Saudi Lebih Toleran Terhadap Perempuan setelah Film Wadja Menangkan Penghargaan Cannes
Halaman 1 dari 1 • Share
Saudi Lebih Toleran Terhadap Perempuan setelah Film Wadja Menangkan Penghargaan Cannes
http://www.noormuslima.com/saudi-lebih-toleran-terhadap-perempuan-setelah-film-wadja-menangkan-penghargaan-cannes/
Saudi Lebih Toleran Terhadap Perempuan setelah Film Wadja Menangkan Penghargaan Cannes
May 20, 2013
NOORMUSLIMA.COM- Haifaa Al-Mansour, sutradara perempuan pertama Arab Saudi mengatakan kini negerinya sudah “lebih toleran dan dapat menerima” isu perempuan setelah kemenangannya dalam Festival Film Cannes sabtu (18/05) untuk filmnya “Wadjda” yang diberitakan oleh BBC.
Film tersebut berkisah tentang seorang gadis muda Saudi yang bertekad memiliki sebuah sepeda sebagai bentuk perlawanan atas larangan perempuan menaiki sepeda. Film yang dirilis pada tahun 2012 ini menyedot simpati penonton dan kritikus di Prancis, Jerman dan Swiss, yang menjadi lokasi pemutarannya.
Selama proses pembuatan, film ini mengalami banyak hambatan, sebagaimana larangan bersepeda itu sendiri.
Warga menghalangi kegiatan pengambilan gambar di kawasan penduduk yang konservatif. Terkadang Mansour juga hanya bisa menyutradarai dari balik kendaraan tertutup dengan bantuan alat komunikasi walkie-talkie, karena larangan muncul di depan publik saat bersamaan dengan pria asing yang bukan kerabat seperti aktor pria dan para kru pembuat filmnya.
Namun meski disambut hangat dimana-mana, di Saudi sendiri film ini hanya bisa disaksikan melalui keping DVD atau televisi karena bioskop dilarang didirikan di negeri kerajaan itu.
Penghargaan diterima Mansour untuk kategori pendatang baru terbaik, dimana ia mengklaim tekanan dari kubu konservatif di negeri tidak lebih kuat dari potensi masa depan perempuan di Saudi.
“(Kubu) konservatif secara umum, laki-laki dan perempuan, saya rasa yang mereka harapkan adalah agar perempuan membatasi keberadaannya secara pribadi, mereka mau perempuan (hanya) dalam cara tertentu, yang mereka pahami, yang membuat mereka merasa aman,” tegasnya kepada kantor berita AFP.
Meski demikian ia juga yakin perubahan sudah mulai terjadi.
“Negara ini tidak seperti dulu lagi, semuanya konservatif, mulai ada ruang sekarang, untuk membawa seni dan hak perempuan serta isu perempuan, orang juga lebih toleran dan lebih dapat menerima. Mulai berubah.”
Sementara Waad Mohammed, aktris cilik berusia 10 tahun pemeran utama dalam film ini, tak mengalami gangguan setelah perannya yang mengundang decak kagum dan pujian.
Mohammed bahkan memenangkan gelar aktris terbaik dalam Festival film di Dubai.
“Dia tak menghadapi masalah apa pun. Kadang dia menelepon saya, ‘Aku masuk TV!’, (ada yang menanyakan) ‘Kami minta komentar!’,” tambah Mansour bangga.
“Arab Saudi benar-benar mulai terbuka dan berubah, mulai ada ruang untuk perempuan terutama perempuan muda, dan film ini juga sangat intim, tidak murahan. Mohammed sangat dikagumi, dia jadi bintang di sekolah, dan dia gembira sekali.”
Mansour, 38 tahun adalah satu dari 12 anak yang dibesarkan oleh orangtua yang mendukung karirnya dalam film.
Padahal pilihan karir pembuat film diejek oleh keluarga besar dan kerabat sebagai “tak terhormat”.
Bersuamikan warga Amerika Mansour belajar sastra Inggris di Universitas Amerika di Cairo dan belajar membuat film di Universitas Sydney. Ia berencana membuat film berikutnya di Arab Saudi.[] (39)
********************************************************************************
SETELAH dapat penghargaan baru tidak diapa-apain....coba kalau tidak dapat, bagaimana tuh nasib para kru filmnya.
Muslimah sebenarnya HEBAT, tetapi bagaimana di mata hukum islam??
Muslimah, janganlah kamu berbicara kesetaraan gender......karena merupakan ajaran KAFIR.
masuk neraka kamu nanti loh.
Saudi Lebih Toleran Terhadap Perempuan setelah Film Wadja Menangkan Penghargaan Cannes
May 20, 2013
NOORMUSLIMA.COM- Haifaa Al-Mansour, sutradara perempuan pertama Arab Saudi mengatakan kini negerinya sudah “lebih toleran dan dapat menerima” isu perempuan setelah kemenangannya dalam Festival Film Cannes sabtu (18/05) untuk filmnya “Wadjda” yang diberitakan oleh BBC.
Film tersebut berkisah tentang seorang gadis muda Saudi yang bertekad memiliki sebuah sepeda sebagai bentuk perlawanan atas larangan perempuan menaiki sepeda. Film yang dirilis pada tahun 2012 ini menyedot simpati penonton dan kritikus di Prancis, Jerman dan Swiss, yang menjadi lokasi pemutarannya.
Selama proses pembuatan, film ini mengalami banyak hambatan, sebagaimana larangan bersepeda itu sendiri.
Warga menghalangi kegiatan pengambilan gambar di kawasan penduduk yang konservatif. Terkadang Mansour juga hanya bisa menyutradarai dari balik kendaraan tertutup dengan bantuan alat komunikasi walkie-talkie, karena larangan muncul di depan publik saat bersamaan dengan pria asing yang bukan kerabat seperti aktor pria dan para kru pembuat filmnya.
Namun meski disambut hangat dimana-mana, di Saudi sendiri film ini hanya bisa disaksikan melalui keping DVD atau televisi karena bioskop dilarang didirikan di negeri kerajaan itu.
Penghargaan diterima Mansour untuk kategori pendatang baru terbaik, dimana ia mengklaim tekanan dari kubu konservatif di negeri tidak lebih kuat dari potensi masa depan perempuan di Saudi.
“(Kubu) konservatif secara umum, laki-laki dan perempuan, saya rasa yang mereka harapkan adalah agar perempuan membatasi keberadaannya secara pribadi, mereka mau perempuan (hanya) dalam cara tertentu, yang mereka pahami, yang membuat mereka merasa aman,” tegasnya kepada kantor berita AFP.
Meski demikian ia juga yakin perubahan sudah mulai terjadi.
“Negara ini tidak seperti dulu lagi, semuanya konservatif, mulai ada ruang sekarang, untuk membawa seni dan hak perempuan serta isu perempuan, orang juga lebih toleran dan lebih dapat menerima. Mulai berubah.”
Sementara Waad Mohammed, aktris cilik berusia 10 tahun pemeran utama dalam film ini, tak mengalami gangguan setelah perannya yang mengundang decak kagum dan pujian.
Mohammed bahkan memenangkan gelar aktris terbaik dalam Festival film di Dubai.
“Dia tak menghadapi masalah apa pun. Kadang dia menelepon saya, ‘Aku masuk TV!’, (ada yang menanyakan) ‘Kami minta komentar!’,” tambah Mansour bangga.
“Arab Saudi benar-benar mulai terbuka dan berubah, mulai ada ruang untuk perempuan terutama perempuan muda, dan film ini juga sangat intim, tidak murahan. Mohammed sangat dikagumi, dia jadi bintang di sekolah, dan dia gembira sekali.”
Mansour, 38 tahun adalah satu dari 12 anak yang dibesarkan oleh orangtua yang mendukung karirnya dalam film.
Padahal pilihan karir pembuat film diejek oleh keluarga besar dan kerabat sebagai “tak terhormat”.
Bersuamikan warga Amerika Mansour belajar sastra Inggris di Universitas Amerika di Cairo dan belajar membuat film di Universitas Sydney. Ia berencana membuat film berikutnya di Arab Saudi.[] (39)
********************************************************************************
SETELAH dapat penghargaan baru tidak diapa-apain....coba kalau tidak dapat, bagaimana tuh nasib para kru filmnya.
Muslimah sebenarnya HEBAT, tetapi bagaimana di mata hukum islam??
Muslimah, janganlah kamu berbicara kesetaraan gender......karena merupakan ajaran KAFIR.
masuk neraka kamu nanti loh.
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: Saudi Lebih Toleran Terhadap Perempuan setelah Film Wadja Menangkan Penghargaan Cannes
http://www.laskarislam.com/t6150-wanita-penghuni-neraka-terbanyakRevolt wrote:sungokong wrote:
Dan tinggalkanlah sejauh-jauhnya penyeru-penyeru fitnah dan penghina kaum wanita yang menginginkan kerusakan kalian dan ingin menanggalkan rasa malu dari kalian serta memalingkan kalian dari memperoleh kenikmatan surga. Dan janganlah kalian tertipu dengan ungkapan-ungkapan dan olesan bibir-bibir mereka yang mengajak pada kesetaraan gender. Karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang digambarkan oleh Allah SWT dalam firmanNya:
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)… (QS. Al-Nisa':89)
Bener nih kata ulama muslim....jangan tertipu dengan KESETARAAN GENDER MUSLIMAH!! Itu ajaran KAFIR, masuk neraka kamu kalau menuntut kesetaraan gender.
Setuju saya bung dengan tulisan itu ulama
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Similar topics
» Opening Festival Film Bandung 2018 Apresiasi Terhadap Film Anak
» Dikira Monyet, Perempuan Arab Saudi Ditembak Mati Pemburu
» Lebih 10 Juta Penduduk Saudi Tak Semua Muslim
» Papua Tertinggi Dalam Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan
» Daftar kota paling toleran & paling tidak toleran di Indonesia
» Dikira Monyet, Perempuan Arab Saudi Ditembak Mati Pemburu
» Lebih 10 Juta Penduduk Saudi Tak Semua Muslim
» Papua Tertinggi Dalam Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan
» Daftar kota paling toleran & paling tidak toleran di Indonesia
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik