cara sholat
Halaman 1 dari 1 • Share
cara sholat
I. Berdiri I'tidal
Firman Allah Ta'ala: "??dan berdirilah kamu (shalat) karena Allah dengan khusyu'" (Al-Baqoroh 2:238).
Dari Ummu Salamah ia berkata: "Adalah Rasulullah SAW selagi masih hidup kebanyakan shalat sambil duduk kecuali shalat fardhu (wajib)." (HR. An-Nasa'i 2/222).
Dari Imran bin Husain ia berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah SAW bagaimana shalatnya orang sakit, beliau menjawab: "Shalatlah sambil berdiri, kalau tidak mampu shalatlah sambil duduk, jika tidak mampu pula shalatlah sambil berbaring." (HR.Tirmidzi 2/208, Ibnu Majah 1/386, An-Nasa'i 2/223).
Dari Abu Hurairah ia berkata: Nabi bersabda: "Apabila kamu berdiri untuk shalat hendaklah sempurnakan wudlu kemudian menghadap kiblat lalu bertakbir." (Syarah Muslim 4/ 108).
II. Takbiratul Ihram
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Saya melihat Nabi SAW memulai shalat dengan takbir." (Fathul Bari 2/460).
Ibnu Qoyyim menerangkan, adalah Rasulullah SAW apabila ia berdiri untuk shalat ia mengucapkan "ALLAHU AKBAR" dan tidak mengucapkan niat yang ditentukan dan tidak mengucapkan "SHOLLAITU LILLAHI TA'ALA MUSTAQBILAL KIBLATI ARBA'A RAKA'AT IMAAMAN AU MA'MUUMAN" lalu ia menerangkan bahwa semua itu bid'ah (sesuatu yang diada-adakan dalam agama) yang tidak seorang pun menukilkannya baik dengan sanad yang shahih ataupun dhaif, atau pun dengan yang tidak bersanad, juga tidak dengan yang mursal tentang hal ini. Juga tidak ada seorang shahabat pun atau dari kalangan tabiin atau pun Imam Madzhab yang empat (Imam Malik, Ahmad, Syafi'i dan Hanafi). (Zaadul Ma'ad 1/201).
III. Mengangkat Tangan Waktu Takbiratul Ihram
A. Mengangkat tangan sambil mengucap takbir
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Saya melihat Nabi SAW memulai shalat dengan takbir, beliau mengangkat tangannya ketika mengucap takbir hingga beliau jadikan kedua tangannya itu berbetulan dengan kedua bahunya." (Fathul Bari 2/460).
B. Mengangkat tangan dulu kemudian bertakbir
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Adalah Rasulullah SAW apabila ia berdiri melaksanakan shalat mengangkat kedua tangannya sampai berbetulan dengan bahunya kemudian ia takbir." (Syarah Muslim 4/94).
C. Takbir dulu kemudian mengangkat tangan
Dari Abi Qilabah sesungguhnya ia melihat Malik bin Huarisi apabila ia shalat ia takbir kemudian mengangkat tangannya?.. dan ia (Malik bin Huarisi) menceritakan bahwa Rasulullah SAW berbuat sebagaimana ia perbuat. (Syarah Muslim 4/94).
IV. Bersedekap Setelah Bertakbir
Dari Wail bin Hujrin, bahwa ia melihat Nabi SAW meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya. (Syarah Muslim 4/114, An-Nasa'i 1/125).
V. Membaca Do'a Iftitah
Dari Abu Hurairah ia berkata: "Rasulullah SAW diam antara takbir dan bacaan fatihah sejenak, saya bertanya: "Dengan ayah dan ibuku (kutebus) dirimu wahai Rasulullah! apakah yang anda baca ketika anda diam antara takbir dan fatihah?" Beliau menjawab: "Saya membaca "ALLAHUMMA BAAID BAINI WABAINA KHOTOOYAAYAA KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB ALLOHUMMA NAQQINI MIN KHOTOOYAAYAA KAMA YUNAQQOTS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANAS ALLOHUMMAGHSILNI MIN KHOTOYAAYAA BIL MAAI WATS TSALJI WAL BARODI"" (Ya Allah jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku seperti Engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah kesalahan-kesalahanku seperti dibersihkannya baju putih dari kotoran, ya Allah cucilah diriku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun). (Fathul Bari 2/467).
Dari Ali bin Abi Thalib ia berkata: "Adalah Nabi SAW apabila beliau berdiri shalat beliau membaca "WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZI FATHOROS SAMAAWAATI WAL ARDLA HANIIFAM MUSLIMAW WAMA ANA MINAL MUSYRIKIIN, INNA SHOLATII WANUSUKII WAMAHYAAYAA WAMAMAATI LILLAHI ROBBIL 'AALAMIIN LAA SYARIIKA LAHU WABIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIN ALLOHUMMA ANTAL MULKU LAA ILAAHA ILLA ANTA, ANTA RABBII WA ANA 'ABDUKA DZOLAMTU NAFSI WA'TAROFTU BIDZANBI FAGHFIRLII DZUNUBII JAMII'AN, LAA YAGHFIRUDZDZNUUBA ILLA ANTA, WAHDINII LIAHSANIL AKHLAQI LAA YAHDII LIAHSANIHA ILLA ANTA, WASHRIF 'ANNII SAYYIAHA LAA YASHRIFUHA 'ANNI SAYYIAHA ILLA ANTA LABBAIKA WASA'DAIKA WAL KHOIRU KULLUHU FII YADAIKA WASYSYARRU LAISA ILAIKA ANA BIKA WA LAKA, TABAAROKTA WATA'AALAIKA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA"" (An-Nasa'i 1/130-131).
Dari Abi Said Ia berkata: "Adalah Rasulullah SAW apabila membuka shalat beliau membaca "SUBHANAKALLOHUMMA ROBBANA WABIHAMDIKA WATABAROKASMUKA WATA'AALA JADDUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA."" (maha suci engkau ya Allah Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, maha berkah nama-Mu, maha tinggi keagungan-Mu, tiada Tuhan selain Engkau). (An-Nasa'i 2/132, At-Tirmidzi 2/43, Syarah Muslim 4/110).
Firman Allah Ta'ala: "??dan berdirilah kamu (shalat) karena Allah dengan khusyu'" (Al-Baqoroh 2:238).
Dari Ummu Salamah ia berkata: "Adalah Rasulullah SAW selagi masih hidup kebanyakan shalat sambil duduk kecuali shalat fardhu (wajib)." (HR. An-Nasa'i 2/222).
Dari Imran bin Husain ia berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah SAW bagaimana shalatnya orang sakit, beliau menjawab: "Shalatlah sambil berdiri, kalau tidak mampu shalatlah sambil duduk, jika tidak mampu pula shalatlah sambil berbaring." (HR.Tirmidzi 2/208, Ibnu Majah 1/386, An-Nasa'i 2/223).
Dari Abu Hurairah ia berkata: Nabi bersabda: "Apabila kamu berdiri untuk shalat hendaklah sempurnakan wudlu kemudian menghadap kiblat lalu bertakbir." (Syarah Muslim 4/ 108).
II. Takbiratul Ihram
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Saya melihat Nabi SAW memulai shalat dengan takbir." (Fathul Bari 2/460).
Ibnu Qoyyim menerangkan, adalah Rasulullah SAW apabila ia berdiri untuk shalat ia mengucapkan "ALLAHU AKBAR" dan tidak mengucapkan niat yang ditentukan dan tidak mengucapkan "SHOLLAITU LILLAHI TA'ALA MUSTAQBILAL KIBLATI ARBA'A RAKA'AT IMAAMAN AU MA'MUUMAN" lalu ia menerangkan bahwa semua itu bid'ah (sesuatu yang diada-adakan dalam agama) yang tidak seorang pun menukilkannya baik dengan sanad yang shahih ataupun dhaif, atau pun dengan yang tidak bersanad, juga tidak dengan yang mursal tentang hal ini. Juga tidak ada seorang shahabat pun atau dari kalangan tabiin atau pun Imam Madzhab yang empat (Imam Malik, Ahmad, Syafi'i dan Hanafi). (Zaadul Ma'ad 1/201).
III. Mengangkat Tangan Waktu Takbiratul Ihram
A. Mengangkat tangan sambil mengucap takbir
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Saya melihat Nabi SAW memulai shalat dengan takbir, beliau mengangkat tangannya ketika mengucap takbir hingga beliau jadikan kedua tangannya itu berbetulan dengan kedua bahunya." (Fathul Bari 2/460).
B. Mengangkat tangan dulu kemudian bertakbir
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Adalah Rasulullah SAW apabila ia berdiri melaksanakan shalat mengangkat kedua tangannya sampai berbetulan dengan bahunya kemudian ia takbir." (Syarah Muslim 4/94).
C. Takbir dulu kemudian mengangkat tangan
Dari Abi Qilabah sesungguhnya ia melihat Malik bin Huarisi apabila ia shalat ia takbir kemudian mengangkat tangannya?.. dan ia (Malik bin Huarisi) menceritakan bahwa Rasulullah SAW berbuat sebagaimana ia perbuat. (Syarah Muslim 4/94).
IV. Bersedekap Setelah Bertakbir
Dari Wail bin Hujrin, bahwa ia melihat Nabi SAW meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya. (Syarah Muslim 4/114, An-Nasa'i 1/125).
V. Membaca Do'a Iftitah
Dari Abu Hurairah ia berkata: "Rasulullah SAW diam antara takbir dan bacaan fatihah sejenak, saya bertanya: "Dengan ayah dan ibuku (kutebus) dirimu wahai Rasulullah! apakah yang anda baca ketika anda diam antara takbir dan fatihah?" Beliau menjawab: "Saya membaca "ALLAHUMMA BAAID BAINI WABAINA KHOTOOYAAYAA KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB ALLOHUMMA NAQQINI MIN KHOTOOYAAYAA KAMA YUNAQQOTS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANAS ALLOHUMMAGHSILNI MIN KHOTOYAAYAA BIL MAAI WATS TSALJI WAL BARODI"" (Ya Allah jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku seperti Engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah kesalahan-kesalahanku seperti dibersihkannya baju putih dari kotoran, ya Allah cucilah diriku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun). (Fathul Bari 2/467).
Dari Ali bin Abi Thalib ia berkata: "Adalah Nabi SAW apabila beliau berdiri shalat beliau membaca "WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZI FATHOROS SAMAAWAATI WAL ARDLA HANIIFAM MUSLIMAW WAMA ANA MINAL MUSYRIKIIN, INNA SHOLATII WANUSUKII WAMAHYAAYAA WAMAMAATI LILLAHI ROBBIL 'AALAMIIN LAA SYARIIKA LAHU WABIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIN ALLOHUMMA ANTAL MULKU LAA ILAAHA ILLA ANTA, ANTA RABBII WA ANA 'ABDUKA DZOLAMTU NAFSI WA'TAROFTU BIDZANBI FAGHFIRLII DZUNUBII JAMII'AN, LAA YAGHFIRUDZDZNUUBA ILLA ANTA, WAHDINII LIAHSANIL AKHLAQI LAA YAHDII LIAHSANIHA ILLA ANTA, WASHRIF 'ANNII SAYYIAHA LAA YASHRIFUHA 'ANNI SAYYIAHA ILLA ANTA LABBAIKA WASA'DAIKA WAL KHOIRU KULLUHU FII YADAIKA WASYSYARRU LAISA ILAIKA ANA BIKA WA LAKA, TABAAROKTA WATA'AALAIKA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA"" (An-Nasa'i 1/130-131).
Dari Abi Said Ia berkata: "Adalah Rasulullah SAW apabila membuka shalat beliau membaca "SUBHANAKALLOHUMMA ROBBANA WABIHAMDIKA WATABAROKASMUKA WATA'AALA JADDUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA."" (maha suci engkau ya Allah Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, maha berkah nama-Mu, maha tinggi keagungan-Mu, tiada Tuhan selain Engkau). (An-Nasa'i 2/132, At-Tirmidzi 2/43, Syarah Muslim 4/110).
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: cara sholat
Yang dimaksud dengan hal-hal yang wajib dilaksanakan itu ialah yang apabila ditinggalkan dengan sengaja menyebabkan salat seseorang batal, akan tetapi kalau dikarenakan lupa maka tidak mengapa, namun diganti dengan sujud sahwi. Berikut ini penjelasannya.
Membaca takbir (Alloohuakbar)perpindahan pada tiap perpindahan dari satu gerakan kepada gerakan lain, seperti ketika bangkit untuk berdiri atau sebaliknya (terkecuali ketika bangkit dari rukuk). Hal ini berdasarkan perkataan Ibnu Mas'ud ra:
"Aku melihat Nabi shallallaahu alaihi wasallam selalu membaca takbir ketika merendahkan dan mengangkat (kepala) ketika berdiri dan duduk." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai dan lainnya, hadis sahih)
Membaca "Subhaanarobiyal 'adhiim" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung) sekali ketika ruku'. Hal ini berdasarkan perkataan Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu anhu dalam haditsnya:
"Nabi saw membaca di dalam ruku'nya dan di dalam sujudnya membaca "Subhaanarobiyal 'adhiim" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi)."
Membaca "Subhaanarobiyal a'laa" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi) sekali di dalam sujud. Hal ini berdasarkan hadis Hudzaifah di atas.
Membaca "Sami'alloohuliman hamidah" (Allah Maha Men-dengar hamba yang memujiNya) bagi imam dan orang yang shalat sendirian. Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah ra: "Sesungguhnya Nabi saw membaca ketika bangkit dari rukuk, kemudian masih dalam keadaan berdiri beliau membaca. (Mutafaq alaih)
Membaca "Robbanaa walakalhamd" (wahai Rabb kami bagi-Mu segala pujian) bagi imam dan makmum dan orang yang salat sendirian. Hal ini berdasarkan hadis yang disebutkan di atas. Juga berdasarkan sabda Rasulullah saw:
"Apabila imam membaca "Sami'alloohuliman hamidah," maka bacalah "Allohumma robbanaa walakal hamd." (Mutafaq alaih).
Membaca doa berikut di antara dua sujud:
"Alloohummagh firlii warhamnii wa 'aafinii wahdinii warzuqnii" (Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berikanlah kepadaku petunjuk dan rezki).
Atau membaca, "Robbigh firlii Robbigh firlii" (Wahai Rabbku ampunilah aku). Karena Rasulullah saw membaca itu.
Tasyahud Awal
Duduk untuk melakukan tasyahud awal. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah kepada Rifa'ah bin Rafi':
"Apabila kamu melaksanakan salat, maka bacalah takbir, lalu bacalah apa yang mudah menurut kamu dari ayat Alquran. Kemudian apabila kamu duduk di pertengahan salatmu maka hendaklah disertai tuma'ninah, dan duduklah secara iftirasy (bertumpu pada paha kiri), kemudian bacalah tasyahud." (HR Abu Daud dan al Baihaqy dari jalannya, hadis hasan)
Sumber: Tuntunan Shalat Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
Membaca takbir (Alloohuakbar)perpindahan pada tiap perpindahan dari satu gerakan kepada gerakan lain, seperti ketika bangkit untuk berdiri atau sebaliknya (terkecuali ketika bangkit dari rukuk). Hal ini berdasarkan perkataan Ibnu Mas'ud ra:
"Aku melihat Nabi shallallaahu alaihi wasallam selalu membaca takbir ketika merendahkan dan mengangkat (kepala) ketika berdiri dan duduk." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai dan lainnya, hadis sahih)
Membaca "Subhaanarobiyal 'adhiim" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung) sekali ketika ruku'. Hal ini berdasarkan perkataan Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu anhu dalam haditsnya:
"Nabi saw membaca di dalam ruku'nya dan di dalam sujudnya membaca "Subhaanarobiyal 'adhiim" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi)."
Membaca "Subhaanarobiyal a'laa" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi) sekali di dalam sujud. Hal ini berdasarkan hadis Hudzaifah di atas.
Membaca "Sami'alloohuliman hamidah" (Allah Maha Men-dengar hamba yang memujiNya) bagi imam dan orang yang shalat sendirian. Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah ra: "Sesungguhnya Nabi saw membaca ketika bangkit dari rukuk, kemudian masih dalam keadaan berdiri beliau membaca. (Mutafaq alaih)
Membaca "Robbanaa walakalhamd" (wahai Rabb kami bagi-Mu segala pujian) bagi imam dan makmum dan orang yang salat sendirian. Hal ini berdasarkan hadis yang disebutkan di atas. Juga berdasarkan sabda Rasulullah saw:
"Apabila imam membaca "Sami'alloohuliman hamidah," maka bacalah "Allohumma robbanaa walakal hamd." (Mutafaq alaih).
Membaca doa berikut di antara dua sujud:
"Alloohummagh firlii warhamnii wa 'aafinii wahdinii warzuqnii" (Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berikanlah kepadaku petunjuk dan rezki).
Atau membaca, "Robbigh firlii Robbigh firlii" (Wahai Rabbku ampunilah aku). Karena Rasulullah saw membaca itu.
Tasyahud Awal
Duduk untuk melakukan tasyahud awal. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah kepada Rifa'ah bin Rafi':
"Apabila kamu melaksanakan salat, maka bacalah takbir, lalu bacalah apa yang mudah menurut kamu dari ayat Alquran. Kemudian apabila kamu duduk di pertengahan salatmu maka hendaklah disertai tuma'ninah, dan duduklah secara iftirasy (bertumpu pada paha kiri), kemudian bacalah tasyahud." (HR Abu Daud dan al Baihaqy dari jalannya, hadis hasan)
Sumber: Tuntunan Shalat Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: cara sholat
V. TA'AWUDZ
Firman Allah Ta'ala : "Maka apabila engkau hendak membaca Al-qur'an hendaklah engkau berlindung pada Allah dari godaan syetan yang terkutuk." (An -Nahl : 98).
Dari Abu Dawud dan Aswad : " saya melihat Umar ketika membuka shalat ?kemudian ia berta'awudz (HR ad-Daruqutni : 2/213).
Dari Abu Said al-Khudri ia berkata : "Adalah Rasulullah apabila ia mau mendirikan shalat malam ia bertakbir ? lalu membac AUDZUBILLAAHI-S-SAMII-L-ALIIMI MINA-S-SYAITHOONI-R-ROJIIMI MIN HAMZIHI WANAFHIHI WA NAFTSIHI (Aku berlindung pada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaithan yang terkutuk, dari godaanya, tipuannya dan semburanya (Tuhfatul Akhwazi 2/43).
Dari Ibnul Mundzir ia berkata : "Telah datang dari Nabi apabila beliau membaca al-Fatihah, ia memebaca : AUDZU BILLAAHI MINAS-SYAITHOONI-R-ROJIIMI." (Nailul Author : 2/213).
VI. BACA BISMILLAHIRAHMANIRRAHIIM DAN AL-FATIHAH
Dari Abu Thufail ia berkata, "Aku mendengar Ali bin Abi Tholib dan Ammar mereka berkata : "Sesunguhnya Rasulullah menjaharkan (membaca keras) BISMILLAAHI-R-RAHMAANIR-R-RAHIIM (ad-Daruquthni :1/302).
Dari Ummu Salamah ia ditanya tentang bacaan Rasulullah, lalu ia menjawab : "BISMILLAAHI-R-RAHMAANIR-R-RAHIIM ALHAMDU LILLAAHI RABBIL-'AALAMIN ARRAHMANIR-R-RAHIIM MALIKI YAUMIDDIIN?.. (Nailul Author : 2/225).
VII. MEMBACA AMIN
Dari Abu Hurairah adalah Rasulullah apabila habis membaca GHOIRIL MAGHDUUBI ALAIHIM WALADH-DHOOLLIIN, ia membaca AAMIEN hingga kedengaran di shaf yang pertama (Aunul Ma'bud : 3/ 209).
VIII. MEMBACA SURAT ATAU AYAT
Dari Abu Huraiarah ? Rasulullah bersabda : "Apabila engkau berdiri untuk shalat, bertakbirlah lalu bacalah yang mudah dari al-Qur'an (Syarah Muslim : 4/108).
Dari Abu Said ia berkata : Kami diperintahkan untuk membaca al-Fatihah dan yang mudah dari alQur'an (HR. Abu Dawud).
Dari Abu Qatadah ia berkata : adalah Rasulullah apabila salat bersama kami, ia membaca di shalat dzuhur dan Ashar di dua rakaat pertama al-Fatihah dan surat (Syarah MuslimSyarah : 4/181).
IX. TAKBIR SEBELUM RUKU'
Kata al-Bukhari telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi, telah menceritakan kepada kami 'Abdur-Razaq, telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Juraij, telah mengkabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Abu Bakar bin Abdir-Rahman, "Sesungguhnya ia mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW, apabila berdiri melaksanakan shalat ?? ia takbir (sambil mengangkat kedua tangannya) ketika mau ruku' ?. (Syarah Muslim : 4/97)
Dari Ibnu Umar, "Nabi SAW apabila melaksanakan shalat beliau mengangkat kedua tangannya sehingga berbetulan dengan kedua bahunya, kemudian bertakbir dan apabila hendak ruku' ia mengangkat kedua tangannya sebagaimana dalam Takbiratul Ihram." (Nailul Authar : 2/486).
Kata Abu Daud, telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin 'Ali, telah menceritakan kepada kami Abdur-Rahman bin Zinad dari Musa bin Uqbah dari Abdillah bin Fadlal bin Rabi'ah bin Al-Harits bin 'Abdil Muthalib dari Abdir-Rahman al-'Araj dari Ubaidillah bin Abi Rafi dari Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah SAW, "Sesungguhnya beliau apabila berdiri mau melaksanakan shalat yang wajib beliau takbir dan mengangkat kedua tangannya sampai berbetulan dengan kedua bahu dan mengerjakan seperti itu apabila selesai dari bacaannya dan apabila hendak ruku." (Abu Daud : 4/466).
Firman Allah Ta'ala : "Maka apabila engkau hendak membaca Al-qur'an hendaklah engkau berlindung pada Allah dari godaan syetan yang terkutuk." (An -Nahl : 98).
Dari Abu Dawud dan Aswad : " saya melihat Umar ketika membuka shalat ?kemudian ia berta'awudz (HR ad-Daruqutni : 2/213).
Dari Abu Said al-Khudri ia berkata : "Adalah Rasulullah apabila ia mau mendirikan shalat malam ia bertakbir ? lalu membac AUDZUBILLAAHI-S-SAMII-L-ALIIMI MINA-S-SYAITHOONI-R-ROJIIMI MIN HAMZIHI WANAFHIHI WA NAFTSIHI (Aku berlindung pada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaithan yang terkutuk, dari godaanya, tipuannya dan semburanya (Tuhfatul Akhwazi 2/43).
Dari Ibnul Mundzir ia berkata : "Telah datang dari Nabi apabila beliau membaca al-Fatihah, ia memebaca : AUDZU BILLAAHI MINAS-SYAITHOONI-R-ROJIIMI." (Nailul Author : 2/213).
VI. BACA BISMILLAHIRAHMANIRRAHIIM DAN AL-FATIHAH
Dari Abu Thufail ia berkata, "Aku mendengar Ali bin Abi Tholib dan Ammar mereka berkata : "Sesunguhnya Rasulullah menjaharkan (membaca keras) BISMILLAAHI-R-RAHMAANIR-R-RAHIIM (ad-Daruquthni :1/302).
Dari Ummu Salamah ia ditanya tentang bacaan Rasulullah, lalu ia menjawab : "BISMILLAAHI-R-RAHMAANIR-R-RAHIIM ALHAMDU LILLAAHI RABBIL-'AALAMIN ARRAHMANIR-R-RAHIIM MALIKI YAUMIDDIIN?.. (Nailul Author : 2/225).
VII. MEMBACA AMIN
Dari Abu Hurairah adalah Rasulullah apabila habis membaca GHOIRIL MAGHDUUBI ALAIHIM WALADH-DHOOLLIIN, ia membaca AAMIEN hingga kedengaran di shaf yang pertama (Aunul Ma'bud : 3/ 209).
VIII. MEMBACA SURAT ATAU AYAT
Dari Abu Huraiarah ? Rasulullah bersabda : "Apabila engkau berdiri untuk shalat, bertakbirlah lalu bacalah yang mudah dari al-Qur'an (Syarah Muslim : 4/108).
Dari Abu Said ia berkata : Kami diperintahkan untuk membaca al-Fatihah dan yang mudah dari alQur'an (HR. Abu Dawud).
Dari Abu Qatadah ia berkata : adalah Rasulullah apabila salat bersama kami, ia membaca di shalat dzuhur dan Ashar di dua rakaat pertama al-Fatihah dan surat (Syarah MuslimSyarah : 4/181).
IX. TAKBIR SEBELUM RUKU'
Kata al-Bukhari telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi, telah menceritakan kepada kami 'Abdur-Razaq, telah mengkabarkan kepada kami Ibnu Juraij, telah mengkabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Abu Bakar bin Abdir-Rahman, "Sesungguhnya ia mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW, apabila berdiri melaksanakan shalat ?? ia takbir (sambil mengangkat kedua tangannya) ketika mau ruku' ?. (Syarah Muslim : 4/97)
Dari Ibnu Umar, "Nabi SAW apabila melaksanakan shalat beliau mengangkat kedua tangannya sehingga berbetulan dengan kedua bahunya, kemudian bertakbir dan apabila hendak ruku' ia mengangkat kedua tangannya sebagaimana dalam Takbiratul Ihram." (Nailul Authar : 2/486).
Kata Abu Daud, telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin 'Ali, telah menceritakan kepada kami Abdur-Rahman bin Zinad dari Musa bin Uqbah dari Abdillah bin Fadlal bin Rabi'ah bin Al-Harits bin 'Abdil Muthalib dari Abdir-Rahman al-'Araj dari Ubaidillah bin Abi Rafi dari Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah SAW, "Sesungguhnya beliau apabila berdiri mau melaksanakan shalat yang wajib beliau takbir dan mengangkat kedua tangannya sampai berbetulan dengan kedua bahu dan mengerjakan seperti itu apabila selesai dari bacaannya dan apabila hendak ruku." (Abu Daud : 4/466).
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: cara sholat
Di bawah ini adalah urutan-urutan gerakan dan do'a yang dilakukan dalam sholat lima waktu.
Seorang muslim yang hendak melakukan salat hendaklah berdiri tegak setelah masuk waktu salat dalam keadaan suci dan menutup aurat serta menghadap kiblat dengan seluruh anggota badannya tanpa miring atau menoleh ke kiri dan ke kanan.
Kemudian berniat untuk melakukan salat yang ia maksudkan (niatkan) di dalam hatinya tanpa diucapkan.
Kemudian melakukan takbiratul ihram, yaitu membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangannya, sejajar dengan kedua bahunya ketika takbir.
Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawahnya sepanjang masih di atas pusar.
Kemudian membaca do'a iftitah, ta'awwudz (a'udzu billahi minasy syaithanirrajim), dan basmalah, kemudian membaca Al-Fatihah. Apabila sampai pada bacaan "Waladholliin" dia membaca aamiin.
Setelah itu membaca salah satu surat atau apa yang mudah baginya di antara ayat-ayat Alquran.
Kemudian mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahunya lalu ruku' sambil mengucapkan Allahu Akbar, selanjutnya memegang dua lutut dengan kedua tapak tangan dengan meratakan tulang punggung, tidak mengangkat kepalanya juga tidak terlalu membungkukannya, dan jari-jari tangannya hendaknya dalam keadaan terbuka.
Pada saat ruku', membaca "Subhaanarobbiyaladzim" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung) tiga kali atau lebih.
Kemudian bangkit dari rukuk seraya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu sambil membaca "Sami'allaahu liman hamidah" (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya) sampai tegak berdiri dalam keadaan i'tidal, kemudian membaca "Rabbanaa lakalhamdu hamdan katsiiraan thoyyiban mubarakan fiih" (Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, baik dan penuh dengan keberkahan di dalamnya).
Kemudian sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar," lalu sujud bertumpu pada tujuh anggota sujud, yaitu dahi (yang termasuk di dalamnya hidung), dua telapak tangan, dua lutut dan ujung dua tapak kaki. Hendaknya diperhatikan agar dahi dan hidung betul-betul mengenai lantai, serta merenggangkan bagian atas lengannya dari samping badannya dan tidak meletakkan lengannya (hastanya) ke lantai, dan merapatkan jari-jemarinya serta mengarahkan ujung jari-jarinya ke arah kiblat.
Membaca "Subhanarabbiyal a'la" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi) tiga kali atau lebih dalam sujud.
Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar," kemudian duduk iftirasy, yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya sambil menegakkan telapak kaki kanan seraya membaca, "Rabbighfirli, warhamni, wahdini, warzuqni" (Wahai Rabbku ampunilah aku, rahmatilah, berikanlah petunjuk dan rezeki kepadaku).
Kemudian sujud lagi seperti di atas, lalu bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua sambil bertakbir. Kemudian melakukan seperti pada rakaat pertama, hanya saja tanpa membaca do'a iftitah lagi. Apabila telah menyelesaikan rakaat kedua hendaknya duduk untuk melaksanakan tasyahud. Apabila salatnya hanya dua rakaat saja seperti salat Subuh, maka membaca tasyahud kemudian membaca shalawat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam, lalu langsung salam, dengan mengucapkan "Assalamu'alaikum warahmatullah" (Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah bagimu). Sambil menoleh ke kanan, kemudian mengucapkan salam lagi sambil menoleh ke kiri.
Jika salat itu termasuk salat yang lebih dari dua rakaat, maka berhenti ketika selesai membaca tasyahud awal, yaitu pada ucapan "Asyhadu alla ilaaha illalllaah wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu warasuuluh" (Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya). Kemudian bangkit berdiri sambil mengucapkan takbir dan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, lalu mengerjakan rakaat berikutnya seperti rakaat sebelumnya, hanya saja terbatas pada bacaan surat Al-Fatihah saja.
Kemudian pada rakaat terakhir duduk tawarruk, yaitu dengan menegakkan telapak kaki kanan dan meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan, sambil mendudukkan pantat di lantai serta meletakkan kedua tangan di atas kedua paha. Lalu membaca tasyahud, membaca shalawat kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam dan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari empat perkara berikut: "Allahumma inni a'udzubika min 'adzaabi jahannama, wamin 'adzaabil qobri, wamin fitnatil mahyaa walmamaati wamin fitnatil masiihiddajjaal" (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa api Neraka, siksa kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal).
Kemudian mengucapkan salam dengan suara yang jelas sambil menoleh ke kanan, lalu mengucapkan salam kedua sambil menoleh ke kiri.
Seorang muslim yang hendak melakukan salat hendaklah berdiri tegak setelah masuk waktu salat dalam keadaan suci dan menutup aurat serta menghadap kiblat dengan seluruh anggota badannya tanpa miring atau menoleh ke kiri dan ke kanan.
Kemudian berniat untuk melakukan salat yang ia maksudkan (niatkan) di dalam hatinya tanpa diucapkan.
Kemudian melakukan takbiratul ihram, yaitu membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangannya, sejajar dengan kedua bahunya ketika takbir.
Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawahnya sepanjang masih di atas pusar.
Kemudian membaca do'a iftitah, ta'awwudz (a'udzu billahi minasy syaithanirrajim), dan basmalah, kemudian membaca Al-Fatihah. Apabila sampai pada bacaan "Waladholliin" dia membaca aamiin.
Setelah itu membaca salah satu surat atau apa yang mudah baginya di antara ayat-ayat Alquran.
Kemudian mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahunya lalu ruku' sambil mengucapkan Allahu Akbar, selanjutnya memegang dua lutut dengan kedua tapak tangan dengan meratakan tulang punggung, tidak mengangkat kepalanya juga tidak terlalu membungkukannya, dan jari-jari tangannya hendaknya dalam keadaan terbuka.
Pada saat ruku', membaca "Subhaanarobbiyaladzim" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung) tiga kali atau lebih.
Kemudian bangkit dari rukuk seraya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu sambil membaca "Sami'allaahu liman hamidah" (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya) sampai tegak berdiri dalam keadaan i'tidal, kemudian membaca "Rabbanaa lakalhamdu hamdan katsiiraan thoyyiban mubarakan fiih" (Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, baik dan penuh dengan keberkahan di dalamnya).
Kemudian sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar," lalu sujud bertumpu pada tujuh anggota sujud, yaitu dahi (yang termasuk di dalamnya hidung), dua telapak tangan, dua lutut dan ujung dua tapak kaki. Hendaknya diperhatikan agar dahi dan hidung betul-betul mengenai lantai, serta merenggangkan bagian atas lengannya dari samping badannya dan tidak meletakkan lengannya (hastanya) ke lantai, dan merapatkan jari-jemarinya serta mengarahkan ujung jari-jarinya ke arah kiblat.
Membaca "Subhanarabbiyal a'la" (Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi) tiga kali atau lebih dalam sujud.
Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar," kemudian duduk iftirasy, yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya sambil menegakkan telapak kaki kanan seraya membaca, "Rabbighfirli, warhamni, wahdini, warzuqni" (Wahai Rabbku ampunilah aku, rahmatilah, berikanlah petunjuk dan rezeki kepadaku).
Kemudian sujud lagi seperti di atas, lalu bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua sambil bertakbir. Kemudian melakukan seperti pada rakaat pertama, hanya saja tanpa membaca do'a iftitah lagi. Apabila telah menyelesaikan rakaat kedua hendaknya duduk untuk melaksanakan tasyahud. Apabila salatnya hanya dua rakaat saja seperti salat Subuh, maka membaca tasyahud kemudian membaca shalawat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam, lalu langsung salam, dengan mengucapkan "Assalamu'alaikum warahmatullah" (Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah bagimu). Sambil menoleh ke kanan, kemudian mengucapkan salam lagi sambil menoleh ke kiri.
Jika salat itu termasuk salat yang lebih dari dua rakaat, maka berhenti ketika selesai membaca tasyahud awal, yaitu pada ucapan "Asyhadu alla ilaaha illalllaah wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu warasuuluh" (Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya). Kemudian bangkit berdiri sambil mengucapkan takbir dan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, lalu mengerjakan rakaat berikutnya seperti rakaat sebelumnya, hanya saja terbatas pada bacaan surat Al-Fatihah saja.
Kemudian pada rakaat terakhir duduk tawarruk, yaitu dengan menegakkan telapak kaki kanan dan meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan, sambil mendudukkan pantat di lantai serta meletakkan kedua tangan di atas kedua paha. Lalu membaca tasyahud, membaca shalawat kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam dan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari empat perkara berikut: "Allahumma inni a'udzubika min 'adzaabi jahannama, wamin 'adzaabil qobri, wamin fitnatil mahyaa walmamaati wamin fitnatil masiihiddajjaal" (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa api Neraka, siksa kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal).
Kemudian mengucapkan salam dengan suara yang jelas sambil menoleh ke kanan, lalu mengucapkan salam kedua sambil menoleh ke kiri.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: cara sholat
pertanyaan saya:
yang mengkoreografi dan merangkai gerakan solat
sehingga menjadi seperti yang sekarang dilakukan
itu SIAPA?
karena tidak ada di quran
bahkan tidak ada satu hadispun yang menuliskan utuh
urut-urutan gerakan solat..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: cara sholat
X. RUKU', CARA-CARA DAN BACAANNYA
Telah berkata Abu Humaid: "Adalah Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, apabila mau berdiri shalat, ia berdiri tegak dan mengangkat dua tangannya hingga sejajar dengan dua bahunya, kemudian ia takbir, maka apabila hendak ruku' ia angkat dua tangannya hingga sejajar dengan dua bahunya, kemudian ia mengucapkan "Allahu Akbar" lalu ia ruku' dengan lurus yakni tidak terlalu tunduk kepalanya dan tidak pula terlalu tinggi, dan ia menaruh dua tangannya di atas dua lututnya." (H.S.R At-Tirmidzi dan Ahmad) (As-Sunanul Kubra 2/72).
Sabda Rasul: "Dan apabila engkau ruku', maka hendaklah engkau taruh dua telapak tanganmu di atas dua lututmu." (H.S.R Abu Daud). Telah berkata Hudzaifah: "Saya shalat bersama Nabi sallallahu 'alaihi wasallam,…kemudian ia ruku' lalu membaca "Subhana Rabbiyal Adziem." Yang artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung (dari sifat-sifat kerendahan)." (H.R Muslim).
Berkata Ibnu Majah: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumhin Al-Misri, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah (Abdullah bin Lahi'ah) dari Ubaidillah bin Abi Ja'far dari Abi Azhar (Abi Azhar Al-Misri) dari Hudzaifah bin Yaman, "Sesungguhnya dia mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam apabila ruku' membaca "Subhana Rabbiyal Adziem." sebanyak tiga kali. Yang artinya, "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung (dari sifat-sifat kerendahan)." (Ibnu Majah: 1/287).
Berkata Bukhari: "Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Abidduha dari Masruq dari 'Aisyah bahwa ia berkata: " Nabi sallallahu 'alaihi wasallam membaca dalam ruku' dan sujudnya, "Subhanakallahumma Rabbana Wa Bihamdika Allahummaghfirlie." Yang artinya: "Maha suci Engkau wahai Tuhan kami dan dengan segala puji bagi-Mu, Ya Allah ampunilah dosa-dosaku." (Fathul Bari 2/537 dan 2/560) (Muslim 4/201).
Dari'Aisyah ia berkata: "Pada suatu malam aku tak mendapati Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, maka aku menyangka bahwa beliau pergi kepada salah seorang istrinya, kemudian aku mencari beliau lalu kembali ternyata beliau sedang ruku' atau sujud dan membaca, "Subhanaka Wabihamdika Laa Ilaaha Illa Anta." Yang artinya: "Maha Suci Engkau dan segala puji bagi-Mu tiada Tuhan selain Engkau (Allah)." (H.R Muslim 1/51).
Dari Musharrif bin Abdillah bin Syikhkhir bahwa 'Aisyah memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, di dalam ruku' dan sujud membaca: "Subbuhun Quddusun Rabbul Malaaikati Warruh." Yang artinya, "Maha Suci dan Maha Pemberi berkah, Tuhan Malaikat dan ruh." (Syarah Muslim: 4/204)(Bazlul Majhud: 5/142-143) .
Dari Ayub bin Musa atau Musa bin Ayub dari seseorang dari kaumnya dari Uqbah bin Amir diriwayatkan secara ma'na ia tambahi hadits itu ia berkata: Apabila Nabi ruku ia baca "Subhana Robbial Adzimi Wabihamdih" yang artinya maha suci Tuhanku yang maha agung dan segala puji baginya (tiga kali) Abu Dawud berkata: tambahan ini aku takut tidak Shah (Badzlul Majhud 5/141).
Dalam sanad ini ada yang bernama Al-Laits atau Ibnu Sa'din ia seorang yang lemah.
Dari As-Saidi dari ayahnya atau pamannya ia berkata: "Saya memandang Rosulullah SAW. dalam salatnya ia membaca dalam ruku dan sujudnya kira-kira seukuran "Subhana Allahumma Wabihamdihi" artinya "Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya (tiga kali)." (Badzlul Majhud 5/157) dalam sanadnya ada rawi yang bernama As-Sa'idi ia seorang yang majhul (tidak dikenal).
XI. CARA BANGKIT DARI RUKU
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Saya melihat Nabi memulai shalat dengan takbir… dan apabila bangkit dari ruku ia mengucap Sami'allahu Liman Hamidah artinya: Allah maha mendengar kepada orang yang memujinya. kemudian mengucapkan Rabbana Walakal Hamdu artinya: Yaa Tuhan kami segala puji bagimu" ( Fathul Bari 2/460).
Dari Abi Hurairah ia berkata: "Adalah Rasullaah apabila Ia berdiri mau shalat …….. kemudian ia mengucapkan Sami'allahu Liman Hamidah ketika mengangkat punggungnya dari ruku kemudian ia mengucapkan Rabbana Walakal Hamdu (Syarah Muslim 4/97).
Dari Ibnu Aufa Ia berkata : adalah Rasulullah SAW. apabila mengangkat punggungnya dari ruku ia membaca Sami'allahu Liman Hamidah Allahumma Lakal Hamdu Mil-ussamaawati Wamil-ul Ardi Wa Mil-u Ma Syi'ta Min Syai-in Ba'du artinya Maha mendengar Allah barang siapa memuji-Nya ya Allah bagimu segala puji seluruh langit dan seluruh bumi dan seluruh apa yang Engkau kehendaki dari segala sesuatu sesudahnya (Syarah Muslim 4/192)
Telah berkata Abu Humaid: "Adalah Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, apabila mau berdiri shalat, ia berdiri tegak dan mengangkat dua tangannya hingga sejajar dengan dua bahunya, kemudian ia takbir, maka apabila hendak ruku' ia angkat dua tangannya hingga sejajar dengan dua bahunya, kemudian ia mengucapkan "Allahu Akbar" lalu ia ruku' dengan lurus yakni tidak terlalu tunduk kepalanya dan tidak pula terlalu tinggi, dan ia menaruh dua tangannya di atas dua lututnya." (H.S.R At-Tirmidzi dan Ahmad) (As-Sunanul Kubra 2/72).
Sabda Rasul: "Dan apabila engkau ruku', maka hendaklah engkau taruh dua telapak tanganmu di atas dua lututmu." (H.S.R Abu Daud). Telah berkata Hudzaifah: "Saya shalat bersama Nabi sallallahu 'alaihi wasallam,…kemudian ia ruku' lalu membaca "Subhana Rabbiyal Adziem." Yang artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung (dari sifat-sifat kerendahan)." (H.R Muslim).
Berkata Ibnu Majah: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumhin Al-Misri, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah (Abdullah bin Lahi'ah) dari Ubaidillah bin Abi Ja'far dari Abi Azhar (Abi Azhar Al-Misri) dari Hudzaifah bin Yaman, "Sesungguhnya dia mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam apabila ruku' membaca "Subhana Rabbiyal Adziem." sebanyak tiga kali. Yang artinya, "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung (dari sifat-sifat kerendahan)." (Ibnu Majah: 1/287).
Berkata Bukhari: "Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Abidduha dari Masruq dari 'Aisyah bahwa ia berkata: " Nabi sallallahu 'alaihi wasallam membaca dalam ruku' dan sujudnya, "Subhanakallahumma Rabbana Wa Bihamdika Allahummaghfirlie." Yang artinya: "Maha suci Engkau wahai Tuhan kami dan dengan segala puji bagi-Mu, Ya Allah ampunilah dosa-dosaku." (Fathul Bari 2/537 dan 2/560) (Muslim 4/201).
Dari'Aisyah ia berkata: "Pada suatu malam aku tak mendapati Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, maka aku menyangka bahwa beliau pergi kepada salah seorang istrinya, kemudian aku mencari beliau lalu kembali ternyata beliau sedang ruku' atau sujud dan membaca, "Subhanaka Wabihamdika Laa Ilaaha Illa Anta." Yang artinya: "Maha Suci Engkau dan segala puji bagi-Mu tiada Tuhan selain Engkau (Allah)." (H.R Muslim 1/51).
Dari Musharrif bin Abdillah bin Syikhkhir bahwa 'Aisyah memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, di dalam ruku' dan sujud membaca: "Subbuhun Quddusun Rabbul Malaaikati Warruh." Yang artinya, "Maha Suci dan Maha Pemberi berkah, Tuhan Malaikat dan ruh." (Syarah Muslim: 4/204)(Bazlul Majhud: 5/142-143) .
Dari Ayub bin Musa atau Musa bin Ayub dari seseorang dari kaumnya dari Uqbah bin Amir diriwayatkan secara ma'na ia tambahi hadits itu ia berkata: Apabila Nabi ruku ia baca "Subhana Robbial Adzimi Wabihamdih" yang artinya maha suci Tuhanku yang maha agung dan segala puji baginya (tiga kali) Abu Dawud berkata: tambahan ini aku takut tidak Shah (Badzlul Majhud 5/141).
Dalam sanad ini ada yang bernama Al-Laits atau Ibnu Sa'din ia seorang yang lemah.
Dari As-Saidi dari ayahnya atau pamannya ia berkata: "Saya memandang Rosulullah SAW. dalam salatnya ia membaca dalam ruku dan sujudnya kira-kira seukuran "Subhana Allahumma Wabihamdihi" artinya "Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya (tiga kali)." (Badzlul Majhud 5/157) dalam sanadnya ada rawi yang bernama As-Sa'idi ia seorang yang majhul (tidak dikenal).
XI. CARA BANGKIT DARI RUKU
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Saya melihat Nabi memulai shalat dengan takbir… dan apabila bangkit dari ruku ia mengucap Sami'allahu Liman Hamidah artinya: Allah maha mendengar kepada orang yang memujinya. kemudian mengucapkan Rabbana Walakal Hamdu artinya: Yaa Tuhan kami segala puji bagimu" ( Fathul Bari 2/460).
Dari Abi Hurairah ia berkata: "Adalah Rasullaah apabila Ia berdiri mau shalat …….. kemudian ia mengucapkan Sami'allahu Liman Hamidah ketika mengangkat punggungnya dari ruku kemudian ia mengucapkan Rabbana Walakal Hamdu (Syarah Muslim 4/97).
Dari Ibnu Aufa Ia berkata : adalah Rasulullah SAW. apabila mengangkat punggungnya dari ruku ia membaca Sami'allahu Liman Hamidah Allahumma Lakal Hamdu Mil-ussamaawati Wamil-ul Ardi Wa Mil-u Ma Syi'ta Min Syai-in Ba'du artinya Maha mendengar Allah barang siapa memuji-Nya ya Allah bagimu segala puji seluruh langit dan seluruh bumi dan seluruh apa yang Engkau kehendaki dari segala sesuatu sesudahnya (Syarah Muslim 4/192)
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» bagaimana cara mengganti sholat yang tertinggal
» menqada Sholat
» sholat id
» sholat gerhana
» syarat sholat
» menqada Sholat
» sholat id
» sholat gerhana
» syarat sholat
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik