Membedah kasus konversi agama di Bali : kronologi, metode misi, dan alasan di balik tindakan konversi agama dari Hindu ke Kristen dan Katolik di Bali serta Pernak-Pernik Keagamaan di Dunia

DESKRIPSI

Konversi agama yang terjadi pada seseorang yang disebabkan karena benar-benar dorongan dari dalam adalah sebuah panggilan Karma. Tetapi konversi agama yang disebabkan oleh pengaruh luar seperti profokasi, olok-olok dari pihak lain, seperti adanya propaganda dari para misionaris merupakan kejahatan agama dan atau kejahatan teologis yang patut disayangkan.

Tidak ada agama yang baik dan tidak ada agama yang buruk kecuali dilihat dari perilaku hidup para penganutnya. Sesungguhnya yang terpenting adalah bagaimana seseorang itu dapat memandang bahwa agama yang lain, selain yang dipeluknya juga adalah agama yang dibutuhkan oleh sebagian manusia lainnya. Kita tahu penganut Agama Hindu di India saat ini jumlahnya sekitar 1 miliyar (ini berarti bahwa jumlah umat Hindu di India 6 x penduduk Indonesia), padahal konversi secara sistematis telah dilakukan oleh para zending atau para misionaris serta para expert sepeti Max Muller dan Sri William Jones si konstruktur penulisan Teori Aryan, hingga Sejarah India dan Sejarah Agama Hindu diputarbalikan semenjak pemerintahan Penjajahan Inggris di India. Keberadaan satu agama adalah kehendak Tuhan, karena itu mengambil umat suatu agama sama dengan melawan kehendak Tuhan dan ini sama dengan kejahatan teologis.

BIOGRAFI PENULIS



Ni Kadek Surpi Aryadharma,S.Pt,.M.Fil.H, lahir di Timesi, 8 Agustus 1980. Ia seorang wartawan (wartawati) yang memiliki prinsip hidup Simple Living High Thingking. Seorang pelatih jurnalistik, kepemimpinan maupun kemampuan berbicara (public speaking) dengan sukarela. Ia menerima dua penghargaan, K.Nadha Award (Anugrah Pers) tahun 2007 sebagai wartawan muda terbaik dan Hindu Muda Award 2009 sebagai tokoh Pemuda Hindu yang dianugrahkan oleh Komite Nasional Hindu Muda Award.

Disela-sela kesibukannya, ia siap memberi pelayanan kepada anak muda Hindu diseluruh Bali bahkan luar Bali. Murid-murid jurnalistiknya kini tersebar diberbagai pelosok Bali hingga ke Nusa Penida dan Lombok. Untuk lebih meningkatkan jangkauan pelayanan ia membuka website Komunitas Jurnalis Muda Hindu (www.surpipenulismuda.co.cc) untuk pelatihan jurnalistik di dunia maya. Berbagai Organisasi telah menjadi tempat belajarnya, seperti : Pramuka, UPHDM, Menwa, KMHDI, Peradah, FIMHD, Sui Studi Group, sejumlah asram dan guru-guru spiritual.

Selain sibuk berkeliling memberikan pelatihan kepada anak muda, ia juga menjadi produser dan manajer lagu-lagu human values untuk memberikan inspirasi bagi anak muda demi dapat berbuat yang terbaik dalam hidup. Ia adalah pimpinan dari group music Golden Youth Indonesia, yang telah menikmati panggung hingga ke luar negeri. Warih Arya Sentong Puri Carangsari ini juga aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan guna membangkitkan rajawali-rajawali muda yang sedang tertidur.

Sebagai intelektual Muda Hindu, ia prihatin dengan kasus konversi agama di Bali yang marak terjadi sejak tahun 1930. Persoalan itu diangkatnya dan diteliti dengan intensif menjadi sebuah thesis yang mengantarkannya menjadi salah satu mahasiswa yang berpijar, berani dan dengan ide yang cemerlang. Tidak puas sampai disitu, ia melakukan penelitian lebih dalam, yang mengkombinasikan teknik penelitian ilmiah dan ragam ilmu jurnalistik hingga menjadikan buku yang anda pegang sekarang ini.

Sebagai wartawati, berbagai tantangan harus dihadapi. Liputan-liputannya yang terkenal tajam, berani dan investigatif telah menunai banyak teror. Dari bujukan halus hingga ancaman bunuh ia lewati dengan keteguhan bhatin, bahwa Tuhan dan sahabatnya, Sri Krishna selalu memberikan perlindungan dan keteduhan. Surpi ingin berbuat lebih banyak untuk Hindu, baginya nafasnya hanya untuk dharma semata. Dibalik itu, ia adalah sosok yang hangat dan bersahabat, penuh rasa hormat. Kini, ia bersedia mengabdi lebih dalam dengan bergabung sebagai dosen.

http://www.bukuhindu.com/?buku=detail&bid=515