Lagi, Serangan Rasial di London! Pembakaran Islamic Center

LONDON, muslimdaily.net – Lagi, serangan rasial yang ditujukan kepada Umat Islam di London terulang kembali. Kali ini pembakaran sebuah Islamic Center , Al Rahma di Muswell hill, London Utara pada Rabu, (5/6). Sebagaimana yang dilansir BBC.


Pihak Kepolisian mengatakan kebakaran yang terjadi di Al Rahma Islamic Center sangat mencurigakan.

Seorang juru bicara mengatakan bahwa terdapat sebuah pesan graffiti pada bangunan yang mengatasnamakan EDL (English Defense League).

Pihak Kopolisian menurunkan Satuan Komando Penanggulangan Terornya untuk menyelidiki penyebab kejadian tersebut.

Boris Johnson, walikota Lodon mengatakan, “ Tidak ada tempat untuk kebencian, prasangka dan kekerasan di kota London yang toleran, terbuka dan beragam masyarakatnya”.

“Orang-orang London akan melihat kejadian ini sebagai perbuatan yang pengecut, menyedihkan dan tidak berguna,” tambahnya.

Serangan rasial terhadap Islamic Center yang biasa digunakan oleh komunitas Somalia ini sangat disayangkan oleh komunitas Muslim di Inggris.

"Kita semua terkejut dengan apa yang terjadi dan kami mengutuk keras serangan terhadap Islamic Center. Seperti yang anda lihat situasinya sangat serius,” ungkap Abu Bakar Ali dari Islamic Center tersebut.

Seorang Jama’ah yang telah 13 tahun mendatangi Islamic center, Zakaria Muhammad (22) sangat sedih terhadap serangan ini. Dan menganggapnya sebagai serangan teror kepada Umat Islam.

“Saya hanya bisa berbicara untuk diri saya sendiri tapi saya merasa ini adalah aksi terorisme. Kamus mendefinisikan teroris sebagai orang yang menyebarkan teror atau intimidasi secara rasial”.

Di sisi lain, pihak EDL mengecam penyerangan tersebut.

“Kami tidak menyetujui penyerangan terhadap setiap bangunan keagamaan,” jawab Kevin Caroll (EDL).

Gelombang serangan rasial akhir-akhir ini sering terjadi, setelah kasus pembunuhan seorang tentara Inggris yang pernah terjun di Afghanistan. Dan berdasarkan statistik dari Tell Mama, pengaduan masyarakat Muslim atas aksi rasisme meningkat. Mulai dari penyerangan masjid, protes dan aksi teror baik melalui mass media, jejaring sosial dan serangan fisik.

..::SUMBER::..