QS. 24:3 ; ternyata yang dilarang untuk dinikahi adalah orang yang tidak Menuhankan Kebenaran

sebelumnya disarankan membaca juga :
http://www.laskarislam.com/t5404-boleh-non-islam-maupun-islam-dari-golongan-yang-belum-tentu-benar-sepanjang-tidak-membohongi-diri-sendiri

QS. 24:3. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.

jika ayat tsb dibaca bahwa berzina itu sebanding dengan kemusyrikan, maka dengan demikian yang dilarang untuk dinikahi pada ayat2 berikut ini :

QS. 2:221. Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.

adalah orang yang tidak Menuhankan Kebenaran, jadi meskipun beragama Islam tapi jika sehari2 ia masih saja tidak mau meninggalkan perbuatan dosa, maka ia masih tergolong musyrik, sekarang perhatikan redaksi ayat berikut ini :

QS. 5:5. Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi.

disitu dikatakan "wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman" dan "wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu", jadi selama tidak "menjaga kehormatan" (tidak Menuhankan/berkomitmen terhadap Kebenaran) ya berarti tergolong "musyrik" apapun itu agama/keyakinannya!

lalu bagaimana dengan QS. 5:17 & QS. 5:73?

QS. 5:17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

=> disitu yang dikatakan kafir, adalah orang yang meyakini bahwa yang dapat binasa itu dapat menjadi Tuhan, sehingga dengan demikian tidak dapat dikatakan kafir jika yang dia anggap Tuhan adalah sesuatu yang dia anggap kekal!

QS. 5:73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

=> disitu yang dikatakan kafir, adalah orang yang meyakini bahwa Tuhan itu ada 3 atau lebih dari 1 (walaupun yang dia Tuhankan hanya salah satunya)!

adalah orang yang tidak Menuhankan Kebenaran, jadi meskipun beragama Islam tapi jika sehari2 ia masih saja tidak mau meninggalkan perbuatan dosa, maka ia masih tergolong musyrik

Muslim jumlahnya jutaan.
Siapa contohnya?
Muslim kan cuman bisa ngemeng tapi boro-boro berani kritis kepada saudara seukhwahnya.

contohnya ya "muslim" manapun yang masuk kriteria tsb!

ayat lain yang seprinsip :

QS. 60:12. Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

frontline defender wrote:contohnya ya "muslim" manapun yang masuk kriteria tsb!

Nah, bagaimana dengan larangan menyebut sesama muslim kafir?
Acuannya saja tidak jelas, karena yah itu dia..
Alquran memiliki multitafsir yg tidak jelas dimana masing-masing bisa sekehendaknya.

contoh mudah:Ulil Amri, ada yg artikan ulama, ada yg artikan pemerintah, dst, sampe puyeng semua

Emang sejak kapan Muslim bisa bersatu?Dari jaman khulafur rasyidin yg notebene system paling ideal aja udah saling bunuh-bunuhan cuy!

Bukan Islam kalau kagak doyan gontok-gontokan

wolfie wrote:Nah, bagaimana dengan larangan menyebut sesama muslim kafir?

Kriteria kafir sepertinya sudah dijelaskan di tret laen.

Acuannya saja tidak jelas, karena yah itu dia..
Alquran memiliki multitafsir yg tidak jelas dimana masing-masing bisa sekehendaknya.

Dibaca sesuai kamus ajah, beres............
Kecuali yang membaca orang yang nggak sehat akal, memang bisa jadi masalah.
Apalagi punya backup dana besar.

Bahkan orang yang nggak waras bisa bilang kalau Al Quran ada kecacatan kok.
Dan bisa mempengaruhi kewarasan orang lain dengan hartanya.

Emang susah kalo sudah begini.

Ebis

Kecuali yang membaca orang yang nggak sehat akal, memang bisa jadi masalah.

Hei, rumus fisika einstein pun kalau yg baca orang yg ngga sehat akal juga akan jadi masalah.

Kamu ini bicara apa sih?
Bukan penafsiran yg salah, tapi ajarannya yg sudah tidak benar

wolfie wrote:Ebis
Hei, rumus fisika einstein pun kalau yg baca orang yg ngga sehat akal juga akan jadi masalah.

Kamu ini bicara apa sih?
Bukan penafsiran yg salah, tapi ajarannya yg sudah tidak benar

Lhaaaa.............. tulisan saya sudah jelaskan?:

Dibaca sesuai kamus ajah, beres

yang ini

frontline defender wrote:lalu bagaimana dengan QS. 5:17 & QS. 5:73?

QS. 5:17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

=> disitu yang dikatakan kafir, adalah orang yang meyakini bahwa yang dapat binasa itu dapat menjadi Tuhan, sehingga dengan demikian tidak dapat dikatakan kafir jika yang dia anggap Tuhan adalah sesuatu yang dia anggap kekal!

QS. 5:73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

=> disitu yang dikatakan kafir, adalah orang yang meyakini bahwa Tuhan  itu ada 3 atau lebih dari 1 (walaupun yang dia Tuhankan hanya salah satunya)!

dan yang ini

frontline defender wrote:ayat lain yang seprinsip :

QS. 60:12. Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

saya blum paham ...
minta uraian lebih lanjut

syukron

  

untuk QS. 5:17 & QS. 5:73 yang dikatakan kafir disitu adalah mereka yang sudah tahu bahwa keyakinannya itu salah tapi masih saja menganutnya, jadi mereka yang berkomitmen pada sesuatu yang mereka sendiri anggap salah/mereka yang tidak ada niat berkomitmen pada kebenaran, sedangkan QS. 60:12 kata2 tidak mencuri, tidak berzina, tidak dusta, tidak membunuh, tidak durhaka dalam urusan kebaikan, itu menunjukkan standar kebenaran yang diterima secara umum, yang mana itu menjelaskan bahwa yang dimaksud keimanan disitu/yang dititikberatkan disitu adalah bukanlah soal memeluk Islam, akan tetapi lebih ke soal kesediaan untuk memeluk (apa yang dia percayai sebagai) kebenaran!