Konsep penebusan dosa dalam Islam itu sebenarnya cuma LOGIKA manusia saja

Konsep "berbuat baik" akan mendapat "kebaikan" dlm islam itu sebenarnya konsep yg SANGAT UMUM (universal) diantara semua manusia, bukan cuma dlm islam doank.

Secara "instink" hampir semua manusia baik sadar atau tidak mempunyai "pemahaman" kalo orang berbuat baik akan mendapat balasan yg baik pula. Mungkin waktu kecil diajari kalo berbuat baik akan mendapat balasan yg setimpal. Mungkin juga dr pengalaman berinteraksi dg sesama manusia, kalo kau berbuat baik kpd orang maka orang tsb akan membalas berbuat kebaikan kpdmu. Kalo kau mengirim kue ke tetanggamu, di lain waktu tetanggamu akan mengirim kue juga kpdmu dst.

Jadi sebenarnya tidak perlu Tuhan/agama utk mengajari orang berbuat baik akan mendapat balasan yg baik juga. Orang tidak ber-tuhan pun secara instink juga akan mempunyai pengertian hal yg sama.

Jadi ketika manusia mulai berusaha "mencari" Tuhan, ketika manusia mulai berusaha membuat agama/kepercayaan, LOGIKA yg sama mereka terapkan dlm agama/kepercayaan yg mereka buat. Makanya hampir semua agama di muka bumi ini ajaran utamanya spy mencapai "keselamatan" di akherat adalah dg mengajarkan "kebaikan", orang baik akan masuk surga dst.

Dalam agama budha kalo seseorang berbuat baik selama hidupnya akan mendapat karma yg baik pula, setelah reinkarnasi akan mendapat kehidupan baru yg lebih baik. Bahkan sampe ke aliran kepercayaan spt kebatinan dll pun mempunyai konsep yg hampir sama, berbuatlah kebaikan sebanyak2nya maka kau akan selamat di akherat.

Jadi sebenarnya konsep orang berbuat baik akan mendapat kebaikan pula adalah konsep yg SANGAT LUMRAH di antara umat manusia baik yg beragama atau yg tidak punya agama sekalipun.

Konsep dasar penebusan dosa dlm islam adalah di akherat pahala & dosa muslim akan ditimbang besar mana. Kalo besar pahalanya akan masuk syurga kalo sebaliknya masuk neraka.

Pahala akan diperoleh muslim jika mereka "berbuat baik" dg cara beribadah & beramal. Beribadah adalah "berbuat baik" kpd Tuhan, sedangkan beramal adalah berbuat baik kpd sesama manusia spt bersodakoh kpd anak yatim & janda2 dll.

Dalam islam konsep berbuat baik atau PAHALA dlm istilah mereka malah lebih jauh lagi. Membaca quran, menggauli istri dll bahkan mungkin sampe kentut pun bisa mendatangkan pahala juga (katanya). Bahkan sampe ada IMING2 spt kalo sholat di tempat2 mustajab spt di mekkah bisa dapat pahala sekian ribu kali lipat dr tempat biasa. Kalo berbuat kebaikan di bulan puasa akan dapat pahala berlipat ganda dst. Jadi spt di jaman skrg, dlm islam di sikon tertentu ada juga PROMO atau BONUS BERHADIAH pahala he he heee .........

Tapi sebenarnya gimana seh PIKIRAN TUHAN dalam taurat, benarkah kebaikan manusia bisa membuat Tuhan "terharu" shg akan menghapus dosa manusia ???

“Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor.” (Yesaya 64:6)

Dalam kitab yesaya Tuhan berkata kebaikan manusia itu spt KAIN LAP saja. Bisa dibayangkan betapa muaknya Tuhan melihat munafikun2 berlomba2 berbuat kebaikan dg tujuan agar dosanya bisa dihapus/dikurangi.

Imamat 16
15 Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
16  Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

Bahkan secara jelas dlm taurat TUHAN berkata dosa manusia cuma bisa dihapus dg darah hewan, BUKAN dg pahala dr hasil beramal & beribadah !!!

Sebenarnya konsep dosa tidak bisa ditebus dg berbuat baik itu bukan cuma dlm taurat doank, KESADARAN manusia sebenarnya juga mengatakan hal yg sama.

Coba saja lihat di PENGADILAN, bisa ndak tindak pidana kejahatan dihapus dg kebaikan ??? Bisa ndak orang korupsi 100 juta kemudian dia bersodakoh 200 juta kpd anak yatim & janda2 terus meminta pengadilan utk membebaskannya ??? Tidak bisa khan ???

Ya memang mungkin ada faktor ukt membuat orang jera, tapi tetap saja ada kesadaran manusia kalo KEJAHATAN itu harus dihukum. Tidak bisa diganti dg berbuat baik.

Jadi dlm kasus korupsi 100 jt terus beramal 200 juta:

• Dalam PENGADILAN MANUSIA amal tidak bisa menghapus kejahatan. Orang tsb tetap harus masuk penjara.
  
• Dalam taurat sama juga, amal ibadah TIDAK BISA menghapus dosa. Satu2nya yg bisa menghapus dosa cuma korban darah hewan.
  
• Tapi dalam islam koruptor tsb akan masuk surga krn setelah ditimbang di akherat, pahala si koruptor 200 jt lebih besar dr dosanya yg korupsi 100 jt. Konyol ndak ???
  

Lho tapi dalam taurat koq aneh, amal ibadah tidak bisa menghapus dosa manusia tapi darah hewan koq malah bisa menghapus dosa manusia. Bener2 ajaib neh ???? Tentu ini pertanyaan muslim.

Sebenarnya ini persoalan sederhana, darah hewan di PL adalah "lambang" pengorbanan YESUS KRISTUS di atas kayu salib:

Ibrani 9
13  Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
14  betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

TUHAN adalah YANG MAHA MEMPERSIAPKAN. Sebelum peristiwa pengorbanan YESUS untuk menebus dosa manusia di kayu salib, TUHAN sudah memberikan "perlambang" di PL bgmn darah hewan bisa menghapus dosa manusia. Spy manusia itu bisa MENGERTI kalo pengorbanan YESUS di kayu salib memang utk menebus dosa manusia.

Kisah ini semakin menguatkan kalo sebenarnya islam itu sama sekali tidak ada hubungannya dg agama yahudi atau kristen. Muslim boleh2 saja mengklaim kalo islam itu "menyempurnakan" agama2 sebelumnya tapi sebenarnya islam itu cuma "menyemprulkan" agama2 sebelumnya. TUHAN nabi2 yahudi mempunyai rumah di bait sulaiman, sedangkan alloh swt tuhannya islam mempunyai rumah di kabah. Dlm agama yahudi/kristen tidak ada bidadari, dlm islam tiba2 dikatakan muslim di akherat akan meniduri bidadari ayu montoq dst.

Islam itu sebenarnya cuma ajaran yahudi/kristen yg dicomot sana-sini + pemikiran manusia. Konsep manusia berbuat baik akan dibalas dg kebaikan itu sebenarnya cuma INSTINK PRIMITIF manusia dimana hampir semua manusia mempunyai pemahaman yg sama baik beragama apapun bahkan yg tidak punya agama sekalipun.

Muslim boleh berdalih muhammad buta huruf tidak mungkin membaca kitab suci agama lain utk ditiru. Kalopun bener muhammad buta huruf tapi yg jelas muhammad tidak TULI bukan ??? Mungkin saja khan muhammad pernah mendengar kisah2 ttg adam & hawa, musa, daud, sulaiman dll ??? Bukankah saat itu banyak orang yahudi & kristen di sekitar muhammad ??? Bukankah tante muhammad yg bernama waraqaah adalah seorang pendeta kristen ???


 

Nieh baca:

http://www.laskarislam.com/t7435-cukupkah-hanya-dengan-berbuat-baik-kepada-sesama-ciptaan-allah-saja

http://www.laskarislam.com/t2231p275-semua-muslim-akhirnya-masuk-surga#129475

kamu gak pernah baca ayat ini ya nak :

Mat 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Mat 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Mat 11:19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."

Mat 16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

BEGITU JUGA DI DALAM PERJANJIAN LAMA

Pkh 12:13 Sesudah semuanya kupertimbangkan, inilah kesimpulan yang kudapatkan. Takutlah kepada Allah dan taatilah segala perintah-Nya, sebab hanya untuk itulah manusia diciptakan-Nya.

Pkh 12:14 Allah akan mengadili segala perbuatan kita; yang baik dan yang buruk, bahkan yang tersembunyi juga.

dilihat dari judul threadnya, kesannya TSnya ngakuin kalau konsep penebusan dosa dalam Kekristenan ndak logis!

  

sangat logis..
akibat dosa itu maut
maka kematian Yesus penebusan atas maut tersebut

logis darimana? yang dosa siapa? yang nebus siapa?  

dosa manusia diampuni Tuhan..
dilambangkan penebusan/kematian di kayu salib
gak logisnya dimana?

Islam tidak mengenal penebusan dosa, karena dosa itu harus dipertanggung jawabkan.....

Konsep penebusan hanya berlaku di pegadaian......  

iya..
konsep islam timbangan
dan ketika ditanya siapa yang timbangan pahalanya > dosanya
pada cengingas-cengingis..

SEGOROWEDI wrote:
iya..
konsep islam timbangan
dan ketika ditanya siapa yang timbangan pahalanya > dosanya
pada cengingas-cengingis..

Ya jelas lah lebih logis mempertanggung jawabkan amal perbuatan dibandingkan penebusan dosa kek pegadaian

kalau dosamu tidak ditebus/diampuni..
ya kamu harus tanggung risikonya: dihukum kekal di neraka
pakai timbangan sudah pasti kamu masuk neraka
karena semua orang telah berbuat dosa

SEGOROWEDI wrote:
kalau dosamu tidak ditebus/diampuni..
ya kamu harus tanggung risikonya: dihukum kekal di neraka
pakai timbangan sudah pasti kamu masuk neraka
karena semua orang telah berbuat dosa

Pelurusan akar permasalahan disini silakan anda cari apakah ditebus=diampuni

Saya berikan analogi jika seseorang melakukan kesalahan....gak usah jauh2 kepada tuhan. Saya contohkan kepada masalah hukum. Apabila si A terbukti bersalah (saya anggap dia melakukan dosa korupsi misalnya) diproses kemudian disidang sesuai dgn proses..bla..bla..kemudian hakim ketuk palu karena A dinyatakan dan terbukti bersalah . Otomatis A berubah status yang tadinya sebagai terdakwa berubah menjadi si terhukum.
Si A menjalani hukuman sesuai dengan perbuatan salah (dosa) yang dia perbuat toh... setimpal (dosa ya dihukum)

Apabila analogi kamu ditebus utk kasus A ya berarti sama saja kamu memberikan celah kepada si A utk mengulang dosanya kembali karena apa...walow berbuat dosa secara terus menerus pun gak bakal kena hukum krn bisa ditebus....
Akan adakah sikap memperbaiki diri jika si pendosa diberikan "keenakan" dgn adanya tebusan tsb.

Apakah bisa si pendosa menjadi lebih baik, lebih bermutu, dan lebih bermanfaat di kemudian harinya?

Ibnu Sabil wrote:Pelurusan akar permasalahan disini silakan anda cari apakah ditebus=diampuni

Saya berikan analogi jika seseorang melakukan kesalahan....gak usah jauh2 kepada tuhan. Saya contohkan kepada masalah hukum. Apabila si A terbukti bersalah (saya anggap dia melakukan dosa korupsi misalnya) diproses kemudian disidang sesuai dgn proses..bla..bla..kemudian hakim ketuk palu karena A dinyatakan dan terbukti bersalah . Otomatis A berubah status yang tadinya sebagai terdakwa berubah menjadi si terhukum.
Si A menjalani hukuman sesuai dengan perbuatan salah (dosa) yang dia perbuat toh... setimpal (dosa ya dihukum)

Apabila analogi kamu ditebus utk kasus A ya berarti sama saja kamu memberikan celah kepada si A utk mengulang dosanya kembali karena apa...walow berbuat dosa secara terus menerus pun gak bakal kena hukum krn bisa ditebus....
Akan adakah sikap memperbaiki diri jika si pendosa diberikan "keenakan" dgn adanya tebusan tsb.

Apakah bisa si pendosa menjadi lebih baik, lebih bermutu, dan lebih bermanfaat di kemudian harinya?

Ini namanya LOGIKA KONYOL. Begitu kau masuk neraka kau sudah ndak bisa keluar lagi. Ndak ada ceritanya kau di neraka cuma 1 atau 2 tahun terus bisa kembali lagi di dunia dan "menjadi lebih baik, lebih bermutu, dan lebih bermanfaat di kemudian harinya."


  

F-22 wrote:

Ibnu Sabil wrote:Pelurusan akar permasalahan disini silakan anda cari apakah ditebus=diampuni

Saya berikan analogi jika seseorang melakukan kesalahan....gak usah jauh2 kepada tuhan. Saya contohkan kepada masalah hukum. Apabila si A terbukti bersalah (saya anggap dia melakukan dosa korupsi misalnya) diproses kemudian disidang sesuai dgn proses..bla..bla..kemudian hakim ketuk palu karena A dinyatakan dan terbukti bersalah . Otomatis A berubah status yang tadinya sebagai terdakwa berubah menjadi si terhukum.
Si A menjalani hukuman sesuai dengan perbuatan salah (dosa) yang dia perbuat toh... setimpal (dosa ya dihukum)

Apabila analogi kamu ditebus utk kasus A ya berarti sama saja kamu memberikan celah kepada si A utk mengulang dosanya kembali karena apa...walow berbuat dosa secara terus menerus pun gak bakal kena hukum krn bisa ditebus....
Akan adakah sikap memperbaiki diri jika si pendosa diberikan "keenakan" dgn adanya tebusan tsb.

Apakah bisa si pendosa menjadi lebih baik, lebih bermutu, dan lebih bermanfaat di kemudian harinya?

Ini namanya LOGIKA KONYOL. Begitu kau masuk neraka kau sudah ndak bisa keluar lagi. Ndak ada ceritanya kau di neraka cuma 1 atau 2 tahun terus bisa kembali lagi di dunia dan "menjadi lebih baik, lebih bermutu, dan lebih bermanfaat di kemudian harinya."


  

Muslim apabila dimasukan neraka hanya sebagai tempat penyucian atas dosa yang telah dilakukan semasa hidup...apabila sudah setimpal hukuman dengan perbuatan dosanya ya ndak terus selamanya di pendem....mungkin buat kafir2 yang tidak punya iman sedikitpun akan jadi penghuni yang kekal di neraka.

Nah manfaat yang harus diterjemahkan dari contoh diatas tidak berlaku di neraka....itu hanya contoh dan perumpamaan di dunia...

Kalow menterjemahkan di kehidupan akhirat apabila si A sudah menjalani hukuman dari sang hakim (tuhan)...ya pastilah bebas dan akan dimasukan ke sorga dengan ada stempel di jidat.....  

ibnu sabil wrote:Muslim apabila dimasukan neraka hanya sebagai tempat penyucian atas dosa

Jika seorang muslim, perbuatan amal > dosa, Apakah:

a) langsung ke surga

ataukah

b) ke neraka utk mencuci dosanya dulu lalu akhirnya baru ke surga?

jika menjawab yg a ---> berarti dosa nya ga dicuci dulu dong di neraka.

aliumar wrote:

ibnu sabil wrote:Muslim apabila dimasukan neraka hanya sebagai tempat penyucian atas dosa

Jika seorang muslim, perbuatan amal > dosa, Apakah:

a) langsung ke surga

ataukah

b) ke neraka utk mencuci dosanya dulu lalu akhirnya baru ke surga?

jika menjawab yg a ---> berarti dosa nya ga dicuci dulu dong di neraka.

Apa yang anda kutip diatas berlaku jika dosanya dilakukan terus menerus dan berulang-ulang, sehingga yang tadinya berupa dosa2 kecil jika ditumpuk akan menjadi sebesar gunung....

Anda harus fahami dulu siapa2 saja yang berhak masuk surga tanpa adanya hisab. Ada kriteria dan golongan yang dikategorikan sebagai ahli syurga....silakan anda googling siapa saja yang masuk golongan diatas.

Seperti saya jelaskan di post #12
Apakah contoh tsb kurang jelas? Segala bentuk pelanggaran harus ada hukuman toh.
Jadi istilah anda dengan besar kecilnya amal dan dosa tidak berpengaruh atas apa yang sudah kamu kerjakan....sifat manusia yang cenderung berbuat dan menumpuk dosa harus menerima konsekwensi diceburkan dan digodok di neraka untuk dicuci dosanya terlebih dahulu .

@ibnu sabil:

Jadi jawabannya yg mana? yang point a ataukah yg point b ?

aliumar wrote:@ibnu sabil:

Jadi jawabannya yg mana? yang point a ataukah yg point b ?

Untuk apa saya jawab pertanyaan anda....toh pernyataan saya diatas sudah sangat jelas dan gamblang.
Tinggal anda menyimpulkan saja toh......  

SEGOROWEDI wrote:dosa manusia diampuni Tuhan..
dilambangkan penebusan/kematian di kayu salib
gak logisnya dimana?

yang dosa siapa? yang usaha agar dosanya diampuni siapa?  

Ibnu Sabil wrote:Muslim apabila dimasukan neraka hanya sebagai tempat penyucian atas dosa yang telah dilakukan semasa hidup...apabila sudah setimpal hukuman dengan perbuatan dosanya ya ndak terus selamanya di pendem....mungkin buat kafir2 yang tidak punya iman sedikitpun akan jadi penghuni yang kekal di neraka.

Nah manfaat yang harus diterjemahkan dari contoh diatas tidak berlaku di neraka....itu hanya contoh dan perumpamaan di dunia...

Kalow menterjemahkan di kehidupan akhirat apabila si A sudah menjalani hukuman dari sang hakim (tuhan)...ya pastilah bebas dan akan dimasukan ke sorga dengan ada stempel di jidat.....

Ya terserahlah. Tapi yg menjadi masalah kenafa islam MENCATUT nama nabi2 yahudi ??? Bukankah TUHAN & nabi2 yahudi tidak pernah mengajarkan amal ibadah bisa menebus dosa manusia ???

Kenafa islam MENCATUT nabi2 yahudi beragama islam & bertuhankan alloh swt yg mempunyai rumah di kabah mekkah ???

Bukankah ajaran yahudi & islam soal penebusan dosa ini SANGAT BERBEDA ???

 

F-22 wrote:

Ibnu Sabil wrote:Muslim apabila dimasukan neraka hanya sebagai tempat penyucian atas dosa yang telah dilakukan semasa hidup...apabila sudah setimpal hukuman dengan perbuatan dosanya ya ndak terus selamanya di pendem....mungkin buat kafir2 yang tidak punya iman sedikitpun akan jadi penghuni yang kekal di neraka.

Nah manfaat yang harus diterjemahkan dari contoh diatas tidak berlaku di neraka....itu hanya contoh dan perumpamaan di dunia...

Kalow menterjemahkan di kehidupan akhirat apabila si A sudah menjalani hukuman dari sang hakim (tuhan)...ya pastilah bebas dan akan dimasukan ke sorga dengan ada stempel di jidat.....

Ya terserahlah. Tapi yg menjadi masalah kenafa islam MENCATUT nama nabi2 yahudi ??? Bukankah TUHAN & nabi2 yahudi tidak pernah mengajarkan amal ibadah bisa menebus dosa manusia ???

Kenafa islam MENCATUT nabi2 yahudi beragama islam & bertuhankan alloh swt yg mempunyai rumah di kabah mekkah ???

Bukankah ajaran yahudi & islam soal penebusan dosa ini SANGAT BERBEDA ???

 

Sepertinya ada salah persepsi dari anda mengenai masalah ini.....   

aliumar wrote:Jika seorang muslim, perbuatan amal > dosa, Apakah:

a) langsung ke surga

ataukah

b) ke neraka utk mencuci dosanya dulu lalu akhirnya baru ke surga?

ibnu sabil wrote:Untuk apa saya jawab pertanyaan anda....toh pernyataan saya diatas sudah sangat jelas dan gamblang.

jawabannya yg b?cuma minta konfirmasi.
krn kamu bilang:

Segala bentuk pelanggaran harus ada hukuman toh.

tapi menurut quran, jika timbangan amal > dosa---> Ga dibilang ke neraka dulu tuh. Nasibnya dibedakan dgn org yg amal < dosa yg mana mereka akan ke neraka. (Al A'raf:8-9, Al Mu'minun:102-103, Al Qaari'ah:6-9).

Kalau bagi org yg amal > dosa juga sama harus dicuci dulu dosanya di neraka, lantas kenapa quran membedakan nasib kedua golongan tsb (golongan amal > dosa dgn golongan amal < dosa ) ?

aliumar wrote:

aliumar wrote:Jika seorang muslim, perbuatan amal > dosa, Apakah:

a) langsung ke surga

ataukah

b) ke neraka utk mencuci dosanya dulu lalu akhirnya baru ke surga?

ibnu sabil wrote:Untuk apa saya jawab pertanyaan anda....toh pernyataan saya diatas sudah sangat jelas dan gamblang.

jawabannya yg b?cuma minta konfirmasi.
krn kamu bilang:

Segala bentuk pelanggaran harus ada hukuman toh.

tapi menurut quran, jika timbangan amal > dosa---> Ga dibilang ke neraka dulu tuh. Nasibnya dibedakan dgn org yg amal < dosa yg mana mereka akan ke neraka. (Al A'raf:8-9, Al Mu'minun:102-103, Al Qaari'ah:6-9).

Kalau bagi org yg amal > dosa juga sama harus dicuci dulu dosanya di neraka, lantas kenapa quran membedakan nasib kedua golongan tsb (golongan amal > dosa dgn golongan amal < dosa ) ?

Lha...anda sudah tahu jawabannya malah nanya kembali.....

Dengan 3 surat yang anda bawa neraka itu dimaksudkan untuk dicuci mas......
Untuk selanjutnya akan berlakulah syafa'at untuk si A yang amal >dosa
Hadits Rasul SAW :

" Adapun ahli neraka yang mereka adalah penghuninya, maka mereka tidak mati didalamnya dan tidak pula hidup, tetapi mereka yang masuk neraka disebabkan dosa-dosa mereka atau karena kesalahan mereka, maka Allah akan mematikan mereka sekali kematian sehingga apabila mereka telah menjadi arang, diijinkanlah dengan syafa'at" (Musnad Ahmad, No 11077. Shahih Muslim No 185)

Jadi apakah anda masih berkutat di > atow < , dan masih bersikukuh jika masih ada muslim yang tidak ke surga ?

Dengan 3 surat yang anda bawa neraka itu dimaksudkan untuk dicuci mas......
Untuk selanjutnya akan berlakulah syafa'at untuk si A yang amal > dosa

kalau begitu kenapa / utk apa dlm 3 surat yg saya berikan tsb, quran membagi 2 golongan, yakni golongan yg timbangan amal > dosa dengan golongan amal < dosa, kalau sama2 saja, sama2 harus cuci dosa di neraka?

Apa makna / fungsi / pembedaan nasib dgn adanya pembagian 2 golongan oleh quran tsb?

hanya muslim yang dosanya MELEBIHI amalnya yang dicuci di neraka itu, sedangkan muslim yang amalnya melebihi dosanya bisa LANGSUNG secepat kilat menyeberang jembatan shirat menuju SURGA.

sedangkan manusia kafir, akan kekal SELAMAnya di neraka, tak bisa masuk surga.