selayang pandang tentang saudi arabia
Halaman 1 dari 1 • Share
selayang pandang tentang saudi arabia
Saudi Arabia dewasa ini berbentuk negara kerajaan. Negeri ini memiliki catatan sejarah panjang tentang asal usul manusia. Di negeri inilah nenek moyang atau Nabi Adam AS sampai Nabi terakhir Muhammad SAW hidup dan melakukan tugas-tugas kekhalifahannya. Sejarah manusia menyebutkan bahwa di Saudi inilah tempat bertemunya Adam dan Siti Hawa, yaitu padang Arafah (Jabal Rahmah) setelah berpisah di bumi ini selama 200 tahun.
Para sejarawan Barat maupun Timur menulis dengan tinta emas bahwa Nabi Muhammad secara sangat fantastis berhasil menyebarkan agama Islam ke berbagai benua. Mulai dari Iraq, Syria, Libanon, dan Palestina di Jazirah Arab. Kemudian Mesir, Maroko, Sudan di Afrika. Lalu ke Spanyol di Eropa, sampai ke India, Pakistan, Uzbekistan, Tajikistan, dan Cina di Asia. Akhirnya ke Samudra Pasai di Sumatra, Indonesia.
Nabi Muhammad SAW di kagumi ahli sejarah karena dalam tempo yang sangat singkat, yakni kurang dari 2 dasa warsa, risalah dan ayat Allah yang disampaikannya dapat menyebar ke seluruh benua.
Saudi Kini
Sampai abad ke-19, di Saudi tidak ada kekuasaan yang benar-benar kokoh. Di antara sekian banyak keemiran di Arab, yang paling menonjol dan bertahan lama adalah Dinasti Sa’ud, abad ke-14, telah mengusai keemiran Dariyah, dekat kota Riyadh sekarang. Pada abad ke-17, Dinasti Sa’ud mulai meluaskan wilayahnya sedikit demi sedikit. Sehingga pada awal abad ke-18 mereka telah dapat mengusai Makkah dan Madinah, dua kota suci terpenting bagi umat Islam.
Pemerintahan
Arab Saudi adalah negara kerajaan (monarki) yang didasarkan pada “Syari’at Islam” sehingga seluruh sendi-sendi hukum dan peraturan tata usaha pemerintahannya dilangsungkan berdasarkan Undang-undang Islam.
Syariah
Terdapat sebuah badan yang berwenang membuat segala peraturan untuk ketertiban masyarakat. Beberapa peraturan tertentu dibuat dengan dekrit Raja yang bertindak tidak saja sebagai pelaksana eksekutif tetapi sekaligus juga pembuat undang-undang. Karena itu, selain mempunyai kedudukan sebagai kepala negara dan pemerintahan, Raja berperan juga sebagai Imam atau pemimpin agama.
Pemerintahan Daerah
Kerajaan Saudi terdiri dari sejumlah provinsi yang dipimpin seorang Gubernur. Setiap Gubenur dibantu oleh Dewan Daerah yang anggotanya antara lain kepala suku. Di samping sebagai Dewan Daerah kepala suku juga merangkap sebagai wali kota. Untuk menjalankan kekuasaan kehakiman, diangkat seorang Qadhi mengepalai Badan Pengadilan yang kekuasaannya hanya terbatas pada persoalan hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh Syari’ah.
Petro Dolar
Sebelum minyak ditemukan, Saudi Arabia adalah negeri yang relatif masih terbelakang. Rakyat pada umumnya terdiri dari petani miskin atau pengembala yang hidup berpindah-pindah. Tetapi sejak ditemukan minyak pada tahun 1933, kehidupan bangsa ini mulai bangkit. Karena begitu banyaknya minyak yang tersedia di Saudi Arabia, negara ini dijuluki negara “Petro Dolar”.
Jamaah Haji
Di samping minyak dan industri, sumber pendapatan Arab Saudi yang penting lainnya tentu saja berasal dari “Jamaah Haji” yang setiap tahun datang menunaikan haji dan umrah. Berkat kekayaan yang dimilikinya Saudi Arabia banyak membantu kepentingan Islam di dunia.
Objek Wisata
Saudi Arabia memiliki objek wisata yang amat beragam, menawan dan tak kalah menarik dibandingkan dengan objek-objek wisata di negara gurun pasir lainnya. Umpamanya Pegunungan Pasir, di mana terdapat Taman Nasional yang menghimpun flora dan fauna khas pegunungan gurun. Tentu saja berkat iklim sejuknya yang cocok bagi keragaman flora dan fauna setempat yang khas karena kondisi geografinya yang berbeda dengan tempat lain di seluruh Saudi Arabia.
Tempat Bersejarah
Makkah dan Madinah
Makkah dan Madinah adalah dua kota suci yang tidak bisa lepas dari benak setiap Muslim. Khususnya, bagi yang sudah atau akan berangkat menunaikan haji. Di sana ada beberapa tempat yang patut diketahui sejarahnya agar kewajiban haji atau umrah dapat terlaksana dengan baik. Bahkan hal ini dapat menambah kekuatan iman dan ilmu tentang agama Islam.
1. Makkah
Makkah, yang secara geografis terletak antara 39-40 derajat Bujur Timur dan 21-22 derajat, adalah kota yang ada pertama kali di bumi. Karena di sinilah manusia pertama Nabi Adam diturunkan dan hidup bersama istri beliau, Siti Hawa.
Kota Makkah merupakan tanah Haram. Sampai 8 H (623 M), Makkah masih boleh ditempati atau ditempati oleh orang Nasrani, Yahudi, dan non-Muslim lainnya. Akan tetapi, karena mereka banyak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan Islam, dan selalu memusuhi umat Islam, maka pada tahun 9 H, berdasarkan firman Allah SWT, mereka sama sekali dilarang masuk kota Makkah. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis. Maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini (9 H)” (QS at-Taubah: 28).
Kota Makkah akan terus berkembang. Namun tanah haram atau tanah suci Makkah tidak ikut berkembang. Karena batasnya sudah ditetapkan. Yaitu, arah utara Masjidil Haram + 7 km, arah selatan + 13 km, dan arah barat + 25 km.
Di situlah, Ka’bah dan Masjidil Haram ditempatkan Allah. Dan di situlah hewan buruan tidak boleh diburu, pepohonan tidak boleh dirusak, dan hak asasi manusia harus lebih dihormati dengan cara yang sesuai dengan Qur’an dan Sunnah.
Makkah oleh ahli bumi Yunani kuno disebut dengan nama Macaroba, yang berarti kota suci. Di kota inilah lahir seorang rasul bernama Muhammad, pada tahun 571 M atau tanggal 12 Rabiul awal, pada tahun gajah.
2. Masjidil Haram
Adalah masjid tertua di dunia yang dibangun Nabi Ibrahim AS. Yang saat itu di sebut dengan Ka’bah. Dari masa ke masa, masjid ini selalu mengalami pembaruan dan perluasan yag diprakarsai oleh para penguasa Islam yang memiliki perhatian terhadap Islam.
Dewasa ini, luas Masjidil Haram lebih kurang 328.000 meter persegi. Sehingga dapat menampung 730.000 jamaah, pada hari-hari biasa. Dan dapat menampung satu juta jamaah, di musim haji.
Keistimewaan utama masjid ini adalah: shalat di masjid ini lebih baik dari 1000 kali shalat di masjid lain.
Tempat Bersejarah di Sekitar Masjid ini adalah:
1. Makam Ibrahim. Yaitu batu pijakan Nabi Ibrahim ketika membangun Ka’bah dan mengumandangkan panggilan haji ke seluruh umat manusia.
2. Hijir Ismail. Yaitu kubur Nabi Ismail dan ibunya.
3. Zam-zam. Yaitu mata air yang di dekat Ka’bah.
4. Mas’a. Yaitu tempat melakukan sa’i, antara bukit Shafa dan Marwah, yang ada di samping masjid.
Masjid ini bentuknya relatif bulat melingkari Ka’bah dan sangat luas. Sehingga memerlukan banyak pintu untuk memasukinya dari segala arah. Oleh karena itu, banyak jamaah haji yang tersesat. Maka catatlah nomor atau nama pintu tempat Anda masuk agar tidak keliru ketika pulang.
2. Ka’bah.
Ka’bah adalah sebuah bangunan yang berbentuk kubus. Merupakan masjid pertama yang dibangun di atas bumi untuk beribadahnya manusia kepada Allah. Sebagaimana firman Allah di surat Ali Imran: 96 “Sesungguhnya rumah Allah yang pertama kali dibangun untuk beribadahnya manusia pada Allah adalah yang ada di bakkah (Makkah), yang dilimpahi berkah, dan merupakan petunjuk bagi alam semesta”
Ka’bah disebut juga Baitullah (rumah Allah), Baitul Atiq (rumah kemerdekaan). Dibangun dengan bentuk tembok bersegi empat, terbuat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan, yang berasal dari bukit – bukit di sekitar Makkah.
Data fisik Ka’bah secara rinci sebagai berikut;
- Tinggi seluruh dinding 15 m.
- Lebar dinding utara 10, 02 m
- Lebar dinding barat 11, 58 m
- Lebar dinding selatan 10, 13 m
- Lebar dinding timur 10, 22 m
Air Zam-zam
Walaupun dibubuhi ventilasi cukup, masjid dengan tiang-tiang besar ini masih di lengkapi AC. Hal ini agar para jamaah yang jumlahnya jutaan bisa dengan khusyuk dan nyaman menjalankan shalat dan berdzikir. Dalam masjid banyak tangki air atau gentong-gentong plastik berisi air zam-zam tersebut.
Rukun-rukun Ka’bah (sudut-sudutnya)
Sudut-sudut Ka’bah diberi nama berdasarkan nama negeri ke arah mana sudut itu menghadap.
- Sudut utara bernama Rukun Iraqi (Iraq).
- Sebelah barat Rukun Syam (Syiria, Libanon, Yordania, dan Palestina).
- Sebelah selatan bernama Rukun Yamani (Yaman).
- Sebelah timur Hajar Aswad (batu hitam).
Kiswah
Sejak zaman Nabi Isma’il AS, Ka’bah sudah diberi penutup dari luar yang disebut Kiswah. Tiap tahun, kiswah diganti. Yaitu waktu ibadah haji akan dimulai.
Kiswah dihiasi dengan tulisan-tulisan ayat Quran yang disulam secara khusus dengan benang emas.
Pintu Ka’bah
Pada dinding sebelah timur, di samping Hajar Aswad, terdapat pintu Ka’bah yang diberi nama al-Burk. Tingginya + 2 m dan terbuat dari campuran logam, emas, dan perak. Bahan ini berasal dari harta karun yang ditemukan menutupi sumur zam-zam.
Multazam
Sebagian tembok atau dinding yang terletak antara Hajar Aswad dengan pintu ka’bah. Lebarnya kurang dari 2 m. Dia dinyatakan Rasulullah sebagai tempat paling mustajab untuk berdoa. Seperti yang diriwayatkan al-Baihaqi dari Ibnu Abbas, “antara Rukun Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang minta sesuatu di Multazam, kecuali Allah akan mengabulkannya”. Rasulullah selesai Thawaf biasanya berdoa di tempat ini.
3. Arafah
Merupakan padang pasir yang terletak 25 km sebelah timur Makkah. Hamparan pasir dan batu yang luas dan tidak berpenghuni ini dikelilingi bukit-bukit batu yang berbentuk setengah lingkaran. Setiap musim haji, pada 9 Dzulhijjah, Arafah didatangi para tamu Allah dari seluruh dunia untuk melakukan wukuf.
Waktu wukuf dimulai sejak tergelincirnya matahari hingga tengah malam, tanggal 10 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji. Kalau tidak dilaksanakan maka hajinya tidak sah.
Di padang pasir inilah terdapat sebuah bukit yang bernama Jabal Rahmah. Sebagaimana telah diriwayatkan, Jabal Rahmah ini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa setelah terpisah dan hidup berpencar selama 200 tahun di bumi.
Padang Arafah yang luasnya sekitar 3,5 km x 3,5 km, sekarang sudah dilengkapi dengan infra struktur yang canggih oleh pemerintah Saudi Arabia. Seperti jalan-jalan lebar beraspal dan ditanami pepohonan yang rindang.
4. Muzdalifah
Muzdalifah adalah tempat yang selalu dilewati jamaah haji ketika hendak wukuf di Arafah atau ketika kembali dari sana untuk melontar jumrah di Mina. Muzdalifah merupakan lembah yang panjangnya sekitar 4 km. Terletak antara lembah Muhassir di sebelah barat dan al-Ma’zamin di sebelah timur. Di Muzdalifah inilah, jamaah haji akan bermalam (mabit) sampai subuh. Sambil mengambil kerikil untuk melontar jumrah Aqabah keesokan harinya. Bagi kaum wanita dan orang tua, dibolehkan meninggalkan Muzdalifah lewat tengah malam.
5. Mina
Sebuah hamparan padang pasir yang panjangnya 3,5 km. Terletak di kawasan yang berbukit-bukit antara Makkah dan Muzdalifah. Berjarak lebih kurang 7 km di sebelah timur Masjidil Haram.
Dewasa ini, dengan adanya pertumbuhan penduduk dan perluasan kota, Makkah dan Mina ini hampir bersambung. Mina dapat ditempuh melalui 9 jalan yang mulus. Namun, pada saat haji, jalan–jalan tersebut dipenuhi para tamu Allah sehingga sering tejadi kemacetan.
Mina disebut juga dengan nama Muna, yang berarti harapan. Menurut riwayat, di Mina inilah hati Nabi Adam dibisiki bahwa dia memperoleh harapan. Yaitu akan bertemu dengan isterinya Siti Hawa setelah berpisah cukup lama.
Mina adalah bagian tanah suci Makkah. Dikunjungi para tamu Allah pada 8 Dzulhijjah dan 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Mereka tinggal di sini untuk mabit (bermalam) sehari semalam penuh.
Kalau diartikan secara harfiayah, Mina juga berarti tempat darah binatang yang disembelih. Ini sesuai dengan yang terjadi, di mana di Mina inilah, banyak binatang kurban disembelih setiap tahun.
Tempat-tempat Penting di Mina
1. Jamarat. Yaitu lokasi di mana terdapat tiga jumrah (Aqabah, Wustho, dan Ula) yang dilontar oleh jamaah haji.
2. Almanhar (tempat penyembelihan binatang kurban) atau Jabal kurban. Yaitu lokasi penyembelihan binatang kurban.
3. Masjid al-Khaif. Lokasi di mana Rasulullah SAW melakukan shalat dan khutbah ketika ada di Mina, sewaktu haji
4. Masjid al-Baiah. Tempat Rasulullah SAW di baiat oleh orang-orang Anshar, yang datang dari Madinah satu tahun sebelum hijrah.
Keistimewaan Mina yang dirasakan setiap jamaah haji adalah kemampuannya untuk menampung lebih kurang dua juta orang pada saat prosesi haji. Hal ini dijamin dan disabdakan Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Mina itu seperti rahim seorang wanita. Yang mana ketika terjadi kehamilan diluaskan oleh Allah SWT.
Mizab (Talang Mas)
Mulanya Ka’bah tidak beratap sehingga tidak memerlukan talang. Pertama kali Ka’bah diberi atap oleh suku Quraisy. Lalu diberi talang untuk menyalurkan air hujan yang memenuhi atap Ka’bah. Talang ini dibuat pada sisi Mizab yang menghadap ke arah Hijir Ismail.
Sejak awal, Mizab sudah dilapisi dengan emas, sehingga tampak cantik dan menarik.
5. Gua Hira
Sebuah gua kecil di Jabal Nur. Terletak 5 km di utara Makkah, di sebelah kiri perjalanan menuju Arafah. Tinggi puncak Jabal Nur kira-kira 200 m. Di sekelilingnya terdapat sejumlah gunung bukit batu dan jurang. Di kawasan ini tidak terdapat tanaman apa pun. Seluruh kawasan tersebut hanya batu-batuan besar, gersang, dan tidak pernah dikunjungi orang.
Di sinilah Rasulullah menyepi, dan diturunkan wahyu yang pertama kali. Kisah ini telah diabadikan dalam al-Quran surat al-Alaq ayat 1-5.
6. Gua Tsur
Gua ini tempat bersembunyi Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Shidiq selama tiga hari, sewaktu melarikan diri dari kejaran dan ancaman pembunuhan kaum kafir Makkah. Gua Tsur ini terletak di puncak Jabal Tsur, yang berjarak sekitar 7 km dari Masjidil Haram arah ke Tha’if. Gunung Tsur ini memiliki 3 puncak yang bersambungan dan berdekatan.
Gua Tsur sendiri terletak pada puncak bagian yang ketiga. Gua ini memiliki dua pintu masuk. Yang satu terdapat pada bagian depan dan yang kedua di bagian belakang. Bentuk gua ini agak unik karena tidak ubahnya seperti wajan atau kuali yang tertelungkup.
Hajar Aswad
Adalah “Batu Hitam” yang terletak di sudut sebelah tenggara Ka’bah, yaitu sudut dari mana Thawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan jenis batu “Ruby” yang diturunkan Allah dari surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad terdiri dari delapan kepingan yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus dikecup, dicium, dan di usap-usap jutaan bahkan milyaran manusia sejak Nabi Adam. Yaitu jamaah yang datang ke Baitullah, baik untuk berhaji maupun berumrah.
Masy’aril Haram
Suatu tempat di Muzdalifah, di mana Rasulullah SAW dulu pernah berdoa dan memungut batu untuk melontar Jumrah di Mina. Pada saat jamaah haji bermalam di Muzdalifah, Masy’aril Haram menjadi padat karena dipenuhi kendaraan yang tengah mabit (bermalam).
7. Madinah
Adalah nama yang digunakan Rasulullah untuk mengganti nama kota Yatsrib. Yaitu salah satu dari dua kota suci umat Islam di Saudi Arabia. Pada zaman Rasulullah SAW dan Khulafa’u Rasyidin, kota ini menjadi pusat dakwah dan basis pengembangan Islam, sekaligus ibukota kerajaan Islam pertama di dunia.
Dari Madinah inilah Islam memancarkan cahayanya sehingga diberi gelar al-Madinah al-Munawarah (Madinah yang bercahaya). Selain gelar tersebut, Madinah masih memiliki 93 nama lain. Di antaranya Madinah an-Nabi (Madinah Kota Nabi), Madinah ar-Rasul (Madinah Kota Rasul). Ini adalah salah satu bukti dan tanda kebesaran sebuah kota.
Kesuburan Madinah
Tidak seperti Makkah yang benar-benar gersang, di Madinah terdapat banyak areal tanah subur dan oase-oase (sumber air) yang bisa ditanami buah dan sayur-sayuran.
Kesuburan tanah itu tidak akan musnah atau berkurang. Tetapi akan terus bertambah dan berkembang mengimbangi pertumbuhan dan perkembangan mukimin dan jamaah haji yang datang ke Madinah. Tanah Madinah sebenarnya mempunyai mukjizat atau setidaknya ‘berkah’ khusus. Karena, Rasulullah pernah memohon kepada Allah SWT, “Ya Allah berilah Madinah ini dua kali berkah yang Engkau berikan ke pada Makkah”.
Jadi, semua yang ada dan tumbuh di Madinah memiliki nilai dan keberkahan dua kali yang ada di Makkah. Padahal Makkah sendiri sudah demikian besar berkahnya. Karena, Allah mengabulkan permintaan Nabi Ibrahim AS agar Makkah tidak kekurangan dari segala kebutuhan hidup, termasuk buah-buahan.
Sejarah Madinah
Sebelum kelahiran Islam, Yatsrib dihuni dua suku bangsa, yaitu Arab dan Yahudi. Secara bertahap, kota ini berkembang menjadi kota terpenting kedua di Saudi Arabia setelah kota Makkah. Orang Yahudi membangun pemukiman, pasar, dan benteng pertahanan agar mereka terhindar dari gangguan orang Badui yang hidup secara nomaden di sekitar Yatsrib.
Bangsa Arab yang tinggal di Yatsrib terdiri dari penduduk setempat dan pendatang dari Arab selatan. Kepindahannya ke Yasrib karena pecahnya Bendungan Ma’arib. Bangsa Arab inilah yang menjadi Arab terkemuka di Yatsrib dan dikenal dalam sejarah sebagai suku Aus dan suku Khazraj.
Masjid Nabawi Madinah al-Munawwarah
Masjid yang dibangun Rasulullah SAW bersama para sahabat dan kaum Muslimin di tengah kota Madinah. Pembangunannya dimulai pada Rabi’ul Awal tahun 1 Hijriyah (September 662 M) segera setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah.
Pada awalnya, masjid ini sangat kecil, yaitu hanya seluas 1.050 meter persegi. Tiang-tiang dan atap dibuat dari batang kurna. Sedangkan penerangannya dari pelepah kurma yang dibakar.
Pada tahun 1985 M, pembangunan Masjid Nabawi ini sempat tertunda. Kemudian diteruskan pembangunannya seluas 82.000 meter persegi, yang mengitari dan menyatu dengan bangunan masjid yang sudah ada. Dengan bangunan baru ini, luas lantai dasar Masjid Nabawi menjadi kira-kira 98.000 meter persegi, yang dapat menampung 167.000 jamaah. Dan lantai atas yang luasnya 67 meter persegi dapat menampung sebanyak 90.000 jamaah.
Apabila masjid dipenuhi jamaah shalat, maka Masjid Nabawi dan halamannya dapat menampung 650.000 jamaah pada musim biasa. Dan lebih satu juta jamaah pada musim haji atau bulan Ramadhan. Halamannya pada saat ini sebanding dengan kota Madinah ketika kehadiran pertama Rasulullah.
Shalat di masjid Nabawi ini lebih utama dari 1000 kali shalat di tempat lain. Sabda Nabi: “Shalat di masjidku lebih utama dari 1000 shalat di tempat lainnya, kecuali Masjidil Haram dan shalat di tempat lainnya” (Muttafaq Alaih).
8. Quba
Nama desa yang kemudian juga menjadi masjid yang terletak 5 km di luar Madinah. Masjid ini terkenal karena memiliki keistimewaan dan keutamaan, yaitu:
- Masjid pertama yang dibangun Rasulullah.
- Shalat di masjid ini memperoleh pahala sebanding dengan satu kali umrah. Dari Usaid bin Zuhair, Rasulullah bersabda, “Sekali shalat di Masjid Quba sama dengan satu kali umrah” (HR Tirmidzi).
9. Masjid Qiblatain
Masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW, sewaktu mampir di Quba dalam perjalanannya menuju Madinah. Masjid Qiblatain ini terletak di atas bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.
Perubahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Rajab 12 H. Ketika itu, Rasulullah melakukan shalat Dzuhur dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsha. Ketika Rasulullah baru mendapatkan dua rakaat, tibalah wahyu melalui Malaikat Jibril yang memerintahkan Nabi agar arah kiblat dipindahkan dari Masjidil Aqsha di Palestina, ke Masjidil Haram di Saudi Arabia. Adapun bunyi wahyu: “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya”
Dan sesungguhnya orang orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling dari Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” (QS al-Baqarah: 144).
10. Uhud
Jabal Uhud terletak di sebelah timur laut Madinah. Merupakan sebuah gunung batu hitam yang diselimuti tanah kering. Nabi mengatakan gunung ini sebagai salah satu gunung yang ada di surga. Maka dari itu, barangsiapa yang pernah melihatnya di dunia insya Allah akan melihatnya juga di Surga.
Letaknya di sebelah utara Masjid Nabawi, + 5 km. Gunung ini relatif kecil. Tingginya hanya sekitar 1.050 meter.
Nabi Musa dan Harun penah naik ke gunung ini untuk melihat daerah di mana nabi akhir zaman, Muhammad SAW, tinggal dan menyebarkan agama tauhid.
Jabal Uhud
Sebuah gunung terbesar di sekitar Madinah. Terletak sekitar 5 km dari kota Madinah. Nama Uhud ini senantiasa dikenang kaum Muslimin. Sebab, di gunung inilah pernah terjadi peperangan besar antara umat Islam dan kafir Quraiys pada 15 Syawal 3 H (Maret 625 M).
Kecintaan Rasul pada syuhada Uhud, terutama Hamzah paman beliau, mendorongnya untuk berziarah ke Jabal Uhud hampir setiap tahunnya. Kemudian diikuti para khalifah setelahnya. Dengan demikian, Jabal Uhud menjadi tempat penting untuk diziarahi, terutama jamaah haji.
11. Raudhah (Taman Surga)
Raudhah adalah suatu bagian yang terdapat di dalam Masjid Nabawi. Letaknya di antara rumah (sekarang makam Rasul) dan Mimbar. Dalam sahih Bukhari dan Muslim, Rasullah bersabda, “Di antara rumahku dan mimbarku adalah sebagian dari taman surga” (Muttafaq Alaih). Di tempat ini pula doa menjadi Mustajab.
Para sejarawan Barat maupun Timur menulis dengan tinta emas bahwa Nabi Muhammad secara sangat fantastis berhasil menyebarkan agama Islam ke berbagai benua. Mulai dari Iraq, Syria, Libanon, dan Palestina di Jazirah Arab. Kemudian Mesir, Maroko, Sudan di Afrika. Lalu ke Spanyol di Eropa, sampai ke India, Pakistan, Uzbekistan, Tajikistan, dan Cina di Asia. Akhirnya ke Samudra Pasai di Sumatra, Indonesia.
Nabi Muhammad SAW di kagumi ahli sejarah karena dalam tempo yang sangat singkat, yakni kurang dari 2 dasa warsa, risalah dan ayat Allah yang disampaikannya dapat menyebar ke seluruh benua.
Saudi Kini
Sampai abad ke-19, di Saudi tidak ada kekuasaan yang benar-benar kokoh. Di antara sekian banyak keemiran di Arab, yang paling menonjol dan bertahan lama adalah Dinasti Sa’ud, abad ke-14, telah mengusai keemiran Dariyah, dekat kota Riyadh sekarang. Pada abad ke-17, Dinasti Sa’ud mulai meluaskan wilayahnya sedikit demi sedikit. Sehingga pada awal abad ke-18 mereka telah dapat mengusai Makkah dan Madinah, dua kota suci terpenting bagi umat Islam.
Pemerintahan
Arab Saudi adalah negara kerajaan (monarki) yang didasarkan pada “Syari’at Islam” sehingga seluruh sendi-sendi hukum dan peraturan tata usaha pemerintahannya dilangsungkan berdasarkan Undang-undang Islam.
Syariah
Terdapat sebuah badan yang berwenang membuat segala peraturan untuk ketertiban masyarakat. Beberapa peraturan tertentu dibuat dengan dekrit Raja yang bertindak tidak saja sebagai pelaksana eksekutif tetapi sekaligus juga pembuat undang-undang. Karena itu, selain mempunyai kedudukan sebagai kepala negara dan pemerintahan, Raja berperan juga sebagai Imam atau pemimpin agama.
Pemerintahan Daerah
Kerajaan Saudi terdiri dari sejumlah provinsi yang dipimpin seorang Gubernur. Setiap Gubenur dibantu oleh Dewan Daerah yang anggotanya antara lain kepala suku. Di samping sebagai Dewan Daerah kepala suku juga merangkap sebagai wali kota. Untuk menjalankan kekuasaan kehakiman, diangkat seorang Qadhi mengepalai Badan Pengadilan yang kekuasaannya hanya terbatas pada persoalan hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh Syari’ah.
Petro Dolar
Sebelum minyak ditemukan, Saudi Arabia adalah negeri yang relatif masih terbelakang. Rakyat pada umumnya terdiri dari petani miskin atau pengembala yang hidup berpindah-pindah. Tetapi sejak ditemukan minyak pada tahun 1933, kehidupan bangsa ini mulai bangkit. Karena begitu banyaknya minyak yang tersedia di Saudi Arabia, negara ini dijuluki negara “Petro Dolar”.
Jamaah Haji
Di samping minyak dan industri, sumber pendapatan Arab Saudi yang penting lainnya tentu saja berasal dari “Jamaah Haji” yang setiap tahun datang menunaikan haji dan umrah. Berkat kekayaan yang dimilikinya Saudi Arabia banyak membantu kepentingan Islam di dunia.
Objek Wisata
Saudi Arabia memiliki objek wisata yang amat beragam, menawan dan tak kalah menarik dibandingkan dengan objek-objek wisata di negara gurun pasir lainnya. Umpamanya Pegunungan Pasir, di mana terdapat Taman Nasional yang menghimpun flora dan fauna khas pegunungan gurun. Tentu saja berkat iklim sejuknya yang cocok bagi keragaman flora dan fauna setempat yang khas karena kondisi geografinya yang berbeda dengan tempat lain di seluruh Saudi Arabia.
Tempat Bersejarah
Makkah dan Madinah
Makkah dan Madinah adalah dua kota suci yang tidak bisa lepas dari benak setiap Muslim. Khususnya, bagi yang sudah atau akan berangkat menunaikan haji. Di sana ada beberapa tempat yang patut diketahui sejarahnya agar kewajiban haji atau umrah dapat terlaksana dengan baik. Bahkan hal ini dapat menambah kekuatan iman dan ilmu tentang agama Islam.
1. Makkah
Makkah, yang secara geografis terletak antara 39-40 derajat Bujur Timur dan 21-22 derajat, adalah kota yang ada pertama kali di bumi. Karena di sinilah manusia pertama Nabi Adam diturunkan dan hidup bersama istri beliau, Siti Hawa.
Kota Makkah merupakan tanah Haram. Sampai 8 H (623 M), Makkah masih boleh ditempati atau ditempati oleh orang Nasrani, Yahudi, dan non-Muslim lainnya. Akan tetapi, karena mereka banyak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan Islam, dan selalu memusuhi umat Islam, maka pada tahun 9 H, berdasarkan firman Allah SWT, mereka sama sekali dilarang masuk kota Makkah. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis. Maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini (9 H)” (QS at-Taubah: 28).
Kota Makkah akan terus berkembang. Namun tanah haram atau tanah suci Makkah tidak ikut berkembang. Karena batasnya sudah ditetapkan. Yaitu, arah utara Masjidil Haram + 7 km, arah selatan + 13 km, dan arah barat + 25 km.
Di situlah, Ka’bah dan Masjidil Haram ditempatkan Allah. Dan di situlah hewan buruan tidak boleh diburu, pepohonan tidak boleh dirusak, dan hak asasi manusia harus lebih dihormati dengan cara yang sesuai dengan Qur’an dan Sunnah.
Makkah oleh ahli bumi Yunani kuno disebut dengan nama Macaroba, yang berarti kota suci. Di kota inilah lahir seorang rasul bernama Muhammad, pada tahun 571 M atau tanggal 12 Rabiul awal, pada tahun gajah.
2. Masjidil Haram
Adalah masjid tertua di dunia yang dibangun Nabi Ibrahim AS. Yang saat itu di sebut dengan Ka’bah. Dari masa ke masa, masjid ini selalu mengalami pembaruan dan perluasan yag diprakarsai oleh para penguasa Islam yang memiliki perhatian terhadap Islam.
Dewasa ini, luas Masjidil Haram lebih kurang 328.000 meter persegi. Sehingga dapat menampung 730.000 jamaah, pada hari-hari biasa. Dan dapat menampung satu juta jamaah, di musim haji.
Keistimewaan utama masjid ini adalah: shalat di masjid ini lebih baik dari 1000 kali shalat di masjid lain.
Tempat Bersejarah di Sekitar Masjid ini adalah:
1. Makam Ibrahim. Yaitu batu pijakan Nabi Ibrahim ketika membangun Ka’bah dan mengumandangkan panggilan haji ke seluruh umat manusia.
2. Hijir Ismail. Yaitu kubur Nabi Ismail dan ibunya.
3. Zam-zam. Yaitu mata air yang di dekat Ka’bah.
4. Mas’a. Yaitu tempat melakukan sa’i, antara bukit Shafa dan Marwah, yang ada di samping masjid.
Masjid ini bentuknya relatif bulat melingkari Ka’bah dan sangat luas. Sehingga memerlukan banyak pintu untuk memasukinya dari segala arah. Oleh karena itu, banyak jamaah haji yang tersesat. Maka catatlah nomor atau nama pintu tempat Anda masuk agar tidak keliru ketika pulang.
2. Ka’bah.
Ka’bah adalah sebuah bangunan yang berbentuk kubus. Merupakan masjid pertama yang dibangun di atas bumi untuk beribadahnya manusia kepada Allah. Sebagaimana firman Allah di surat Ali Imran: 96 “Sesungguhnya rumah Allah yang pertama kali dibangun untuk beribadahnya manusia pada Allah adalah yang ada di bakkah (Makkah), yang dilimpahi berkah, dan merupakan petunjuk bagi alam semesta”
Ka’bah disebut juga Baitullah (rumah Allah), Baitul Atiq (rumah kemerdekaan). Dibangun dengan bentuk tembok bersegi empat, terbuat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan, yang berasal dari bukit – bukit di sekitar Makkah.
Data fisik Ka’bah secara rinci sebagai berikut;
- Tinggi seluruh dinding 15 m.
- Lebar dinding utara 10, 02 m
- Lebar dinding barat 11, 58 m
- Lebar dinding selatan 10, 13 m
- Lebar dinding timur 10, 22 m
Air Zam-zam
Walaupun dibubuhi ventilasi cukup, masjid dengan tiang-tiang besar ini masih di lengkapi AC. Hal ini agar para jamaah yang jumlahnya jutaan bisa dengan khusyuk dan nyaman menjalankan shalat dan berdzikir. Dalam masjid banyak tangki air atau gentong-gentong plastik berisi air zam-zam tersebut.
Rukun-rukun Ka’bah (sudut-sudutnya)
Sudut-sudut Ka’bah diberi nama berdasarkan nama negeri ke arah mana sudut itu menghadap.
- Sudut utara bernama Rukun Iraqi (Iraq).
- Sebelah barat Rukun Syam (Syiria, Libanon, Yordania, dan Palestina).
- Sebelah selatan bernama Rukun Yamani (Yaman).
- Sebelah timur Hajar Aswad (batu hitam).
Kiswah
Sejak zaman Nabi Isma’il AS, Ka’bah sudah diberi penutup dari luar yang disebut Kiswah. Tiap tahun, kiswah diganti. Yaitu waktu ibadah haji akan dimulai.
Kiswah dihiasi dengan tulisan-tulisan ayat Quran yang disulam secara khusus dengan benang emas.
Pintu Ka’bah
Pada dinding sebelah timur, di samping Hajar Aswad, terdapat pintu Ka’bah yang diberi nama al-Burk. Tingginya + 2 m dan terbuat dari campuran logam, emas, dan perak. Bahan ini berasal dari harta karun yang ditemukan menutupi sumur zam-zam.
Multazam
Sebagian tembok atau dinding yang terletak antara Hajar Aswad dengan pintu ka’bah. Lebarnya kurang dari 2 m. Dia dinyatakan Rasulullah sebagai tempat paling mustajab untuk berdoa. Seperti yang diriwayatkan al-Baihaqi dari Ibnu Abbas, “antara Rukun Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang minta sesuatu di Multazam, kecuali Allah akan mengabulkannya”. Rasulullah selesai Thawaf biasanya berdoa di tempat ini.
3. Arafah
Merupakan padang pasir yang terletak 25 km sebelah timur Makkah. Hamparan pasir dan batu yang luas dan tidak berpenghuni ini dikelilingi bukit-bukit batu yang berbentuk setengah lingkaran. Setiap musim haji, pada 9 Dzulhijjah, Arafah didatangi para tamu Allah dari seluruh dunia untuk melakukan wukuf.
Waktu wukuf dimulai sejak tergelincirnya matahari hingga tengah malam, tanggal 10 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji. Kalau tidak dilaksanakan maka hajinya tidak sah.
Di padang pasir inilah terdapat sebuah bukit yang bernama Jabal Rahmah. Sebagaimana telah diriwayatkan, Jabal Rahmah ini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa setelah terpisah dan hidup berpencar selama 200 tahun di bumi.
Padang Arafah yang luasnya sekitar 3,5 km x 3,5 km, sekarang sudah dilengkapi dengan infra struktur yang canggih oleh pemerintah Saudi Arabia. Seperti jalan-jalan lebar beraspal dan ditanami pepohonan yang rindang.
4. Muzdalifah
Muzdalifah adalah tempat yang selalu dilewati jamaah haji ketika hendak wukuf di Arafah atau ketika kembali dari sana untuk melontar jumrah di Mina. Muzdalifah merupakan lembah yang panjangnya sekitar 4 km. Terletak antara lembah Muhassir di sebelah barat dan al-Ma’zamin di sebelah timur. Di Muzdalifah inilah, jamaah haji akan bermalam (mabit) sampai subuh. Sambil mengambil kerikil untuk melontar jumrah Aqabah keesokan harinya. Bagi kaum wanita dan orang tua, dibolehkan meninggalkan Muzdalifah lewat tengah malam.
5. Mina
Sebuah hamparan padang pasir yang panjangnya 3,5 km. Terletak di kawasan yang berbukit-bukit antara Makkah dan Muzdalifah. Berjarak lebih kurang 7 km di sebelah timur Masjidil Haram.
Dewasa ini, dengan adanya pertumbuhan penduduk dan perluasan kota, Makkah dan Mina ini hampir bersambung. Mina dapat ditempuh melalui 9 jalan yang mulus. Namun, pada saat haji, jalan–jalan tersebut dipenuhi para tamu Allah sehingga sering tejadi kemacetan.
Mina disebut juga dengan nama Muna, yang berarti harapan. Menurut riwayat, di Mina inilah hati Nabi Adam dibisiki bahwa dia memperoleh harapan. Yaitu akan bertemu dengan isterinya Siti Hawa setelah berpisah cukup lama.
Mina adalah bagian tanah suci Makkah. Dikunjungi para tamu Allah pada 8 Dzulhijjah dan 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Mereka tinggal di sini untuk mabit (bermalam) sehari semalam penuh.
Kalau diartikan secara harfiayah, Mina juga berarti tempat darah binatang yang disembelih. Ini sesuai dengan yang terjadi, di mana di Mina inilah, banyak binatang kurban disembelih setiap tahun.
Tempat-tempat Penting di Mina
1. Jamarat. Yaitu lokasi di mana terdapat tiga jumrah (Aqabah, Wustho, dan Ula) yang dilontar oleh jamaah haji.
2. Almanhar (tempat penyembelihan binatang kurban) atau Jabal kurban. Yaitu lokasi penyembelihan binatang kurban.
3. Masjid al-Khaif. Lokasi di mana Rasulullah SAW melakukan shalat dan khutbah ketika ada di Mina, sewaktu haji
4. Masjid al-Baiah. Tempat Rasulullah SAW di baiat oleh orang-orang Anshar, yang datang dari Madinah satu tahun sebelum hijrah.
Keistimewaan Mina yang dirasakan setiap jamaah haji adalah kemampuannya untuk menampung lebih kurang dua juta orang pada saat prosesi haji. Hal ini dijamin dan disabdakan Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Mina itu seperti rahim seorang wanita. Yang mana ketika terjadi kehamilan diluaskan oleh Allah SWT.
Mizab (Talang Mas)
Mulanya Ka’bah tidak beratap sehingga tidak memerlukan talang. Pertama kali Ka’bah diberi atap oleh suku Quraisy. Lalu diberi talang untuk menyalurkan air hujan yang memenuhi atap Ka’bah. Talang ini dibuat pada sisi Mizab yang menghadap ke arah Hijir Ismail.
Sejak awal, Mizab sudah dilapisi dengan emas, sehingga tampak cantik dan menarik.
5. Gua Hira
Sebuah gua kecil di Jabal Nur. Terletak 5 km di utara Makkah, di sebelah kiri perjalanan menuju Arafah. Tinggi puncak Jabal Nur kira-kira 200 m. Di sekelilingnya terdapat sejumlah gunung bukit batu dan jurang. Di kawasan ini tidak terdapat tanaman apa pun. Seluruh kawasan tersebut hanya batu-batuan besar, gersang, dan tidak pernah dikunjungi orang.
Di sinilah Rasulullah menyepi, dan diturunkan wahyu yang pertama kali. Kisah ini telah diabadikan dalam al-Quran surat al-Alaq ayat 1-5.
6. Gua Tsur
Gua ini tempat bersembunyi Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Shidiq selama tiga hari, sewaktu melarikan diri dari kejaran dan ancaman pembunuhan kaum kafir Makkah. Gua Tsur ini terletak di puncak Jabal Tsur, yang berjarak sekitar 7 km dari Masjidil Haram arah ke Tha’if. Gunung Tsur ini memiliki 3 puncak yang bersambungan dan berdekatan.
Gua Tsur sendiri terletak pada puncak bagian yang ketiga. Gua ini memiliki dua pintu masuk. Yang satu terdapat pada bagian depan dan yang kedua di bagian belakang. Bentuk gua ini agak unik karena tidak ubahnya seperti wajan atau kuali yang tertelungkup.
Hajar Aswad
Adalah “Batu Hitam” yang terletak di sudut sebelah tenggara Ka’bah, yaitu sudut dari mana Thawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan jenis batu “Ruby” yang diturunkan Allah dari surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad terdiri dari delapan kepingan yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus dikecup, dicium, dan di usap-usap jutaan bahkan milyaran manusia sejak Nabi Adam. Yaitu jamaah yang datang ke Baitullah, baik untuk berhaji maupun berumrah.
Masy’aril Haram
Suatu tempat di Muzdalifah, di mana Rasulullah SAW dulu pernah berdoa dan memungut batu untuk melontar Jumrah di Mina. Pada saat jamaah haji bermalam di Muzdalifah, Masy’aril Haram menjadi padat karena dipenuhi kendaraan yang tengah mabit (bermalam).
7. Madinah
Adalah nama yang digunakan Rasulullah untuk mengganti nama kota Yatsrib. Yaitu salah satu dari dua kota suci umat Islam di Saudi Arabia. Pada zaman Rasulullah SAW dan Khulafa’u Rasyidin, kota ini menjadi pusat dakwah dan basis pengembangan Islam, sekaligus ibukota kerajaan Islam pertama di dunia.
Dari Madinah inilah Islam memancarkan cahayanya sehingga diberi gelar al-Madinah al-Munawarah (Madinah yang bercahaya). Selain gelar tersebut, Madinah masih memiliki 93 nama lain. Di antaranya Madinah an-Nabi (Madinah Kota Nabi), Madinah ar-Rasul (Madinah Kota Rasul). Ini adalah salah satu bukti dan tanda kebesaran sebuah kota.
Kesuburan Madinah
Tidak seperti Makkah yang benar-benar gersang, di Madinah terdapat banyak areal tanah subur dan oase-oase (sumber air) yang bisa ditanami buah dan sayur-sayuran.
Kesuburan tanah itu tidak akan musnah atau berkurang. Tetapi akan terus bertambah dan berkembang mengimbangi pertumbuhan dan perkembangan mukimin dan jamaah haji yang datang ke Madinah. Tanah Madinah sebenarnya mempunyai mukjizat atau setidaknya ‘berkah’ khusus. Karena, Rasulullah pernah memohon kepada Allah SWT, “Ya Allah berilah Madinah ini dua kali berkah yang Engkau berikan ke pada Makkah”.
Jadi, semua yang ada dan tumbuh di Madinah memiliki nilai dan keberkahan dua kali yang ada di Makkah. Padahal Makkah sendiri sudah demikian besar berkahnya. Karena, Allah mengabulkan permintaan Nabi Ibrahim AS agar Makkah tidak kekurangan dari segala kebutuhan hidup, termasuk buah-buahan.
Sejarah Madinah
Sebelum kelahiran Islam, Yatsrib dihuni dua suku bangsa, yaitu Arab dan Yahudi. Secara bertahap, kota ini berkembang menjadi kota terpenting kedua di Saudi Arabia setelah kota Makkah. Orang Yahudi membangun pemukiman, pasar, dan benteng pertahanan agar mereka terhindar dari gangguan orang Badui yang hidup secara nomaden di sekitar Yatsrib.
Bangsa Arab yang tinggal di Yatsrib terdiri dari penduduk setempat dan pendatang dari Arab selatan. Kepindahannya ke Yasrib karena pecahnya Bendungan Ma’arib. Bangsa Arab inilah yang menjadi Arab terkemuka di Yatsrib dan dikenal dalam sejarah sebagai suku Aus dan suku Khazraj.
Masjid Nabawi Madinah al-Munawwarah
Masjid yang dibangun Rasulullah SAW bersama para sahabat dan kaum Muslimin di tengah kota Madinah. Pembangunannya dimulai pada Rabi’ul Awal tahun 1 Hijriyah (September 662 M) segera setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah.
Pada awalnya, masjid ini sangat kecil, yaitu hanya seluas 1.050 meter persegi. Tiang-tiang dan atap dibuat dari batang kurna. Sedangkan penerangannya dari pelepah kurma yang dibakar.
Pada tahun 1985 M, pembangunan Masjid Nabawi ini sempat tertunda. Kemudian diteruskan pembangunannya seluas 82.000 meter persegi, yang mengitari dan menyatu dengan bangunan masjid yang sudah ada. Dengan bangunan baru ini, luas lantai dasar Masjid Nabawi menjadi kira-kira 98.000 meter persegi, yang dapat menampung 167.000 jamaah. Dan lantai atas yang luasnya 67 meter persegi dapat menampung sebanyak 90.000 jamaah.
Apabila masjid dipenuhi jamaah shalat, maka Masjid Nabawi dan halamannya dapat menampung 650.000 jamaah pada musim biasa. Dan lebih satu juta jamaah pada musim haji atau bulan Ramadhan. Halamannya pada saat ini sebanding dengan kota Madinah ketika kehadiran pertama Rasulullah.
Shalat di masjid Nabawi ini lebih utama dari 1000 kali shalat di tempat lain. Sabda Nabi: “Shalat di masjidku lebih utama dari 1000 shalat di tempat lainnya, kecuali Masjidil Haram dan shalat di tempat lainnya” (Muttafaq Alaih).
8. Quba
Nama desa yang kemudian juga menjadi masjid yang terletak 5 km di luar Madinah. Masjid ini terkenal karena memiliki keistimewaan dan keutamaan, yaitu:
- Masjid pertama yang dibangun Rasulullah.
- Shalat di masjid ini memperoleh pahala sebanding dengan satu kali umrah. Dari Usaid bin Zuhair, Rasulullah bersabda, “Sekali shalat di Masjid Quba sama dengan satu kali umrah” (HR Tirmidzi).
9. Masjid Qiblatain
Masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW, sewaktu mampir di Quba dalam perjalanannya menuju Madinah. Masjid Qiblatain ini terletak di atas bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.
Perubahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Rajab 12 H. Ketika itu, Rasulullah melakukan shalat Dzuhur dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsha. Ketika Rasulullah baru mendapatkan dua rakaat, tibalah wahyu melalui Malaikat Jibril yang memerintahkan Nabi agar arah kiblat dipindahkan dari Masjidil Aqsha di Palestina, ke Masjidil Haram di Saudi Arabia. Adapun bunyi wahyu: “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya”
Dan sesungguhnya orang orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling dari Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” (QS al-Baqarah: 144).
10. Uhud
Jabal Uhud terletak di sebelah timur laut Madinah. Merupakan sebuah gunung batu hitam yang diselimuti tanah kering. Nabi mengatakan gunung ini sebagai salah satu gunung yang ada di surga. Maka dari itu, barangsiapa yang pernah melihatnya di dunia insya Allah akan melihatnya juga di Surga.
Letaknya di sebelah utara Masjid Nabawi, + 5 km. Gunung ini relatif kecil. Tingginya hanya sekitar 1.050 meter.
Nabi Musa dan Harun penah naik ke gunung ini untuk melihat daerah di mana nabi akhir zaman, Muhammad SAW, tinggal dan menyebarkan agama tauhid.
Jabal Uhud
Sebuah gunung terbesar di sekitar Madinah. Terletak sekitar 5 km dari kota Madinah. Nama Uhud ini senantiasa dikenang kaum Muslimin. Sebab, di gunung inilah pernah terjadi peperangan besar antara umat Islam dan kafir Quraiys pada 15 Syawal 3 H (Maret 625 M).
Kecintaan Rasul pada syuhada Uhud, terutama Hamzah paman beliau, mendorongnya untuk berziarah ke Jabal Uhud hampir setiap tahunnya. Kemudian diikuti para khalifah setelahnya. Dengan demikian, Jabal Uhud menjadi tempat penting untuk diziarahi, terutama jamaah haji.
11. Raudhah (Taman Surga)
Raudhah adalah suatu bagian yang terdapat di dalam Masjid Nabawi. Letaknya di antara rumah (sekarang makam Rasul) dan Mimbar. Dalam sahih Bukhari dan Muslim, Rasullah bersabda, “Di antara rumahku dan mimbarku adalah sebagian dari taman surga” (Muttafaq Alaih). Di tempat ini pula doa menjadi Mustajab.
darussalam- Co-Administrator
-
Posts : 411
Kepercayaan : Islam
Location : Brunei Darussalam
Join date : 25.11.11
Reputation : 10
Similar topics
» FATWA KIBARUL ‘ULAMA KERAJAAN SAUDI ARABIA UNTUK KAUM YANG MENGKLAIM DIRINYA ‘SALAFIYYUN’
» Wahyu versus Kotadibukit tentang, "Yesus dari sudut pandang Kristen dan Islam"
» Perjalanan Nabi Ibrahim, menuju Arabia menurut Bible
» Tentang Hal rohani, termasuk tentang keselamatan bagi Kristen&nonKristen
» Surga Gay di Tanah Dijanjikan Tuhan
» Wahyu versus Kotadibukit tentang, "Yesus dari sudut pandang Kristen dan Islam"
» Perjalanan Nabi Ibrahim, menuju Arabia menurut Bible
» Tentang Hal rohani, termasuk tentang keselamatan bagi Kristen&nonKristen
» Surga Gay di Tanah Dijanjikan Tuhan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik