KRISTEN SKEPTIS
Halaman 1 dari 1 • Share
KRISTEN SKEPTIS
I. Mempertanyakan Kuasa Penyembuhan Benny Hinn
Benny Hinn sudah melakukan penginjilan selama 35 tahun. Setiap kali dia melakukan KKR di berbagai tempat, baik di Amerika Serikat maupun di berbagai negara di dunia, ada sesi yang barangkali adalah puncak pertemuan-pertemuan penginjilannya yang dihadiri jutaan orang: penyembuhan rohani, penyembuhan ilahi, atau penyembuhan secara ajaib. Ada anak lelaki berusia belasan tahun yang tuli sejak lahir naik ke panggung KKR. Dia dikleim disembuhkan secara ajaib dan bisa mendengar lagi. Sementara itu, Hinn berpaling kepada kerumunan orang yang menghadiri KKR itu dan memberi perintah berkali-kali kepada barang siapa yang tengah duduk di kursi roda agar "bangkit berdiri dari kursi roda itu.” Seorang wanita yang duduk di kursi roda akhirnya mendengarkan perintah itu, berjuang untuk bangkit berdiri selama hampir setengah jam tanpa mengalami kesembuhan ilahi apa pun; dengan rasa kecewa, dia akhirnya menjatuhkan badannya kembali ke kursi rodanya.
Kleim Kesembuhan Ilahi Tidak Meyakinkan
Ini baru dua contoh. Ada banyak sekali contoh dari kleim kesembuhan ilahi yang dilakukan oleh Benny Hinn. Beberapa dari sekian contoh ini menunjukkan bahwa kleim kesembuhan secara ajaib itu tidak meyakinkan. Termasuk kleim bohong bahwa Evander Holyfield sembuh secara ajaib dari gangguan jantungnya karena diberi tumpangan tangan oleh Benny Hinn.
Benny Hinn mengkleim sudah menyembuhkan tiga orang yang menderita HIV/AIDS. Ini kleim yang mengejutkan. Pusat-Pusat Pengendalian Penyakit di AS menyatakan mereka tidak sekalipun menyaksikan virus HIV meninggalkan tubuh seseorang begitu orang itu terjangkiti virus HIV/AIDS. Allah jelas tidak membatalkan hukum alam-Nya dalam bentuk penyakit HIV, tapi Benny Hinn percaya Allah membatalkan hukum-Nya itu demi melayani hamba-Nya yang begitu penting di mata-Nya.
Benny Hinn percaya dia sudah menyembuhkan kanker otak seorang penderita di panggung KKR. Tapi Inside Edition, suatu penerbitan di AS, yang mengikuti kleim Hinn mengadakan tes-tes kedokteran yang menunjukkan bahwa tumor itu masih ada.
Dia mengatakan seorang wanita sembuh dari penyakit jantung. Wanita itu begitu percaya sehingga dia membuang obat-obat yang diberikan dokter untuk menyembuhkan penyakitnya. Mengapa Hinn mengakibatkan wanita itu mengabaikan perintah dokter? “Bukan tugas saya memanggil dokter mereka,” jawabnya.
Hinn mengkleim dia menyembuhkan secara ajaib seorang wanita yang tuli. Ternyata, wanita itu, menurut dokternya, memang tidak tuli.
Seorang wanita di Houston, suatu kota di Texas (AS), mengira dia disembuhkan secara ajaib dari kanker paru-parunya oleh Benny Hinn. “Penyakit itu tidak sekalipun akan kembali!” perintah Hinn. Karena percaya akan kuasa kesembuhan dari Hinn, wanita itu menolak nasihat dan perawatan dokternya. Dua bulan kemudian, dia mati.
Motif Uang di Balik KKR Benny Hinn?
Tidak dijelaskan apakah mereka yang dikleim sembuh oleh Benny Hinn harus memberi sumbangan sejumlah dana tertentu kepada yayasan penginjilannya. Tapi ada contoh-contoh lain yang menunjukkan bahwa KKR dia didorong juga oleh kebutuhan keuangan. Dua di antaranya memperjelas kebutuhan finansial di balik selubung penyembuhan rohani.
Petinju kelas berat tenar sedunia asal AS, Evander Holyfield, dilarang bertinju karena mengalami gangguan jantung. Dia lalu menghadiri suatu KKR Benny Hinn di Philadephia. Untuk menyembuhkan penyakit jantungnya secara ajaib, Hinn menumpangkan tangannya atas kepala Holyfield; sebagai tanda ucapan terima kasih, dia memberi Hinn 265.000 dolar AS sesudah dia diberitahu sudah sembuh. Sesudah itu, Evander Holyfield lulus pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh komisi tinju AS. Itu bukan karena penyembuhan Hinn melainkan karena Holyfield tidak sekalipun menderita penyakit jantung – kesalahan diagnosis dokter sebelum dia menemui Hinn.
Dalam suatu siaran penyembuhan rohani yang difilmkan HBO, suatu saluran televisi tenar AS yang mempertontonkan film-film bermutu dan ditonton melalui televisi internasional di seluruh dunia, Hinn menumpangkan tangan di kepala seorang anak yang buta dan sekarat karena menderita tumor otak. “Tuhan akan menjamahmu,” Hinn berjanji. Kedua orang tua anak itu percaya dan, meskipun tidak kaya, berjanji menyumbang $100 dolar AS setiap bulan pada Yayasan Penginjilan Benny Hinn.
Kleim Hinn tentang Membangkitkan Orang Mati
Dalam satu kasus yang unik, Benny Hinn barangkali adalah orang kedua sesudah Yesus yang mengkleim mampu membangkitkan orang mati. Dalam suatu KKR di Ghana, suatu negara bekas jajahan Inggris di Afrika, Benny Hinn mengkleim seorang lelaki sudah bangkit dari maut di panggung KKR. “Kami sudah merekamnya di video!” katanya. Tapi dia tidak pernah menunjukkan video itu.
Hinn Sering Sakit dan Mengalami Kemalangan
Apakah Benny Hinn tidak pernah sakit atau mengalami kemalangan dan, karena itu, tidak membutuhkan penyembuhan secara ajaib? Tergantung pada kualitas rohani tertentu. Dia berkhotbah bahwa mereka yang benar-benar punya “iman” tidak akan sakit. Dia sesumbar bahwa dia punya “urapan” yang unggul dan bahkan mengkleim dia sang “mesias kecil” dan “allah kecil” yang menjamin kesehatannya. Dia bahkan diberitahu Tuhan akan hidup sampai berusia 96 tahun. Kita tentu akan melihat bukti apakah usianya akan sepanjang itu atau tidak.
Sebenarnya, pasangan ini pun tidak mampu menyembuhkan dirinya secara ajaib. Hinn sebenarnya sering sakit dan mengalami kemalangan. Ada dua kasus penjelasan tentang kerentanan diri dan isterinya terhadap penyakit dan kemalangan.
Pada tanggal 26 Mei 1983, Benny Hinn, isterinya, Suzanne Hinn, pilot, ko-pilot, dan dua orang penumpang lepas landas menuju Orlando, Florida, sesudah Hinn mengadakan suatu ibadah religius di Naples, AS. Dua puluh menit sebelum mendarat di landasan pacu Orlando, pesawat terbang mengalami gangguan mesin tapi berhasil mendarat, menabrak beberapa batang pohon, meluncur ke dalam suatu lapangan dekat landasan pacu, dan terbalik. Keenam penumpang terluka dan dirawat di rumah sakit. Hill terluka di kepala dan lukanya paling parah.
Sekitar 27 tahun sesudah kecelakaan itu, Benny Hinn mengalami kemalangan lain. Isterinya, Suzanne Hinn, melakukan gugatan cerai di suatu pengadilan di negara bagian Kalifornia sesudah pasangan ini hidup sebagai suatu keluarga selama lebih dari 30 tahun. Alasan gugatan perceraian yang diajukan isterinya 1 Februari 2010? Perbedaan-perbedaan yang tidak bisa didamaikan antara dia dan suaminya.
Tidak dijelaskan apa perbedaan-perbedaan itu. Tapi sejarah masa lampau isterinya bisa menyingkapkan sedikit dari masalah berumah tangga mereka. Selama beberapa tahun, Suzanne Hinn menderita penyakit jiwa dan diberi pengobatan oleh dokter. Dia juga pernah ditahan polisi di Afrika Selatan karena ketahuan mengutil di negara ini.
Apakah ini termasuk dua faktor dalam perbedaan-perbedaan yang tidak bisa didamaikan itu? Barangkali, memang demikian. Para pengikut dan pengagum Hinn terkejut dengan berita ini. Benny Hinn “dengan setia” berupaya membawa kesembuhan pada hubungan mereka tapi upayanya gagal, dihadapi dengan gugatan perceraian yang tidak diberitahu sebelumnya kepada dia.
Adakah penyembuhan ilahi untuk kemalangan Benny Hinn dan isterinya dan gugatan perceraian isteri? Jelas tidak ada. Padahal Hinn menyebut dirinya “orang beriman”, “mesias kecil”, dan “allah kecil”. Semua gelar ini tidak menolong dia menyembuhkan dirinya dan menyelamatkan rumah tangganya. Mereka berdua manusia biasa, bukan?
Suatu Ajaran yang Paling Kejam
Apa jadinya kalau pasien-pasien yang dikleim sembuh secara ajaib oleh Benny Hinn kemudian mati? Jawabnya, “Mereka mulai bertanya-tanya apakah Allah memang menyembuhkannya secara ajaib atau tidak.”
Seorang peneliti Benny Hinn mengatakan jawaban Hinn tadi bisa dipandang suatu ajaran yang paling kejam dari semua ajaran. Kalau mereka tidak sembuh, itu kesalahan mereka karena imannya kurang kuat.
Masih banyak lagi contoh-contoh tentang kleim kesembuhan secara rohani yang sesungguhnya tidak terjadi. Mengherankan bahwa Benny Hinn yang selama 35 tahun menjadi penginjil televisi dan menyesatkan ribuan sampai jutaan orang malah masih dipercaya.
Benny Hinn tengah menyembuhkan seorang wanita dengan “senapan tembak”.
Benny Hinn sudah melakukan penginjilan selama 35 tahun. Setiap kali dia melakukan KKR di berbagai tempat, baik di Amerika Serikat maupun di berbagai negara di dunia, ada sesi yang barangkali adalah puncak pertemuan-pertemuan penginjilannya yang dihadiri jutaan orang: penyembuhan rohani, penyembuhan ilahi, atau penyembuhan secara ajaib. Ada anak lelaki berusia belasan tahun yang tuli sejak lahir naik ke panggung KKR. Dia dikleim disembuhkan secara ajaib dan bisa mendengar lagi. Sementara itu, Hinn berpaling kepada kerumunan orang yang menghadiri KKR itu dan memberi perintah berkali-kali kepada barang siapa yang tengah duduk di kursi roda agar "bangkit berdiri dari kursi roda itu.” Seorang wanita yang duduk di kursi roda akhirnya mendengarkan perintah itu, berjuang untuk bangkit berdiri selama hampir setengah jam tanpa mengalami kesembuhan ilahi apa pun; dengan rasa kecewa, dia akhirnya menjatuhkan badannya kembali ke kursi rodanya.
Kleim Kesembuhan Ilahi Tidak Meyakinkan
Ini baru dua contoh. Ada banyak sekali contoh dari kleim kesembuhan ilahi yang dilakukan oleh Benny Hinn. Beberapa dari sekian contoh ini menunjukkan bahwa kleim kesembuhan secara ajaib itu tidak meyakinkan. Termasuk kleim bohong bahwa Evander Holyfield sembuh secara ajaib dari gangguan jantungnya karena diberi tumpangan tangan oleh Benny Hinn.
Benny Hinn mengkleim sudah menyembuhkan tiga orang yang menderita HIV/AIDS. Ini kleim yang mengejutkan. Pusat-Pusat Pengendalian Penyakit di AS menyatakan mereka tidak sekalipun menyaksikan virus HIV meninggalkan tubuh seseorang begitu orang itu terjangkiti virus HIV/AIDS. Allah jelas tidak membatalkan hukum alam-Nya dalam bentuk penyakit HIV, tapi Benny Hinn percaya Allah membatalkan hukum-Nya itu demi melayani hamba-Nya yang begitu penting di mata-Nya.
Benny Hinn percaya dia sudah menyembuhkan kanker otak seorang penderita di panggung KKR. Tapi Inside Edition, suatu penerbitan di AS, yang mengikuti kleim Hinn mengadakan tes-tes kedokteran yang menunjukkan bahwa tumor itu masih ada.
Dia mengatakan seorang wanita sembuh dari penyakit jantung. Wanita itu begitu percaya sehingga dia membuang obat-obat yang diberikan dokter untuk menyembuhkan penyakitnya. Mengapa Hinn mengakibatkan wanita itu mengabaikan perintah dokter? “Bukan tugas saya memanggil dokter mereka,” jawabnya.
Hinn mengkleim dia menyembuhkan secara ajaib seorang wanita yang tuli. Ternyata, wanita itu, menurut dokternya, memang tidak tuli.
Seorang wanita di Houston, suatu kota di Texas (AS), mengira dia disembuhkan secara ajaib dari kanker paru-parunya oleh Benny Hinn. “Penyakit itu tidak sekalipun akan kembali!” perintah Hinn. Karena percaya akan kuasa kesembuhan dari Hinn, wanita itu menolak nasihat dan perawatan dokternya. Dua bulan kemudian, dia mati.
Motif Uang di Balik KKR Benny Hinn?
Tidak dijelaskan apakah mereka yang dikleim sembuh oleh Benny Hinn harus memberi sumbangan sejumlah dana tertentu kepada yayasan penginjilannya. Tapi ada contoh-contoh lain yang menunjukkan bahwa KKR dia didorong juga oleh kebutuhan keuangan. Dua di antaranya memperjelas kebutuhan finansial di balik selubung penyembuhan rohani.
Petinju kelas berat tenar sedunia asal AS, Evander Holyfield, dilarang bertinju karena mengalami gangguan jantung. Dia lalu menghadiri suatu KKR Benny Hinn di Philadephia. Untuk menyembuhkan penyakit jantungnya secara ajaib, Hinn menumpangkan tangannya atas kepala Holyfield; sebagai tanda ucapan terima kasih, dia memberi Hinn 265.000 dolar AS sesudah dia diberitahu sudah sembuh. Sesudah itu, Evander Holyfield lulus pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh komisi tinju AS. Itu bukan karena penyembuhan Hinn melainkan karena Holyfield tidak sekalipun menderita penyakit jantung – kesalahan diagnosis dokter sebelum dia menemui Hinn.
Dalam suatu siaran penyembuhan rohani yang difilmkan HBO, suatu saluran televisi tenar AS yang mempertontonkan film-film bermutu dan ditonton melalui televisi internasional di seluruh dunia, Hinn menumpangkan tangan di kepala seorang anak yang buta dan sekarat karena menderita tumor otak. “Tuhan akan menjamahmu,” Hinn berjanji. Kedua orang tua anak itu percaya dan, meskipun tidak kaya, berjanji menyumbang $100 dolar AS setiap bulan pada Yayasan Penginjilan Benny Hinn.
Kleim Hinn tentang Membangkitkan Orang Mati
Dalam satu kasus yang unik, Benny Hinn barangkali adalah orang kedua sesudah Yesus yang mengkleim mampu membangkitkan orang mati. Dalam suatu KKR di Ghana, suatu negara bekas jajahan Inggris di Afrika, Benny Hinn mengkleim seorang lelaki sudah bangkit dari maut di panggung KKR. “Kami sudah merekamnya di video!” katanya. Tapi dia tidak pernah menunjukkan video itu.
Hinn Sering Sakit dan Mengalami Kemalangan
Apakah Benny Hinn tidak pernah sakit atau mengalami kemalangan dan, karena itu, tidak membutuhkan penyembuhan secara ajaib? Tergantung pada kualitas rohani tertentu. Dia berkhotbah bahwa mereka yang benar-benar punya “iman” tidak akan sakit. Dia sesumbar bahwa dia punya “urapan” yang unggul dan bahkan mengkleim dia sang “mesias kecil” dan “allah kecil” yang menjamin kesehatannya. Dia bahkan diberitahu Tuhan akan hidup sampai berusia 96 tahun. Kita tentu akan melihat bukti apakah usianya akan sepanjang itu atau tidak.
Sebenarnya, pasangan ini pun tidak mampu menyembuhkan dirinya secara ajaib. Hinn sebenarnya sering sakit dan mengalami kemalangan. Ada dua kasus penjelasan tentang kerentanan diri dan isterinya terhadap penyakit dan kemalangan.
Pada tanggal 26 Mei 1983, Benny Hinn, isterinya, Suzanne Hinn, pilot, ko-pilot, dan dua orang penumpang lepas landas menuju Orlando, Florida, sesudah Hinn mengadakan suatu ibadah religius di Naples, AS. Dua puluh menit sebelum mendarat di landasan pacu Orlando, pesawat terbang mengalami gangguan mesin tapi berhasil mendarat, menabrak beberapa batang pohon, meluncur ke dalam suatu lapangan dekat landasan pacu, dan terbalik. Keenam penumpang terluka dan dirawat di rumah sakit. Hill terluka di kepala dan lukanya paling parah.
Sekitar 27 tahun sesudah kecelakaan itu, Benny Hinn mengalami kemalangan lain. Isterinya, Suzanne Hinn, melakukan gugatan cerai di suatu pengadilan di negara bagian Kalifornia sesudah pasangan ini hidup sebagai suatu keluarga selama lebih dari 30 tahun. Alasan gugatan perceraian yang diajukan isterinya 1 Februari 2010? Perbedaan-perbedaan yang tidak bisa didamaikan antara dia dan suaminya.
Tidak dijelaskan apa perbedaan-perbedaan itu. Tapi sejarah masa lampau isterinya bisa menyingkapkan sedikit dari masalah berumah tangga mereka. Selama beberapa tahun, Suzanne Hinn menderita penyakit jiwa dan diberi pengobatan oleh dokter. Dia juga pernah ditahan polisi di Afrika Selatan karena ketahuan mengutil di negara ini.
Apakah ini termasuk dua faktor dalam perbedaan-perbedaan yang tidak bisa didamaikan itu? Barangkali, memang demikian. Para pengikut dan pengagum Hinn terkejut dengan berita ini. Benny Hinn “dengan setia” berupaya membawa kesembuhan pada hubungan mereka tapi upayanya gagal, dihadapi dengan gugatan perceraian yang tidak diberitahu sebelumnya kepada dia.
Adakah penyembuhan ilahi untuk kemalangan Benny Hinn dan isterinya dan gugatan perceraian isteri? Jelas tidak ada. Padahal Hinn menyebut dirinya “orang beriman”, “mesias kecil”, dan “allah kecil”. Semua gelar ini tidak menolong dia menyembuhkan dirinya dan menyelamatkan rumah tangganya. Mereka berdua manusia biasa, bukan?
Suatu Ajaran yang Paling Kejam
Apa jadinya kalau pasien-pasien yang dikleim sembuh secara ajaib oleh Benny Hinn kemudian mati? Jawabnya, “Mereka mulai bertanya-tanya apakah Allah memang menyembuhkannya secara ajaib atau tidak.”
Seorang peneliti Benny Hinn mengatakan jawaban Hinn tadi bisa dipandang suatu ajaran yang paling kejam dari semua ajaran. Kalau mereka tidak sembuh, itu kesalahan mereka karena imannya kurang kuat.
Masih banyak lagi contoh-contoh tentang kleim kesembuhan secara rohani yang sesungguhnya tidak terjadi. Mengherankan bahwa Benny Hinn yang selama 35 tahun menjadi penginjil televisi dan menyesatkan ribuan sampai jutaan orang malah masih dipercaya.
Benny Hinn tengah menyembuhkan seorang wanita dengan “senapan tembak”.
Wong Edan- SERSAN SATU
-
Posts : 136
Location : Surga
Join date : 10.09.12
Reputation : 4
Re: KRISTEN SKEPTIS
II. Mempertanyakan Kekayaan dan Kemewahan Hidup Benny Hinn
Sumbangan Evander Holyfield dan pasangan orang tua yang memberi janji sumbangan dana setiap bulan memberi indikasi bahwa Yayasan Penginjilan Benny Hinn membutuhkan dana yang besar untuk penginjilan berskala dunia. Mereka yang sepaham dengan cita-citanya barangkali tidak akan keberatan dengan sumbangan mereka demi penginjilan internasional.
Kekayaan dan Kemewahan Hidup Benny Hinn
Tapi yang tampaknya tidak mereka atau banyak dari mereka sadari ialah bahwa sumbangan mereka diduga memberi kehidupan yang mewah pada Benny Hinn. Itu bisa dilihat dari berapa besarnya dana yang diperoleh setahun dan gaya hidup mewah dari Hinn sendiri.
Yayasan Penginjilan Benny Hinn berkantor pusat di Las Collinas, Dallas, Texas (AS). Kantor itu mengelola kekayaan yang diperkirakan antara $100 juta dan $ 200 juta setahun, sumbangan mereka yang mendukung penginjilannya.
Kehidupan pribadi Hinn seperti orang kaya yang merasa tidak aman, dengan pendapatan yang dirahasiakan. Demi keamanannya, dia dikelilingi pengawal-pengawal pribadinya. Dia menikmati hidupnya dalam suatu hasienda, suatu rumah besar berhalaman atau tanah luas bergaya Spanyol, bernilai 12 juta dolar AS; hasienda itu berhadapan dengan samudera di Kalifornia bagian selatan. Dia bepergian dengan pesawat jet pribadi untuk “libur snorkeling” di Kepulauan Cayman, tinggal di kamar suite presiden (tergolong paling mahal) seharga 10.800 dolar AS per malam di suatu hotel di Italia, tinggal di kamar hotel lain dari tipe yang mahal juga, kamar suite, seharga 15.000 dolar AS per malam di Yunani. Tapi dia merahasiakan pendapatan yayasan dan pendapatannya dari tagihan pajak pendapatan pemerintah AS.
Penghasilan organisasi penginjilannya tidak bisa dipastikan tapi Benny Hinn memberi petunjuk kemewahan hidupnya ditopang oleh penghasilan yang besar berdasarkan ajaran-ajarannya yang bermasalah. Hinn menjalankan organisasi penginjilan terbesar sedunia. Organisasi ini tentu membutuhkan dana yang besar sekali, sumbangan-sumbangan yang berasal juga dari mereka yang menghadiri ibadah dan KKR dia. Secara etis, organisasi ini selayaknya membeberkan pemasukan yang berasal dari ribuan, ratusan ribu, dan bahkan jutaan orang di Amerika Serikat dan di luar negeri yang mengikuti ibadah atau KKRnya. Benny Hinn tinggal membeberkan pemasukan ini melalui suatu organisasi Kristen khusus di AS bernama Dewan Penginjilan bagi Pertanggungjawaban Keuangan. Tapi organisasi Hinn tidak menjadi anggota dewan itu. Sebagai akibatnya, keuangannya bersifat pribadi, gajinya rahasia, dan penghasilannya hanya menjadi bahan tebakan siapa pun. Komisi dari buku-bukunya yang diterbitkan diperkirakan sebesar 500.000 dolar AS per tahun. Sementara itu, Hinn, “penginjil flamboyan pertama yang bersetelan putih”, dinilai sebagai penginjil paling terkenal – beberapa orang menambahkan – “dan paling kaya” di dunia. Hidupnya bergaya seorang bilioner, diraih dengan menawarkan janji-janji palsu dan menjual harapan-harapan palsu kepada mereka yang menghadiri ibadah-ibadahnya.
Meskipun kekayaan sesungguhnya dari Benny Hinn dan organisasi penginjilannya sulit dipastikan, petunjuk-petunjuk tentang kekayaan ini bisa diamati dari reaksi terhadap sumbangan keuangan selama KKR dan kata-kata Hinn sendiri. Sesudah suatu KKR yang diadakan di Nairobi, ibu kota Kenya, April 2000 yang dihadiri sekitar 1.2 juta orang, Charles Babbler yang menjadi penyelenggara KKR itu berkata tentang sumbangan yang masuk: “Kami menghitung uang selama dua hari. Saya belum pernah melihat uang begitu banyak dalam hidupku.” Pada suatu kesempatan lain, Benny Hinn, barangkali tanpa sadar atau tanpa rasa malu, mengaku terus terang tentang hidupnya yang mewah: “Saya tidak memerlukan emas di sorga. Saya sudah memilikinya sekarang."
Hidup atas Penderitaan Orang Lain
Kalau semua kemewahan hidupnya dan kekayaan yayasan penginjilannya berdasarkan sumbangan pendukungnya, termasuk “janji iman” orang tua anak tadi sebesar 100 dolar AS sebulan, dan hasil sumbangan mereka berdasarkan usaha yang tulus dan berat, alangkah berkorbannya mereka bagi penginjil yang mereka hormati itu! Bayangkan sumbangan dolar yang diberikan Evander Holyfield secara “percuma” dan sumbangan yang besar dari keluarga kurang mampu kepada yayasan Hinn. Bayangkan juga sumbangan yang dipungut dari ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu, dan bahkan jutaan orang yang menghadiri ibadah-ibadah KKRnya. Besar sekali, bukan? Sumbangan sebesar itu ikut menciptakan kemewahan hidupnya, diraihnya atas nama Injil, atas nama Allah, Yesus, dan Roh Kudus.
Beberapa orang kritikus Benny Hinn menilai dia hidup atas penderitaan orang lain dan tidak menyadari mereka menderita demi kekayaan dan kesenangannya. Mana bukti kasihnya kepada sesama manusia, mana empatinya?
Terhadap cara memperoleh kekayaan dan gaya hidup mewah penginjil-penginjil seperti Benny Hinn, komentar Harold S. Kushner, seorang rabi Yahudi AS yang terkenal secara internasional melalui bukunya (beredar juga dalam versi terjemahan di Indonesia), When Bad Things Happen to Good People, tajam dan tepat:
Saya berharap ada suatu tempat khusus di Neraka bagi orang yang mencoba dan memperkaya dirinya di atas penderitaan orang lain. Menggiurkan orang buta, orang timpang, orang yang sekarat, orang yang menderita, orang sakit yang dipastikan akan mati, membangkitkan bayang-bayang harapan di hadapan orang tua seorang anak yang sangat menderita adalah suatu tindakan yang sungguh kejam, dan melakukannya dalam nama Allah, melakukannya dalam nama agama, saya kira, tidak bisa diampuni.
Sumbangan Evander Holyfield dan pasangan orang tua yang memberi janji sumbangan dana setiap bulan memberi indikasi bahwa Yayasan Penginjilan Benny Hinn membutuhkan dana yang besar untuk penginjilan berskala dunia. Mereka yang sepaham dengan cita-citanya barangkali tidak akan keberatan dengan sumbangan mereka demi penginjilan internasional.
Kekayaan dan Kemewahan Hidup Benny Hinn
Tapi yang tampaknya tidak mereka atau banyak dari mereka sadari ialah bahwa sumbangan mereka diduga memberi kehidupan yang mewah pada Benny Hinn. Itu bisa dilihat dari berapa besarnya dana yang diperoleh setahun dan gaya hidup mewah dari Hinn sendiri.
Yayasan Penginjilan Benny Hinn berkantor pusat di Las Collinas, Dallas, Texas (AS). Kantor itu mengelola kekayaan yang diperkirakan antara $100 juta dan $ 200 juta setahun, sumbangan mereka yang mendukung penginjilannya.
Kehidupan pribadi Hinn seperti orang kaya yang merasa tidak aman, dengan pendapatan yang dirahasiakan. Demi keamanannya, dia dikelilingi pengawal-pengawal pribadinya. Dia menikmati hidupnya dalam suatu hasienda, suatu rumah besar berhalaman atau tanah luas bergaya Spanyol, bernilai 12 juta dolar AS; hasienda itu berhadapan dengan samudera di Kalifornia bagian selatan. Dia bepergian dengan pesawat jet pribadi untuk “libur snorkeling” di Kepulauan Cayman, tinggal di kamar suite presiden (tergolong paling mahal) seharga 10.800 dolar AS per malam di suatu hotel di Italia, tinggal di kamar hotel lain dari tipe yang mahal juga, kamar suite, seharga 15.000 dolar AS per malam di Yunani. Tapi dia merahasiakan pendapatan yayasan dan pendapatannya dari tagihan pajak pendapatan pemerintah AS.
Penghasilan organisasi penginjilannya tidak bisa dipastikan tapi Benny Hinn memberi petunjuk kemewahan hidupnya ditopang oleh penghasilan yang besar berdasarkan ajaran-ajarannya yang bermasalah. Hinn menjalankan organisasi penginjilan terbesar sedunia. Organisasi ini tentu membutuhkan dana yang besar sekali, sumbangan-sumbangan yang berasal juga dari mereka yang menghadiri ibadah dan KKR dia. Secara etis, organisasi ini selayaknya membeberkan pemasukan yang berasal dari ribuan, ratusan ribu, dan bahkan jutaan orang di Amerika Serikat dan di luar negeri yang mengikuti ibadah atau KKRnya. Benny Hinn tinggal membeberkan pemasukan ini melalui suatu organisasi Kristen khusus di AS bernama Dewan Penginjilan bagi Pertanggungjawaban Keuangan. Tapi organisasi Hinn tidak menjadi anggota dewan itu. Sebagai akibatnya, keuangannya bersifat pribadi, gajinya rahasia, dan penghasilannya hanya menjadi bahan tebakan siapa pun. Komisi dari buku-bukunya yang diterbitkan diperkirakan sebesar 500.000 dolar AS per tahun. Sementara itu, Hinn, “penginjil flamboyan pertama yang bersetelan putih”, dinilai sebagai penginjil paling terkenal – beberapa orang menambahkan – “dan paling kaya” di dunia. Hidupnya bergaya seorang bilioner, diraih dengan menawarkan janji-janji palsu dan menjual harapan-harapan palsu kepada mereka yang menghadiri ibadah-ibadahnya.
Meskipun kekayaan sesungguhnya dari Benny Hinn dan organisasi penginjilannya sulit dipastikan, petunjuk-petunjuk tentang kekayaan ini bisa diamati dari reaksi terhadap sumbangan keuangan selama KKR dan kata-kata Hinn sendiri. Sesudah suatu KKR yang diadakan di Nairobi, ibu kota Kenya, April 2000 yang dihadiri sekitar 1.2 juta orang, Charles Babbler yang menjadi penyelenggara KKR itu berkata tentang sumbangan yang masuk: “Kami menghitung uang selama dua hari. Saya belum pernah melihat uang begitu banyak dalam hidupku.” Pada suatu kesempatan lain, Benny Hinn, barangkali tanpa sadar atau tanpa rasa malu, mengaku terus terang tentang hidupnya yang mewah: “Saya tidak memerlukan emas di sorga. Saya sudah memilikinya sekarang."
Hidup atas Penderitaan Orang Lain
Kalau semua kemewahan hidupnya dan kekayaan yayasan penginjilannya berdasarkan sumbangan pendukungnya, termasuk “janji iman” orang tua anak tadi sebesar 100 dolar AS sebulan, dan hasil sumbangan mereka berdasarkan usaha yang tulus dan berat, alangkah berkorbannya mereka bagi penginjil yang mereka hormati itu! Bayangkan sumbangan dolar yang diberikan Evander Holyfield secara “percuma” dan sumbangan yang besar dari keluarga kurang mampu kepada yayasan Hinn. Bayangkan juga sumbangan yang dipungut dari ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu, dan bahkan jutaan orang yang menghadiri ibadah-ibadah KKRnya. Besar sekali, bukan? Sumbangan sebesar itu ikut menciptakan kemewahan hidupnya, diraihnya atas nama Injil, atas nama Allah, Yesus, dan Roh Kudus.
Beberapa orang kritikus Benny Hinn menilai dia hidup atas penderitaan orang lain dan tidak menyadari mereka menderita demi kekayaan dan kesenangannya. Mana bukti kasihnya kepada sesama manusia, mana empatinya?
Terhadap cara memperoleh kekayaan dan gaya hidup mewah penginjil-penginjil seperti Benny Hinn, komentar Harold S. Kushner, seorang rabi Yahudi AS yang terkenal secara internasional melalui bukunya (beredar juga dalam versi terjemahan di Indonesia), When Bad Things Happen to Good People, tajam dan tepat:
Saya berharap ada suatu tempat khusus di Neraka bagi orang yang mencoba dan memperkaya dirinya di atas penderitaan orang lain. Menggiurkan orang buta, orang timpang, orang yang sekarat, orang yang menderita, orang sakit yang dipastikan akan mati, membangkitkan bayang-bayang harapan di hadapan orang tua seorang anak yang sangat menderita adalah suatu tindakan yang sungguh kejam, dan melakukannya dalam nama Allah, melakukannya dalam nama agama, saya kira, tidak bisa diampuni.
Wong Edan- SERSAN SATU
-
Posts : 136
Location : Surga
Join date : 10.09.12
Reputation : 4
Re: KRISTEN SKEPTIS
III. Mempertanyakan Ajaran-Ajaran Benny Hinn (Updated)
Benny Hinn kekurangan pendidikan alkitabiah atau teologia Kristen (ilmu tentang agama, teori agama, atau kursus pelatihan agama Kristen) apa pun dan mendapat kritikan dari pendeta-pendeta yang memahami kekurangan-kekurangan dia. Seorang pendeta Kristen menilai ajarannya sebagai “rawa teologis yang keluar dari penafsiran yang keliru tentang Alkitab dan pengetahuan tentang wahyu yang menambah ayat-ayat pada Alkitab.” Pendek kata, kekurangan pendidikannya sebagai seorang penginjil mengakibatkan berbagai penafsirannya tentang Alkitab keliru dan menyesatkan.
Penafsiran-penafsirannya yang keliru dan menyesatkan mengakibatkan ajaran-ajarannya menjadi keliru dan menyesatkan juga. Pendukung atau penggemarnya yang kurang atau tidak kritis sebagai akibatnya percaya pada Injil yang berkali-kali bertabrakan dengan Injil sejati di Alkitab.
Tidak Punya Gereja
Pendeta-pendeta lain memimpin gereja-gerejanya dan menyebarkan ajaran-ajaran Kristen mereka. Denominasi (sekte atau golongan) Kristen mereka diketahui; mereka juga adalah bagian dari agama Kristen.
Apakah Benny Hinn sama dengan mereka? Tidak. Dia tidak punya gereja. Dia tidak tergolong pada denominasi Kristen mana pun. Dia bahkan tidak terkait dengan agama khusus mana pun, termasuk agama Kristen.
Kata-kata yang dia dengungkan menunjukkan bahwa dia cenderung berada di pinggiran udik yang aneh dari aliran Pentakosta. Ini suatu sekte Kristen yang menekankan karya Roh Kudus. Mazhab ini juga menafsirkan Alkitab secara harfiah, dan menerima suatu pendekatan demonstratif tidak resmi (informal) pada ibadah religiusnya. Pendek kata, dia memberi indikasi menyebarkan suatu variasi yang tidak lazim dari aliran Pentakosta.
Ada juga yang mengatakan dia seorang penginjil Gerakan Karismatik. Gerakan ini adalah suatu kelompok atau persekutuan Kristen yang dicirikan oleh suatu pencarian akan pengalaman yang diilhami dan disertai ekstase (kegembiraan yang luar biasa) seperti penyembuhan, nubuat, dan bahasa lidah.
Dia juga terkenal karena ajarannya tentang Injil yang mendukung kemakmuran bagi mereka yang percaya pada Injil kemakmuran ini. Kemewahan hidupnya yang sudah dijelaskan menjadi contoh jelas dari Injil kemakmuran yang dia ajarkan.
Marina yang terperangkap
Dengan penjelasan ringkas ini, Anda mendapatkan suatu pemerian (gambaran) yang belum jelas tentang Benny Hinn. Kesamar-samaran identitas-dirinya bisa membuat mereka yang tidak waspada terperangkap ke dalam ajarannya, yang juga disebarkan penginjil Indonesia, Evangelis Arief (bukan nama sebenarnya).
Bayangkan anak Anda, sebut saja Marina, tertarik pada penginjil itu tapi ingin memastikan dulu dari gereja mana dia dan ajaran-ajarannya. Kuatir kalau-kalau anakmu, berlatar belakang Protestan aliran utama (seperti HKBP atau GPIB atau GKI), bisa saja menolak ajakannya menjadi pengikutnya begitu dia tahu siapa dan apa dia sesungguhnya, Arief bersembunyi di balik topeng “oikumene”, topeng yang menunjukkan keesaan orang beriman, beragama. Dia, karena itu, menjawab bahwa dia tidak punya gereja dan tidak tergolong pada denominasi dan golongan agama mana pun. Dia segera menambahkan, semua gereja dan golongan Kristen dan golongan agama sebenarnya sama. Ketika sikap menolak atau ragu-ragu Marina dihilangkan oleh kata-kata tentang sifat oikumenis atau kesatuan semua gereja, denominasi, dan agama, dia tanpa sadar sudah masuk ke dalam perangkap Arief, dan dia bisa saja tidak “lolos” dari perangkap penginjil itu.
Sesudah berada dalam perangkapnya, Marina barangkali belum juga tahu ajaran-ajaran Kristen dia menunjukkan ajaran Pentakosta yang tidak lazim atau ajaran yang dipengaruhi Gerakan Karismatik. Apa pun sumber ajaran-ajarannya, Marina membaca atau mendengarkan ajaran-ajaran yang belum pernah, jarang, atau tidak sering dia dengarkan di gereja tempat dia sebelumnya menjadi anggota, sebut saja anggota HKBP.
Ajaran-ajaran baru dan “menggiurkan” apa itu? Injil kemakmuran. Penyembuhan rohani. Karunia bernubuat. Karunia berbahasa lidah. Kesaksian pribadi. Kesaksian penginjil yang mengadakan tur rohani bulak-balik sorga dan kamarnya secara berkala dan bertemu dengan Allah, Yesus, Musa, Petrus, dan Paulus di sorga. Ayat-ayat baru yang ditambahkan pada Alkitab karena Alkitab yang sudah ada belum lengkap, belum sempurna. Baptisan dua kali karena baptisan pertama kali ketika Marina masih bayi di gereja sebelumnya tidak cukup, tidak sah. Dan lain-lain.
Yang unik dan sekaligus menakjubkan yang belum pernah terjadi di gerejanya dulu: ada demonstrasi menakjubkan dari kesembuhan ilahi oleh Evangelis Arief. Ada orang buta bisa melihat, orang kena kanker bisa sembuh, orang timpang bisa berjalan normal, orang tuli bisa mendengar, penderita penyakit jantung bisa sembuh, dan – luar biasa – bahkan orang mati sekalipun bangkit kembali dari kematian! Ini semua karena Arief diurapi dan diberi kuasa oleh Roh Kudus, sementara pendeta Marina di HKBP tidak mendapat karunia seperti ini!
Ketika pendeta Marina di HKBP berusaha memberi nasihat padanya supaya dia kembali ke gereja asalnya, Marina malah balik memarahi pendeta. Dengan membandingkan kekurangannya dengan penginjil itu, Marina mengejeknya, “Kau punya kuasa Roh Kudus atau tidak?” Tanpa disadari, dia menyingkapkan roh pemberontakan dan kesombongan pada pendeta gereja asalnya yang juga ditahbiskan sebagai pendeta dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus!
Sekalipun dia memberikan alasan alkitabiah agar Marina kembali ke gereja asal, dia tetap tidak mau. “Pilihanku beribadah di gereja yang baru adalah hak asasi manusia aku,” katanya. “Mengapa aku dihalang-halangi?”
Dia menolak baptisan pertama kali ketika kecil, dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. “Saya masih kecil dan belum mampu membuat pilihan-pilihan dalam hidupku,” kilahnya. Dengan menolak keputusan orang tua atau walinya untuk menyerahkan dia sebagai seorang bayi di hadapan pendeta dan jemaat agar dibaptis, dia pun menyingkapkan pemberontakannya terhadap orang tuanya. Perintah Tuhan agar dia menghormati orang tuanya agar panjang umurnya dan bahagia hidupnya tidak berlaku lagi. Sesudah menginjak masa ABG, “Kubuat keputusanku sendiri karena keselamatanku bukan urusan orang tua tapi urusanku sendiri.” Tanpa disadari, dia meremehkan perintah Tuhan tadi dan, tanpa sepengetahuan orang tuanya, menerima baptisan dua kali di gereja lain. Dia lalu diberi nama dan ibu atau ayah angkat yang baru. Sekalipun Alkitab yang orang tuanya dan penginjil Indonesia itu pakai sama penerbitnya, firman Allah yang disampaikan penginjil itulah yang benar, tapi firman Allah dari Alkitab yang sama yang disampaikan pendeta gereja asalnya malah dia abaikan! Itu bukan Injil yang memberi dia pertumbuhan iman. “Yang membuat imanku bertumbuh adalah Injil menurut ajaran pendetaku yang baru,” kata Marina.
Sebagai anak, dia membuat ayah-ibunya kaget sekali ketika tahu dia membuat keputusannya tanpa berbicara lebih dahulu kepada mereka. Belum pernah ibunya yang sudah membesarkan dan mendidiknya sampai berusia 20-an tahun terkejut sampai menangis-nangis sambil memukul-mukuli dirinya lalu pingsan dan harus dirawat di rumah sakit ketika dia tahu Marina pindah gereja dan tidak sedikit pun mau kembali ke jemaat tempat dia menjadi anggota. Belum pernah ayahnya merasakan kepedihan yang demikian dalam, belum pernah seumur hidupnya dia mencurahkan air mata dengan tubuh yang berguncang-guncang karena kepedihan yang hebat dalam doa-doa pribadinya tengah malam ketika puterinya tidur nyenyak dan tidak tahu penderitaan hebat yang dialami ayahnya. Bagi mereka, pilihannya adalah pilihan orang yang sudah disesatkan secara rohani. Mereka harus memikul tanggung jawab sebagai orang tua kepada Tuhan tentang anaknya yang menunjukkan roh pemberontakan dan perlawanan. Dia tuli terhadap perintah Tuhan untuk menghormati orang tuanya tapi rajin mengikuti ibadah pendetanya, dan diberi “orang tua rohani” yang baru! Anaknya membuat keputusan sendiri untuk menerima baptisan kedua kali. Suatu pengkhianatan, suatu hujatan, terhadap Roh Kudus yang atas nama-Nya juga anaknya dibaptis pertama kali. Atas nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, Marina “dirampok” oleh penginjil Indonesia beraliran Benny Hinn tanpa memedulikan penderitaan batin yang hebat dari orang tuanya!
Sebelum Marina pindah gereja, ayahnya sebenarnya sudah diberi petunjuk dan bayangan tentang status kerohanian puterinya di masa depan. Yang pertama adalah suatu mimpi; yang kedua, suatu ayat alkitabiah yang akan digenapi di luar harapan orang tua Marina. Sayangnya, dia kurang peka dalam mengantisipasi terjadinya kedua petunjuk itu kemudian hari.
Beberapa minggu sebelum puterinya pindah gereja, ayahnya bermimpi. Dia tengah duduk di belakang mobil yang dikemudikan puterinya, ditemani Helen (bukan nama sebenarnya), seorang wanita lajang, kakaknya dalam ibadah pemuda di gereja. Mereka berdua bercakap-cakap tanpa menengok ke ayahnya. Ketika ikut berbicara, ayahnya melihat Helen menengok untuk pertama kali padanya. Dia tampak berkumis tipis dan hitam (dalam kehidupan sehari-hari, dia tidak berkumis) dan menunjukkan wajah yang makin melonjong, ekspresi wajah orang yang tidak senang diganggu.
Ayah Marina mengisahkan mimpinya pada isterinya. Tapi mereka berdua tidak menyadari ada suatu pertanda "buruk" yang disampaikan mimpi itu padanya. Ketika pindah gereja kemudian hari, ternyata bahwa Helen berperan sangat besar dalam memengaruhi Marini pindah gereja, perpindahan yang sangat menyedihkan kedua orang tuanya.
Pertanda lain adalah bayangan yang berisi kekuatiran tentang arah perkembangan spiritual Marina, bayangan yang ternyata terjadi. Ketika disidi – diinisiasi ke dalam keanggotaan dewasa jemaat Kristen – dalam suatu ibadah khusus di gerejanya yang pertama lima enam tahun sebelum dia berusia 20-an, sang ayah, mewakili orang tua yang anak-anaknya ikut disidi, mengakhiri kata sambutannya dengan mengutip Amsal 16:25: “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Dia lalu lanjutkan, “Apakah anak-anak kita akan menempuh jalan yang memang lurus atau yang mereka kira lurus tetapi ujungnya menuju maut? Hanya sejarah perjalanan anak-anak kitalah yang akan menyingkapkan jalan manakah yang akan mereka pilih dan tempuh. Doa kita mereka memilih jalan lurus itu.”
Kecuali Marina, puteri kedua orang tua itu. Mereka berdua percaya jalan menurut amsal tadilah yang kemudian dipilih dan ditempuh puterinya. Semacam nubuat yang digenapi dengan sendirinya (self-fulfilling prophecy) tengah terjadi pada puterinya dan itulah yang sangat membebani jiwanya.
Ajaran-ajaran Benny Hinn Aneh dan Menyesatkan
Ahli-ahli teologia Kristen yang sudah meneliti ajaran-ajaran Kristen Hinn mengatakan ajaran-ajarannya aneh dan menyesatkan. Ajaran-ajaran ini bertentangan dengan yang ada dalam Alkitab. Beberapa contoh:
“Injil” kemakmuran: Secara umum dan sederhana, “kemakmuran” berarti kondisi menikmati kekayaan, sukses, atau keberuntungan. Dengan demikian, “sumber kemakmuran” berarti asal atau pangkal kondisi menikmati kekayaan, sukses, atau keberuntungan. Sumber kemiskinan tentu kebalikan arti dari sumber kekayaan.
Hinn tahu sumber kemakmuran dan kemiskinan saling berlawanan. Katanya: “Kemiskinan berasal dari Neraka. Kemakmuran berasal dari Sorga.” Tapi terhadap mereka yang tidak mau memberikan sumbangan uang untuk yayasan penginjilannya, dia mengucapkan syarat yang bernada mengancam dan menghakimi: “Ketika Anda tidak memberikan uang [sumbangan, persembahan], itu menunjukkan bahwa Anda mempunyai sifat ****.”
Apakah ajaran Hinn tentang kemakmuran dan kemiskinan memang ada di Alkitab? Apakah orang yang tidak mau memberi sumbangan uang padanya memang sahabat ****, menurut Alkitab?
Dalam Perjanjian Lama, kemiskinan diyakini adalah hukuman Tuhan. Amsal 13:18 memperjelas keyakinan ini: “Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.” Meskipun demikian, mereka yang ditimpa kemiskinan macam ini mendapat pemberian belas kasihan. Mereka jelas tidak berasal dari Neraka tapi dari lingkungan masyarakat dan tidak seluruhnya tersisihkan dari belas kasihan Allah melalui sesama manusia.
Mereka yang ditimpa kemiskinan disebut orang miskin. Menurut Alkitab, orang miskin adalah mereka yang ada di lapisan bawah dari suatu tatanan ekonomi dari suatu masyarakat.
Apa yang menyebabkan mereka mengalami kemiskinan? Perjanjian Lama (PL) mengakui ada ketidakadilan dan ketidaksamaan derajat dalam masyarakat yang mengakibatkan timbulnya kemiskinan.
Apakah mereka yang mengalami kemiskinan berasal dari Neraka? Jelas tidak. Tatanan ekonomi masyarakat mengakibatkan mereka mengalami kemiskinan.
Lalu, apakah orang miskin harus disingkirkan dari suatu masyarakat? Tidak. Menurut PL, orang miskin adalah mereka yang tersingkir dalam persaingan, bahkan ada yang terpaksa menjual dirinya ke dalam perbudakan (2Raj 4:1; Am.2:6-7). Kemiskinan timbul karena ada keadaan yang mempercepat pembedaan antara yang kaya dan yang miskin. Umat Israel zaman PL diingatkan bahwa Tuhan mendengarkan jeritan orang miskin (Mzm.12:5; Yes.10:2). Kemiskinan masa itu disebabkan juga oleh ketamakan yang berlebihan. Itulah sebabnya hukum Taurat melindungi orang miskin dengan ketetapan-ketetapan (Kel.23:11) dan menerapkan pembatasan-pembatasan atas kerakusan petani yang tidak terkendali (Im.19:9-10). Mereka yang lebih mampu punya kewajiban-kewajiban berat untuk menolong mereka yang miskin.
Jelaslah, orang miskin zaman PL dan kemiskinan yang mereka alami tidak berasal dari Neraka melainkan dari kondisi sosial yang tidak kondusif. Apa pun “nasib” mereka, mereka tidak lepas dari belas kasihan Allah melalui umat-Nya yang lebih mampu untuk menolongnya. Ajaran Benny Hinn tentang orang miskin yang berasal dari Neraka lemah dukungan alkitabiahnya.
Dalam Perjanjian Baru, ada juga orang-orang miskin. Mereka pun tidak disisihkan dari belas kasihan Allah. Yesus menaruh perhatian kepada orang miskin, seperti yang bisa kita baca dalam Kitab Lukas. Dalam surat-suratnya, Paulus berkali-kali meminta jemaat-jemaatnya untuk mengadakan pengumpulan dana yang ia adakan bagi orang miskin dalam Gereja di Yerusalem (Rm.15:26; 2Kor.8-9) karena mereka tidak memiliki apa pun lagi (Kis.4:32-35) dan juga tertimpa bahaya kelaparan umum (Kis.11:28).
Tidak sekalipun kita baca bahwa orang-orang miskin zaman PB berasal dari Neraka. Mereka ada di Israel zaman PB dan menjadi perhatian Yesus dan Paulus. Mereka pun tidak ditolak Yesus dari kasih-setia-Nya. Benny Hinn mengabaikan fakta ini dan menyebarkan Injil kemakmuran yang menyimpang dari Alkitab.
Lalu, apakah kemakmuran atau kekayaan berasal dari Sorga? Pertama-tama, kita harus tahu dulu pengertian “kekayaan” menurut Alkitab. Dalam zaman PL, kekayaan ditandai dengan memiliki ternak atau domba atau perak dan emas (Kej.24:35). Akan tetapi, kekayaan itu diyakini berasal dari Allah; Dialah yang menentukan siapa yang diberi berkat nyata. Sesudah orang-orang pilihan Allah mendapat berkat-berkat itu, apa yang mereka lakukan? Mereka bisa membantu orang miskin (Ul.15:10).
Kekayaan dalam zaman PL jelas tidak berasal dari Sorga, tempat Allah bersemayam, tapi langsung dari Allah. Dia menganugerahkannya pada orang-orang pilihan-Nya dengan kewajiban membantu mereka yang miskin. Bantuan mereka menyiratkan belas kasihan Allah kepada orang miskin, bukan penumpukan kekayaan demi gaya hidup yang mewah.
Tujuan utama kekayaan diakui juga dalam PB. Kekayaan seseorang diberi Allah. Untuk apa? Untuk membantu orang miskin (2Kor.8:8-10). Memang, ada pandangan lebih negatif tentang kekayaan, terutama dalam Injil Lukas (6:20-21, 24-29). Tapi ini tidak berarti kekayaan dilarang Allah. Kekayaan berasal dari Dia, tapi pamer kemewahan – seperti yang kita amati dari gaya hidup Benny Hinn - dikutuk (Luk.16:19-31). Mengapa dikutuk? Kemungkinan ada ketidakadilan di balik pamer kemewahan (Yak.5:1-6) dan kekayaan itu menjauhkan orang dari tujuan dasar kehidupan (Mat.6:21).
Hinn menambah ajaran menyesatkan lain ketika dia mengatakan orang yang tidak memberi sumbangan pada yayasan penginjilannya memiliki sifat ****. Dia pasti lupa ayat alkitabiah yang bukan saja realistik tapi juga penuh hikmat pengetahuan tentang memberi kepada Tuhan. Ayat ini sering dibaca di depan gereja-gereja Protestan aliran utama oleh seorang majelis jemaat sebelum persembahan dipungut: “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2Kor.9:7). Benny Hinn menyebarkan ajaran kebencian pada mereka yang tidak memberi sumbangan padanya; ini bukan ajaran alkitabiah, seperti yang dikutip ini.
Ayat-ayat tambahan yang menyesatkan. Allah melarang siapa pun menambahkan atau mengurangkan ayat apa pun pada Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Ada dua ayat dalam PL yang memperjelas larangan itu. “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang kepada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan padamu” (Ul.4:2). “Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya” (Ul.12:32). Frasa “dengan demikian kamu berpegang kepada perintah TUHAN” dan “dengan setia” pada dasarnya sama artinya: ketaatan yang utuh pada Firman Allah. Pengurangan atau penambahan ayat-ayat baru pada Alkitab bukan saja mengabaikan larangan Allah. Ini juga akan menghasilkan Firman Allah yang menyesatkan.
Lebih tegas peringatan Yohanes tentang akibat hebat bagi siapa pun yang menambahkan atau mengurangkan Firman Allah dalam Wahyu Yohanes. Pasal 22:18 berbunyi: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.” Malapetaka-malapetaka yang mana dalam kitab Wahyu Yohanes? Di antaranya, mereka akan menjadi korban gempa bumi yang dahsyat, mati karena laut yang berubah menjadi darah, mati karena air yang berubah menjadi apsintus, menjadi korban siksaan belalang-belalang unik, atau tewas dalam perang berskala global (Why 6:12-17; 8:8, 11; 9:3-12, 13-19).
Ayat 19 pasal yang sama berbunyi: “Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis dalam kitab ini.” Seperti apa kota kudus dan pohon kehidupan itu? Kota kudus mengacu pada Yerusalem baru yang turun dari sorga, dari Allah, kota yang “penuh dengan kemuliaan Allah.” Cahaya kota kudus dengan dua belas gerbang itu “sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.” Di kota itu mengalir sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal. Ada pohon- pohon kehidupan di tengah-tengah jalan Yerusalem baru, di seberang menyeberang sungai air kehidupan. Pohon-pohon itu berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali: dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa (Why 21:10-12; 22:1-2). Jadi, mereka yang mengurangkan firman Allah akan kehilangan sukacita dari Yerusalem baru dan kesembuhan bangsa-bangsa melalui pohon-pohon kehidupan.
Jelas dari ketiga ayat tadi bahwa Allah melarang siapa pun menambahkan atau mengurangkan firman-Nya. Penyesatan firman-Nya akan terjadi melalui penambahan dan pengurangan yang mereka lakukan; mereka yang menyesatkannya akan menerima hukuman-Nya.
Apakah Benny Hinn taat pada Firman Allah, seperti yang sudah dijelaskan? Tidak. Dia melakukan banyak penyesatan dengan menambah ayat-ayat baru pada Alkitab, mengurangkan ayat-ayat Alkitab, dan membelokkan, melalui penafsiran, ayat-ayat alkitabiah ke ajarannya yang palsu.
Beberapa contoh penambahan ayat-ayat alkitabiah yang baru. Contoh-contoh ini diikuti tanggapan kritis atasnya, sesuai firman Allah dalam Alkitab.
Tentang Trinitas. Benny mengajarkan bahwa Allah Kristen memiliki sembilan bagian! Allah, Yesus, dan Roh Kudus masing-masing memiliki suatu tubuh, nyawa, dan roh. Jadi, Allah adalah Kesembilan yang Esa!
Ajaran Hinn ini bukan kesaksian alkitabiah. Kita tahu Allah itu esa tapi terdiri dari kesatuan tiga oknum yang kita kenal melalui istilah “Ketiga yang Esa” atau “Trinitas”: Allah, Yesus, dan Roh Kudus.
Yang mempunyai tubuh, nyawa, dan roh adalah manusia (Mat.6:25). Manusia diciptakan Allah, menurut gambaran diri-Nya (Kej.1:26, 27).
Mengatakan bahwa sembilan bagian Allah mencakup tubuh, nyawa, dan roh menjadi mencengangkan. Entah Allah direndahkan menjadi setara dengan manusia, ciptaan-Nya, entah Benny Hinn ingin mengangkat manusia menjadi setara dengan Allah. Implikasi yang menunjukkan ajaran yang keliru dan menyesatkan, bukan?
Tentang kematian Yesus. Pada waktu kematian-Nya, Yesus menjadi satu dengan ****! PB tidak mengukuhkan ajaran ini. Yesus mati di kayu salib tanpa **** di salibkan di sisi-Nya. Menjelang ajal-Nya, dia menyerahkan nyawa-Nya pada Allah. Tidak ada juga kesaksian alkitabiah bahwa Yesus dan **** dikuburkan bersama-sama. Yang memakamkan Yesus adalah Yusuf dari Arimatea, didampingi wanita-wanita Galilea pengikut Yesus. Ayat tambahan Hinn ini jelas menyesatkan.
Tentang kodrat manusia. Pada berbagai tempat dan waktu, Benny Hinn mengatakan dia dan orang Kristen lainnya adalah “Yehovah”, “Allah-manusia”, “mesias-mesias kecil”, “allah-allah kecil”! Jelasnya: “Di dalam diri saya ada seorang Allah-manusia . . . . Manusia Roh di dalam diri saya adalah seorang Allah-manusia. . . . Saya adalah seorang Allah-manusia.” “Anda seorang anak Allah. Maka Anda ilahi! . . . . Maka Anda bukan manusia.” “Ketika Anda mengatakan, ‘Saya seorang Kristen’, Anda mengatakan, ‘Saya mesias dalam bahasa Ibrani.’ Saya seorang mesias kecil yang berjalan di bumi.” “Anda tahu siapa namamu? Yehovah! Jadi saya adalah Benny Yehovah!” “Meskipun kita bukanlah Allah Sendiri yang Mahakuasa kita sekarang ilahi” (Benny Hinn, TBN, 12/1/90)! “Biarlah kita katakan, ‘SAYA ADALAH SEORANG ALLAH-MANUSIA.’ . . . Manusia roh di dalam diriku ini adalah seorang Allah-Manusia. . . . Katakanlah saya seorang Allah-manusia yang lahir dari sorga. Saya seorang Allah-manusia. Seorang sampel dari Yesus. Saya seorang makhluk super” (Praise the Lord TBN Dec. 6, 1990). “Saya bukanlah bagian dari [Allah], saya adalah Dia! Firman sudah menjadi daging di dalam diri saya” (Our Position in Christ). “Apakah Anda siap untuk pengetahuan wahyu yang nyata . . . Anda adalah Allah” (“Our Position in Christ, tape # AO31190-1)?
Wah, wah, wah! Benny Hinn dan kita adalah Allah-manusia, Allah dan manusia sekaligus? Kita adalah ilahi, Yehovah, Mesias, sampel dari Yesus, makhluk super, Allah? Ajaran Hinn tentang kodrat manusia bertentangan dengan kesaksian Alkitab. Mazmur 8:6 mengatakan Allah menciptakan manusia “hampir sama seperti Allah” – bukan Allah dan manusia sekaligus. Ajaran Hinn bertentangan juga dengan kesaksian Paulus bahwa “[tidak] ada yang benar, seorangpun tidak” (Rm 3:10). Kita juga bukan Yehovah (Kej 1:1,26, 2:8-25, 3:1-24); bukan Mesias (Mat 16:16, 24:5, 23); bukan sampel dari Yesus (Yoh 4:42, 1 Tim 4:10, 1 Yoh 4:14); dan bukan ilahi (Rm 3:10-20, Ibr 2:6-8). Sesungguhnya, manusia, menurut Alkitab, bergantung pada Allah (Mat.6:26-30); jatuh ke dalam dosa (Kej. 3 dan Rom. 5); takluk kepada maut (Rom.5:12, 17); dan diselamatkan melalui iman dalam Kristus (Rom 3:21-22). Ayat-ayat ini tidak mendukung ajaran Hinn bahwa kita adalah mesias-mesias atau allah-allah kecil, kecuali mereka yang berkhayal tentang kedudukan ini. Ajaran Benny Hinn jelas adalah ayat-ayat alkitabiah tambahan yang menyesatkan orang Kristen yang tidak waspada, yang tidak kritis.
Tentang Adam. Benny Hinn percaya Adam dalam kisah Kejadian terbang ke luar angkasa. Adam, katanya, “adalah Superman pertama yang benar-benar hidup . . . dia biasanya terbang . . . dia terbang ke luar angkasa – dengan satu pikiran dia sudah ada di bulan” (Benny Hinn, Praise the Lord TBN 12/26/91)! Ajaran ini mencengangkan kita karena tidak ada dalam kesaksian Kejadian 2:4-25, 3:1-24, 4:1-26, dan 5:1-32.
Tentang cara asli wanita melahirkan anak. Palsu juga ajaran Benny Hinn tentang cara wanita melahirkan anak, menurut kisah Kejadian. Tulisnya: “Rencana asli Allah ialah supaya perempuan itu melahirkan anak-anak dari sisinya” (Our Position in Christ #5, 1990)! Tidak sekalipun Kejadian 3:16 mendukung ajaran palsu ini.
Tentang terbelahnya Laut Teberau. Hinn mengatakan ketika Allah membelah Laut Teberau agar umat Israel yang dikejar tentara Mesir bisa lolos ke tanah di seberang, Allah tidak membuat dinding air tapi dinding es. Tentu ini fantasi yang tidak dikukuhkan cerita Alkitab sebenarnya: laut terbelah menjadi dua dan membentuk dinding-dinding air di kiri-kanan dasar laut yang menjadi kering.
Tentang urapan atau pengurapan Roh Kudus. Benny Hinn mengatakan di depan suatu KKR: “Di sini ada orang suci yang diurapi dan berkuasa. Angkatlah tanganmu dan mintalah urapan itu. Saya katakan padamu, APA PUN YANG ANDA INGINKAN (This Is Your Day, June 11, 2004).
Sepintas lalu, kata-katanya terdengar punya dasar alkitabiah. Tapi yang sesungguhnya dia katakan adalah pesan alkitabiah tambahan, pesan alkitabiah yang menyesatkan pembaca atau pendengar yang tidak teliti. Dia sebenarnya ingin mengatakan bahwa ketika Roh Kudus muncul pada KKR yang dia pimpin, hadirin bisa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Benarkah kleimnya menurut Alkitab? Tidak benar. Tidak ada kesaksian alkitabiah bahwa Allah mengabulkan apa pun dari doa umat-Nya. Dia, misalnya, bisa menolak doa individual atau kolektif sesuai kehendak-Nya yang berdaulat, kehendak-Nya yang tidak bergantung pada keinginan siapa pun dan apa pun.
Selain itu, Hinn mengatakan: “. . . pengurapan [Roh Kudus] bergantung pada kata-kataku. Allah tidak akan bertindak kecuali kalau saya mengatakannya. Mengapa? Karena Dia sudah membuat kita rekan kerja-Nya. Dia menetapkan hal-hal ini dengan cara demikian” (The Annointing, 1992, halaman 82).
Bergantung pada “kata-kataku”? Allah bertindak sesuai kata-kataku karena memang begitulah prosedur yang sudah ditetapkan-Nya? Apakah Allah akan tetap melakukan pengurapan Roh Kudus sekalipun kata-kataku bertentangan dengan firman-Nya? Ini bukan Injil sebenarnya. Ini Injil tambahan, Injil yang menyesatkan.
Tentang kesombongan rohani Benny Hinn. Dalam suatu kesempatan, Hinn mengatakan: “Saya menghadapi ****-**** sebagai Putera Allah.” Mengejutkan sekali. Siapakah yang sesungguhnya Putera Allah: Yesus atau Benny Hinn? Ini suatu ungkapan kesombongan rohani Hinn karena dia menyamakan dirinya dengan Yesus.
Masih banyak lagi ayat-ayat tambahan Benny Hinn yang memutarbalikkan kebenaran alkitabiah. Tapi beberapa contoh tadi cukup untuk menjelaskan apa itu ayat-ayat tambahan. Sedihnya, mereka yang kurang atau tidak waspada atau kritis terhadap penyesatannya percaya begitu saja pada omongannya. Omongan seorang penginjil tenar secara internasional yang mengabaikan larangan Allah untuk menambahkan ayat-ayat apa pun pada firman-Nya di Alkitab. Konsekuensi penambahan ayat-ayat ini sudah Anda tahu dari ketiga ayat berisi larangan Allah yang sudah dikutip, terutama dari Wahyu Yohanes.
Benny Hinn kekurangan pendidikan alkitabiah atau teologia Kristen (ilmu tentang agama, teori agama, atau kursus pelatihan agama Kristen) apa pun dan mendapat kritikan dari pendeta-pendeta yang memahami kekurangan-kekurangan dia. Seorang pendeta Kristen menilai ajarannya sebagai “rawa teologis yang keluar dari penafsiran yang keliru tentang Alkitab dan pengetahuan tentang wahyu yang menambah ayat-ayat pada Alkitab.” Pendek kata, kekurangan pendidikannya sebagai seorang penginjil mengakibatkan berbagai penafsirannya tentang Alkitab keliru dan menyesatkan.
Penafsiran-penafsirannya yang keliru dan menyesatkan mengakibatkan ajaran-ajarannya menjadi keliru dan menyesatkan juga. Pendukung atau penggemarnya yang kurang atau tidak kritis sebagai akibatnya percaya pada Injil yang berkali-kali bertabrakan dengan Injil sejati di Alkitab.
Tidak Punya Gereja
Pendeta-pendeta lain memimpin gereja-gerejanya dan menyebarkan ajaran-ajaran Kristen mereka. Denominasi (sekte atau golongan) Kristen mereka diketahui; mereka juga adalah bagian dari agama Kristen.
Apakah Benny Hinn sama dengan mereka? Tidak. Dia tidak punya gereja. Dia tidak tergolong pada denominasi Kristen mana pun. Dia bahkan tidak terkait dengan agama khusus mana pun, termasuk agama Kristen.
Kata-kata yang dia dengungkan menunjukkan bahwa dia cenderung berada di pinggiran udik yang aneh dari aliran Pentakosta. Ini suatu sekte Kristen yang menekankan karya Roh Kudus. Mazhab ini juga menafsirkan Alkitab secara harfiah, dan menerima suatu pendekatan demonstratif tidak resmi (informal) pada ibadah religiusnya. Pendek kata, dia memberi indikasi menyebarkan suatu variasi yang tidak lazim dari aliran Pentakosta.
Ada juga yang mengatakan dia seorang penginjil Gerakan Karismatik. Gerakan ini adalah suatu kelompok atau persekutuan Kristen yang dicirikan oleh suatu pencarian akan pengalaman yang diilhami dan disertai ekstase (kegembiraan yang luar biasa) seperti penyembuhan, nubuat, dan bahasa lidah.
Dia juga terkenal karena ajarannya tentang Injil yang mendukung kemakmuran bagi mereka yang percaya pada Injil kemakmuran ini. Kemewahan hidupnya yang sudah dijelaskan menjadi contoh jelas dari Injil kemakmuran yang dia ajarkan.
Marina yang terperangkap
Dengan penjelasan ringkas ini, Anda mendapatkan suatu pemerian (gambaran) yang belum jelas tentang Benny Hinn. Kesamar-samaran identitas-dirinya bisa membuat mereka yang tidak waspada terperangkap ke dalam ajarannya, yang juga disebarkan penginjil Indonesia, Evangelis Arief (bukan nama sebenarnya).
Bayangkan anak Anda, sebut saja Marina, tertarik pada penginjil itu tapi ingin memastikan dulu dari gereja mana dia dan ajaran-ajarannya. Kuatir kalau-kalau anakmu, berlatar belakang Protestan aliran utama (seperti HKBP atau GPIB atau GKI), bisa saja menolak ajakannya menjadi pengikutnya begitu dia tahu siapa dan apa dia sesungguhnya, Arief bersembunyi di balik topeng “oikumene”, topeng yang menunjukkan keesaan orang beriman, beragama. Dia, karena itu, menjawab bahwa dia tidak punya gereja dan tidak tergolong pada denominasi dan golongan agama mana pun. Dia segera menambahkan, semua gereja dan golongan Kristen dan golongan agama sebenarnya sama. Ketika sikap menolak atau ragu-ragu Marina dihilangkan oleh kata-kata tentang sifat oikumenis atau kesatuan semua gereja, denominasi, dan agama, dia tanpa sadar sudah masuk ke dalam perangkap Arief, dan dia bisa saja tidak “lolos” dari perangkap penginjil itu.
Sesudah berada dalam perangkapnya, Marina barangkali belum juga tahu ajaran-ajaran Kristen dia menunjukkan ajaran Pentakosta yang tidak lazim atau ajaran yang dipengaruhi Gerakan Karismatik. Apa pun sumber ajaran-ajarannya, Marina membaca atau mendengarkan ajaran-ajaran yang belum pernah, jarang, atau tidak sering dia dengarkan di gereja tempat dia sebelumnya menjadi anggota, sebut saja anggota HKBP.
Ajaran-ajaran baru dan “menggiurkan” apa itu? Injil kemakmuran. Penyembuhan rohani. Karunia bernubuat. Karunia berbahasa lidah. Kesaksian pribadi. Kesaksian penginjil yang mengadakan tur rohani bulak-balik sorga dan kamarnya secara berkala dan bertemu dengan Allah, Yesus, Musa, Petrus, dan Paulus di sorga. Ayat-ayat baru yang ditambahkan pada Alkitab karena Alkitab yang sudah ada belum lengkap, belum sempurna. Baptisan dua kali karena baptisan pertama kali ketika Marina masih bayi di gereja sebelumnya tidak cukup, tidak sah. Dan lain-lain.
Yang unik dan sekaligus menakjubkan yang belum pernah terjadi di gerejanya dulu: ada demonstrasi menakjubkan dari kesembuhan ilahi oleh Evangelis Arief. Ada orang buta bisa melihat, orang kena kanker bisa sembuh, orang timpang bisa berjalan normal, orang tuli bisa mendengar, penderita penyakit jantung bisa sembuh, dan – luar biasa – bahkan orang mati sekalipun bangkit kembali dari kematian! Ini semua karena Arief diurapi dan diberi kuasa oleh Roh Kudus, sementara pendeta Marina di HKBP tidak mendapat karunia seperti ini!
Ketika pendeta Marina di HKBP berusaha memberi nasihat padanya supaya dia kembali ke gereja asalnya, Marina malah balik memarahi pendeta. Dengan membandingkan kekurangannya dengan penginjil itu, Marina mengejeknya, “Kau punya kuasa Roh Kudus atau tidak?” Tanpa disadari, dia menyingkapkan roh pemberontakan dan kesombongan pada pendeta gereja asalnya yang juga ditahbiskan sebagai pendeta dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus!
Sekalipun dia memberikan alasan alkitabiah agar Marina kembali ke gereja asal, dia tetap tidak mau. “Pilihanku beribadah di gereja yang baru adalah hak asasi manusia aku,” katanya. “Mengapa aku dihalang-halangi?”
Dia menolak baptisan pertama kali ketika kecil, dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. “Saya masih kecil dan belum mampu membuat pilihan-pilihan dalam hidupku,” kilahnya. Dengan menolak keputusan orang tua atau walinya untuk menyerahkan dia sebagai seorang bayi di hadapan pendeta dan jemaat agar dibaptis, dia pun menyingkapkan pemberontakannya terhadap orang tuanya. Perintah Tuhan agar dia menghormati orang tuanya agar panjang umurnya dan bahagia hidupnya tidak berlaku lagi. Sesudah menginjak masa ABG, “Kubuat keputusanku sendiri karena keselamatanku bukan urusan orang tua tapi urusanku sendiri.” Tanpa disadari, dia meremehkan perintah Tuhan tadi dan, tanpa sepengetahuan orang tuanya, menerima baptisan dua kali di gereja lain. Dia lalu diberi nama dan ibu atau ayah angkat yang baru. Sekalipun Alkitab yang orang tuanya dan penginjil Indonesia itu pakai sama penerbitnya, firman Allah yang disampaikan penginjil itulah yang benar, tapi firman Allah dari Alkitab yang sama yang disampaikan pendeta gereja asalnya malah dia abaikan! Itu bukan Injil yang memberi dia pertumbuhan iman. “Yang membuat imanku bertumbuh adalah Injil menurut ajaran pendetaku yang baru,” kata Marina.
Sebagai anak, dia membuat ayah-ibunya kaget sekali ketika tahu dia membuat keputusannya tanpa berbicara lebih dahulu kepada mereka. Belum pernah ibunya yang sudah membesarkan dan mendidiknya sampai berusia 20-an tahun terkejut sampai menangis-nangis sambil memukul-mukuli dirinya lalu pingsan dan harus dirawat di rumah sakit ketika dia tahu Marina pindah gereja dan tidak sedikit pun mau kembali ke jemaat tempat dia menjadi anggota. Belum pernah ayahnya merasakan kepedihan yang demikian dalam, belum pernah seumur hidupnya dia mencurahkan air mata dengan tubuh yang berguncang-guncang karena kepedihan yang hebat dalam doa-doa pribadinya tengah malam ketika puterinya tidur nyenyak dan tidak tahu penderitaan hebat yang dialami ayahnya. Bagi mereka, pilihannya adalah pilihan orang yang sudah disesatkan secara rohani. Mereka harus memikul tanggung jawab sebagai orang tua kepada Tuhan tentang anaknya yang menunjukkan roh pemberontakan dan perlawanan. Dia tuli terhadap perintah Tuhan untuk menghormati orang tuanya tapi rajin mengikuti ibadah pendetanya, dan diberi “orang tua rohani” yang baru! Anaknya membuat keputusan sendiri untuk menerima baptisan kedua kali. Suatu pengkhianatan, suatu hujatan, terhadap Roh Kudus yang atas nama-Nya juga anaknya dibaptis pertama kali. Atas nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, Marina “dirampok” oleh penginjil Indonesia beraliran Benny Hinn tanpa memedulikan penderitaan batin yang hebat dari orang tuanya!
Sebelum Marina pindah gereja, ayahnya sebenarnya sudah diberi petunjuk dan bayangan tentang status kerohanian puterinya di masa depan. Yang pertama adalah suatu mimpi; yang kedua, suatu ayat alkitabiah yang akan digenapi di luar harapan orang tua Marina. Sayangnya, dia kurang peka dalam mengantisipasi terjadinya kedua petunjuk itu kemudian hari.
Beberapa minggu sebelum puterinya pindah gereja, ayahnya bermimpi. Dia tengah duduk di belakang mobil yang dikemudikan puterinya, ditemani Helen (bukan nama sebenarnya), seorang wanita lajang, kakaknya dalam ibadah pemuda di gereja. Mereka berdua bercakap-cakap tanpa menengok ke ayahnya. Ketika ikut berbicara, ayahnya melihat Helen menengok untuk pertama kali padanya. Dia tampak berkumis tipis dan hitam (dalam kehidupan sehari-hari, dia tidak berkumis) dan menunjukkan wajah yang makin melonjong, ekspresi wajah orang yang tidak senang diganggu.
Ayah Marina mengisahkan mimpinya pada isterinya. Tapi mereka berdua tidak menyadari ada suatu pertanda "buruk" yang disampaikan mimpi itu padanya. Ketika pindah gereja kemudian hari, ternyata bahwa Helen berperan sangat besar dalam memengaruhi Marini pindah gereja, perpindahan yang sangat menyedihkan kedua orang tuanya.
Pertanda lain adalah bayangan yang berisi kekuatiran tentang arah perkembangan spiritual Marina, bayangan yang ternyata terjadi. Ketika disidi – diinisiasi ke dalam keanggotaan dewasa jemaat Kristen – dalam suatu ibadah khusus di gerejanya yang pertama lima enam tahun sebelum dia berusia 20-an, sang ayah, mewakili orang tua yang anak-anaknya ikut disidi, mengakhiri kata sambutannya dengan mengutip Amsal 16:25: “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Dia lalu lanjutkan, “Apakah anak-anak kita akan menempuh jalan yang memang lurus atau yang mereka kira lurus tetapi ujungnya menuju maut? Hanya sejarah perjalanan anak-anak kitalah yang akan menyingkapkan jalan manakah yang akan mereka pilih dan tempuh. Doa kita mereka memilih jalan lurus itu.”
Kecuali Marina, puteri kedua orang tua itu. Mereka berdua percaya jalan menurut amsal tadilah yang kemudian dipilih dan ditempuh puterinya. Semacam nubuat yang digenapi dengan sendirinya (self-fulfilling prophecy) tengah terjadi pada puterinya dan itulah yang sangat membebani jiwanya.
Ajaran-ajaran Benny Hinn Aneh dan Menyesatkan
Ahli-ahli teologia Kristen yang sudah meneliti ajaran-ajaran Kristen Hinn mengatakan ajaran-ajarannya aneh dan menyesatkan. Ajaran-ajaran ini bertentangan dengan yang ada dalam Alkitab. Beberapa contoh:
“Injil” kemakmuran: Secara umum dan sederhana, “kemakmuran” berarti kondisi menikmati kekayaan, sukses, atau keberuntungan. Dengan demikian, “sumber kemakmuran” berarti asal atau pangkal kondisi menikmati kekayaan, sukses, atau keberuntungan. Sumber kemiskinan tentu kebalikan arti dari sumber kekayaan.
Hinn tahu sumber kemakmuran dan kemiskinan saling berlawanan. Katanya: “Kemiskinan berasal dari Neraka. Kemakmuran berasal dari Sorga.” Tapi terhadap mereka yang tidak mau memberikan sumbangan uang untuk yayasan penginjilannya, dia mengucapkan syarat yang bernada mengancam dan menghakimi: “Ketika Anda tidak memberikan uang [sumbangan, persembahan], itu menunjukkan bahwa Anda mempunyai sifat ****.”
Apakah ajaran Hinn tentang kemakmuran dan kemiskinan memang ada di Alkitab? Apakah orang yang tidak mau memberi sumbangan uang padanya memang sahabat ****, menurut Alkitab?
Dalam Perjanjian Lama, kemiskinan diyakini adalah hukuman Tuhan. Amsal 13:18 memperjelas keyakinan ini: “Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.” Meskipun demikian, mereka yang ditimpa kemiskinan macam ini mendapat pemberian belas kasihan. Mereka jelas tidak berasal dari Neraka tapi dari lingkungan masyarakat dan tidak seluruhnya tersisihkan dari belas kasihan Allah melalui sesama manusia.
Mereka yang ditimpa kemiskinan disebut orang miskin. Menurut Alkitab, orang miskin adalah mereka yang ada di lapisan bawah dari suatu tatanan ekonomi dari suatu masyarakat.
Apa yang menyebabkan mereka mengalami kemiskinan? Perjanjian Lama (PL) mengakui ada ketidakadilan dan ketidaksamaan derajat dalam masyarakat yang mengakibatkan timbulnya kemiskinan.
Apakah mereka yang mengalami kemiskinan berasal dari Neraka? Jelas tidak. Tatanan ekonomi masyarakat mengakibatkan mereka mengalami kemiskinan.
Lalu, apakah orang miskin harus disingkirkan dari suatu masyarakat? Tidak. Menurut PL, orang miskin adalah mereka yang tersingkir dalam persaingan, bahkan ada yang terpaksa menjual dirinya ke dalam perbudakan (2Raj 4:1; Am.2:6-7). Kemiskinan timbul karena ada keadaan yang mempercepat pembedaan antara yang kaya dan yang miskin. Umat Israel zaman PL diingatkan bahwa Tuhan mendengarkan jeritan orang miskin (Mzm.12:5; Yes.10:2). Kemiskinan masa itu disebabkan juga oleh ketamakan yang berlebihan. Itulah sebabnya hukum Taurat melindungi orang miskin dengan ketetapan-ketetapan (Kel.23:11) dan menerapkan pembatasan-pembatasan atas kerakusan petani yang tidak terkendali (Im.19:9-10). Mereka yang lebih mampu punya kewajiban-kewajiban berat untuk menolong mereka yang miskin.
Jelaslah, orang miskin zaman PL dan kemiskinan yang mereka alami tidak berasal dari Neraka melainkan dari kondisi sosial yang tidak kondusif. Apa pun “nasib” mereka, mereka tidak lepas dari belas kasihan Allah melalui umat-Nya yang lebih mampu untuk menolongnya. Ajaran Benny Hinn tentang orang miskin yang berasal dari Neraka lemah dukungan alkitabiahnya.
Dalam Perjanjian Baru, ada juga orang-orang miskin. Mereka pun tidak disisihkan dari belas kasihan Allah. Yesus menaruh perhatian kepada orang miskin, seperti yang bisa kita baca dalam Kitab Lukas. Dalam surat-suratnya, Paulus berkali-kali meminta jemaat-jemaatnya untuk mengadakan pengumpulan dana yang ia adakan bagi orang miskin dalam Gereja di Yerusalem (Rm.15:26; 2Kor.8-9) karena mereka tidak memiliki apa pun lagi (Kis.4:32-35) dan juga tertimpa bahaya kelaparan umum (Kis.11:28).
Tidak sekalipun kita baca bahwa orang-orang miskin zaman PB berasal dari Neraka. Mereka ada di Israel zaman PB dan menjadi perhatian Yesus dan Paulus. Mereka pun tidak ditolak Yesus dari kasih-setia-Nya. Benny Hinn mengabaikan fakta ini dan menyebarkan Injil kemakmuran yang menyimpang dari Alkitab.
Lalu, apakah kemakmuran atau kekayaan berasal dari Sorga? Pertama-tama, kita harus tahu dulu pengertian “kekayaan” menurut Alkitab. Dalam zaman PL, kekayaan ditandai dengan memiliki ternak atau domba atau perak dan emas (Kej.24:35). Akan tetapi, kekayaan itu diyakini berasal dari Allah; Dialah yang menentukan siapa yang diberi berkat nyata. Sesudah orang-orang pilihan Allah mendapat berkat-berkat itu, apa yang mereka lakukan? Mereka bisa membantu orang miskin (Ul.15:10).
Kekayaan dalam zaman PL jelas tidak berasal dari Sorga, tempat Allah bersemayam, tapi langsung dari Allah. Dia menganugerahkannya pada orang-orang pilihan-Nya dengan kewajiban membantu mereka yang miskin. Bantuan mereka menyiratkan belas kasihan Allah kepada orang miskin, bukan penumpukan kekayaan demi gaya hidup yang mewah.
Tujuan utama kekayaan diakui juga dalam PB. Kekayaan seseorang diberi Allah. Untuk apa? Untuk membantu orang miskin (2Kor.8:8-10). Memang, ada pandangan lebih negatif tentang kekayaan, terutama dalam Injil Lukas (6:20-21, 24-29). Tapi ini tidak berarti kekayaan dilarang Allah. Kekayaan berasal dari Dia, tapi pamer kemewahan – seperti yang kita amati dari gaya hidup Benny Hinn - dikutuk (Luk.16:19-31). Mengapa dikutuk? Kemungkinan ada ketidakadilan di balik pamer kemewahan (Yak.5:1-6) dan kekayaan itu menjauhkan orang dari tujuan dasar kehidupan (Mat.6:21).
Hinn menambah ajaran menyesatkan lain ketika dia mengatakan orang yang tidak memberi sumbangan pada yayasan penginjilannya memiliki sifat ****. Dia pasti lupa ayat alkitabiah yang bukan saja realistik tapi juga penuh hikmat pengetahuan tentang memberi kepada Tuhan. Ayat ini sering dibaca di depan gereja-gereja Protestan aliran utama oleh seorang majelis jemaat sebelum persembahan dipungut: “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2Kor.9:7). Benny Hinn menyebarkan ajaran kebencian pada mereka yang tidak memberi sumbangan padanya; ini bukan ajaran alkitabiah, seperti yang dikutip ini.
Ayat-ayat tambahan yang menyesatkan. Allah melarang siapa pun menambahkan atau mengurangkan ayat apa pun pada Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Ada dua ayat dalam PL yang memperjelas larangan itu. “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang kepada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan padamu” (Ul.4:2). “Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya” (Ul.12:32). Frasa “dengan demikian kamu berpegang kepada perintah TUHAN” dan “dengan setia” pada dasarnya sama artinya: ketaatan yang utuh pada Firman Allah. Pengurangan atau penambahan ayat-ayat baru pada Alkitab bukan saja mengabaikan larangan Allah. Ini juga akan menghasilkan Firman Allah yang menyesatkan.
Lebih tegas peringatan Yohanes tentang akibat hebat bagi siapa pun yang menambahkan atau mengurangkan Firman Allah dalam Wahyu Yohanes. Pasal 22:18 berbunyi: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.” Malapetaka-malapetaka yang mana dalam kitab Wahyu Yohanes? Di antaranya, mereka akan menjadi korban gempa bumi yang dahsyat, mati karena laut yang berubah menjadi darah, mati karena air yang berubah menjadi apsintus, menjadi korban siksaan belalang-belalang unik, atau tewas dalam perang berskala global (Why 6:12-17; 8:8, 11; 9:3-12, 13-19).
Ayat 19 pasal yang sama berbunyi: “Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis dalam kitab ini.” Seperti apa kota kudus dan pohon kehidupan itu? Kota kudus mengacu pada Yerusalem baru yang turun dari sorga, dari Allah, kota yang “penuh dengan kemuliaan Allah.” Cahaya kota kudus dengan dua belas gerbang itu “sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.” Di kota itu mengalir sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal. Ada pohon- pohon kehidupan di tengah-tengah jalan Yerusalem baru, di seberang menyeberang sungai air kehidupan. Pohon-pohon itu berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali: dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa (Why 21:10-12; 22:1-2). Jadi, mereka yang mengurangkan firman Allah akan kehilangan sukacita dari Yerusalem baru dan kesembuhan bangsa-bangsa melalui pohon-pohon kehidupan.
Jelas dari ketiga ayat tadi bahwa Allah melarang siapa pun menambahkan atau mengurangkan firman-Nya. Penyesatan firman-Nya akan terjadi melalui penambahan dan pengurangan yang mereka lakukan; mereka yang menyesatkannya akan menerima hukuman-Nya.
Apakah Benny Hinn taat pada Firman Allah, seperti yang sudah dijelaskan? Tidak. Dia melakukan banyak penyesatan dengan menambah ayat-ayat baru pada Alkitab, mengurangkan ayat-ayat Alkitab, dan membelokkan, melalui penafsiran, ayat-ayat alkitabiah ke ajarannya yang palsu.
Beberapa contoh penambahan ayat-ayat alkitabiah yang baru. Contoh-contoh ini diikuti tanggapan kritis atasnya, sesuai firman Allah dalam Alkitab.
Tentang Trinitas. Benny mengajarkan bahwa Allah Kristen memiliki sembilan bagian! Allah, Yesus, dan Roh Kudus masing-masing memiliki suatu tubuh, nyawa, dan roh. Jadi, Allah adalah Kesembilan yang Esa!
Ajaran Hinn ini bukan kesaksian alkitabiah. Kita tahu Allah itu esa tapi terdiri dari kesatuan tiga oknum yang kita kenal melalui istilah “Ketiga yang Esa” atau “Trinitas”: Allah, Yesus, dan Roh Kudus.
Yang mempunyai tubuh, nyawa, dan roh adalah manusia (Mat.6:25). Manusia diciptakan Allah, menurut gambaran diri-Nya (Kej.1:26, 27).
Mengatakan bahwa sembilan bagian Allah mencakup tubuh, nyawa, dan roh menjadi mencengangkan. Entah Allah direndahkan menjadi setara dengan manusia, ciptaan-Nya, entah Benny Hinn ingin mengangkat manusia menjadi setara dengan Allah. Implikasi yang menunjukkan ajaran yang keliru dan menyesatkan, bukan?
Tentang kematian Yesus. Pada waktu kematian-Nya, Yesus menjadi satu dengan ****! PB tidak mengukuhkan ajaran ini. Yesus mati di kayu salib tanpa **** di salibkan di sisi-Nya. Menjelang ajal-Nya, dia menyerahkan nyawa-Nya pada Allah. Tidak ada juga kesaksian alkitabiah bahwa Yesus dan **** dikuburkan bersama-sama. Yang memakamkan Yesus adalah Yusuf dari Arimatea, didampingi wanita-wanita Galilea pengikut Yesus. Ayat tambahan Hinn ini jelas menyesatkan.
Tentang kodrat manusia. Pada berbagai tempat dan waktu, Benny Hinn mengatakan dia dan orang Kristen lainnya adalah “Yehovah”, “Allah-manusia”, “mesias-mesias kecil”, “allah-allah kecil”! Jelasnya: “Di dalam diri saya ada seorang Allah-manusia . . . . Manusia Roh di dalam diri saya adalah seorang Allah-manusia. . . . Saya adalah seorang Allah-manusia.” “Anda seorang anak Allah. Maka Anda ilahi! . . . . Maka Anda bukan manusia.” “Ketika Anda mengatakan, ‘Saya seorang Kristen’, Anda mengatakan, ‘Saya mesias dalam bahasa Ibrani.’ Saya seorang mesias kecil yang berjalan di bumi.” “Anda tahu siapa namamu? Yehovah! Jadi saya adalah Benny Yehovah!” “Meskipun kita bukanlah Allah Sendiri yang Mahakuasa kita sekarang ilahi” (Benny Hinn, TBN, 12/1/90)! “Biarlah kita katakan, ‘SAYA ADALAH SEORANG ALLAH-MANUSIA.’ . . . Manusia roh di dalam diriku ini adalah seorang Allah-Manusia. . . . Katakanlah saya seorang Allah-manusia yang lahir dari sorga. Saya seorang Allah-manusia. Seorang sampel dari Yesus. Saya seorang makhluk super” (Praise the Lord TBN Dec. 6, 1990). “Saya bukanlah bagian dari [Allah], saya adalah Dia! Firman sudah menjadi daging di dalam diri saya” (Our Position in Christ). “Apakah Anda siap untuk pengetahuan wahyu yang nyata . . . Anda adalah Allah” (“Our Position in Christ, tape # AO31190-1)?
Wah, wah, wah! Benny Hinn dan kita adalah Allah-manusia, Allah dan manusia sekaligus? Kita adalah ilahi, Yehovah, Mesias, sampel dari Yesus, makhluk super, Allah? Ajaran Hinn tentang kodrat manusia bertentangan dengan kesaksian Alkitab. Mazmur 8:6 mengatakan Allah menciptakan manusia “hampir sama seperti Allah” – bukan Allah dan manusia sekaligus. Ajaran Hinn bertentangan juga dengan kesaksian Paulus bahwa “[tidak] ada yang benar, seorangpun tidak” (Rm 3:10). Kita juga bukan Yehovah (Kej 1:1,26, 2:8-25, 3:1-24); bukan Mesias (Mat 16:16, 24:5, 23); bukan sampel dari Yesus (Yoh 4:42, 1 Tim 4:10, 1 Yoh 4:14); dan bukan ilahi (Rm 3:10-20, Ibr 2:6-8). Sesungguhnya, manusia, menurut Alkitab, bergantung pada Allah (Mat.6:26-30); jatuh ke dalam dosa (Kej. 3 dan Rom. 5); takluk kepada maut (Rom.5:12, 17); dan diselamatkan melalui iman dalam Kristus (Rom 3:21-22). Ayat-ayat ini tidak mendukung ajaran Hinn bahwa kita adalah mesias-mesias atau allah-allah kecil, kecuali mereka yang berkhayal tentang kedudukan ini. Ajaran Benny Hinn jelas adalah ayat-ayat alkitabiah tambahan yang menyesatkan orang Kristen yang tidak waspada, yang tidak kritis.
Tentang Adam. Benny Hinn percaya Adam dalam kisah Kejadian terbang ke luar angkasa. Adam, katanya, “adalah Superman pertama yang benar-benar hidup . . . dia biasanya terbang . . . dia terbang ke luar angkasa – dengan satu pikiran dia sudah ada di bulan” (Benny Hinn, Praise the Lord TBN 12/26/91)! Ajaran ini mencengangkan kita karena tidak ada dalam kesaksian Kejadian 2:4-25, 3:1-24, 4:1-26, dan 5:1-32.
Tentang cara asli wanita melahirkan anak. Palsu juga ajaran Benny Hinn tentang cara wanita melahirkan anak, menurut kisah Kejadian. Tulisnya: “Rencana asli Allah ialah supaya perempuan itu melahirkan anak-anak dari sisinya” (Our Position in Christ #5, 1990)! Tidak sekalipun Kejadian 3:16 mendukung ajaran palsu ini.
Tentang terbelahnya Laut Teberau. Hinn mengatakan ketika Allah membelah Laut Teberau agar umat Israel yang dikejar tentara Mesir bisa lolos ke tanah di seberang, Allah tidak membuat dinding air tapi dinding es. Tentu ini fantasi yang tidak dikukuhkan cerita Alkitab sebenarnya: laut terbelah menjadi dua dan membentuk dinding-dinding air di kiri-kanan dasar laut yang menjadi kering.
Tentang urapan atau pengurapan Roh Kudus. Benny Hinn mengatakan di depan suatu KKR: “Di sini ada orang suci yang diurapi dan berkuasa. Angkatlah tanganmu dan mintalah urapan itu. Saya katakan padamu, APA PUN YANG ANDA INGINKAN (This Is Your Day, June 11, 2004).
Sepintas lalu, kata-katanya terdengar punya dasar alkitabiah. Tapi yang sesungguhnya dia katakan adalah pesan alkitabiah tambahan, pesan alkitabiah yang menyesatkan pembaca atau pendengar yang tidak teliti. Dia sebenarnya ingin mengatakan bahwa ketika Roh Kudus muncul pada KKR yang dia pimpin, hadirin bisa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Benarkah kleimnya menurut Alkitab? Tidak benar. Tidak ada kesaksian alkitabiah bahwa Allah mengabulkan apa pun dari doa umat-Nya. Dia, misalnya, bisa menolak doa individual atau kolektif sesuai kehendak-Nya yang berdaulat, kehendak-Nya yang tidak bergantung pada keinginan siapa pun dan apa pun.
Selain itu, Hinn mengatakan: “. . . pengurapan [Roh Kudus] bergantung pada kata-kataku. Allah tidak akan bertindak kecuali kalau saya mengatakannya. Mengapa? Karena Dia sudah membuat kita rekan kerja-Nya. Dia menetapkan hal-hal ini dengan cara demikian” (The Annointing, 1992, halaman 82).
Bergantung pada “kata-kataku”? Allah bertindak sesuai kata-kataku karena memang begitulah prosedur yang sudah ditetapkan-Nya? Apakah Allah akan tetap melakukan pengurapan Roh Kudus sekalipun kata-kataku bertentangan dengan firman-Nya? Ini bukan Injil sebenarnya. Ini Injil tambahan, Injil yang menyesatkan.
Tentang kesombongan rohani Benny Hinn. Dalam suatu kesempatan, Hinn mengatakan: “Saya menghadapi ****-**** sebagai Putera Allah.” Mengejutkan sekali. Siapakah yang sesungguhnya Putera Allah: Yesus atau Benny Hinn? Ini suatu ungkapan kesombongan rohani Hinn karena dia menyamakan dirinya dengan Yesus.
Masih banyak lagi ayat-ayat tambahan Benny Hinn yang memutarbalikkan kebenaran alkitabiah. Tapi beberapa contoh tadi cukup untuk menjelaskan apa itu ayat-ayat tambahan. Sedihnya, mereka yang kurang atau tidak waspada atau kritis terhadap penyesatannya percaya begitu saja pada omongannya. Omongan seorang penginjil tenar secara internasional yang mengabaikan larangan Allah untuk menambahkan ayat-ayat apa pun pada firman-Nya di Alkitab. Konsekuensi penambahan ayat-ayat ini sudah Anda tahu dari ketiga ayat berisi larangan Allah yang sudah dikutip, terutama dari Wahyu Yohanes.
Wong Edan- SERSAN SATU
-
Posts : 136
Location : Surga
Join date : 10.09.12
Reputation : 4
Re: KRISTEN SKEPTIS
IV. Mempertanyakan Metode Penyembuhan Rohani Benny Hinn
KKR yang diselenggarakan Benny Hinn di dalam dan di luar Amerika Serikat dicirikan oleh serangkaian acara. Rangkaian acara ini dimaksudkan untuk mempersiapkan suasana hati hadirin agar penyembuhan ilahi bisa terlaksana sesuai rencana.
Proses Seleksi
Salah satu acara itu adalah proses seleksi. Proses ini memperkenalkan suatu teknik penyembuhan rohani yang disebut “senapan tembak (shotgun).” Hadirin mendengar pengumuman bahwa kesembuhan rohani tertentu tengah berlangsung, tapi tidak diketahui siapa yang sudah dipilih untuk memperoleh kesembuhan itu.
Sebelum tiba pada “senapan tembak”, Hinn menata suasana di panggung dan ruang KKR melalui mood music. Ini adalah musik instrumental atau nyanyian bersama dengan iringan musikal yang mempersiapkan dan memengaruhi suasana hati hadirin. Sering, nyanyian itu bersuasana lembut, syahdu, dengan refrein yang diulang-ulangi. Salah satu adalah refrein “He Touched Me”, diterjemahkan dalam Pelengkap Kidung Jemaat (Jakarta: Yayasan Musik Gereja di Indonesia, 2008) dengan judul “Dulu ‘Ku Tertindih Dosa” (no. 199). Refrein versi Indonesia dari refrein nyanyian dalam bahasa Inggris tadi demikian:
Dijamah, ‘ku dijamah,
meluap sukacitaku!
Tuhan Yesus menjamahku;
diriku menjadi baru.
Benny Hinn memimpin hadirin menyanyikan refrein itu berulang-ulang. Perulangan refrein ini membangkitkan suatu suasana emosional yang kuat karena nyanyian ini menghasilkan efek yang tidak berbeda dengan efek emosional yang dihasilkan mantera-mantera atau jampi-jampi yang diucapkan masyarakat primitif. Timbullah efek hipnotis.
Akibat semacam ini ditimbulkan oleh seorang ahli hipnotisme (teori dan praktek menghipnotis orang) pada orang-orang yang berada dalam kondisi alam bawahsadar dari akal budinya, kondisi yang tampak seperti mereka setengah sadar setengah tidur. Sesudah dalam keadaan terhipnotis, mereka bisa memberikan tanggapan-tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan ahli hipnotisme itu. Mereka sangat mudah terkena sugesti (penanaman gagasan ke dalam alam bawahsadar dari akal budi orang) ahli hipnotisme.
Efek “senapan tembak”
Saat yang tepat untuk memasuki acara berikut adalah saat suasana hati hadirin sudah terbentuk. Dalam acara yang bersuasana sangat emosional ini, Benny Hinn mengumumkan kepada hadirin bahwa mujizat tengah terjadi. Di antara kerumuman itu, ada seorang yang disembuhkan secara ajaib dari guna-guna, ada seorang yang disembuhkan secara ajaib dari dorongan **** dalam dirinya supaya dia bunuh diri, dan ada orang yang disembuhkan secara ajaib dari kanker.
Apakah semua orang sakit yang datang ke KKR Benny Hinn terkena “senapan tembak”? Tidak. Yang menjadi sasaran teknik penyembuhan ini adalah mereka yang sudah dipilih oleh petugas-petugas KKR. Mereka punya pembawaan emosional dan mudah dipengaruhi untuk percaya mereka sembuh. Merekalah yang didorong oleh “senapan tembak” untuk maju dan memberi kesaksian bahwa mereka sudah mengalami perubahan: mereka sudah mengalami mujizat kesembuhan. Lalu, siapakah yang tidak terpilih untuk mengalami kesembuhan rohani? Sering, orang-orang sakit yang tertinggal adalah mereka yang paling menderita. Itulah, misalnya, mereka yang tidak bisa berdiri dan harus duduk di kursi roda, dan mereka yang berbaring di tempat tidur beroda sambil memakai botol-botol infus sementara didorong oleh keluarganya dekat panggung KKR dengan harapan yang membubung tinggi bahwa kesembuhan finalnya, kesembuhan rohani, ada di KKR Benny Hinn.
Bayangkan rasa kecewa mereka sesudah KKR selesai. Bayangkan apa jadinya seandainya mereka meninggal dunia karena mengabaikan nasihat dokter agar mereka tetap mematuhi pengobatan yang diberikan dan bisa sembuh. Seharusnya mereka menggugat Benny Hinn secara hukum karena kematian kakek, nenek, ayah, ibu, saudara, atau kerabatnya yang mereka kasihi sesudah mereka gagal disembuhkan secara ajaib oleh penginjil itu.
Hinn yang barangkali tidak menyadari kekecewaan mereka tetap melanjutkan acara KKR dia dari panggung. Sekarang, mereka yang sudah diseleksi petugas KKR melewati gang di antara kursi-kursi hadirin mendekati panggung, tapi tidak semua akan naik ke panggung. Hanya sedikit di antaranya yang diseleksi lagi yang diizinkan naik ke panggung. Yang lolos seleksi tahap akhir ini adalah mereka yang punya kisah paling menarik dan menunjukkan semangat paling besar.
Kesamaan dengan hipnotisme
Sampai pada proses seleksi ini, mereka yang paham tentang hipnotisme panggung (seperti yang, misalnya, dipertontonkan Deddy Corbouzier dan Romy Rafael di televisi Indonesia) segera menemukan kesamaan proses seleksi KKR Benny Hinn dengan yang dilakukan oleh ahli hipnotisme panggung. Sama dengan yang dilakukan dalam KKR Benny Hinn, para ahli hipnotisme panggung melakukan seleksi orang-orang yang diizinkan tampil di panggung: mereka yang mudah dihipnotis. Mereka adalah orang yang patuh, bekerja sama, dan mudah terkena sugesti.
Permainan Peranan
Acara berikut adalah permainan peranan (role-playing). Istilah ini sering dipakai dalam pelajaran bahasa dan psikoterapi, suatu cabang ilmu jiwa yang menangani proses kesembuhan pasien dengan masalah kejiwaan. Dalam pelajaran bahasa, permainan peranan adalah suatu bantuan bagi pelajar untuk mengaktualisasi, misalnya, suatu percakapan dalam bahasa Inggris supaya pelajaran bahasa secara audiovisual ini mudah diserap. Dalam psikoterapi, permainan peranan adalah suatu bantuan untuk memahami secara lebih baik suatu peranan sosial yang jelas dari pasien dengan masalah kejiwaan.
Permainan peranan mereka yang lolos seleksi tahap akhir dan ada sekarang di panggung KKR tampaknya merupakan gabungan dari kedua macam permainan peranan tadi, sekurang-kurangnya gabungan beberapa unsur dari kedua-duanya. Begitu mereka di panggung, salah seorang petugas KKR yang sudah menyeleksi mereka mengumumkan kepada hadirin bahwa setiap orang sudah disembuhkan. Ada wanita yang meloncat-loncat untuk menunjukkan kepada siapa pun yang menontonnya bahwa dia sudah tidak merasa sakit lagi sesudah lututnya dibedah tiga minggu sebelumnya. Ada lagi yang disembuhkan dari kuasa ****.
Setiap orang yang sudah disembuhkan menunjukkan buktinya. Mereka berlari-lari ke sana-kemari di panggung, memberi kesaksian sambil menangis, dan lain-lain.
Demonstrasi kuasa “urapan ilahi”
Tibalah suatu bagian acara ini yang mempertontonkan kuasa “urapan ilahi” atas Benny Hinn, kuasa yang memesona hadirin yang terbawa arus emosinya. Beberapa orang lelaki dan wanita berbadan besar dan kuat bergerak di panggung ke belakang mereka yang sudah disembuhkan secara ajaib. Mereka dikenal dalam kosakata KKR yang disertai penyembuhan ajaib sebagai “penangkap tubuh (body catcher)”. Sambil bersiap-siap melaksanakan tugas mereka, Benny Hinn memberi suatu aba-aba, sentuhan, atau isyarat lainnya. Sangat sering dia menjepit wajah orang yang sudah disembuhkan dan menghadapnya sekarang di antara ibu jari dan jari-jarinya, memberikan sedikit dorongan, dan tergeletaklah orang itu di tangan para penangkap tubuh yang kemudian meletakkannya berbaring di lantai panggung KKR. Yang lain tertelungkup, menjadi kaku dan jatuh ke arah belakang dan ditangkap tangan penangkap tubuh, dan sedikit di antara mereka terhuyung-huyung. Begitu jatuh, banyak yang tergeletak seakan-akan kesurupan sementara ada yang menggeliat dan tampak hampir kesurupan. Hadirin yang menyaksikan “mujizat-mujizat” dahsyat di panggung bertepuk tangan, mengangkat tangan ke udara sambil berdoa dan menangis dan mengucapkan kata-kata seperti “Haleluya! Puji Tuhan!” dan sebagainya.
Bahasa lidah dan ungkapan emosional lainnya
Proses ini disertai dengan berbicara atau berdoa dalam bahasa lidah dan ungkapan emosional lainnya. Dalam ajaran Gerakan Karismatik modern, gejala religius atau spiritual ini dikenal dengan nama “berada di bawah Kuasa [Roh Kudus]” Istilah ini sering disebut juga sebagai “dibunuh dalam roh” kalau ada orang-orang yang mengalami apa yang dipercaya hadirin sebagai kesembuhan rohani melalui tanda-tanda yang dipengaruhi kuasa hipnotisme panggung atau sugesti Hinn, seperti badan menjadi kaku dan jatuh ke belakang, terhuyung-huyung, dan lain-lain.
Hipnotisme
Akan tetapi, orang Kristen lainnya sering menyangsikan gejala rohani tadi. Mereka curiga – dan tepat kecurigaannya – bahwa orang-orang yang terlibat dalam permainan peranan sebagai orang-orang yang sudah disembuhkan secara rohani tadi hanya “dipengaruhi untuk jatuh.” Dengan kata lain, mereka hanya terlibat dalam suatu bentuk permainan peran. Permainan peranannya didorong oleh dua hal: keinginannya yang kuat untuk menerima kuasa ilahi dan pengaruh sugesti untuk melakukan permainan perannya. Bahkan di antara mereka yang ada di panggung KKR dan secara emosional kurang bisa terkena sugesti akan segan untuk tidak melakukan permainan peran karena Benny Hinn dan pembantu-pembantu di sekitarnya berharap mereka melakukan permainan peran itu.
Pendek kata, orang-orang yang mau disembuhkan di panggung KKR berperilaku seakan-akan mereka sudah “dihipnotis.” Menurut arti populernya, hipnotisme dipercaya melibatkan suatu keadaan “kesurupan” yang gaib. Meskipun demikian, hipnosis (kondisi jiwa yang ditimbulkan secara buatan) sebenarnya hanya perilaku patuh sebagai tanggapan terhadap sugesti. Seorang pakar hipnotisme mengatakan tentang penampilan panggung Hinn ketika dia menyembuhkan orang secara gaib: “Ini sesuatu yang kami lakukan setiap hari dan Pak Hinn seorang yang benar-benar profesional.”
Apakah mereka yang melakukan permainan peran di panggung KKR tadi memang sembuh secara ajaib? Ada bahaya mereka yang percaya sudah disembuhkan secara ajaib akan mengabaikan pertolongan dokter; pertolongannya bisa meringankan atau bahkan bisa menyelamatkan nyawanya. Suatu contoh berasal dari KKR Kathryn Kuhlman, seorang penginjil wanita tenar asal AS yang menjadi penasihat dan panutan Hinn. Seorang wanita, Ibu Helen Sullivan, menderita kanker yang sudah menyebar ke tulang belakangnya. Kuhlman meminta dia keluar dari kursi rodanya, mengambil penopang punggungnya, dan berlari-lari keliling panggung. Hadirin bertepuk tangan karena mengira mujizat terjadi. Tapi kejenakaan itu mengakibatkan tulang punggung Ibu Sullivan ambruk. Empat bulan sesudah “kesembuhan” dia, dia meninggal dunia.
Barangkali Kathryn Kuhlman bukan seorang penipu. Dia tidak tahu tentang penyakit dan akibat-akibat sugesti. Dia barangkali melatih dirinya untuk menyangkal, secara emosional dan intelektual, apa pun yang bisa mengancam keabsahan penginjilannya.
Hal yang sama bisa dikatakan tentang Benny Hinn. Dalam suatu KKR dia di Nairobi, Kenya, 2008, empat orang, termasuk dua orang anak, yang tengah mengikuti KKR itu demi memperoleh kesembuhan ilahi dari penyakitnya malah meninggal dunia. Mereka sebelumnya adalah pasien-pasien rumah sakit di Nairobi tapi dilepaskan dari rumah sakit itu untuk mencari kesembuhan ajaib di KKR Hinn itu. Salah seorang anak yang meninggal dunia di tengah KKR itu adalah seorang bayi wanita, Clondin Adhiambo. Karena sakitnya selama empat bulan tidak sembuh, ibunya membawa Clondin dari rumah sakit ke KKR Benny Hinn dengan harapan membubung tinggi puterinya akan sembuh. Tapi kondisi kesehatan bayi itu malah memburuk selama acara doa di KKR Hinn. Dia dibawa ke suatu rumah sakit di Nairobi tapi meninggal dunia setibanya di sana. Ini salah satu dari sekian contoh tentang kegagalan penyembuhan rohani Benny Hinn, barangkali karena dia juga tidak tahu tentang penyakit-penyakit dan akibat-akibat sugesti.
KKR yang diselenggarakan Benny Hinn di dalam dan di luar Amerika Serikat dicirikan oleh serangkaian acara. Rangkaian acara ini dimaksudkan untuk mempersiapkan suasana hati hadirin agar penyembuhan ilahi bisa terlaksana sesuai rencana.
Proses Seleksi
Salah satu acara itu adalah proses seleksi. Proses ini memperkenalkan suatu teknik penyembuhan rohani yang disebut “senapan tembak (shotgun).” Hadirin mendengar pengumuman bahwa kesembuhan rohani tertentu tengah berlangsung, tapi tidak diketahui siapa yang sudah dipilih untuk memperoleh kesembuhan itu.
Sebelum tiba pada “senapan tembak”, Hinn menata suasana di panggung dan ruang KKR melalui mood music. Ini adalah musik instrumental atau nyanyian bersama dengan iringan musikal yang mempersiapkan dan memengaruhi suasana hati hadirin. Sering, nyanyian itu bersuasana lembut, syahdu, dengan refrein yang diulang-ulangi. Salah satu adalah refrein “He Touched Me”, diterjemahkan dalam Pelengkap Kidung Jemaat (Jakarta: Yayasan Musik Gereja di Indonesia, 2008) dengan judul “Dulu ‘Ku Tertindih Dosa” (no. 199). Refrein versi Indonesia dari refrein nyanyian dalam bahasa Inggris tadi demikian:
Dijamah, ‘ku dijamah,
meluap sukacitaku!
Tuhan Yesus menjamahku;
diriku menjadi baru.
Benny Hinn memimpin hadirin menyanyikan refrein itu berulang-ulang. Perulangan refrein ini membangkitkan suatu suasana emosional yang kuat karena nyanyian ini menghasilkan efek yang tidak berbeda dengan efek emosional yang dihasilkan mantera-mantera atau jampi-jampi yang diucapkan masyarakat primitif. Timbullah efek hipnotis.
Akibat semacam ini ditimbulkan oleh seorang ahli hipnotisme (teori dan praktek menghipnotis orang) pada orang-orang yang berada dalam kondisi alam bawahsadar dari akal budinya, kondisi yang tampak seperti mereka setengah sadar setengah tidur. Sesudah dalam keadaan terhipnotis, mereka bisa memberikan tanggapan-tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan ahli hipnotisme itu. Mereka sangat mudah terkena sugesti (penanaman gagasan ke dalam alam bawahsadar dari akal budi orang) ahli hipnotisme.
Efek “senapan tembak”
Saat yang tepat untuk memasuki acara berikut adalah saat suasana hati hadirin sudah terbentuk. Dalam acara yang bersuasana sangat emosional ini, Benny Hinn mengumumkan kepada hadirin bahwa mujizat tengah terjadi. Di antara kerumuman itu, ada seorang yang disembuhkan secara ajaib dari guna-guna, ada seorang yang disembuhkan secara ajaib dari dorongan **** dalam dirinya supaya dia bunuh diri, dan ada orang yang disembuhkan secara ajaib dari kanker.
Apakah semua orang sakit yang datang ke KKR Benny Hinn terkena “senapan tembak”? Tidak. Yang menjadi sasaran teknik penyembuhan ini adalah mereka yang sudah dipilih oleh petugas-petugas KKR. Mereka punya pembawaan emosional dan mudah dipengaruhi untuk percaya mereka sembuh. Merekalah yang didorong oleh “senapan tembak” untuk maju dan memberi kesaksian bahwa mereka sudah mengalami perubahan: mereka sudah mengalami mujizat kesembuhan. Lalu, siapakah yang tidak terpilih untuk mengalami kesembuhan rohani? Sering, orang-orang sakit yang tertinggal adalah mereka yang paling menderita. Itulah, misalnya, mereka yang tidak bisa berdiri dan harus duduk di kursi roda, dan mereka yang berbaring di tempat tidur beroda sambil memakai botol-botol infus sementara didorong oleh keluarganya dekat panggung KKR dengan harapan yang membubung tinggi bahwa kesembuhan finalnya, kesembuhan rohani, ada di KKR Benny Hinn.
Bayangkan rasa kecewa mereka sesudah KKR selesai. Bayangkan apa jadinya seandainya mereka meninggal dunia karena mengabaikan nasihat dokter agar mereka tetap mematuhi pengobatan yang diberikan dan bisa sembuh. Seharusnya mereka menggugat Benny Hinn secara hukum karena kematian kakek, nenek, ayah, ibu, saudara, atau kerabatnya yang mereka kasihi sesudah mereka gagal disembuhkan secara ajaib oleh penginjil itu.
Hinn yang barangkali tidak menyadari kekecewaan mereka tetap melanjutkan acara KKR dia dari panggung. Sekarang, mereka yang sudah diseleksi petugas KKR melewati gang di antara kursi-kursi hadirin mendekati panggung, tapi tidak semua akan naik ke panggung. Hanya sedikit di antaranya yang diseleksi lagi yang diizinkan naik ke panggung. Yang lolos seleksi tahap akhir ini adalah mereka yang punya kisah paling menarik dan menunjukkan semangat paling besar.
Kesamaan dengan hipnotisme
Sampai pada proses seleksi ini, mereka yang paham tentang hipnotisme panggung (seperti yang, misalnya, dipertontonkan Deddy Corbouzier dan Romy Rafael di televisi Indonesia) segera menemukan kesamaan proses seleksi KKR Benny Hinn dengan yang dilakukan oleh ahli hipnotisme panggung. Sama dengan yang dilakukan dalam KKR Benny Hinn, para ahli hipnotisme panggung melakukan seleksi orang-orang yang diizinkan tampil di panggung: mereka yang mudah dihipnotis. Mereka adalah orang yang patuh, bekerja sama, dan mudah terkena sugesti.
Permainan Peranan
Acara berikut adalah permainan peranan (role-playing). Istilah ini sering dipakai dalam pelajaran bahasa dan psikoterapi, suatu cabang ilmu jiwa yang menangani proses kesembuhan pasien dengan masalah kejiwaan. Dalam pelajaran bahasa, permainan peranan adalah suatu bantuan bagi pelajar untuk mengaktualisasi, misalnya, suatu percakapan dalam bahasa Inggris supaya pelajaran bahasa secara audiovisual ini mudah diserap. Dalam psikoterapi, permainan peranan adalah suatu bantuan untuk memahami secara lebih baik suatu peranan sosial yang jelas dari pasien dengan masalah kejiwaan.
Permainan peranan mereka yang lolos seleksi tahap akhir dan ada sekarang di panggung KKR tampaknya merupakan gabungan dari kedua macam permainan peranan tadi, sekurang-kurangnya gabungan beberapa unsur dari kedua-duanya. Begitu mereka di panggung, salah seorang petugas KKR yang sudah menyeleksi mereka mengumumkan kepada hadirin bahwa setiap orang sudah disembuhkan. Ada wanita yang meloncat-loncat untuk menunjukkan kepada siapa pun yang menontonnya bahwa dia sudah tidak merasa sakit lagi sesudah lututnya dibedah tiga minggu sebelumnya. Ada lagi yang disembuhkan dari kuasa ****.
Setiap orang yang sudah disembuhkan menunjukkan buktinya. Mereka berlari-lari ke sana-kemari di panggung, memberi kesaksian sambil menangis, dan lain-lain.
Demonstrasi kuasa “urapan ilahi”
Tibalah suatu bagian acara ini yang mempertontonkan kuasa “urapan ilahi” atas Benny Hinn, kuasa yang memesona hadirin yang terbawa arus emosinya. Beberapa orang lelaki dan wanita berbadan besar dan kuat bergerak di panggung ke belakang mereka yang sudah disembuhkan secara ajaib. Mereka dikenal dalam kosakata KKR yang disertai penyembuhan ajaib sebagai “penangkap tubuh (body catcher)”. Sambil bersiap-siap melaksanakan tugas mereka, Benny Hinn memberi suatu aba-aba, sentuhan, atau isyarat lainnya. Sangat sering dia menjepit wajah orang yang sudah disembuhkan dan menghadapnya sekarang di antara ibu jari dan jari-jarinya, memberikan sedikit dorongan, dan tergeletaklah orang itu di tangan para penangkap tubuh yang kemudian meletakkannya berbaring di lantai panggung KKR. Yang lain tertelungkup, menjadi kaku dan jatuh ke arah belakang dan ditangkap tangan penangkap tubuh, dan sedikit di antara mereka terhuyung-huyung. Begitu jatuh, banyak yang tergeletak seakan-akan kesurupan sementara ada yang menggeliat dan tampak hampir kesurupan. Hadirin yang menyaksikan “mujizat-mujizat” dahsyat di panggung bertepuk tangan, mengangkat tangan ke udara sambil berdoa dan menangis dan mengucapkan kata-kata seperti “Haleluya! Puji Tuhan!” dan sebagainya.
Bahasa lidah dan ungkapan emosional lainnya
Proses ini disertai dengan berbicara atau berdoa dalam bahasa lidah dan ungkapan emosional lainnya. Dalam ajaran Gerakan Karismatik modern, gejala religius atau spiritual ini dikenal dengan nama “berada di bawah Kuasa [Roh Kudus]” Istilah ini sering disebut juga sebagai “dibunuh dalam roh” kalau ada orang-orang yang mengalami apa yang dipercaya hadirin sebagai kesembuhan rohani melalui tanda-tanda yang dipengaruhi kuasa hipnotisme panggung atau sugesti Hinn, seperti badan menjadi kaku dan jatuh ke belakang, terhuyung-huyung, dan lain-lain.
Hipnotisme
Akan tetapi, orang Kristen lainnya sering menyangsikan gejala rohani tadi. Mereka curiga – dan tepat kecurigaannya – bahwa orang-orang yang terlibat dalam permainan peranan sebagai orang-orang yang sudah disembuhkan secara rohani tadi hanya “dipengaruhi untuk jatuh.” Dengan kata lain, mereka hanya terlibat dalam suatu bentuk permainan peran. Permainan peranannya didorong oleh dua hal: keinginannya yang kuat untuk menerima kuasa ilahi dan pengaruh sugesti untuk melakukan permainan perannya. Bahkan di antara mereka yang ada di panggung KKR dan secara emosional kurang bisa terkena sugesti akan segan untuk tidak melakukan permainan peran karena Benny Hinn dan pembantu-pembantu di sekitarnya berharap mereka melakukan permainan peran itu.
Pendek kata, orang-orang yang mau disembuhkan di panggung KKR berperilaku seakan-akan mereka sudah “dihipnotis.” Menurut arti populernya, hipnotisme dipercaya melibatkan suatu keadaan “kesurupan” yang gaib. Meskipun demikian, hipnosis (kondisi jiwa yang ditimbulkan secara buatan) sebenarnya hanya perilaku patuh sebagai tanggapan terhadap sugesti. Seorang pakar hipnotisme mengatakan tentang penampilan panggung Hinn ketika dia menyembuhkan orang secara gaib: “Ini sesuatu yang kami lakukan setiap hari dan Pak Hinn seorang yang benar-benar profesional.”
Apakah mereka yang melakukan permainan peran di panggung KKR tadi memang sembuh secara ajaib? Ada bahaya mereka yang percaya sudah disembuhkan secara ajaib akan mengabaikan pertolongan dokter; pertolongannya bisa meringankan atau bahkan bisa menyelamatkan nyawanya. Suatu contoh berasal dari KKR Kathryn Kuhlman, seorang penginjil wanita tenar asal AS yang menjadi penasihat dan panutan Hinn. Seorang wanita, Ibu Helen Sullivan, menderita kanker yang sudah menyebar ke tulang belakangnya. Kuhlman meminta dia keluar dari kursi rodanya, mengambil penopang punggungnya, dan berlari-lari keliling panggung. Hadirin bertepuk tangan karena mengira mujizat terjadi. Tapi kejenakaan itu mengakibatkan tulang punggung Ibu Sullivan ambruk. Empat bulan sesudah “kesembuhan” dia, dia meninggal dunia.
Barangkali Kathryn Kuhlman bukan seorang penipu. Dia tidak tahu tentang penyakit dan akibat-akibat sugesti. Dia barangkali melatih dirinya untuk menyangkal, secara emosional dan intelektual, apa pun yang bisa mengancam keabsahan penginjilannya.
Hal yang sama bisa dikatakan tentang Benny Hinn. Dalam suatu KKR dia di Nairobi, Kenya, 2008, empat orang, termasuk dua orang anak, yang tengah mengikuti KKR itu demi memperoleh kesembuhan ilahi dari penyakitnya malah meninggal dunia. Mereka sebelumnya adalah pasien-pasien rumah sakit di Nairobi tapi dilepaskan dari rumah sakit itu untuk mencari kesembuhan ajaib di KKR Hinn itu. Salah seorang anak yang meninggal dunia di tengah KKR itu adalah seorang bayi wanita, Clondin Adhiambo. Karena sakitnya selama empat bulan tidak sembuh, ibunya membawa Clondin dari rumah sakit ke KKR Benny Hinn dengan harapan membubung tinggi puterinya akan sembuh. Tapi kondisi kesehatan bayi itu malah memburuk selama acara doa di KKR Hinn. Dia dibawa ke suatu rumah sakit di Nairobi tapi meninggal dunia setibanya di sana. Ini salah satu dari sekian contoh tentang kegagalan penyembuhan rohani Benny Hinn, barangkali karena dia juga tidak tahu tentang penyakit-penyakit dan akibat-akibat sugesti.
Wong Edan- SERSAN SATU
-
Posts : 136
Location : Surga
Join date : 10.09.12
Reputation : 4
Re: KRISTEN SKEPTIS
V. Mempertanyakan Kuasa Urapan Roh Kudus atas Benny Hinn
Anda mungkin tidak akan segera percaya kalau apa yang Benny Hinn kleim sebagai kuasa urapan Roh Kudus diperolehnya melalui konsultasi pada arwah-arwah! Istilah teknis tentang konsultasi pada arwah-arwah adalah nekromansi. Arti umum nekromansi adalah ilmu gaib atau ilmu sihir; arti lainnya adalah praktek yang mencoba berhubungan dengan arwah-arwah demi meramalkan atau memengaruhi masa depan. Orang yang mempraktekkan nekromansi disebut nekromanser.
Benny Hinn, Seorang Nekromanser
Benny Hinn mengakui dia seorang nekromanser. Dia mengunjungi kubur Kathryn Kuhlman (meninggal dunia 1976) demi “pengurapan” dan hal-hal lainnya. Pada tanggal 7 April 1991, dia menyingkapkan bahwa dia secara berkala mengunjungi kubur Kuhlman.
Apa yang terjadi dengan pengakuan Hinn bahwa dia seorang nekromanser? “Urapan” atas penginjilannya “berlipat ganda.” Meskipun Hinn percaya urapannya berasal dari Roh Kudus, urapannya bisa jadi adalah karya roh-roh jahat dalam rupa arwah Kathryn Kuhlman dan arwah-arwah dari tokoh-tokoh penginjilan lain yang kuburnya pernah dikunjungi Hinn.
Alkitab Melarang Nekromansi dan Nekromanser
Alkitab melarang orang Kristen berbicara pada arwah-arwah. Roh-roh orang mati ini sebenarnya adalah roh-roh jahat. “Di antaramu janganlah didapati … seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, atau seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu” (Ul.18:10-12). Waspadalah terhadap kuasa urapan Roh Kudus atas Benny Hinn!
Konsultasi Raja Saul pada Arwah Nabi Samuel
Suatu contoh nekromansi dalam Perjanjian Lama adalah kisah Saul yang ditolak Tuhan karena ketidakpatuhan dia pada-Nya. Saul adalah raja pertama Israel kuno, dari suku Benyamin. Dia diurapi nabi Samuel, waktu itu pemimpin bangsa dan seorang hakim Israel kuno. Di awal kepemimpinannya sebagai raja, Saul yang dipilih rakyat Israel, mampu mengalahkan musuh-musuh kerajaannya: bangsa Amon, Filistin, Moab, dan Amalek. Tapi Saul kemudian beberapa kali tidak mematuhi sepenuhnya perintah Allah melalui Samuel; di antaranya Saul tidak membunuh semua orang Amalek. Karena pelanggaran atau pengabaian perintah Allah, Samuel mengatakan padanya Allah menolak dia sebagai raja Israel. Sejak itu, roh Tuhan meninggalkan Saul. Sebagai gantinya, Samuel mengurapi Daud sebagai calon raja Israel. Saul kemudian diganggu roh jahat, dikuasai kecemburuan dan kecurigaan, dan menunjukkan kebencian yang makin bertambah pada Daud, yang lebih populer dari dia. Musuh utama semasa pemerintahan Saul adalah orang Filistin. Sesudah Samuel wafat, Saul tidak lagi memperoleh tuntunan Allah, kali ini untuk berperang melawan orang Filistin. Karena membutuhkan konsultasi itu, Saul diam-diam pergi ke seorang dukun wanita pemanggil arwah Samuel di Endor. Arwah Samuel muncul dan mengatakan apa yang akan terjadi dengan Saul dalam pertempuran melawan orang Filistin nanti. Saul dan Yonatan, puteranya, kemudian bertempur melawan orang Filistin di Gunung Gilboa, tewas dalam pertempuran itu karena jatuh atas pedangnya sendiri. Puteranya pun tewas dalam pertempuran itu. Suatu kisah kepemimpinan yang sukses di awal tapi menjadi tragedi di akhir sejarah Saul dan puteranya yang menegaskan akibat orang ditolak Allah dan sebagai akibatnya mencari Dia secara sia-sia melalui konsultasi pada arwah.
“Pembunuhan dalam Roh”
Apa pun juga, Hinn percaya dia diberi urapan dan kuasa Roh Kudus yang dia pertontonkan dalam berbagai KKRnya. Salah satu KKR itu dia adakan di Toronto, Kanada, 29 Maret 2000. Dalam KKR itu, dia “membunuh dalam roh” pemuda-pemuda yang hampir memenuhi panggung KKR dengan mengatakan: “Api, api, api,… tambahkanlah api pada anak-anak ini ….” Tampak seorang pemuda seakan-akan tersengat listrik dan Benny berkomentar: “Dia tengah terkena setrum oleh kuasa Allah.” Lanjutnya: “ Api atasmu. Saya tidak pernah menyangka akan melihatnya di Kanada …. Api, api, api.” Sementara dia berkata demikian, para pemuda itu terjatuh dan dilumpuhkan oleh apa yang diduga adalah penanaman Roh Kudus.
Apakah ada contoh “pembunuhan dalam roh” di Alkitab? Tidak ada. “Pembunuhan” macam ini sebenarnya berlawanan dengan sifat Roh Kudus menurut kesaksian Alkitab. Tidak sekalipun kita membaca Roh Kudus “membunuh” orang dengan membuatnya pingsan atau lumpuh, sekalipun itu hanya sebentar saja. Kisah Rasul 2 yang memerikan pencurahan Roh Kudus pada Hari Raya Pentakosta tidak memberi petunjuk apa pun tentang siapa pun yang “dibunuh dalam roh.”
Kemudian, kata “api” yang diucapkan Benny Hinn mengacu pada baptisan api (Mat.13:11, Luk.3:16). Ini ditandai oleh lidah api yang hinggap di kepala para rasul (Kis Ras.2-3) pada perayaan Pentakosta dan bisa dilihat mereka yang hadir. Baptisan api itu bukan “setrum dari Allah” yang melumpuhkan mereka yang terkena di panggung KKR.
Apa yang bisa kita katakan tentang “pembunuhan dalam roh”? Ini tidak alkitabiah dan harus dilihat sebagai suatu penipuan.
Anda mungkin tidak akan segera percaya kalau apa yang Benny Hinn kleim sebagai kuasa urapan Roh Kudus diperolehnya melalui konsultasi pada arwah-arwah! Istilah teknis tentang konsultasi pada arwah-arwah adalah nekromansi. Arti umum nekromansi adalah ilmu gaib atau ilmu sihir; arti lainnya adalah praktek yang mencoba berhubungan dengan arwah-arwah demi meramalkan atau memengaruhi masa depan. Orang yang mempraktekkan nekromansi disebut nekromanser.
Benny Hinn, Seorang Nekromanser
Benny Hinn mengakui dia seorang nekromanser. Dia mengunjungi kubur Kathryn Kuhlman (meninggal dunia 1976) demi “pengurapan” dan hal-hal lainnya. Pada tanggal 7 April 1991, dia menyingkapkan bahwa dia secara berkala mengunjungi kubur Kuhlman.
Apa yang terjadi dengan pengakuan Hinn bahwa dia seorang nekromanser? “Urapan” atas penginjilannya “berlipat ganda.” Meskipun Hinn percaya urapannya berasal dari Roh Kudus, urapannya bisa jadi adalah karya roh-roh jahat dalam rupa arwah Kathryn Kuhlman dan arwah-arwah dari tokoh-tokoh penginjilan lain yang kuburnya pernah dikunjungi Hinn.
Alkitab Melarang Nekromansi dan Nekromanser
Alkitab melarang orang Kristen berbicara pada arwah-arwah. Roh-roh orang mati ini sebenarnya adalah roh-roh jahat. “Di antaramu janganlah didapati … seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, atau seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu” (Ul.18:10-12). Waspadalah terhadap kuasa urapan Roh Kudus atas Benny Hinn!
Konsultasi Raja Saul pada Arwah Nabi Samuel
Suatu contoh nekromansi dalam Perjanjian Lama adalah kisah Saul yang ditolak Tuhan karena ketidakpatuhan dia pada-Nya. Saul adalah raja pertama Israel kuno, dari suku Benyamin. Dia diurapi nabi Samuel, waktu itu pemimpin bangsa dan seorang hakim Israel kuno. Di awal kepemimpinannya sebagai raja, Saul yang dipilih rakyat Israel, mampu mengalahkan musuh-musuh kerajaannya: bangsa Amon, Filistin, Moab, dan Amalek. Tapi Saul kemudian beberapa kali tidak mematuhi sepenuhnya perintah Allah melalui Samuel; di antaranya Saul tidak membunuh semua orang Amalek. Karena pelanggaran atau pengabaian perintah Allah, Samuel mengatakan padanya Allah menolak dia sebagai raja Israel. Sejak itu, roh Tuhan meninggalkan Saul. Sebagai gantinya, Samuel mengurapi Daud sebagai calon raja Israel. Saul kemudian diganggu roh jahat, dikuasai kecemburuan dan kecurigaan, dan menunjukkan kebencian yang makin bertambah pada Daud, yang lebih populer dari dia. Musuh utama semasa pemerintahan Saul adalah orang Filistin. Sesudah Samuel wafat, Saul tidak lagi memperoleh tuntunan Allah, kali ini untuk berperang melawan orang Filistin. Karena membutuhkan konsultasi itu, Saul diam-diam pergi ke seorang dukun wanita pemanggil arwah Samuel di Endor. Arwah Samuel muncul dan mengatakan apa yang akan terjadi dengan Saul dalam pertempuran melawan orang Filistin nanti. Saul dan Yonatan, puteranya, kemudian bertempur melawan orang Filistin di Gunung Gilboa, tewas dalam pertempuran itu karena jatuh atas pedangnya sendiri. Puteranya pun tewas dalam pertempuran itu. Suatu kisah kepemimpinan yang sukses di awal tapi menjadi tragedi di akhir sejarah Saul dan puteranya yang menegaskan akibat orang ditolak Allah dan sebagai akibatnya mencari Dia secara sia-sia melalui konsultasi pada arwah.
“Pembunuhan dalam Roh”
Apa pun juga, Hinn percaya dia diberi urapan dan kuasa Roh Kudus yang dia pertontonkan dalam berbagai KKRnya. Salah satu KKR itu dia adakan di Toronto, Kanada, 29 Maret 2000. Dalam KKR itu, dia “membunuh dalam roh” pemuda-pemuda yang hampir memenuhi panggung KKR dengan mengatakan: “Api, api, api,… tambahkanlah api pada anak-anak ini ….” Tampak seorang pemuda seakan-akan tersengat listrik dan Benny berkomentar: “Dia tengah terkena setrum oleh kuasa Allah.” Lanjutnya: “ Api atasmu. Saya tidak pernah menyangka akan melihatnya di Kanada …. Api, api, api.” Sementara dia berkata demikian, para pemuda itu terjatuh dan dilumpuhkan oleh apa yang diduga adalah penanaman Roh Kudus.
Apakah ada contoh “pembunuhan dalam roh” di Alkitab? Tidak ada. “Pembunuhan” macam ini sebenarnya berlawanan dengan sifat Roh Kudus menurut kesaksian Alkitab. Tidak sekalipun kita membaca Roh Kudus “membunuh” orang dengan membuatnya pingsan atau lumpuh, sekalipun itu hanya sebentar saja. Kisah Rasul 2 yang memerikan pencurahan Roh Kudus pada Hari Raya Pentakosta tidak memberi petunjuk apa pun tentang siapa pun yang “dibunuh dalam roh.”
Kemudian, kata “api” yang diucapkan Benny Hinn mengacu pada baptisan api (Mat.13:11, Luk.3:16). Ini ditandai oleh lidah api yang hinggap di kepala para rasul (Kis Ras.2-3) pada perayaan Pentakosta dan bisa dilihat mereka yang hadir. Baptisan api itu bukan “setrum dari Allah” yang melumpuhkan mereka yang terkena di panggung KKR.
Apa yang bisa kita katakan tentang “pembunuhan dalam roh”? Ini tidak alkitabiah dan harus dilihat sebagai suatu penipuan.
Wong Edan- SERSAN SATU
-
Posts : 136
Location : Surga
Join date : 10.09.12
Reputation : 4
Similar topics
» Romawi Pra-Kristen, Kristen Dianiaya. Romawi Era Kristen, Kristen Menganiaya
» Acara Kristen pun Juga Tidak Disenangi Oleh Orang Kristen Sendiri
» KRISTEN BILANG KRISTEN PAULUS ADALAH MURTAD
» [YG bisa terkait] [ FilmRohani !!! ] Film Rohani Kristen | "DI TENGAH MUSIM DINGIN" | Kesaksian Penuh Kemenangan Seorang Kristen
» [ bagi kristen & non kristen yg pernah diganggu jin atau roh jahat/roh kegelapan, saya rekomendasikan untuk kontak/hubungi hamba Tuhan ini !!!]
» Acara Kristen pun Juga Tidak Disenangi Oleh Orang Kristen Sendiri
» KRISTEN BILANG KRISTEN PAULUS ADALAH MURTAD
» [YG bisa terkait] [ FilmRohani !!! ] Film Rohani Kristen | "DI TENGAH MUSIM DINGIN" | Kesaksian Penuh Kemenangan Seorang Kristen
» [ bagi kristen & non kristen yg pernah diganggu jin atau roh jahat/roh kegelapan, saya rekomendasikan untuk kontak/hubungi hamba Tuhan ini !!!]
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik