Mengapa POLIANDRI itu haram

Banyak kaum feminis yang kebablasan mempertanyakan mengapa poliandri diharamkan, sedangkan poligami masih bisa ditoleransi jika dalam kondisi darurat.

sebenarnya jawabannya simple, karena hasil DNA baru maksimal 90% akurat, tidak bisa 100% akurat. Sehingga dimungkinkan anak dari ibu yag berpoliandri tidak tahu siapa ayah kandungnya, sehingga bisa terjadi incest tanpa sengaja, akibat kaburnya silsilah ayah kandungnya.

Sehingga bisa terjadi pekawinan anak dengan ayah kandungnya, kakek kandungnya, hingga saudara kandungnya tanpa sengaja.

KEjelasan asal usul alur kandung seorang manusia itu sangat penting supaya tidak terjadi incest.
Itulah mengapa poliandri menjadi haram sedangkan poligami masih bisa diperbolehkan hanya dalam kondisi darurat saja.

Bagaimana bisa tahu anak di kandungan berayah siapa, kalau suaminya banyak. Sedangkan tes DNA tak bisa 10 persen akurat, jadi bisa terjadi kawin incest akibat kaburnya asal usul alur kandung si anak dari ibu yang berpoliandri.
tragedi moral kemanusiaan.

sedangkan dalam poligami ayah kandung si anak sudah jelas dan pasti, juga dengan ibu kandungnya, tak akan bisa kabur asal usul alur kandungnya masih JELAS.

Mod ini Islam Zone, rekues delete postingan non muslim di trit ini, dan kenakan sanksi kepada jaya yang sudah berkali-kali OOT dan melanggar rules, posting di trit Islam zone, dengan mendelete semua postingannya selama bulan ini dan bulan lalu. thanks.

mungkin, asal bacod, tanpa bukti, kok hipotesa, tentang poligami sudah ada tritnya sendiri, gak usah OOT, dan ini Ilam Zone

tak ada yang bisa menjamin 100% si A, atau si B adalah ayah kandung dari anak seorang wanita yang berpoliandri

menurut saya eknapa haram ? tidak lain karena hal tersebut menjaga kemuliaan kita sebagai manusia.

- tidak bisa saya bayangkan keadaannya jika poliandri dalam Islam dihalalkan.
bisa jadi seperti :
- wanita A yang berpoliandri dengan 3 pria X, Y, Z
- pria X berpoligami dengan wanita B, C
- wanita B, berpoliandir dengan Z. (Z juga berpoligami)

jika terjadi hal tersebut, masih manusiakah kita?