kewajiban menuntut ilmu dan mengamalkannya
Halaman 1 dari 1 • Share
kewajiban menuntut ilmu dan mengamalkannya
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah!
Marilah kita semua bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan pelajarilah hukum-hukum syariat-Nya dengan menuntut ilmu yang bermanfaat.
Sesungguhnya ilmu adalah cahaya dan petunjuk sedangkan kebodohan adalah kegelapan dan kesesatan. Pelajarilah apa yang telah Allah turunkan kepada rasul-Nya yaitu Alquran. Belajarlah dari para ulama, karena ulama sesungguhnya adalah pewaris para nabi. Sedangkan para nabi tidak mewariskan harta benda, dinar, ataupun dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang berpegangan kepadanya berarti ia telah mendapatkan bagian yang banyak dari warisan mereka. Tuntutlah ilmu karena ia merupakan kemuliaan di dunia dan akhirat dan pahala yang terus-menerus sampai hari kiamat. Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Mujaadalah ayat 11yang artinya, "Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengatakan bahwa salah satu dari amalan yang tidak akan putus pahalanya dari seorang muslim yang telah meninggal sekalipun adalah ilmu yang bermanfaat.
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Lihatlah peninggalan para ulama yang tak terhingga, sampai saat ini masih ada di hadapan kita sepanjang bulan, sepanjang tahun. Peninggalan mereka dipuji, jalan mereka dituruti, nama mereka ditinggikan, dan usaha mereka disyukuri. Jika mereka disebut dalam majlis-majlis, orang-orang berdoa dan mengharapkan rahmat Allah untuk mereka. Jika disebutkan amal kebajikan dan adab yang tinggi, maka ketahuilah, merekalah panutan manusia dalam hal itu. Islam tidak membiarkan umatnya dalam kebodohan, apa pun bentuknya. Islam justru menuntut umatnya untuk menjadi umat yang melandaskan segala pikiran, perbuatan, dan tindak tanduknya di muka bumi ini dengan ilmu. Jadi, adalah hal yang tak terbantahkan kewajibannya menuntut ilmu bagi seorang muslim. Orang yang berbuat tanpa ilmu, pasti tersesat dan bahkan bisa menyesatkan. Tidaklah mungkin akan sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Tidak mungkin sama orang yang berjalan digelapan dengan cahaya di tangannya sebagai penerang jalan, dengan orang yang berjalan di kegelapan tanpa cahaya menerangi jalannya. Renungkanlah sejenak firman Allah berikut yang artinya, "Dan apakah orang yang telah mati (hatinya) kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, dengannya ia dapat berjalan di tengah-tengah manusia, serupa dengan orang yang berada dalam gelap gulita dan sama sekali tidak dapat keluar darinya?Demikianlah orang-orang kafir itu dijadikan memandang baik apa yang telah mereka kerjakan."
Kebodohan akan membuat orang yang memilikinya memandang baik segala yang diperbuatnya. Itu karena ia tidak memiliki ilmu yang dapat membedakan baik dan buruknya sesuatu. Kebodohan hanya akan menghantarkan pemiliknya kepada jurang kehancuran dan kehinaan. Menyadari kebodohan adalah suatu keberuntungan. Tidak menyadari kebodohan adalah suatu kebodohan di atas kebodohan.
Kaum Muslimin rahimakumullah.
Kemunduran kita --kaum muslimin-- dalam segala bidang saat ini tidak lain merupakan akibat dari kebodohan dan keengganan kita menuntut ilmu, atau sudah menuntut ilmu, namun jauh dari mengamalkannya. Kadang kita tahu yang baik namun kita berbuat sebaliknya. Kita tahu yang buruk namun kita enggan meninggalkannya. Kita sudah berkubang lumpur namun tidak mau membersihkannya. Masihkan kita tidak menyadari betapa kita saat ini hanya menjadi korban permainan musuh-musuh kita, hanya karena kita bodoh? Sudah saatnya setiap kita merenung dan introspeksi diri kemudian bangkit memperbaiki kesalahan dan saling bahu membahu dalam ketakwaan dan kebajikan. Saatnya musuh kita menyadari bahwa singa telah bangun; bahwa kita tidak lemah. Itu dapat kita lakukan dengan menjadi umat yang berilmu dan mengamalkannya.
Kaum Muslimin rahimakumullah.
Ketahuilah, bahwa ilmu tidak didapat dengan berkhayal dan berangan-angan, tapi dengan perjuangan dan kesungguhan serta pengorbanan. Namun, hasil yang akan didapatkan pasti lebih manis dari yang dibayangkan. Maka, janganlah putus harapan, teruskan perjuangan, dan tawakkallah kepada Allah semata, kepada-Nyalah minta pertolongan. Allah adalah sebaik-baik Penolong bagi kita.
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
Marilah kita semua bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan pelajarilah hukum-hukum syariat-Nya dengan menuntut ilmu yang bermanfaat.
Sesungguhnya ilmu adalah cahaya dan petunjuk sedangkan kebodohan adalah kegelapan dan kesesatan. Pelajarilah apa yang telah Allah turunkan kepada rasul-Nya yaitu Alquran. Belajarlah dari para ulama, karena ulama sesungguhnya adalah pewaris para nabi. Sedangkan para nabi tidak mewariskan harta benda, dinar, ataupun dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang berpegangan kepadanya berarti ia telah mendapatkan bagian yang banyak dari warisan mereka. Tuntutlah ilmu karena ia merupakan kemuliaan di dunia dan akhirat dan pahala yang terus-menerus sampai hari kiamat. Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Mujaadalah ayat 11yang artinya, "Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengatakan bahwa salah satu dari amalan yang tidak akan putus pahalanya dari seorang muslim yang telah meninggal sekalipun adalah ilmu yang bermanfaat.
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Lihatlah peninggalan para ulama yang tak terhingga, sampai saat ini masih ada di hadapan kita sepanjang bulan, sepanjang tahun. Peninggalan mereka dipuji, jalan mereka dituruti, nama mereka ditinggikan, dan usaha mereka disyukuri. Jika mereka disebut dalam majlis-majlis, orang-orang berdoa dan mengharapkan rahmat Allah untuk mereka. Jika disebutkan amal kebajikan dan adab yang tinggi, maka ketahuilah, merekalah panutan manusia dalam hal itu. Islam tidak membiarkan umatnya dalam kebodohan, apa pun bentuknya. Islam justru menuntut umatnya untuk menjadi umat yang melandaskan segala pikiran, perbuatan, dan tindak tanduknya di muka bumi ini dengan ilmu. Jadi, adalah hal yang tak terbantahkan kewajibannya menuntut ilmu bagi seorang muslim. Orang yang berbuat tanpa ilmu, pasti tersesat dan bahkan bisa menyesatkan. Tidaklah mungkin akan sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Tidak mungkin sama orang yang berjalan digelapan dengan cahaya di tangannya sebagai penerang jalan, dengan orang yang berjalan di kegelapan tanpa cahaya menerangi jalannya. Renungkanlah sejenak firman Allah berikut yang artinya, "Dan apakah orang yang telah mati (hatinya) kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, dengannya ia dapat berjalan di tengah-tengah manusia, serupa dengan orang yang berada dalam gelap gulita dan sama sekali tidak dapat keluar darinya?Demikianlah orang-orang kafir itu dijadikan memandang baik apa yang telah mereka kerjakan."
Kebodohan akan membuat orang yang memilikinya memandang baik segala yang diperbuatnya. Itu karena ia tidak memiliki ilmu yang dapat membedakan baik dan buruknya sesuatu. Kebodohan hanya akan menghantarkan pemiliknya kepada jurang kehancuran dan kehinaan. Menyadari kebodohan adalah suatu keberuntungan. Tidak menyadari kebodohan adalah suatu kebodohan di atas kebodohan.
Kaum Muslimin rahimakumullah.
Kemunduran kita --kaum muslimin-- dalam segala bidang saat ini tidak lain merupakan akibat dari kebodohan dan keengganan kita menuntut ilmu, atau sudah menuntut ilmu, namun jauh dari mengamalkannya. Kadang kita tahu yang baik namun kita berbuat sebaliknya. Kita tahu yang buruk namun kita enggan meninggalkannya. Kita sudah berkubang lumpur namun tidak mau membersihkannya. Masihkan kita tidak menyadari betapa kita saat ini hanya menjadi korban permainan musuh-musuh kita, hanya karena kita bodoh? Sudah saatnya setiap kita merenung dan introspeksi diri kemudian bangkit memperbaiki kesalahan dan saling bahu membahu dalam ketakwaan dan kebajikan. Saatnya musuh kita menyadari bahwa singa telah bangun; bahwa kita tidak lemah. Itu dapat kita lakukan dengan menjadi umat yang berilmu dan mengamalkannya.
Kaum Muslimin rahimakumullah.
Ketahuilah, bahwa ilmu tidak didapat dengan berkhayal dan berangan-angan, tapi dengan perjuangan dan kesungguhan serta pengorbanan. Namun, hasil yang akan didapatkan pasti lebih manis dari yang dibayangkan. Maka, janganlah putus harapan, teruskan perjuangan, dan tawakkallah kepada Allah semata, kepada-Nyalah minta pertolongan. Allah adalah sebaik-baik Penolong bagi kita.
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» Menuntut Ilmu Syar'i
» keutamaan menuntut ilmu
» menuntut ilmu adalah fardhu ain
» wanita harus menuntut ilmu
» menuntut ilmu bagi wanita
» keutamaan menuntut ilmu
» menuntut ilmu adalah fardhu ain
» wanita harus menuntut ilmu
» menuntut ilmu bagi wanita
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik