَ (=jangan) dan memasukkan huruf تَ di awal Fi'il
Amar. Perhatikan polanya di bawah ini:
Fa'il | Fi'il Amar | Fi'il Nahy | Tarjamah |
أَنْتَ | اِفْعَلْ | لاَ تَفْعَلْ | = jangan (engkau -lk) kerjakan |
أَنْتِ | اِفْعَلِيْ | لاَ تَفْعَلِيْ | = jangan (engkau -pr) kerjakan |
أَنْتُمَا | اِفْعَلاَ | لاَ تَفْعَلاَ | = jangan (kamu berdua) kerjakan |
أَنْتُمْ | اِفْعَلُوْا | لاَ تَفْعَلُوْا | = jangan (kalian -lk) kerjakan |
أَنْتُنَّ | اِفْعَلْنَ | لاَ تَفْعَلْنَ | = jangan (kalian -pr) kerjakan |
Dari fi'il
خَافَ (= takut) dan fi'il حَزِنَ (= sedih) menjadi Fi'il Nahy:
لاَ تَخَفْ وَلاَ تَحْزَنْ | = jangan (engkau -lk) takut dan jangan sedih |
لاَ تَخَافِيْ وَلاَ تَحْزَنِيْ | = jangan (engkau -pr) takut dan jangan sedih |
لاَ تَخَافَا وَلاَ تَحْزَنَا | = jangan (kamu berdua) takut dan jangan sedih |
لاَ تَخَافُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا | = jangan (kalian -lk) takut dan jangan sedih |
لاَ تَخَفْنَ وَلاَ تَحْزَنَّ | = jangan (kalian -pr) takut dan jangan sedih |
al-Quran dan al-Hadits!
FI'IL MA'LUM (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata Kerja
Pasif)
Pasif)
Dalam tata bahasa
Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan
contoh berikut ini:
Abubakar membuka
pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata
Kerja Pasif.
Dalam tata bahasa Arab,
dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan
Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.
Perhatikan contoh kalimat di
bawah ini:
ضَرَبَ عُمَرُ | ضُرِبَ عُمَرُ |
(= Umar memukul) | (= Umar dipukul) |
(=memukul) adalah Fi'il Ma'lum (Kata Kerja
Aktif). Fa'il atau Pelakunya adalah
Umar bersifat aktif (melakukan pekerjaan yakni
memukul).
Fi'il
ضُرِبَ (=dipukul) adalah Fi'il Majhul
(Kata Kerja Pasif). Dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib
al-Fa'il ( نَائِبُ
الْفَاعِل ) atau Pengganti Fa'il. Dalam contoh di
atas, Umar adalah Naib al-Fa'il (pengganti
Pelaku).
Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan sebagai
berikut:
a)
Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf
sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il
Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il
Mudhari'.
Fi'il Madhy | Fi'il Mudhari' | ||
Fi'il Ma'lum | Fi'il Majhul | Fi'il Ma'lum | Fi'il Majhul |
فَعَلَ | فُعِلَ | يَفْعَلُ | يُفْعَلُ |
Fi'il أَمَرَ (=memerintah) menjadi Fi'il Madhy
Majhul:
أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللهَ | = aku diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرْنَا أَنْ نَعْبُدَ اللهَ | = kami diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرْتَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ | = engkau (lk) diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرْتِ أَنْ تَعْبُدِي اللهَ | = engkau (pr) diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرْتُمَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ | = kamu berdua diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرْتُمْ أَنْ تَعْبُدُوا اللهَ | = kalian (lk) diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرْتُنَّ أَنْ تَعْبُدْنَ اللهَ | = kalian (pr) diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرَ أَنْ يَعْبُدَ اللهَ | = dia (lk) diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرَتْ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ | = dia (pr) diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرَا أَنْ يَعْبُدَا اللهَ | = mereka (2 lk) diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرَتَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ | = mereka (2 pr) diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرُوْا أَنْ يَعْبُدُوا اللهَ | = mereka (lk) diperintah agar menyembah Allah |
أُمِرْنَ أَنْ يَعْبُدْنَ اللهَ | = mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah |
عَرَفَ (=mengenal) menjadi Fi'il Mudhari'
Majhul:
أُعْرَفُ بِكَلاَمِيْ | = aku dikenal dari bicaraku |
نُعْرَفُ بِكَلاَمِنَا | = kami dikenal dari bicara kami |
تُعْرَفُ بِكَلاَمِكَ | = engkau (lk) dikenal dari bicaramu |
تُعْرَفِيْنَ بِكَلاَمِكِ | = engkau (pr) dikenal dari bicaramu |
تُعْرَفَانِ بِكَلاَمِكُمَا | = kamu berdua dikenal dari bicara kamu berdua |
تُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِكُمْ | = kalian (lk) dikenal dari bicara kalian |
تُعْرَفْنَ بِكَلاَمِكُنَّ | = kalian (pr) dikenal dari bicara kalian |
يُعْرَفُ بِكَلاَمِهِ | = dia (lk) dikenal dari bicaranya |
تُعْرَفُ بِكَلاَمِهَا | = dia (pr) dikenal dari bicaranya |
يُعْرَفَانِ بِكَلاَمِهِمَا | = mereka (2 lk) dikenal dari bicara mereka |
يُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِهِمْ | = mereka (lk) dikenal dari bicara mereka |
يُعْرَفْنَ بِكَلاَمِهِنَّ | = mereka (pr) dikenal dari bicara mereka |
Carilah contoh-contoh Fi'il Majhul dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» Kata kami sebagai kata ganti Tuhan dalam Al Qur'an
» seandainya mereka tidak mempermainkan kata-kata
» kata tugas & kata tanya
» isim isyarah dan isim maushul (kata tunjuk & kata sambung)
» Popon: Kerja Dua Hari, Libur Dua Bulan - SUCI 8
» seandainya mereka tidak mempermainkan kata-kata
» kata tugas & kata tanya
» isim isyarah dan isim maushul (kata tunjuk & kata sambung)
» Popon: Kerja Dua Hari, Libur Dua Bulan - SUCI 8
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik