FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

kong hu cu, tokoh besar cina Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

kong hu cu, tokoh besar cina Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

kong hu cu, tokoh besar cina

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

kong hu cu, tokoh besar cina Empty kong hu cu, tokoh besar cina

Post by keroncong Sun Jul 15, 2012 2:46 am

Tak salah lagi, Kong Hu-Cu seorang filosof besar Cina. Dan
tak salah lagi, dialah orang pertama pengembang sistem
memadukan alam pikiran dan kepercayaan orang Cina yang
paling mendasar. Filosofinya menyangkut moralitas orang
perorang dan konsepsi suatu pemerintahan tentang cara-cara
melayani rakyat dan memerintahnya liwat tingkah laku
teladan- telah menyerap jadi darah daging kehidupan dan
kebudayaan orang Cina selama lebih dari dua ribu tahun.
Lebih dari itu, juga berpengaruh terhadap sebahagian
penduduk dunia lain.

Lahir sekitar tahun 551 SM di kota kecil Lu, kini masuk
wilayah propinsi Shantung di timur laut daratan Cina. Dalam
usia muda ditinggal mati ayah, membuatnya hidup sengsara di
samping ibunya. Waktu berangkat dewasa dia jadi pegawai
negeri kelas teri tapi sesudah selang beberapa tahun dia
memutuskan mendingan copot diri saja. Sepanjang enam belas
tahun berikutnya Kong Hu-Cu jadi guru, sedikit demi sedikit
mencari pengaruh dan pengikut anutan filosofinya. Menginjak
umur lima puluh tahun bintangnya mulai bersinar karena dia
dapat kedudukan tinggi di pemerintahan kota Lu.

Sang nasib baik rupanya tidak selamanya ramah karena
orang-orang yang dengki dengan ulah ini dan ulah itu
menyeretnya ke pengadilan sehingga bukan saja berhasil
mencopotnya dari kursi jabatan tapi juga membuatnya
meninggalkan kota. Tak kurang dari tiga belas tahun lamanya
Kong Hu-Cu berkelana ke mana kaki melangkah, jadi guru
keliling, baru pulang kerumah asal lima tahun sebelum
wafatnya tahun 479 SM.

Kong Hu-Cu kerap dianggap selaku pendiri sebuah agama;
anggapan ini tentu saja meleset. Dia jarang sekali
mengkaitkan ajarannya dengan keTuhanan, menolak perbincangan
alam akhirat, dan mengelak tegas setiap omongan yang
berhubungan dengan soal-soal metaflsika. Dia -tak lebih dan
tak kurang- seorang filosof sekuler, cuma berurusan dengan
masalah-masalah moral politik dan pribadi serta tingkah laku
akhlak.

Ada dua nilai yang teramat penting, kata Kong Hu-Cu, yaitu
"Yen" dan "Li:" "Yen" sering diterjemahkan dengan kata
"Cinta," tapi sebetulnya lebih kena diartikan
"Keramah-tamahan dalam hubungan dengan seseorang." "Li"
dilukiskan sebagai gabungan antara tingkah laku, ibadah,
adat kebiasaan, tatakrama dan sopan santun.

Pemujaan terhadap leluhur, dasar bin dasarnya kepercayaan
orang Cina bahkan sebelum lahirnya Kong Hu-Cu, lebih
diteguhkan lagi dengan titik berat kesetiaan kepada sanak
keluarga dan penghormatan terhadap orang tua. Ajaran Kong
Hu-Cu juga menggaris bawahi arti penting kemestian seorang
istri menaruh hormat dan taat kepada suami serta kemestian
serupa dari seorang warga kepada pemerintahannya. Ini agak
berbeda dengan cerita-cerita rakyat Cina yang senantiasa
menentang tiap bentuk tirani. Kong Hu-Cu yakin, adanya
negara itu tak lain untuk melayani kepentingan rakyat, bukan
terputar balik. Tak jemu-jemunya Kong Hu-Cu menekankan bahwa
penguasa mesti memerintah pertama-tama berlandaskan beri
contoh teladan yang moralis dan bukannya lewat main keras
dan kemplang. Dan salah satu hukum ajarannya sedikit mirip
dengan "Golden Rule" nya Nasrani yang berbunyi "Apa yang
kamu tidak suka orang lain berbuat terhadap dirimu, jangan
lakukan."

Pokok pandangan utama Kong Hu-Cu dasarnya teramat
konservatif. Menurut hematnya, jaman keemasan sudah lampau,
dan dia menghimbau baik penguasa maupun rakyat supaya
kembali asal, berpegang pada ukuran moral yang genah, tidak
ngelantur. Kenyataan yang ada bukanlah perkara yang mudah
dihadapi. Keinginan Kong Hu-Cu agar cara memerintah bukan
main bentak, melainkan lewat tunjukkan suri teladan yang
baik tidak begitu lancar pada awal-awal jamannya. Karena
itu, Kong Hu-Cu lebih mendekati seorang pembaharu, seorang
inovator ketimbang apa yang sesungguhnya jadi idamannya.

Kong Hu-Cu hidup di jaman dinasti Chou, masa menyuburnya
kehidupan intelektual di Cina, sedangkan penguasa saat itu
tidak menggubris sama sekali petuah-petuahnya. Baru sesudah
dia wafatlah ajaran-ajarannya menyebar luas ke seluruh pojok
Cina.

Berbetulan dengan munculnya dinasti Ch'in tahun 221 SM,
mengalami masa yang amat suram. Kaisar Shih Huang Ti, kaisar
pertama dinasti Ch'ing bertekat bulat membabat habis
penganut Kong Hu-Cu dan memenggal mata rantai yang
menghubungi masa lampau. Dikeluarkannya perintah harian
menggencet lumat ajaran-ajaran Kong Hu-Cu dan menggerakkan
baik spion maupun tukang pukul dan pengacau profesional
untuk melakukan penggeledahan besar-besaran, merampas semua
buku yang memuat ajaran Kong Hu-Cu dan dicemplungkan ke
dalam api unggun sampai hancur jadi abu. Kebejatan berencana
ini rupanya tidak juga mempan. Tatkala dinasti Ch'ing
mendekati saat ambruknya, penganut-penganut Kong Hu-Cu
bangkit kembali bara semangatnya dan mengobarkan lagi
doktrin Kong Hu-Cu. Di masa dinasti berikutnya (dinasti Han
tahun 206 SM - 220 M). Confucianisme menjadi filsafat resmi
negara Cina.

Mulai dari masa dinasti Han, kaisar-kaisar Cina setingkat
demi setingkat mengembangkan sistem seleksi bagi mereka yang
ingin jadi pegawai negeri dengan jalan menempuh ujian agar
yang jadi pegawai negeri jangan orang serampangan melainkan
punya standar kualitas baik ketrampilan maupun moralnya.
Lama-lama seleksi makin terarah dan berbobot: mencantumkan
mata ujian filosofi dasar Kong Hu-Cu. Berhubung jadi pegawal
negeri itu merupakan jenjang tangga menuju kesejahteraan
material dan keterangkatan status sosial, harap dimaklumi
apabila di antara para peminat terjadi pertarungan sengit
berebut tempat. Akibat berikutnya, ber generasi-generasi
pentolan-pentolan intelektual Cina dalam jumlah
besar-besaran menekuni sampai mata berkunang-kunang khazanah
tulisan-tulisan klasik Khong Hu-Cu. Dan, selama berabad-abad
seluruh pegawai negeri Cina terdiri dari orang-orang
pandangannya berpijak pada filosofi Kong Hu-Cu. Sistem ini
(dengan hanya sedikit selingan) berlangsung hampir selama
dua ribu tahun, mulai tahun 100 SM sampai 1900 M.

Tapi, Confucianisme bukanlah semata filsafat resmi
pemerintahan Cina, tapi juga diterima dan dihayati oleh
sebagian terbesar orang Cina, berpengaruh sampai ke
dasar-dasar kalbu mereka, menjadi pandu arah berfikir selama
jangka waktu lebih dari dua ribu tahun.

Ada beberapa sebab mengapa Confucianisme punya pengaruh yang
begitu dahsyat pada orang Cina. Pertama, kejujuran dan
kepolosan Kong Hu-Cu tak perlu diragukan lagi. Kedua, dia
seorang yang moderat dan praktis serta tak minta keliwat
banyak hal-hal yang memang tak sanggup dilaksanakan orang.
Jika Kong Hu-Cu kepingin seseorang jadi terhormat, orang itu
tidak usah bersusah payah menjadi orang suci terlebih
dahulu. Dalam hal ini, seperti dalam hal ajaran-ajarannya
yang lain, dia mencerminkan dan sekaligus menterjemahkan
watak praktis orang Cina. Segi inilah kemungkinan yang
menjadi faktor terpokok kesuksesan ajaran-ajaran Kong Hu-Cu.
Kong Hu-Cu tidaklah meminta keliwat banyak. Misalnya dia
tidak minta orang Cina menukar dasar-dasar kepercayaan
lamanya. Malah kebalikannya, Kong Hu-Cu ikut menunjang
dengan bahasa yang jelas bersih agar mereka tidak perlu
beringsut. Tampaknya, tidak ada seorang filosof mana pun di
dunia yang begitu dekat bersentuhan dalam hal
pandangan-pandangan yang mendasar dengan penduduk seperti
halnya Kong Hu-Cu.

Confucianisme yang menekankan rangkaian kewajiban-kewajiban
yang ditujukan kepada pribadi-pribadi ketimbang menonjolkan
hak-haknya -rasanya sukar dicerna dan kurang menarik bagi
ukuran dunia Barat. Sebagai filosofi kenegaraan tampak luar
biasa efektif. Diukur dari sudut kemampuan memelihara
kerukunan dan kesejahteraan dalam negeri Cina dalam jangka
waktu tak kurang dari dua ribu tahun, jelaslah dapat
disejajarkan dengan bentuk-bentuk pemerintahan terbaik di
dunia.

Gagasan filosofi Kong Hu-Cu yang berakar dari kultur Cina,
tidaklah berpengaruh banyak di luar wilayah Asia Timur. Di
Korea dan Jepang memang kentara pengaruhnya dan ini
disebabkan kedua negeri itu memang sangat dipengaruhi oleh
kultur Cina.

Saat ini Confucianisme berada dalam keadaan guram di Cina.
Masalahnya, pemerintah Komunis berusaha sekuat tenaga agar
kaitan alam pikiran penduduk dengan masa lampau terputus
samasekali. Dengan gigih dan sistematik Confucianisme
digempur habis sehingga besar kemungkinan suatu saat yang
tidak begitu jauh Confucianisme lenyap dari bumi Cina. Tapi
karena di masa lampau, akar tunggang Confilcianisme begitu
dalam menghunjam di bumi Cina, bukan mustahil -entah seratus
atau seratus lima puluh lahun yang akan datang - beberapa
filosof Cina sanggup mengawinkan dua gagasan besar:
Confucianisme dan ajaran ajaran Mao Tse-Tung.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

kong hu cu, tokoh besar cina Empty Re: kong hu cu, tokoh besar cina

Post by dee-nee Sat Sep 01, 2012 7:09 pm

Ajaran Mao Tse-Tung : adalah ajaran yang banyak dipengaruhi ajaran komunisme

"Mao sebenarnya bukan seorang filsuf yang orisinil. Gagasan-gagasannya berdasarkan bapak-bapak sosialisme lainnya seperti Karl Marx, Friedrich Engels, Lenin dan Stalin"

http://id.wikipedia.org/wiki/Mao_Zedong

Ditengah2 Konfusianisme ini ada juga ajaran Tao ... bedanya

The Quick Trick: Confucianism is a system of ethics, and Tao is a path of behavior. Also, Confucius was probably an actual person; Lao-tzu probably wasn’t.

Read the full text here: http://www.mentalfloss.com/difference/taoism-vs-confucianism/#ixzz25DedwgPo


hehehehehe ... nambahin aja seh :)
dee-nee
dee-nee
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Female
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182

Kembali Ke Atas Go down

kong hu cu, tokoh besar cina Empty Re: kong hu cu, tokoh besar cina

Post by dharma_senapati Thu Sep 01, 2016 2:35 pm

nyimak
dharma_senapati
dharma_senapati
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8

Kembali Ke Atas Go down

kong hu cu, tokoh besar cina Empty Re: kong hu cu, tokoh besar cina

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik