Perkembangan Islam di Perancis
Halaman 1 dari 1 • Share
Perkembangan Islam di Perancis
2012 October 20th statement/announcement
One hundred of young men and women from all France just entered the Great Mosque of Poitiers and occupy its roofs. On the front, face to the minaret, we unrolled a banner where one can read a clear message : « Immigration, building of mosques : REFERENDUM ! »
Through this important action, Génération Identitaire aims to be in the first line of the fight for our identity.
1300 years ago, Charles Martel stopped Arabs in Poitiers after an heroic battle which save our country from the Muslim invasion. It was the October 25th of 732. Today, we’re on 2012 and the choice is still the same : live free or die. Our generation refuse to see her people and her identity disappear through indifference. We’ll never be the Native Indians of Europe. From this place, important symbol of our past and bravery of our ancestors, we call to memory and fight !
We don’t want extra-European immigration anymore, nor buildings of mosques on french soil. Since the first waves of African immigration and the law about reunification of foreign worker’s families in 1974, our people was never been consulted about the populations one oblige him to live with. Massive immigration radically transform our country : according to the recent work of INSEE (National Institute of Statistics), 43% of the 18-50 years old people from the region of Paris are immigrant or descendants of immigrants. A people can recover from an economic crisis or a war but not from the replacement of his native population : without French, there’s no more France. It is a matter of survival : that’s why every people has the absolute right to choose if he wants to welcome strangers and to determine its proportion.
Because this right has been denied to us, because our generation pay the top price for this situation by being subjected to the intimidations from delinquents, we say : enough ! We don’t move back anymore ! We reclaim a national consultation about immigration and building of mosques in France. We won’t leave this place until before being listened and satisfied.
Our fight has only just begun, we call the young Europeans to become heirs of their fate and to join the advance guard of the youth who stands tall.
May all Europe hear our call : RECONQUEST !
—–
GENERATION IDENTITAIRE
www.generation-identitaire.com
contact@generation-identitaire.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pernyataan 20 Oktober 2012
Seratus pemuda pemudi dari seluruh Prancis memasuki mesjid agung Poitiers, dan berdiri di atapnya. Dari depan, berhadapan dengan menara mesjid, kami membuka gulungan banner yang bertuliskan pesan jelas: «Imigrasi, bangunan masjid: REFERENDUM! »
Melalui tindakan penting ini, Génération Identitaire bertujuan untuk berada di baris pertama memperjuangkan identitas kita.
1300 tahun yang lalu, Charles Martel menghentikan Arab di Poitiers setelah pertempuran heroik yang menyelamatkan negara kita dari invasi Muslim. Saat itu, 25 Oktober 732. Saat ini, menginjak tahun 2012, pilihannya masih sama: hidup bebas atau mati. Generasi kami menolak untuk melihat rakyatnya dan identitasnya hilang karena ketidakpedulian. Kami tidak akan pernah menjadi suku Indian asli di Eropa. Dari tempat ini, simbol penting dari masa lalu kita dan keberanian nenek leluhur kita, kita mengingatkan masa lalu dan berjuang!
Kami tidak menghendaki imigrasi tambahan ke Eropa lagi, atau bangunan mesjid di tanah Prancis. Sejak gelombang pertama imigrasi Afrika dan hukum penyatuan kembali keluarga pekerja asing pada tahun 1974, rakyat kita tidak pernah pernah diajak membicarakan tentang populasi yang diharuskan untuk hidup bersama dengan mereka. Imigrasi besar-besaran secara radikal mengubah negara kita: menurut data terbaru INSEE (National Institute of Statistics), 43% populasi berusia 18-50 tahun di wilayah Paris adalah imigran atau keturunan imigran. Suatu bangsa dapat pulih dari krisis ekonomi ataupun perang tetapi tidak dari tergantinya populasi asli: tanpa orang Prancis asli, tidak ada lagi yang namanya Prancis. Ini adalah masalah kelangsungan hidup: itulah mengapa setiap orang memiliki hak mutlak untuk memilih apakah ia menghendaki orang asing serta menentukan proporsinya.
Karena hak ini telah diabaikan, karena generasi kita membayar harga teramat mahal untuk situasi ini dengan menjadi sasaran intimidasi dari penjahat, kita katakan: cukup! Kami tidak akanmundur lagi! Kami menuntut kembali konsultasi nasional mengenai imigrasi dan pembangunan masjid di Prancis. Kami tidak akan meninggalkan tempat ini sebelum didengar dan merasa puas.
Perjuangan kita baru saja dimulai, kita menyerukan para pemuda Eropa muda untuk menjalani warisan takdir mereka dan bergabung dengan garda depan pemuda yang berdiri teguh.
Semoga seluruh Eropa mendengar seruan kami: PENAKLUKAN KEMBALI!
---------------------------------
GENERATION IDENTITAIRE
http://www.generation-identitaire.com
Contact : contact@generation-identitaire.com
http://www.generation-identitaire.com/from-the-great-mosque-of-poitiers-generation-identitaire-call-to-reconquest/
One hundred of young men and women from all France just entered the Great Mosque of Poitiers and occupy its roofs. On the front, face to the minaret, we unrolled a banner where one can read a clear message : « Immigration, building of mosques : REFERENDUM ! »
Through this important action, Génération Identitaire aims to be in the first line of the fight for our identity.
1300 years ago, Charles Martel stopped Arabs in Poitiers after an heroic battle which save our country from the Muslim invasion. It was the October 25th of 732. Today, we’re on 2012 and the choice is still the same : live free or die. Our generation refuse to see her people and her identity disappear through indifference. We’ll never be the Native Indians of Europe. From this place, important symbol of our past and bravery of our ancestors, we call to memory and fight !
We don’t want extra-European immigration anymore, nor buildings of mosques on french soil. Since the first waves of African immigration and the law about reunification of foreign worker’s families in 1974, our people was never been consulted about the populations one oblige him to live with. Massive immigration radically transform our country : according to the recent work of INSEE (National Institute of Statistics), 43% of the 18-50 years old people from the region of Paris are immigrant or descendants of immigrants. A people can recover from an economic crisis or a war but not from the replacement of his native population : without French, there’s no more France. It is a matter of survival : that’s why every people has the absolute right to choose if he wants to welcome strangers and to determine its proportion.
Because this right has been denied to us, because our generation pay the top price for this situation by being subjected to the intimidations from delinquents, we say : enough ! We don’t move back anymore ! We reclaim a national consultation about immigration and building of mosques in France. We won’t leave this place until before being listened and satisfied.
Our fight has only just begun, we call the young Europeans to become heirs of their fate and to join the advance guard of the youth who stands tall.
May all Europe hear our call : RECONQUEST !
—–
GENERATION IDENTITAIRE
www.generation-identitaire.com
contact@generation-identitaire.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pernyataan 20 Oktober 2012
Seratus pemuda pemudi dari seluruh Prancis memasuki mesjid agung Poitiers, dan berdiri di atapnya. Dari depan, berhadapan dengan menara mesjid, kami membuka gulungan banner yang bertuliskan pesan jelas: «Imigrasi, bangunan masjid: REFERENDUM! »
Melalui tindakan penting ini, Génération Identitaire bertujuan untuk berada di baris pertama memperjuangkan identitas kita.
1300 tahun yang lalu, Charles Martel menghentikan Arab di Poitiers setelah pertempuran heroik yang menyelamatkan negara kita dari invasi Muslim. Saat itu, 25 Oktober 732. Saat ini, menginjak tahun 2012, pilihannya masih sama: hidup bebas atau mati. Generasi kami menolak untuk melihat rakyatnya dan identitasnya hilang karena ketidakpedulian. Kami tidak akan pernah menjadi suku Indian asli di Eropa. Dari tempat ini, simbol penting dari masa lalu kita dan keberanian nenek leluhur kita, kita mengingatkan masa lalu dan berjuang!
Kami tidak menghendaki imigrasi tambahan ke Eropa lagi, atau bangunan mesjid di tanah Prancis. Sejak gelombang pertama imigrasi Afrika dan hukum penyatuan kembali keluarga pekerja asing pada tahun 1974, rakyat kita tidak pernah pernah diajak membicarakan tentang populasi yang diharuskan untuk hidup bersama dengan mereka. Imigrasi besar-besaran secara radikal mengubah negara kita: menurut data terbaru INSEE (National Institute of Statistics), 43% populasi berusia 18-50 tahun di wilayah Paris adalah imigran atau keturunan imigran. Suatu bangsa dapat pulih dari krisis ekonomi ataupun perang tetapi tidak dari tergantinya populasi asli: tanpa orang Prancis asli, tidak ada lagi yang namanya Prancis. Ini adalah masalah kelangsungan hidup: itulah mengapa setiap orang memiliki hak mutlak untuk memilih apakah ia menghendaki orang asing serta menentukan proporsinya.
Karena hak ini telah diabaikan, karena generasi kita membayar harga teramat mahal untuk situasi ini dengan menjadi sasaran intimidasi dari penjahat, kita katakan: cukup! Kami tidak akanmundur lagi! Kami menuntut kembali konsultasi nasional mengenai imigrasi dan pembangunan masjid di Prancis. Kami tidak akan meninggalkan tempat ini sebelum didengar dan merasa puas.
Perjuangan kita baru saja dimulai, kita menyerukan para pemuda Eropa muda untuk menjalani warisan takdir mereka dan bergabung dengan garda depan pemuda yang berdiri teguh.
Semoga seluruh Eropa mendengar seruan kami: PENAKLUKAN KEMBALI!
---------------------------------
GENERATION IDENTITAIRE
http://www.generation-identitaire.com
Contact : contact@generation-identitaire.com
http://www.generation-identitaire.com/from-the-great-mosque-of-poitiers-generation-identitaire-call-to-reconquest/
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Perkembangan Islam di Perancis
islam is growing fast
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Perkembangan Islam di Perancis
http://mualaf.muslim-menjawab.com/2009/03/uskup-perancis-kenapa-masjid-penuh-dan.html
Uskup Perancis: Kenapa Masjid Penuh dan Gereja Kosong?!
Paris,setelah kurang dari satu bulan adanya warning dari salah seorang pendeta Vatikan, berupa issu apa yang mereka sebut sebagai “Islamisasi Eropa”, di Perancis diadakan kegiatan Pertemuan Akbar Umat Masehi di bawah koordinasi Gereja Katholik, dengan agenda mengkaji Islam, upaya pengenalan Islam, sejarah dan peradabannya. Di tengah-tengah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh beberapa uskup, tentang sebab kenapa masjid selalu penuh dengan orang shalat, sedangkan gereja kosong dari orang beribadah di Eropa secara umum.
Gereja Katholik merasa perhatian dengan adanya fenomena tersebar dan meluasnya Islam, berkembangnya pemeluk agama Islam secara pesat di Perancis dan Eropa.
Yang membuat mereka tambah heran adalah, tempat diadakannya kegiatan itu, ternyata melewati sebuah masjid kecil yang penuh dengan jama’ah Jum’atan. Di situ dikumandangkan khutbah dan selanjutnya didirikannya shalat Jum’at.
Perhelatan akbar itu diikuti sekitar 40 uskup dari seluruh penjuru Perancis. Salah seorang uskup berkomentar, bahwa pertanyaan seputar berkembangnya Islam secara pesat sudah ada semenjak beberapa tahun lalu, dan pentanyaan itu adalah, apa rahasia masjid penuh di Perancis, berbeda sama sekali dengan kondisi Gereja yang malah dijauhi?!
Sekularisasi… Adalah Sebabnya
Kajian seputar mengapa orang Perancis meninggalkan gereja, telah diungkapkan oleh seorang uskup, Michal. Ia berkata: “Fenomena ini bukanlah hal baru, karena ini berkaitan erat dengan sejarah permusuhan panjang antara negara dan gereja, di mana dalam banyak periode yang panjang, gereja dipinggirkan peranannya dalam kehidupan secara umum.”
Sebagaimana juga masyarakat Perancis lebih cenderung sekular, memisahkan agama dengan kehidupan atau negara.
Para peserta sepakat bahwa masjid-masjid di Perancis mejadi bukti penerimaan luar biasa masyarakat Perancis, dan itu tidak hanya dari kalangan imigran, justeru banyak juga dari orang-orang Perancis asli dari generasi ke dua atau ke tiga, yang mereka sama sekali tidak bisa berbahasa Arab.
Data statistik resmi Pemerintah Perancis menyebutkan bahwa jumlah orang yang kembali dan masuk ke agama Islam di Perancis sampai sekarang ada lima puluh (50) ribu orang, sedangkan total muslim Perancis ada enam (6) juta jiwa.
Pelataran Sebagai Bukti
Bukti jelas bahwa masjid mendapat penerimaan yang luar biasa dari masyarakat Perancis adalah tidak tertampungnya jama’ah shalat Jum’at di masjid, sehingga harus digelas tikar dan sajadah sampai ke luar area masjid, dan ini kadang menyulitkan samping kiri-kanan lingkungan masjid.
Haji Mamdu Ibrahim, salah seorang pengelola masjid “Al Fath” mengatakan bahwa setiap hari Jum’at kami harus menggelar tikar di luar area masjid dikarenakan jumlah jama’ah shalat Jum’at tidak tertampung lagi. Kondisi ini menyebabkan pemilik tempat sekitar masjid komplain.”
Ketua Persatuan Organisasi-organisasi Islam di Perancis, Ibriz menguatkan bahwa, “Tidak diragukan lagi adanya penerimaan luar biasa terhadap Islam di Benua Eropa, ini menandakan bahwa Islam sangat diterima dan mampu meyakinkan masyarakat, meskipun Islam sendiri diterpa issu penodaan dan pelecehan.”
Jumlah masjid di Perancis sekitar seribu lima ratus (1500) masjid. Data dari organisasi muslim di Perancis menunjukka bahwa jumlah umat Islam di Benua Eropa mendekati tiga puluh delapan (38) juta muslim Eropa, sekitar sepuluh persen (10%) total penduduk Eropa. (io/ut)
sumber :dakwatuna.com
Uskup Perancis: Kenapa Masjid Penuh dan Gereja Kosong?!
Paris,setelah kurang dari satu bulan adanya warning dari salah seorang pendeta Vatikan, berupa issu apa yang mereka sebut sebagai “Islamisasi Eropa”, di Perancis diadakan kegiatan Pertemuan Akbar Umat Masehi di bawah koordinasi Gereja Katholik, dengan agenda mengkaji Islam, upaya pengenalan Islam, sejarah dan peradabannya. Di tengah-tengah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh beberapa uskup, tentang sebab kenapa masjid selalu penuh dengan orang shalat, sedangkan gereja kosong dari orang beribadah di Eropa secara umum.
Gereja Katholik merasa perhatian dengan adanya fenomena tersebar dan meluasnya Islam, berkembangnya pemeluk agama Islam secara pesat di Perancis dan Eropa.
Yang membuat mereka tambah heran adalah, tempat diadakannya kegiatan itu, ternyata melewati sebuah masjid kecil yang penuh dengan jama’ah Jum’atan. Di situ dikumandangkan khutbah dan selanjutnya didirikannya shalat Jum’at.
Perhelatan akbar itu diikuti sekitar 40 uskup dari seluruh penjuru Perancis. Salah seorang uskup berkomentar, bahwa pertanyaan seputar berkembangnya Islam secara pesat sudah ada semenjak beberapa tahun lalu, dan pentanyaan itu adalah, apa rahasia masjid penuh di Perancis, berbeda sama sekali dengan kondisi Gereja yang malah dijauhi?!
Sekularisasi… Adalah Sebabnya
Kajian seputar mengapa orang Perancis meninggalkan gereja, telah diungkapkan oleh seorang uskup, Michal. Ia berkata: “Fenomena ini bukanlah hal baru, karena ini berkaitan erat dengan sejarah permusuhan panjang antara negara dan gereja, di mana dalam banyak periode yang panjang, gereja dipinggirkan peranannya dalam kehidupan secara umum.”
Sebagaimana juga masyarakat Perancis lebih cenderung sekular, memisahkan agama dengan kehidupan atau negara.
Para peserta sepakat bahwa masjid-masjid di Perancis mejadi bukti penerimaan luar biasa masyarakat Perancis, dan itu tidak hanya dari kalangan imigran, justeru banyak juga dari orang-orang Perancis asli dari generasi ke dua atau ke tiga, yang mereka sama sekali tidak bisa berbahasa Arab.
Data statistik resmi Pemerintah Perancis menyebutkan bahwa jumlah orang yang kembali dan masuk ke agama Islam di Perancis sampai sekarang ada lima puluh (50) ribu orang, sedangkan total muslim Perancis ada enam (6) juta jiwa.
Pelataran Sebagai Bukti
Bukti jelas bahwa masjid mendapat penerimaan yang luar biasa dari masyarakat Perancis adalah tidak tertampungnya jama’ah shalat Jum’at di masjid, sehingga harus digelas tikar dan sajadah sampai ke luar area masjid, dan ini kadang menyulitkan samping kiri-kanan lingkungan masjid.
Haji Mamdu Ibrahim, salah seorang pengelola masjid “Al Fath” mengatakan bahwa setiap hari Jum’at kami harus menggelar tikar di luar area masjid dikarenakan jumlah jama’ah shalat Jum’at tidak tertampung lagi. Kondisi ini menyebabkan pemilik tempat sekitar masjid komplain.”
Ketua Persatuan Organisasi-organisasi Islam di Perancis, Ibriz menguatkan bahwa, “Tidak diragukan lagi adanya penerimaan luar biasa terhadap Islam di Benua Eropa, ini menandakan bahwa Islam sangat diterima dan mampu meyakinkan masyarakat, meskipun Islam sendiri diterpa issu penodaan dan pelecehan.”
Jumlah masjid di Perancis sekitar seribu lima ratus (1500) masjid. Data dari organisasi muslim di Perancis menunjukka bahwa jumlah umat Islam di Benua Eropa mendekati tiga puluh delapan (38) juta muslim Eropa, sekitar sepuluh persen (10%) total penduduk Eropa. (io/ut)
sumber :dakwatuna.com
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Perkembangan Islam di Perancis
Fakta bahwa banyak imigran jazirah arab memasuki erop dan itu sah2 saja. Apakah itu pertanda perkembangan islam? Agaknya tidak juga.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Similar topics
» Rabbi & Perkembangan Jaman
» sejarah perkembangan fiqih
» PERKEMBANGAN ILMU TAFSIR AL-QUR'AN
» meninjau perkembangan janin
» Laporan Perkembangan Forum LaskarIslam.com
» sejarah perkembangan fiqih
» PERKEMBANGAN ILMU TAFSIR AL-QUR'AN
» meninjau perkembangan janin
» Laporan Perkembangan Forum LaskarIslam.com
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik