Pepsi vs Coca Cola

Pada tahun 1970, riset pasar membuktikan 18% orang minum Coca-Cola. Hanya 4% yang meminum Pepsi. Namun, riset pasar di awal tahun 1980 menunjukkan 12% orang meminum Coke sementara yang minum Pepsi sebanyak 11%. Tentunya ini sangat menggelisahkan pihak Coke, betapa tidak pada saat itu Coke lebih mudah diperoleh dibanding Pepsi, dan biaya iklan Coke dibanding Pepsi terpaut $100 juta pertahunnya!

Situasi bertambah memanas, karena Pepsi mulai melancarkan serangan “uji rasa” di berbagai televisi yang sangat terkenal dengan Pepsi Challenge.Dalam acara tersebut, Pepsi mengundang para Coke diminta mencicipi 2 gelas,tanpa diberitahu mana yang Coke mana yang Pepsi. Hasilnya? Kebanyakan dari fans berat Coke lebih menyukai Pepsi!

Coke bereaksi. Mereka mempertanyakan kevalidan Pepsi Challenge. Namun demikian, ketika pihak Coke diam-diam mengadakan uji rasa mirip Pepsi Challenge, mereka mendapat hasil yang sangat mengerikan : 57% mereka lebih menyukai Pepsi dan hanya 43% yang menyukai Coke.

Akhirnya Coke pun mengelar riset pasar besar-besaran. Hasilnya? Banyak orang mengatakan bahwa rasa Coke terlalu menggigit, tidak seperti Pepsi yang lebih soft dan manis.

Para begawan peramu Cokepun kembali ke pertapaan. Mereka mendapat tugas khusus untuk menciptakan versi lain Coke, untuk menandingi Pepsi. Singkat cerita, Coke versi baru yang diberi nama New Coke-pun tercipta. Rasanya? Mendekati Pepsi.

Sebelum peluncuran, beberapa riset pasar tentunya dilakukan, tidak hanya satu dua kali, namun berkali-kali. Tidak hanya pada seribu orang, tapi ratusan ribu! Hasilnya New Coke mengungguli Pepsi dalam uji rasa dengan range 6-8%. Hasil yang menggembirakan. New Coke disimpulkan pasti sukses!

Dengan sesumbar, CEO Coke ketika itu Roberto Goizueta mengumumkan bahwa New Coke adalah “kemajuan yang paling mantap” yang dicapai perusahaan mereka.
Dan New Coke itupun dilempar kepasaran.

Apa yang terjadi kemudian? Penggemar Coke diseluruh negera protes keras.Mereka menuduh Coke telah kehilangan jati diri dan “kejantanan”nya! Dan menginginkan Coke “yang lama”. Penjualan Coke langsung menukik tajam alias turun drastis bahkan akhirnya dihentikan! Beberapa kalangan malah menyebut New Coke yang begitu dibanggakan oleh manajemen, sebagai “Stupid Coke”.

Yang lebih menggelikan adalah Coke walaupun selalu kalah dalam uji coba rasa dengan Pepsi, namun di abad 20, Coke tetap merupakan minuman nomer satu di dunia.

Belakangan riset pasar juga memecahkan rahasia “uji coba” yang di gelar Pepsi. Uji coba yang dilakukan Pepsi adalah central location test (CLT), dimana orang meminum Pepsi tidak sampai habis, namun jika uji coba dilakukan dengan cara meminum satu kaleng penuh (atau memberikan sekaleng penuh untuk dibawa pulang) Pepsi dan Coke, atau yang dikenal dengan sebutan
home user test (HUT) maka yang terjadi adalah sebaliknya. Peminum menyatakan rasa manis pada Pepsi kerap kali membuat mual, karena itu mereka memilih Coke.

Pertarungan ini sedikit banyak memberikan gambaran betapa tidak mudahnya mengetahui secara pasti pikiran orang banyak (pasar).

Dan jangan selalu berharap keuntungan besar ketika anda belum memulai menginjak gelanggag perang.