Jin masuk Islam????

Ada tokoh Islam yang menyatakan bahwa masuk Islamnya seorang jin oleh seorang manusia bertentangan dengan firman Allah Ta'ala tentang Nabi Sulaiman a.s :
وَهَبْ لِي مُلْكًا لاَ يَنْبَغِي لأَََحَدٍ مِنْ بَعْدِي
Artinya : Dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun sesudahku. (Q. S. Shad: 35)

Tidak diragukan lagi, pernyataan di atas merupakan kesalahan dan pemahaman yang keliru. Masuk Islamnya seorang jin oleh manusia tidaklah menyelisihi doa Nabi Sulaiman di atas. Karena sungguh telah banyak jin yang masuk Islam dalam jumlah besar melalui Nabi Muhammad SAW. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Ta'ala antara lain dalam Surat al-Jin : 1-2
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآَنًا عَجَبًا (1) يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآَمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا (2)
Artinya : Katakanlah (hai Muhammad): "telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan al-Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Quran yang menakjubkan. (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan tuhan kami (Q.S. al-Jin : 1-2)

dan Surat Al-Ahqaf : 29

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآَنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan al-Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.(Q.S. al-Ahqaf : 29)

Dan firman Allah Q.S. al-Jin : 11 menghikayahkan perkataan jin bahwa diantara mereka ada yang kafir dan ada juga yang muslim, yaitu :
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
Artinya : Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(Q.S. al-Jin : 11)
Ibnu Hamid mentakhrij dari Mujahid tentang tafsir “tharaiq qidada” pada ayat di atas, beliau berkata : “muslim dan kafir”

SUMBER :
As-Suyuthi, Laqth al-Marjan fi Ahkam al-Jan, Maktabah al-Qur’an, Kairo, Hal. 62

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa jin muslim tidak akan mau berhubungan dengan manusia muslim. Karena para jin muslim takut kalau2 manusia muslim akan terjerumus dalam kesyirikan dengan meminta bantuan dengan jin muslim tersebut.Benarkah demikian bro ?

agus wrote:Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa jin muslim tidak akan mau berhubungan dengan manusia muslim. Karena para jin muslim takut kalau2 manusia muslim akan terjerumus dalam kesyirikan dengan meminta bantuan dengan jin muslim tersebut.Benarkah demikian bro ?

yup..... itulah salah satu sifat kelemahan kita manusia.....

hamba tuhan wrote:

agus wrote:Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa jin muslim tidak akan mau berhubungan dengan manusia muslim. Karena para jin muslim takut kalau2 manusia muslim akan terjerumus dalam kesyirikan dengan meminta bantuan dengan jin muslim tersebut.Benarkah demikian bro ?

yup..... itulah salah satu sifat kelemahan kita manusia.....

Ada teman saya mengatakan kalau ada orang yang kemasukan (kesurupan) jin, dan jin tersebut mengaku-ngaku sebagai jin muslim, maka jangan dipercaya. Karena jin muslim tidak mungkin sembarangan untuk mau berhubungan dengan manusia. Mungkin bisa dijelasin bro ? :surban:

Ruqyah dengan bantuan makhluk Allah swt selama tak menyembah selain Allah swt dan tak pula dhalim pada makhluk itu maka hal itu mubah, namun berikhtilaf para ulama mengenai Jin khususnya, karena Jin adalah makhluk gaib, sulit untuk mencari kejelasan hukum syariahnya karena makhluk ini kasat mata,namun bagi sebagian ulama yg memperbolehkannya mereka berdalil dengan firman Allah swt ketika Sulaiman as bertanya pada ummatnya yg dihadapannya Jin, hewan, manusia dll, seraya berkata : “Wahai kalian yg hadir dihadapanku, siapa diantara kalian yg dapat membawakan singgasana Ratubalqis kehadapanku?, maka berkata seorang Jin Ifrit : Aku akan membawakannya kehadapanku sebelum kau berdiri dari singgasanamu, sungguh aku mampu dan kuat melaksanakannya, lalu berkatalah seorang yg kami beri ilmu dari Kitabullah, aku akan membawakannya padamu sebelum kau mengedipkan matamu!, maka muncullah singgasana ratubalqis dihadapan Sulaiman, lalu ..dst” (QS Annaml 37-40)

Maka dalam pertanyaan Sulaiman ini tentunya meminta bantuan pada mereka, yg padanya terdapat Jin, Manusia, hewan dll, dan mengapa beliau yg seorang Nabi dan Rasul masih meminta bantuan pada makhluk? ini menunjukkan meminta bantuan pada makhluk selama hal itu baik dan tak melanggar syariah merupakan hal yg mubah saja....

Kembali pada masalah Istikhdamul Jin (Penggunaan Jin untuk membantu) adalah ikhtilaf ulama, dan para salaf kita mengatakannya makruh selama bukan memperbidak jin atau menyembahnya...... sebagaimana urut cimande yg juga menggunakan Jin untuk mengobati yg terkena hancur tulang, juga pengobatan lainnya selama bukan penyembahan pada jin atau bukan memperbudak jin, maka hukumnya makruh menurut ulama salaf, namun hal itu menjadi mubah bila untuk pengobatan.....

Wallahu a'lam.....

Saya pernah didatangi oleh seorang yang linuwih di tempat tinggal saya, ia mengatakan bahwa ada seorang jin muslim di rumah saya yang sedang menunggu waktu yang tepat untuk dapat bertemu dengan saya. Saat ini dia sedang memantau saya saja. Sampai waktunya nanti dia akan muncul dan ingin ikut dengan saya. Menurut orang linuwih tersebut jin ini ada pada derajat Al-Latief. Maksudnya apaan ya bro ? Saya nggak ngerti .... :surban:

agus wrote:Saya pernah didatangi oleh seorang yang linuwih di tempat tinggal saya, ia mengatakan bahwa ada seorang jin muslim di rumah saya yang sedang menunggu waktu yang tepat untuk dapat bertemu dengan saya. Saat ini dia sedang memantau saya saja. Sampai waktunya nanti dia akan muncul dan ingin ikut dengan saya. Menurut orang linuwih tersebut jin ini ada pada derajat Al-Latief. Maksudnya apaan ya bro ? Saya nggak ngerti .... :surban:

waduh... ini dah masuk pembahasan misteri dunia lain, bagusan gasah dibahas disini mas agus.... ntar byk perbedaan pendapat tentang hal ini..... :3: :3: :surban: :surban:

Yang saya heran adalah bukan hanya satu orang yang mengatakan demikian. Tapi ada 4 orang, dan mereka tidak saling mengenal. Semua mengatakan bahwa jin tersebut sedang menunggu waktu aja.

Ok, kita bahas lain waktu aja .... :lkj:

agus wrote:Yang saya heran adalah bukan hanya satu orang yang mengatakan demikian. Tapi ada 4 orang, dan mereka tidak saling mengenal. Semua mengatakan bahwa jin tersebut sedang menunggu waktu aja.

Ok, kita bahas lain waktu aja .... :lkj:

nitip aja ya.....

http://wongalusaceh.wordpress.com/

:lkj:

agus wrote:

hamba tuhan wrote:

agus wrote:Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa jin muslim tidak akan mau berhubungan dengan manusia muslim. Karena para jin muslim takut kalau2 manusia muslim akan terjerumus dalam kesyirikan dengan meminta bantuan dengan jin muslim tersebut.Benarkah demikian bro ?

yup..... itulah salah satu sifat kelemahan kita manusia.....

Ada teman saya mengatakan kalau ada orang yang kemasukan (kesurupan) jin, dan jin tersebut mengaku-ngaku sebagai jin muslim, maka jangan dipercaya. Karena jin muslim tidak mungkin sembarangan untuk mau berhubungan dengan manusia. Mungkin bisa dijelasin bro ? :surban:

itu benar, karena logikanya jin muslim tidak akan mau berbuat dosa dengan berbuat kerusakan (mudharat) terhadap/mengganggu manusia.
termasuk meminta bantuan jin muslim juga tidak bisa sembarangan, dalam artian, hubungan antara manusianya & jin muslim tersebut jangan sampai melanggar batas 'mudharat' dan jangan sampai 'memutuskan/menggugurkan' syahadat.
seperti anda tahu, bahwa para dukun atau para aplikator ilmu hitam/sihir (tukang santet/teluh/dsb) adalah syarat utamanya: "pengguguran" syahadat islam.

simplenya, katakanlah, tingkatan dari berbagai jenis makhluk bertingkat dan bersub-tingkatan, sbb:
1) Manusia (martabat: 7)
(a) tertinggi: derajat khalifah di bumi, nabi/rasul, insan kamil, dst
(b) terendah: setan, penjahat, orang gila dst --> martabat: 4.
2) Malaikat (martabat: 6)
(a) para malaikat umumnya
(b) termasuk Harut & Marut (yang mengajarkan ilmu sihir)
3) Jin (martabat: 5)
(a) jin muslim
(b) jin kafir --> setan: martabat: 4.
4) Syaitan (martabat: 4)
(a) golongan manusia
(b) golongan jin (termasuk bapaknya: Iblis)
5) Hewan (martabat: 3)
6) Tumbuhan (martabat: 2)
7) tanah/air/batu/planet dsb (martabat: 1)

jadi sehebat apapun malaikat (rohul kudus/Jibril), tetap tidak akan bisa melampaui Muhammad (prototype: manusia tertinggi derajatnya)...yang bisa me'nyata'kan kesempurnaan Yang Maha Sempurna...
namun, demikian, di dalam AQ diterangkan, bahwa derajat & martabat tertinggi makhluk yang namanya manusia, bisa 'terjun/terjerumus' kepada yang paling rendah (serendah-rendahnya), sehingga pada saat di hari akhir (akhirat) ada sindir: "seandainya dulu hanya sebagai/menjadi 'tanah' saja...." --> ini ungkapan penyesalan, karena tidak dapat memanfaatkan 'kesempatan emas' pada saat menjadi/dijadikan sebagai salah seorang 'manusia' di muka bumi secara optimal di masa hidupnya....

:3: :surban: :3:

Subhanallah, jadi perlu ke hati-hatian dalam berinteraksi dengan mereka. Teman saya yang linuwih itupun menyarankan agar saya memperkuat syariat untuk menahan gelombang dusta dari pihak para jin. Jika sempat terjadi kontak, maka ia menegaskan itu hanyalah data empiris saja yang masih perlu dianalisis lagi. Terkadang timbul pertanyaan, lalu bagaimana mengetahui bahwa jin tersebut adalah muslim dan ia benar-benar tulus untuk berhubungan dengan manusia muslim dalam ikatan 'syahadat' ?

agus wrote:Subhanallah, jadi perlu ke hati-hatian dalam berinteraksi dengan mereka. Teman saya yang linuwih itupun menyarankan agar saya memperkuat syariat untuk menahan gelombang dusta dari pihak para jin. Jika sempat terjadi kontak, maka ia menegaskan itu hanyalah data empiris saja yang masih perlu dianalisis lagi. Terkadang timbul pertanyaan, lalu bagaimana mengetahui bahwa jin tersebut adalah muslim dan ia benar-benar tulus untuk berhubungan dengan manusia muslim dalam ikatan 'syahadat' ?

Pengakuan bangsa jin atas agama2 yang dianutnya direkam melalui firman-Nya dalam QS.Al-Jin: 14-15;
"Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang taat (Islam) dan ada (pula) diantara kami orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran maka mereka itu menjadi kayu api bagi neraka jahanam".

Jin muslim pun terbagi 2 (dua); seperti manusia muslim umumnya, ada yang shaleh dan ada yang fasik, hal ini direkam dalam QS.Al-Jin: 11;
"Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda."

Contoh jin muslim adalah jin yang menjadi tentara nabi Sulaiman a.s;
"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala." (QS.Saba’ : 12 )

"Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang seperti kolam dan periuk yang tetap . Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur . Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih." (QS. Saba’ : 13)

pertanyaan mas agus: "bagaimana mengetahui bahwa jin tersebut adalah muslim dan ia benar-benar tulus untuk berhubungan dengan manusia muslim dalam ikatan 'syahadat' ?"
jawaban secara simple: "harus sangat hati-hati sekali, sebab, sangat-sangat jarang sekali jin muslim sholeh 'mencampuri' urusan manusia, kecuali zaman nabi Sulaiman (terutama) & nabi Muhammad (utk menerima risalahnya juga)".

coba perhatikan hal-hal sbb:

(1) jin muslim yang sholeh sama sekali tidak akan berani mengusik atau mengganggu manusia dengan memasuki alamnya (alam lahiriyah manusia), karena bila ia melakukannya, dengan begitu, ia telah melakukan 'dosa' baginya (suatu kemudharatan/dzalim). Nabi & Rasul mereka adalah sama dengan kita, yaitu baginda Rasululloh Muhammad SAW, meskipun, leluhur kita berbeda dengan mereka, leluhur mereka adalah Iblis, sedangkan kita adalah Adam.

kemungkinan besar yang selalu berusaha utk berhubungan, mengusik atau mengganggu manusia adalah jenis jin sbb:
(2) jin muslim yang fasik.
- tujuannya kadang: penasaran/iseng atau menuntut ilmu/belajar dari manusia
- tujuan lain: tertarik kepada manusia tertentu sehingga ingin hidup bersama dengan manusia itu (misal: ingin menikah dengan manusia itu --> ini yg harus dihindari).
(3) jin pendamping (qarin).
setiap manusia dipastikan mempunyai jin pendamping ini, termasuk kepada Rasululloh, bedanya, jin pendamping Rosululloh masuk islam (dengan izin Allah), sedangkan selain Rosululloh, semuanya kafir (alias: setan) --> merefer kepada beberapa hadits shahih: HR.Muslim, HR.Ahmad dari Abu Hurairah, Al Hafizh Abu Nu'aim, HR At-Tirmidzi, HR Al-Bazzar.
salah satu fungsi qarin ini adalah: "hikmah dari ujian dan cobaan" terhadap manusianya.
(4) jin kafir --> 100% kategori setan dari berbagai jenis/bangsa/ras nya.
- suka mengganggu/menzalimi manusia dengan kehendaknya sendiri
- sangat sering 'berkolaborasi & konspirasi' dengan setan jenis manusia (kafirin, dukun, tukang sihir, etc)

karena itu, sangat disarankan mengkaji: QS.Az-Zukhruf: 36-38; QS. An-Nisa: 38; Al-An'am: 112; Al-An'am 121; Al-An'am: 128.

sangat disarankan: qiyamul lail (sholat malam) dengan membaca surat Al-Baqarah. Rasululloh bersabda bahwa membaca surat Al-Baqarah itu dapat memberikan keberkahan dan tidak dapat dikalahkan oleh al-bhatalah (tukang2 sihir) - HR.Ahmad dan Muslim.

dan benar apa kata org linuwih itu, bahwa satu-satunya pagar: perkuat & konsisten dengan syariat...,, karena tujuan akhir dari jin2 kafir (syetan) itu adalah 'menjerumuskan' manusia dengan target/tahap pertama: manusia muslim yang diganggunya 'meninggalkan ibadah syariat'...

:3: :surban: :3:

wahhh...lagi pada ngegosipin JIN negh.... :3:

mang odoy wrote:wahhh...lagi pada ngegosipin JIN negh.... :3:

sok atuh mang...,,, nyumbang lagu dimari... :3:
:lkj:

sun-moon wrote:

agus wrote:Subhanallah, jadi perlu ke hati-hatian dalam berinteraksi dengan mereka. Teman saya yang linuwih itupun menyarankan agar saya memperkuat syariat untuk menahan gelombang dusta dari pihak para jin. Jika sempat terjadi kontak, maka ia menegaskan itu hanyalah data empiris saja yang masih perlu dianalisis lagi. Terkadang timbul pertanyaan, lalu bagaimana mengetahui bahwa jin tersebut adalah muslim dan ia benar-benar tulus untuk berhubungan dengan manusia muslim dalam ikatan 'syahadat' ?

Pengakuan bangsa jin atas agama2 yang dianutnya direkam melalui firman-Nya dalam QS.Al-Jin: 14-15;
"Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang taat (Islam) dan ada (pula) diantara kami orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran maka mereka itu menjadi kayu api bagi neraka jahanam".

Jin muslim pun terbagi 2 (dua); seperti manusia muslim umumnya, ada yang shaleh dan ada yang fasik, hal ini direkam dalam QS.Al-Jin: 11;
"Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda."

Contoh jin muslim adalah jin yang menjadi tentara nabi Sulaiman a.s;
"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala." (QS.Saba’ : 12 )

"Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang seperti kolam dan periuk yang tetap . Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur . Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih." (QS. Saba’ : 13)

pertanyaan mas agus: "bagaimana mengetahui bahwa jin tersebut adalah muslim dan ia benar-benar tulus untuk berhubungan dengan manusia muslim dalam ikatan 'syahadat' ?"
jawaban secara simple: "harus sangat hati-hati sekali, sebab, sangat-sangat jarang sekali jin muslim sholeh 'mencampuri' urusan manusia, kecuali zaman nabi Sulaiman (terutama) & nabi Muhammad (utk menerima risalahnya juga)".

coba perhatikan hal-hal sbb:

(1) jin muslim yang sholeh sama sekali tidak akan berani mengusik atau mengganggu manusia dengan memasuki alamnya (alam lahiriyah manusia), karena bila ia melakukannya, dengan begitu, ia telah melakukan 'dosa' baginya (suatu kemudharatan/dzalim). Nabi & Rasul mereka adalah sama dengan kita, yaitu baginda Rasululloh Muhammad SAW, meskipun, leluhur kita berbeda dengan mereka, leluhur mereka adalah Iblis, sedangkan kita adalah Adam.

kemungkinan besar yang selalu berusaha utk berhubungan, mengusik atau mengganggu manusia adalah jenis jin sbb:
(2) jin muslim yang fasik.
- tujuannya kadang: penasaran/iseng atau menuntut ilmu/belajar dari manusia
- tujuan lain: tertarik kepada manusia tertentu sehingga ingin hidup bersama dengan manusia itu (misal: ingin menikah dengan manusia itu --> ini yg harus dihindari).
(3) jin pendamping (qarin).
setiap manusia dipastikan mempunyai jin pendamping ini, termasuk kepada Rasululloh, bedanya, jin pendamping Rosululloh masuk islam (dengan izin Allah), sedangkan selain Rosululloh, semuanya kafir (alias: setan) --> merefer kepada beberapa hadits shahih: HR.Muslim, HR.Ahmad dari Abu Hurairah, Al Hafizh Abu Nu'aim, HR At-Tirmidzi, HR Al-Bazzar.
salah satu fungsi qarin ini adalah: "hikmah dari ujian dan cobaan" terhadap manusianya.
(4) jin kafir --> 100% kategori setan dari berbagai jenis/bangsa/ras nya.
- suka mengganggu/menzalimi manusia dengan kehendaknya sendiri
- sangat sering 'berkolaborasi & konspirasi' dengan setan jenis manusia (kafirin, dukun, tukang sihir, etc)

karena itu, sangat disarankan mengkaji: QS.Az-Zukhruf: 36-38; QS. An-Nisa: 38; Al-An'am: 112; Al-An'am 121; Al-An'am: 128.

sangat disarankan: qiyamul lail (sholat malam) dengan membaca surat Al-Baqarah. Rasululloh bersabda bahwa membaca surat Al-Baqarah itu dapat memberikan keberkahan dan tidak dapat dikalahkan oleh al-bhatalah (tukang2 sihir) - HR.Ahmad dan Muslim.

dan benar apa kata org linuwih itu, bahwa satu-satunya pagar: perkuat & konsisten dengan syariat...,, karena tujuan akhir dari jin2 kafir (syetan) itu adalah 'menjerumuskan' manusia dengan target/tahap pertama: manusia muslim yang diganggunya 'meninggalkan ibadah syariat'...

:3: :surban: :3:

Maha Suci Allah dan Maha Benar Allah dengan segala Firman-nya, pada prinsipnya saya setuju dengan saudaraku sun-moon. Hal yang saya alami ini adalah suatu pengalaman yang tidak terduga, sehingga menjadi sesuatu yang baru bagi saya. Ijinkan saya melanjutkan cerita saya, bukannya untuk obral pengalaman namun saya hanya ingin saudara2 seiman menilai dan menemukan benang merah tentang apa yang sedang terjadi pada diri saya (terkadang orang lain lebih jeli untuk melihat diri kita ketimbang diri kita sendiri). So, sejujurnya saya pernah dua kali kontak dengan sang jin ini. Kontak pertama, ketika saya sedang sakit dan tidak ada orang di rumah. Sakit saya waktu itu hanya sakit ringan saja tapi tidak bisa bangun, dan di rumah saya hanya sendirian (anak dan istri saya sedang berada di kota lain). Dalam keadaan seperti itu ia muncul dengan sosok yang rupawan sambil mengucapkan salam kepada saya. Ia mengatakan bahwa ia sangat kasihan dengan saya, karena tidak ada orang yang merawat dan menengok saya. Kemudian ia menyuruh saya untuk mengambil posisi duduk seadanya, dan dengan beberapa perintah untuk diagnosa seperti menarik nafas dan mengeluarkan suara perlahan ia melakukan pengobatan terhadap diri saya. Ia mengatakan bahwa saya tidak pada posisi sebagai seorang 'agus' yang asli, itu terlihat dari suara yang saya keluarkan. Selanjutnya ia melakukan suatu tekanan pada dada saya sehingga keluar segumpal asap (saya sendiri gak tahu koq bisa begitu), dan saat itu juga badan saya terasa ringan dan segar kembali.

Kontak kedua, yang terjadi adalah ia melakukan suatu teguran keras (memang waktu itu hampir selama seminggu saya tidak melakukan sholat), ia mengatakan mengapa saya tidak sholat, karena sesungguhnya sholat itulah yang selama ini melindungi saya dari berbagai mara bahaya. Dan ia juga menegur saya karena sering merokok dalam rumah (saya adalah seorang perokok), katanya sumber penyakit yang pernah dia sembuhkan adalah karena saya sering merokok dan ia merasa geram kenapa saya tidak menyadarinya.

@mang odoy,

Bukan lagi ngegosip bro, ini sharing aja mengenai masalah yang tidak biasa. Dan saya mengharapkan ada masukan dari mang odoy jika berkenan. Siapa tahu ada pencerahan baru .... :surban: :surban: :surban:

agus wrote:

sun-moon wrote:

agus wrote:Subhanallah, jadi perlu ke hati-hatian dalam berinteraksi dengan mereka. Teman saya yang linuwih itupun menyarankan agar saya memperkuat syariat untuk menahan gelombang dusta dari pihak para jin. Jika sempat terjadi kontak, maka ia menegaskan itu hanyalah data empiris saja yang masih perlu dianalisis lagi. Terkadang timbul pertanyaan, lalu bagaimana mengetahui bahwa jin tersebut adalah muslim dan ia benar-benar tulus untuk berhubungan dengan manusia muslim dalam ikatan 'syahadat' ?

Pengakuan bangsa jin atas agama2 yang dianutnya direkam melalui firman-Nya dalam QS.Al-Jin: 14-15;
"Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang taat (Islam) dan ada (pula) diantara kami orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran maka mereka itu menjadi kayu api bagi neraka jahanam".

Jin muslim pun terbagi 2 (dua); seperti manusia muslim umumnya, ada yang shaleh dan ada yang fasik, hal ini direkam dalam QS.Al-Jin: 11;
"Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda."

Contoh jin muslim adalah jin yang menjadi tentara nabi Sulaiman a.s;
"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala." (QS.Saba’ : 12 )

"Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang seperti kolam dan periuk yang tetap . Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur . Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih." (QS. Saba’ : 13)

pertanyaan mas agus: "bagaimana mengetahui bahwa jin tersebut adalah muslim dan ia benar-benar tulus untuk berhubungan dengan manusia muslim dalam ikatan 'syahadat' ?"
jawaban secara simple: "harus sangat hati-hati sekali, sebab, sangat-sangat jarang sekali jin muslim sholeh 'mencampuri' urusan manusia, kecuali zaman nabi Sulaiman (terutama) & nabi Muhammad (utk menerima risalahnya juga)".

coba perhatikan hal-hal sbb:

(1) jin muslim yang sholeh sama sekali tidak akan berani mengusik atau mengganggu manusia dengan memasuki alamnya (alam lahiriyah manusia), karena bila ia melakukannya, dengan begitu, ia telah melakukan 'dosa' baginya (suatu kemudharatan/dzalim). Nabi & Rasul mereka adalah sama dengan kita, yaitu baginda Rasululloh Muhammad SAW, meskipun, leluhur kita berbeda dengan mereka, leluhur mereka adalah Iblis, sedangkan kita adalah Adam.

kemungkinan besar yang selalu berusaha utk berhubungan, mengusik atau mengganggu manusia adalah jenis jin sbb:
(2) jin muslim yang fasik.
- tujuannya kadang: penasaran/iseng atau menuntut ilmu/belajar dari manusia
- tujuan lain: tertarik kepada manusia tertentu sehingga ingin hidup bersama dengan manusia itu (misal: ingin menikah dengan manusia itu --> ini yg harus dihindari).
(3) jin pendamping (qarin).
setiap manusia dipastikan mempunyai jin pendamping ini, termasuk kepada Rasululloh, bedanya, jin pendamping Rosululloh masuk islam (dengan izin Allah), sedangkan selain Rosululloh, semuanya kafir (alias: setan) --> merefer kepada beberapa hadits shahih: HR.Muslim, HR.Ahmad dari Abu Hurairah, Al Hafizh Abu Nu'aim, HR At-Tirmidzi, HR Al-Bazzar.
salah satu fungsi qarin ini adalah: "hikmah dari ujian dan cobaan" terhadap manusianya.
(4) jin kafir --> 100% kategori setan dari berbagai jenis/bangsa/ras nya.
- suka mengganggu/menzalimi manusia dengan kehendaknya sendiri
- sangat sering 'berkolaborasi & konspirasi' dengan setan jenis manusia (kafirin, dukun, tukang sihir, etc)

karena itu, sangat disarankan mengkaji: QS.Az-Zukhruf: 36-38; QS. An-Nisa: 38; Al-An'am: 112; Al-An'am 121; Al-An'am: 128.

sangat disarankan: qiyamul lail (sholat malam) dengan membaca surat Al-Baqarah. Rasululloh bersabda bahwa membaca surat Al-Baqarah itu dapat memberikan keberkahan dan tidak dapat dikalahkan oleh al-bhatalah (tukang2 sihir) - HR.Ahmad dan Muslim.

dan benar apa kata org linuwih itu, bahwa satu-satunya pagar: perkuat & konsisten dengan syariat...,, karena tujuan akhir dari jin2 kafir (syetan) itu adalah 'menjerumuskan' manusia dengan target/tahap pertama: manusia muslim yang diganggunya 'meninggalkan ibadah syariat'...

:3: :surban: :3:

Maha Suci Allah dan Maha Benar Allah dengan segala Firman-nya, pada prinsipnya saya setuju dengan saudaraku sun-moon. Hal yang saya alami ini adalah suatu pengalaman yang tidak terduga, sehingga menjadi sesuatu yang baru bagi saya. Ijinkan saya melanjutkan cerita saya, bukannya untuk obral pengalaman namun saya hanya ingin saudara2 seiman menilai dan menemukan benang merah tentang apa yang sedang terjadi pada diri saya (terkadang orang lain lebih jeli untuk melihat diri kita ketimbang diri kita sendiri). So, sejujurnya saya pernah dua kali kontak dengan sang jin ini. Kontak pertama, ketika saya sedang sakit dan tidak ada orang di rumah. Sakit saya waktu itu hanya sakit ringan saja tapi tidak bisa bangun, dan di rumah saya hanya sendirian (anak dan istri saya sedang berada di kota lain). Dalam keadaan seperti itu ia muncul dengan sosok yang rupawan sambil mengucapkan salam kepada saya. Ia mengatakan bahwa ia sangat kasihan dengan saya, karena tidak ada orang yang merawat dan menengok saya. Kemudian ia menyuruh saya untuk mengambil posisi duduk seadanya, dan dengan beberapa perintah untuk diagnosa seperti menarik nafas dan mengeluarkan suara perlahan ia melakukan pengobatan terhadap diri saya. Ia mengatakan bahwa saya tidak pada posisi sebagai seorang 'agus' yang asli, itu terlihat dari suara yang saya keluarkan. Selanjutnya ia melakukan suatu tekanan pada dada saya sehingga keluar segumpal asap (saya sendiri gak tahu koq bisa begitu), dan saat itu juga badan saya terasa ringan dan segar kembali.

Kontak kedua, yang terjadi adalah ia melakukan suatu teguran keras (memang waktu itu hampir selama seminggu saya tidak melakukan sholat), ia mengatakan mengapa saya tidak sholat, karena sesungguhnya sholat itulah yang selama ini melindungi saya dari berbagai mara bahaya. Dan ia juga menegur saya karena sering merokok dalam rumah (saya adalah seorang perokok), katanya sumber penyakit yang pernah dia sembuhkan adalah karena saya sering merokok dan ia merasa geram kenapa saya tidak menyadarinya.

@mang odoy,

Bukan lagi ngegosip bro, ini sharing aja mengenai masalah yang tidak biasa. Dan saya mengharapkan ada masukan dari mang odoy jika berkenan. Siapa tahu ada pencerahan baru .... :surban: :surban: :surban:

yups...mungkin ia jin muslim (yang bukan fasiq) mas agus... :3:
mudah2an saja demikian.... :surban: karena, dari cerita mas agus, tidak ada sedikitpun ia cenderung untuk 'mudharat' kepada mas agus malahan menyarankan kebaikan, meskipun cara yang ia tempuh sangat 'beresiko tinggi' bagi dia sendiri yaitu dengan 'berkomunikasi/kontak' dengan mas agus di alam kita.... :3: (seperti diutarakan sebelumnya bahwa bila bangsa jin 'kontak' dengan manusia adalah lebih besar mudharatnya daripada kebaikannya, namun dalam case mas agus tidak menutup kemungkinan yang 'kebaikan' itulah yang mungkin muncul sebagai buah dari kontak tsb).
ciri yang kedua ia bukan jin jahat (setan), bahwa ia 'menampakan' dirinya sebagai 'orang' (derajat keilmuan dia/jin tsb sudah tinggi utk ukuran/golongannya: jin), kadang ada juga yang menampakan sebagai burung dll binatang2 tidak berbisa...
ciri yang ketiga, ia mengucapkan salam dan menasehati ibadah syariah (sholat)...
namun, menurut referensi, kita pun tetap harus hati2 & waspada...

adapun, pengalaman saya malah sebaliknya, kurang menyenangkan, yaitu diuji dengan diganggu/dizalimi oleh para jin jahat (setan2) hasil kiriman/konspirasi/kolaborasi dengan ahli/tukang sihir....
sehingga, banyak kejadian, penampakannya dari mereka yang telah lemah kondisinya (bila masih kuat, ia berwujud seperti 'bentuk gas yang samar' bahkan kadang tidak terlihat sama sekali), menjadi: kalajengking, ular berbisa, ada yang sudah dewasa maupun yang masih kecil...(tapi justru dengan menyerupai/penampakan seperti itu jadi 'apes' buat mereka, karena mudah dibunuh/dibinasakan oleh orang awam/biasa sekalipun dengan membunuh & membakar hewan2 itu)
ciri lain dari jin jahat (setan) ini adalah menzalimi berbuat aniaya (tidak menyenangkan/tidak nyaman), kencing dimana-mana, memberi/menebarkan bau yang tidak sedap, menakut-nakuti orang awam (maksudnya yang kurang memahami ttg alam jin), dll...

sebagai bahan referensi yang bagus dan valid, ada sebuah buku (tebal +/- 844 hal.) karya Bustaman, judulnya: "Buku Pintar: Jin, Sihir dan Ruqyah Syar'iyyah"

:3: :surban: :3:

sun-moon wrote:

mang odoy wrote:wahhh...lagi pada ngegosipin JIN negh.... :3:

sok atuh mang...,,, nyumbang lagu dimari... :3:
:lkj:

M.O pan Sesepuhnya JIN

:lul: :lul: :lul:

BAKUL KOPI wrote:

sun-moon wrote:

mang odoy wrote:wahhh...lagi pada ngegosipin JIN negh.... :3:

sok atuh mang...,,, nyumbang lagu dimari... :3:
:lkj:

M.O pan Sesepuhnya JIN

:lul: :lul: :lul:

he he he...enak aja lo... :D
sok atuh...mo nanya apaan..???
segini aja dulu..

Level atow Tingkatan JIN KAFIR..

1. Kelas VIP : Jin Ifrit...Jin yang menghuni dasar Samudera
2. Kelas Bisnis : Sebangsa siluman silumin...Siluman Ular,Buaya,Monyet, kecuali Siluman Semut...kagak ada itu dalam Kitab Persilumanan...
3. Kelas Ekonomi : Jin Kafir yang komunitasnya kagak jelas, alias kagak punya negara..semisal KUNTILANAK,POCONG.

Itu yang ane tau cuyy.... :D

Bulan Ramadhan kemarin, saya melihat ada penampakan di sekitar rumah saya. Bentuknya cahaya merah, putih dan hijau yang berselieran secara random. Sempat saya ambil videonya, sayang belum bisa saya upload disini. Jika ingin melihat silahkan kunjungi facebook saya.

:lkj:
saya sudah lihat kok Bung Agus...