reproduksi manusia
Halaman 1 dari 1 • Share
reproduksi manusia
NIDASI TELOR LELAKI DALAM RAHIM
Telor yang sudah dibuahkan dalam "Trompe" turun bersarang di
dalam rendahan (cavite) Rahim (uterus). Inilah yang
dinamakan "bersarangnya telur."
Qur-an menamakan uterus tempat telor dibuahkan itu Rahim
(kata jamaknya Arham).
Surat 22 ayat 5.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan."
Menetapnya telur dalam rahim terjadi karena tumbuhnya
(villis) yakni perpanjangan telor yang akan mengisap dari
dinding rahim, zat yang perlu bagi membesarnya telor,
seperti akar tumbuh-tumbuhan masuk dalam tanah. Pertumbuhan
semacam ini mengokohkan telor dalam Rahim. Pengetahuan
tentang hal ini baru diperoleh manusia pada zaman tnodern.
Pelekatan ini disebutkan dalam Qur-an 5 kali. Mula-mula dua
ayat pertama daripada surat 96 ayat 2.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Yang menciptakan manusia dari sesuatu yang melekat."
"Sesuatu yang melekat" adalah terjemahan kata bahasa Arab:
'alaq. Ini adalah arti yang pokok. Arti lain adalah
"gumpalan darah" yang sering disebutkan dalam terjemahan
Qur-an. Ini adalah suatu kekeliruan yang harus kita koreksi.
Manusia tidak pernah melewati tahap "gumpalan darah." Ada
lagi terjemahan 'alaq dengan "lekatan" (adherence) yang juga
merupakan kata yang tidak tepat. Arti pokok yakni "sesuatu
yang melekat" sesuai sekali dengan penemuan Sains modern.
Ide tentang "sesuatu yang melekat" disebutkan dalam 4 ayat
lain yang membicarakan transformasi urut-urutan semenjak
tahap "setetes sperma" sampai sempurna.
Surat 22 ayat 5 .
[Tulisan Arab]
Artinya: "Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dan kabur) maka (ketahuilah)
bahwasanya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, (sesuatu yang melekat) kemudian dari
segumpal daging yang sempurna keadaannya dan yang
tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu."
Surat 23 ayat 4:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah
(sesuatu yang melekat)."
Surat 40 ayat 67.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dialah yang menciptakan kamu dan tanah,
kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dan
segumpal darah (sesuatu yang melekat)."
Surat 75 ayat 31. -38.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan
(kedalam rahim). Kemudian mani itu menjadi
segumpal darah (sesuatu yang melekat) lalu Allah
menciptakannya dan menyempurnakannya."
Anggauta tempat "mengandung" itu terjadi, selalu disebutkan
dalam Qur-an dengan kata yang berarti uterus.
Dan beberapa surat, tempat itu dinamakan "Tempat menetap
yang kokoh." (surat 23 ayat 13 yang pernah kita sebutkan dan
surat 77 ayat 21.18
4. PERKEMBANGAN EMBRIYO DIDALAM PERANAKAN
Hal-hal yang disebutkan oleh Qur-an sesuai dengan apa yang
diketahui manusia tentang tahap-tahap perkembangan embryo
dan tidak mengandung hal-hal yang dapat dikritik oleh Sains
modern.
Setelah "sesuatu yang melekat," yaitu kata-kata yang telah
kita lihat kebenarannya, Qur-an mengatakan bahwa embriyo
melalui tahap: daging (seperti daging yang dikunyah),
kemudian nampaklah tulang yang diselubungi dengan daging
(diterangkan dengan kata lain yang berarti daging segar).
Surat 23 ayat 14.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan sesuatu yang
melekat dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah
Allah, Pencipta yang paling baik."
Daging (seperti yang dikunyah) adalah terjemahan kata bahasa
Arab mudlghah; daging (seperti daging segar) adalah
terjemahan lahm Perbedaan perlu digaris bawahi, embriyo pada
permulaannya merupakan benda yang nampak kepada mata biasa
(tanpa alat), dalam tahap tertentu daripada perkembangannya,
sebagai daging dikunyah. Sistem tulang, berkembang pada
benda tersebut dalam yang dinamakan "mesenhyme." Tulang yang
sudah terbentuk dibungkus dengan otot-otot, inilah yang
dimaksudkan dengan "lahm. "
Dalam perkembangan embriyo, ada beberapa bagian yang muncul,
yang tidak seimbang proporsinya dengan yang akan menjadi
manusia nanti, sedang bagian-bagian lain tetap seimbang.
Bukankah arti kata bahasa Arab "mukhallaq" yang berarti
"dibentuk dengan proporsi seimbang" dan dipakai dalam ayat 5
surat 22, disebutkan untuk menunjukkan fenomena ini?
Qur-an juga menyebutkan munculnya pancaindera dan hati
(perasaan, af-idah)
Surat 32 ayat 9.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke
dalam tubuhnya roh (ciptaan)Nya, dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati."
Qur-an juga menyebutkan terbentuknya seks:
Surat 53 ayat 45-46.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-
pasangan laki-laki dan perempuan, dan air mani
apabila dipancarkan."
Terbentuknya seks juga disebutkan dalam surat 35 ayat 11 dan
surat 75 ayat 39.
Semua pernyataan-pernyataan Qur-an harus dibandingkan dengan
hasil-hasil Sains modern; persesuaian di antara kedua hal
tersebut sangat jelas. Tetapi juga sangat perlu untuk
membandingkannya dengan kepercayaan-kepercayaan umum yang
tersiar pada waktu Qur-an, agar kita mengetahui bahwa
manusia pada waktu itu tidak mempunyai konsepsi seperti yang
diuraikan oleh Qur-an mengenai problema-problema tertentu.
Mereka itu tidak dapat menafsirkan Qur-an seperti yang kita
lakukan sekarang setelah hasil Sains modern membantu kita.
Sesungguhnya hanya baru pada abad XIX, manusia mempunyai
pandangan yang jelas tentang hal-hal tersebut.
Selama abad pertengahan mitos dan spekulasi tanpa dasar
merupakan sumber daripada doktrin yang bermacam-macam, yang
tetap dianut orang setelah abad pertengahan selesai. Banyak
orang tidak tahu bahwa tahap fundamental dalam sejarah
embryologi adalah pernyataan Harvey pada th. 1651 bahwa:
"Semua yang hidup itu berasal dari telor."
Juga banyak orang tidak tahu bahwa embriyo itu terbentuk
sedikit demi sedikit, sebagian demi sebagian. Tetapi pada
waktu ilmu pengetahuan baru telah mendapat bantuan dari
penemuan baru yaitu mikroskop untuk menyelidiki soal-soal
kita ini, masih terdapat banyak orang yang membicarakan
peran telur spermatozoide. Seorang naturalis, yaitu Buffon
termasuk golongan ovist (yaitu golongan yang menganut teori
pengkotakan). Bonnet salah seorang penganut teori tersebut
mengatakan bahwa telor Hawa, ibu dari jenis manusia,
mengandung segala bibit jenis manusia, yang disimpan dalam
pengkotakan, yang satu didalam yang lainnya. Hipotesa
semacam ini masih diterima orang pada abad XVIII.
Lebih seribu tahun sebelum zaman tersebut, di mana
doktrin-doktrin khayalan masih mendapat pengikut, manusia
sudah diberi Qur-an oleh Tuhan. Pernyataan-pernyataan Qur-an
mengenai reproduksi manusia menjelaskan hal-hal yang pokok
dengan istilah-istilah sederhana yang manusia memerlukan
berabad-abad untuk menemukannya.
Telor yang sudah dibuahkan dalam "Trompe" turun bersarang di
dalam rendahan (cavite) Rahim (uterus). Inilah yang
dinamakan "bersarangnya telur."
Qur-an menamakan uterus tempat telor dibuahkan itu Rahim
(kata jamaknya Arham).
Surat 22 ayat 5.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan."
Menetapnya telur dalam rahim terjadi karena tumbuhnya
(villis) yakni perpanjangan telor yang akan mengisap dari
dinding rahim, zat yang perlu bagi membesarnya telor,
seperti akar tumbuh-tumbuhan masuk dalam tanah. Pertumbuhan
semacam ini mengokohkan telor dalam Rahim. Pengetahuan
tentang hal ini baru diperoleh manusia pada zaman tnodern.
Pelekatan ini disebutkan dalam Qur-an 5 kali. Mula-mula dua
ayat pertama daripada surat 96 ayat 2.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Yang menciptakan manusia dari sesuatu yang melekat."
"Sesuatu yang melekat" adalah terjemahan kata bahasa Arab:
'alaq. Ini adalah arti yang pokok. Arti lain adalah
"gumpalan darah" yang sering disebutkan dalam terjemahan
Qur-an. Ini adalah suatu kekeliruan yang harus kita koreksi.
Manusia tidak pernah melewati tahap "gumpalan darah." Ada
lagi terjemahan 'alaq dengan "lekatan" (adherence) yang juga
merupakan kata yang tidak tepat. Arti pokok yakni "sesuatu
yang melekat" sesuai sekali dengan penemuan Sains modern.
Ide tentang "sesuatu yang melekat" disebutkan dalam 4 ayat
lain yang membicarakan transformasi urut-urutan semenjak
tahap "setetes sperma" sampai sempurna.
Surat 22 ayat 5 .
[Tulisan Arab]
Artinya: "Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dan kabur) maka (ketahuilah)
bahwasanya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, (sesuatu yang melekat) kemudian dari
segumpal daging yang sempurna keadaannya dan yang
tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu."
Surat 23 ayat 4:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah
(sesuatu yang melekat)."
Surat 40 ayat 67.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dialah yang menciptakan kamu dan tanah,
kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dan
segumpal darah (sesuatu yang melekat)."
Surat 75 ayat 31. -38.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan
(kedalam rahim). Kemudian mani itu menjadi
segumpal darah (sesuatu yang melekat) lalu Allah
menciptakannya dan menyempurnakannya."
Anggauta tempat "mengandung" itu terjadi, selalu disebutkan
dalam Qur-an dengan kata yang berarti uterus.
Dan beberapa surat, tempat itu dinamakan "Tempat menetap
yang kokoh." (surat 23 ayat 13 yang pernah kita sebutkan dan
surat 77 ayat 21.18
4. PERKEMBANGAN EMBRIYO DIDALAM PERANAKAN
Hal-hal yang disebutkan oleh Qur-an sesuai dengan apa yang
diketahui manusia tentang tahap-tahap perkembangan embryo
dan tidak mengandung hal-hal yang dapat dikritik oleh Sains
modern.
Setelah "sesuatu yang melekat," yaitu kata-kata yang telah
kita lihat kebenarannya, Qur-an mengatakan bahwa embriyo
melalui tahap: daging (seperti daging yang dikunyah),
kemudian nampaklah tulang yang diselubungi dengan daging
(diterangkan dengan kata lain yang berarti daging segar).
Surat 23 ayat 14.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan sesuatu yang
melekat dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah
Allah, Pencipta yang paling baik."
Daging (seperti yang dikunyah) adalah terjemahan kata bahasa
Arab mudlghah; daging (seperti daging segar) adalah
terjemahan lahm Perbedaan perlu digaris bawahi, embriyo pada
permulaannya merupakan benda yang nampak kepada mata biasa
(tanpa alat), dalam tahap tertentu daripada perkembangannya,
sebagai daging dikunyah. Sistem tulang, berkembang pada
benda tersebut dalam yang dinamakan "mesenhyme." Tulang yang
sudah terbentuk dibungkus dengan otot-otot, inilah yang
dimaksudkan dengan "lahm. "
Dalam perkembangan embriyo, ada beberapa bagian yang muncul,
yang tidak seimbang proporsinya dengan yang akan menjadi
manusia nanti, sedang bagian-bagian lain tetap seimbang.
Bukankah arti kata bahasa Arab "mukhallaq" yang berarti
"dibentuk dengan proporsi seimbang" dan dipakai dalam ayat 5
surat 22, disebutkan untuk menunjukkan fenomena ini?
Qur-an juga menyebutkan munculnya pancaindera dan hati
(perasaan, af-idah)
Surat 32 ayat 9.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke
dalam tubuhnya roh (ciptaan)Nya, dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati."
Qur-an juga menyebutkan terbentuknya seks:
Surat 53 ayat 45-46.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-
pasangan laki-laki dan perempuan, dan air mani
apabila dipancarkan."
Terbentuknya seks juga disebutkan dalam surat 35 ayat 11 dan
surat 75 ayat 39.
Semua pernyataan-pernyataan Qur-an harus dibandingkan dengan
hasil-hasil Sains modern; persesuaian di antara kedua hal
tersebut sangat jelas. Tetapi juga sangat perlu untuk
membandingkannya dengan kepercayaan-kepercayaan umum yang
tersiar pada waktu Qur-an, agar kita mengetahui bahwa
manusia pada waktu itu tidak mempunyai konsepsi seperti yang
diuraikan oleh Qur-an mengenai problema-problema tertentu.
Mereka itu tidak dapat menafsirkan Qur-an seperti yang kita
lakukan sekarang setelah hasil Sains modern membantu kita.
Sesungguhnya hanya baru pada abad XIX, manusia mempunyai
pandangan yang jelas tentang hal-hal tersebut.
Selama abad pertengahan mitos dan spekulasi tanpa dasar
merupakan sumber daripada doktrin yang bermacam-macam, yang
tetap dianut orang setelah abad pertengahan selesai. Banyak
orang tidak tahu bahwa tahap fundamental dalam sejarah
embryologi adalah pernyataan Harvey pada th. 1651 bahwa:
"Semua yang hidup itu berasal dari telor."
Juga banyak orang tidak tahu bahwa embriyo itu terbentuk
sedikit demi sedikit, sebagian demi sebagian. Tetapi pada
waktu ilmu pengetahuan baru telah mendapat bantuan dari
penemuan baru yaitu mikroskop untuk menyelidiki soal-soal
kita ini, masih terdapat banyak orang yang membicarakan
peran telur spermatozoide. Seorang naturalis, yaitu Buffon
termasuk golongan ovist (yaitu golongan yang menganut teori
pengkotakan). Bonnet salah seorang penganut teori tersebut
mengatakan bahwa telor Hawa, ibu dari jenis manusia,
mengandung segala bibit jenis manusia, yang disimpan dalam
pengkotakan, yang satu didalam yang lainnya. Hipotesa
semacam ini masih diterima orang pada abad XVIII.
Lebih seribu tahun sebelum zaman tersebut, di mana
doktrin-doktrin khayalan masih mendapat pengikut, manusia
sudah diberi Qur-an oleh Tuhan. Pernyataan-pernyataan Qur-an
mengenai reproduksi manusia menjelaskan hal-hal yang pokok
dengan istilah-istilah sederhana yang manusia memerlukan
berabad-abad untuk menemukannya.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» reproduksi manusia
» ayat reproduksi manusia
» Tuhan menjelma menjadi manusia, atau Tuhan menyamar menjadi manusia?
» Al Qur'an karya manusia?
» hakekat manusia
» ayat reproduksi manusia
» Tuhan menjelma menjadi manusia, atau Tuhan menyamar menjadi manusia?
» Al Qur'an karya manusia?
» hakekat manusia
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik