Salah Satu Rahasia Jemaat Yerusalem

Kitab Limudah ini merupakan Torah Persiapan (Torah Nuh, 7 Perintah) yang dijabarkan Maran Yeshua dalam KotbahNya di bukit dalam catatan Kitab Injil Mattityahu pasal 5-7:28 yang juga merupakan kutipan dari butir-butir Torah Mosha (613 Perintah), dan Mitzvoth ini diwahyukan Roh Kudus dan disepakati oleh semua Shlikhim, Beit Knustha d’Shemisqho dan Wakil Tuhan dan dewan keuskupan yang hadir dalam sidang itu. Kesepakatan itu disetujui bersama dari pihak Alaha (melalui Ruakh Ha’Kodesh) dan Shlikhim (Kis.15:28) sebagai keketapan dan aturan yang harus dilakukan oleh kaum Goyim saat menjadi percaya kepada Maran Yeshua sebagai Juruselamat dan Penebus. Kaum Goyim juga harus memiliki Torah sebagai pedoman hidup dalam kehidupan mereka sebagai orang percaya, tidak bisa hanya “Iman saja” (Sola Fide) harus ada aturan-aturan agama yang mengatur perilaku orang percaya! Itulah sebabnya dalam Surat Kiriman Ya’aqub kembali menegaskan kepada kaum Goyim bahwa “Iman tanpa Perbuatan adalah Iman sia-sia” (Ya’aqub 2:26).
 
Para rohaniawan Kristen berusaha mencekoki dan mengindoktrinasi pikiran- pikiran orang Kristen dengan dogma, doktrin dan aneka macam tradisisme Kekristenan sehingga mereka lupa terhadap apa yang paling pokok dalam hidup iman mereka seperti yang diajarkan dalam “Isi Surat” Konsili Yerusalem! Jika semua orang Kristen sudah memusatkan perhatiannya kembali kepada hasil Konsili Yerusalem yang memang persoalan kaum Goyim itu sendiri yang dibahas, maka semua persoalan dalam dunia Kekristenan akan mulai satu persatu terselesaikan, topeng-topeng Kristen akan dibuka, ajaran-ajaran Kristen yang sesat itu mulai ditinggalkan dan disingkirkan dari kehidupan kita. Kekristenan itu akan kembali kepada pangkuan Bunda Jemaat Yerusalem yang didirikan oleh Tuhan sendiri. Tapi Gereja-gereja Kristen tidak mau menginginkan hal ini terjadi sama seperti para pemimpin Yahudi di zaman Rasul-rasul, mereka ketakutan kepemimpinan mereka akan runtuh dan ditinggalkan umat. Ini berarti pengaruh mereka hilang dan keuangan tidak lagi mengalir kepada kantong-kantong perbendaharaan mereka, terutama kepausan Roma Katolik akan menjadi miskin!
   
Dalam teks-teks Kisah Rasul dalam naskah Yunani “Isi Surat” dalam pasal 15 ini sengaja dibuang oleh penterjemah yang sudah memiliki jiwa anti-Yudaisme seperti jiwa Diotrefes (3 Yokhanan 1:9-11). Mereka ini dengan berani sekali menghilangkan naskah hasil keputusan Roh Kudus dan Rasul-rasul, perbuatan ini merupakan antek-antek Iblis yang menyamar seperti serigala berbulu domba.

Wahyu Maran Yeshua memperingatkan Jemaat Yerusalem:
    “Kamu tahu apa yang Aku ajarkan tentang permata berlian yang dibuang oleh mereka yang menganggap permata berlian itu palsu. Akan ada banyak denominasi-denominasi dalam Neraka dan banyak sekte-sekte yang akan masih percaya bahwa mereka adalah perwakilan benar dari TubuhKu, meskipun tubuh mereka sedang tersiksa dari satu tungkai ke tungkai lainnya dalam kegelapan lubang neraka jahanam. Aku mengasihi semua orang, tetapi mereka harus menunjukkan kasih kepadaKu dan kepada anak-anakKu dan terhadap semua semua orang tanpa memandang bulu status apa yang mereka miliki dalam kehidupan ini.  
Dalam menghormati BapaKu kamu harus terus-menerus membersihkan dirimu sendiri, setiap orang dari kamu, karena sesuatu yang masih melekat tersisa tidak bersih dan hal itu akan menghalangi kemampuanmu untuk mendengarkan Sabda Kami. Janganlah kamu bersandar pada nama-nama dan gelar-gelar yang bisa tidak menghormati Kami, seperti beberapa nama-nama yang digunakan menunjuk JemaatKu.  
  Aku menemukan banyak pengajaran Agama-agama diluar hal-hal yang ada dalam Torah BapaKu dan bahkan meniadakan arti kasihKu.  
    Lembaga–lembaga keagamaan ini meminta domba-domba buta mereka untuk mengikuti beberapa perintah dan aturan (regulasi) yang mereka percayai  mereka temukan dalam Sabda BapaKu termasuk Kitab-kitab  yang mereka sebut “Perjanjian Baru.” Dari mimbar kotbah, pesan-pesan kutukan dikumandangkan, mengaku berdasarkan Sabda BapaKu. Orang-orang digiring kedalam perbudakan aturan-aturan (adat istiadat) keagamaan mereka sendiri dan bukan menurut Kehendak BapaKu. Begitulah mereka yang dijuluki para pengkotbah menyuarakan penghakiman terhadap umat mereka dan kepada JemaatKu – Umat Alaha, mereka mengutip Alkitab mereka dan menyerukan kutukan-kutukan terhadap orang- orang dan tanpa otoritas dariKu.  
Ayat-ayat mengenai wanita yang tertangkap basah dalam perzinahan, diketemukan dalam Kitab Yokhanan telah ditambahkan oleh seorang ahli Kitab yang kelewat batas rajinnya. Mereka melakukan hal ini seringkali untuk mendukung suatu ajaran (doktrin) yang berkembang demi kepentingan mereka dan kontrol mereka terhadap seluruh bangsa, seperti halnya Roma (pentj. Gereja Roma Katolik). Namun, mereka mengabaikan ayat-ayat tertentu lainnya dan bagian-bagian atau memberikan tafsiran-tafsiran yang menyesatkan terhadap bagian-bagian yang dipersoalkan itu sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri dan ingin mengontrol yang lainnya dan mencari kemuliaan bagi lembaga-lembaga mereka sendiri.  
Kamu harus tahu bahwa beberapa dari mereka yang mengaku dirinya diilhami, pada hal pikiran mereka bercampur dengan perkara yang tidak benar dengan kata-kata yang diberikan. Kamu harus waspada setiap waktu jika mendengar seorang individu mengklaim diberikan semacam wahyu/ilham....  
Sekarang mengenai Sabda Kami, dan bagaimana guru-guru palsu memperdayai umat manusia masuk terjerumus kedalam doktrin sesat dan mengikuti ilah palsu yang dipenuhi dengan kebencian. Ada ayat-ayat yang dibuang dan ditambahkan. Ada seluruh Kitab-kitab yang dihapuskan dari Kitab Suci dan seluruh Kitab-kitab yang sudah ditolak itu karena membabi buta dan seluruh Kitab-kitab telah ditambahi tanpa otorisasi (wewenang)...  
Sedikit ragi akan meragi keseluruhan adonan. Sedikit doktrin sesat dalam hal ini akhirnya meragi keseluruh adonan. Sedikit ragi yang dikotbahkan dari mimbar akan meragi keseluruhan anggota jemaat. Dengan mengkotbahkan pesan-pesan shahadat iman dan aturan palsu atau sesat, jangan ada pengkotbah menipu kamu seolah-olah pesannya diilhami oleh Roh Kudus sebab hasutan ini tidak datang dari Ruakh Ha’Kodesh yang memanggil kamu. Barang siapa saja mengkotbahkan doktrin-doktrin palsu dan yang mengajarkan kebencian (sekalipun itu musuhnya, seperti dalam agama mengijinkan membunuh orang lain jika menghina agamanya!) dan mengkotbahkan penghukuman terhadap salah satu mahlukKu dia adalah yang pertama lahir dari Setan yang adalah bapa dari segala kebohongan dari sejak awal, yang berlawanan kepada Roh Kudus, dikutuk oleh semua bapa- bapa Kudus yang Aku telah pilih, oleh semua Orang-orang Kudus di Sorga dan dikutuki dalam JemaatKu. Dengarlah Sabda-sabdaKu – Aku mengasihimu!  - Wahyu Rabbeinu Maran Yeshua Mshikha bar Alaha (Sefer Av- kadmonim)

Inilah salah satu rahasia Jemaat Yerusalem yang tak diketahui kaum kristen umumnya bahwa Jemaat ini selalu disertai oleh Tuhan sesuai janjiNya (Mattityahu 28:20), sehingga Jemaat ini tidak berspekulasi membuat ajaran-ajaran sendiri seperti yang dilakukan kaum Kristen umumnya yang sibuk menafsirkan isi Kitab Suci karena mereka tidak memiliki Pilar Iman Kudus Wahyu. Mereka pikir dengan dikanonkannya Kitab Suci Kristen tahun 325-318 Masehi maka Suara Kenabian sudah berhenti digantikan dengan suara individu-individu dan konsili-konsili saja. Pada hal Tuhan sudah mengatakan “Aku datang tidak menghapuskan Torah atau Nabi-nabi...” (Mattityahu 5:17). Pernyataan Tuhan ini adalah “ya” dan “amin” tidak bisa ditafsirkan ini dan itu!  
Tidak ada satu orangpun dimuka bumi ini boleh menafsirkan isi Kitab Suci, khususnya “Divar d’Alaham” (Sabda-sabda Alaha), karena Sabda-sabda ini langsung diucapkan Tuhan, sehingga yang tahu persis apa yang diucapkan Tuhan itu adalah Dia sendiri! Dengan demikian kita harus mendengarkan “Suara Kenabian” yang merupakan juru bicara Ilahi kepada manusia. Di sinilah letak pentingnya Pilar Iman Wahyu seperti yang dimiliki Jemaat Yerusalem.

Jemaat Yerusalem tidak perlu berspekulasi menciptakan teori-teori bermacam- macam tentang penambahan teks pada kitab Injil Yokhanan 8:1-11, sebab Tuhan sudah mengatakan teks itu adalah tambahan karangan ahli Kitab yang tidak terjadi sejarah sejarah obyektif nyata dialami oleh Tuhan, tetapi hanya khayalan ahli kitab suci sesat. Memang pada teks Peshitta Ibrani-Aramaik yang dikanonkan Jemaat Yerusalem tahun 92 Masehi tidak ada terdapat naskah ini!  
Demikianlah, Jemaat tidak heran jika ahli kitab suci yang anti-Jemaat Yerusalem menghilangkan Naskah Isi Surat Ya’aqub Ha’Tzadik dalam naskah Kisah Rasul 15 ini. Jika mereka bisa menambahkan Naskah kedalam Kitab Suci apa sukarnya menghilangkan bagian Kitab Suci yang mereka anggap tidak mendukung keyakinan dan doktrin sesat mereka.
Teks Limudah/Didakhe ini sengaja dibuang sebagai bentuk perlawanan kaum bidat-bidat sesat yang anti-Yahudi dan anti-Kepemimpinan Jemaat Yerusalem Yahudi atas semua orang-orang percaya Goyim.

gk ngerti

nih Starter ngemeng apa'an seh?

Aku mencoba mengangkat
Para rohaniawan Kristen berusaha mencekoki dan mengindoktrinasi pikiran- pikiran orang Kristen dengan dogma, doktrin dan aneka macam tradisisme Kekristenan sehingga mereka lupa terhadap apa yang paling pokok dalam hidup iman mereka seperti yang diajarkan dalam “Isi Surat” Konsili Yerusalem!