Ratusan warga Buddha Myanmar bakar rumah milik warga muslim
Halaman 1 dari 1 • Share
Ratusan warga Buddha Myanmar bakar rumah milik warga muslim
http://www.merdeka.com/dunia/ratusan-warga-buddha-myanmar-bakar-rumah-milik-warga-muslim.html
Ratusan warga Buddha Myanmar bakar rumah milik warga muslim
Ratusan warga Buddha sambil membawa tongkat dan pedang kemarin mengamuk di sebuah desa di barat laut Myanmar dan membakar puluhan rumah serta toko, setelah adanya desas-desus menyebut seorang perempuan muda dilecehkan oleh seorang pria muslim.
Tidak ada yang terluka akibat serangan itu. Ini menjadi kasus kekerasan sektarian terbaru yang menimpa negara mayoritas beragama Buddha itu, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Ahad (25/8).
Seorang perwira polisi tidak disebutkan namanya mengatakan kerusuhan selama beberapa jam di daerah Htan Gone, sekitar 16 km sebelah selatan Kota Kantbalu di Wilayah Sagaing, itu dimulai pada Sabtu malam, setelah kerumunan massa mengelilingi sebuah kantor polisi, menuntut tersangka penyerangan diserahkan.
Stasiun televisi pemerintah melaporkan sekitar 42 rumah dan 15 toko, di mana sebagian besar milik warga muslim, dibakar dan dihancurkan sebelum pasukan keamanan menembakkan senjata ke udara untuk membubarkan massa pada Minggu dini hari kemarin.
Aung San, seorang warga muslim, yang rumahnya turut terbakar dalam kerusuhan di Htan Gone mengatakan massa menyerbu ke desanya sambil membawa pedang dan tombak, menyanyikan lagu kebangsaan dan mulai menghancurkan toko serta membakar rumah-rumah.
"Polisi berteriak kepada massa untuk membubarkan diri, tapi tidak mengambil tindakan serius," ujar dia. Aung San, yang tinggal bersama orang tuanya, yang kini telah berusia 70-an tahun itu mengatakan keluarganya terpaksa melarikan diri.
"Kami harus menyembunyikan orang tua dan dua saudara perempuan saya di sebuah pemakaman sebelum massa membakar rumah kami. Kami kemudian mengungsi ke sebuah sekolah Islam kemarin," lanjut pria 48 tahun itu.
Negara dengan populasi penduduk sekitar 60 juta jiwa itu kini tengah bergulat dengan kekerasan sektarian sejak penguasa militer menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintahan sipil pada 2011 lalu.
Kerusuhan sektarian, yang telah menewaskan lebih dari 250 orang dan menyebabkan 140 ribu orang lainnya mengungsi, meletup pada tahun lalu di sebelah barat Negara Bagian Rakhine, di mana umat Buddha menuduh komunitas muslim Rohingya secara ilegal memasuki Myanmar dan melakukan pelanggaran di tanah mereka.
Kekerasan dengan skala yang lebih kecil namun tetap mematikan telah menyebar ke beberapa wilayah lain di Myanmar pada tahun ini, dan memicu adanya prasangka kekerasan terhadap kaum minoritas muslim, dan mengancam sebuah transisi menuju demokrasi di Myanmar. Hampir semua korban merupakan warga muslim.
Ratusan warga Buddha Myanmar bakar rumah milik warga muslim
Ratusan warga Buddha sambil membawa tongkat dan pedang kemarin mengamuk di sebuah desa di barat laut Myanmar dan membakar puluhan rumah serta toko, setelah adanya desas-desus menyebut seorang perempuan muda dilecehkan oleh seorang pria muslim.
Tidak ada yang terluka akibat serangan itu. Ini menjadi kasus kekerasan sektarian terbaru yang menimpa negara mayoritas beragama Buddha itu, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Ahad (25/8).
Seorang perwira polisi tidak disebutkan namanya mengatakan kerusuhan selama beberapa jam di daerah Htan Gone, sekitar 16 km sebelah selatan Kota Kantbalu di Wilayah Sagaing, itu dimulai pada Sabtu malam, setelah kerumunan massa mengelilingi sebuah kantor polisi, menuntut tersangka penyerangan diserahkan.
Stasiun televisi pemerintah melaporkan sekitar 42 rumah dan 15 toko, di mana sebagian besar milik warga muslim, dibakar dan dihancurkan sebelum pasukan keamanan menembakkan senjata ke udara untuk membubarkan massa pada Minggu dini hari kemarin.
Aung San, seorang warga muslim, yang rumahnya turut terbakar dalam kerusuhan di Htan Gone mengatakan massa menyerbu ke desanya sambil membawa pedang dan tombak, menyanyikan lagu kebangsaan dan mulai menghancurkan toko serta membakar rumah-rumah.
"Polisi berteriak kepada massa untuk membubarkan diri, tapi tidak mengambil tindakan serius," ujar dia. Aung San, yang tinggal bersama orang tuanya, yang kini telah berusia 70-an tahun itu mengatakan keluarganya terpaksa melarikan diri.
"Kami harus menyembunyikan orang tua dan dua saudara perempuan saya di sebuah pemakaman sebelum massa membakar rumah kami. Kami kemudian mengungsi ke sebuah sekolah Islam kemarin," lanjut pria 48 tahun itu.
Negara dengan populasi penduduk sekitar 60 juta jiwa itu kini tengah bergulat dengan kekerasan sektarian sejak penguasa militer menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintahan sipil pada 2011 lalu.
Kerusuhan sektarian, yang telah menewaskan lebih dari 250 orang dan menyebabkan 140 ribu orang lainnya mengungsi, meletup pada tahun lalu di sebelah barat Negara Bagian Rakhine, di mana umat Buddha menuduh komunitas muslim Rohingya secara ilegal memasuki Myanmar dan melakukan pelanggaran di tanah mereka.
Kekerasan dengan skala yang lebih kecil namun tetap mematikan telah menyebar ke beberapa wilayah lain di Myanmar pada tahun ini, dan memicu adanya prasangka kekerasan terhadap kaum minoritas muslim, dan mengancam sebuah transisi menuju demokrasi di Myanmar. Hampir semua korban merupakan warga muslim.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Similar topics
» Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
» Ratusan Warga Afganistan Puji Penyerang Charlie
» Perempuan Muslim Dihukum Kerja Paksa di Myanmar
» Protes anti-Islam meledak di London
» Rumah Ditinggal Pergi ke Gereja, Nasib Jadi Apes
» Ratusan Warga Afganistan Puji Penyerang Charlie
» Perempuan Muslim Dihukum Kerja Paksa di Myanmar
» Protes anti-Islam meledak di London
» Rumah Ditinggal Pergi ke Gereja, Nasib Jadi Apes
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik