pinjaman berbunga
Halaman 1 dari 1 • Share
pinjaman berbunga
Keharaman pinjaman yang dilebihkan itu adalah bila menjadi syarat dari akad itu. Namun bila tidak disyaratkan dan pihak yang meminjak secara ikhlas ingin mengembalikan lebih, maka dia berhak melakukannya.
Bahkan Rasulullah SAW pun sering kali meminjam dari shahabatnya dan ketika mengembalikan, beliau melebihkannya. Namun hal itu diluar akad kesepakatan sebelumnya. Dan semua itu dilakukannya secara ikhlas tanpa niat untuk menjadikannya sebuah syarat dalam peminjaman. Karena itu harta itu halal dan bukan termasuk riba.
Tapi kebolehan mengembalikan lebih ini jangan dijadikan hilah atau alibi. Seperti mengatakan bahwa pengembalian yang lebih itu sifatnya sukarela dan sama-sama ikhlas, tapi pada prakteknya, begitu tidak ada lebihnya, jangan minta atau menuntut. Karena tuntutan atau permintaan untuk dikembalikan lebih adalah bukti bahwa pinjaman itu adalah riba.
Sekarang ini orang seringkali mencari celah disana sini untuk menghindari delik hukum Islam, padahal Allah SWT Maha Tahu Dan Maha Mengawasi setiap gerak gerik hamba-Nya.
Bukankah dahulu Bani Israil pernah dilaknat oleh Allah SWT menjadi kera yang hina. Apa sebabnya ? Sederhana saja, yaitu mereka ‘mengakali’ hukum Allah SWT yang telah melarang mereka bekerja mnecari ikan di hari Sabtu. Akal bulus mereka adalah mereka memasang perangkat pada Jumat Sore dan pada hari Sabtunya mereka tetap beribadah. Barulah pada hari minggunya mereka mengambil ikan-ikan yang terperangkap.
Kalau dipikir dengan logika, seharusnya mereka tidak kena delik, karena zahirnya mereka tidak mencari ikan di hari Sabtu. Mereka bahkan hadir di rumah ibadah mereka sehari penuh.
Tapi semua itu ternyata tidak lain dari sebuah siasat akal-akalan mereka saja. Dan Allah SWT Maha Tahu apa yang mereka lakukan, karena itu laknat Allah telah ditetapkan kepada mereka dan jadilah mereka kera yang hina.
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu , di waktu datang kepada mereka ikan-ikan mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.
Dan ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan kepada Tuhanmu , dan supaya mereka bertakwa.
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina . (QS. Al-A'raf : 163-166).
Di surat lainnya Allah SWT juga berfirman tentang mereka ini :
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu , lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".(QS. Al-Baqarah : 65). Maka hati-hatilah kita dari menyiasati hukum Allah SWT kalau tidak mau menjadi kera hina di sisi Allah SWT.
Bahkan Rasulullah SAW pun sering kali meminjam dari shahabatnya dan ketika mengembalikan, beliau melebihkannya. Namun hal itu diluar akad kesepakatan sebelumnya. Dan semua itu dilakukannya secara ikhlas tanpa niat untuk menjadikannya sebuah syarat dalam peminjaman. Karena itu harta itu halal dan bukan termasuk riba.
Tapi kebolehan mengembalikan lebih ini jangan dijadikan hilah atau alibi. Seperti mengatakan bahwa pengembalian yang lebih itu sifatnya sukarela dan sama-sama ikhlas, tapi pada prakteknya, begitu tidak ada lebihnya, jangan minta atau menuntut. Karena tuntutan atau permintaan untuk dikembalikan lebih adalah bukti bahwa pinjaman itu adalah riba.
Sekarang ini orang seringkali mencari celah disana sini untuk menghindari delik hukum Islam, padahal Allah SWT Maha Tahu Dan Maha Mengawasi setiap gerak gerik hamba-Nya.
Bukankah dahulu Bani Israil pernah dilaknat oleh Allah SWT menjadi kera yang hina. Apa sebabnya ? Sederhana saja, yaitu mereka ‘mengakali’ hukum Allah SWT yang telah melarang mereka bekerja mnecari ikan di hari Sabtu. Akal bulus mereka adalah mereka memasang perangkat pada Jumat Sore dan pada hari Sabtunya mereka tetap beribadah. Barulah pada hari minggunya mereka mengambil ikan-ikan yang terperangkap.
Kalau dipikir dengan logika, seharusnya mereka tidak kena delik, karena zahirnya mereka tidak mencari ikan di hari Sabtu. Mereka bahkan hadir di rumah ibadah mereka sehari penuh.
Tapi semua itu ternyata tidak lain dari sebuah siasat akal-akalan mereka saja. Dan Allah SWT Maha Tahu apa yang mereka lakukan, karena itu laknat Allah telah ditetapkan kepada mereka dan jadilah mereka kera yang hina.
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu , di waktu datang kepada mereka ikan-ikan mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.
Dan ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan kepada Tuhanmu , dan supaya mereka bertakwa.
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina . (QS. Al-A'raf : 163-166).
Di surat lainnya Allah SWT juga berfirman tentang mereka ini :
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu , lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".(QS. Al-Baqarah : 65). Maka hati-hatilah kita dari menyiasati hukum Allah SWT kalau tidak mau menjadi kera hina di sisi Allah SWT.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» [wirausaha] Menanam tomat dimusim hujan fase berbunga
» LAGU SUNDA ROMANTIS TERBARU BIKIN HATI BERBUNGA - BUNGA - 10 LAGU SUNDA ROMANTIS 2018
» LAGU SUNDA ROMANTIS TERBARU BIKIN HATI BERBUNGA - BUNGA - 10 LAGU SUNDA ROMANTIS 2018
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik