Tentang Air mani dalam puasa
Halaman 1 dari 1 • Share
Tentang Air mani dalam puasa
Saya pernah diajar sama guru ngaji saya bahwa keluar mani saat puasa itu batal saat itu disengaja.
Namun kalau tidak disengaja itu tidak batal.
Nah saya terkadang saat puasa saya tiba tiba saja mengeluarkan air mani tanpa saya sadari kadang saat mimpi di tidur siang kadang tidak sengaja saat setelah kencing,apakah itu membatalkan puasa,,? :o
karena saya sering begini namun kejadian ini berjalan tanpa sepengatuhan saya
Namun kalau tidak disengaja itu tidak batal.
Nah saya terkadang saat puasa saya tiba tiba saja mengeluarkan air mani tanpa saya sadari kadang saat mimpi di tidur siang kadang tidak sengaja saat setelah kencing,apakah itu membatalkan puasa,,? :o
karena saya sering begini namun kejadian ini berjalan tanpa sepengatuhan saya
maulanakun- REGISTERED MEMBER
-
Posts : 3
Kepercayaan : Islam
Location : Bojonegoro
Join date : 10.07.14
Reputation : 0
Re: Tentang Air mani dalam puasa
Mohon pencerahanya :)
maulanakun- REGISTERED MEMBER
-
Posts : 3
Kepercayaan : Islam
Location : Bojonegoro
Join date : 10.07.14
Reputation : 0
Re: Tentang Air mani dalam puasa
Assalamu'alaykum.
Apa yang diajarkan oleh guru ngaji anda sudahlah tepat, karena memang demikian hukum Fiqh-nya didalam Islam (terutama dalam Madzhab Syafi'ie).
Untuk yang keluar sesaat setelah membuang air kecil, itu bukanlah mani tetapi wadi dan hal ini sama sekali tidak membatalkan puasa juga.
Berikut fatwa dari Al-Lajnah Ad-Daimah,
Keluarnya cairan yang kental dan tebal setelah kencing tanpa rasa nikmat bukanlah mani, itu adalah wadi. Ini tidak membatalkan puasa, tidak wajib mandi janabah. Yang menjadi kewajiban adalah membersihkan (istinja’) dan wudhu. Selama engkau belum berbuka dan belum berniat berbuka sebelum tenggelamnya matahari, maka puasamu sah dan tidak wajib bagimu mengqhada.
[Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah no. 11535, syamilah]
Apa yang diajarkan oleh guru ngaji anda sudahlah tepat, karena memang demikian hukum Fiqh-nya didalam Islam (terutama dalam Madzhab Syafi'ie).
Untuk yang keluar sesaat setelah membuang air kecil, itu bukanlah mani tetapi wadi dan hal ini sama sekali tidak membatalkan puasa juga.
Berikut fatwa dari Al-Lajnah Ad-Daimah,
: خروج الماء اللزج الغليظ بعد البول بدون لذة ليس منيا وإنما ذلك ودي ولا يفسد الصيام ولا يوجب الغسل وإنما الواجب منه الاستنجاء والوضوء وما دام أنك لم تفطر ولم تنو الإفطار قبل الغروب فإن صيامك صحيح وليس عليك القضاء
Keluarnya cairan yang kental dan tebal setelah kencing tanpa rasa nikmat bukanlah mani, itu adalah wadi. Ini tidak membatalkan puasa, tidak wajib mandi janabah. Yang menjadi kewajiban adalah membersihkan (istinja’) dan wudhu. Selama engkau belum berbuka dan belum berniat berbuka sebelum tenggelamnya matahari, maka puasamu sah dan tidak wajib bagimu mengqhada.
[Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah no. 11535, syamilah]
Similar topics
» penelitian ilmiah tentang puasa
» Jawaban Tentang Puasa Bulan Rajab
» kesalahan dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan
» perbedaan penentuan awal puasa dalam kalender hijriyah
» bagaimana cara ibadah puasa dalam agama kristen?
» Jawaban Tentang Puasa Bulan Rajab
» kesalahan dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan
» perbedaan penentuan awal puasa dalam kalender hijriyah
» bagaimana cara ibadah puasa dalam agama kristen?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik