Pakturut VS Segorowedi ==>> Tuhan/Yahweh Menyesal ??

Oknum yang menyesal tidak tahu apa yang akan terjadi, itu berlawanan dengan sifat Allah Yang Maha Mengetahui.

Dalam bible Tuhan/Yahweh berkali-kali menyesal.
Contoh:
Exo 14 wayinachem yahweh ‘al-ha ra’ah aser diber la-asot le ammo
32:14 Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya

1 sa 15:35 ……… wayhwâ nichām ki-himalika ’et-sa’ul ‘al-yisrael
15:35 ……….. Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.

jer 15:6 …………nila`ati hinachem
15:6 …………… Aku sudah jemu untuk merasa sesal.
Dll.

bagi saya..
ilah yang tak punya rasa dan tak bisa merasakan
adalah benda mati

SEGOROWEDI wrote:
bagi saya..
ilah yang tak punya rasa dan tak bisa merasakan
adalah benda mati

Semua orang juga tau mas, jika tuhan itu punya sifat, tapi oknum yang menyesal tidak tahu apa yang akan terjadi, itu berlawanan dengan sifat Allah Yang Maha Mengetahui.

Gen 6:6 wa yinachem yahweh ki ‘asah et ha adam be`aretz wa yite’asseb el libo.
6:7 Wa yo’mer yahweh emacheh et ha adam aser bara`ati me`al panei ha adamah me adam ‘ad behemah ‘ad remes we’ad ‘ouf ha samayim ki nichameti ‘asitim.

nacham (Hebrew) a primitive root; properly, to sigh, i.e. breathe strongly; by implication, to be sorry, i.e. (in a favorable sense) to pity, console or (reflexively) rue; or (unfavorably) to avenge (oneself):–comfort (self), ease (one’s self), repent(-er,-ing, self).

Kebanyakan bible versi Inggris menterjemahkan nacham = to repent, ada juga yang menterjemahkan to be sorry .

v. intr.
To feel remorse, contrition, or self-reproach for what one has done or failed to do; be contrite.
To feel such regret for past conduct as to change one’s mind regarding it: repented of intemperate behavior.
To make a change for the better as a result of remorse or contrition for one’s sins.

v. tr.
To feel regret or self-reproach for: repent one’s sins.
To cause to feel remorse or regret.

http://dictionary.reference.com/browse/repent

The King James English translation uses archaic English that didn’t have the same meaning 400 years ago as it does now. So, the archaic translations indicating that God “repented” really indicated that God was sorry or “changed His mind.”
http://www.godandscience.org/apologetics/does_god_repent.html

“Repent” simply means to change one’s mind or to change one’s course of action.
http://wiki.answers.com/Q/Does_God_repent

Pakturut wrote:
Semua orang juga tau mas, jika tuhan itu punya sifat, tapi oknum yang menyesal tidak tahu apa yang akan terjadi, itu berlawanan dengan sifat Allah Yang Maha Mengetahui.

menyesalkan/menyayangkan perbuatannya...
apa masalahnya? justru aneh kalau Tuhan tidak merasakan apa-apa atas perbuatan-perbuatan jahat umat-Nya (manusia)

kalau marah bahkan murka juga bisa..
kenapa menyesal tidak bisa?

lalu ngapain marah dan murka, wong 'sudah tahu' sebelumnya..??

numpang nandain!