Yohanes 14: 6 Ayat kebanggan kristen
Halaman 1 dari 1 • Share
Yohanes 14: 6 Ayat kebanggan kristen
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Ajaran-ajaran diberikan oleh Yeshua Mshikha dikenal sebagai "JALAN" atau “TORAH”. Ketika Yeshua menyebut dirinya sendiri "Jalan dan Kebenaran dan Hidup" Dia TIDAK menjelaskan Konsep Agama Baru. Meskipun, ajarannya, di depan umum difitnah oleh beberapa pemimpin agama sebagai "sekte" (Ibrani, “Minuth”), apa yang dia ajarkan adalah fakta alamiah dan perkembangan kenabian dari Torah yang diberikan oleh Alaha melalui Musa, salah satu dari Nabi-nabi Terbesar. Yeshua mempraktekkan ketaatan dalam Torah Musa – terhadap yang Perintah- perintah Tersurat, mengangkat tinggi-tinggi nilai Torah diatas legalisme yang tidak masuk akal itu ditangan para pemimpin agama di zamanNya (dan bahkan lebih parah lagi). Itulah sebabnya mengapa para pengikut Jalan ini melaksanakan Torah begitu ketat sesuai apa yang diwahyukan kepada Musa, Lalu apa alasannya, jika para pengikut Jalan Sempit ini yang dengan ketat melaksanakan menurut apa yang diwahyukan kepada Musa, sehingga para pemimpin Agama menyebut kita "sekte"?
Yeshua menekankan kasih, pengampunan dan rahmat. yakni penegasan ulang akan jantung Torah Musa, yakni Torah Kasih. Dan kasih, Dia konsisten ajarkan, yaitu ketaatan kepada Perintah-perintah (Mitzvoth ha’Torah).
"Jangan berpikir bahwa Aku datang untuk menghapuskan Torah, atau nabi-nabi: Aku tidak datang untuk menghapuskan, tetapi melaksanakan. Sebab itu sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sampai langit dan bumi lenyap, satu titik atau satu huruf kecil tidak akan dihapuskan dari Torah, sampai semuanya dipenuhi. Oleh karena itu, barang siapa meniadakan satu saja dari yang terkecil Perintah-perintah, dan mengajarkannya kepada manusia begitu, dia akan disebut terkecil dalam Kerajaan Sorga: tetapi barang siapa melakukan dan mengajarkan, perintah yang sama akan disebut besar dalam Kerajaan Sorga. Oleh karena itu, Aku berkata kepadamu, jika kesalehanmu tidak melebihi kesalehan kaum Farisi dan Ahli Kitab, kamu tidak akan masuk kedalam Kerajaan Sorga.” – Besora Mattai 5: 17-20 Peshitta.
Ajaran Yeshua mengenai jalan Alaha:
Kisah Para Rasul 15:29
29 Ada Dua Jalan, (*) satu Jalan Kehidupan dan satu Jalan Kematian, tetapi tentunya ada perbedaan besar diantara kedua jalan ini:
“Kemudian, Jalan Kehidupan, yakni: Pertama, hendaklah kamu mengasihi Alaha yang menciptakanmu; kedua, kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri; dan kamu jangan pernah melakukan kepada orang lain, apa yang kamu sendiri tidak mau orang lain perbuat bagi dirimu sendiri."
Dan inilah ucapan–ucapan pengajaran yakni: ((Hendaklah kamu)) memberkati semua mereka yang mengutuki engkau, dan doakanlah musuh- musuhmu, dan berpuasalah untuk semua mereka yang menganiaya kamu. Sebab apanya yang baik jika kamu hanya mengasihi mereka yang mengasihi kamu? Bukankah Bangsa-bangsa lain juga berbuat hal yang sama? Sebaliknya, kamu harus mengasihi mereka yang membenci kamu; dan janganlah kamu punya musuh."
Berhentilah dari nafsu kedagingan dan hasrat keduniawian. Apa bila ada orang memukul pipi kananmu, berikanlah bagian lainnya juga kepadanya; praktek hidup semacam ini akan menggiring kamu kepada kesempurnaan. Apa bila ada orang menyuruh kamu berjalan satu mil, lebih dari itu berjalanlah dengan dia dua mil. Jika ada orang mengambil jubah luarmu, berikan juga pakaianmu kepadanya. Jika ada orang mengambil milikmu, jangan memintanya kembali sebab apa yang baik bisa kamu lakukan sehubungan dengan pengajaran pertama tadi?
Berilah pada setiap orang yang meminta darimu, dan jangan minta imbalan; sebab kehendak Bapa menginginkan semua orang diberi melalui berkat – berkat yang kita terima sendiri merupakan anugerah pemberian cuma – cuma. Berbahagialah ia yang memberi menurut Mitzvoth; sebab ia tidak bercela; “Terkutuklah dia yang menerima; karena jika orang membutuhkan layaklah menerima, maka dia tidak bersalah; tetapi dia yang menerima pada hal tidak sungguh membutuhkannya, orang semacam ini akan dihukum, mengapa dia mau menerima dan untuk apa, dan, akan dijebloskan kedalam penjara, dia akan diadili menurut perkara yang dia telah perbuat, dan dia tidak akan bebas sampai dia melunasi pembayaran terakhirnya.
Tetapi mengenai perkara ini juga dikatakan, Biarlah telapak tanganmu berkeringat karena menggenggam erat, hingga kamu tahu persis kepada siapa kamu layak berikan.”
Mitzvoth (Perintah – perintah) kedua dari Pengajaran ini yakni:
Jangan melakukan pembunuhan, jangan melakukan perzinahan, jangan melakukan semburit (persetubuhan dengan sesama jenis), jangan melakukan percabulan, jangan mencuri, jangan mempraktekkan ilmu ghaib, jangan mempraktekkan sihir, dan jangan melakukan pembunuhan terhadap bayi dengan menggugurkan kandungan ataupun membunuh bayi yang sudah dilahirkan. Jangan kamu berkeinginan memiliki harta benda tetanggamu.
Jangan kamu menipu diri sendiri, jangan pula kamu bersaksi palsu, jangan berbicara jahat, dan jangan menyimpan rasa dendam.
Jangan bercabang lidah ataupun bercabang pikiran; sebab bercabang lidah adalah perangkap yang menggiring kepada kebinasaanmu.
Janganlah bicaramu bohong, ataupun omong kosong, tetapi hendaklah dipenuhi dengan perbuatan benar.
Janganlah kamu berhasrat memiliki harta benda orang lain, rakus, munafik, ataupun bertingkah laku jahat maupun angkuh. Janganlah kamu bersepakat jahat melawan tetanggamu.
Jangan kamu membenci siapapun; tetapi beberapa diantaranya haruslah kamu nasihati, dan beberapa orang dari mereka kamu harus bawa dalam doa–doamu, dan ada yang lainnya yang kamu harus kasihi lebih dari pada hidupmu sendiri.
Anakku, jauhkanlah dirimu dari setiap yang jahat dan segala aneka macam perbuatan jahat.
Jangan menghidupi kehidupan yang diisi dengan kemarahan, sebab rasa amarah menuntun kepada pembunuhan, jangan pula cemburu ataupun suka bertengkar ataupun gusar; sebab semua perkara ini tidak menjadikan orang menjadi pengikut Mshikha
Anakku, jangan dipenuhi dengan hawa nafsu, sebab hawa nafsu menggiring kepada persetubuhan diluar nikah, jangan pula berbicara kotor dengan tatapan mata melecehkan; karena semua perkara ini menggiring kepada ketidaksetiaan, dan orang semacam ini tidak layak menjadi pengikut Mshikha.
Anakku, jangan terlibat dengan menengking roh-roh jahat karena praktek ini menuntun kepada penyembahan berhala, jangan pula menjadi pemantra ataupun penyembah bintang – bintang dan tanda- tanda ataupun menjadi ahli ilmu ghaib, dan jangan pernah mencari orang yang mempraktekkan hal semacam ini ((atau tetap bergaul erat dengan mereka));
Sebab dari semua ini menuntun kepada penyembahan berhala dan orang semacam ini tidak layak menjadi pengikut Mshikha.”
Anakku, jangan berkata bohong (dusta), karena kebohongan menuntun kepada pencurian, janganlah rakus jangan pula sombong; oleh karena semua perkara ini menuntun kepada pencurian dan tidak menjadikan pengikut Mshikha.
Anakku, jangan suka bergunjing ke sana sini, karena hal ini menuntun kepada penghujatan, jangan pula mau menang sendiri ataupun orang yang suka berangan-angan pikiran jahat; sebab dari semua perkara ini menyebabkan penghujatan berkembang.
Tetapi jadilah penurut yang lembut hati, sebab hanya orang-orang lembut hatinya yang akan mewarisi bumi.”
Sabarlah kamu menanggung kesusahan atas perbuatan sewenang-wenang dan bersikaplah welas asih dan tanpa tipu muslihat dan bersikap damai dan berbuat baik kepada semua orang, selalulah peka terhadap apa yang kamu dengar .
Jangan memegahkan dirimu sendiri, jangan pula mengijinkan dirimu berlagak hebat.
Janganlah kamu berjalan bersama dengan orang yang sombong, tetapi hendaklah kamu tinggal dalam kumpulan mereka yang saleh dan rendah hati.
Apapun cobaan dan kesengsaraan, kamu harus menerimanya demi kebaikanmu sendiri, ketahuilah tidak ada perkara yang terjadi di luar pengetahuan Alaha.
Anakku, kamu harus mengingat orang yang mengajari kamu tentang Sabda Alaha (Divar d’Alaham), siang dan malam, dan haruslah menghormati dia seolah – olah kepada Maran (Tuhan);
Sebab kapan pun dan di mana pun Sabda diucapkan, di situ ada Tuhan hadir.
Lagi pula, setiap hari kamu harus mencari – cari orang yang berjalan sebagai orang – orang kudus, agar kamu bisa mendapatkan kelegaan dalam perkataan – perkataan mereka.
Janganlah kamu menyebabkan perpecahan, justru kamu harus mendamaikan mereka yang bertikai;
Haruslah kamu mengadili dengan adil, dan jangan memihak diantara orang – orang ketika memarahi mereka karena melakukan pelanggaran terhadap Torah.
Jangan kamu ragu untuk bertindak melakukan sesuatu hal yang harus atau tidak.
Jangan didapati tanganmu menerima uang saja sepanjang waktu, melainkan ambillah uang itu dengan tujuan derma.
Jika kamu punya sesuatu, melalui tanganmu kamu harus memberi tebusan bagi dosa-dosamu.
Kamu jangan ragu untuk memberi, jangan jangan pula kamu bersungut- sungut saat kamu memberi; atau kamu harus mengenal siapakah tuan yang baik itu.
Jangan menghindar dari mereka yang sedang membutuhkan pertolongan; sebaiknya, berbagilah sesuatu dengan saudaramu, dan jangan katakan bahwa semua itu milikmu sendiri (karena semua yang baik datangnya dari Bapa).
Sebab jika kamu adalah orang yang ambil bagian dalam hal yang bersifat abadi, terlebih lagi dalam hal urusan yang fana? Jangan lepas tanggungjawab terhadap anakmu perempuan atau anakmu laki-laki; sebaiknya, ajarilah mereka akan rasa hormat mendalam ((rasa takut)) tentang Alaha dari sejak usia muda mereka.
Jangan menyuruh untuk melakukan sesuatu dalam keadaan diselimuti rasa jengkel terhadap hamba-hambamu yang beriman sama kepada Alaha, karena bisa menyebabkan mereka berhenti menghormati Alaha yang sama – sama disembah kedua belah pihak;
Sebab Ia datang bukan untuk memanggil orang menurut penampilan bagian luar, tetapi kepada semua mereka yang Roh (Ruakh ha’Kodesh) telah persiapkan.
Dan kamu para hamba tunduklah kepada tuan – tuanmu sebagai gambar Alaha, dalam kerendahan hati dan rasa takut. Kamu harus memandang hina terhadap semua kemunafikan dan segala sesuatu yang tidak berkenan bagi Mar-Yah (Yahuah Tuhan).
Jangan pernah mengabaikan Mitzvoth Mar-Yah; tetapi peliharalah apa yang engkau telah terima, jangan pula menambahkan di sini dan sana ataupun membuang dari yang ada.
Dalam persekutuan saudara-saudarimu kamu harus mengakui dosa- dosamu, dan kamu jangan pernah mendaraskan doa saat memiliki hati nurani yang jahat.
Inilah Jalan Hidup.
Dan “Jalan Kematian” yakni: Pertama semua perkara ini adalah jahat dan terkutuk: pembunuhan, perzinahan, hawa nafsu kedagingan, percabulan, pencurian, penyembahan berhala, ilmu ghaib, sihir, pemerkosaan, saksi palsu, kemunafikan, hati bercabang, tipu daya, angkuh, moral bejat, mementingkan diri sendiri, kerakusan, bicara kotor, kecemburuan, percaya diri berlebihan, tinggi hati, pamer; penganiaya orang baik, benci kebenaran, cinta dusta, tidak mau tahu akan pahala karena kebajikan, tidak berpaut pada yang baik dan tidak memperlakukan dengan adil, tidak mengambil apa yang baik, tetapi justru yang jahat; bagi mereka ini kelemah - lembutan dan kesabaran jauh dari hati mereka, suka hal yang sia - sia, menuntut balas dendam, tidak menunjukkan belas kasih terhadap orang miskin, tidak membantu orang yang menderita, menolak untuk mengenal Dia yang menciptakan mereka, pembunuh anak-anak, perusak apa yang Alaha ciptakan, mengabaikan ((dengan sengaja)) orang yang butuh pertolongannya, menjerumuskan orang yang dilanda kesusahan berat, menjilat orang kaya, menghakimi tanpa belas kasih terhadap orang miskin, orang – orang pendosa yang tak mau bertobat sama sekali.
Anak-anakku, jauhkanlah dirimu dari semua perkara ini ((dan mereka yang mempraktekkan semua tersebut di atas jangan ada didapati diantara perkumpulanmu)).
Waspadailah jangan ada satu orang pun menyebabkan kamu disesatkan dari Halakha Pengajaran, karena orang yang mengajari kamu kepada kesesatan itu mengakibatkan dirimu sendiri menjauh dari Alaha.
Jikalau kamu mampu memikul seluruh beban dari Mar-Yah, kamu akan menjadi sempurna; tetapi jika kamu tidak mampu melakukan semua apa yang diwajibkan, lakukan saja apa yang mampu kamu perbuat sesuai yang sudah dipelajari.
Dan mengenai makanan, pikullah apa yang kamu bisa pikul; tetapi tolaklah makanan yang sudah dipersembahkan kepada para berhala dengan meneliti rinci sebelumnya; karena ibadat semacam itu dipersembahkan kepada ilah – ilah mati.
Dan mengenai Mikveh, ((kamu harus)) memikveh dalam cara ini: 2. Pertama setelah mengajarkan semua hal ini, mikvehkan dalam nama sang Bapa, dan sang Anak, dan sang Roh Kudus, dalam air hidup ([Naskah Dalin menyebutkan: air diberkati oleh sang Roh Kehidupan]).
Tetapi jika kamu tidak punya air hidup ((diberkati oleh sang Roh)), mikvehkan dalam air lainnya ((lebih baik air dingin)); dan jika kamu tidak bisa melakukannya dalam air dingin, lakukanlah dalam air hangat.
Tetapi apa bila kamu tidak punya keduanya, kucurkanlah air tiga kali di atas kepala dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus ([Naskah Dalin menyebutkan: “Tetapi apa bila tidak ada cukup air, kucurkan sedikit air tiga kali di kepala ...]).
Tetapi, sebelum mikveh biarlah si pemikveh berpuasa, dan juga orang yang mau dimikveh, dan jika bisa siapa saja lainnya yang ada dalam jemaah dari orang yang dimikveh itu; tetapi paling sedikitnya kamu harus menyuruh orang yang hendak dimikveh itu berpuasa satu atau dua hari sebelum mikveh mereka ((diantara terbit dan tenggelam matahari)).”
Tetapi janganlah biarkan puasamu sama dengan ((hari-hari)) para orang munafik, karena mereka berpuasa pada hari kedua Senin dan Kamis. Sebaiknya, ((ini adalah tradisi kita)) berpuasa pada hari Rabu dan Erev Sabat. ((Dan sebisa mungkin, pada hari Rabu kamu harus berpuasa dari bahan mengandung susu hewani dan pada hari Jumat kamu harus berpuasa dari bahan yang mengandung daging. Puasa kita adalah dari terbitnya dan tenggelamnya matahari)).”
Jangan berdoa seperti orang munafik lakukan, sebaiknya ((kamu haruslah berdoa)) seperti Yeshua perintahkan dalam InjilNya, dalam cara ini: “Bapa kami di Sorga, dikuduskanlah NamaMu. Datanglah KerajaanMu. Jadilah kehendakMu, sebagaimana di Sorga, demikian juga kiranya di bumi. Berikanlah kami roti kebutuhan kami hari ini. Ampunilah pelanggaran- pelanggaran kami, sebagaimana halnya kami mengampuni mereka yang bersalah kepada kami. Dan jangan biarkan kami dibawa kedalam pencobaan, tetapi lepaskan kami dari si jahat. Sebab Engkaulah yang empunya Kerajaan, kuasa, dan kemuliaan selama – lamanya. Amin.
Kamu harus mengucapkan doa ini tiga kali sehari sebagaimana Maran telah ajarkan. ([Naskah Dalin tidak berisi ayat ini].
Sekarang mengenai Qurbana, ucapkanlah rasa syukur dalam cara berikut ini. Pertama, mengenai Cawan:
“Kami bersyukur kepadaMu, ya Bapa kami, untuk tanaman anggur Kudus Daud hambaMu ((dan memberi hidup)), yang Engkau telah anugerahkan kepada kami melalui Yeshua hambaMu; kepadaMulah kemuliaan selama- lamanya.”
Dan mengenai Roti terpecah-pecah ((memberi ucapan syukur)): “Kami mengucap syukur kepadaMu, ya Bapa kami, sebab hidup dan pengetahuan yang Engkau telah anugerahkan kepada kami melalui Yeshua hambaMu; kepadaMulah kemuliaan selama - lamanya.
Bahkan sewaktu roti ini tercerai berai terserak – serak melintasi bukit – bukit, dan dikumpulkan bersama dan menjadi satu ketul, dengan demikian biarlah Jemaat KudusMu disatukan kembali bersama dari ujung – ujung bumi kedalam KerajaanMu; karena Engkaulah yang empunya kemuliaan dan kuasa melalui Yeshua Mshikha selama – lamanya.
Tetapi jangan ijinkan orang makan atau minum Qurbana, jika mereka tidak dimikveh dalam nama dari Maran; karena hal ini juga Yeshua berkata, "Jangan kalungkan perhiasan-perhiasan kudus pada anjing-anjing." ((Sebagai gantinya, berilah mereka yang belum dimikveh dalam nama dari Maran suatu roti kudus yang telah dipersiapkan untuk makan petang berikutnya))
Tetapi setelah Perjamuan Qurbana, ((kamu harus)) mengucapkan syukur kepada sang Bapa di sorga dalam cara ini: Kami bersyukur kepadaMu, sang Bapa yang kudus dan sorgawi, karena Nama KudusMu yang Engkau semayamkan dalam hati kami, dan bagi pengetahuan dan iman dan keabadian, yang Engkau anugerahkan kepada kami melalui hambaMu Yeshua; kepadaMulah kemuliaan selama-lamanya. Sebelum semuanya kami mengucap syukur kepadaMu dan mengakui Engkau sebagai El-Shaddai; kepadaMulah kemuliaan selama – lamanya.
Ingatlah, Mar-Yah, JemaatMu, lepaskanlah umatMu dari semua yang jahat dan sempurnakanlah umatMu dalam kasihMu, dan kumpulkanlah jemaatMu dari empat mata penjuru angin, kuduskanlah bagi KerajaanMu yang Engkau telah sediakan bagi umatMu; sebab Engkaulah yang empunya kuasa dan kemuliaan selama – lamanya. ((Dan umat dalam jemaah harus berkata, Amin)).
Biarlah anugerah datang, dan biarlah dunia ini lenyap. Hosanna bagi Alaha dari Daud!
Jikalau ada orang kudus, biarlah dia datang; jikalau ada orang yang tidak ((kudus)), biarlah dia bertobat. Maranatha. Amin.”
Kamu harus memperkenankan Nabi – nabi mendaraskan ucapan syukur sebanyak yang mereka kehendaki.
Oleh karena itu, siapapun, yang datang dan mengajarkan kepadamu semua perkara ini sesuai dengan apa yang kami telah tuliskan kepadamu ((seperti yang telah disampaikan sebelum kepada orang – orang lain)), terimalah dia.
Tetapi jika guru itu sendiri menyimpang dan mengajarkan ajaran lain yang bertentangan kepada pengajaran ini, jangan dengarkan dia.
Tetapi jika dia mengajarkan dalam suatu perkara yang meningkatkan kesalehan dan pengetahuan tentang Mar-Yah (diantara kamu dan lainnya)), terimalah dia selayaknya Maran.
Tetapi mengenai Rasul – rasul dan Nabi – nabi, bertingkah laku menurut ketetapan Injil.
Biarlah setiap Rasul yang datang kepadamu diterima selayaknya sebagai Maran.
Tetapi ia tidak boleh tinggal dalam rumahmu lebih dari satu atau dua hari jika ada suatu keperluan. Tetapi jika dia tinggal tiga hari, hal itu bisa jadi ia nabi palsu.
Dan ketika Rasul berangkat pergi ((dari perkumpulanmu)), jangan ia membawa apapun, kecuali sejumlah roti secukupnya untuk tenggang waktu yang ia butuhkan untuk mendapatkan tempat menginap. Jika ia meminta uang, itu menunjukkan bahwa ia nabi palsu.
Dan kamu jangan mencobai atau menghakimi Nabi yang bernubuat dalam Roh; sebab setiap dosa akan diampuni, tetapi dosa ini tidak akan diampuni ((dan Mshikha saja yang akan menuntut pertanggungjawaban untuk perbuatannya yang salah itu)).
Tetapi tidak setiap orang yang bernubuat dalam Roh adalah seorang nabi; tetapi hanya jika ia berpegang pada Halakha d’ Mshikha.
Oleh karena itu, nabi palsu dan Nabi ((yang benar)) akan dikenali melalui tingkah laku hidup mereka.
Dan setiap nabi yang meminta jamuan makan saat dalam Roh tidak ((menjadi)) yang pertama dari jamuan itu ((di meja)), kecuali ia sungguh nabi palsu.
Dan setiap nabi ((Rasul atau)) yang mengajarkan kebenaran, tetapi tidak berjalan menurut pada apa yang ia ajarkan, ia adalah nabi palsu.
Dan setiap nabi, terbukti benar, bertugas melayani keghaiban Jemaat dalam dunia, tidak mengajarkan kepada orang – orang lain untuk melakukan apa yang dia sendiri lakukan, janganlah ia dihakimi diantaramu, sebab dengan Alaha ia sudah berada pada penghakimanNya; karena hal yang demikian itu juga terjadi pada nabi – nabi dahulu kala.
Tetapi siapa pun yang berkata, saat bernubuat atau berkata – kata dalam Roh, "berilah aku uang", atau meminta sesuatu yang lainnya (sebagai pembayaran karena pengajarannya)), janganlah kamu dengarkan dia. Tetapi jika ia mengatakan kepadamu untuk memberi demi orang – orang lain yang dalam keadaan membutuhkan, jangan ada orang menghakimi ia ((sebab ia digerakkan oleh Roh untuk berkata-kata)).
Kamu harus menerima setiap orang yang datang dalam Nama Maran, dan selidiki dan kenali dia setelah itu; agar kamu mendapatkan pemahaman kiri dan kanan.
Jika ia yang datang adalah musafir dengan jalan kaki, bantulah dia ((dengan semua kebutuhan)) sejauh kamu mampu lakukan; tetapi dia jangan tinggal bersamamu lebih dari dua atau tiga hari, jika dibutuhkan.
Tetapi jika dia ingin tinggal bersamamu, dan memiliki keahlian, biarlah dia bekerja untuk memperoleh makanan dan penginapannya. Tetapi jika dia tidak punya keahlian, menurut pemahamanmu, lihatlah perkara itu, sebagai seorang pengikut Mshikha, dia jangan tinggal bersamamu tanpa bekerja. Dia tidak harus diupah, tetapi makanan dan penginapannya sudah sepadan ((pembayaran)) baginya.
Tetapi jika dia menolak untuk mengerjakan bagiannya dan mengeluh karena dia tidak menerima uang, dia sedang mencari keuntungan dari Mshikha. Perhatikanlah dengan teliti agar kamu menghindari diri dari orang – orang semacam ini.
Tetapi setiap Rasul yang benar atau nabi yang mau tinggal bersamamu atau dalam kumpulanmu dukungannya berharga. Pengajaran – pengajaran dari Rasul yang benar atau nabi akan menjadi pekerjaan mereka jika mereka tidak memiliki keahlian khusus. Begitu juga seorang guru yang benar dirinya sendiri adalah berguna, sebagai pekerja, dan bantuannya.
Oleh karena itu, setiap buah sulung, dari hasil anggur perasan dan hasil pengirikan dari biji-bijian, sapi dan domba, kamu harus bawa dan berikan kepada nabi – nabi, karena mereka itu adalah imam – imam besarmu dibawah Mshikha.
Tetapi jika kamu tidak punya nabi, berikanlah apa yang kamu mampu berikan kepada orang miskin ((kamu kenal mereka adalah orang-orang tak berpunya)).
Jika kamu membuat sejumlah adonan tepung, ambillah hasil pertama dan berikan itu menurut Mitzvah.
Demikian juga, ketika kamu membuka tempayan anggur atau minyak ((atau sesuatu yang baru)), ambillah hasil pertama dan berikanlah kepada ((Rasul- rasul dan kepada)) Nabi – nabi; dan uang dan kain dan setiap harta milik yang kamu punyai, ambillah hasil buah sulung, semampu yang kamu lakukan, dan berikanlah sesuai Mitzvah.
Tetapi berkumpullah kamu sendiri bersama-sama pada setiap satu dari Hari- hari Tuhan ((- Sabat pada saat Torah dibacakan dan pada Hari-hari Raya-)) dan memecah – mecahkan roti, dan mengucap syukur setelah mengakui dosa – dosamu, agar korban persembahan ibadatmu menjadi murni.
Tetapi jangan biarkan orang menyimpan amarah melawan saudaranya atau dia marah terhadap saudaranya yang berkumpul bersama untuk makan perjamuan bersamamu, hingga mereka diperdamaikan, agar korban persembahan ibadatmu tidak menjadi duniawi.
Sebab inilah yang diamanahkan oleh Mar-Yah ((Alaha bagi semua)):
“Di setiap tempat dan tiap waktu, persembahkanlah padaKu korban yang murni; sebab Aku adalah Raja Agung, sabda Mar- Yah, dan NamaKu adalah dasyhat diantara bangsa-bangsa."
Oleh karena itu, kamu harus melantik bagimu sendiri Para Uskup (Mebakkerim) dan Para Diakon (Shamashanim) yang layak bagi Maran, ((dari antara)) orang-orang yang lemah lembut hatinya, dan tidak cinta uang, dan bisa dipercaya dan jujur; karena mereka juga akan melayani kamu pelayanan para nabi dan para guru.”
Oleh karena itu, jangan memandang rendah mereka, sebab mereka adalah orang-orang terhormat bagimu, bersama dengan Nabi-nabi dan Guru-guru. Dan tegurlah satu sama lain – jangan dalam marah, tetapi dalam damai sejahtera, sebagaimana kamu tahu hal itu tertulis dalam Beshura ((Injil)).
Tetapi kepada semua mereka yang hidupnya tercela bermusuhan satu sama lain, jangan perbolehkan mereka berbicara, ataupun jangan ijinkan mereka mendengar sesuatu darimu sampai cukup tenggang waktu mereka untuk bertobat.
Haruslah kamu semua mendaraskan Doa – doa sembahyangmu dan bersedekahlah kamu dan berbuat baik, sebagaimana kamu tahu hal itu diperintahkan dalam Beshura Maran Yeshua ((bar Alaha)).
Jangan biarkan nyala pelitamu padam, ataupun jangan tanggalkan kasutmu; tetapi selalulah siap sedia, sebab kamu tidak tahu waktu Maran akan datang.
Tetapi kamu sendiri haruslah berkumpul ((berjemaah)) sesering mungkin, mencari segala perkara yang perlu bagi jiwamu, sebab seluruh waktu
Ajaran-ajaran diberikan oleh Yeshua Mshikha dikenal sebagai "JALAN" atau “TORAH”. Ketika Yeshua menyebut dirinya sendiri "Jalan dan Kebenaran dan Hidup" Dia TIDAK menjelaskan Konsep Agama Baru. Meskipun, ajarannya, di depan umum difitnah oleh beberapa pemimpin agama sebagai "sekte" (Ibrani, “Minuth”), apa yang dia ajarkan adalah fakta alamiah dan perkembangan kenabian dari Torah yang diberikan oleh Alaha melalui Musa, salah satu dari Nabi-nabi Terbesar. Yeshua mempraktekkan ketaatan dalam Torah Musa – terhadap yang Perintah- perintah Tersurat, mengangkat tinggi-tinggi nilai Torah diatas legalisme yang tidak masuk akal itu ditangan para pemimpin agama di zamanNya (dan bahkan lebih parah lagi). Itulah sebabnya mengapa para pengikut Jalan ini melaksanakan Torah begitu ketat sesuai apa yang diwahyukan kepada Musa, Lalu apa alasannya, jika para pengikut Jalan Sempit ini yang dengan ketat melaksanakan menurut apa yang diwahyukan kepada Musa, sehingga para pemimpin Agama menyebut kita "sekte"?
Yeshua menekankan kasih, pengampunan dan rahmat. yakni penegasan ulang akan jantung Torah Musa, yakni Torah Kasih. Dan kasih, Dia konsisten ajarkan, yaitu ketaatan kepada Perintah-perintah (Mitzvoth ha’Torah).
"Jangan berpikir bahwa Aku datang untuk menghapuskan Torah, atau nabi-nabi: Aku tidak datang untuk menghapuskan, tetapi melaksanakan. Sebab itu sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sampai langit dan bumi lenyap, satu titik atau satu huruf kecil tidak akan dihapuskan dari Torah, sampai semuanya dipenuhi. Oleh karena itu, barang siapa meniadakan satu saja dari yang terkecil Perintah-perintah, dan mengajarkannya kepada manusia begitu, dia akan disebut terkecil dalam Kerajaan Sorga: tetapi barang siapa melakukan dan mengajarkan, perintah yang sama akan disebut besar dalam Kerajaan Sorga. Oleh karena itu, Aku berkata kepadamu, jika kesalehanmu tidak melebihi kesalehan kaum Farisi dan Ahli Kitab, kamu tidak akan masuk kedalam Kerajaan Sorga.” – Besora Mattai 5: 17-20 Peshitta.
Ajaran Yeshua mengenai jalan Alaha:
Kisah Para Rasul 15:29
29 Ada Dua Jalan, (*) satu Jalan Kehidupan dan satu Jalan Kematian, tetapi tentunya ada perbedaan besar diantara kedua jalan ini:
“Kemudian, Jalan Kehidupan, yakni: Pertama, hendaklah kamu mengasihi Alaha yang menciptakanmu; kedua, kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri; dan kamu jangan pernah melakukan kepada orang lain, apa yang kamu sendiri tidak mau orang lain perbuat bagi dirimu sendiri."
Dan inilah ucapan–ucapan pengajaran yakni: ((Hendaklah kamu)) memberkati semua mereka yang mengutuki engkau, dan doakanlah musuh- musuhmu, dan berpuasalah untuk semua mereka yang menganiaya kamu. Sebab apanya yang baik jika kamu hanya mengasihi mereka yang mengasihi kamu? Bukankah Bangsa-bangsa lain juga berbuat hal yang sama? Sebaliknya, kamu harus mengasihi mereka yang membenci kamu; dan janganlah kamu punya musuh."
Berhentilah dari nafsu kedagingan dan hasrat keduniawian. Apa bila ada orang memukul pipi kananmu, berikanlah bagian lainnya juga kepadanya; praktek hidup semacam ini akan menggiring kamu kepada kesempurnaan. Apa bila ada orang menyuruh kamu berjalan satu mil, lebih dari itu berjalanlah dengan dia dua mil. Jika ada orang mengambil jubah luarmu, berikan juga pakaianmu kepadanya. Jika ada orang mengambil milikmu, jangan memintanya kembali sebab apa yang baik bisa kamu lakukan sehubungan dengan pengajaran pertama tadi?
Berilah pada setiap orang yang meminta darimu, dan jangan minta imbalan; sebab kehendak Bapa menginginkan semua orang diberi melalui berkat – berkat yang kita terima sendiri merupakan anugerah pemberian cuma – cuma. Berbahagialah ia yang memberi menurut Mitzvoth; sebab ia tidak bercela; “Terkutuklah dia yang menerima; karena jika orang membutuhkan layaklah menerima, maka dia tidak bersalah; tetapi dia yang menerima pada hal tidak sungguh membutuhkannya, orang semacam ini akan dihukum, mengapa dia mau menerima dan untuk apa, dan, akan dijebloskan kedalam penjara, dia akan diadili menurut perkara yang dia telah perbuat, dan dia tidak akan bebas sampai dia melunasi pembayaran terakhirnya.
Tetapi mengenai perkara ini juga dikatakan, Biarlah telapak tanganmu berkeringat karena menggenggam erat, hingga kamu tahu persis kepada siapa kamu layak berikan.”
Mitzvoth (Perintah – perintah) kedua dari Pengajaran ini yakni:
Jangan melakukan pembunuhan, jangan melakukan perzinahan, jangan melakukan semburit (persetubuhan dengan sesama jenis), jangan melakukan percabulan, jangan mencuri, jangan mempraktekkan ilmu ghaib, jangan mempraktekkan sihir, dan jangan melakukan pembunuhan terhadap bayi dengan menggugurkan kandungan ataupun membunuh bayi yang sudah dilahirkan. Jangan kamu berkeinginan memiliki harta benda tetanggamu.
Jangan kamu menipu diri sendiri, jangan pula kamu bersaksi palsu, jangan berbicara jahat, dan jangan menyimpan rasa dendam.
Jangan bercabang lidah ataupun bercabang pikiran; sebab bercabang lidah adalah perangkap yang menggiring kepada kebinasaanmu.
Janganlah bicaramu bohong, ataupun omong kosong, tetapi hendaklah dipenuhi dengan perbuatan benar.
Janganlah kamu berhasrat memiliki harta benda orang lain, rakus, munafik, ataupun bertingkah laku jahat maupun angkuh. Janganlah kamu bersepakat jahat melawan tetanggamu.
Jangan kamu membenci siapapun; tetapi beberapa diantaranya haruslah kamu nasihati, dan beberapa orang dari mereka kamu harus bawa dalam doa–doamu, dan ada yang lainnya yang kamu harus kasihi lebih dari pada hidupmu sendiri.
Anakku, jauhkanlah dirimu dari setiap yang jahat dan segala aneka macam perbuatan jahat.
Jangan menghidupi kehidupan yang diisi dengan kemarahan, sebab rasa amarah menuntun kepada pembunuhan, jangan pula cemburu ataupun suka bertengkar ataupun gusar; sebab semua perkara ini tidak menjadikan orang menjadi pengikut Mshikha
Anakku, jangan dipenuhi dengan hawa nafsu, sebab hawa nafsu menggiring kepada persetubuhan diluar nikah, jangan pula berbicara kotor dengan tatapan mata melecehkan; karena semua perkara ini menggiring kepada ketidaksetiaan, dan orang semacam ini tidak layak menjadi pengikut Mshikha.
Anakku, jangan terlibat dengan menengking roh-roh jahat karena praktek ini menuntun kepada penyembahan berhala, jangan pula menjadi pemantra ataupun penyembah bintang – bintang dan tanda- tanda ataupun menjadi ahli ilmu ghaib, dan jangan pernah mencari orang yang mempraktekkan hal semacam ini ((atau tetap bergaul erat dengan mereka));
Sebab dari semua ini menuntun kepada penyembahan berhala dan orang semacam ini tidak layak menjadi pengikut Mshikha.”
Anakku, jangan berkata bohong (dusta), karena kebohongan menuntun kepada pencurian, janganlah rakus jangan pula sombong; oleh karena semua perkara ini menuntun kepada pencurian dan tidak menjadikan pengikut Mshikha.
Anakku, jangan suka bergunjing ke sana sini, karena hal ini menuntun kepada penghujatan, jangan pula mau menang sendiri ataupun orang yang suka berangan-angan pikiran jahat; sebab dari semua perkara ini menyebabkan penghujatan berkembang.
Tetapi jadilah penurut yang lembut hati, sebab hanya orang-orang lembut hatinya yang akan mewarisi bumi.”
Sabarlah kamu menanggung kesusahan atas perbuatan sewenang-wenang dan bersikaplah welas asih dan tanpa tipu muslihat dan bersikap damai dan berbuat baik kepada semua orang, selalulah peka terhadap apa yang kamu dengar .
Jangan memegahkan dirimu sendiri, jangan pula mengijinkan dirimu berlagak hebat.
Janganlah kamu berjalan bersama dengan orang yang sombong, tetapi hendaklah kamu tinggal dalam kumpulan mereka yang saleh dan rendah hati.
Apapun cobaan dan kesengsaraan, kamu harus menerimanya demi kebaikanmu sendiri, ketahuilah tidak ada perkara yang terjadi di luar pengetahuan Alaha.
Anakku, kamu harus mengingat orang yang mengajari kamu tentang Sabda Alaha (Divar d’Alaham), siang dan malam, dan haruslah menghormati dia seolah – olah kepada Maran (Tuhan);
Sebab kapan pun dan di mana pun Sabda diucapkan, di situ ada Tuhan hadir.
Lagi pula, setiap hari kamu harus mencari – cari orang yang berjalan sebagai orang – orang kudus, agar kamu bisa mendapatkan kelegaan dalam perkataan – perkataan mereka.
Janganlah kamu menyebabkan perpecahan, justru kamu harus mendamaikan mereka yang bertikai;
Haruslah kamu mengadili dengan adil, dan jangan memihak diantara orang – orang ketika memarahi mereka karena melakukan pelanggaran terhadap Torah.
Jangan kamu ragu untuk bertindak melakukan sesuatu hal yang harus atau tidak.
Jangan didapati tanganmu menerima uang saja sepanjang waktu, melainkan ambillah uang itu dengan tujuan derma.
Jika kamu punya sesuatu, melalui tanganmu kamu harus memberi tebusan bagi dosa-dosamu.
Kamu jangan ragu untuk memberi, jangan jangan pula kamu bersungut- sungut saat kamu memberi; atau kamu harus mengenal siapakah tuan yang baik itu.
Jangan menghindar dari mereka yang sedang membutuhkan pertolongan; sebaiknya, berbagilah sesuatu dengan saudaramu, dan jangan katakan bahwa semua itu milikmu sendiri (karena semua yang baik datangnya dari Bapa).
Sebab jika kamu adalah orang yang ambil bagian dalam hal yang bersifat abadi, terlebih lagi dalam hal urusan yang fana? Jangan lepas tanggungjawab terhadap anakmu perempuan atau anakmu laki-laki; sebaiknya, ajarilah mereka akan rasa hormat mendalam ((rasa takut)) tentang Alaha dari sejak usia muda mereka.
Jangan menyuruh untuk melakukan sesuatu dalam keadaan diselimuti rasa jengkel terhadap hamba-hambamu yang beriman sama kepada Alaha, karena bisa menyebabkan mereka berhenti menghormati Alaha yang sama – sama disembah kedua belah pihak;
Sebab Ia datang bukan untuk memanggil orang menurut penampilan bagian luar, tetapi kepada semua mereka yang Roh (Ruakh ha’Kodesh) telah persiapkan.
Dan kamu para hamba tunduklah kepada tuan – tuanmu sebagai gambar Alaha, dalam kerendahan hati dan rasa takut. Kamu harus memandang hina terhadap semua kemunafikan dan segala sesuatu yang tidak berkenan bagi Mar-Yah (Yahuah Tuhan).
Jangan pernah mengabaikan Mitzvoth Mar-Yah; tetapi peliharalah apa yang engkau telah terima, jangan pula menambahkan di sini dan sana ataupun membuang dari yang ada.
Dalam persekutuan saudara-saudarimu kamu harus mengakui dosa- dosamu, dan kamu jangan pernah mendaraskan doa saat memiliki hati nurani yang jahat.
Inilah Jalan Hidup.
Dan “Jalan Kematian” yakni: Pertama semua perkara ini adalah jahat dan terkutuk: pembunuhan, perzinahan, hawa nafsu kedagingan, percabulan, pencurian, penyembahan berhala, ilmu ghaib, sihir, pemerkosaan, saksi palsu, kemunafikan, hati bercabang, tipu daya, angkuh, moral bejat, mementingkan diri sendiri, kerakusan, bicara kotor, kecemburuan, percaya diri berlebihan, tinggi hati, pamer; penganiaya orang baik, benci kebenaran, cinta dusta, tidak mau tahu akan pahala karena kebajikan, tidak berpaut pada yang baik dan tidak memperlakukan dengan adil, tidak mengambil apa yang baik, tetapi justru yang jahat; bagi mereka ini kelemah - lembutan dan kesabaran jauh dari hati mereka, suka hal yang sia - sia, menuntut balas dendam, tidak menunjukkan belas kasih terhadap orang miskin, tidak membantu orang yang menderita, menolak untuk mengenal Dia yang menciptakan mereka, pembunuh anak-anak, perusak apa yang Alaha ciptakan, mengabaikan ((dengan sengaja)) orang yang butuh pertolongannya, menjerumuskan orang yang dilanda kesusahan berat, menjilat orang kaya, menghakimi tanpa belas kasih terhadap orang miskin, orang – orang pendosa yang tak mau bertobat sama sekali.
Anak-anakku, jauhkanlah dirimu dari semua perkara ini ((dan mereka yang mempraktekkan semua tersebut di atas jangan ada didapati diantara perkumpulanmu)).
Waspadailah jangan ada satu orang pun menyebabkan kamu disesatkan dari Halakha Pengajaran, karena orang yang mengajari kamu kepada kesesatan itu mengakibatkan dirimu sendiri menjauh dari Alaha.
Jikalau kamu mampu memikul seluruh beban dari Mar-Yah, kamu akan menjadi sempurna; tetapi jika kamu tidak mampu melakukan semua apa yang diwajibkan, lakukan saja apa yang mampu kamu perbuat sesuai yang sudah dipelajari.
Dan mengenai makanan, pikullah apa yang kamu bisa pikul; tetapi tolaklah makanan yang sudah dipersembahkan kepada para berhala dengan meneliti rinci sebelumnya; karena ibadat semacam itu dipersembahkan kepada ilah – ilah mati.
Dan mengenai Mikveh, ((kamu harus)) memikveh dalam cara ini: 2. Pertama setelah mengajarkan semua hal ini, mikvehkan dalam nama sang Bapa, dan sang Anak, dan sang Roh Kudus, dalam air hidup ([Naskah Dalin menyebutkan: air diberkati oleh sang Roh Kehidupan]).
Tetapi jika kamu tidak punya air hidup ((diberkati oleh sang Roh)), mikvehkan dalam air lainnya ((lebih baik air dingin)); dan jika kamu tidak bisa melakukannya dalam air dingin, lakukanlah dalam air hangat.
Tetapi apa bila kamu tidak punya keduanya, kucurkanlah air tiga kali di atas kepala dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus ([Naskah Dalin menyebutkan: “Tetapi apa bila tidak ada cukup air, kucurkan sedikit air tiga kali di kepala ...]).
Tetapi, sebelum mikveh biarlah si pemikveh berpuasa, dan juga orang yang mau dimikveh, dan jika bisa siapa saja lainnya yang ada dalam jemaah dari orang yang dimikveh itu; tetapi paling sedikitnya kamu harus menyuruh orang yang hendak dimikveh itu berpuasa satu atau dua hari sebelum mikveh mereka ((diantara terbit dan tenggelam matahari)).”
Tetapi janganlah biarkan puasamu sama dengan ((hari-hari)) para orang munafik, karena mereka berpuasa pada hari kedua Senin dan Kamis. Sebaiknya, ((ini adalah tradisi kita)) berpuasa pada hari Rabu dan Erev Sabat. ((Dan sebisa mungkin, pada hari Rabu kamu harus berpuasa dari bahan mengandung susu hewani dan pada hari Jumat kamu harus berpuasa dari bahan yang mengandung daging. Puasa kita adalah dari terbitnya dan tenggelamnya matahari)).”
Jangan berdoa seperti orang munafik lakukan, sebaiknya ((kamu haruslah berdoa)) seperti Yeshua perintahkan dalam InjilNya, dalam cara ini: “Bapa kami di Sorga, dikuduskanlah NamaMu. Datanglah KerajaanMu. Jadilah kehendakMu, sebagaimana di Sorga, demikian juga kiranya di bumi. Berikanlah kami roti kebutuhan kami hari ini. Ampunilah pelanggaran- pelanggaran kami, sebagaimana halnya kami mengampuni mereka yang bersalah kepada kami. Dan jangan biarkan kami dibawa kedalam pencobaan, tetapi lepaskan kami dari si jahat. Sebab Engkaulah yang empunya Kerajaan, kuasa, dan kemuliaan selama – lamanya. Amin.
Kamu harus mengucapkan doa ini tiga kali sehari sebagaimana Maran telah ajarkan. ([Naskah Dalin tidak berisi ayat ini].
Sekarang mengenai Qurbana, ucapkanlah rasa syukur dalam cara berikut ini. Pertama, mengenai Cawan:
“Kami bersyukur kepadaMu, ya Bapa kami, untuk tanaman anggur Kudus Daud hambaMu ((dan memberi hidup)), yang Engkau telah anugerahkan kepada kami melalui Yeshua hambaMu; kepadaMulah kemuliaan selama- lamanya.”
Dan mengenai Roti terpecah-pecah ((memberi ucapan syukur)): “Kami mengucap syukur kepadaMu, ya Bapa kami, sebab hidup dan pengetahuan yang Engkau telah anugerahkan kepada kami melalui Yeshua hambaMu; kepadaMulah kemuliaan selama - lamanya.
Bahkan sewaktu roti ini tercerai berai terserak – serak melintasi bukit – bukit, dan dikumpulkan bersama dan menjadi satu ketul, dengan demikian biarlah Jemaat KudusMu disatukan kembali bersama dari ujung – ujung bumi kedalam KerajaanMu; karena Engkaulah yang empunya kemuliaan dan kuasa melalui Yeshua Mshikha selama – lamanya.
Tetapi jangan ijinkan orang makan atau minum Qurbana, jika mereka tidak dimikveh dalam nama dari Maran; karena hal ini juga Yeshua berkata, "Jangan kalungkan perhiasan-perhiasan kudus pada anjing-anjing." ((Sebagai gantinya, berilah mereka yang belum dimikveh dalam nama dari Maran suatu roti kudus yang telah dipersiapkan untuk makan petang berikutnya))
Tetapi setelah Perjamuan Qurbana, ((kamu harus)) mengucapkan syukur kepada sang Bapa di sorga dalam cara ini: Kami bersyukur kepadaMu, sang Bapa yang kudus dan sorgawi, karena Nama KudusMu yang Engkau semayamkan dalam hati kami, dan bagi pengetahuan dan iman dan keabadian, yang Engkau anugerahkan kepada kami melalui hambaMu Yeshua; kepadaMulah kemuliaan selama-lamanya. Sebelum semuanya kami mengucap syukur kepadaMu dan mengakui Engkau sebagai El-Shaddai; kepadaMulah kemuliaan selama – lamanya.
Ingatlah, Mar-Yah, JemaatMu, lepaskanlah umatMu dari semua yang jahat dan sempurnakanlah umatMu dalam kasihMu, dan kumpulkanlah jemaatMu dari empat mata penjuru angin, kuduskanlah bagi KerajaanMu yang Engkau telah sediakan bagi umatMu; sebab Engkaulah yang empunya kuasa dan kemuliaan selama – lamanya. ((Dan umat dalam jemaah harus berkata, Amin)).
Biarlah anugerah datang, dan biarlah dunia ini lenyap. Hosanna bagi Alaha dari Daud!
Jikalau ada orang kudus, biarlah dia datang; jikalau ada orang yang tidak ((kudus)), biarlah dia bertobat. Maranatha. Amin.”
Kamu harus memperkenankan Nabi – nabi mendaraskan ucapan syukur sebanyak yang mereka kehendaki.
Oleh karena itu, siapapun, yang datang dan mengajarkan kepadamu semua perkara ini sesuai dengan apa yang kami telah tuliskan kepadamu ((seperti yang telah disampaikan sebelum kepada orang – orang lain)), terimalah dia.
Tetapi jika guru itu sendiri menyimpang dan mengajarkan ajaran lain yang bertentangan kepada pengajaran ini, jangan dengarkan dia.
Tetapi jika dia mengajarkan dalam suatu perkara yang meningkatkan kesalehan dan pengetahuan tentang Mar-Yah (diantara kamu dan lainnya)), terimalah dia selayaknya Maran.
Tetapi mengenai Rasul – rasul dan Nabi – nabi, bertingkah laku menurut ketetapan Injil.
Biarlah setiap Rasul yang datang kepadamu diterima selayaknya sebagai Maran.
Tetapi ia tidak boleh tinggal dalam rumahmu lebih dari satu atau dua hari jika ada suatu keperluan. Tetapi jika dia tinggal tiga hari, hal itu bisa jadi ia nabi palsu.
Dan ketika Rasul berangkat pergi ((dari perkumpulanmu)), jangan ia membawa apapun, kecuali sejumlah roti secukupnya untuk tenggang waktu yang ia butuhkan untuk mendapatkan tempat menginap. Jika ia meminta uang, itu menunjukkan bahwa ia nabi palsu.
Dan kamu jangan mencobai atau menghakimi Nabi yang bernubuat dalam Roh; sebab setiap dosa akan diampuni, tetapi dosa ini tidak akan diampuni ((dan Mshikha saja yang akan menuntut pertanggungjawaban untuk perbuatannya yang salah itu)).
Tetapi tidak setiap orang yang bernubuat dalam Roh adalah seorang nabi; tetapi hanya jika ia berpegang pada Halakha d’ Mshikha.
Oleh karena itu, nabi palsu dan Nabi ((yang benar)) akan dikenali melalui tingkah laku hidup mereka.
Dan setiap nabi yang meminta jamuan makan saat dalam Roh tidak ((menjadi)) yang pertama dari jamuan itu ((di meja)), kecuali ia sungguh nabi palsu.
Dan setiap nabi ((Rasul atau)) yang mengajarkan kebenaran, tetapi tidak berjalan menurut pada apa yang ia ajarkan, ia adalah nabi palsu.
Dan setiap nabi, terbukti benar, bertugas melayani keghaiban Jemaat dalam dunia, tidak mengajarkan kepada orang – orang lain untuk melakukan apa yang dia sendiri lakukan, janganlah ia dihakimi diantaramu, sebab dengan Alaha ia sudah berada pada penghakimanNya; karena hal yang demikian itu juga terjadi pada nabi – nabi dahulu kala.
Tetapi siapa pun yang berkata, saat bernubuat atau berkata – kata dalam Roh, "berilah aku uang", atau meminta sesuatu yang lainnya (sebagai pembayaran karena pengajarannya)), janganlah kamu dengarkan dia. Tetapi jika ia mengatakan kepadamu untuk memberi demi orang – orang lain yang dalam keadaan membutuhkan, jangan ada orang menghakimi ia ((sebab ia digerakkan oleh Roh untuk berkata-kata)).
Kamu harus menerima setiap orang yang datang dalam Nama Maran, dan selidiki dan kenali dia setelah itu; agar kamu mendapatkan pemahaman kiri dan kanan.
Jika ia yang datang adalah musafir dengan jalan kaki, bantulah dia ((dengan semua kebutuhan)) sejauh kamu mampu lakukan; tetapi dia jangan tinggal bersamamu lebih dari dua atau tiga hari, jika dibutuhkan.
Tetapi jika dia ingin tinggal bersamamu, dan memiliki keahlian, biarlah dia bekerja untuk memperoleh makanan dan penginapannya. Tetapi jika dia tidak punya keahlian, menurut pemahamanmu, lihatlah perkara itu, sebagai seorang pengikut Mshikha, dia jangan tinggal bersamamu tanpa bekerja. Dia tidak harus diupah, tetapi makanan dan penginapannya sudah sepadan ((pembayaran)) baginya.
Tetapi jika dia menolak untuk mengerjakan bagiannya dan mengeluh karena dia tidak menerima uang, dia sedang mencari keuntungan dari Mshikha. Perhatikanlah dengan teliti agar kamu menghindari diri dari orang – orang semacam ini.
Tetapi setiap Rasul yang benar atau nabi yang mau tinggal bersamamu atau dalam kumpulanmu dukungannya berharga. Pengajaran – pengajaran dari Rasul yang benar atau nabi akan menjadi pekerjaan mereka jika mereka tidak memiliki keahlian khusus. Begitu juga seorang guru yang benar dirinya sendiri adalah berguna, sebagai pekerja, dan bantuannya.
Oleh karena itu, setiap buah sulung, dari hasil anggur perasan dan hasil pengirikan dari biji-bijian, sapi dan domba, kamu harus bawa dan berikan kepada nabi – nabi, karena mereka itu adalah imam – imam besarmu dibawah Mshikha.
Tetapi jika kamu tidak punya nabi, berikanlah apa yang kamu mampu berikan kepada orang miskin ((kamu kenal mereka adalah orang-orang tak berpunya)).
Jika kamu membuat sejumlah adonan tepung, ambillah hasil pertama dan berikan itu menurut Mitzvah.
Demikian juga, ketika kamu membuka tempayan anggur atau minyak ((atau sesuatu yang baru)), ambillah hasil pertama dan berikanlah kepada ((Rasul- rasul dan kepada)) Nabi – nabi; dan uang dan kain dan setiap harta milik yang kamu punyai, ambillah hasil buah sulung, semampu yang kamu lakukan, dan berikanlah sesuai Mitzvah.
Tetapi berkumpullah kamu sendiri bersama-sama pada setiap satu dari Hari- hari Tuhan ((- Sabat pada saat Torah dibacakan dan pada Hari-hari Raya-)) dan memecah – mecahkan roti, dan mengucap syukur setelah mengakui dosa – dosamu, agar korban persembahan ibadatmu menjadi murni.
Tetapi jangan biarkan orang menyimpan amarah melawan saudaranya atau dia marah terhadap saudaranya yang berkumpul bersama untuk makan perjamuan bersamamu, hingga mereka diperdamaikan, agar korban persembahan ibadatmu tidak menjadi duniawi.
Sebab inilah yang diamanahkan oleh Mar-Yah ((Alaha bagi semua)):
“Di setiap tempat dan tiap waktu, persembahkanlah padaKu korban yang murni; sebab Aku adalah Raja Agung, sabda Mar- Yah, dan NamaKu adalah dasyhat diantara bangsa-bangsa."
Oleh karena itu, kamu harus melantik bagimu sendiri Para Uskup (Mebakkerim) dan Para Diakon (Shamashanim) yang layak bagi Maran, ((dari antara)) orang-orang yang lemah lembut hatinya, dan tidak cinta uang, dan bisa dipercaya dan jujur; karena mereka juga akan melayani kamu pelayanan para nabi dan para guru.”
Oleh karena itu, jangan memandang rendah mereka, sebab mereka adalah orang-orang terhormat bagimu, bersama dengan Nabi-nabi dan Guru-guru. Dan tegurlah satu sama lain – jangan dalam marah, tetapi dalam damai sejahtera, sebagaimana kamu tahu hal itu tertulis dalam Beshura ((Injil)).
Tetapi kepada semua mereka yang hidupnya tercela bermusuhan satu sama lain, jangan perbolehkan mereka berbicara, ataupun jangan ijinkan mereka mendengar sesuatu darimu sampai cukup tenggang waktu mereka untuk bertobat.
Haruslah kamu semua mendaraskan Doa – doa sembahyangmu dan bersedekahlah kamu dan berbuat baik, sebagaimana kamu tahu hal itu diperintahkan dalam Beshura Maran Yeshua ((bar Alaha)).
Jangan biarkan nyala pelitamu padam, ataupun jangan tanggalkan kasutmu; tetapi selalulah siap sedia, sebab kamu tidak tahu waktu Maran akan datang.
Tetapi kamu sendiri haruslah berkumpul ((berjemaah)) sesering mungkin, mencari segala perkara yang perlu bagi jiwamu, sebab seluruh waktu
Elu Ha Ehad- SERSAN MAYOR
-
Posts : 341
Kepercayaan : Islam
Join date : 06.12.12
Reputation : 16
Re: Yohanes 14: 6 Ayat kebanggan kristen
perjalanan imanmu tidak akan bermanfaat bagimu jika kamu tidak sempurna dalam Jalan Hidup pada akhir zaman.
Sebab pada akhir zaman banyak Nabi-nabi Palsu dan banyak yang berbuat penyelewengan akan semakin berkali lipat jumlahnya ((seluruh bumi)), dan beberapa dari domba-domba itu akan mendatangi serigala-serigala, dan kasih orang akan berbalik menjadi kebencian;
Sebab pada waktu itu pelanggaran terhadap hukum semakin bertambah, mereka akan membenci dan menganiaya dan mengkhianati satu sama lain, dan kemudian si Jahat akan muncul dan mengaku menjadi "Anak Alaha", dan ia akan memperlihatkan tanda-tanda dan berbagai keajaiban,
Dan bumi akan jatuh kedalam genggaman tangannya, dan ia akan melakukan perkara-perkara tidak senonoh yang belum pernah terjadi sejak awal dunia ini.
Kemudian semua umat manusia akan masuk dalam api pencobaan, dan banyak orang akan tersandung jatuh dan akan binasa;
Tetapi mereka yang bertahan dalam iman mereka akan diselamatkan dari kutuk itu sendiri.
Dan kemudian akan muncul tanda-tanda Kebenaran: pertama, Tanda Pancaran di langit, kemudian Tanda Bunyi Shofar.
Dan ketiga, Kebangkitan Orang Mati, namun belum semua ((sebab orang- orang saleh akan naik pertama kali)), dan sebagaimana perkara itu disebutkan:
"Maran akan datang dan semua orang-orang kudusNya bersama Dia.”
Kemudian dunia akan melihat Mar-Yah Yeshua datang di awan-awan langit. Tetaplah engkau berpegang teguh dalam Maran.
Sebab pada akhir zaman banyak Nabi-nabi Palsu dan banyak yang berbuat penyelewengan akan semakin berkali lipat jumlahnya ((seluruh bumi)), dan beberapa dari domba-domba itu akan mendatangi serigala-serigala, dan kasih orang akan berbalik menjadi kebencian;
Sebab pada waktu itu pelanggaran terhadap hukum semakin bertambah, mereka akan membenci dan menganiaya dan mengkhianati satu sama lain, dan kemudian si Jahat akan muncul dan mengaku menjadi "Anak Alaha", dan ia akan memperlihatkan tanda-tanda dan berbagai keajaiban,
Dan bumi akan jatuh kedalam genggaman tangannya, dan ia akan melakukan perkara-perkara tidak senonoh yang belum pernah terjadi sejak awal dunia ini.
Kemudian semua umat manusia akan masuk dalam api pencobaan, dan banyak orang akan tersandung jatuh dan akan binasa;
Tetapi mereka yang bertahan dalam iman mereka akan diselamatkan dari kutuk itu sendiri.
Dan kemudian akan muncul tanda-tanda Kebenaran: pertama, Tanda Pancaran di langit, kemudian Tanda Bunyi Shofar.
Dan ketiga, Kebangkitan Orang Mati, namun belum semua ((sebab orang- orang saleh akan naik pertama kali)), dan sebagaimana perkara itu disebutkan:
"Maran akan datang dan semua orang-orang kudusNya bersama Dia.”
Kemudian dunia akan melihat Mar-Yah Yeshua datang di awan-awan langit. Tetaplah engkau berpegang teguh dalam Maran.
Elu Ha Ehad- SERSAN MAYOR
-
Posts : 341
Kepercayaan : Islam
Join date : 06.12.12
Reputation : 16
Re: Yohanes 14: 6 Ayat kebanggan kristen
klakep....gak bisa ngomong2 lagi..
gusti_bara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 628
Location : braling
Join date : 12.08.12
Reputation : 19
Re: Yohanes 14: 6 Ayat kebanggan kristen
Untunglah aku terhindar angan2n palsu dapet 70an perawan setelah mati.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Similar topics
» Pembela Kristen:menjawab tentang "ayat miras"
» MENURUT ZOMBIE KRISTEN AYAT GENESIS 9:18 - 29 MENGAJARKAN PERBUDAKAN DAN KOLONIALISASI
» Balasan utk Kristen yg Ngejek Muhammad Pedofilia: Paus Yohanes Paulus II, Santo Pelindung Pedofilia
» bukti injil yohanes tdk ditulis oleh yohanes anak murid yesus
» Ayat-ayat Bantahan terhadap Trinitas,berdasarkan Al qur'an, Tanakh, dan Injil
» MENURUT ZOMBIE KRISTEN AYAT GENESIS 9:18 - 29 MENGAJARKAN PERBUDAKAN DAN KOLONIALISASI
» Balasan utk Kristen yg Ngejek Muhammad Pedofilia: Paus Yohanes Paulus II, Santo Pelindung Pedofilia
» bukti injil yohanes tdk ditulis oleh yohanes anak murid yesus
» Ayat-ayat Bantahan terhadap Trinitas,berdasarkan Al qur'an, Tanakh, dan Injil
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik