islam jalan keselamatan
Halaman 1 dari 1 • Share
islam jalan keselamatan
Islam mempunyai konsep yang jelas tentang golongan mana yang selamat dan mana yang terpaksa terkungkung dalam kesesatan.
Allah berfirman:
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai."
(Ali Imran: 103)
"Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang memperse-kutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap go-longan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan me-reka."
(Ar-Ruum: 31-32)
Nabi bersabda:
"Aku wasiatkan padamu agar engkau bertakwa kepada Allah, patuh dan ta'at, sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab barangsiapa hidup (lama) di antara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Karena itu, berpe-gang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa'ur rasyidin yang (mereka itu) mendapat petunjuk. Pegang teguhlah ia se-kuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap perkara yang di-ada-adakan, karena semua perkara yang diada-adakan itu ada-lah bid'ah, sedang setiap bid'ah adalah sesat (dan setiap yang sesat tempatnya di dalam Neraka)."
(HR Nasa'i dan at-Tirmi-dzi, ia berkata hadits hasan shahih).
Dalam hadits yang lain Nabi bersabda:
"Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari ahli kitab telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan tem-patnya di dalam Neraka dan satu golongan di dalam Surga, yaitu al-jama'ah." (HR Ahmad dan yang lain. Al-Hafidh menggolongkannya hadits hasan)
Dalam riwayat lain disebutkan:
"Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para sahabatku meniti di atasnya." (HR at-Tirmidzi, dan di-hasan-kan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami' 5219)
Ibnu Mas'ud meriwayatkan:
"Rasulullah membuat garis dengan tangannya lalu bersabda, 'Ini jalan Allah yang lurus.' Lalu beliau membuat garis-garis di kanan kirinya, kemudian bersabda, 'Ini adalah jalan-jalan yang sesat tak satu pun dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat s*t*n yang menyeru kepadanya. Selanjutnya beliau membaca firman Allah , "Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus maka ikutilah dia janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan oleh Allah kepadamu agar kamu bertakwa." (Al-An'am: 153), (Hadits shahih riwayat Ahmad dan Nasa'i)
Syaikh Abdul Qadir Jailani dalam kitabnya, al-Ghunyah, berkata, "... adapun golongan yang selamat yaitu Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dan Ahlus Sunnah, tidak ada nama lain bagi mereka kecuali satu nama, yaitu Ashhabul Hadits (para ahli hadits)."
Allah memerintahkan agar kita berpegang teguh kepada Al-Qur'anul Karim. Tidak termasuk orang-orang musyrik yang memecah belah agama mereka menjadi beberapa golongan dan kelompok. Rasulullah mengabarkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani telah berpecah belah menjadi banyak golongan, sedang umat Islam akan berpecah lebih banyak lagi, golongan-golongan tersebut akan masuk Neraka karena mereka menyimpang dan jauh dari Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. Hanya satu Golongan Yang Selamat dan mereka akan masuk Surga. Yaitu al-jamaah , yang berpegang teguh kepada Kitab dan Sunnah yang shahih, di samping melakukan amalan para sahabat dan Rasulullah saw.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk dalam golongan yang selamat (Firqah Najiyah). Dan semoga segenap umat Islam termasuk di dalamnya.
Sumber: Jalan Golongan yang Selamat, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
Allah berfirman:
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai."
(Ali Imran: 103)
"Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang memperse-kutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap go-longan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan me-reka."
(Ar-Ruum: 31-32)
Nabi bersabda:
"Aku wasiatkan padamu agar engkau bertakwa kepada Allah, patuh dan ta'at, sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab barangsiapa hidup (lama) di antara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Karena itu, berpe-gang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa'ur rasyidin yang (mereka itu) mendapat petunjuk. Pegang teguhlah ia se-kuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap perkara yang di-ada-adakan, karena semua perkara yang diada-adakan itu ada-lah bid'ah, sedang setiap bid'ah adalah sesat (dan setiap yang sesat tempatnya di dalam Neraka)."
(HR Nasa'i dan at-Tirmi-dzi, ia berkata hadits hasan shahih).
Dalam hadits yang lain Nabi bersabda:
"Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari ahli kitab telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan tem-patnya di dalam Neraka dan satu golongan di dalam Surga, yaitu al-jama'ah." (HR Ahmad dan yang lain. Al-Hafidh menggolongkannya hadits hasan)
Dalam riwayat lain disebutkan:
"Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para sahabatku meniti di atasnya." (HR at-Tirmidzi, dan di-hasan-kan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami' 5219)
Ibnu Mas'ud meriwayatkan:
"Rasulullah membuat garis dengan tangannya lalu bersabda, 'Ini jalan Allah yang lurus.' Lalu beliau membuat garis-garis di kanan kirinya, kemudian bersabda, 'Ini adalah jalan-jalan yang sesat tak satu pun dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat s*t*n yang menyeru kepadanya. Selanjutnya beliau membaca firman Allah , "Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus maka ikutilah dia janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan oleh Allah kepadamu agar kamu bertakwa." (Al-An'am: 153), (Hadits shahih riwayat Ahmad dan Nasa'i)
Syaikh Abdul Qadir Jailani dalam kitabnya, al-Ghunyah, berkata, "... adapun golongan yang selamat yaitu Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dan Ahlus Sunnah, tidak ada nama lain bagi mereka kecuali satu nama, yaitu Ashhabul Hadits (para ahli hadits)."
Allah memerintahkan agar kita berpegang teguh kepada Al-Qur'anul Karim. Tidak termasuk orang-orang musyrik yang memecah belah agama mereka menjadi beberapa golongan dan kelompok. Rasulullah mengabarkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani telah berpecah belah menjadi banyak golongan, sedang umat Islam akan berpecah lebih banyak lagi, golongan-golongan tersebut akan masuk Neraka karena mereka menyimpang dan jauh dari Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. Hanya satu Golongan Yang Selamat dan mereka akan masuk Surga. Yaitu al-jamaah , yang berpegang teguh kepada Kitab dan Sunnah yang shahih, di samping melakukan amalan para sahabat dan Rasulullah saw.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk dalam golongan yang selamat (Firqah Najiyah). Dan semoga segenap umat Islam termasuk di dalamnya.
Sumber: Jalan Golongan yang Selamat, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: islam jalan keselamatan
Golongan yang selamat jumlahnya sangat sedikit di tengah banyaknya umat manusia.
Tentang keadaan mereka, Rasulullah bersabda, "Keuntungan besar bagi orang-orang yang asing. Yaitu orang-orang shalih di lingkungan orang banyak yang berperangai buruk, orang yang mendurhakainya lebih banyak daripada orang yang menta'atinya." (HR Ahmad, hadits shahih)
Dalam Al-Qur'anul Karim, Allah memuji mereka dengan firman-Nya,
"Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur." (Saba': 13)
Untuk memahami arti sedikit dari keterangan di atas tentunya adalah berpatokan dengan kebenaran yang datang dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Tidak bisa kelompok aliran sempalan yang ajarannya menyesatkan dan jumlahnya sedikit menganggap dirinya benar atas dalil tersebut diatas. Begitu juga orang-orang yang memiliki keyakinan dan aqidah yang menyimpang lainnya dengan dalih jumlahnya sedikit, maka mereka merasa yang benar.
Jumlah sedikit ini adalah bahwa agama Islam yang bermula datang dalam keadaan asing akan berakhir pula dengan keadaan asing maksudnya pada awal munculnya agama Islam, kebanyakan ummat manusia hidup dalam keadaan jahiliyah, hidup dengan adat, kepercayaan, budaya yang bertentangan dengan Islam. Kemudian akhirnya orang-orang yang benar-benar memegang prinsip-prinsip atau nilai-nilai Islam akan dianggap asing, dianggap kuno dan terbelakang, dianggap aneh dan lain-lain. Orang yang bertujuan menegakkan syareat yang Allah turunkan dianggap teroris, Islam Keras. Dan kebanyakan ummat sekarang ini adalah berkiblat pada budaya Barat. Karena kemajuan teknologi dan kemajuan ekonomi, maka kebanyakan orang tergila-gila dan ngefan berat kepada budaya Barat. Karena berkiblat pada budaya Barat, maka kebebasan tak terbendung. Liberalisme merajalela, kemaksiatan menjalar kemana-mana, pornografi, pornoaksi, perjudian, narkoba, sex bebas, gaya kehidupan bebas yang tidak terikat dengan hukum syareat dan seterusnya. Begitulah kebanyakan ummat yang sekarang berkiblat pada budaya jahiliyah.
Oleh karenanya orang-orang yang benar-benar memiliki iman, orang-orang yang masih mencintai Allah dan Rasulnya, orang-orang yang masih mencintai syareat yang Allah turunkan itu benar-benar sangat sedikit dibandingkan dengan orang-orang yang ingkar dan orang-orang yang pro kehidupan ala jahiliyah. Karena jumlahnya sedikit dan kekuatan ekonomi dan persenjataan kalah dengan negar-negara maju yang jahiliyah, maka hidupnya tertindas oleh mereka kaum jahiliyah. Orang yang mendurhakainya lebih banyak dari pada yang mentaatinya. Itulah arti dari golongn ummat yang dianggap asing.
Golongan Yang Selamat banyak dimusuhi oleh manusia, difitnah dan dilecehkan dengan gelar dan sebutan yang buruk.
Nasib mereka seperti nasib para nabi yang dijelaskan dalam firman Allah,
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu s*t*n-s*t*n (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin. Sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)." (Al-An'am: 112)
Rasulullah misalnya, ketika mengajak kepada tauhid, oleh kaumnya beliau dijuluki sebagai "tukang sihir lagi sombong." Padahal sebelumnya mereka memberi beliau julukan "ash-shadiqul amin", yang jujur dan dapat dipercaya.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ketika ditanya tentang Golongan Yang Selamat, beliau menjawab, "Mereka adalah orang-orang salaf dan setiap orang yang mengikuti jalan para salafush shalih (Rasulullah, para sahabat dan setiap orang yang mengikuti jalan petunjuk mereka)."
Hal-hal di atas adalah sebagian dari manhaj dan tanda-tanda Golongan Yang Selamat. Semoga kita termasuk mereka yang berakidah Firqah Najiyah (Golongan Yang Selamat) ini, Amin.
Sumber: Diadaptasi dari Jalan Golongan yang Selamat, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Tentang keadaan mereka, Rasulullah bersabda, "Keuntungan besar bagi orang-orang yang asing. Yaitu orang-orang shalih di lingkungan orang banyak yang berperangai buruk, orang yang mendurhakainya lebih banyak daripada orang yang menta'atinya." (HR Ahmad, hadits shahih)
Dalam Al-Qur'anul Karim, Allah memuji mereka dengan firman-Nya,
"Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur." (Saba': 13)
Untuk memahami arti sedikit dari keterangan di atas tentunya adalah berpatokan dengan kebenaran yang datang dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Tidak bisa kelompok aliran sempalan yang ajarannya menyesatkan dan jumlahnya sedikit menganggap dirinya benar atas dalil tersebut diatas. Begitu juga orang-orang yang memiliki keyakinan dan aqidah yang menyimpang lainnya dengan dalih jumlahnya sedikit, maka mereka merasa yang benar.
Jumlah sedikit ini adalah bahwa agama Islam yang bermula datang dalam keadaan asing akan berakhir pula dengan keadaan asing maksudnya pada awal munculnya agama Islam, kebanyakan ummat manusia hidup dalam keadaan jahiliyah, hidup dengan adat, kepercayaan, budaya yang bertentangan dengan Islam. Kemudian akhirnya orang-orang yang benar-benar memegang prinsip-prinsip atau nilai-nilai Islam akan dianggap asing, dianggap kuno dan terbelakang, dianggap aneh dan lain-lain. Orang yang bertujuan menegakkan syareat yang Allah turunkan dianggap teroris, Islam Keras. Dan kebanyakan ummat sekarang ini adalah berkiblat pada budaya Barat. Karena kemajuan teknologi dan kemajuan ekonomi, maka kebanyakan orang tergila-gila dan ngefan berat kepada budaya Barat. Karena berkiblat pada budaya Barat, maka kebebasan tak terbendung. Liberalisme merajalela, kemaksiatan menjalar kemana-mana, pornografi, pornoaksi, perjudian, narkoba, sex bebas, gaya kehidupan bebas yang tidak terikat dengan hukum syareat dan seterusnya. Begitulah kebanyakan ummat yang sekarang berkiblat pada budaya jahiliyah.
Oleh karenanya orang-orang yang benar-benar memiliki iman, orang-orang yang masih mencintai Allah dan Rasulnya, orang-orang yang masih mencintai syareat yang Allah turunkan itu benar-benar sangat sedikit dibandingkan dengan orang-orang yang ingkar dan orang-orang yang pro kehidupan ala jahiliyah. Karena jumlahnya sedikit dan kekuatan ekonomi dan persenjataan kalah dengan negar-negara maju yang jahiliyah, maka hidupnya tertindas oleh mereka kaum jahiliyah. Orang yang mendurhakainya lebih banyak dari pada yang mentaatinya. Itulah arti dari golongn ummat yang dianggap asing.
Golongan Yang Selamat banyak dimusuhi oleh manusia, difitnah dan dilecehkan dengan gelar dan sebutan yang buruk.
Nasib mereka seperti nasib para nabi yang dijelaskan dalam firman Allah,
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu s*t*n-s*t*n (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin. Sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)." (Al-An'am: 112)
Rasulullah misalnya, ketika mengajak kepada tauhid, oleh kaumnya beliau dijuluki sebagai "tukang sihir lagi sombong." Padahal sebelumnya mereka memberi beliau julukan "ash-shadiqul amin", yang jujur dan dapat dipercaya.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ketika ditanya tentang Golongan Yang Selamat, beliau menjawab, "Mereka adalah orang-orang salaf dan setiap orang yang mengikuti jalan para salafush shalih (Rasulullah, para sahabat dan setiap orang yang mengikuti jalan petunjuk mereka)."
Hal-hal di atas adalah sebagian dari manhaj dan tanda-tanda Golongan Yang Selamat. Semoga kita termasuk mereka yang berakidah Firqah Najiyah (Golongan Yang Selamat) ini, Amin.
Sumber: Diadaptasi dari Jalan Golongan yang Selamat, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» jalan keselamatan hanya di Islam
» Jalan Keselamatan
» Iman, Jalan Menuju Keselamatan
» Juruselamat bagi banyak orang
» salib bukan jalan keselamatan menurut yesus
» Jalan Keselamatan
» Iman, Jalan Menuju Keselamatan
» Juruselamat bagi banyak orang
» salib bukan jalan keselamatan menurut yesus
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik