Balada Rumah dan pengacau yang masuk

Moderator 3 wrote:LINK WAJIB DIBERIKAN PADA SETIAP TULISAN YANG MENGGUNAKAN SUMBER KETIGA SEBAGAI REFERENSI.

DAN TAMU ANDA TIDAK MEMBERIKAN/MELAMPIRKAN SUMBER.

putramentari wrote:

Moderator 3 wrote:LINK WAJIB DIBERIKAN PADA SETIAP TULISAN YANG MENGGUNAKAN SUMBER KETIGA SEBAGAI REFERENSI.

DAN TAMU ANDA TIDAK MEMBERIKAN/MELAMPIRKAN SUMBER.

kenapa bukan tamunya yang di warning.

btw, ane hanya rakyat biasa, keputusan tetap di tangan penguasa

Didalam rumah, mata tamu itu terus jelalatan memeriksa seluruh isi rumah, sambil terus berdecak kagum. Tiba2 tercium bau masakan dari dapur, yang kebetulan istri pak khalik sedang memasak.

Tamu : Wah harum benar masakan itu, saya jadi lapar nih, kalau begitu saya mau ikut makan disini, tapi sambil menunggu masakan itu matang, saya ingin tiduran dulu, saya ingin tiduran dikamar itu, tolong beresin ya! (kamar yang ditunjuk oleh tamu itu adalah kamar utama yang biasa digunakan oleh pak khalik dan istrinya beristirahat)

Sambil bingung dan kaget, pak Khalik menjawab : oh, silahkan, sebentar saya suruh pembantu saya untuk membereskan kamarnya.

Setelah kamar itu dibereskan, tamu itu masuk dan tidur dikamar tersebut.

Selama tamu itu berada dikamar, pak Khalik berfikir keras, siapakah tamu itu? belum sampai menemukan jawaban itu, istrinya yang baru selesai memasak mengajak pak Khalik untuk makan. Mendengar istri pak Khalik mengajak makan, tamu yang berada dikamar utama itu keluar dan segera duduk dimeja makan.

Tamu : Ayo pak, bu kita makan saya sudah lapar........

Pak Khalik dan Istri mengikutinya dengan bingung????????????????

Selesai makan, tamu itu berkata : Rasanya enak kalau saya bukan hanya sebagai tamu disini, tapi sebagai tuan rumah. Oleh karena itu saya mau tinggal disini selamanya. Silahkan Pak Khalik dan Istri untuk pindah dari rumah ini.

Gila benar tamu itu dasar ga punya malu, sudah dihormati, sudah dimulyakan oleh yang punya rumah, eh malah menginjak-injak, begitulah ungkapan kita kepada tamu tersebut.

Moderator 3 wrote:

putramentari wrote:

Moderator 3 wrote:LINK WAJIB DIBERIKAN PADA SETIAP TULISAN YANG MENGGUNAKAN SUMBER KETIGA SEBAGAI REFERENSI.

DAN TAMU ANDA TIDAK MEMBERIKAN/MELAMPIRKAN SUMBER.

kenapa bukan tamunya yang di warning.

btw, ane hanya rakyat biasa, keputusan tetap di tangan penguasa

@Putra Mentari

Didalam rumah, mata tamu itu terus jelalatan memeriksa seluruh isi rumah, sambil terus berdecak kagum. Tiba2 tercium bau masakan dari dapur, yang kebetulan istri pak khalik sedang memasak.

Tamu : Wah harum benar masakan itu, saya jadi lapar nih, kalau begitu saya mau ikut makan disini, tapi sambil menunggu masakan itu matang, saya ingin tiduran dulu, saya ingin tiduran dikamar itu, tolong beresin ya! (kamar yang ditunjuk oleh tamu itu adalah kamar utama yang biasa digunakan oleh pak khalik dan istrinya beristirahat)

Sambil bingung dan kaget, pak Khalik menjawab : oh, silahkan, sebentar saya suruh pembantu saya untuk membereskan kamarnya.

Setelah kamar itu dibereskan, tamu itu masuk dan tidur dikamar tersebut.

Selama tamu itu berada dikamar, pak Khalik berfikir keras, siapakah tamu itu? belum sampai menemukan jawaban itu, istrinya yang baru selesai memasak mengajak pak Khalik untuk makan. Mendengar istri pak Khalik mengajak makan, tamu yang berada dikamar utama itu keluar dan segera duduk dimeja makan.

Tamu : Ayo pak, bu kita makan saya sudah lapar........

Pak Khalik dan Istri mengikutinya dengan bingung????????????????

Selesai makan, tamu itu berkata : Rasanya enak kalau saya bukan hanya sebagai tamu disini, tapi sebagai tuan rumah. Oleh karena itu saya mau tinggal disini selamanya. Silahkan Pak Khalik dan Istri untuk pindah dari rumah ini.

Gila benar tamu itu dasar ga punya malu, sudah dihormati, sudah dimulyakan oleh yang punya rumah, eh malah menginjak-injak, begitulah ungkapan kita kepada tamu tersebut.

http://kumpulanceritaislam.blogspot.com/2010/11/tamu-yang-kurang-ajar.html