mafia pertanahan di bpn

praktek mafia (baca premanisme) di bpn harus diakui sangat sulit dimusnahkan..karena terkait juga dengan mentalitas notaris yang takut dipersulit atow ditekan para penguasa di bpn..

sebuah sumber..
Sedang Indra Iriansyah ditangkap
Kejari Surabaya setelah ditetapkan
menjadi tersangka korupsi Rp 600
juta, terkait dugaan penyimpangan
perpanjangan Hak Guna Bangunan
(HGB) PT Ketabangkali Elektronik.
Sayangnya, pada Maret 2011, PN
Surabaya menvonis bebas pria yang
memiliki rumah di Villa Telaga 2 Blok
TJ6 Citraland Surabaya ini.
BPN, Pengembang dan Makelar Tanah
Sementara itu, terkait dugaan oknum
pejabat BPN “main mata“ dengan
pengembang dalam penerbitan
sertifikat lahan bersengketa, Pakar
Agraria Universitas Airlangga (Unair)
Dedy Sutrisno dengan tegas
mengatakan jika hal itu terjadi, maka
pejabat BPN sudah menyalahgunakan
wewenang. Menurutnya, sesuai dengan
UU Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960,
jika pejabat BPN mengeluarkan
sertifikat kepada orang yang bukan
pemilik asli tanah, pejabat tersebut
dapat digugat oleh pihak yang merasa
dirugikan.

dan untuk saat ini,yang berlaku di surabaya adalah penahanan berkas/surat2 di bpn bila dana tidak memenuhi kuota yang ditetapkan oleh bpn..
bila anda tak percaya,silahkeun bertanya pada staf legal bank,karyawan notaris,notaris..
bila sayah salah,silahkeun beri data dan bukti yang akurat..

Ketika suasana memanas, ada
masyarakat yang ikut menyampaikan
kekesalannya dengan pelayanan BPN
II Surabaya. "Waktu pelayanan
tertulis 7 menit. Tapi sampai 3 jam
kok nggak selesai-selesai," kata Dani
warga Manukan, Tandes, Surabaya,
yang hendak mengurus balik nama.
Warga lainnya juga ikut bicara
menyampaikan kekesalannya, karena
pelayanan BPN II yang dinilai janggal.
"Tetangga saya ngurusnya cuma
sehari. Kasus yang saya alami sama,
tapi sudah 3 minggu saya bolak-balik
belum selesai. Apa harus bayar duit
dulu," cetus Irul warga Sidotopo,
Surabaya.

m.detik.com/news/read/2014/06/27/212251/2621796/475/pelayanan-bpn-ii-surabaya-dikeluhkan-masyarakat

SURABAYA (Surabaya Pagi) – Budaya
uang pelicin dan praktik makelar
pengurusan sertifikat di Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Surabaya,
ternyata masih berlangsung. Setiap
hari Kantor BPN di Citraland yang
dipimpin Tri Yogo Widjayarso, dipenuhi
makelar. Termasuk orang-orang
suruhan Notaris. Kondisi ini tak jauh
beda saat BPN dipimpin HM Khudlori dan
Indra Iriansyah.

www.surabayapagi.com/index.php?read=Kepala-BPN-Dikelilingi-Makelar;3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962f707f9bf9185050d8c9e1467b6f89f16

berlalu 2 taun dan praktek itu masih berjalan..notaris melalui pegawai akan membuka koneksi dengan pegawai bpn tentang besaran tarif..tak ada transparasi biaya pengurusan secara jelas dan gamblang..

modus ini berbeda dengan 5 taun silam..didalam berkas akan diselipkan duit 5 rb smp puluhan ribu untuk tiap bagian per orang..
sayah persilahkeun siapapun pegawai bpn untuk membantah dan sayah hargai setiap klarifikasi ..

saat ini tawar menawar harga akan dilakukan 2 pihak,antara notaris dengan pihak bpn..dan pemilik tanah akan seperti sapi sembelihan..pihak bpn boleh membantah tak ada calo,tetapi yang ada sekarang adalah pegawai merangkap calo..tukar menukar nomor ato bertransaksi di luar jam kantor adalah teknik baru ketika kantor uda gak mampu memberi rasa nyaman untuk calo..

apa langkah menteri agraria atas kasus PUNGLI di kantor pertanahan surabaya?