FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

batu melayang di dome of rock Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

batu melayang di dome of rock Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

batu melayang di dome of rock

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

batu melayang di dome of rock Empty batu melayang di dome of rock

Post by keroncong Sun Jan 06, 2013 1:42 pm

Riwayat Isra' Mi'raj dalam Kisah Para Nabi disinggung sebagai "hajar" tempat berpijak Nabi Muhammad ketika Mi'raj kelangit ingin ikut bersama Nabi Muhammad benar-benar ada. Sebagai mu'jizat, Nabi melarang batu itu ikut dan memerintahkan batu tersebut kembali ketempat asalnya semula. Ada yang
mengatakan riwayat ini termasuk dho'if (lemah).

Batu yang dimaksud masih ada sampai sekarang, tepatnya terletak di bawah Qubbah Sakhra (disebut Mesjid Umar Ibn Khattab, karena Umar bin Khattablah
yang semula membangunnya), bukan terletak di dalam Mesjid Al-Aqsha. Antara Masjid Umar dan Masjid Aqsha dibatasi oleh lapangan luas.

Penulis pribadi alhamdulillah sudah berkesempatan dengan izin Allah berkunjung beberapa kali ke Baitul Maqdis (Jerusalem) dan shalat di sana,
terakhir tahun 2001 dari Damaskus. Kunjungan saya pertama ketika bersama-sama dengan pasukan PBB Garuda VIII tahun 1975, dilanjutkan
kunjungan berikutnya ketika bertugas sebagai wartawan LKBN Antara untuk Cairo dan Timur Tengah. Kunjungan penulis ikut bersama rombongan Presiden
Anwar Sadat (1977) dalam kunjungan spektakuler bersejarah missi perdamaian Anwar Sadat setelah perundingan Camp David tercapai dan menginap di King
Daud Hotel yang terkenal itu. Kunjungan ini bulan Nopember 1977 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, dimana rombongan Pres. Sadat shalat Idul Adha di
Masjid Al-Aqsha.

Dalam kunjungan-kunjungan itu, saya berusaha menyaksikan kebenaran "batu melayang" itu. Ternyata memang ada batu itu, dahulu konon memang terpisah
(melayang) tetapi sekarang tidak terputus seperti yang ditulis, tetapi masih menyambung dengan tanah dan sudah dibangun tangga untuk turun naik. Ketika
kita berada dibawah batu tersebut dapat melihat dengan jelas bahwa batu itu menyatu dengan tanah (sekarang), hanya terangkat dari tanah lebih kurang 2
meter sehingga kita dapat berdiri dibawahnya. Konon, batu inilah yang diperintahkan Rasulullah untuk tidak ikut mi'raj bersamanya dan tetap berada
di tempatnya. Ketika ditanyakan kepada penjaganya dijawab memang benar.


Riwayat ini kami terima turun temurun sebagai penjaga Masjidil Aqsha.

Adapun dalam foto terlihat bahwa batu seperti terlepas/terpisah, kemungkinan adalah tipuan kamera belaka atau foto itu diambil dari posisi sambungan
antara batu dan tanah cuacanya gelap atau sengaja dikaburkan. Pemerintah Israel (Yahudi) tidak pernah melarang untuk melihat batu tersebut. Apabila
anda berkesempatan berziarah ke Baitul Maqdis dan shalat di Masjid Suci Ketiga itu, silakan melihat sendiri keberadaan batu itu.


Wallahu a'lam bissawab ..
Wassalam
Zulharbi Salim (63)

Website: http://www.rantaunet.org/
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

Dari tulisan tersebut, dengan asumsi benar adanya, maka ada beberapa hal yang perlu saya cermati :

1. Photo yang disebar dan dikirim keberbagai milis termasuk ke Japri saya bertolak belakang dengan apa yang tertulis diatas, bahwa photo batu melayang itu berlatar belakang mobil dan ditempat terbuka. Sementara menurut Bpk. Zulharbi Salim ini batu itu sejak tahun 1977 dimana beliau melihatnya batu tersebut terletak di bawah Qubbah Sakhra (bukan seperti didalam photo yang terletak udara terbuka)

2. Dalam beberapa klaim disebutkan batu itu berada dimasjid al-aqsha, sementara menurut Bpk. Zulharbi Salim batu itu terletak di Masjid Umar (Dome of Rock) yang memang berlokasi tidak berjauhan dengan Masjid al-Aqsha

3. Dalam beberapa klaim dan photo juga memperlihatkan bahwa posisi batu itu masih melayang, sedangkan menurut Bpk. Zulharbi Salim itu adalah kononnya, fakta sekarang ini batu itu sudah menyatu dengan tanah. Posisi batu itu bila dilihat dari bawah tangga kelihatan sekitar 2 meter dari atas tanah. Dengan demikian kata konon masih belum bisa dijadikan parameter untuk menentukan validitas terhadap sesuatu.

4. Bahwa pernyataan pihak Yahudi menutup-nutupi keberadaan batu tersebut sama sekali tidak benar.

5. Dari sisi ilmiah, belum ada laporan mengenai penyelidikan ilmiah terhadap batu tersebut, setidaknya jika ini memang benar tentunya akan mengundang banyak peneliti untuk mengadakan penyelidikan dan mengeluarkan bermacam teori seperti halnya Black Hole, Segitiga Bermuda, Segitiga Formosa dan seterusnya, paling tidak dari satu sisi menyangkut peninggalan Nabi Yehezkiel dengan cerita penerbangannya didalam alkitab sudah diselidiki oleh para ahli, kenapa kasus ini seolah tidak terperhatikan ?

Sebagai bahan bacaan penambah khasanah saja, berikut akan saya cuplikkan beritanya :

Diterangkan dalam kitab Injil bahwa nabi Yehezkiel dibawa oleh pesawat ruang angkasa kesuatu tempat, dengan keterangan: “Dalam tahun keduapuluh lima sesudah pembuangan kami, yaitu pada permulaan tahun, pada tanggal sepuluh bulan itu, dalam tahun keempat belas sesudah kota itu ditaklukkan, pada hari itu juga kekuasaan Tuhan meliputi aku (Yehezkiel) dan dibawaNya aku dalam penglihatan-penglihatan Illahi ke tanah Israel dan menempatkan aku di atas sebuah gunung yang tinggi sekali. Di atas itu dihadapanku ada yang menyerupai bentuk kota. Kesanalah aku dibawanya. Dan lihat, ada orang yang kelihatan seperti tembaga dan ditangannya ada tali lenan beserta tongkat pengukur; dan ia berdiri di pintu gerbang. Orang itu berbicara kepadaku:”Hai anak manusia, lihatlah dengan teliti dan dengarlah dengan sungguh-sungguh dan perhatikanlah baik-baik segala sesuatu yang akan kuperlihatkan kepadamu, karena untuk itulah kau dibawa kemari supaya aku memperlihatkan semua itu kepadamu..”(Yehezkiel 40:1-4)”

Dalam bukunya yang terkenal, yang dalam edisi bahasa Indonesianya berjudul: Asal Usul Kecerdasan Manusia, Erich von Däniken memberi komentar lebih lanjut:”Kemana Yehezkiel di bawa?” Blumrich juga telah bertanya:”Dimanakah Yehezkiel?”

Yehezkiel memberikan ukuran yang tepat tentang empat pintu gerbang utama pada sebuah gereja, memberikan arah kompas mengenai letak gerbang-gerbang itu dan akhirnya menyebuktan adanya sebuah sungai kecil yang ada di sisi gereja dan menjadi sungai besar di sebuah lembah luas. Juga ditekankan bahwa Yehezkiel dibawa ke sebuah gunung yang sangat tinggi.


Dengan bukti sedikit ini, Erich von Däniken berusaha keras menemukan dimana lokasi dan peninggalan gereja itu. Yang pasti Yehezkiel tidak mengetahui nama gunung itu. Tak mungkin ia dibawa ke Yerusalem atau Babilonia karena ia pernah tinggal lama di daerah-daerah itu.


Mungkinkah Yehezkiel dibawa ke kuil Inca di Amerika Selatan? Jawaban ini dibantah karena kuil Inca tidak mempunyai empat pintu utama, tiang-tiang maupun halaman depan. Ataukah ia dibawa ke piramid, ke sebuah kuil di Amerika Tengah? Namun di sana tidak terdapat gunung yang amat tinggi.


Akhirnya seorang pembaca dari buku-buku Erich von Däniken menulis surat kepadanya. Seorang pembaca Jerman yang bernama Marier itu memberitahu penulisan tentang kuil-kuil di Srinagar di Tanah Kashmir. Anehnya salah satu kuil iu dinamakan Kuil Yahudi dan kuil ini mempunyai empat pintu dan sebuah halaman depan dan segala sesuatu yang seharusnya dipunyai oleh Kuil Yahudi.


Pembaca yang baik hati itu juga menyelipkan denah kuil itu di dekat Martand, tiga puluh kilometer dari Srinagar. Suatu hal yang sangat cocok bahwa didekat kuil itu ada sebuah sungai kecil yang akhirnya menjadi aungai di tanah Kashmir. Pegunungan yang amat tinggi, yakni Himalaya menghiasi latar belakangnya.

Memang kuil Yahudi di Srinagar itu disebut juga “Kuil Matahari” (Sun temple) dan merupakan reruntuhan kuil paling besar di Kashmir. Ketika Erich von Däniken mengadakan suatu ekspedisi pada tahun 1976 kesana, mereka melihat halaman depan dengan pintu utama, tujuan tangga dan ruang suci di dalamnya. Dan memanglah terdapat sebuah sungai kecil di dekat reruntuhan yang memantulkan pegunungan Himalaya. Suatu perkiraan bahwa Yehezkiel pasti diangkut dengan pesawat ruang angkasa dan mendarat di halaman depan itu: “Lalu dibawanya aku ke pintu gerbang yang menghadap ke sebelah Timur. Aungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaanNya. Yang kelihatan kepadaku itu adalah seperti yang kelihatan kepadaku ketika Ia datang untuk memusnahkan kota itu dan seperti yang kelihatan kepadaku di tepi sungai Kebar, maka aku sembah sujud. Sedang kemuliaan Tuhan masuk di dalam bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap kesebelah Timur.”(Yehezkiel 43:1-4).


Bandingkan denah Temple of Martand (gambar di atas) dengan denah bait suci (kuil) yang digambarkan oleh Nabi Yehezkiel. Lihat: Denah Ezekiel Temple.


Dalam teks di atas secara jelas telah disebutkan bahwa pesawat ruang angkasa itu memasuki kuil. Apakah mungkin ada jejak yang dapat dilacak di daerah itu? Selama dua hari penuh mereka berjalan mengelilingi daerah itu dengan alat pengukur radiasi (Geiger counter). Namun tak terjadi apa-apa, hingga pada sebuah jalur yang muncul pada pintu utama, jarum jarum bergetar dengan hebat disertai suara gemertak keras mengganggu telinga melalui earphone selama beberapa detik.


Jalur yang mengandung radiasi itu membuat medan radiasi radioaktif selebar 1,50 meter. Berapakah panjangnya? Perlahan lahan Erich berjalan dari ujung sebelah kanan menuju kekiri. Detakan di telinga terus terdengar tapi tidak merata. Mereka menggunakan monitor elektronik portable, type TMB2. 1, dibuat oleh perusahaan Munich Munchner Apparatebau. Alat ini biasa dipakai untuk mengukur serta mengontrol radiasi alpha, beta gamma dan neutron.


Pada tempat-tempat tertentu jarum menunjuk pada akhir skala, sehingga timbul pertanyaan: Apakah kita berjalan diatas sebuah jaringan uranium jauh dibawah tanah? ataukah ada tambang radioktif di dalam tanah?


Di tempat suci (Bait Suci) dari kuil yang telah runtuh itu terdapat batu persegi yang padat dan tampak seperti sebongkah beton buatan dengan sisi sepanjang 2.80 meter. Tinggi tak dapat diukur karena dasarnya tenggelam ke dalam tanah. Alat detektor mereka menunjukkan bahwa mungkin lempengan batu itu mempunyai inti bahan bahan metal.


Keesokan harinya teman teman dari Erich von Daniken yang merupakan ahli arkeologi bernama Profesor Hassnain dan Kohl membawa mereka ke reruntuhan Pashaspur, yang juga cukup dekat dengan Shrinagar. Mereka menunjukkan tiga kuil yang berbeda tetapi masing-masing memiliki batu batu persegi yang amat padat, seperti yang dijumpai sebelumnya. Sekali lagi teks dalam Yehezkiel membuat kita semua keheranan:


“Hai anak manusia, inilah tempat tahtaKu dan inilah tempat tapak kakiKu, di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel selama-lamanya.”(Yehezkiel 43:7).


Apakah Tuhan meninggalkan jejak di lantai Bait Suci yang memberi suatu tanda bahwa adanya sebuah deposit atau pesan yang amat penting sekali? Ataukah pengunjung dari luar bumi itu meninggalkan “sesuatu” yang diperuntukkan bagi kita dalam blok batu misterius itu yang masih menunjukkan kehadiran mereka walaupun telah berabad-abad lamanya.


“Saya ingin membujuk kaum ilmuwan India agar mau memecah batu itu untuk menyelidiki badian dalamnya, hingga tahu apa sebabnya terdapat radiasi” demikian kata Erich von Däniken mengakhiri analisanya terhadap kitab Yehezkiel yang berhasil dengan gemilang. Sedang apa yang terjadi sesungguhnya pada tahun 600 sebelum masehi itu kita hanya dapat mengira-ngira bahwa Tuhan telah menunjukkan istanaNya di bumi pada manusia yang bernama Yehezkiel. Benarkah “kuil Yahudi” atau “Kuil Matahari” itu istana Tuhan di Bumi?

Demikian sedikit yang bisa saya sharing mengenai hal ini, bahwa seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, umat Nabi Musa pernah menyaksikan hal yang lebih fantastis dari sekedar batu melayang, mereka menyaksikan bagamana sebuah tongkat menjelma menjadi ular dan bagaimana laut bisa membelah sehingga kaum Israel bisa menyebrang dari Mesir ... tetapi fakta ini sama sekali tidak memberikan efek berarti bagi kehidupan rohani mereka. Itulah kira-kira kenapa Nabi Muhammad diberikan sesuatu yang bisa melekat dan bisa dipelajari menemus batasan waktu dan jaman.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

batu melayang di dome of rock Empty Re: batu melayang di dome of rock

Post by BiasaSaja Sun Jan 06, 2013 3:09 pm

http://www.al-habib.info/review/batu-terbang-palestina-isra-mikraj.htm
Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.

Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?

Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio). Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas.

Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang (lihat juga komentar dari orang-orang yang tinggal di wilyah ini dari artikel berbahasa inggris: the mistery of floating rock di sini). Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.

PALSU / HOAX ae di angkat, slim2 otak loe dimana sih basi
BiasaSaja
BiasaSaja
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11

Kembali Ke Atas Go down

batu melayang di dome of rock Empty Re: batu melayang di dome of rock

Post by jaya Sun Nov 03, 2013 11:51 pm

Maklum gak ada yg bisa dijual.
jaya
jaya
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8

Kembali Ke Atas Go down

batu melayang di dome of rock Empty Re: batu melayang di dome of rock

Post by Majesty Mon Nov 04, 2013 4:37 am

Dalam kunjungan-kunjungan itu, saya berusaha menyaksikan kebenaran "batu melayang" itu. Ternyata memang ada batu itu, dahulu konon memang terpisah
(melayang) tetapi sekarang tidak terputus seperti yang ditulis, tetapi masih menyambung dengan tanah dan sudah dibangun tangga untuk turun naik. Ketika
kita berada dibawah batu tersebut dapat melihat dengan jelas bahwa batu itu menyatu dengan tanah (sekarang), hanya terangkat dari tanah lebih kurang 2
meter sehingga kita dapat berdiri dibawahnya.
Kalo sekarang aja terbukti itu batu gak melayang, koq bisa ngaku2 dulunya itu batu bisa melayang? pusing
Kalo bicara ttg masa lalu, harus pake bukti. Apakah ada bukti dulunya itu batu melayang atau hanya sebatas ngaku2?

Kesimpulan : demi mempercayai mitos isra miraj, moslem harus bikin hoax bin taqiya hoax hoax 
Majesty
Majesty
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 202
Location : Dwelling in the Loving Arms of my LORD
Join date : 30.11.12
Reputation : 3

Kembali Ke Atas Go down

batu melayang di dome of rock Empty Re: batu melayang di dome of rock

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik