Aktivis Ethiopia Gelar Demo Untuk Muslim dan Kebebasan

ADDIS ABABA, muslimdaily.net, - Dalam sebuah demonstrasi besar anti-pemerintah, ribuan orang Ethiopia telah turun ke jalan untuk menuntut pembebasan tahanan politik dan menghentikan campur tangan pemerintah dalam urusan agama.

"Kami telah berulang kali meminta pemerintah untuk melepaskan pemimpin politik, wartawan dan mereka yang meminta pemerintah untuk tidak mencampuri urusan agama," Yilekal Getachew, ketua Partai Semayawi (Blue) yang menyelenggarakan protes, seperti dikutip Reuters, demikian lansir onislam.net, 3 Juni.

Sekitar 10.000 masyarakat Ethiopia melakukan aksi di ibukota Addis Ababa melalui bagian utara wilayah Arat Kilo dan Piazza pada hari Minggu, 2 Juni, untuk menuntut pembebasan tahanan politik dan menghentikan campur tangan dalam urusan agama.

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan menuntut keadilan dan kebebasan bagi para tahanan dan menghormati konstitusi Ethiopia.

"Keadilan! Keadilan! Keadilan!" isi sejumlah spanduk yang dibawa oleh demonstran.

"Kami menyerukan penghormatan konstitusi," teriak demonstran lainnya.

Sejak tahun lalu muslim Ethiopia melakukan protes atas campur tangan pemerintah dalam urusan agama. Menurut umat Islam di sana, pemerintah adalah ujung tombak dengan bekerja sama dengan Dewan Agung Urusan Islam untuk mengindoktrinasi komunitas umat Islam dengan ideologi sebuah sekte yang disebut "Ahbash".

Untuk memadamkan protes, pemerintah Ethiopia melancarkan operasi besar, menangkap sejumlah pemimpin aksi unjuk rasa. Juli lalu, pasukan keamanan menyerbu Masjid Awalia di Addis Ababa, menangkap lebih dari 70 Muslim dengan alasan perencanaan protes.

Di antara mereka yang ditahan adalah ketua komite yang dipilih untuk menjadi wakil dari komunitas Muslim Abubakar Ahmed, juru bicara Ahmedin Jebel, dan anggota komite lainnya.

Human Rights Watch juga menuduh pemerintah Ethiopia meluncurkan perang media untuk memberikan citra buruk para tokoh Islam.

Pemrotes juga menyerukan tindakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran, inflasi dan korupsi.

"Jika pertanyaan-pertanyaan ini tidak diselesaikan dan tidak ada kemajuan yang dibuat dalam tiga bulan ke depan, kami akan mengadakan protes lagi," kata Getachew kepada Reuters.

"Ini adalah awal dari perjuangan kami."

Sejumlah petugas polisi menyaksikan demonstrasi hari Minggu, di mana pemerintah telah memberikan izin.

Meskipun ekonominya adalah salah satu yang paling cepat berkembang di Afrika, Ethiopia sering dikritik oleh pemerhati hak asasi manusia karena menangkapi tokoh oposisi dan media dengan alasan keamanan nasional.
..::SUMBER::..