Densus 88 Siksa Basari Hingga Meninggal Dunia
Halaman 1 dari 1 • Share
Densus 88 Siksa Basari Hingga Meninggal Dunia
Batang – KabarNet: Kesedihan yang begitu mendalam, terlihat sangat jelas sekali dimata keluarga maupun kerabat Basari Rahman alias Ahmad Basari ketika melihat jenazah Basari. Pasalnya, tubuh Basari hancur dan rusak di bagian pulung ati (dada bagian depan) hingga kepala, baik depan maupun belakang.
Duka yang mereka alami juga bertambah ketika media massa melalui sumber dari kepolisian menyebutkan bahwa Basari adalah seorang perampok. Tak hanya itu saja, media massa yang diharapkan bisa menjadi penyeimbang informasi dari dua belah pihak, seolah-olah hanya menjadi “kepanjangan tangan” dan alat Densus 88 dalam perang melawan terorisme.
Penyebab kematian para aktivis Islam yang baru diduga sebagai teroris, termasuk penyebab kematian Basari juga bersumber hanya dari satu sisi saja, yakni kepolisian. Kepolisian merilis penyebab kematian para terduga teroris itu setelah “baku tembak” dengan Densus 88.
…Dada ke bawah hingga kaki masih utuh dan bagus. Namun, dada keatas hingga kepala hancur dan rusak…
Namun, ketika ada sebuah fakta yang terungkap bahwa ditubuh jenazah Basari tidak satu-pun bekas luka tembakan, media massa seolah diam saja dengan fakta dan realita yang ada. Bermula dari hal inilah, keluarga dan kerabat Basari sangat menyayangkan sikap media massa dalam memberitakan kasus terorisme.
Dari pihak keluarga dan beberapa ikhwan saat menjemput dan berhasil melihat jenazah Basari di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, mereka mengungkapkan bahwa tubuh jenazah hancur dan rusak dibagian dada hingga kepala. Sedangkan bagian dada ke bawah hingga kaki masih utuh dan bagus.
“Dada ke bawah hingga kaki masih utuh dan bagus. Namun, dada keatas hingga kepala hancur dan rusak,” kata SDN, kerabat Basari kepada voa-islam.com sebelum jenazah dimakamkan, Selasa (21/5/2013) pagi.
…Pulung ati (dada depan -red) ini lebam-lebam seperti terkena hantaman gagang senjata laras panjang. Bahunya sebelah kanan itu juga putus urat nadinya dan ada bekas sobek dikulitnya karena sayatan. Tulang tengkuknya (tulang leher belakang -red) itu juga hancur, sebab waktu saya pegang kok tulangnya sudah gak ada…
SDN menambahkan, bahwa kerusakan yang ada ditubuh Basari bukan lantaran terkena sebuah ledakan bom. Tapi, SDN menduga kerusakan itu diakibatkan siksaan dan penganiayaan yang dilakukan Densus 88 terhadap kerabatnya tersebut. Jadi, Basari sudah ditangkap dalam keadaan hidup, lalu di interogasi sambil disiksa hingga meninggal. “Kemarin waktu saya di RS Polri juga sempat tanya-tanya dengan dokter yang ada disana. Menurutnya, kerusakan itu tidak diakibatkan karena ledakan bom,” ujarnya.
Lebih lanjut, SDN lalu menceritakan secara rinci kerusakan yang ada di tubuh Basari yang diperkirakan oleh para kerabat dan tetangga Basari, merupakan penyebab dirinya meninggal dunia.
…Bagian wajah sebelah kiri juga rusak dan mengelupas, telinganya sebelah kanan juga sama, bahkan darahnya masih mengalir terus dari situ (telinga -red). Giginya itu habis dan rusak, hanya tinggal satu atau dua gigi saja yang tersisa…
“Pulung ati (dada depan -red) ini lebam-lebam seperti terkena hantaman gagang senjata laras panjang. Bahunya sebelah kanan itu juga putus urat nadinya dan ada bekas sobek dikulitnya karena sayatan. Tulang tengkuknya (tulang leher belakang -red) itu juga hancur, sebab waktu saya pegang kok tulangnya sudah gak ada,” ungkap SDN.
“Bagian wajah sebelah kiri juga rusak dan mengelupas, telinganya sebelah kanan juga sama, bahkan darahnya masih mengalir terus dari situ (telinga -red). Giginya itu habis dan rusak, hanya tinggal satu atau dua gigi saja yang tersisa,” tandasnya.
Menurut laporan ISAC, Rabu (22/5/2013), menyebutkan kematian Basari tidak wajar, Basari bisa jadi telah ditangkap hidup sebelumnya, kemudian ada “perlakuan khusus” dari anggota Polri yang menyebabkan bagian pundak tulangnya kelihatan lepas, ada bekas luka di dada dan wajah Basari remuk dan lebam. Dengan tidak ditemukan luka tembak ditubuh Basari, mengundang spekulasi bahwa telah terjadi penganiayaaan, penyiksaan, bahkan bisa dikategorikan sebagai pembunuhan berencana terhadap Basari yang dilakukan anggota Polri.
Hal ini tentunya bertolak belakang dengan pernyataan polisi tentang kematian beberapa orang yang ditembak oleh Densus 88. Dalam konferensi persnya dan banyak dikutip berbagai media masa bahwa kematian 7 orang terduga teroris karena baku tembak. Ketujuh orang tersebut termasuk adalah Basari yang menurut keterangan polisi ditembak mati dalam kontak senjata dengan tim Densus 88 Antiteror di Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah.
Ahmad Michdan, pengacara yang setia menemani muslim korban Densus 88, memang menyayangkan tidak ada visum et repertum dari lembaga independen dan akurat yang bisa menjadi rujukan atas peristiwa semacam ini. Hal ini lantaran belum adanya lembaga tersbut di Indonesia. Padahal para ahli forensik, dengan ilmu yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepadanya, bisa mengetahui sebab kematian korban-korban Densus 88. Ini untuk mengungkap aktor-aktor dan skenario kejahatan terhadap kaum muslim Indonesia. [KbrNet/Khalid Khalifah]
Polisi Pembohong!! Tak Ada Satu-pun Bekas Luka Tembakan Ditubuh Basari
BATANG (voa-islam.com) – Keluarga korban dan para ikhwan yang menjemput jenazah Basari Rahman alias Ahmad Basari di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur menyatakan bahwa kepolisian dan Densus 88 telah berbohong besar soal penyebab kematian Basari.
Pasalnya, tak ada satu bekas luka tembak-pun yang ada ditubuh Basari. Hal ini tentu saja bertolakbelakang dengan pernyataan Mabes Polri melalui Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Ammar dalam jumpa pers di kantornya, Senin (13/5/2013). Boy menyebutkan bahwa para jenazah aktivis Islam yang baru diduga sebagai teroris itu meniggal setelah terjadi baku tembak dengan Densus 88.
…Tak ada luka tembak. Satupun tak ada bekas luka tembakan di tubuh jenazah (Basari -red)…
“Tak ada luka tembak. Satupun tak ada bekas luka tembakan di tubuh jenazah (Basari -red),” kata SDN, kerabat Basari kepada voa-islam.com sesaat setelah jenazah Basari tiba dirumahnya di dukuh Buntusari, Rt 03/Rw 02, desa Sidorejo, kecamatan Gringsing, kabupaten Batang, Jateng pada Selasa (21/5/2013) dinihari.
Hal senada juga di ungkapkan oleh tetangga Basari. Pak Joyo (nama samaran), tetangga dekat Basari ini juga berkomentar soal penyebab meninggalnya Basari. Menurutnya, penyebab kematian Basari seperti yang diberitakan media massa pada umumnya sungguh menyesatkan.
…Wong jenazahe ora ono tembakane kok neng berita jarene matine bar tembak-tembakan (Wong jenazah Basari tidak ada luka tembaknya kok di berita kabarnya meninggalnya habis terjadi baku tembak -red)…
“Wong jenazahe ora ono tembakane kok neng berita jarene matine bar tembak-tembakan (Wong jenazah Basari tidak ada luka tembaknya kok di berita kabarnya meninggalnya habis terjadi baku tembak -red),” ujarnya dengan penuh haru.
Sebagaimana diberitakan media massa, Basari adalah salah satu aktivis Islam yang dibunuh Densus 88 di rumah kontrakan milik almarhum Suswandi di Dusun Kembaran, Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2013) malam. Selain Basari, ada dua orang aktivis Islam lagi yang juga dibunuh Densus 88 di Kebumen. [Khalid Khalifah]
..::SUMBER::..
The.Barnabas- LETNAN DUA
-
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36
Similar topics
» wajib bertobat dan berwasiat sebelum meninggal dunia
» Ratusan Pasien Di Yayasan Kristen (YKAB), Disiksa dan Dimurtadkan, 5 Meninggal Dunia
» Di sorga, ternyata Yesus menikah dengan 144.000 gadis perawan cantik yang sudah meninggal dunia
» Ev. Daud Tony - Seminar Dunia Orang Mati dan Dunia Mimpi
» Dituduh Siksa Anak Panti Asuhan, Ini Kata Pendeta Chemy
» Ratusan Pasien Di Yayasan Kristen (YKAB), Disiksa dan Dimurtadkan, 5 Meninggal Dunia
» Di sorga, ternyata Yesus menikah dengan 144.000 gadis perawan cantik yang sudah meninggal dunia
» Ev. Daud Tony - Seminar Dunia Orang Mati dan Dunia Mimpi
» Dituduh Siksa Anak Panti Asuhan, Ini Kata Pendeta Chemy
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik