FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Ibadah Sholat Gereja Ortodox Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Ibadah Sholat Gereja Ortodox Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Ibadah Sholat Gereja Ortodox

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Ibadah Sholat Gereja Ortodox Empty Ibadah Sholat Gereja Ortodox

Post by putramentari Tue Aug 07, 2012 4:05 pm

Ibadah Sholat Gereja Ortodox

ketika Khalifah Umar bin Khatab, memasuki Yerusalem pada tahun 636, dia disambut oleh Sophronius I (634-638), Patriarkh dan Uskup Agung Gereja Orthodox Yerusalem dan diantarkan ke tempat ibadah Kristen yang paling suci, Gereja Makam Suci (Holy Sepulchere Church). Ketika ia hendak memasuki tempat suci itu terdengar adzan sholat Dzuhur. Uskup Sophronius adalah seorang tuan rumah yang penuh hormat, maka ia bertanya kepada Sang Khalifah: “Tidakkah tuan akan menjalankan sholat? Akan saya ambilkan sehelai sajadah untuk Anda dan Anda akan dapat menjalankan sholat di sini”. Sang Khalifah berpikir sejenak dan berkata: “Terima kasih, tetapi maaf. Jika saya menjalankan sholat di tempat suci Anda, para ummat saya akan menirunya dan merebut tempat ini. Saya akan pergi ke tempat yang agak terpisah”. Maka ia pun pergi menjauh dan menjalankan sholatnya di tempat yang sekarang merupakan sebuah masjid di dekat situ. Dari kisah nyata dalam sejarah ini tahulah kita bahwa Gereja Kristen Perdana sejak awal (sebelum kedatangan pasukan dan kaum Muslim) sudah melakukan sholat[11].

Jika Anda seorang Kristen yang dibesarkan dalam tradisi gereja-gereja Reformasi dari Barat baik Protestan, Baptis atau aliran-aliran Pentakosta serta Kharismatik, mungkin terasa asing mendengar istilah Sholat dalam Kekristenan.

Namun itulah kenyataan historis bahwa jauh sebelum Islam menjadi agama yang memiliki pengaruh di dunia dan Indonesia khususnya dan memiliki ritual ibadah Sholat, Kekristenan Timur yaitu Gereja Orthodox telah mengenal ibadah harian yang disebut Ashabus Sholawat.

Dalam Gereja Orthodox ada dua bentuk Sembahyang Harian yang mengikuti aturan tertentu ini, yaitu yang mengikuti cara Nabi Daniel : Tiga Kali sehari (Dan. 6:11-12, Mzm. 55:18), atau juga mengikuti pola yang dikatakan oleh Nabi Daud: ”Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau…” (Mzm. 119:164). Sembahyang tiga kali itu terdiri dari: Pagi, Tengah-Hari, dan Sore Hari (Mazmur 55:18). Waktu-waktu Sembahyang itu sendiri sudah dimulai sejak zaman Nabi Musa. Tuhan memerintahkan agar Imam Harun mempersembahkan korban binatang dan korban dupa pada “Waktu Pagi” dan “Waktu Senja” (Kel. 29:38-39, 30:7-8).

Kata Sholat itu sendiri dalam bahasa Arab, serumpun dengan kata Tselota dalam bahasa Arami (Syria) yaitu bahasa yang digunakan oleh Yesus sewaktu hidup di dunia. Dan bagi ummat Kristen Orthodox Arab yaitu ummat Kristen Orthodox yang berada di Mesir, Palestina, Yordania, Libanon dan daerah Timur-Tengah lainnya menggunakan kataTselota tadi dalam bentuk bahasa Arab Sholat, sehingga doa “Bapa kami” oleh ummat Kristen Orthodox Arab disebut sebagai Sholattul Rabbaniyah.
Sebagaimana dikatakan sebelumnya, Gereja Orthodox, seperti Syria dan Mesir, mengenal liturgi doa harian yang disebut , Ashabush Sholawat, [12] yang terdiri dari :

Sholat Sa’atul Awwal (Sholat jam pertama, jam 06.00)
Sholat Sa’atuts Tsalits, (Sholat jam ketiga, jam 09.0)
Sholat Sa’atus Sadis, (Sholat jam keenam, jam 12.00)
Sholat Sa’atut Tis’ah, (Sholat jam kesembilan, jam 15.00)
Sholat Ghurub, (Sholat terbenamnya matahari, jam 18.00)
Sholat Naum (Sholat malam, jam 19.00)
Sholat Satar (Sholat tutup malam, jam 24.00)


Sementara Gereja Katholik di Abad Pertengahan mengenal yang disebut De Liturgia Horarum [13] yaitu :

Laudes (Doa pagi)
Hora Tertia (Doa jam ketiga)
Hora Sexta (Doa jam keenam)
Hora Nona (Doa jam kesembilan)
Verper (Doa senja)
Vigil (Doa malam)
Copletorium (Doa penutup)

Istilah Liturgia Horarum dalam bahasa Inggris disebut Liturgy of the Hours”(Liturgi Waktu). Nama ini mulai dipakai untuk pertama kali pada tahun 1959 dan menjadi populer selama Konsili Vatikan II, khususnya dalam Konstitusi Liturgi. Nama ini memperlihatkan bahwa ibadat ini dijalankan sesuai dengan jam atau waktu tertentu setiap hari yang pada dasarnya mempunyai arti simbolis sepeti terungkap dalam doa-doa yang dipakai dalam ibadat ini[14].

Disebut Liturgi karena ibadat ini sesungguhnya adalah doa atau kegiatan rohani seluruh umat sebagai Gereja dalam arti sebenarnya. Istilah harian (jam harian) menyatakan bahwa ibadat ini menguduskan waktu, jam siang dan malam. Sebenarnya dalam ibadat ini umat mengalami Tuhan yang tidak kenal waktu, yang abadi dan kudus. Oleh pengalaman berahmat itu manusia dikuduskan dalam waktu, hidup dan karyanya sehari-hari diberkati dan dikuduskan oleh Tuhan, saat atau sejarah hidupnya menjadi saat yang penuh rahmat dan menyelamatkan[15].

Dalam perspektif Roma Katholik yang mengacu pada istilah Latin, ada beberapa istilah yang dipergunakan selain Liturgia Horarum yaitu Ofisi Ilahi (Oficium: Kegiatan, Kewajiban), Brevir (Breviarum: Ringkasan, Singkatan), Opus Dei (Karya Tuhan), Pensum Servitutis (Takaran Pelayanan), Horae Canonicae (Jam-jam wajib), Horologion (Jam-jam doa)[16].

Lebih jauh makna dari Ashabus Shalawat sbb:

Sholat Jam Pertama (Sembahyang Singsing Fajar, Orthros, Matinus, Laudes) atau Sholatus Sa’atul Awwal (Sholatus Shakhar), yaitu ibadah pagi sebanding dengan “Sholat Subuh” dalam agama Islam (jam 5-6 pagi). Data ini diambil dari Kitab Keluaran 29:38-41 berkenaan dengan ibadah korban pagi dan petang, yang dalam Gereja dihayati sebagai peringatan lahirnya Sang Sabda Menjelma sebagai Sang Terang Dunia (Yoh.8:12).

Sholat Jam Ketiga (Sembahyang Jam Ketiga, Tercia) atau Sholatus Sa’atus Tsalitsu, sholat ini sebanding dengan “Sholat Dhuha” dalam agama Islam meskipun bukan sholat wajib (jam 9-11 pagi). Ini terungkap dalam Kitab Kisah Para Rasul 2:1,15 yang mempunyai pengertian penyaliban Yesus dan juga turunnya Sang Roh Kudus (Mrk.15:25; Kis.2:1-12,15). Itu sebabnya dengan sholat ini, kita teringatkan agar mempunyai tekad dan kerinduan untuk menyalibkan dan memerangi hawa nafsu sendiri, agar rahmat Allah dalam Roh Kudus melimpah dalam hidup.

Sholat Jam Keenam (“Sembahyang Jam Keenam”, “Sexta”) atau Sholatus Sa’atus Sadis. Ini nyata terlihat dalam Kisah Para Rasul 10:9 dan sholat ini sebanding dengan “Sholat Dzuhur” dalam agama Islam (jam 12-1 tengah hari), yang mempunyai makna sebagai peringatan akan penderitaan Kristus di atas salib (Luk.23:44-45), dan pencuri yang disalib bersama-sama Kristus bertobat. Berpijak dari makna ini, kitapun diharapkan seperti pencuri selalu ingat akan hidup pertobatan dan selalu memohon rahmat Ilahi agar mampu mencapai tujuan hidup yaitu masuk dalam kerajaan Tuhan.

Sholat Jam Kesembilan (“Sembahyang Jam Kesembilan”, “Nona”) atau Sholatus Sa’atus Tis’ah (Kis.3:1) sebanding dengan “Sholat Asyar” dalam agama Islam (jam 3-4 sore). Sholat ini dilakukan untuk mengingatkan saat Kristus menghembuskan nafas terakhirNya di atas salib (Mrk.15:34-37), sekaligus untuk mengingatkan bahwa kematian Kristus di atas salib adalah untuk menebus dosa-dosa, agar manusia dapat melihat dan merasakan rahmat Ilahi.

Sholat Senja (“Sembahyang Senja”, “Esperinos”, “Vesperus”) atau Sholatul Ghurub. Sholat ini sebanding dengan “Sholat Maghrib” dalam agama Islam (kira-kira jam 6 sore), sama seperti sholat jam pertama, sholat ini dilatar belakangi oleh ibadah korban pagi dan petang yang terdapat dalam Kitab Keluaran 29:38-41. Makna dan tujuan sholat ini adalah untuk memperingati ketika Kristus berada dalam kubur dan bangkit pada esok harinya, seperti halnya matahari tenggelam dalam kegelapan untuk terbit pada esok harinya.

Sholat Purna Bujana (“Sholat Tidur”, “Completorium”) atau Sholatul Naum (Mzm.4:9). Sholat ini sebanding dengan “Sholat Isya” dalam agama Islam (jam 8-12 malam), yang mempunyai makna untuk mengingatkan bahwa pada saat malam seperti inilah Kristus tergeletak dalam kuburan dan tidur yang akan dilakukan itu adalah gambaran dari kematian itu.

Sholat Tengah Malam (“Sembahyang Ratri Madya”, “Prima”) atau Sholatul Lail atau “Sholat Satar” (Kis.16:25). Sholat ini sebanding dengan “Sholat Tahajjud” dalam agama Islam. Sholat tengah malam ini mengandung pengertian bahwa Kristus akan datang seperti pencuri di tengah malam (Mat.24:42; Luk.21:26; Why.16:15), hingga demikian hal itu mengingatkan orang percaya untuk tetap selalu berjaga-jaga dalam menghidupi imannya[17].

Rashid Rahman mengatakan mengenai latar belakang ibadah harian dalam gereja sbb, “Praktek ibadah harian gereja awal dilatarbelakangi oleh praktek ibadah harian Yudaisme hingga abad pertama. Latar belakang tersebut dapat berupakontinuitas, diskontinuitas atau pengembangan dari ibadah Yudaisme”[18]. Selanjutnya dikatakan, “Gereja awal tidak memiliki pola ibadah tersendiri dan asli. Mereka beribadah bersama dengan umat Yahudi dan kemudian mengambil beberapa ritus Yahudi untuk menjadi pola ibadah harian”[19]

Waktu doa harian dalam Yudaisme disebut dengan Tefilah yang terdiri dari Shakharit (pagi) Minha (siang) dan Maariv(malam). Dalam tradisi Yudaisme, waktu-waktu doa dinamakan zemanim. Pola ibadah ini merujuk pada waktu peribadahan di Bait Suci (Kel 29:38-42; Bil 28:1-8). Nabi-nabi dan raja-raja di Israel kuno melaksanakan tefilah harian sbb :

Daud (Mzm 55:17)
Daniel (Dan 6:11)
Ezra (Ezr 9:5)
Yesus Sang Mesias (Luk 6:12)
Petrus dan Yohanes (Kis 3:1)
Petrus dan Kornelius (Kis 10:3,9)[20]

Para nabi dan rasul pun melaksanakan ibadah dengan berbagai sikap atau postur tubuh yang tertentu al :

Berdiri (Ul 29:10, , Mzm 76:8)
Bersujud (Mzm 96:9, Mat 26:39)
Berlutut (Mzm 95:6, Kis 20:36)
Mengangkat kedua tangan (Rat 3:41; Mzm 134:2)[21]

Ibadah Sholat Gereja Ortodox 3346970993
putramentari
putramentari
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik