mengapa Tuhan harus menjelma jadi manusia?

mengapa Tuhan harus menjelma jadi manusia?

muslim menganggap Tuhan tidak mungkin jadi manusia,sebab Tuhan tdk perlu
jadi manusia.

kujawab :

jika Tuhan mampu membuat semua manusia BERTOBAT,tanpa perlu membuat
manusia MAMPU mendengar pesanNya,dgn jalan merendahkan diriNya..(jadi manusia),
maka Tuhanpun mestinya mampu membuat manusia BERTOBAT tanpa DIA harus
mengirim kitab suci kedunia !

karena Tuhan tidak mampu membuat manusia BERTOBAT tanpa kitab suci,maka
Tuhanpun terpaksa harus membuat manusia MAMPU mendengar pesanNYA,
dgn jalan Dia (TUHAN) menjadi manusia !

apakah masuk diakal pembaca budiman?

gay..

irrasioal.jika tuhan mampu menjadikan manusia seluruhnya bertobat maka gak perlu tuhan memberi manusia kemampuan untuk berpikir..ada korelasi kuat antara kitab suci dengan kemampuan berpikir..
bila tuhan tak mampu maka itu seperti kepala sekola-aturan sekolah-siswa bandel..
apakah kepsek harus jadi siswa juga buat kirim pesan agar gak ada siswa bandel?

gay..
irrasioal.jika tuhan mampu menjadikan manusia seluruhnya bertobat maka gak perlu tuhan memberi manusia kemampuan untuk berpikir..ada korelasi kuat antara kitab suci dengan kemampuan berpikir..

pernyataanmu semakin menegaskan bahwa Tuhan memang tidak mampu membuat manusia bertobat,tanpa kitab suci.
jika Tuhan BUTUH kitab suci..maka Diapun BUTUH jasad agar manusia mampu
mendengar pesannya secara langsung.seperti Dokter bertemu pasiennya.

yg berarti TUHAN harus hadir dalam wujud manusia !

bila tuhan tak mampu maka itu seperti kepala sekola-aturan sekolah-siswa bandel..
apakah kepsek harus jadi siswa juga buat kirim pesan agar gak ada siswa bandel?

analogi anda salah..
kenapa?
ngapain kepala sekolah jadi siswa??
lah siswa dapat langsung mendengar nasehat kepala sekolahnya.
sedangkan manusia biasa tidak bisa mendengar pesan TUHAN.maka Tuhan harus menjelma agar manusia
bisa memahamiNya.bahkan itu saja masih banyak yg tidak percaya.

gay..

bila tuhan tak mampu memaksa manusia untuk bertobat,lantas mengapa orang bisa menyadari kesalahannyah dan tak ulangi lagi?

analogi salah adalah karena kepsek dan siswa itu bergenre idem..manusia..yah kan?
sekarang,agar singa dapat menjawab aljabar,gimana cara manusia ajarin singa supaya melek huruf?

gay..

bila tuhan tak mampu memaksa manusia untuk bertobat,lantas mengapa orang bisa menyadari kesalahannyah dan tak ulangi lagi?

krp punya akal.tp banyak yg mengulangi kesalahannya tuh..

analogi salah adalah karena kepsek dan siswa itu bergenre idem..manusia..yah kan?
sekarang,agar singa dapat menjawab aljabar,gimana cara manusia ajarin singa supaya melek huruf?

akal kecil tdk bisa melek

gay..
yang ulangi kesalahan berarti gak punya akal yah?
kalow akal singa itu kecil lalu dipaksa baca,apa yang bakal terjadi?

abu hanan wrote:gay..

bila tuhan tak mampu memaksa manusia untuk bertobat,lantas mengapa orang bisa menyadari kesalahannyah dan tak ulangi lagi?

analogi salah adalah karena kepsek dan siswa itu bergenre idem..manusia..yah kan?
sekarang,agar singa dapat menjawab aljabar,gimana cara manusia ajarin singa supaya melek huruf?

siapa merasa tidak berdosa
siapa yg pantas menilai anda berdosa/tidak ?
lalu siapa yg menjamin anda benar2 tidak berdosa di akherat ?

kalau Tuhan sendiri yang menjelma menjadi manusia, maka Tuhan tak akan kirim Nabi, Rasul, Kitab Suci!

gayatri wrote:mengapa Tuhan harus menjelma jadi manusia?

muslim menganggap Tuhan tidak mungkin jadi manusia,sebab Tuhan tdk perlu
jadi manusia.

kujawab :

jika Tuhan mampu membuat semua manusia BERTOBAT,tanpa perlu membuat
manusia MAMPU mendengar pesanNya,dgn jalan merendahkan diriNya..(jadi manusia),
maka Tuhanpun mestinya mampu membuat manusia BERTOBAT tanpa DIA harus
mengirim kitab suci kedunia !

karena Tuhan tidak mampu membuat manusia BERTOBAT tanpa kitab suci,maka
Tuhanpun terpaksa harus membuat manusia MAMPU mendengar pesanNYA,
dgn jalan Dia (TUHAN) menjadi manusia !

apakah masuk diakal pembaca budiman?

Sebenarnya bukan "TIDAK PERLU"..... tapi memang "TIDAK MUNGKIN"

Adalah MUSTAHIL bagi Allah untuk menjadi MANUSIA.
karena:
MUSTAHIL bagi Allah untuk mengingkari sifat keTuhanannya.

RHCP wrote:Adalah MUSTAHIL bagi Allah untuk menjadi MANUSIA.
karena:
MUSTAHIL bagi Allah untuk mengingkari sifat keTuhanannya.

ya itu kalau konsep "MENJADI" nya itu seperti siluman rubah menjadi manusia, dimana kodrat rubah hilang digantikan menjadi kodrat manusia.

Akan berbeda konsep "menjadi" nya pada contoh misalnya: ayah kamu menjadi menteri.
"menjadi" nya ayah kamu menjadi menteri tidak menghilangkan atau tidak meniadakan atau tidak mengingkari dia sebagai ayah kamu.

Waktu dia sekarang sudah menjadi menteri, dia tetap menjadi ayah kamu.

Konsep "menjadi" pada "Allah menjadi manusia", bukan menjadi seperti pada kasus "siluman rubah menjadi manusia". Tapi seperti "ayah kamu menjadi menteri".

Ketika Allah menjadi manusia, kodrat Allah nya tetap, tidak hilang dan tetap tidak tergantikan menjadi kodrat manusiawi (sebagaimana "kodrat" ayah pada kasus "ayah kamu menjadi menteri", juga tetap ada, tidak hilang). Namun sekarang Allah "menambah" kan (mengenakan) pada diriNya natur manusiawi.

frontline defender wrote:kalau Tuhan sendiri yang menjelma menjadi manusia, maka Tuhan tak akan kirim Nabi, Rasul, Kitab Suci!

Nabi dan Kitab Suci dikirim untuk mempersiapkan umat manusia untuk upaya penyelamatan oleh Tuhan yang datang menyelamatkan umat manusia.

Presiden aja kalau mau datang sudah dipersiapkan dulu oleh bawahan nya. Apalagi Tuhan.

aliumar wrote:

RHCP wrote:Adalah MUSTAHIL bagi Allah untuk menjadi MANUSIA.
karena:
MUSTAHIL bagi Allah untuk mengingkari sifat keTuhanannya.

ya itu kalau konsep "MENJADI" nya itu seperti siluman rubah menjadi manusia, dimana kodrat rubah hilang digantikan menjadi kodrat manusia.

Akan berbeda konsep "menjadi" nya pada contoh misalnya: ayah kamu menjadi menteri.
"menjadi" nya ayah kamu menjadi menteri tidak menghilangkan atau tidak meniadakan atau tidak mengingkari dia sebagai ayah kamu.

Waktu dia sekarang sudah menjadi menteri, dia tetap menjadi ayah kamu.

Konsep "menjadi" pada "Allah menjadi manusia", bukan menjadi seperti pada kasus "siluman rubah menjadi manusia". Tapi seperti "ayah kamu menjadi menteri".

Ketika Allah menjadi manusia, kodrat Allah nya tetap, tidak hilang dan tergantikan menjadi kodrat manusiawi (sebagaimana "kodrat" ayah pada kasus "ayah kamu menjadi menteri", juga tetap ada, tidak hilang). Namun sekarang Allah "menambah" kan (mengenakan) pada diriNya natur manusiawi.

Analogi loe mengenai menteri itu boleh juga.... tapi cuma cukup bwt ngajarin anak sekolah minggu. Jauh panggang dari api, karena yang dibicarakan itu adalah Allah menjelma menjadi manusia. Jadi kodrat asalnya itu adalah ayah menjelma menjadi anak. Menteri kek, tukang parkir kek,  juragan tempe kek...., itu mah embel2 buatan manusia!! ngapain pake dibawa2......??

Loe bikin analogi yang ngambang dan tanggung. Lagipula "siluman jadi manusia" atw "ayah jd menteri" itu upgrade.... Kalo Tuhan jadi manusia itu downgrade. Analogi yang tepat IMHO, adalah cukup hubungan antara ayah dan anak. Apakah sang ayah BISA KEMBALI MENJADI ANAK2, hanya karena sang ayah cuma pengen ngajarin anaknya rumus phytagoras....!?  

HIL yang MUSTAHAL!!


Sifat keTuhanan itu mutlak melekat padaNya dan tidak bisa (mustahil) ditanggalkan oleh Allah,  Karena Allah tidak bisa (mustahil) mengingkari SIFAT keTuhananNya. Sedangkan sifat ke"mahkhluk"an yang (lemah dan bodoh) itu tidak bisa melekat pada Allah. Jadi MUSTAHIL Allah menjelma menjadi mahluk dalam bentuk apapun. Sama MUSTAHILnya dengan seorang ayah bisa berubah menjadi anak2 lagi.

Konsep Tuhan menjelma menjadi manusia adalah konsep yang sesat dan menyesatkan, karena akan menjerumuskan manusia pada kemusyrikan. konsep keTuhanan yang  jelas dan pasti, ada pada ajaran islam (surah al Ikhlas).

40 hari 40 malam puasa tanpa makan dan minum
kuat/lemah?

soal bodoh..
Yesus jelas sangat cerdas, ingat peristiwa umur 12 di bait allah!
gak umi bin telmi

aliumar wrote:

frontline defender wrote:kalau Tuhan sendiri yang menjelma menjadi manusia, maka Tuhan tak akan kirim Nabi, Rasul, Kitab Suci!

Nabi dan Kitab Suci dikirim untuk mempersiapkan umat manusia untuk upaya penyelamatan oleh Tuhan yang datang menyelamatkan umat manusia.

Presiden aja kalau mau datang sudah dipersiapkan dulu oleh bawahan nya. Apalagi Tuhan.

Tuhan yang turun tangan sendiri pastinya lebih mudah diterima daripada perwakilan Tuhan, jadi argumenmu itu tidak masuk akal, karena yang namanya persiapan itu adalah menyiapkan sesuatu yang lebih sulit dengan sesuatu yang lebih mudah, bukannya malah sebaliknya!

sebelum turun mengajar secara langsung..
kirim nabi-nabi buat mengajar

PERSIAPAN....?? bwt apaan??

Kenapa para nabi sebelumnya ngga pernah ngajarin/nyebutin bahwa nama TUHAN adalah "YESUS"??

Kenapa para nabi sebelumnya ngga pernah ngajarin/nyebutin BAPA-YESUS-ROH KUDUS (TRINITAS)??

Kalo udah dipersiapkan kenapa malah mati disalib?? Kenapa ngga bisa diselamatkan?? Lagian kalo niatnya emang HARUS mati disalib, KENAPA harus PAKE PERSIAPAN SEGALA MACEM...??? KENAPA NGGA DIBIARIN AJA. ANEEHHH...!??! KOK, RIBET BANGET YAAAA...!?

Persiapan model apaan tuh...??

antara lain untuk menubuatkan..
bahwa kelak akan datang Juru Selamat
yang akan menebus dosa manusia dilambangkan dengan peristiwa penyaliban

Logika umum aja siiih...

Kalo kedatangannya hanya UNTUK mati disalib, KENAPA harus PAKE PERSIAPAN SEGALA MACEM...???

Yang paling bikin bingung adalah : DIMANA LOGIKANYA bahwa peristiwa PEMBUNUHAN, BISA menjadi sebab terhapusnya dosa manusia. Bahkan kemudian menjadi PONDASI KEIMANAN suatu AGAMA...!!

Sementara PEMBUNUHAN itu adalah kejahatan dan LARANGAN.

SEGOROWEDI wrote:sebelum turun mengajar secara langsung..
kirim nabi-nabi buat mengajar

karena itulah gw bilang nggak logis (persiapannya kebalik), harusnya seperti pas Musa, turun langsung dulu baru kasih loh batu!

RHCP wrote:Logika umum aja siiih...

Kalo kedatangannya hanya UNTUK mati disalib, KENAPA harus PAKE PERSIAPAN SEGALA MACEM...???

Yang paling bikin bingung adalah : DIMANA LOGIKANYA bahwa peristiwa PEMBUNUHAN, BISA menjadi sebab terhapusnya dosa manusia. Bahkan kemudian menjadi PONDASI KEIMANAN suatu AGAMA...!!

Sementara PEMBUNUHAN itu adalah kejahatan dan LARANGAN.

kedatangan-Nya untuk mengajar manusia secara langsung dan menawarkan jalan keselamatan
dosa manusia diampuni/ditebus yang disimbulkan melalui peristiwa penyaliban

akibat dosa itu maut/kematian..
maka penebusannya dilambangkan dengan peristiwa kematian di kayu salib