ufo dan alien menurut islam
Halaman 1 dari 1 • Share
ufo dan alien menurut islam
Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Mencipta. Makhluknya tak terhingga banyaknya. Sebagian dari makhkuk itu ada yang kita kenal dan ketahui, tapi begitu banyak jenis makhluk Allah lainnya yang kita tidak kenal dan tidak kita ketahui.
Apalagi bila bicara tentang alam ghaib, maka lingkup pembicaraan kita semakin luas lagi. Allah memang mewajibkan kita untuk percaya atas keberadaan makhluq ghaib sebagaimana disebutkan di dalam surat Al-Baqarah ayat 2-4.
Tentu saja bila dikaitkan dengan makhluk ghaib yang jenisnya pun beragam, adanya makhluq asing di ‘langit’ (baca: diluar bumi) menjadi sesuatu yang bukan mustahil.
Tapi bila alien yang dimaksud adalah makhluq biologis yang cerdas, secara ekslpisit Al-Quran memang tidak menyebutkannya. Meski tidak berarti tidak ada isyarat ke arah itu sama sekali.
Ada beberapa riwayat yang bersifat implisit dan tidak langsung tentang adanya makhluq hidup (manusia atau lainnya) di luar bumi.
Pertama, ketika Rasulullah SAW mi‘raj ke langit, beliau pun bertemu dengan para nabi dan rasul sebelumnya. Bahkan mereka melakukan shalat berjamaah dan beliau menjadi imamnya.
Ada juga riwayat yang shahih bahwa Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa AS dan melakukan dialog tentang kewajiban shalat.
Yang kedua, hadits-hadits shahih memberitakan kepada kita bahwa Nabi Isa AS pada akhir zaman akan ‘turun’ kembali ke muka bumi. Beliau ini bukan dari jenis jin atau malaikat, tetapi beliau adalah manusia (human). Atas izin dan kehendak Allah, beliau tetap ada meski bukan di bumi.
Ketiga, para syuhada yang mati mati syahid banyak disebutkan dalam Al-Quran bahwa mereka tidak mati, bahkan mereka hidup dan mendapat rezeki. “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.” (QS Ali Imron: 169)
Keempat, Al-Quran pun mengisyaratkan kepada manusia dan jin untuk menembus langit dan bumi.
Hai jama‘ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. Ar-Rahman: 33)
Apakah dahulu sudah ada manusia atau jin atau kolaborasi antara kedua yang telah berhasil melakukannya? Wallahu a‘lam bis-shawab. Namun bila kita lihat kemajuan teknologi peradaban kuno seperti mesir dan bangsa-bangsa lainnya yang mampu membuat piramid atau bangunan yang tinggi, menembus ‘langit’ adalah suatu hal yang mungkin saja.
Bahkan bila pembicaraannya diperluas kepada bangsa jin, maka menjadi mungkin sekali. Karena meski pun makhluq ghaib, jin itu adalah makhluq yang real dan eksis. Sehinga tidak bisa dinafikan begitu saja.
Sehingga bila kita telurusi hal-hal yang sifatnya implisit seperti itu, tidak tertutup kemungkinan adanya makhluk biologis, siapa pun dia, yang hidup out there. Tapi semua itu tidak bisa dijadikan patokan bahwa Islam memastikan adanya alien seperti yang sering kita lihat dalam cerita fiksi ilmiyah. Menjawab pertanyaan anda apakah mereka umat yang dibinasakan Allah? Jawabnya tentu bukan, karena kalau Allah sudah membinasakan, maka pastilah mereka sudah binasa atau mati. Sedangkan alien yang sering anda amati itu kan masih hidup dan melakukan aktifitas. Paling tidak menurut persepsi anda.
Dan jelas pula bahwa mereka bukan Dajjal karena Rasulullah SAW telah menjelaskan dengan sangat rinci dan detail siapakah Dajjal dan karakteristiknya. Yang terpenting bahwa Dajjal itu tidak atau belum muncul kecuali menjelang hari kiamat. Dalam hal ini bukan hitungan puluhan tahun tapi benar-benar segera terjadi kiamat. Disaat itulah Dajjal muncul. Sedangkan ‘alien‘ anda itu adalah fenomena yang sudah ada sejak dahulu. Jadi jelas alien itu bukan Dajjal.
Sedangkan bagaimana mengimani hal ini dalam koridor keimanan yang jelas, mudah saja. Selama sesuatu hal dijelaskan dalam Al-Quran dan Sunnah secara eksplisit, langsung, jelas dan qoth‘i, maka kita wajib mengimaninya. Tapi bila hanya dijelaskan secara implisit, sekedar isyarat atau hanya sepintas, maka yang wajib kita imani hanyalah sebatas apa yang diisyaratkan. Selebihnya silahkan kaji dan pelajari sendiri karena wilayahnya sudah masuk dalam ayat kauniyah.
Fenomena adanya alien atau makhluq yang ada di luar bumi tidak pernah ditolak langsung oleh Al-Quran, bahkan sebaliknya ada isyarat untuk menembus langit dan bumi bagi jin dan manusia. Sehingga Al-Quran dalam hal ini tidak pernah menafikan adanya makhluq di luar bumi.
Tapi apakah benar itu alien sebagai makhluq cerdas berwarna hijau mengendarai piring terbang dengan jari-jari berselaput dan seterusnya, silahkan lakuan penyelidikan dan investigasi sendiri. Karena perdebatan masalah alien itu tidak pernah ada habisnya apalagi diantara para penggemar fiksi ilmiyah. Bahkan mereka (para penggemar alien) punya komunitas tersendiri dan sering melakukan berbagai diskusi. Bahkan sebagiannya sudah sangat yakin bahwa bukan saja alien itu ada tapi juga yakin bahwa para alien itu mendarat di bumi dan hidup bersama-sama kita selama ini dengan ‘penyamaran’ tertentu. Dan konon sekian banyak film fiksi ilmiyah tentang alien itu pun dibuat oleh ‘para alien’ sendiri yang berubah wujud menjadi sutradara dengan misi menyiapkan umat manusia untuk mengenal siapakah alien itu.
Kalau sudah begini, tentu obrolan ini makin seru, kan !
Apalagi bila bicara tentang alam ghaib, maka lingkup pembicaraan kita semakin luas lagi. Allah memang mewajibkan kita untuk percaya atas keberadaan makhluq ghaib sebagaimana disebutkan di dalam surat Al-Baqarah ayat 2-4.
Tentu saja bila dikaitkan dengan makhluk ghaib yang jenisnya pun beragam, adanya makhluq asing di ‘langit’ (baca: diluar bumi) menjadi sesuatu yang bukan mustahil.
Tapi bila alien yang dimaksud adalah makhluq biologis yang cerdas, secara ekslpisit Al-Quran memang tidak menyebutkannya. Meski tidak berarti tidak ada isyarat ke arah itu sama sekali.
Ada beberapa riwayat yang bersifat implisit dan tidak langsung tentang adanya makhluq hidup (manusia atau lainnya) di luar bumi.
Pertama, ketika Rasulullah SAW mi‘raj ke langit, beliau pun bertemu dengan para nabi dan rasul sebelumnya. Bahkan mereka melakukan shalat berjamaah dan beliau menjadi imamnya.
Ada juga riwayat yang shahih bahwa Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa AS dan melakukan dialog tentang kewajiban shalat.
Yang kedua, hadits-hadits shahih memberitakan kepada kita bahwa Nabi Isa AS pada akhir zaman akan ‘turun’ kembali ke muka bumi. Beliau ini bukan dari jenis jin atau malaikat, tetapi beliau adalah manusia (human). Atas izin dan kehendak Allah, beliau tetap ada meski bukan di bumi.
Ketiga, para syuhada yang mati mati syahid banyak disebutkan dalam Al-Quran bahwa mereka tidak mati, bahkan mereka hidup dan mendapat rezeki. “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.” (QS Ali Imron: 169)
Keempat, Al-Quran pun mengisyaratkan kepada manusia dan jin untuk menembus langit dan bumi.
Hai jama‘ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. Ar-Rahman: 33)
Apakah dahulu sudah ada manusia atau jin atau kolaborasi antara kedua yang telah berhasil melakukannya? Wallahu a‘lam bis-shawab. Namun bila kita lihat kemajuan teknologi peradaban kuno seperti mesir dan bangsa-bangsa lainnya yang mampu membuat piramid atau bangunan yang tinggi, menembus ‘langit’ adalah suatu hal yang mungkin saja.
Bahkan bila pembicaraannya diperluas kepada bangsa jin, maka menjadi mungkin sekali. Karena meski pun makhluq ghaib, jin itu adalah makhluq yang real dan eksis. Sehinga tidak bisa dinafikan begitu saja.
Sehingga bila kita telurusi hal-hal yang sifatnya implisit seperti itu, tidak tertutup kemungkinan adanya makhluk biologis, siapa pun dia, yang hidup out there. Tapi semua itu tidak bisa dijadikan patokan bahwa Islam memastikan adanya alien seperti yang sering kita lihat dalam cerita fiksi ilmiyah. Menjawab pertanyaan anda apakah mereka umat yang dibinasakan Allah? Jawabnya tentu bukan, karena kalau Allah sudah membinasakan, maka pastilah mereka sudah binasa atau mati. Sedangkan alien yang sering anda amati itu kan masih hidup dan melakukan aktifitas. Paling tidak menurut persepsi anda.
Dan jelas pula bahwa mereka bukan Dajjal karena Rasulullah SAW telah menjelaskan dengan sangat rinci dan detail siapakah Dajjal dan karakteristiknya. Yang terpenting bahwa Dajjal itu tidak atau belum muncul kecuali menjelang hari kiamat. Dalam hal ini bukan hitungan puluhan tahun tapi benar-benar segera terjadi kiamat. Disaat itulah Dajjal muncul. Sedangkan ‘alien‘ anda itu adalah fenomena yang sudah ada sejak dahulu. Jadi jelas alien itu bukan Dajjal.
Sedangkan bagaimana mengimani hal ini dalam koridor keimanan yang jelas, mudah saja. Selama sesuatu hal dijelaskan dalam Al-Quran dan Sunnah secara eksplisit, langsung, jelas dan qoth‘i, maka kita wajib mengimaninya. Tapi bila hanya dijelaskan secara implisit, sekedar isyarat atau hanya sepintas, maka yang wajib kita imani hanyalah sebatas apa yang diisyaratkan. Selebihnya silahkan kaji dan pelajari sendiri karena wilayahnya sudah masuk dalam ayat kauniyah.
Fenomena adanya alien atau makhluq yang ada di luar bumi tidak pernah ditolak langsung oleh Al-Quran, bahkan sebaliknya ada isyarat untuk menembus langit dan bumi bagi jin dan manusia. Sehingga Al-Quran dalam hal ini tidak pernah menafikan adanya makhluq di luar bumi.
Tapi apakah benar itu alien sebagai makhluq cerdas berwarna hijau mengendarai piring terbang dengan jari-jari berselaput dan seterusnya, silahkan lakuan penyelidikan dan investigasi sendiri. Karena perdebatan masalah alien itu tidak pernah ada habisnya apalagi diantara para penggemar fiksi ilmiyah. Bahkan mereka (para penggemar alien) punya komunitas tersendiri dan sering melakukan berbagai diskusi. Bahkan sebagiannya sudah sangat yakin bahwa bukan saja alien itu ada tapi juga yakin bahwa para alien itu mendarat di bumi dan hidup bersama-sama kita selama ini dengan ‘penyamaran’ tertentu. Dan konon sekian banyak film fiksi ilmiyah tentang alien itu pun dibuat oleh ‘para alien’ sendiri yang berubah wujud menjadi sutradara dengan misi menyiapkan umat manusia untuk mengenal siapakah alien itu.
Kalau sudah begini, tentu obrolan ini makin seru, kan !
paman tat- SERSAN MAYOR
-
Posts : 369
Kepercayaan : Islam
Location : hongkong
Join date : 05.07.13
Reputation : 15
Re: ufo dan alien menurut islam
Teori UFO masih bersifat perkiraan/dugaan oleh kaum KAFIRUN dan belum bisa membuktikan kebenarannya. yang ada COCOKMOLOGI ALA ISLAM. Bukan juga sebuah prediksi/dugaan yang bakal bisa membuktikan keberadaan ALIEN . SAINS dan KAFIRUN tidak membutuhkan ayat-ayat dari sebuah kitab usang untuk membuktikan segala sesuatu
childs north- SERSAN MAYOR
-
Age : 27
Posts : 290
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 28.04.15
Reputation : 1
Re: ufo dan alien menurut islam
Islam sudah mendahului science.
manusia baru paham bahwa ternyata isi Quran benar,krn asli adalah firman Tuhan sang Maha pencipta yg sebenarnya
manusia baru paham bahwa ternyata isi Quran benar,krn asli adalah firman Tuhan sang Maha pencipta yg sebenarnya
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Similar topics
» ⌛The DJ's Disciple chan⌛✿JANGAN-SERAP-DENGAN-CARA-PANDANG-YANG-EGOSENTRIS-!!!!!!!►Alien - Alien Christmas
» Mengapa Poligami Sangat Aneh di mata non Muslim?
» kiamat menurut islam
» pajak menurut islam
» hukum demo menurut islam
» Mengapa Poligami Sangat Aneh di mata non Muslim?
» kiamat menurut islam
» pajak menurut islam
» hukum demo menurut islam
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik