mengenal jin
Halaman 1 dari 1 • Share
mengenal jin
" Sesungguhnya jin dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang
kamu tidak bisa melihat mereka." (Al Quran, surat Al A'raf :
27)
Makhluk ciptaan Allah dapat dibedakan antara yang bernyawa dan
tak bernyawa. Di antara yang bernyawa adalah jin. Kata jin menurut bahasa (Arab)
berasal dari kata ijtinan yang berarti istitar (tersembunyi). Jadi jin menurut
bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan setan ialah setiap
yang durhaka dari golongan jin, manusia atau hewan. Iblis adalah gembongnya
setan.
Apakah Jin itu?
Jin dinamakan jin karena wujudnya yang
tersembunyi dari pandangan mata manusia. Firman Allah, "Sesungguhnya ia (jin)
dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka."(QS. Al A'raf 27).
Kalau pun ada manusia yang dapat
melihat jin, jin yang dilihatnya itu adalah yang sedang menjelma dalam wujud
makhkuk yang dapat dilihat mata manusia biasa. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW
bersabda, "Setan memperlihatkan wujud (diri)nya ketika aku shalat, namun atas
pertolongan Allah, aku dapat mencekiknya hingga kurasakan dingin air liurnya di
tanganku. Kalau bukan karena adanya doa saudaraku Nabi Sulaiman, pasti kubunuh
dia."(HR Al Bukhari).
Asal kejadian Jin
Kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api
yang sangat panas. Allah berfirman, "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum
(Adam) dari api yang sangat panas." (QS. Al Hijr: 27). "Dan Kami telah
menciptakan jin dari nyala api." (QS. Ar Rahman : 15).
Rasulullah
bersabda, "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan
Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kamu [yaitu dari
air sperma dan ovum]." (HR Muslim dari Aisyah di dalam kitab Az- Zuhd dan
Ahmad di dalam Al Musnad).
Bagaimana wujud api yang merupakan asal
kejadian jin, Al Quran tidak menjelaskan secara rinci, dan Allah pun tidak
mewajibkan kita untuk meneliti-nya secara detail. Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid
dan Adhdhak berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar
al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni".
Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir
Ibnu Katsir.
Mengubah bentuk
Setiap makhluk diberi Allah kekhususan atau keistimewaan tersendiri.
Salah satu kekhususan jin ialah dapat mengubah bentuk. Misalnya jin kafir
(setan) pernah menampakkan diri dalam wujud orang tua kepada kaum Quraisy
sebanyak dua kali. Pertama, ketika kaum Quraisy berkonspirasi untuk membunuh
Nabi SAW di Makkah. Kedua, dalam Perang Badr pada tahun kedua Hijriah, seperti
diungkapkan Allah di dalam surat Al Anfal: 48.
Apakah jin juga mati?
Jin beranakpinakdan berkembang biak. Allah memperingatkan manusia agar
tidak terkecoh menjadikan iblis (yang berasal dari golongan jin) dan
keturunan-keturunannya sebagai pemimpin sebab mereka telah mendurhakai perintah
Allah (QS. Al Kahfi: 50).
Banyak orang menganggap bahwa jin bisa hidup
terus dan tidak pernah mati, namun sebenarnya ada hadis yang diriwayatkan
Bukhari dan Muslim, di mana Nabi SAW berdoa: "Anta al-hayyu alladzi la yamutu,
wa al-jinnu wa al-insu yamutuna - Ya Allah, Engkau hidup tidak mati, sedangkan
jin dan manusia mati." (Bukhari: 7383, Muslim : 717)
Tempat-tempat Jin
Banyak perbedaan antara manusia dengan jin, namun persamaannya juga ada,
di antaranya sama-sama menghuni bumi. Bahkan jin telah mendiami bumi sebelum
adanya manusia dan kemudian jin juga bisa tinggal bersama manusia di rumah
manusia, tidur di ranjang dan makan bersama manusia. Tempat yang paling
disenangi jin adalah WC, tempat manusia membuka aurat. Agar aurat kita terhalang
dari pandangan jin ketika kita masuk ke dalam WC, hendaknya kita berdoa yang
artinya, "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari (gangguan) setan laki-laki dan
setan perempuan." (HR At-Turmudzi).
Setan suka berdiam di kubur dan di
tempat sampah. Apa sebabnya, Quran sengaja tak menjelaskan secara rinci. Mungkin
karena kuburan sering dijadikan sebagai tempat bermeditasi oleh tukang sihir
(paranormal). Nabi SAW melarang kita tidur menyerupai setan. Setan tidur di atas
perutnya (tengkurap) dan bertelanjang. Manusia yang tidur dalam keadaan
bertelanjang menarik perhatian setan untuk mempermainkan auratnya.
Setan selalu mendampingi manusia
Sudah menjadi komitmen setan akan senantiasa menggoda manusia agar
durhaka kepada Allah. Oleh karena itu setan terus menerus mengincar manusia,
setiap saat menyertai manusia sehingga setan itu disebut pula sebagai qarin bagi
manusia, artinya "yang menyertai" manusia. Setiap manusia disertai setan yang
selalu memperdayakannya, bahkan manusia dan qarin-nya akan bersama-sama pada
hari berhisab nanti. Allah berfirman, artinya: "Yang menyertai dia
(qarin-nya) berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi
dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh." (QS. Qaf: 27).
kamu tidak bisa melihat mereka." (Al Quran, surat Al A'raf :
27)
Makhluk ciptaan Allah dapat dibedakan antara yang bernyawa dan
tak bernyawa. Di antara yang bernyawa adalah jin. Kata jin menurut bahasa (Arab)
berasal dari kata ijtinan yang berarti istitar (tersembunyi). Jadi jin menurut
bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan setan ialah setiap
yang durhaka dari golongan jin, manusia atau hewan. Iblis adalah gembongnya
setan.
Apakah Jin itu?
Jin dinamakan jin karena wujudnya yang
tersembunyi dari pandangan mata manusia. Firman Allah, "Sesungguhnya ia (jin)
dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka."(QS. Al A'raf 27).
Kalau pun ada manusia yang dapat
melihat jin, jin yang dilihatnya itu adalah yang sedang menjelma dalam wujud
makhkuk yang dapat dilihat mata manusia biasa. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW
bersabda, "Setan memperlihatkan wujud (diri)nya ketika aku shalat, namun atas
pertolongan Allah, aku dapat mencekiknya hingga kurasakan dingin air liurnya di
tanganku. Kalau bukan karena adanya doa saudaraku Nabi Sulaiman, pasti kubunuh
dia."(HR Al Bukhari).
Asal kejadian Jin
Kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api
yang sangat panas. Allah berfirman, "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum
(Adam) dari api yang sangat panas." (QS. Al Hijr: 27). "Dan Kami telah
menciptakan jin dari nyala api." (QS. Ar Rahman : 15).
Rasulullah
bersabda, "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan
Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kamu [yaitu dari
air sperma dan ovum]." (HR Muslim dari Aisyah di dalam kitab Az- Zuhd dan
Ahmad di dalam Al Musnad).
Bagaimana wujud api yang merupakan asal
kejadian jin, Al Quran tidak menjelaskan secara rinci, dan Allah pun tidak
mewajibkan kita untuk meneliti-nya secara detail. Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid
dan Adhdhak berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar
al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni".
Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir
Ibnu Katsir.
Mengubah bentuk
Setiap makhluk diberi Allah kekhususan atau keistimewaan tersendiri.
Salah satu kekhususan jin ialah dapat mengubah bentuk. Misalnya jin kafir
(setan) pernah menampakkan diri dalam wujud orang tua kepada kaum Quraisy
sebanyak dua kali. Pertama, ketika kaum Quraisy berkonspirasi untuk membunuh
Nabi SAW di Makkah. Kedua, dalam Perang Badr pada tahun kedua Hijriah, seperti
diungkapkan Allah di dalam surat Al Anfal: 48.
Apakah jin juga mati?
Jin beranakpinakdan berkembang biak. Allah memperingatkan manusia agar
tidak terkecoh menjadikan iblis (yang berasal dari golongan jin) dan
keturunan-keturunannya sebagai pemimpin sebab mereka telah mendurhakai perintah
Allah (QS. Al Kahfi: 50).
Banyak orang menganggap bahwa jin bisa hidup
terus dan tidak pernah mati, namun sebenarnya ada hadis yang diriwayatkan
Bukhari dan Muslim, di mana Nabi SAW berdoa: "Anta al-hayyu alladzi la yamutu,
wa al-jinnu wa al-insu yamutuna - Ya Allah, Engkau hidup tidak mati, sedangkan
jin dan manusia mati." (Bukhari: 7383, Muslim : 717)
Tempat-tempat Jin
Banyak perbedaan antara manusia dengan jin, namun persamaannya juga ada,
di antaranya sama-sama menghuni bumi. Bahkan jin telah mendiami bumi sebelum
adanya manusia dan kemudian jin juga bisa tinggal bersama manusia di rumah
manusia, tidur di ranjang dan makan bersama manusia. Tempat yang paling
disenangi jin adalah WC, tempat manusia membuka aurat. Agar aurat kita terhalang
dari pandangan jin ketika kita masuk ke dalam WC, hendaknya kita berdoa yang
artinya, "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari (gangguan) setan laki-laki dan
setan perempuan." (HR At-Turmudzi).
Setan suka berdiam di kubur dan di
tempat sampah. Apa sebabnya, Quran sengaja tak menjelaskan secara rinci. Mungkin
karena kuburan sering dijadikan sebagai tempat bermeditasi oleh tukang sihir
(paranormal). Nabi SAW melarang kita tidur menyerupai setan. Setan tidur di atas
perutnya (tengkurap) dan bertelanjang. Manusia yang tidur dalam keadaan
bertelanjang menarik perhatian setan untuk mempermainkan auratnya.
Setan selalu mendampingi manusia
Sudah menjadi komitmen setan akan senantiasa menggoda manusia agar
durhaka kepada Allah. Oleh karena itu setan terus menerus mengincar manusia,
setiap saat menyertai manusia sehingga setan itu disebut pula sebagai qarin bagi
manusia, artinya "yang menyertai" manusia. Setiap manusia disertai setan yang
selalu memperdayakannya, bahkan manusia dan qarin-nya akan bersama-sama pada
hari berhisab nanti. Allah berfirman, artinya: "Yang menyertai dia
(qarin-nya) berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi
dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh." (QS. Qaf: 27).
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik