Indeks
Portal
Latest images
Pencarian
Pendaftaran
LoginMembangun bangunan diatas kuburan
Halaman 1 dari 1 • Share
Membangun bangunan diatas kuburan
by hamba tuhan Sat May 26, 2012 10:01 pm
Bagaimanakah hukumnya membangun bangunan diatas tanah bekas kuburan?
Bila tanah tersebut milik pribadi, maka dibolehkan memanfaatkan tanah kuburan bila telah diyakini mayat didalamnya telah hancur.
Sedangkan bila tanah musabbalah dibolehkan pada ketika diyakini telah hancur mayat didalamnya bila penduduk sekitar sudah meninggalkanya dan tidak ada keinginan untuk kembali memanfaatkanya sebagai perkuburan.
Referensi:
Hasyiah Syarwani `Ala Tuhfah jilid 3 hal 218
ولا يجوز زرع شيء من المسبلة وإن تيقن بلى من بها لأنه لا يجوز الانتفاع بها بغير الدفن فيقلع وقول المتولي يجوز بعد البلى محمول على المملوكة
قوله: (محمول على المملوكة) هل الموات كالمملوكة في ذلك سم أقول قد يصرح بذلك قول الشارح في الايعاب ما نصه ويجوز زرع تلك الارض أي التي تيقن بلاء من بها وبناؤها وسائر وجوه الانتفاع والتصرف باتفاق الاصحاب ذكر ذلك كله في المجموع وينبغي فرضه في مقبرة مملوكة أو موات لا مسبلة لحرمة نحو البناء فيها مطلقا اه لكن صنيع الشارح هنا مع قوله المتقدم ويرد بأن تعريفها يدخل مواتا الخ كالصريح في خلافه ويمكن أن يجمع بينهما بأن يحمل ما في الايعاب على ما إذ ترك أهل البلد الدفن في ذلك الموات حالا مع عزمهم على تركه استقبالا أيضا وما هنا على خلافه فليراجع
Penjelasan nash:
Dalam Tuhfatul Muhtaj Syeikh Ibnu Hajar menerangkan bahwa tidak boleh memanfaatkan tanah maqbarah musabbalah untuk bercocok tanam dengan alasan bahwa tanah tersebut tidak boleh dimanfaatkan untuk selain kuburan. Kemudian beliau juga menerangkan bahwa perkataan Al mutawally “ boleh setelah diyakini hancur mayatnya” dimaksudkan pada tanah kuburan milik pribadi. Maka dapatlah disimpulkan bahwa tanah pekuburan milik pribadi boleh dimanfaatkan untuk tujuan lain bila mayat telah hancur.
Bila tanah tersebut milik pribadi, maka dibolehkan memanfaatkan tanah kuburan bila telah diyakini mayat didalamnya telah hancur.
Sedangkan bila tanah musabbalah dibolehkan pada ketika diyakini telah hancur mayat didalamnya bila penduduk sekitar sudah meninggalkanya dan tidak ada keinginan untuk kembali memanfaatkanya sebagai perkuburan.
Referensi:
Hasyiah Syarwani `Ala Tuhfah jilid 3 hal 218
ولا يجوز زرع شيء من المسبلة وإن تيقن بلى من بها لأنه لا يجوز الانتفاع بها بغير الدفن فيقلع وقول المتولي يجوز بعد البلى محمول على المملوكة
قوله: (محمول على المملوكة) هل الموات كالمملوكة في ذلك سم أقول قد يصرح بذلك قول الشارح في الايعاب ما نصه ويجوز زرع تلك الارض أي التي تيقن بلاء من بها وبناؤها وسائر وجوه الانتفاع والتصرف باتفاق الاصحاب ذكر ذلك كله في المجموع وينبغي فرضه في مقبرة مملوكة أو موات لا مسبلة لحرمة نحو البناء فيها مطلقا اه لكن صنيع الشارح هنا مع قوله المتقدم ويرد بأن تعريفها يدخل مواتا الخ كالصريح في خلافه ويمكن أن يجمع بينهما بأن يحمل ما في الايعاب على ما إذ ترك أهل البلد الدفن في ذلك الموات حالا مع عزمهم على تركه استقبالا أيضا وما هنا على خلافه فليراجع
Penjelasan nash:
Dalam Tuhfatul Muhtaj Syeikh Ibnu Hajar menerangkan bahwa tidak boleh memanfaatkan tanah maqbarah musabbalah untuk bercocok tanam dengan alasan bahwa tanah tersebut tidak boleh dimanfaatkan untuk selain kuburan. Kemudian beliau juga menerangkan bahwa perkataan Al mutawally “ boleh setelah diyakini hancur mayatnya” dimaksudkan pada tanah kuburan milik pribadi. Maka dapatlah disimpulkan bahwa tanah pekuburan milik pribadi boleh dimanfaatkan untuk tujuan lain bila mayat telah hancur.
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: Membangun bangunan diatas kuburan
by abu hanan Mon Aug 13, 2012 12:56 pm
kayaknyah sayah ada masalah di urusan ini..mmm....buginih;
taruh misal luas makam 16 m x 16 m...kemudian ada jalan setapak di dekat tembok pembatas makam (jalan ini memanfaatkan celah kosong ruang antar galaksi eh makam hahahaha..jadi gak ada mayat/ahli kubur yg dilangkahi) dan ada suatu bangunan dari rumah sebelah (tetangga ahli kubur)..
nah majalahnyah adalah;
rumah sebelah tuh mendirikan bangunan lantai 2 yg tiang pondasinyah memanfaatkan jalan setapak.sehingga bangunan lantai 2 tuh benar2 "melayang" di atas ahli kubur....
dari segi hukum seh uda jelas BERSALAH karena tanah makam adalah wakaf.cuman sayah ingin tau dari atsar atow hadits yg bisa menjelaskan "melayang" jenis diatas??
duh cape bener deh bertetangga macam bugituh...
taruh misal luas makam 16 m x 16 m...kemudian ada jalan setapak di dekat tembok pembatas makam (jalan ini memanfaatkan celah kosong ruang antar galaksi eh makam hahahaha..jadi gak ada mayat/ahli kubur yg dilangkahi) dan ada suatu bangunan dari rumah sebelah (tetangga ahli kubur)..
nah majalahnyah adalah;
rumah sebelah tuh mendirikan bangunan lantai 2 yg tiang pondasinyah memanfaatkan jalan setapak.sehingga bangunan lantai 2 tuh benar2 "melayang" di atas ahli kubur....
dari segi hukum seh uda jelas BERSALAH karena tanah makam adalah wakaf.cuman sayah ingin tau dari atsar atow hadits yg bisa menjelaskan "melayang" jenis diatas??
duh cape bener deh bertetangga macam bugituh...
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Membangun bangunan diatas kuburan
by hamba tuhan Mon Aug 13, 2012 1:09 pm
abu hanan wrote:kayaknyah sayah ada masalah di urusan ini..mmm....buginih;
taruh misal luas makam 16 m x 16 m...kemudian ada jalan setapak di dekat tembok pembatas makam (jalan ini memanfaatkan celah kosong ruang antar galaksi eh makam hahahaha..jadi gak ada mayat/ahli kubur yg dilangkahi) dan ada suatu bangunan dari rumah sebelah (tetangga ahli kubur)..
nah majalahnyah adalah;
rumah sebelah tuh mendirikan bangunan lantai 2 yg tiang pondasinyah memanfaatkan jalan setapak.sehingga bangunan lantai 2 tuh benar2 "melayang" di atas ahli kubur....
dari segi hukum seh uda jelas BERSALAH karena tanah makam adalah wakaf.cuman sayah ingin tau dari atsar atow hadits yg bisa menjelaskan "melayang" jenis diatas??
duh cape bener deh bertetangga macam bugituh...
kayaknya dah pernah kang mas tanya deh.. atau saya yg lp ya sapa yg nanya... heheee
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, dia berkata bahwasanya Rasulullah SAW melarang kubur untuk dikapur, diduduki di atasnya, dan dibuat bangunan diatasnya.(HR. Muslim)
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: Membangun bangunan diatas kuburan
by hamba tuhan Mon Aug 13, 2012 1:18 pm
Kemudian, mengenai meninggikan kubur dan menyemen kubur, sebagian orang berkata bahwa hal itu ga blh secara muthlaq. Mereka menukil perkataan Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm.....
وَأُحِبُّ أَنْ لَا يُزَادَ فِي الْقَبْرِ تُرَابٌ مِنْ غَيْر
ِهِ وَلَيْسَ بِأَنْ يَكُونَ فِيهِ تُرَابٌ مِنْ غَيْرِهِ بَأْسٌ إذًا إذَا زِيدَ فِيهِ تُرَابٌ مِنْ غَيْرِهِ ارْتَفَعَ جِدًّا، وَإِنَّمَا أُحِبُّ أَنْ يُشَخِّصَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ شِبْرًا أَوْ نَحْوَهُ وَأُحِبُّ أَنْ لَا يُبْنَى، وَلَا يُجَصَّصَ فَإِنَّ ذَلِكَ يُشْبِهُ الزِّينَةَ وَالْخُيَلَاءَ، وَلَيْسَ الْمَوْتُ مَوْضِعَ وَاحِدٍ مِنْهُمَا، وَلَمْ أَرَ قُبُورَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ مُجَصَّصَةً
"Aku suka jika kuburan tidak ditambah dengan tanah pasir dari selain (galian) kuburan itu sendiri. Dan tidak mengapa jika ditambah tanah pasir dari selain (galian) kuburan, jika ditambah tanah dari yang lain akan sangat tinggi. Akan tetapi aku suka jika kuburan dinaikan di atas tanah seukuran sejengkal atau yang semisalnya. Dan aku suka jika kuburan tidak dibangun dan tidak dikapur karena hal itu menyerupai perhiasan dan kesombongan, dan kematian bukanlah tempat salah satu dari keduanya, dan aku tidak melihat kuburan kaum muhajirin dan kaum anshor dikapuri". [Al-Umm I:316, Darul Ma’rifah, Beirut]
Kita lihat kelanjutannya:
قَالَ الرَّاوِي عَنْ طَاوُسٍ: إنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – نَهَى أَنْ تُبْنَى الْقُبُورُ أَوْ تُجَصَّصَ. قَالَ الشَّافِعِيُّ : وَقَدْ رَأَيْت مِنْ الْوُلَاةِ مَنْ يَهْدِمَ بِمَكَّةَ مَا يُبْنَى فِيهَا فَلَمْ أَرَ الْفُقَهَاءَ يَعِيبُونَ ذَلِكَ فَإِنْ كَانَتْ الْقُبُورُ فِي الْأَرْضِ يَمْلِكُهَا الْمَوْتَى فِي حَيَاتِهِمْ أَوْ وَرَثَتُهُمْ بَعْدَهُمْ لَمْ يُهْدَمْ شَيْءٌ أَنْ يُبْنَى مِنْهَا وَإِنَّمَا يُهْدَمُ إنْ هُدِمَ مَا لَا يَمْلِكُهُ أَحَدٌ فَهَدْمُهُ لِئَلَّا يُحْجَرَ عَلَى النَّاسِ مَوْضِعُ الْقَبْرِ فَلَا يُدْفَنُ فِيهِ أَحَدٌ فَيَضِيقُ ذَلِكَ بِالنَّاسِ
"Berkata seorang rawi dari Thawus, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam melarang membangun kubur atau dikapur.” Imam Syafi’i berkata, “Aku telah melihat salah satu gubernur yang menghancurkan (membongkar) kuburan yang dibangun di Makkah dan tidak melihat para ulama mereka mencela (mengkritik) hal itu. Dan apabila adanya kuburan-kuburan itu di tanah yang dimiliki oleh almarhum semasa hidup mereka atau ahli warisnya setelah kematian mereka, maka tidak ada suatu bangunan pun yang dihancurkan. Dan sesungguhnya penghancuran (pembongkaran makam) itu apabila (tanah pemakaman) tidak ada seorang pun yang memilikinya. Penghancuran (pembongkaran) itu dilakukan agar supaya tak seorang pun dikuburkan di dalamnya karena bukan tempat penguburan (umum)."[Al-Umm I:316, Darul Ma’rifah, Beirut]
Maka jelaslah bahwa kubur yg ga boleh dibangun atau ditembok itu adalah kubur yg ada ditanah bukan milik si mayyit semasa hidupnya atau milik ahli warisnya setelah ia wafat.... jk tanah itu adalah milik sendiri, maka gpp.....
bgn....jika suatu kubur dibangun, sedangkan tanahnya bukan miliknya, maka hal ini menghalangi jenazah lain untuk dikubur disitu....adapun jk tanahnya adalah miliknya, maka gpp.... Lalu bagaimana dgn tanah yang disewa utk kubur? Maka selama masa sewa itu, ga boleh dibongkar tanpa seizin yg menyewa....
يَجُوزُ لِلْمُسْلِمِ وَالذِّمِّيِّ الْوَصِيَّةُ لِعِمَارَةِ الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى وَغَيْرِهِ مِنَ الْمَسَاجِدِ، وَلِعِمَارَةِ قُبُورِ الْأَنْبِيَاءِ، وَالْعُلَمَاءِ، وَالصَّالِحِينَ، لِمَا فِيهَا مِنْ إِحْيَاءِ الزِّيَارَةِ، وَالتَّبَرُّكِ بِهَا
"Diperbolehkan bagi Muslim atau kafir dzimmiy untuk berwasiat membangun Masjidil Aqsha, atau masjid lainnya, atau membangun kubur para Nabi dan para shalihin untuk menghidupkan ziarah dan bertabarruk padanya". [Rawdhatuth Thalibin VI:98]
wallahu a’lam....
وَأُحِبُّ أَنْ لَا يُزَادَ فِي الْقَبْرِ تُرَابٌ مِنْ غَيْر
ِهِ وَلَيْسَ بِأَنْ يَكُونَ فِيهِ تُرَابٌ مِنْ غَيْرِهِ بَأْسٌ إذًا إذَا زِيدَ فِيهِ تُرَابٌ مِنْ غَيْرِهِ ارْتَفَعَ جِدًّا، وَإِنَّمَا أُحِبُّ أَنْ يُشَخِّصَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ شِبْرًا أَوْ نَحْوَهُ وَأُحِبُّ أَنْ لَا يُبْنَى، وَلَا يُجَصَّصَ فَإِنَّ ذَلِكَ يُشْبِهُ الزِّينَةَ وَالْخُيَلَاءَ، وَلَيْسَ الْمَوْتُ مَوْضِعَ وَاحِدٍ مِنْهُمَا، وَلَمْ أَرَ قُبُورَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ مُجَصَّصَةً
"Aku suka jika kuburan tidak ditambah dengan tanah pasir dari selain (galian) kuburan itu sendiri. Dan tidak mengapa jika ditambah tanah pasir dari selain (galian) kuburan, jika ditambah tanah dari yang lain akan sangat tinggi. Akan tetapi aku suka jika kuburan dinaikan di atas tanah seukuran sejengkal atau yang semisalnya. Dan aku suka jika kuburan tidak dibangun dan tidak dikapur karena hal itu menyerupai perhiasan dan kesombongan, dan kematian bukanlah tempat salah satu dari keduanya, dan aku tidak melihat kuburan kaum muhajirin dan kaum anshor dikapuri". [Al-Umm I:316, Darul Ma’rifah, Beirut]
Kita lihat kelanjutannya:
قَالَ الرَّاوِي عَنْ طَاوُسٍ: إنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – نَهَى أَنْ تُبْنَى الْقُبُورُ أَوْ تُجَصَّصَ. قَالَ الشَّافِعِيُّ : وَقَدْ رَأَيْت مِنْ الْوُلَاةِ مَنْ يَهْدِمَ بِمَكَّةَ مَا يُبْنَى فِيهَا فَلَمْ أَرَ الْفُقَهَاءَ يَعِيبُونَ ذَلِكَ فَإِنْ كَانَتْ الْقُبُورُ فِي الْأَرْضِ يَمْلِكُهَا الْمَوْتَى فِي حَيَاتِهِمْ أَوْ وَرَثَتُهُمْ بَعْدَهُمْ لَمْ يُهْدَمْ شَيْءٌ أَنْ يُبْنَى مِنْهَا وَإِنَّمَا يُهْدَمُ إنْ هُدِمَ مَا لَا يَمْلِكُهُ أَحَدٌ فَهَدْمُهُ لِئَلَّا يُحْجَرَ عَلَى النَّاسِ مَوْضِعُ الْقَبْرِ فَلَا يُدْفَنُ فِيهِ أَحَدٌ فَيَضِيقُ ذَلِكَ بِالنَّاسِ
"Berkata seorang rawi dari Thawus, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam melarang membangun kubur atau dikapur.” Imam Syafi’i berkata, “Aku telah melihat salah satu gubernur yang menghancurkan (membongkar) kuburan yang dibangun di Makkah dan tidak melihat para ulama mereka mencela (mengkritik) hal itu. Dan apabila adanya kuburan-kuburan itu di tanah yang dimiliki oleh almarhum semasa hidup mereka atau ahli warisnya setelah kematian mereka, maka tidak ada suatu bangunan pun yang dihancurkan. Dan sesungguhnya penghancuran (pembongkaran makam) itu apabila (tanah pemakaman) tidak ada seorang pun yang memilikinya. Penghancuran (pembongkaran) itu dilakukan agar supaya tak seorang pun dikuburkan di dalamnya karena bukan tempat penguburan (umum)."[Al-Umm I:316, Darul Ma’rifah, Beirut]
Maka jelaslah bahwa kubur yg ga boleh dibangun atau ditembok itu adalah kubur yg ada ditanah bukan milik si mayyit semasa hidupnya atau milik ahli warisnya setelah ia wafat.... jk tanah itu adalah milik sendiri, maka gpp.....
bgn....jika suatu kubur dibangun, sedangkan tanahnya bukan miliknya, maka hal ini menghalangi jenazah lain untuk dikubur disitu....adapun jk tanahnya adalah miliknya, maka gpp.... Lalu bagaimana dgn tanah yang disewa utk kubur? Maka selama masa sewa itu, ga boleh dibongkar tanpa seizin yg menyewa....
يَجُوزُ لِلْمُسْلِمِ وَالذِّمِّيِّ الْوَصِيَّةُ لِعِمَارَةِ الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى وَغَيْرِهِ مِنَ الْمَسَاجِدِ، وَلِعِمَارَةِ قُبُورِ الْأَنْبِيَاءِ، وَالْعُلَمَاءِ، وَالصَّالِحِينَ، لِمَا فِيهَا مِنْ إِحْيَاءِ الزِّيَارَةِ، وَالتَّبَرُّكِ بِهَا
"Diperbolehkan bagi Muslim atau kafir dzimmiy untuk berwasiat membangun Masjidil Aqsha, atau masjid lainnya, atau membangun kubur para Nabi dan para shalihin untuk menghidupkan ziarah dan bertabarruk padanya". [Rawdhatuth Thalibin VI:98]
wallahu a’lam....
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: Membangun bangunan diatas kuburan
by abu hanan Mon Aug 13, 2012 1:36 pm
belom lah...baru ini kita ngebahas KUBUR.sebelumnyah kan ngobrol ttg jasad kalow dipakein BRA.di blog sayah dan sekarang uda di suspend.gak bisa masuk deh kelola blok..hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:kayaknyah sayah ada masalah di urusan ini..mmm....buginih;
taruh misal luas makam 16 m x 16 m...kemudian ada jalan setapak di dekat tembok pembatas makam (jalan ini memanfaatkan celah kosong ruang antar galaksi eh makam hahahaha..jadi gak ada mayat/ahli kubur yg dilangkahi) dan ada suatu bangunan dari rumah sebelah (tetangga ahli kubur)..
nah majalahnyah adalah;
rumah sebelah tuh mendirikan bangunan lantai 2 yg tiang pondasinyah memanfaatkan jalan setapak.sehingga bangunan lantai 2 tuh benar2 "melayang" di atas ahli kubur....
dari segi hukum seh uda jelas BERSALAH karena tanah makam adalah wakaf.cuman sayah ingin tau dari atsar atow hadits yg bisa menjelaskan "melayang" jenis diatas??
duh cape bener deh bertetangga macam bugituh...
kayaknya dah pernah kang mas tanya deh.. atau saya yg lp ya sapa yg nanya... heheee
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, dia berkata bahwasanya Rasulullah SAW melarang kubur untuk dikapur, diduduki di atasnya, dan dibuat bangunan diatasnya.(HR. Muslim)
kembali ke laptop...wokeh dah...sayah pamit dolo.
assalamu alaykum
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Membangun bangunan diatas kuburan
by hamba tuhan Mon Aug 13, 2012 1:38 pm
abu hanan wrote:belom lah...baru ini kita ngebahas KUBUR.sebelumnyah kan ngobrol ttg jasad kalow dipakein BRA.di blog sayah dan sekarang uda di suspend.gak bisa masuk deh kelola blok..hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:kayaknyah sayah ada masalah di urusan ini..mmm....buginih;
taruh misal luas makam 16 m x 16 m...kemudian ada jalan setapak di dekat tembok pembatas makam (jalan ini memanfaatkan celah kosong ruang antar galaksi eh makam hahahaha..jadi gak ada mayat/ahli kubur yg dilangkahi) dan ada suatu bangunan dari rumah sebelah (tetangga ahli kubur)..
nah majalahnyah adalah;
rumah sebelah tuh mendirikan bangunan lantai 2 yg tiang pondasinyah memanfaatkan jalan setapak.sehingga bangunan lantai 2 tuh benar2 "melayang" di atas ahli kubur....
dari segi hukum seh uda jelas BERSALAH karena tanah makam adalah wakaf.cuman sayah ingin tau dari atsar atow hadits yg bisa menjelaskan "melayang" jenis diatas??
duh cape bener deh bertetangga macam bugituh...
kayaknya dah pernah kang mas tanya deh.. atau saya yg lp ya sapa yg nanya... heheee
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, dia berkata bahwasanya Rasulullah SAW melarang kubur untuk dikapur, diduduki di atasnya, dan dibuat bangunan diatasnya.(HR. Muslim)
kembali ke laptop...wokeh dah...sayah pamit dolo.
assalamu alaykum
coba kang mas fahami dl tulisan diatas tuh!!! hehee... shalat dl ya kang mas.....
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Similar topics» mayit dan kuburan
» Misterrrriiiiii .... KUBURAN NABI ISA AS.....
» Membaca Al-Quran disamping kuburan saat ziarah
» Kemenangan Jokowi - Ahok = Bukti bahwa Muslim Memilih Logis
» [terkait bangunan] The Wilderness
» Misterrrriiiiii .... KUBURAN NABI ISA AS.....
» Membaca Al-Quran disamping kuburan saat ziarah
» Kemenangan Jokowi - Ahok = Bukti bahwa Muslim Memilih Logis
» [terkait bangunan] The Wilderness
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
