Pelarangan Idul Adha oleh Umat Hindu
Halaman 1 dari 1 • Share
Pelarangan Idul Adha oleh Umat Hindu
Jelang Idul Adha, sebuah pernyataan kontroversial dan menyinggung perasaan umat Islam keluar dari tokoh Hindu yang mengeluarkan himbauan agar umat Islam tidak menyembelih sapi atau kerbau. Alasannya, pada zaman Sunan Kudus menyebarkan agama Islam di tanah Jawa ada sebuah kebijakan yang diambil untuk menghargai penganut agama Hindu Majapahit, telah melarang seluruh umat Muslim untuk menyembelih hewan sapi atau kerbau di seluruh wilayah Kudus, Jawa Tengah.
Masih segar dalam ingatan, tahun sebelumnya (Idul Adha 1432 H), Umat Hindu di lingkungan Banjar Margasengkala, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, justru menyumbangkan seekor sapi untuk dijadikan kurban pada Idul Adha 1432 H di lingkungan masjid Nurul Yaqin. Ini menunjukkan toleransi yang luar biasa dari seorang penganut Hindu ketika itu terhadap umat Islam.
Tapi alangkah bodohnya, jika menuduh Sunan Kudus telah berani melawan syariat dengan melarang umat Islam menyembelih sapi. Ini adalah sebuah kebohongan besar dan sejarah yang diputarbalikkan.
Benarkah Sunan Kudus melarang umat Islam menyembelih sapi? Sepertinya Raja Bali itu berkeyakinan dengan sejarah Sunan Kudus saat menyebarkan agama Islam di wilayah Kudus yang ketika itu penduduknya masih banyak yang beragama Hindu dan Budha. Untuk mengajak pemeluk hindu dan budha masuk Islam, terlebih yang memegang teguh adat istiadat lama, Raden Jakfar Sodiq atau Sunan Kudus menggunakan siasah dalam berdakwah.
Pada suatu hari Sunan Kudus membeli seekor sapi (dalam riwayat lain di sebut Kebo Gumarang). Sapi tersebut berasal dari Hindia, di bawa para pedagang asing dengan kapal besar.Sapi itu di tambatkan di halaman rumah Sunan Kudus.
Rakyat kudus yang kebanyakan beragama Hindu itu tergerak hatinya, ingin tahu apa yang akan di lakukan Sunan Kudus terhadap sapi itu. Sapi dalam pandangan agama Hindu adalah hewan suci yang menjadi kendaraan para Dewa. Menyembelih sapi adalah perbuatan dosa yang dikutuk para Dewa. Lalu apa yang akan di lakukan Sunan Kudus?
Menurut keyakinan Raja Bali, Sunan Kudus tidak menyembelih sapi di hadapan rakyat yang kebanyakan justru memujanya dan menganggap binatang keramat. Ketika itu, halaman rumah Sunan Kudus di banjiri rakyat, baik yang beragama Islam maupun Budha dan Hindu. Setelah jumlah penduduknya datang bertambah banyak, Sunan Kudus keluar dari rumahnya.
Konon katanya, Sunan Kudus berkata seperti ini, " Sedulur-sedulur yang saya hormati, segenap sanak kadang yang saya cintai. Saya melarang saudara saudara menyakiti apalagi menyembelih sapi. Sebab di waktu saya masih kecil, saya pernah mengalami saat yang berbahaya, hampir mati kehausan lalu seekor sapi datang menyusui saya.
Mendengar cerita tersebut para pemeluk agama Hindu terkagum kagum. Mereka menyangka Raden Jakfar Sodiq itu titisan Dewa Wisnu,maka mereka bersedia mendengar ceramahnya. " Demi hormat saya kepada jenis hewan yang telah menolong saya, maka dengan ini saya melarang penduduk kudus menyakiti atau menyembelih sapi!" pinta Sunan Kudus.
Kontan para penduduk terpesona atas kisah itu. Sunan Kudus melanjutkan, " Salah satu diantara surat-surat Al Qur'an yaitu surat yang ke dua dinamakan Surat sapi atau dalam bahasa arabnya Al Baqarah.” Masyarakat makin tertarik. Kok ada sapi dalam Al Quran, mereka jadi ingin tau lebih banyak dan untuk itulah mereka harus sering-sering datang mendengarkan keterangan Sunan Kudus.
Demikian, sesudah simpati itu berhasil di dapatkan akan lapanglah jalan untuk mengajak masyarakat berduyun-duyun masuk agama Islam.
Bentuk masjid yang di buat Sunan Kudus pun juga tak jauh bedanya dengan candi-candi milik orang Hindu. Menara Kudus yang antik itu,yang hingga sekarang di kagumi orang di seluruh dunia karena keanehanya.Dengan bentuknya mirip candi itu,orang-orang Hindu merasa akrab dan tidak merasa takut atau segan masuk ke dalam masjid guna mendengar ceramah Sunan Kudus.
Menarik untuk dikaji para sejarawan muslim, apakah Sunan Kudus telah mengharamkan sapi untuk disembelih umat Islam atau sebagai strategi dakwah semata. Atau cerita ini tak lebih mitos yang dikembangkan umat Hindu di kalangan umat Islam.
Masih segar dalam ingatan, tahun sebelumnya (Idul Adha 1432 H), Umat Hindu di lingkungan Banjar Margasengkala, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, justru menyumbangkan seekor sapi untuk dijadikan kurban pada Idul Adha 1432 H di lingkungan masjid Nurul Yaqin. Ini menunjukkan toleransi yang luar biasa dari seorang penganut Hindu ketika itu terhadap umat Islam.
Tapi alangkah bodohnya, jika menuduh Sunan Kudus telah berani melawan syariat dengan melarang umat Islam menyembelih sapi. Ini adalah sebuah kebohongan besar dan sejarah yang diputarbalikkan.
Benarkah Sunan Kudus melarang umat Islam menyembelih sapi? Sepertinya Raja Bali itu berkeyakinan dengan sejarah Sunan Kudus saat menyebarkan agama Islam di wilayah Kudus yang ketika itu penduduknya masih banyak yang beragama Hindu dan Budha. Untuk mengajak pemeluk hindu dan budha masuk Islam, terlebih yang memegang teguh adat istiadat lama, Raden Jakfar Sodiq atau Sunan Kudus menggunakan siasah dalam berdakwah.
Pada suatu hari Sunan Kudus membeli seekor sapi (dalam riwayat lain di sebut Kebo Gumarang). Sapi tersebut berasal dari Hindia, di bawa para pedagang asing dengan kapal besar.Sapi itu di tambatkan di halaman rumah Sunan Kudus.
Rakyat kudus yang kebanyakan beragama Hindu itu tergerak hatinya, ingin tahu apa yang akan di lakukan Sunan Kudus terhadap sapi itu. Sapi dalam pandangan agama Hindu adalah hewan suci yang menjadi kendaraan para Dewa. Menyembelih sapi adalah perbuatan dosa yang dikutuk para Dewa. Lalu apa yang akan di lakukan Sunan Kudus?
Menurut keyakinan Raja Bali, Sunan Kudus tidak menyembelih sapi di hadapan rakyat yang kebanyakan justru memujanya dan menganggap binatang keramat. Ketika itu, halaman rumah Sunan Kudus di banjiri rakyat, baik yang beragama Islam maupun Budha dan Hindu. Setelah jumlah penduduknya datang bertambah banyak, Sunan Kudus keluar dari rumahnya.
Konon katanya, Sunan Kudus berkata seperti ini, " Sedulur-sedulur yang saya hormati, segenap sanak kadang yang saya cintai. Saya melarang saudara saudara menyakiti apalagi menyembelih sapi. Sebab di waktu saya masih kecil, saya pernah mengalami saat yang berbahaya, hampir mati kehausan lalu seekor sapi datang menyusui saya.
Mendengar cerita tersebut para pemeluk agama Hindu terkagum kagum. Mereka menyangka Raden Jakfar Sodiq itu titisan Dewa Wisnu,maka mereka bersedia mendengar ceramahnya. " Demi hormat saya kepada jenis hewan yang telah menolong saya, maka dengan ini saya melarang penduduk kudus menyakiti atau menyembelih sapi!" pinta Sunan Kudus.
Kontan para penduduk terpesona atas kisah itu. Sunan Kudus melanjutkan, " Salah satu diantara surat-surat Al Qur'an yaitu surat yang ke dua dinamakan Surat sapi atau dalam bahasa arabnya Al Baqarah.” Masyarakat makin tertarik. Kok ada sapi dalam Al Quran, mereka jadi ingin tau lebih banyak dan untuk itulah mereka harus sering-sering datang mendengarkan keterangan Sunan Kudus.
Demikian, sesudah simpati itu berhasil di dapatkan akan lapanglah jalan untuk mengajak masyarakat berduyun-duyun masuk agama Islam.
Bentuk masjid yang di buat Sunan Kudus pun juga tak jauh bedanya dengan candi-candi milik orang Hindu. Menara Kudus yang antik itu,yang hingga sekarang di kagumi orang di seluruh dunia karena keanehanya.Dengan bentuknya mirip candi itu,orang-orang Hindu merasa akrab dan tidak merasa takut atau segan masuk ke dalam masjid guna mendengar ceramah Sunan Kudus.
Menarik untuk dikaji para sejarawan muslim, apakah Sunan Kudus telah mengharamkan sapi untuk disembelih umat Islam atau sebagai strategi dakwah semata. Atau cerita ini tak lebih mitos yang dikembangkan umat Hindu di kalangan umat Islam.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Pelarangan Idul Adha oleh Umat Hindu
Tolong dimuat donk sumbernya.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Re: Pelarangan Idul Adha oleh Umat Hindu
jelas lah itu sudah sangat jelas, sapi itu disembah di Hindu, dikeramatkan, jadi tak akan mereka rela jika sapi disembelih sebagai hewan korban. kok masih nanya
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Pelarangan Idul Adha oleh Umat Hindu
Sama tidak relanya, kalau babi dipotong.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Re: Pelarangan Idul Adha oleh Umat Hindu
ngarang, hindu itu sama kafirnya dengan kristen, sama-sama sebagai pemakan babi juga....tuh banyak dan mudah menemukan makanan dari babi kalau di Bali, gak usah ngarang....
wkwkwk konyol.
wkwkwk konyol.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Similar topics
» umat hindu pun juga rentan dengan anarkisme dan kekerasan
» Menarik nieh. Seluruh umat Hindu harus mualaf.
» poligami bukan dominasi muslim, umat hindu juga poligami
» Ada umat Hindu yang bisa bantu??
» Kiblat (Arah Sembahyang) Umat HIndu
» Menarik nieh. Seluruh umat Hindu harus mualaf.
» poligami bukan dominasi muslim, umat hindu juga poligami
» Ada umat Hindu yang bisa bantu??
» Kiblat (Arah Sembahyang) Umat HIndu
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik