Christian Identity

Christian Identity adalah ideologi agama populer di ekstrim sayap kanan lingkaran. Penganut percaya bahwa kulit putih keturunan Eropa dapat ditelusuri kembali ke "Suku Hilang Israel." Banyak yang menganggap Yahudi sebagai keturunan setan Hawa dan Ular, sementara non-kulit putih adalah "orang-orang lumpur" dibuat sebelum Adam dan Hawa. Keyakinan virulen yang rasis dan anti-Semit biasanya disertai dengan ekstrim anti-pemerintah sentimen. Meskipun ukurannya yang kecil, Identitas Kristen mempengaruhi hampir semua supremasi kulit putih dan ekstrim anti-pemerintah gerakan. Hal ini juga memberitahu perilaku kriminal mulai dari kejahatan kebencian terhadap aksi terorisme.

Salah satu perkembangan yang paling luar biasa dalam ekstrim kanan di Amerika Serikat dalam beberapa dekade terakhir telah munculnya ideologi agama jelas dikenal sebagai Identitas Kristen. Menembus kelompok rasis dan anti-Semit yang ada dan gerakan, ia memiliki fanatisme meradang mereka dengan semangat keagamaan dan juga memicu pembentukan kelompok baru. Penganut telah melakukan kejahatan kebencian, pemboman dan tindakan-tindakan lain terorisme. Berkisar pengaruh arus Identitas dari Ku Klux Klan dan kelompok-kelompok neo-Nazi kepada milisi anti-pemerintah dan warga negara berdaulat gerakan-namun kebanyakan orang Amerika tidak menyadari bahwa itu bahkan ada.

Asal Christian Identity yang dapat ditelusuri kembali ke abad kesembilan belas di Inggris, di mana lingkaran kecil pemikir agama maju gagasan, yang dikenal sebagai British-Israelism atau Anglo-Israelism, bahwa orang Eropa modern secara biologis keturunan dari bangsa Israel kuno dari Perjanjian Lama -khusus, dari "Suku Hilang" tersebar oleh invasi dari orang Het, Asyur dan Babel. Suku Hilang telah konon membuat jalan mereka ke Eropa, dan dari mereka menuruni bangsa Eropa modern.

Ini aneh dilihat-tiba di melalui interpretasi kreatif kitab suci, bahasa, dan sejarah-tidak pernah menjadi sangat populer. Menurut Michael Barkun, sejarawan terkemuka Identitas Kristen, gerakan Inggris-Israel di Inggris memuncak pada tahun 1920 dengan sekitar lima ribu penganut. Meskipun eksentrik, Inggris-Israel tampaknya tidak punya agenda politik ambisius atau kebencian, dan mungkin tidak lebih rasis atau anti-Semit daripada arus utama budaya Barat pada waktu itu.

Pada akhir abad 19, Inggris-Israel doktrin mulai bermigrasi ke Amerika Serikat, mereka memiliki daya tarik bagi beberapa banyak orang Amerika yang percaya bahwa negara memiliki takdir istimewa di mata Tuhan. Inggris-Israel mulai kuliah dan mempublikasikan seluruh bangsa, terutama di New England, Midwest dan sepanjang Pantai Barat. Orang percaya Amerika terpenting adalah New Englander Howard Rand (1889-1991), yang Anglo-Saxon Federasi membagikan ribuan potongan sastra. Namun demikian, Inggris-Israelism tetap kecil dan tidak jelas.

Sekali di pantai Amerika, Inggris-Israelism mulai berkembang. Awalnya, orang percaya dilihat Yahudi kontemporer sebagai keturunan dari orang-orang Israel kuno yang pernah "hilang." Mereka mungkin terlihat kritis tetapi, mengingat peran penting mereka dalam skema silsilah Inggris-Israel, tidak biasanya dengan permusuhan. Pada 1930-an, bagaimanapun, di AS, strain anti-Semitisme mulai menyerap gerakan (meskipun beberapa kepercayaan tradisional dipertahankan - dan sejumlah kecil tradisionalis masih ada di AS).

Memegang di negara ini pada saat anti-Semitisme adalah juga, Israelism Inggris semakin maju ide - umum di kalangan anti-Semit di awal abad kedua puluh - bahwa kebanyakan orang Yahudi tidak benar-benar keturunan bangsa Israel kuno, tetapi malah turun dari orang Asiatic dikenal sebagai Khazar, yang menetap di dekat Laut Hitam selama Abad Pertengahan. Eropa (Ashkenazi) Yahudi dengan demikian "palsu" Israel yang lebih mengaburkan fakta bahwa itu benar-benar Eropa kulit putih yang "benar" Israel. Salah satu Inggris-Israel pendukung paling berpengaruh ini dan lainnya anti-Yahudi ide adalah William J. Cameron, editor Independen Dearborn, surat kabar mingguan yang diterbitkan oleh raja Henry Ford mobil pada tahun 1920, dan penasehat pers Ford sampai 1940-an. Di bawah kepemimpinan Cameron, yang Independen mempopulerkan tipuan anti-Semit yang terkenal, "The Protokol Para Tetua Sion."

Strain anti-Semit Inggris-Israelism sangat kuat di Pantai Barat Kanada dan Amerika Serikat. Tokoh kunci dalam transformasi Inggris-Israelism ke dalam apa yang disebut semakin "Identitas Kristen" adalah Wesley Swift (1913-1970), seorang pendeta Methodist mantan dari Southern California. Pada tahun 1940, Swift memulai gerejanya sendiri, kemudian dikenal sebagai Gereja Yesus Kristus Kristen. Ia aktif di sayap kanan ekstrem kelompok, termasuk Ku Klux Klan, dan mengembangkan persahabatan dekat dengan paling menonjol anti Semit-bangsa pasca perang, Gerald LK Smith. Karena kegiatan Swift dan rekan seperti Bertrand Comparet dan San Jacinto Capt, Christian Identity semakin menjadi terkait dengan ekstrim sayap kanan ideologi.

bersambung....