polisi menjadi buruan..

Kepolisian terus memburu pelaku penembakan dan berupaya membongkar motif penembakan dua anggota polisi di Pondok Aren, Tangerang.
Oegroseno mengatakan, peristiwa penembakan tersebut memiliki kaitan dengan beberapa peristiwa teror lainnya.

"Jadi mohon rekan-rekan jangan dikaitkan dengan satu motif saja, tapi dikaitkan dengan beberapa motif," pungkas Jenderal Polisi Bintang Tiga itu.

http://news.okezone.com/read/2013/09/03/337/859709/polri-tak-ingin-terjebak-pada-identitas-pelaku-penembakan-polisi

*******
Pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo menyebut dua terduga penembak anggota polisi yakni Nurul Haq dan Hendi Albar, merupakan pelaku teror lama. Bahkan menurut Mardigu, keduanya sudah masuk daftar pencarian orang sebelum melakukan penembakan terhadap anggota polisi.

"Mereka buron karena ikut pelatihan teroris di Cimahi dan Ciamis dari 2009 sampai 2012, sekitar sembilan kali pelatihan," kata Mardigu saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 September 2013.

http://www.tempo.co/read/news/2013/09/01/064509233/Pengamat-Penembak-Polisi-Pelaku-Teror-Lama

********
mungkin terlalu awal untuk menyatakan bahwa teoris mengalihkan sasaran ke aparat karena balas dendam terhadap densus 88..penembakan salah sasaran di mojokerto=>

Polisi mendalami motif penembakan Fahmi (29), yang diduga salah sasaran saat 2 pelaku mencari keberadaan Brigadir Fadly. Pasalnya ada dugaan kedua pelaku disuruh untuk mengeksekusi Brigadir Fadly.

http://news.detik.com/surabaya/read/2013/09/02/124329/2346815/475/polisi-dalami-motif-penembakan-di-mojokerto-diduga-salah-sasaran

entahlah..apa yang mau harus dikatakan bila aparat uda menjadi target teror..

padahal polisinya muslim..
tapi mungkin dinilai tidak/kurang kafah..
sehingga dianggap merintangi jihad di jalan alloh..

masalah yang ditembak dan penembak adalah muslim yah itu urusan ktp mereka..lha wong sayah gak tau kadar wal pemahaman mereka ttg islam yah kan gak bisa gegabah vonis itu salah dan ini benar..

yang pasti menjadi dugaan sayah adalah polisi sekarang gak nyenyak makan dan gak tenang tidur..besok dia bisa mati ala buruan densus boleh jadi uda tumbuh di mental mereka..
pemburu teroris dihantui oleh teror..dan pelaku juga bisa siapa ajah..sesama polisi atow militer atow teroris atow kriminalis..siafa tau?

so far pelakunya teroris/muslim..
so far polisinya yang kamu salahkan..

polisi jadi buruan teroris itu wajar kalow dikaitkan dengan balas dendam karena aksi densus yang ngawur wal asal nyablak..
teroris ditumpas habis pun gak jadi masalah tetapi prosedurnyah itu loh..

lha terorisnya pilih melawan bahkan mati demi ilahnya..
mosok densusnya suruh kek nangkap ayam

lha itu masalahanyah..karena densus selalu ber-rambo yah kan pantas kalow teroris jadi teror buat polisi..dikepung 36 jam/hari kan teorisnyah juga bisa nyerah atow mati lemas..dan densus bisa bantu rating tv..

Ini saatnya institusi polisi harus introspeksi kenapa sekarang mereka jadi sasaran. Ada perubahan dari pemburu menjadi yang diburu...Eksekutor menjadi yang dieksekusi...nah lho siapa yang salah?
Jika bicara yang bersalah/terdakwa disini apakah polisi atau teroris?
Polisi bersalah karena asal bunuh orang yang dicurigai teroris padahal belum tentu teroris karena baru dicurigai...

teroris uda pasti salah kalow selama ini yang jadi sasaran itu fasum/tempat ibadah..dan teroris merasa benar dengan meneror polisi,lalu apakah teror atas polisi ini bisa dibenarkan dalam pandangan syari?

dan menurut sayah,kalow teror polisi ini adalah aksi balas dendam yah apa bener balas dendam itu boleh?

jadi inget pelm pembru yang diburu..... mungkin itu yang sedang terjadi sekarang, kita sebagai penonton cukup menikmati pertunjukan ajah... karena yang dulu diburu mungkin merasakan betapa susahnya dan penderitaannya, bahakan harus mati sebelum sempat ada pembelaan dan bahkan di dor sebelum jadi tersangka....

Saya pikir ... bukan baru sekarang polisi dapat teror (dalam bentuk apapun).
Setelah reformasi (masih inget setelah kerusuhan Mei 98) .... sudah pasti banyak yang beda dengan orba ...
Jaman Orba ... masyarakat masih dilarang untuk protes ... sekarang yang ada adalah "demokrasi" (yang keblinger kalau menurut saya) ...

Waktu peristiwa 98 pun polisi sempat jadi lawan mahasiswa krn menghalang2i mahasiswa demo ...
Sekarangpun ... dari sekian banyak demo2, unjuk rasa, konflik masyarakat dsb ... polisi selalu ada

Urusan meneror2 polisi bukan cuma dari teroris ... orang yang sakit hati karena kena tilang pun bisa meneror dengan cara apapun (telepon gelap, surat kaleng, ancaman langsung pada keluarga, dsb)

Tapi memang hanya mereka yang ngerti senjata api yang bisa melawan polisi dengan senjata .... dan mereka bisa teroris, tni, gembong narkoba, atau preman ...

untuk yang biru diatas (plus polisi itu sendiri) ... sepertinya mereka juga sadar konsekuensi nya .... ingin jadi polisi artinya sudah harus siap bahwa satu kaki sedang menginjak kubur - begitu juga bagi yang biru lainnya ...

Tapi pandangan saya .... melawan aparat yang sah (tni atau polisi) ... adalah percuma (bahkan bodoh) dan ga akan memberi pengaruh apapun ...

Apakah dengan membunuh polisi ... lalu polri jadi takut ?? ga mungkin lah ... yang ada malah tambah memberi kesempatan bagi mereka (polri) untuk semakin memburu siapapun yang mereka curigai ... kenapa ??

1. yang mati hanya 1 atau 2 polisi ... dan seperti saya bilang ... bila ingin jadi polisi memang sudah harus siap mati ...
2. keluarga korban akan kehilangan sumber pencari nafkah ... trus memang kenapa ?? ... semua polisi yang mati dalam tugas ... keluarganya akan disantuni sampai anak mereka S1 ... darimana duitnya ?? ya dari APBN ...
3. bandingkan bila kemudian pelaku tertangkap, diburu, terbunuh, atau malah polisi bisa dapat banyak informasi dr si pelaku .... tambah enak polisi nangkep2in tersangka, tertuduh, keluarga atau kerabat mereka sendiri ... >> lalu apa yang bisa dilakukan yang merah ?? ya cuma bisa sakit hati lagi ...

abu hanan wrote:lha itu masalahanyah..karena densus selalu ber-rambo yah kan pantas kalow teroris jadi teror buat polisi..dikepung 36 jam/hari kan teorisnyah juga bisa nyerah atow mati lemas..dan densus bisa bantu rating tv..

lha kenapa gak terorisnya nyerah baik-baik?
kalau sudah dikepung..

Ibnu Sabil wrote:Ini saatnya institusi polisi harus introspeksi kenapa sekarang mereka jadi sasaran. Ada perubahan dari pemburu menjadi yang diburu...Eksekutor menjadi yang dieksekusi...nah lho siapa yang salah?
Jika bicara yang bersalah/terdakwa disini apakah polisi atau teroris?
Polisi bersalah karena asal bunuh orang yang dicurigai teroris padahal belum tentu teroris karena baru dicurigai...

kalau gak melawan pasti gak didor

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:Ini saatnya institusi polisi harus introspeksi kenapa sekarang mereka jadi sasaran. Ada perubahan dari pemburu menjadi yang diburu...Eksekutor menjadi yang dieksekusi...nah lho siapa yang salah?
Jika bicara yang bersalah/terdakwa disini apakah polisi atau teroris?
Polisi bersalah karena asal bunuh orang yang dicurigai teroris padahal belum tentu teroris karena baru dicurigai...

kalau gak melawan pasti gak didor

Melawan atau tidak melawan, apakah tidak ada cara lain? Dari segi jumlah tentunya polisi lebih banyak (1 tersangka vs 1 peleton polisi apakah seimbang?)

Yang pasti ada rasa ketakutan yang berlebihan dari polisi tsb, atau memang ada suatu target harus bunuh berapa tersangka / bulan? Ini baru prasangka loh.. 

Ibnu Sabil wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:Ini saatnya institusi polisi harus introspeksi kenapa sekarang mereka jadi sasaran. Ada perubahan dari pemburu menjadi yang diburu...Eksekutor menjadi yang dieksekusi...nah lho siapa yang salah?
Jika bicara yang bersalah/terdakwa disini apakah polisi atau teroris?
Polisi bersalah karena asal bunuh orang yang dicurigai teroris padahal belum tentu teroris karena baru dicurigai...

kalau gak melawan pasti gak didor

Melawan atau tidak melawan, apakah tidak ada cara lain? Dari segi jumlah tentunya polisi lebih banyak (1 tersangka vs 1 peleton polisi apakah seimbang?)

Yang pasti ada rasa ketakutan yang berlebihan dari polisi tsb, atau memang ada suatu target harus bunuh berapa tersangka / bulan? Ini baru prasangka loh.. 

cara terbaiknya..
terorinya menyerahkan diri baik-baik kalau sudah dikepung
pasti tidak didor; bahkan kalau perlu sebelum diburu dan dikepung sudah menyerahkan diri
dan membantu polisi mengungkap jaringan terorisnya..
damailah indonesia...

mbedee wrote:Tapi memang hanya mereka yang ngerti senjata api yang bisa melawan polisi dengan senjata .... dan mereka bisa teroris, tni, gembong narkoba, atau preman ...

dan siapapun itu akan dapat meniru cara2 yang ada di pelem atow kebiasaan2 tertentu para pemegang senjata..untuk sementara ada nama,abu robban,sebagai terduga nah kemunculan satu nama ini mengkhawatirkan karena ybs mungkin tidak melakukan karena dicatut/disebut dalam konteks "wacana" maka sekalian nyelam daripada kepalang basah yang artinyah abu robban cs bisa berbuat lebih dari yang ada di benak kita..

abu robban
abu hanan

kok mirip?

pantesan..
ndukung habis-habisan sembari mbunuh karakter polisi
utamanya densus 88
 

SEGOROWEDI wrote:
pantesan..
ndukung habis-habisan sembari mbunuh karakter polisi
utamanya densus 88
 

amfelop deh..kemiripan nama ajah kok dikaitkan?karakter polisi dan densus gak perlu sayah bunuh karena mereka uda gali kubur sendiri..sayah cuman bantu percepatan ajah kok  

gak ada yang anti densus
selain abu cs
 

Mau polisi atau densus yang pasti yang salah bukan institusinya...yang jadi sorotan ya cara kerjanya saja yang asal. Asal comot, asal dor, asal stop ya pokoke asal-asalan.
Tanggal 10 kemarin nambah satu polisi lagi wa....

saya kira gak asal-asalan..
mereka tentu punya data, fakta, dan alasan yang kuat

Jadi berdasarkan alasan2 diatas bisa dibenarkan menurut anda?
Ada pertanyaan lagi apakah data dan fakta tersebut valid maaf maksud saya tanpa adanya rekayasa?? Saya yakin anda juga....
Cuma institusi yang bersangkutan saja yg mengetahui bukan.

Hasil dilapangan menjadikan bukti dan kiranya beberapa kejadian diatas bisa menjadi contoh dari hasil utak-atik data dan fakta atau rekayasa tadi.

teroris kan punya dokumen yang sudah di sita polisi..
ditambah keterangan-keterangan para terois yang ditangkap..
serta informasi-nformasi inteligen..
semua dipelajari dan dianalisa, tentunya valid

Anda bilang valid dan bisa mempercayai itu krn belum diposisikan sebagai korban, saat ini posisi anda sebagai penonton.
Bagaimana apabila posisi anda saya balik jadi korban...bisakah anda menerima ke valid an tsb. tentunya tidak bukan? Apa pendapat sampeyan dgn posisi ini?

SEGOROWEDI wrote:
gak ada yang anti densus
selain abu cs