(khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

by **musicman** Thu Jan 26, 2012 11:56 am

Assalamu A'laikum akhi dan akhwat fillah...

berangkat dr Kerinduan saya dengan adanya Jaman Kemajuan Umat Islam..saya ajak kita semua sekali2 "menengok dapur kita"sendiri....

saya coba lempar bola....dengan kondisi sehari umat.

Menurut saya sebagian umat memiliki masalah dengan Niat yg semakin menjauh dr tujuan yg sesuai dengan syariat Islam itu sendiri.
Lbh senang Aksesoris drpd Makna..sehingga menurut saya sudah sampai kepada tahap "mati hati"
nyerah

contoh sedikit:
brp banyak, da'i TV (bahkan ada yg sampe lomba2 dengan mengejar status Juara juga, saya kok trus terang merasa janggal dengan Niat Lillahi Ta'ala dengan tetek bengek Juara2an segala?bagaimana dengan perasaan sebagai juara ke 3,4 dst dibanding si Juara no.1?) ...juga gk sedikit dai sebagai selebritis,pelawak bahkan sebagai Matapencaharian dengan tarif yg wow?
nyerah

saya sedih kl membandingan sepak terjang dai2 atau Ulama2 pada masa keemasan Islam dahulu dengan type2 dai atau Ulama saat ini.

Jujur saja...saya kok sudah mulai agak segan melihat ceramah2 di TV..saya lbh nyaman belajar dengan membaca dan melalui inet.Saya lbh memilih orang disekitar saya sebagai "guru".
nyerah

kl dai seperti itu yg menjadi acuan dan barometer umat dalam berkehidupan sehari2..saya kira wajar umat akan trus "jalan ditempat"..bahkan sesuatu yg wajar malah akan semakin mundur..

ada sumbang pemikiran dr netter muslim lain tentang kemunduran umat Islam yg sama2 kita CIntai ini? muslimah

:surban:

by **abu hanan** Thu Jan 26, 2012 12:11 pm

telah terindikasi oleh hadits ;

Akan datang suatu masa umat lain akan memperebutkan kamu ibarat orang-orang lapar memperebutkan makanan dalam hidangan.” Sahabat bertanya, “Apakah lantaran pada waktu itu jumlah kami hanya sedikit Ya Rasulullah?”. Dijawab oleh beliau, “Bukan, bahkan sesungguhnya jumlah kamu pada waktu itu banyak, tetapi kualitas kamu ibarat buih yang terapung-apung di atas laut, dan dalam jiwamu tertanam kelemahan jiwa.” Sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud kelemahan jiwa, Ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati!”. (HR. Abu Daud).

وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Al Wahn => menjadi sebab pengalihan tujuan hidupnya yang agung, menjadi khalifah, wakil Allah untuk mewujudkan kehendak Ilahi di muka bumi.

Selanjutnya,menilik dan mengamati perilaku para mubaligh TV sayah jadi ingat

“Sesungguhnya diantara kalian ada yang berambisi menjadi ~~penguasa,~~ mubaligh,padahal yang demikian itu akan menjadi penyesalan di hari kiamat. Karena sebaik-baik seorang ibu adalah yang mau menyusui anaknya dan sejelek-jelek ibu adalah yang tidak mau menyusui anaknya” (HR. Bukhari).

fungsi umara' dan ulama adalah sama dan sejajar.seimbang dan selaras.
Pemerintah berkewajiban menjaga fisik (kebutuhan primer) dan ulama wajib menjaga kebutuhan hati.

Mubaligh sbg representasi ulama maka wajib bagi mubaligh menjadikan kehidupan tasawuf sbg prioritas.
Maaf,saya katakan tasawuf karena Islam adalah tasawuf dan tasawuf adalah Islam.

by **musicman** Thu Jan 26, 2012 4:43 pm

abu hanan wrote:telah terindikasi oleh hadits ;
Akan datang suatu masa umat lain akan memperebutkan kamu ibarat orang-orang lapar memperebutkan makanan dalam hidangan.” Sahabat bertanya, “Apakah lantaran pada waktu itu jumlah kami hanya sedikit Ya Rasulullah?”. Dijawab oleh beliau, “Bukan, bahkan sesungguhnya jumlah kamu pada waktu itu banyak, tetapi kualitas kamu ibarat buih yang terapung-apung di atas laut, dan dalam jiwamu tertanam kelemahan jiwa.” Sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud kelemahan jiwa, Ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati!”. (HR. Abu Daud).
وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Al Wahn => menjadi sebab pengalihan tujuan hidupnya yang agung, menjadi khalifah, wakil Allah untuk mewujudkan kehendak Ilahi di muka bumi.

dan sayangnya ..dengan atas nama "kehendak Ilahi"..maka semua boleh "ditabrak"

sulit bisa mengharapkan umat yg Disiplin Tinggi dalam setiap PROFESI masing2 ..kl dengan atas nama Sholat Jumat jd Sah untuk naik motor ngga pake Helm

nyerah

Selanjutnya,menilik dan mengamati perilaku para mubaligh TV sayah jadi ingat
“Sesungguhnya diantara kalian ada yang berambisi menjadi ~~penguasa,~~ mubaligh,padahal yang demikian itu akan menjadi penyesalan di hari kiamat. Karena sebaik-baik seorang ibu adalah yang mau menyusui anaknya dan sejelek-jelek ibu adalah yang tidak mau menyusui anaknya” (HR. Bukhari).
fungsi umara' dan ulama adalah sama dan sejajar.seimbang dan selaras.
Pemerintah berkewajiban menjaga fisik (kebutuhan primer) dan ulama wajib menjaga kebutuhan hati.

Mubaligh sbg representasi ulama maka wajib bagi mubaligh menjadikan kehidupan tasawuf sbg prioritas.
Maaf,saya katakan tasawuf karena Islam adalah tasawuf dan tasawuf adalah Islam.

intinya ...sulit masing2 individu dalam umat Islam yg benar2 faham (atau pura2 ngga faham?)

...dimana seharusnya posisi masing2 pribadi untuk berdiri dan tau takaran dalam mengemban amanah yg diemban.

by **BAKUL KOPI** Thu Jan 26, 2012 6:40 pm

maaf sebelumnya, numpang nimbrung piss

( suka grogi kalo masuk threadnya pak MM )

saya mau nanya dulu, kemunduran umat islam saat ini bisa masuk dalam "Sekenario Allah" atau memang kesalahan Umatnya sendiri...?

by **abu hanan** Thu Jan 26, 2012 6:45 pm

BAKUL KOPI wrote:maaf sebelumnya, numpang nimbrung ( suka grogi kalo masuk threadnya pak MM )

saya mau nanya dulu, kemunduran umat islam saat ini bisa masuk dalam "Sekenario Allah" atau memang kesalahan Umatnya sendiri...?

ketika anda berusia remaja,sayah katakan pada anda;
belajarlah karena belajar dan membaca adalah investasi jangkah panjang.atau bekerjalah karena dengan bekerja anda dapat memenuhi kebutuhan hidup.

dan anda memilih tidak membaca padahal andah mengetahui bahwa kebodohan adalah sebab kemunduran.ato anda memilih menjadih pengangguran sedangkan andah mengetahui bahwa tiada pengangguran yg mampu membeli sebatang rokok.

by **BAKUL KOPI** Thu Jan 26, 2012 7:35 pm

abu hanan wrote:
BAKUL KOPI wrote:maaf sebelumnya, numpang nimbrung ( suka grogi kalo masuk threadnya pak MM )

saya mau nanya dulu, kemunduran umat islam saat ini bisa masuk dalam "Sekenario Allah" atau memang kesalahan Umatnya sendiri...?

ketika anda berusia remaja,sayah katakan pada anda;
belajarlah karena belajar dan membaca adalah investasi jangkah panjang.atau bekerjalah karena dengan bekerja anda dapat memenuhi kebutuhan hidup.

dan anda memilih tidak membaca padahal andah mengetahui bahwa kebodohan adalah sebab kemunduran.ato anda memilih menjadih pengangguran sedangkan andah mengetahui bahwa tiada pengangguran yg mampu membeli sebatang rokok.

iye2 jawab aja mbah "emang kesalahan umatnya" ga usah pakek diribetin gitu bahasanya :mon2:

tapi yg perdu diingat, selalu ada hikmah dari setiap kejadian. dengan keadaan terpuruknya umat islam saat ini, justru ada perkembangan yang cukup menyita perhatian di negara barat.

mungkin yang dijadikan contoh oleh pak MM hanya di negara kita, dengan moral dan kesadaran warganya sendiri yg masih minim (jgn bawa agama dulu) tp coba di perluas.

kalo masalah ustadz / dai yg konser road show dgn tarif selangit sih emang rada gemblung sih, tapi kalo kita coba perluas cara pandang, bahwa dakwah itu tidak menuntut upah namun ketika para pendakwah ini berada dalam taraf ekonomi menengah kebawah justru buat masalah baru, ISLAM itu juga harus Tajir.....

kalo umat ISLAM ga TAJIR, trus siapa yg mau bangun Masjid, Pondok, Mushola, Atau siapa yang mau undang Dai utk sebuah istighozah / pengajian. bukankah itu adalah salah satu pemanis.?
ibarat naggap wayang, kalo dalangnya mbah abu mana ada yg liat tapi kalo dalangnya ki manteb.... begh rame gitu loh....

ya memang ikut pengajian / acara2 agama ga boleh diniati hny karena siapa dai / kyai nya... tp niat dr ht utk ibadah.
nah disinilah kesalahan warga indonesia, ga cuman yg muslim sih, tuh orang pribumi yg di bali (mayoritas non muslim) juga bnyk yg pemalas...
balik lagi pasti ada hikmah dari setiap kejadian itu aja dulu, dari pada bawel
ketiwi

by **abu hanan** Fri Jan 27, 2012 10:36 am

Islam memang wajib kaya...tetapi kekayaan BUKANLAH tujuan utama.Ada perbedaan disitu kang...

kesalahan umat atau kesalahan pribadai yg oleh mas MM dikatakan sebagai TIDAK FAHAM atau pura2 GAK FAHAM...

silahken undang dai/mubaligh atao siapa saja..sebut aja Jefry Bukhori bilang sama dia..akomodasi dan lain2 TIDAK DISEDIAKAN panitia...apakah dai2 kondang TV itu mau?

by **musicman** Fri Jan 27, 2012 11:20 am

BAKUL KOPI wrote:maaf sebelumnya, numpang nimbrung ( suka grogi kalo masuk threadnya pak MM )

saya mau nanya dulu, kemunduran umat islam saat ini bisa masuk dalam "Sekenario Allah" atau memang kesalahan Umatnya sendiri...?

pak Admin....

tolong di review ulang...ini Security kok Grogian?
gimana mau aman nih forum???

Kecewa saya nih!

hahaha... ketiwi

by **musicman** Fri Jan 27, 2012 11:35 am

abu hanan wrote:Islam memang wajib kaya...tetapi kekayaan BUKANLAH tujuan utama.Ada perbedaan disitu kang...

kesalahan umat atau kesalahan pribadai yg oleh mas MM dikatakan sebagai TIDAK FAHAM atau pura2 GAK FAHAM...

silahken undang dai/mubaligh atao siapa saja..sebut aja Jefry Bukhori bilang sama dia..akomodasi dan lain2 TIDAK DISEDIAKAN panitia...apakah dai2 kondang TV itu mau?

Flashback untuk mengambil Hikmah atas Ke zuhud-an Para Ulama Besar

Salah seorang bertanya pada seorang penguasa tentang kekuatan al-Imam al-Hasan al-Bashri dan ketegasannya yang tidak tergoyah.

Maka Gabenor negeri itu menjawab secara terus terang: “Kami perlukan agamanya, tetapi dia tidak perlukan ~~dunia~~ Uang,popularitas, akomodasi, dsb...” dari kami.

by **BAKUL KOPI** Fri Jan 27, 2012 12:04 pm

abu hanan wrote:Islam memang wajib kaya...tetapi kekayaan BUKANLAH tujuan utama.Ada perbedaan disitu kang...

kesalahan umat atau kesalahan pribadai yg oleh mas MM dikatakan sebagai TIDAK FAHAM atau pura2 GAK FAHAM...

silahken undang dai/mubaligh atao siapa saja..sebut aja Jefry Bukhori bilang sama dia..akomodasi dan lain2 TIDAK DISEDIAKAN panitia...apakah dai2 kondang TV itu mau?

berarti yg salah adl dai nya.?
jika kita sebagai muslim diajarkan utk menyambut seorang tamu biasa dengan baik,masa nyambut dai ga pake akomodasi.?
bedakah ketika kita mengadakan tahlilan,tuan rumah menyediakan hidangan dan ketika selesai tak lupa nyelipin amplop buat pak kyai, masalah nominal emang seikhlasnya, namun jika kita pukul rata dgn dai tv kok rasanya lucu lol

kalo masalah ketika berangkat shalat jumat ga pake helm itu emang salah, seakan nyawa ga ada artinya, ibarat berangkat perang, bawa senjata tapi ga bawa tameng.

musicman wrote:
BAKUL KOPI wrote:maaf sebelumnya, numpang nimbrung ( suka grogi kalo masuk threadnya pak MM )

saya mau nanya dulu, kemunduran umat islam saat ini bisa masuk dalam "Sekenario Allah" atau memang kesalahan Umatnya sendiri...?

pak Admin....

tolong di review ulang...ini Security kok Grogian?
gimana mau aman nih forum???

Kecewa saya nih!

hahaha...

hehehe kalo menjaga keamanan seh paling depan pak, tapi kalo masalah diskusi gini rada kurang pede, apa lagi noh ada mbah abu. :masa sih ngupil

kerjaannya jatuhin mental ane mulu
panik

by **abu hanan** Fri Jan 27, 2012 2:13 pm

musicman wrote:
Flashback untuk mengambil Hikmah atas Ke zuhud-an Para Ulama Besar

Salah seorang bertanya pada seorang penguasa tentang kekuatan al-Imam al-Hasan al-Bashri dan ketegasannya yang tidak tergoyah.

Maka Gabenor negeri itu menjawab secara terus terang: “Kami perlukan agamanya, tetapi dia tidak perlukan ~~dunia~~ Uang,popularitas, akomodasi, dsb...” dari kami.

@asongan kopi
masalah akomodasi dll adalah kewajiban tuan rumah = bwetul.
apakah menjadi masalah ketika dai TV nginep di mesjid atow surau?
apakah menjadi masalah ketika dai TV makan bareng2 di tikar di teras masjid dengan menu setempat/sehari2?
apakah menjadi masalah ketika sayah jemput dai TV dengan KA PArcel/kapal cargo?bahkan dengan truk 4 roda?

yg menjadi masalah adalah TUJUAN,bisa dibandingkan dengan jamaah tabligh ato jamaah sholat malam...yg rela dan tak bosan berdakwah dengan cara mereka, door to door,bersilaturahmi dari Surabaya hanya dengan motor meski di ujung kecamatan Babat atau Padangan-Bojonegoro.....dengan bus ke Solo/Yogya dan sebagainyah.

jangan disamain dengan tahlil dunk.....itu kan kyai lokal/setempat yg tak dikasi pun tak jadi masalah.

by **BAKUL KOPI** Fri Jan 27, 2012 5:33 pm

yaudah mungkin yg lain aja yg ngasih masukan....
saya ijin nyanyi aja deh sambil mantow....

Spoiler:

by **Hasan al Banna** Sat Feb 25, 2012 3:31 pm

Disamping adanya rintangan dari luar (seperti Yahudi dan Nashoro)
saya juga menganalisa tubuh gerakan Islam itu sendiri. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan oleh para pendukung gerakan Islam dalam memaksimalkan
potensi dan peluang yang ada, di antaranya: lemahnya kritik ke dalam.

saya mendeteksi ada sebagian pengikut gerakan Islam yang takut
membuka kritik ke dalam. Mereka beranggapan kritik merupakan tindakan pengacau.

Juga penyakit yg mayoritas hinggap adalah "Sesama Islam, benar atau salah dalam melanggar hukum
..harus kita bela mati2an agar benar"

saya yakin, hampir semua muslim merasakan hal ini.

Padahal ke OBJEKTIF-an dalam bersikap adalah SUNNAH!

bukankah Rasulullah sudah berkata bahwa dia sebagai seorang ayah akan menjadi orang pertama
yg memotong tangan Fatimah apabila mencuri?

by **Orang_Pinggiran** Fri Apr 27, 2012 3:09 am

menurut saya, salah satu penyebabnya sesuai hadits ini

إِنِّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِي مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِينَتِهَا
“Sesungguhnya di antara perkara yang aku khawatirkan atas kalian setelahku adalah dibukakan kepadamu kesenangan dunia dan perhiasannya.”
(HR Bukhari dan Muslim)

Tidak dapat dipungkiri, kalau kesenangan dunia mulai banyak berperan dalam membuat manusia lalai sehingga tidak sedikit muslim yang lebih mengkhawatirkan tidak mendapat kesenangan dunia (terutama harta) dibanding mengkhawatirkan tidak mendapat kesenangan di akhirat..

contoh sederhana adalah diri kita.. saat kita hanya mampu mencari nafkah untuk makan, maka kita akan berusaha mencari lebih banyak.
mungkin tujuan awal untuk lebih banyak bershodaqoh, berinfak dll.
tapi setelah kita mendapat penghasilan lebih, kita cenderung tergoda untuk membeli kesenangan dunia macam HP yang bagus kendaraan dll. sehingga tanpa sadar kita terjerumus pada sifat bermegah megahan.

ketika telah sampai pada level ini tentunya niatan kita mulai berubah, dari menginginkan kebahagiaan akhirat, bergeser menjadi mencari kebahagiaan dunia..

by **Jagona** Fri Apr 27, 2012 6:40 am

musicman wrote:Assalamu A'laikum akhi dan akhwat fillah...

berangkat dr Kerinduan saya dengan adanya Jaman Kemajuan Umat Islam..saya ajak kita semua sekali2 "menengok dapur kita"sendiri....

saya coba lempar bola....dengan kondisi sehari umat.

Menurut saya sebagian umat memiliki masalah dengan Niat yg semakin menjauh dr tujuan yg sesuai dengan syariat Islam itu sendiri.
Lbh senang Aksesoris drpd Makna..sehingga menurut saya sudah sampai kepada tahap "mati hati"

contoh sedikit:
brp banyak, da'i TV (bahkan ada yg sampe lomba2 dengan mengejar status Juara juga, saya kok trus terang merasa janggal dengan Niat Lillahi Ta'ala dengan tetek bengek Juara2an segala?bagaimana dengan perasaan sebagai juara ke 3,4 dst dibanding si Juara no.1?) ...juga gk sedikit dai sebagai selebritis,pelawak bahkan sebagai Matapencaharian dengan tarif yg wow?

saya sedih kl membandingan sepak terjang dai2 atau Ulama2 pada masa keemasan Islam dahulu dengan type2 dai atau Ulama saat ini.

Jujur saja...saya kok sudah mulai agak segan melihat ceramah2 di TV..saya lbh nyaman belajar dengan membaca dan melalui inet.Saya lbh memilih orang disekitar saya sebagai "guru".

kl dai seperti itu yg menjadi acuan dan barometer umat dalam berkehidupan sehari2..saya kira wajar umat akan trus "jalan ditempat"..bahkan sesuatu yg wajar malah akan semakin mundur..

ada sumbang pemikiran dr netter muslim lain tentang kemunduran umat Islam yg sama2 kita CIntai ini? :surban:

kembali mengimani Alquran, dan jadikan Alquran sebagai petunjuk hidup di dunia dan akherat

by **Hasan al Banna** Fri May 25, 2012 3:51 pm

Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah melupakan dia pada diri mereka sendiri (al-Hasyr: ayat 19)

Kita bagaikan burung beo, hanya suka meniru
nyerah

by **Jagona** Tue Jun 05, 2012 10:49 am

Ada Ayat yang cemerlang untuk menjawab pertanyaan tret ini, yaitu :

Ayat 3/139 : Janganlah merasa lemah dan jangan dukacita, kamu lebih tinggi jika kamu beriman.

Itu adalah pernyataan ALLAH, tentunya tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.
Kuncinya adalah beriman kepada ALLAH ....... itu saja.
Koreksilah diri kita apakah benar kita beriman kepada ALLAH ?, atau hanya pura-pura beriman, agar dikatakan muslim ta'at.

by **musicman** Tue Aug 07, 2012 4:37 pm

TEMPO.CO , Jakarta - Majelis Ulama Indonesia melihat banyak ulama yang tidak berkompeten dan berintegrasi tampil menjadi penceramah agama di televisi.

"Harusnya kualitas dan validitas serta keteladanan juru dakwah diperhitungkan," kata Wakil Ketua Tim Pemantau TV Ramadan 1431 H dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Imam Suhardjo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin, 6 Agustus 2012.

Imam mengatakan, banyak tayangan komedi yang berujung pada makian atau melecehkan individu atau sekelompok orang. Ia prihatin, sebagian penceramah agama itu justru larut di skenario komedi.

Imam mencontohkan tayangan di Indosiar ketika Inul Daratista mengatakan "Pak saya nggak mandul lho, buktinya saya punya anak." Kemudian, ustadz menanggapi dengan perkataan "Lagian bukannya dibor malah ngebor."

Menurut Imam, pernyataan ini justru merendahkan seorang ustadz. Ia juga menyayangkan ustadz lain di Trans TV yang juga ikut ambil bagian waktu joget bersama secara berlebihan.

Imam mencermati, banyak dai yang menyampakan riwayat keagamaan dengan akurasi yang rendah. "Menggunakan hadis yang tidak sahih," kata Imam. Ia berharap para penceramah terus berusaha meningkatkan kompetensinya sebagai ustadz.

Menurut Imam, ustadz yang mempunyai kompetensi bisa dilihat dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Kognitif, artinya ustadz mempunyai pengetahuan agama yang mumpuni. Afektif, ustadz mempunyai kemampuan mengaitkankan ajaran-ajaran agama dengan permasalahan sehari-hari. Sedangkan psikomotorik, ustadz itu mempunyai kehidupan atau perbuatan yang terpuji.

"Kalau tidak ada ketiga itu, berarti tidak layak disebut ustadz," ujar Imam. Ia berharap stasiun televisi lebih berhati-hati memilih penceramah. Televisi dihimbau untuk lebih mengutamakan kompetensi diatas unsur selebritas.

http://id.berita.yahoo.com/awas-banyak-ustadz-gadungan-di-televisi-013632157--ramadan2012.html

by **mencari petunjuk** Thu Aug 09, 2012 1:19 am

Rasulullah SAW bersabda, ”Bencana terhadap agama itu ada tiga: ulama yang fajir (banyak melakukan dosa), pemimpin yang jair (kejam dan zalim), serta mujahid yang jahil.” (HR Ad-Dailami).
Dari hadis di atas setidaknya ada tiga perkara yang disinyalir merupakan faktor bencana terhadap agama. Ketiganya kini semakin jelas dan nyata berada di tengah-tengah kita.

Pertama Rasulullah SAW menyebutkan ulama yang fajir atau banyak melakukan dosa. Maksudnya, mereka yang mengerti tentang hukum-hukum halal, haram, sunah, makruh, dan sebagainya, tetapi dia tidak mengamalkannya dan tindak-tanduknya tidak sesuai dengan kapasitas ilmunya.

Hal seperti ini banyak terjadi di kalangan ulama kita pada zaman sekarang. Jika ulama bersikap demikian, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan umatnya? Rasulullah SAW bersabda, ”Seorang ulama tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR Ad-Dailami).

Kedua, pemimpin yang jair artinya penguasa, pemerintah, atau raja yang memerintah secara tidak adil. Dengan kekuasannya mereka secara sadar atau tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang tak lain adalah memakan harta rakyatnya.

Pandangan Rasulullah SAW empat belas abad yang lalu tentang pemimpin suatu kaum kini mendekati kenyataan. Beliau bersabda ”Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila turun dari mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai.” (HR AT-Tabrani). Ini juga termasuk salah satu faktor yang menjadi bencana terhadap agama.

Ketiga, mujahid yang jahil....inilah yang paling banyak merusakkan agama. Sebab, dia mengaku seorang ulama yang berijtihad, tetapi pada hakikatnya dia jahil dan tidak menguasai ilmu bahasa Arab serta ilmu dalalah (semantik). Dia juga tidak mengerti makna lafaz-lafaz, baik yang jelas maupun yang tersembunyi. Terlebih lagi jika dia tidak mengerti tentang asbabul wurud (sebab-sebab turunnya) hadist2 Nabi dan asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya) ayat-ayat Alquran, tidak memahami ijma’ ulama serta qiyas, dan tidak bisa membedakan mana perkara yang mendatangkan bahaya dan mana pula yang mendatangkan kemaslahatan. Jika demikian keadaannya, maka ia tidak memenuhi syarat-syarat sebagai seorang mujahid, gara-gara mujtahid palsu ini maka timbul perpecahan diantara umat islam.

Ketiga faktor yang disebutkan di atas merupakan pemusnah agama. Maka, barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan di negeri akhirat harap berhati-hatilah. Jagalah agamamu, mudah-mudahan Allah SWT akan selalu menjagamu. Wallahu a’lam bish shawab.

by **dee-nee** Thu Aug 30, 2012 3:16 am

Boleh menambahkan ... mungkin ini OOT ... tapi karena sedang diskusi santai dan terkait dengan judul tret ... sekaligus menyangkut berita terakhir tentang Rusuh Massa Syiah vs Sunni di Sampang Madura

Saya menemukan link ini :
http://www.syiahindonesia.com/index.php/akhbar-syiah/syiah-iran

Yang benar2 membuat saya bingung dengan kondisi Islam di Indonesia (karena saya tinggal Indonesia) adalah : Coba lihat gambaran saya ...

Ini saya khususkan untuk Islam fanatik di negara ini

(Kristen) US = (Yahudi) Israel >< Palestina (Islam) = Indonesia (Islam)
artinya US >< Indonesia

(Islam syiah) Iran >< Israel ... otomatis Iran >< US
Lalu melihat link tadi ... saya jadi berkesimpulan (Islam sunni) Indonesia >< Iran (Islam syiah)

Ketika Ahmadinejad datang ke Indonesia kita mengelu2kan beliau sebagai pejuang Islam yang berani melawan otoriter Amerika dan Israel (orang2 kafir)

Tapi secara sembunyi2 terjadi konflik di Madura ... atau muncul link2 seperti saya sebutkan

Jadi apa artinya pertikaian ini ?? Apa yang menjadi dasar konflik2 ini ??

Sebagai muslim pegangan saya hanya Al Quran ...
Sebagai manusia saya punya nilai kemanusiaan (yang sudah pasti ada dalam Al Quran)... dan terus terang saya ga mudeng dengan semua konflik seperti gambaran saya diatas ...

Begitu saja ... mohon pencerahan
:muach

by **mang odoy** Thu Aug 30, 2012 7:42 am

@mbah

yg menjadi masalah adalah TUJUAN,bisa dibandingkan dengan jamaah tabligh ato jamaah sholat malam...yg rela dan tak bosan berdakwah dengan cara mereka, door to door,bersilaturahmi dari Surabaya hanya dengan motor meski di ujung kecamatan Babat atau Padangan-Bojonegoro.....dengan bus ke Solo/Yogya dan sebagainyah.

Yang saya tebelin mbah...bisa dijelaskan lebih rinci..??

soalnya saya melihat (mungkin juga kurang faham)..mereka ini kadang menelantarkan anak istri demi kata 'dakwah'..

Penting mana..???? ngasih nafkah Anak Istri..??? atow Dakwah...??

by **mang odoy** Thu Aug 30, 2012 7:49 am

dee-nee wrote:Boleh menambahkan ... mungkin ini OOT ... tapi karena sedang diskusi santai dan terkait dengan judul tret ... sekaligus menyangkut berita terakhir tentang Rusuh Massa Syiah vs Sunni di Sampang Madura

Saya menemukan link ini :
http://www.syiahindonesia.com/index.php/akhbar-syiah/syiah-iran

Yang benar2 membuat saya bingung dengan kondisi Islam di Indonesia (karena saya tinggal Indonesia) adalah : Coba lihat gambaran saya ...

Ini saya khususkan untuk Islam fanatik di negara ini

(Kristen) US = (Yahudi) Israel >< Palestina (Islam) = Indonesia (Islam)
artinya US >< Indonesia

(Islam syiah) Iran >< Israel ... otomatis Iran >< US
Lalu melihat link tadi ... saya jadi berkesimpulan (Islam sunni) Indonesia >< Iran (Islam syiah)

Ketika Ahmadinejad datang ke Indonesia kita mengelu2kan beliau sebagai pejuang Islam yang berani melawan otoriter Amerika dan Israel (orang2 kafir)

Tapi secara sembunyi2 terjadi konflik di Madura ... atau muncul link2 seperti saya sebutkan

Jadi apa artinya pertikaian ini ?? Apa yang menjadi dasar konflik2 ini ??

Sebagai muslim pegangan saya hanya Al Quran ...
Sebagai manusia saya punya nilai kemanusiaan (yang sudah pasti ada dalam Al Quran)... dan terus terang saya ga mudeng dengan semua konflik seperti gambaran saya diatas ...

Begitu saja ... mohon pencerahan
:muach

Yang saya tau...SYIAH vs SUNY....hanyalah KENANGAN MASA LALU.......masa dimana Islam tergelincir dalam DILEMA POLITIK sepeninggal Khalifah Umar bin Khattab. Ketika tampuk kepemimpinan beralih ke Khalifah Utsman bin Affan dan beralih lagi ke ALi bin abu thalib...disanalah berbagai macam konflik dimulai.

Sedangkan masalah yang dipertikaikan....keknya malah SALING TUDUH..
Sunny merasa benar dan menuduh Syiah salah....dan begitu sebaliknya...

Kalo ocehan saya salah...mohon dikoreksi...

Bagi saya sendiri....saya tidak ambil pusing dengan masalah MADHAB....

Islam mah Islam aja lahhh....Islam nya Nabi Adam sampe Nabi Muhammad...
:lkj:

by **mang odoy** Thu Aug 30, 2012 7:53 am

@mas gondrong

saya sedih kl membandingan sepak terjang dai2 atau Ulama2 pada masa keemasan Islam dahulu dengan type2 dai atau Ulama saat ini.

Jujur saja...saya kok sudah mulai agak segan melihat ceramah2 di TV..saya lbh nyaman belajar dengan membaca dan melalui inet.Saya lbh memilih orang disekitar saya sebagai "guru".

Pun begitu juga saya.... piss

by **dee-nee** Thu Aug 30, 2012 8:28 am

Idem dengan mang odoy baik mengenai tanggapan atas pertanyaan saya maupun tanggapan atas pernyataan bung musicman

senang

by **abu hanan** Thu Aug 30, 2012 10:20 am

mang odoy wrote:@mbah

yg menjadi masalah adalah TUJUAN,bisa dibandingkan dengan jamaah tabligh ato jamaah sholat malam...yg rela dan tak bosan berdakwah dengan cara mereka, door to door,bersilaturahmi dari Surabaya hanya dengan motor meski di ujung kecamatan Babat atau Padangan-Bojonegoro.....dengan bus ke Solo/Yogya dan sebagainyah.

Yang saya tebelin mbah...bisa dijelaskan lebih rinci..??

soalnya saya melihat (mungkin juga kurang faham)..mereka ini kadang menelantarkan anak istri demi kata 'dakwah'..

Penting mana..???? ngasih nafkah Anak Istri..??? atow Dakwah...??

wokeh....
jamaah tabligh-->>perjalanan ini lebih menyerupai ibadah haji yg wajib meninggalkan kampung halaman-keluarga.sehingga salah satu syarat "berkeliling" adalah kewajiban di rumah uda ditunaikan.

satu contoh,sayah belum bisa ke mekkah adalah salah satunyah nafkah anak sitri belum mencapai titik CUKUP.artinyah,kalaow sayah gak di rumah maka mesin uang gak ada...kecuwali sayah uda ada pengganti yg amanah menjalankan usaha nah itu uda dekat dengan mekkah.

kalow semata atas nama "dakwah" maka ada hadits yg patut direnungkan ;

Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhu, Ia berkata : Datang seorang laki-laki kpd Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta izin untuk berjihad, maka beliau bersabda :

“Arti : Apakah kedua orangtuamu masih hidup ? Ia berkata : Ya, Nabi bersabda : “(berbakti) kpd kedua nerupakan jihad” Hadits ini disepakati keshahihannya. Pada riwayat yg lain beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Kembalilah kpd kedua lalu minta izinlah, jika mereka mengizinkan maka berjihadlah, jika tdk maka berbaktilah kpd keduanya” [Diriwayatkan oleh Abu Daud]

sehingga karkun (sebutan bagi personel jamaah tabligh) hendaknyah mengajukan ijin pada keluarga.jika mereka mengijinkan,semoga allah membantu keluarganyah.jika mereka tidak mengijinkan,maka allah lebih tau yg terbaik bagi hambaNya.

kondisi menjadi berubah ketika perintah dakwah DIPAKSAKAN dan dikaitkan dengan perang.

Jika kalian diperintah (untuk berperang) maka keluarlah” [Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari]

keadaan di atas,berarti wajib ain bagi tiap individu.sedangkan kebutuhan keluarga ada di tanggung pemerintah/khalifah.

jamaah sholat malam-->>jamaah ini hanya bergerak di malam hari,surau ke surau,masjid ke masjid,kampung ke kampung dengan syarat bagi jamaah DILARANG mengabaikan kewajiban mencari nafkah di siang hari.

pertanyaan mang,mana yg lebih fenting HARUS dikembalikan ke sifat dakwah.urgen atow gak.sebuah pengalaman menunjukkan bahwa rata2 jamaah tabligh adalah orang2 yg telah mapan secara ekonomi,kamsutnyah sayah bukan karyawan.usaha mereka di rumah uda didelegasikan ke anak istri...dan uda barang tentu ijin keluarga telah dikeluarkan demi kepentingan dakwah.

demikian

by Sponsored content

(khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

(khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"

Re: (khusus Muslim dan Muslimah) "Dimana sebenarnya kekurangan/kelemahan Umat Islam?"