bnpt,badan nasional pemicu teror ato pencegahan teror

terkait langkah pemerintah memblokir sejumlah situs islam..malah heran sayah..kenapa bnpt tidak merangkul mereka guna mencegah teror?
memblokir situs akan menegaskan bahwa sesungguhnyah bnpt adalah badan pemicu teror..
teror bagi siapa?bagi orang yang sedang mencari warna islam maka bnpt adalah teroris legal..bagi sayah?yah..pemicu teror..

siapa bnpt hingga berani kasi stempel teror pada situs2 islam?

apa kira2 makna radikal versi bnpt?dan ansyad mbai bener2 luar biasa..

@ansyad mbai
sekalian deh pak..6 ribu lebih ayat al quran diblokir 5999 ayat..

sumbernya emang alquran
jadi sebaiknya atas kesadaran sendiri mestinya tinggalkan aja alquran

salah..sumbernyah adalah logika cacat ala bnpt ato ansyad mbai..
air adalah obat dahaga..tapi bnpt bacanyah air bisa membunuh..
itulah cacat logika..

 

Direktur BNPT Minta Blokir Situs Islam Karena Pake Domain Dotcom. Oalah Rezim Opo Iki!

Jakarta - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Irfan Idris mengungkap alasan pihaknya meminta pemblokiran terhadap media Islam online. Ternyata bukan karena muatan radikal, namun karena situs-situs tersebut menggunakan domain Dotcom.

Hal ini disampaikan Irfan saat menerima kedatangan jurnalis dan pimred beberapa media Islam, hari ini Selasa (31/03) di kantor BNPT, Jakarta.

Yola Damayanti, jurnalis dan penyiar dari Radio Dakta yang hadir pada pertemuan itu mengungkap statement Irfan Idris melalui akun twitternya @YolaDamayanti.

"Menurut BNPT, pemblokiran dilakukan krn Media2 islam ini menggunakan domain .com yg merupakan domainnya Amerika, bukan .co.id, #KembalikanMediaIslam," tulis Yola.

Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua MK Mahfud MD menyebut pemblokiran situs Islam ini sebagai suatu tindakan yang menyalahi hukum.

Apa BNPT udah kehilangan akal hingga buat2 alasan seperti ini hehehe

Ada lagi berita yang menuliskan, jika 22 situs yang di blokir merupakan situs yang menuliskan paham yang berseberngan dengan syiah.

Situs yang Diblokir Gencar Dakwahkan Kesesatan Syiah

2 jam 34 menit lalu | 266 views

KIBLAT.NET, Jakarta – Tokoh muda Muhammadiyah sekaligus pengamat terorisme, Mustofa Nahrawardaya, melihat kejanggalan dari penutupan situs-situs media Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) atas perintah Bandan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) beberapa waktu lalu. Ia memandang ada benang merah dari fenomena tersebut, yaitu situs-situs yang diblokir itu melawan Syiah.

“Yang aneh adalah, karena dari semua tujuh website (yang mengadu ke Kemkinfo) maupun 22 website lainnya (yang sudah diblokir) melawan satu kelompok sama, selama ini yang saya lihat, yaitu kelompok yaitu Syiah,” tegas Mustafa dalam acara perbincangan di sebuah stasiun televisi swasta, Rabu pagi (01/04).

Keganjilan itu, kata Mustafa, di dasarkan pada konten dari situs-situs yang diblokir. Sebagian konten website tersebut mendukung, bahkan menjadi mitra BNPT untuk menangkal “terorisme”.

sumber

semisal apa yang diberitakan kiblat.net itu benar..hemm..apa bisa bnpt dikatakan perpanjangan syiah?

Jokowi ini emang pintar dan itu sudah saya perhatikan dari dulu ..


Ini analisa saya lho ya...

"Musuh" abadi jokowi ini adalah orang2 yg sama dari dulu sampai sekarang .. atau kalau boleh saya katakan adalah muslim2 yg cenderung berafiliasi ke kelompok KMP dan juga didukung oleh muslim2 yg agak radikal maupun radikal..hampir semuanya kontra Jokowi (selanjutnya saya tulis pemerintah).

Kegagalan Pemerintah baru yg baru Lahir 5 bulan yg lalu terhitung sejak presiden dilantik - Oktober 2014 dalam bidang hukum dan kemudian yg terbaru adalah kegagalan ekonomi tentu saja memalingkan mata semua khalayak akan semua awal keberhasilan yg sudah pemerintah raih, misalnya keberhasilan masalah kedaulatan wilayah laut contohnya.

Kultur memang hampir mustahil diubah dan itulah yg terjadi pada masyarakat kita. Kalau stigma sudah dikalungkan ke seorang figur maka sampai kiamat hampir dipastikan tidak akan bisa menghasilkan prestasi apa-apa. Stigma jokowi yg "bersahabat" dengan Ahok yg (maaf) warga keturunan Kristen memperjelas bagaimana stigma itu bisa melekat sampai beliau masuk kubur. Memangnya manusia mana yg bisa merubah bangsa ini dalam waktu 5 bulan setelah diangkat jadi presiden dan bahkan APBN saja baru disahkan pada bulan Februari 2015 lalu ?

Kegagalan-kegagalan ini lah yg ingin pemerintah tutupi atau istilah lainnya meminimalisasi Musuhnya menjadi bertambah sehingga dikhawatirkan mengganggu stabilitas pemerintah. Siapa musuh baru pemerintah yg paling potensial? Yah Muslim2 moderat.

Kenaikan BBM tentu sedikit banyaknya sudah melahirkan musuh baru ini (muslim moderat) yg merasa kecewa. Cara yg paling mudah untuk tidak menambah musuh baru (apalagi kalangan moderat ini mayoritas di Indonesia) adalah mencari cara agar bagaimana muslim moderat ini lupa akan fokusnya untuk bisa ngga puas dengan urusan BBM / ekonomi ..dan yg pemerintah jalankan adalah memancing kehebohan dikalangan Muslim radikal dengan isu memblokir bbrp situs islam (saya bilang isu krn saya masih bisa membuka situs arrahmah dsb). Padahal jaman Tifatul sendiri pernah mengklaim memblokir 300 situs Islam yg dianggap Radikal atas seruan ketua NU Said Agil S
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/09/110928_tifatul.shtml

Saya 100% yakin pemerintah tau konsekuensinya kalau mereka akan dicap Kafir, anti Islam, agen zionis dsb oleh lawan2 muslimnya dengan mengambil tindakan tsb.. tapi yah mau bagaimana lagi krn itu hal yg paling mungkin krn tidak mungkin lagi mengambil hati Islam radikal untuk berfihak kepada pemerintah. Sudah dicapk jelek...yg bodo amat..sudah terlanjur...sampai masuk kubur juga dianggap rusak, antek zionis dsb..begitu kurang lebih.


Nah terbukti ... banyak muslim yg heboh terutama islam radikal dan ini memang yg diharapkan agar muslim moderat bisa melihat sisi lain "keberhasilan" lain dari pemerintah ..dalam hal ini memerangi bahaya teroris. Prestasi Jeblok mulai lupa, prestasi baru akan lebih besar gaungnya dengan kehebohan muslim2 yg Kontra. Media tidak akan Heboh kl tidak banyak gaung dari masyarakat misalnya medsos...inilah (maaf) bodohnya..

Kalau umat islam kebanyakan Heboh...selamat deh, anda terpancing. Psikologis umat yah begini..mudah banget dimainkan emosinya kalau sudah urusan ada embel2 Islamnya.

Sekedar saling mengingatkan tanpa maksud memberikan stigma apapun kepada bbrp komentar lho ya ..

om mm..
analisa yang bagus ketika anda mengabaikan satu hal..bubur sayah akui bahwa bangsa ini mudah dimainkan emosinyah tetapi itu di level media..media memerankan aksi penting yaitu corong emosi..dan trit ini sengaja sayah buka untuk mengetahui siapa di balik bnpt..
sayah memandang jernih bahwa tindakan bnpt ini bukan order jokowi aka pemerintah..tapi murni isis phobia..

sama2 kita melihat bahwa respon radikal juga sejalan dengan gempita demo angkot..seiring dengan kisruh golkar..
katakanlah sore ini sayah bicara radikal,esok pagi orasi bbm,sore jadi provokator golkar..

dan yang terpenting adalah radikal..nih kata butuh klarifikasi..di forum ini,ada tulisan yang mengoyak demokrasi dan ada pula pengusung demokrasi..kehebohan yang dilancarkan jokowi adalah kebodohan tiada banding..mengapa bodoh?ini bisa dipastikan karena tidak ada landasan hukum dan pemblokiran adalah jurus barbar..
bila berniat tangkal isis itu dimulai dengan komunikasi..bukan pertempuran..

dan inilah kehebohan yang sayah sesalkan..mengapa pemerintah bertindak bodoh dengan menggunakan isu yang tak penting?
seseorang dapat merubah nasib dan image di masa depan dengan sejumlah tindakan yang positif..akan tetapi bila dia memutuskan membawa image tersebut smp kubur hanya satu kata..kepercayaan..

boleh ikutan ga

Ikutan ya

musicman wrote:"Musuh" abadi jokowi ini adalah orang2 yg sama dari dulu sampai sekarang .. atau kalau boleh saya katakan adalah muslim2 yg cenderung berafiliasi ke kelompok KMP dan juga didukung oleh muslim2 yg agak radikal maupun radikal..hampir semuanya kontra Jokowi (selanjutnya saya tulis pemerintah).

Maaf om, saya pribadi tidak setuju dengan sebutan radikal,agak radikal, atau apapun karena sangat bias dan tidak jelas batasannya, apalagi dihubungkan dengan carutmarut politik, dan tidak ada musuh abadi di politik atau kawan sejati, dan oposisi tidak semestinya diartikan musuh. Pandangan berlebihan dan membuat sebuah system kontrol menjadi berkotak2 seakan2 bermusuhan sama sekali bukan membangun/menyatukan tapi sebaliknya memecah belah.

Saya 100% yakin pemerintah tau konsekuensinya kalau mereka akan dicap Kafir, anti Islam, agen zionis dsb oleh lawan2 muslimnya dengan mengambil tindakan tsb.. tapi yah mau bagaimana lagi krn itu hal yg paling mungkin krn tidak mungkin lagi mengambil hati Islam radikal untuk berfihak kepada pemerintah. Sudah dicapk jelek...yg bodo amat..sudah terlanjur...sampai masuk kubur juga dianggap rusak, antek zionis dsb..begitu kurang lebih.

Kalau memang itu yg dilakukan pemerintah/jokowi dan saya tidak yakin sesederhana itu, itu tiada bedanya dengan kelakuan anak smp yang geng2an hanya demi eksis dan punya backup teman2 yg banyak jika seandainya dia di bully.

Nah terbukti ... banyak muslim yg heboh terutama islam radikal dan ini memang yg diharapkan agar muslim moderat bisa melihat sisi lain "keberhasilan" lain dari pemerintah ..dalam hal ini memerangi bahaya teroris. Prestasi Jeblok mulai lupa, prestasi baru akan lebih besar gaungnya dengan kehebohan muslim2 yg Kontra. Media tidak akan Heboh kl tidak banyak gaung dari masyarakat misalnya medsos...inilah (maaf) bodohnya..

Sejujurnya saya merasa sedikit radikal karena kesimpulan di atas. Saya pribadi tidak heboh dan teman2 muslim di lingkungan saya tidak heboh dengan penutupan situs2, tapi tetap saja saya merasa bahwa kebijakan jokowi ini salah, saya no comment ttg tujuan dari penutupan situs2 tapi saya yakin eksekusinya jelas keliru. Saya setuju saja jika ada yg mengkritik sesuatu yang salah, sebuah kesalahan bukan untuk dibiarkan dalam koridor nahi mungkar tho?

Kalau umat islam kebanyakan Heboh...selamat deh, anda terpancing. Psikologis umat yah begini..mudah banget dimainkan emosinya kalau sudah urusan ada embel2 Islamnya.

Sekedar saling mengingatkan tanpa maksud memberikan stigma apapun kepada bbrp komentar lho ya ..

Sama2 om
Cuma opini.

Kok saya menilai semua opini di thread ini benar ya ....

saya kasih like untuk post mbah abu, bung MM, dan bung isaku terkait pandangan pribadi masing2

misalnya saya mulai dari atas

mbah abu wrote:terkait langkah pemerintah memblokir sejumlah situs islam..malah heran sayah..kenapa bnpt tidak merangkul mereka guna mencegah teror?
memblokir situs akan menegaskan bahwa sesungguhnyah bnpt adalah badan pemicu teror..
teror bagi siapa? bagi orang yang sedang mencari warna islam maka bnpt adalah teroris legal..bagi sayah? yah..pemicu teror..

apa kira2 makna radikal versi bnpt? dan ansyad mbai bener2 luar biasa..

salah..sumbernyah adalah logika cacat ala bnpt ato ansyad mbai..
air adalah obat dahaga..tapi bnpt bacanyah air bisa membunuh.. itulah cacat logika..

menurut saya :
Apa yang dikatakan mbah abu benar ... tapi apa yang dilakukan BNPT juga tidak salah

merah : kenapa bnpt tidak merangkul mereka ??
>>> pertanyaan saya ... maukah mereka dirangkul oleh bnpt ?? maukah mereka dirangkul oleh para ulama itu sendiri ?? maukah pendapat mereka disatukan dengan pendapat muslim lain yang jelas punya pandangan berbeda dengan mereka ??

Jadi ... menanyakan : kenapa bnpt tidak merangkul mereka ?? >>> saya setuju dengan mbah abu karena esensinya adalah komunikasi ... tapi mungkin perlu dijelaskan lebih lanjut ... apa yang dimaksud dengan "merangkul" disini ... implementasinya seperti apa ... realnya bagaimana

biru : itulah debatable nya ... semua masih harus dikomunikasikan ... masih penuh perdebatan

teror bagi siapa ?? >>> diluar apakah ada teror atau tidak dalam setiap konten-nya ... tapi menyebut bahwa isi web itu adalah warna dalam Islam >> ya ... logikanya ... apakah mbah abu mau menerima bila anggota JIL bilang "Islam liberal pun adalah warna dalam islam" ???

disini bukan saya mendukung JIL ... tapi menyebut "warna dalam Islam" tidak serta merta diartikan warna tersebut bisa dibenarkan toh >>> maka balik lagi ke awal ... setiap "warna" ini tetap harus di komunikasikan benar dan salahnya >>> dan ini yang selalu jadi perdebatan

bicara tentang air sebagai obat dahaga pun .... tidak semua air "sekedar" sebagai obat dahaga kan ... bagaimana bila air obat dahaga itu sudah terpolusi hingga bisa mematikan ...

tentu akan ada bedanya bila kita minum air PAM dari keran, air gunung, atau air rebusan (kasarnya begitu) .... walaupun semua juga disebut air sebagai obat dahaga

khusus untuk yang merah : saya setuju sekali ... karena point-nya adalah komunikasi ..... harus ada pembicaraan sebelumnya untuk menentukan apa yang pantas disebut radikal ... lalu bagaimana mencegahnya BILA memang pantas disebut radikal

saya pernah nonton di TVone ... seorang dewan komisi 1 bilang ... sebelum melakukan blokir dsb ... bnpt harus kerja sama dulu dengan kemenag, dua ormas mayoritas (NU dan Muhammadiyah), para ulama, tokoh2 masyarakat, kepolisian, dsb

Lalu bila terbukti ada radikalisme ... si website harus di peringatkan dahulu dengan cara membuang konten2 berbau radikalisme itu sendiri ... bila masih terus memuat konten2 seperti itu ... baru di blokir

TAPI .... yang masih belum masuk ke akal saya .... mau berapa lama komunikasi itu terjadi .... yang pada akhirnya konten itu akan terus ada (tidak terblokir) ... dan semakin banyak juga orang yang baca

Memang kesalahan BNPT untuk tidak mendiskusikan dahulu masalah pemblokiran ini .... tapi toh nyatanya ... dikatakan "diblokir" pun ... website2 itu tidak 100% terblokir ... jadi menurut saya benar seperti yang disebut bung MM dan bung isaku

isaku wrote:Saya pribadi tidak heboh dan teman2 muslim di lingkungan saya tidak heboh dengan penutupan situs2, tapi tetap saja saya merasa bahwa kebijakan jokowi ini salah, saya no comment ttg tujuan dari penutupan situs2 tapi saya yakin eksekusinya jelas keliru. Saya setuju saja jika ada yg mengkritik sesuatu yang salah, sebuah kesalahan bukan untuk dibiarkan dalam koridor nahi mungkar tho?

bung bagus wrote:memancing kehebohan dikalangan Muslim radikal dengan isu memblokir bbrp situs islam (saya bilang isu krn saya masih bisa membuka situs arrahmah dsb)

saya strike karena menurut saya yang dipancing bukan kalangan muslim (radikal atau tidak) ... tapi yang dipancing adalah media ... dan siapapun yang suka berdebat di medsos

apa tujuannya ?? ... bisa macam2 :
- untuk mengalihkan issue2 strategis (seperti BBM misalnya)
- untuk menggertak (sama dengan kasus trio macan waktu itu)
- untuk pengumuman bahwa TNI serius ketika menghadapi ISIS dan terorisme (termasuk berita tentang pelatihan TNI di Poso) >>> TNI yah bukan Polri walaupun mereka bekerja sama
- untuk bikin sibuk aja masyarakat kita ini yang memang ga bisa berhenti ngobrol di medsos

bold orange bung isaku : ya ... semua memang idealnya harus dikomunikasikan ... seperti yang disebut dewan komisi 1 diatas

pandangan saya pribadi terkait issue radikalisme dalam web2 islam

Yang saya pahami dari uraian mentri agama >>> pemaknaan radikal salah satunya adalah bila ada konten dalam website yang mengandung unsur takfiri ....

artinya dalam sudut pandang ini ... ketika Mutiara (maaf) mengatakan saya kafir pun ... dia sudah disebut radikal

diluar benar atau salah sikap Mutiara ini (karena bisa saja kan dari sudut pandang Mutiara ... apa yang saya sebutkan adalah termasuk golongan kafir) >>> tapi menurut kementrian agama ... yang disebut radikal adalah bila terbukti seorang muslim "mengkafirkan" muslim lain  

http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/bnpt-pemblokiran-situs-radikal-sudah-melalui-kajian

sekarang kita perhatikan saja bagaimana situs2 itu memuat konten-nya

walaupun saya setuju ... semua masih banyak perdebatan >> tapi silahkan memperdebatkan isi article ini

http://www.arrahmah.com/news/2015/04/02/surat-untuk-kepala-bnpt-terkait-pemblokiran-sejumlah-situs-media-islam.html

K. H. Muhammad Arifin Ilham menyampaikan sebuah surat terbuka kepada Kepala BNPT, Irjen. Pol. Drs. H. Saud Usman Nasution. Berikut isi surat tersebut.

Surat untuk Ayahanda Irjen. Pol. Drs. H. Saud Usman Nasution, Kepala BNPT

Ayahanda tercinta Irjen. Haji Saud Usman Nasution, Nanda wajib mengingatkan Ayahanda yang telah memblokir Media Da’wah. Maafkan jika Ayah marah dengan Nanda. Ayahanda, hidup kita tidak lama di dunia, SANGAT SEBENTAR, apalagi jabatan yang kita emban. Segala sikap dan keputusan kita mengandung konsekuensi dunia akhirat.

Bacalah Kalam Allah dengan iman, barangsiapa memberi keputusan atau kebiasaan yang baik, lalu banyak yang mengikutinya maka sebanyak itu ganjaran mengalir Allah berikan kepadanya. Tetapi sebaliknya, barangsiapa membuat keputusan atau kebiasaan buruk, lalu banyak yang mengikutinya maka sebanyak itu dosa yang ditimpakan kepadanya. (QS. An-Nisa: 85)

Betapa besar NILAI AMAL dan PAHALA bila keputusan itu baik, sebanyak manfaat, sebanyak yang mengikutnya, sebanyak itu pahala mengalir yang Ayah raih. Tetapi kalau keputusan itu buruk apalagi sampai menutup JALAN DA’WAH, sungguh keputusan itu terlalu berani, terlalu riskan, Ayahanda.

Nanda wajib menyampaikan akibat-akibat bagi mereka yang menghalangi da’wah:

   Mendapat laknat Allah seperti Abu Lahab, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.” (QS. Lahab: 1-4)
   Akan mendapat azab yang sangat pedih di akhirat kelak
   Akan mendapat azab Allah saat di dunia
   Termasuk orang zalim yang sangat merugi

tanpa harus menyebut si penulis adalah seorang radikal atau tidak ... tetapi tetap ada 1000 argumen yang bisa saya beri kepada penulis artikel ini >>> (bukan saya mengatakan si penulis salah ... tapi statement-nya sangat mungkin saya perdebatkan)

contoh semua statement yang merah :

1. ketika penulis menyebut "barangsiapa memberi keputusan atau kebiasaan yang baik vs Tetapi sebaliknya, barangsiapa membuat keputusan atau kebiasaan buruk" >>> lalu atas dasar apa si penulis langsung menyimpulkan bahwa yang dilakukan BNPT adalah keputusan yang buruk ??

2. apalagi dengan tambahan kalimat : "Tetapi kalau keputusan itu buruk apalagi sampai menutup JALAN DA’WAH" >>>> yang disebut oleh penulis sebagai "jalan da'wah" ini pun masih ada 1000 lagi perdebatan didalamnya

3. Lalu dengan kesimpulan "sepihak" pada no 1 dan no 2 ... penulis langsung menyamakan BNPT dengan Abu Lahab ?? >>> dimana kita tahu Abu Lahab adalah pembenci Islam dan Muhammad >>> apakah layak seorang K. H. (Muhammad Arifin Ilham) begitu sempit menyamakan BNPT dengan Abu Lahab padahal jelas kasusnya 180% berbeda ...

disini sekali lagi bukan saya membela BNPT ... tapi saya juga merasa SANGAT2 PERLU bagi mereka2 yang menyebut dirinya K.H. untuk lebih arif ketika memahami apa yang disebut "fitnah" itu sendiri

silahkan mengatakan BNPT sudah melakukan fitnah pada media islam >>> tapi sebaliknya ... sudahkan media2 ini membuktikan bahwa mereka bersih dari fitnah ??

(tapi ... sama dengan bung MM dan bung isaku >>> semua kalimat saya ini hanya sekedar pendapat pribadi ya ... hehehehehehe)

bung MM

Saya pribadi kok melihat issue "pemblokiran" ini tidak ada hubungannya dengan "kegagalan pemerintah/Jokowi" >>> artinya saya tidak melihat Jokowi berpikir dia gagal (wakakakakaka) >>> kesannya narsis ya

tentang harga BBM ... saya masuk ke sini saja supaya ga OOT

http://www.laskarislam.com/t6743p50-mari-bicara-energi-blsm-penghormatan-ataukah-penghinaan-terhadap-rakyat#161751

den bagus wrote:Kegagalan-kegagalan ini lah yg ingin pemerintah tutupi atau istilah lainnya meminimalisasi Musuhnya menjadi bertambah sehingga dikhawatirkan mengganggu stabilitas pemerintah. Siapa musuh baru pemerintah yg paling potensial? Yah Muslim2 moderat.

Kenaikan BBM tentu sedikit banyaknya sudah melahirkan musuh baru ini (muslim moderat) yg merasa kecewa. Cara yg paling mudah untuk tidak menambah musuh baru (apalagi kalangan moderat ini mayoritas di Indonesia) adalah mencari cara agar bagaimana muslim moderat ini lupa akan fokusnya untuk bisa ngga puas dengan urusan BBM / ekonomi

merah : sebetulnya .... gagal atau berhasil kebijakan Jokowi ... semua tergantung pendapat masing2 orang
biru : kalau bicara musuh (lawan politik) sih ... mau berhasil atau gagal ... selalu ada cara untuk menjatuhkan  

underline : katakanlah sekarang ini banyak yang kecewa dengan kenaikan BBM >>> tapi kok saya yakin ... Insha'Allah 5 thn lagi yang kecewa ini akan berkurang

Kalau disebut "pengalihan issue" ... mungkin lebih tepat seperti bung MM bilang "memancing kehebohan" .... untuk "membuat DPR dan pengamat sibuk" >>> dari pro kontra hukum mati, ribut2 golkar, kolom agama yang dikosongkan, remisi untuk koruptor, dana 1 triliun untuk parpol", dsb .... (yang semua itu cuma jadi sekedar berita ... tapi ga ada efeknya apa2 di masyarakat)

coba aja kita lihat ... negara ini tidak akan jauh dari issue2 yang "membuat DPR dan pengamat sibuk" (gampangnya di ILC akan semakin banyak topik untuk dibahas) >>> ya bahas aja terus ... wong memang bangsa ini senang kok

supaya apa ?? supaya si lawan politik tidak terlalu fokus mengkritisi pemerintah (khususnya pemerintah yang "sedang kerja" untuk menjalankan nawa cita ini) >>> saya kasih tanda kutip "sedang kerja" karena masing2 orang punya pendapat sendiri2

http://nasional.kompas.com/read/2014/05/21/0754454/.Nawa.Cita.9.Agenda.Prioritas.Jokowi-JK

Nawa cita ini kan bekal jokowi bisa terpilih lagi pemilu 2019 .... otomatis kegagalan nawa cita justru bagus bagi lawan politiknya

------------------------------------------------------

isaku wrote:Kalau memang itu yg dilakukan pemerintah/jokowi dan saya tidak yakin sesederhana itu, itu tiada bedanya dengan kelakuan anak smp yang geng2an hanya demi eksis dan punya backup teman2 yg banyak jika seandainya dia di bully.

setuju dengan bung isaku ....

walaupun menurut saya ... selain sekedar "memancing kehebohan" .... pemblokiran situs islam lebih banyak muatan "gertak sambal" atau "ajang pengumuman TNI" yang serius dalam menghadapi ISIS (atau aksi kekerasan yang bermuatan makar)

usaha pemerintah untuk urusan ISIS ini tidak hanya pemblokiran situs kan .... termasuk deradikalisasi ... pengawasan biro perjalanan haji dan umroh ... pengetatan imigrasi .... penarikan buku2 pelajaran bernuansa radikal .... macam2 lah ...

semua ada koordinasi antara BNPT, TNI, Polri, Kemenlu, Kemenag, Kemendik, Kemnsos, Kemeninfo, dsb

mbdee..

>>> pertanyaan saya ... maukah
mereka dirangkul oleh bnpt ?? maukah
mereka dirangkul oleh para ulama itu
sendiri ?? maukah pendapat mereka
disatukan dengan pendapat muslim lain
yang jelas punya pandangan berbeda
dengan mereka ??

kita fokus bnpt..
gimana aplikasi "merangkul"?bnpt bisa undang mereka untuk duduk bersama..meminta mereka untuk bersatu dalam langkah "isis is teroris"..melakukan satu riset/selidiki siapa di belakang isis dll..

itu pertamax..
kedua..
bnpt mengundang ormas yang biasa diajak sidang istinbat utk duduk bersama dengan situs2 itu guna mengumumkan "bergabung dengan isis adalah langkah menuju kafir"..

mengapa sayah katakan "go to kafir?"
yah karena tak ada satupun tindakan isis yang sesuai dengan sunnah rasulullah..penggal kepala kafirin yang gak berbuat apa2 itu uda menentang hadis "menyakiti kafir dzimmi berarti menyakiti aku"..
boleh jadi,sayah juga akan kehilangan kepala sayah bila sayah berada di tikrit dan berkata "isis telah membuang esensi al quran dan al hadits"..

teror bagi siapa ?? >>> diluar apakah
ada teror atau tidak dalam setiap
konten-nya ... tapi menyebut bahwa isi
web itu adalah warna dalam Islam >> ya
... logikanya ... apakah mbah abu mau
menerima bila anggota JIL bilang
"Islam liberal pun adalah warna dalam
islam" ???

warna yang sayah kamsut adalah ungkapan global untuk 22 situs terblokir..terlepas apakah ada yang liberal ato komunis..

pemblokiran adalah teror?yah..ini teror dalam bentuk intimidasi..pemasungan opini/wawasan yang lahir karena perbedaan pendapat dalam mendudukkan suatu masalah..
warna adalah cara..jalan..pikiran..
di forum ini,mau tak mau,telah hadir sejumlah warna yang lahir dari pendapat yang berbeda..
liberal adalah ideologi..dan ini berbahaya bagi islam yang juga merupakan ideologi..

syiah,hanafi,syafii dan banyak madzab maupun tarekat adalah warna di dalam islam..ketika orang menemui masalah maka dia akan membaca dan menyimpulkan bacaan..lantas dengan warna warni yang ada,tentu menjadi harapan bhw dia akan lebih baik islamnyah..lebih cerdas dan dewasa..

TAPI .... yang masih belum masuk ke
akal saya .... mau berapa lama
komunikasi itu terjadi

bnpt bilang kalo pengamatan dilakukan sejak 2012..berarti ada 3 tahun terbuang untuk komunikasi dg PARTUS (partai situs)..
menurut sayah,cukup 3 hari dg catatan semua peserta nginep di istiqlal..

bia terbukti radikal?
yah suruh mereka berhenti ato diblokir..

satuan tugas di bnpt..
Satgas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibentuk sesuai dengan
kebutuhan.

www.bnpt.go.id/profil.php

mereka punya deputi pencegahan dan direktur tapi?

tuh bukti kemalasan bnpt..dibentuk sesuai KEBUTUHAN..tp cuman diem sejak 2012..bila hari ini mereka punya bukti fisik atas radikalisme partus yah idealnyah bukti itu bisa dibuka untuk umum..

dee-nee wrote:pandangan saya pribadi terkait issue radikalisme dalam web2 islam

Yang saya pahami dari uraian mentri agama >>> pemaknaan radikal salah satunya adalah bila ada konten dalam website yang mengandung unsur takfiri ....

artinya dalam sudut pandang ini ... ketika Mutiara (maaf) mengatakan saya kafir pun ... dia sudah disebut radikal

diluar benar atau salah sikap Mutiara ini (karena bisa saja kan dari sudut pandang Mutiara ... apa yang saya sebutkan adalah termasuk golongan kafir) >>> tapi menurut kementrian agama ... yang disebut radikal adalah bila terbukti seorang muslim "mengkafirkan" muslim lain  

http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/bnpt-pemblokiran-situs-radikal-sudah-melalui-kajian

sekarang kita perhatikan saja bagaimana situs2 itu memuat konten-nya

walaupun saya setuju ... semua masih banyak perdebatan >> tapi silahkan memperdebatkan isi article ini

http://www.arrahmah.com/news/2015/04/02/surat-untuk-kepala-bnpt-terkait-pemblokiran-sejumlah-situs-media-islam.html

K. H. Muhammad Arifin Ilham menyampaikan sebuah surat terbuka kepada Kepala BNPT, Irjen. Pol. Drs. H. Saud Usman Nasution. Berikut isi surat tersebut.

Surat untuk Ayahanda Irjen. Pol. Drs. H. Saud Usman Nasution, Kepala BNPT

Ayahanda tercinta Irjen. Haji Saud Usman Nasution, Nanda wajib mengingatkan Ayahanda yang telah memblokir Media Da’wah. Maafkan jika Ayah marah dengan Nanda. Ayahanda, hidup kita tidak lama di dunia, SANGAT SEBENTAR, apalagi jabatan yang kita emban. Segala sikap dan keputusan kita mengandung konsekuensi dunia akhirat.

Bacalah Kalam Allah dengan iman, barangsiapa memberi keputusan atau kebiasaan yang baik, lalu banyak yang mengikutinya maka sebanyak itu ganjaran mengalir Allah berikan kepadanya. Tetapi sebaliknya, barangsiapa membuat keputusan atau kebiasaan buruk, lalu banyak yang mengikutinya maka sebanyak itu dosa yang ditimpakan kepadanya. (QS. An-Nisa: 85)

Betapa besar NILAI AMAL dan PAHALA bila keputusan itu baik, sebanyak manfaat, sebanyak yang mengikutnya, sebanyak itu pahala mengalir yang Ayah raih. Tetapi kalau keputusan itu buruk apalagi sampai menutup JALAN DA’WAH, sungguh keputusan itu terlalu berani, terlalu riskan, Ayahanda.

Nanda wajib menyampaikan akibat-akibat bagi mereka yang menghalangi da’wah:

   Mendapat laknat Allah seperti Abu Lahab, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.” (QS. Lahab: 1-4)
   Akan mendapat azab yang sangat pedih di akhirat kelak
   Akan mendapat azab Allah saat di dunia
   Termasuk orang zalim yang sangat merugi

tanpa harus menyebut si penulis adalah seorang radikal atau tidak ... tetapi tetap ada 1000 argumen yang bisa saya beri kepada penulis artikel ini >>> (bukan saya mengatakan si penulis salah ... tapi statement-nya sangat mungkin saya perdebatkan)

contoh semua statement yang merah :

1. ketika penulis menyebut "barangsiapa memberi keputusan atau kebiasaan yang baik vs Tetapi sebaliknya, barangsiapa membuat keputusan atau kebiasaan buruk" >>> lalu atas dasar apa si penulis langsung menyimpulkan bahwa yang dilakukan BNPT adalah keputusan yang buruk ??

2. apalagi dengan tambahan kalimat : "Tetapi kalau keputusan itu buruk apalagi sampai menutup JALAN DA’WAH" >>>> yang disebut oleh penulis sebagai "jalan da'wah" ini pun masih ada 1000 lagi perdebatan didalamnya

3. Lalu dengan kesimpulan "sepihak" pada no 1 dan no 2 ... penulis langsung menyamakan BNPT dengan Abu Lahab ?? >>> dimana kita tahu Abu Lahab adalah pembenci Islam dan Muhammad >>> apakah layak seorang K. H. (Muhammad Arifin Ilham) begitu sempit menyamakan BNPT dengan Abu Lahab padahal jelas kasusnya 180% berbeda ...

disini sekali lagi bukan saya membela BNPT ... tapi saya juga merasa SANGAT2 PERLU bagi mereka2 yang menyebut dirinya K.H. untuk lebih arif ketika memahami apa yang disebut "fitnah" itu sendiri

silahkan mengatakan BNPT sudah melakukan fitnah pada media islam >>> tapi sebaliknya ... sudahkan media2 ini membuktikan bahwa mereka bersih dari fitnah ??

(tapi ... sama dengan bung MM dan bung isaku >>> semua kalimat saya ini hanya sekedar pendapat pribadi ya ... hehehehehehe)

Sebenarnya kembali kepada pokok persoalan, Kenapa hal ini mendapat reaksi/respon yg begitu besar dr kalangan Muslim?

Menurut pengamatan saya, ini terjadi karena BNPT selaku badan yg berwenang mencegah dan juga menangani kasus terorisme di Indonesia dan juga KOMINFO yang melakukan eksekusinya, melakukan tindakan yg "seolah2" semena2 terhadap media online, mengapa saya katakan begitu? ini karena tidak adanya komunikasi yg dibangun dan dialog yg dijalankan oleh BNPT serta dinas2 lainnya yg mungkin terkait dengan para pemilik situs2 online tersebut, bahkan saya pernah mendengar (koreksi kalau salah) BNPT walaupun telah bertahun2 mengamati situs2 "yg dianggap" radikal itu, mereka sama sekali belum pernah melayangkan berupa surat peringatan atau sejenisnya kepada para pemilik situs2 tersebut, ini yg menimbulkan permasalahan dan tanda-tanya, sehingga akibatnya kita mendengar alasan2 yg tidak logis terkait kenapa situs2 tersebut diblokir, (misal : alasan penggunaan domain .com), apa2an ini?? Jika mereka dapat mengurai kepada publik batasan2 yg disebut radikal dsb, maka semua akan clear. Blokir bisa dilakukan sebagai jalan paling akhir, dialog serta teguran haruslah yg diutamakan.

kemudian, merespon apa yg dikatakan oleh Ulama' kita (yg semoga ALLAH SWT selalu menjaganya dr perkataan2 yg keliru) K.H Muhammad Arifin Ilham, saya berpendapat bahwa sudah sepantasnya bagi beliau selaku Ulama' untuk memperingati dan menyampaikan Firman2 Allah SWT, karena firman Allah SWT jg mengandung sebuah peringatan untuk seluruh ummat manusia, saya meyakini beliau tidak dalam posisi untuk berpihak kepada manapun, melainkan niat karena Allah ta'ala dalam memperingati sesama saudaranya, bukankah memperingati itu tidak harus bila orang yg kita peringati itu melakukan kesalahan??

Bukan layak atau tidak layaknya kita pertanyakan, tetapi esensi atau nilai yg disampaikan bahwa, berhati2 lah dalam bertindak apalagi jangan sampai menghalangi jalan da'wah, adakah yg keliru? 

mbdee..
bnpt dan abu lahab ini disandingkan karena bila bnpt TERBUKTI secara syariah maupun tauhid telah menutup jalan dakwah yah bnpt jadi abu lahab nusantara 21..
bila BNPT tak terbukti bersalah yah biarin toh arifin ilham sedang wajibun "ingatkan"..dan gak ada hak bagi arifin ilham untuk memvonis bnpt sebagai abu lahab..

dan sayah pikir bnpt vs abu lahab ckp smp disini karena tulisan diatas mengandung multi tafsir..

bek to topik..
kemenag bilang cukup jadi radikal dengan mengkafirkan sesama muslim..
bener yah?
nah alasan kemenag nih apa?

abu hanan wrote:mbdee..

>>> pertanyaan saya ... maukah
mereka dirangkul oleh bnpt ?? maukah
mereka dirangkul oleh para ulama itu
sendiri ?? maukah pendapat mereka
disatukan dengan pendapat muslim lain
yang jelas punya pandangan berbeda
dengan mereka ??

kita fokus bnpt..
gimana aplikasi "merangkul"?bnpt bisa undang mereka untuk duduk bersama..meminta mereka untuk bersatu dalam langkah "isis is teroris"..melakukan satu riset/selidiki siapa di belakang isis dll..

itu pertamax..
kedua..
bnpt mengundang ormas yang biasa diajak sidang istinbat utk duduk bersama dengan situs2 itu guna mengumumkan "bergabung dengan isis adalah langkah menuju kafir"..

mengapa sayah katakan "go to kafir?"
yah karena tak ada satupun tindakan isis yang sesuai dengan sunnah rasulullah..penggal kepala kafirin yang gak berbuat apa2 itu uda menentang hadis "menyakiti kafir dzimmi berarti menyakiti aku"..
boleh jadi,sayah juga akan kehilangan kepala sayah bila sayah berada di tikrit dan berkata "isis telah membuang esensi al quran dan al hadits"..

ya ya ... saya setuju dengan mbah abu .... seharusnya selalu ada cara untuk komunikasi (bagaimanapun sulitnya)

mungkin saya yang terlalu "pesimis" bahwa komunikasi akan sulit dilakukan bila yang bicara hanya antara BNPT vs pemilik situs ... mereka sudah seperti kanan vs kiri ....  tapi harusnya memang ada orang "ketiga" yang bisa jadi penengah ...

kenapa saya berpendapat yang biru : karena sudut pandang dan cara berpikir BNPT dengan pemilik situs sudah sangat beda
menurut saya : ketika situs Islam bicara dari sudut pandang agama ... BNPT bicara dari sudut pandang nasionalisme

misalnya begini : sebetulnya tujuan BNPT memblokir tidak hanya bicara tentang ISIS kan, tapi juga terkait radikalisme ... seperti bagaimana Kominfo menjelaskan alasan BNPT meminta Kominfo untuk memblokir situs2 tersebut

http://news.detik.com/read/2015/03/31/171438/2875036/10/ini-4-kriteria-situs-radikal-menurut-bnpt

Adapun kriteria situs radikalisme menurut BNPT adalah:
1. Ingin melakukan perubahan dengan cepat menggunakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama.
2. Takfiri (Mengkafirkan orang lain).
3. Mendukung, menyebarkan dan mengajak bergabung dengan ISIS/IS
4. Memaknai jihad secara terbatas.

yang bold ini agak repot kan ... karena tertulis orang lain - walaupun dari sudut pandang Kemenag ... penjelasannya adalah "mengkafirkan orang yang beda pemahaman dengan kita"

>>> agak bias juga sebetulnya pendapat Pak Lukman Hakim yang underline italic ini ... karena pemahaman saya dengan Mutiara bisa beda ... tapi pemahaman saya dengan wedi juga beda >>> jadi apa yang dimaksud "mengkafirkan orang yang beda pemahaman" apakah antara sesama muslim ... atau antara muslim dan non muslim ??
walaupun dalam wawancaranya dengan Kompas, pak Lukman memberi contoh takfiri terkait beda pemahaman antara sesama muslim saja (bukan dengan non muslim)

Tapi kan tidak begitu dari sudut pandang BNPT

Artinya ... dalam sudut pandang BNPT ... bila berulang2 kali situs tersebut menyebut kata "kafir" pada non-muslim sekalipun - termasuk ahmadiyah - situs tersebut sudah masuk golongan radikal >>> dan ini sudah jelas akan sangat mudah di perdebatkan oleh para pengguna situs.  

diluar dari kesalahan BNPT (dari sudut pandang agama) untuk melarang menyebut non-muslim sebagai kafir .... BNPT berpendapat bahwa kata2 "pengkafiran" pada non-muslim bisa menimbulkan kebencian antara setiap pemeluk agama di Indonesia (hubungannya dengan persatuan dan ketahanan negara itu sendiri)

Jadi point dari radikalisme itu sendiri ... ujung2-nya adalah "kalimat yang bisa menimbulkan kebencian" >>> dan ini yang menurut saya luar biasa debatable nya ... makanya saya pesimis seperti diatas .... (apalagi kalau kita bicara BNPT = bicara tentang TNI dan Polri) .... hehehehehehehe

Dan kita sangat tau lah gimana kuatnya perang syaraf antara dua institusi TNI dan Polri ini kalau sudah ketemu dengan muslim2 (seperti dalam situs Islam itu) ... disatu pihak yang ungu bisa dengan sangat mudah "mencap" si orange dengan kata "radikal" atau terkait jaringan terorisme ... dipihak lain orange juga gampang sekali melaknat2i si ungu ... atau mungkin menyebut si ungu didukung oleh Barat (musuh Islam)  

Tapi .... bagus juga issue ini muncul ke publik ... hingga akhirnya bisa jadi perbaikan dan intropeksi di pemerintah itu sendiri untuk selalu mengutamakan komunikasi lebih dulu ....

saya dapet berita ini

http://news.detik.com/read/2015/04/03/230847/2877836/10/tangani-situs-radikal-kominfo-bentuk-panel-beranggotakan-tokoh-masyarakat?nd772205mr

di luar dari bagus atau tidaknya nama2 tim panel yang tertulis disitu >> jatuhnya jadi perdebatan lagi ... yang mungkin ga terlalu sreg bagi para pemilik situs

 

tapi pointnya ... saya setuju dengan mbah abu ...
cuma saya "ragu" saja bahwa komunikasi bisa berjalan mulus ....
tapi apapun itu ... harusnya kita selalu positive thinking ya ...

abu hanan wrote:

teror bagi siapa ?? >>> diluar apakah
ada teror atau tidak dalam setiap
konten-nya ... tapi menyebut bahwa isi
web itu adalah warna dalam Islam >> ya
... logikanya ... apakah mbah abu mau
menerima bila anggota JIL bilang
"Islam liberal pun adalah warna dalam
islam" ???

warna yang sayah kamsut adalah ungkapan global untuk 22 situs terblokir..terlepas apakah ada yang liberal ato komunis..

pemblokiran adalah teror?yah..ini teror dalam bentuk intimidasi..pemasungan opini/wawasan yang lahir karena perbedaan pendapat dalam mendudukkan suatu masalah..
warna adalah cara..jalan..pikiran..
di forum ini,mau tak mau,telah hadir sejumlah warna yang lahir dari pendapat yang berbeda..
liberal adalah ideologi..dan ini berbahaya bagi islam yang juga merupakan ideologi..

syiah,hanafi,syafii dan banyak madzab maupun tarekat adalah warna di dalam islam..ketika orang menemui masalah maka dia akan membaca dan menyimpulkan bacaan..lantas dengan warna warni yang ada,tentu menjadi harapan bhw dia akan lebih baik islamnyah..lebih cerdas dan dewasa..

bold merah : setuju banget dengan harapan yang mbah abu sebut diatas >>> saya juga sangat berharap begitu
tapi .... sampai sejauh mana mbah abu bisa menjamin yang merah ini ?? apakah bangsa ini sudah secerdas itu ??

Terkait perang Liga Arab di Yaman misalnya ... sekarang fokusnya adalah memusuhi syiah ... banyak saya baca (tidak harus dari situs2 yang terblokir) tentang permusuhan2 dan kebencian pada syiah (siapapun dimanapun) .... nanti ada berita tentang Israel vs Palestina >>> lalu muncul permusuhan dan kebencian pada yahudi (siapapun dimanapun) ... nanti ada lagi berita tentang ISIS >>> muncul lagi permusuhan dan kebencian pada amerika (kristen)

- padahal saya pribadi tidak melihat ada yang benar dan salah dalam perang Yaman - baik dari pihak sunni maupun syiah itu sendiri
- padahal saya pribadi selalu nyoba untuk tidak melibatkan yahudi secara umum terkait zionisme
- padahal saya pribadi selalu nyoba untuk tidak melibatkan kristen secara umum terkait kebijakan amerika  

Jadi ... kembali ke laptop ... saya setuju dengan mbah abu (yang underline) ... termasuk sikap BNPT melakukan intimidasi pun saya setuju ...

disatu pihak kita berharap yang underline ... dipihak lain penting juga mendorong BNPT untuk meninggalkan cara2 orba mereka

mungkin saya saja yang masih "pesimis" hal tersebut bisa terjadi sekarang-sekarang ini .... (mungkin nanti 10 thn lagi bisa tercapai ... dengan catatan kondisi negara aman ... semua berpikir dingin untuk selalu mengedepankan komunikasi)

abu hanan wrote:

TAPI .... yang masih belum masuk ke
akal saya .... mau berapa lama komunikasi itu terjadi

bnpt bilang kalo pengamatan dilakukan sejak 2012..berarti ada 3 tahun terbuang untuk komunikasi dg PARTUS (partai situs)..
menurut sayah,cukup 3 hari dg catatan semua peserta nginep di istiqlal..

bia terbukti radikal?
yah suruh mereka berhenti ato diblokir..

ya ya ... saya yakin BNPT memang tidak komunikasi dgn PARTUS selama 3 thn ini
tapi bagaimana dengan kerjasama antara BNPT dan Menag itu sendiri ??

sebetulnya kalau disebut BNPT tidak komunikasi juga tidak 100% tepat ... karena Menag disini pada prinsipnya adalah lembaga pemerintah yang seharusnya sering berkordinasi dengan PARTUS ... menyatukan pemahaman dsb ...

jadi menurut saya sih .... tidak hanya BNPT ... tapi pemerintah juga kurang dekat dengan rakyat-nya ... masing2 jalan sendiri2

Kita diskusi baik2 ya ... mudah2an tidak ada kata2 saya yang menyinggung ... kalaupun ada tolong dianggap khilaf (karena saya tidak punya niat kesana)
hehehehehehehe

islam pasti jaya wrote:Sebenarnya kembali kepada pokok persoalan, Kenapa hal ini mendapat reaksi/respon yg begitu besar dr kalangan Muslim?

(mohon maaf) masalahnya ... kalangan muslim mana yang anda maksud disini ??
Apa anda yakin para fans Aliando Syarif atau mereka2 yang sibuk membahas meninggalnya Olga juga memberi respon/reaksi besar terkait hal ini ??

Berapa persen anda yakin bahwa sikap BNPT sudah pasti ditolak oleh muslim2 di Indonesia

islam pasti jaya wrote:Menurut pengamatan saya, ini terjadi karena BNPT selaku badan yg berwenang mencegah dan juga menangani kasus terorisme di Indonesia dan juga KOMINFO yang melakukan eksekusinya, melakukan tindakan yg "seolah2" semena2 terhadap media online, mengapa saya katakan begitu? ini karena tidak adanya komunikasi yg dibangun dan dialog yg dijalankan oleh BNPT serta dinas2 lainnya yg mungkin terkait dengan para pemilik situs2 online tersebut, bahkan saya pernah mendengar (koreksi kalau salah) BNPT walaupun telah bertahun2 mengamati situs2 "yg dianggap" radikal itu, mereka sama sekali belum pernah melayangkan berupa surat peringatan atau sejenisnya kepada para pemilik situs2 tersebut, ini yg menimbulkan permasalahan dan tanda-tanya, sehingga akibatnya kita mendengar alasan2 yg tidak logis terkait kenapa situs2 tersebut diblokir, (misal : alasan penggunaan domain .com), apa2an ini?? Jika mereka dapat mengurai kepada publik batasan2 yg disebut radikal dsb, maka semua akan clear. Blokir bisa dilakukan sebagai jalan paling akhir, dialog serta teguran haruslah yg diutamakan.

yang bold saya setuju 1000% ... bahwa BNPT melakukan tindakan "kurang ajar" terkait pemblokiran tersebut >>> saya setuju banget

tapi begini loh maksud saya .... disini saya cuma melihat dari dua sisi mata uang ... seperti saya sebut kepada mbah abu sebelumnya

dee-nee wrote:Dan kita sangat tau lah gimana kuatnya perang syaraf antara dua institusi TNI dan Polri ini kalau sudah ketemu dengan muslim2 (seperti dalam situs Islam itu) ... disatu pihak yang ungu bisa dengan sangat mudah "mencap" si orange dengan kata "radikal" atau terkait jaringan terorisme ... dipihak lain orange juga gampang sekali melaknat2i si ungu ... atau mungkin menyebut si ungu didukung oleh Barat (musuh Islam)  

dan mohon maaf sekali bung IPJ >>> kebetulan saya termasuk orang yang tidak setuju dengan "kesalahan yang dibenarkan dengan alasan yang (menurut saya) tidak tepat" ... diluar apakah kesalahan itu bisa atau tidak dimaafkan ... tapi ya salah tetep salah

bahwa BNPT salah ... ya saya setuju BNPT dan pemerintah salah
tapi apa yang dilakukan K.H dalam artikel tersebut tetap salah (menyamakan BNPT dengan Abu Lahab padahal jelas kasusnya 180% berbeda) >>> penjelasannya saya tulis sekalian menjawab post mbah abu ...

Maksud saya ... kalau kita bicara sebab akibat atau sesuai dengan kalimat anda yang hijau >>> saya tidak bisa menggunakan alasan : hal tersebut terjadi karena reaksi/respon ... (saya dizolimi maka reaksi/respon saya adalah balas menzolimi)

kalau at the end ... kita diminta untuk memaklumi, mengerti (atau memaafkan) kesalahan tersebut ... ya itu tergantung masing2 orang

islam pasti jaya wrote:kemudian, merespon apa yg dikatakan oleh Ulama' kita (yg semoga ALLAH SWT selalu menjaganya dr perkataan2 yg keliru) K.H Muhammad Arifin Ilham, saya berpendapat bahwa sudah sepantasnya bagi beliau selaku Ulama' untuk memperingati dan menyampaikan Firman2 Allah SWT, karena firman Allah SWT jg mengandung sebuah peringatan untuk seluruh ummat manusia, saya meyakini beliau tidak dalam posisi untuk berpihak kepada manapun, melainkan niat karena Allah ta'ala dalam memperingati sesama saudaranya, bukankah memperingati itu tidak harus bila orang yg kita peringati itu melakukan kesalahan??

underline : ada sekian banyak firman Allah ... lalu kenapa yang diambil adalah firman Allah terkait Abu Lahab untuk disamakan dengan kasus pemblokiran oleh BNPT >>> yang seperti saya sebut : padahal kasusnya 180% berbeda

Justru sebagai Ulama ... (menurut saya loh ya) beliau harus lebih arif dalam menggunakan firman2 Allah tersebut >>>
misalnya ... bagaimana pendapat anda bila ada ulama menggunakan ayat 9:29 untuk melakukan jihad bersenjata di Indonesia >>> apakah pilihan beliau (ulama tersebut) bisa dibenarkan dalam menyampaikan firman2 Allah ??

tidak bicara mengenai K.H Muhammad Arifin Ilham >>> bukankah kesalahan ISIS juga karena mereka yang tidak tepat dalam menggunakan firman2 Allah ??

islam pasti jaya wrote:Bukan layak atau tidak layaknya kita pertanyakan, tetapi esensi atau nilai yg disampaikan bahwa, berhati2 lah dalam bertindak apalagi jangan sampai menghalangi jalan da'wah, adakah yg keliru? 

hehehehe ... yang ini saya gabung ya dengan mbah abu

mbah abu wrote:mbdee..
bnpt dan abu lahab ini disandingkan karena bila bnpt TERBUKTI secara syariah maupun tauhid telah menutup jalan dakwah yah bnpt jadi abu lahab nusantara 21...
bila BNPT tak terbukti bersalah yah biarin toh arifin ilham sedang wajibun "ingatkan"..dan gak ada hak bagi arifin ilham untuk memvonis bnpt sebagai abu lahab..
dan sayah pikir bnpt vs abu lahab ckp smp disini karena tulisan diatas mengandung multi tafsir.

underline : seperti saya sebut sebelumnya

dee-nee wrote: "Tetapi kalau keputusan itu buruk apalagi sampai menutup JALAN DA’WAH" >>>> yang disebut oleh penulis sebagai "jalan da'wah" ini pun masih ada 1000 lagi perdebatan didalamnya

bila faktanya BNPT tidak pernah memblokir situs2 Islam lainnya (termasuk milik NU dan Muhammadiyah) >>> apakah bisa langsung diberi stempel "BNPT = menutup jalan da'wah = Abu Lahab" yang jelas membenci Islam secara keseluruhan (termasuk membenci Nabi)

Jalan Da'wah seperti apa ?? >>> mari dibicarakan lebih dahulu yang disebut "jalan da'wah" ini
misalnya apakah ISIS juga disebut melakukan jalan da'wah ?? (sekali lagi bukan saya menyamakan situs2 itu dengan ISIS ... saya ambil kasus ISIS untuk menunjukkan contoh yang paling gampang ... sehingga tidak perlu ada debat lagi)

Jadi jalan da'wah seperti apa ?? >>> itulah yang harus dibicarakan >>> dan SEBELUM dibicarakan ... artinya belum terbukti BNPT menutup jalan da'wah kan ?? >>> maka bila BELUM TERBUKTI ... tidak selayaknya BNPT disamakan dengan Abu Lahab >> karena jatuhnya akan menjadi fitnah

sekali lagi ini pendapat saya loh ya ... hehehehehehehe

mbah abu wrote:bek to topik..
kemenag bilang cukup jadi radikal dengan mengkafirkan sesama muslim..
bener yah?
nah alasan kemenag nih apa?

waduh ... kalau ini panjang mbah ... berkaitan dengan abcd - nyambung dengan sosialisasi efgh - dilatarbelakangi oleh ijkl - maka sampailah dengan kesimpulan itu

itupun saya cuma tau sebagian besar saja ... tidak spesifik

wakakakaka

kapan2 ya mbah

senyum dulu lah..
"sesungguhnyah orang kafir tidak menyembah allah" (al kafirun)

z : tuh jendral bintang 7 kafir yah?
b : ssst..ntar ditangkap aparat loh..
z : lha kan dia (jendral) bukan muslim..
b : siapa bilang?dia mah islam..
z : menurut siapa?
b : yah menurut agamanyah sendiri..

memaknai jihad dalam arti sempit?debatable..karena kekerasan itu bagian dari jihad..
"bila mampu menghalau yah halau ajah"

semisal anggota tni/bnpt diburu 5 ekor anjing gila dan anggota bawa pistol..kira2 bakal gimana yang terjadi?
a.anggota tni kabur..
b.menghalau..
c.berdoa..

intermezzo ajah..?

****
terkait panel bentukan kominfo..apa yang mau dikata?terburu2..itu panel lahir karena kritik..kritik yang lahir dari galau..yah bnpt dan kominfo adalah kumpulan orang galau..
panel bukan solusi karena malah lucu karena belum jelas misi dan visinyah..satuan tugasnyah..kalow rapat2 tuh pake biaya siapa..apa ada honornyah..
mesti transparan..

tak mengapa..kelucuan2 republik ini akan membuka mata bahwa sejumlah badut dilahirkan di sekeliling kita.

abu hanan wrote:apa kira2 makna radikal versi bnpt?dan ansyad mbai bener2 luar biasa..

@ansyad mbai
sekalian deh pak..6 ribu lebih ayat al quran diblokir 5999 ayat..

Memang sudah seharusnya buku Alquran itu DILARANG BEREDAR karena menyebarkan faham KEKERASAN.

Dinegara dan kelompok2 yg telah “terbuka matanya”, maka dapat melihat kalo sesungguhnya kandungan isi Alquran adalah SUMBER TEROR YG SESUNGGUHNYA. Hanya bagi yg belum dapat melihatnya karena tertutup oleh ayat2 DAMAI(baca: ayat KAMUFLASE) dengan naif mereka menganggap kalo Quran itu buku ajaran damai.

atas..
satu lagi peserta paham "semua air itu memabukkan"..

Sudah waktunya dunia membuka mata, bahwa utk membasmi pelaku teror bukanlah dgn HANYA menekan golongan yg dianggap ISLAM GARIS KERAS aka ISLAM RADIKAL, tapi dengan melihat dari mana mereka mendapat faham tersebut. Apa yg mereka baca dan apa yg mereka yakini.


Tidak banyak gunanya menangkap org mabuk, jika org bebas jualan barang yg memabukkan. Tapi efeknya akan sangat nyata, jika barang yg memabukkan itu dimusnahkan.