FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Penyaran Mon May 13, 2013 11:37 am

Agama Tiongkok kuno adalah agama AKAL BUDI. Semua raja suci dan nabi Tiongkok kuno, dari generasi ke generasi adalah manusia biasa tanpa kekuatan ilahi sama sekali. Yang diajarkan dan tercatat di dalam Zhongjing 中經 (kitab Tiongkok kuno) adalah hasil perenungan dengan mengamati alam dan kehidupan. Raja suci dan nabi Tiongkok kuno tidak mendapat wahyu karena tidak ada yang pernah bertemu dengan makluk ilahi baik dalam sadar apalagi dalam mimpi. Agama Kristen adalah agama Wahyu. Semua yang tercatat di dalam Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah. Hai hai adalah seorang Tionghoa Kristen. Dia dilahirkan sebagai orang Tionghoa dan memeluk agama Kristen. Sebagai orang Tionghoa dia mempelajari kitab-kitab leluhurnya dan sebagai seorang Kristen dia mempelajari Alkitab. Apakah ajaran-ajaran nenek moyangnya bertentangan dengan ajaran-ajaran Alkitab? Bila bertentangan, mana yang dia pegang? Bila tidak bertentangan, kenapa bisa demikian? Akal budi adalah kecerdasan. Wahyu adalah hikmat. Keduanya tinggal bersama-sama dan hasilnya adalah pengetahuan dan bijaksana. Itu sebabnya bangsa Tiongkok kuno dan umat Kristen sama-sama menyembah Tiga Ziran Yang Mahaesa. Ziran adalah AKU ADALAH AKU.

Tongkat Kemurahan Dan Tongkat Ikatan

Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan “Kemurahan” dan yang lain kusebutkan “Ikatan”; lalu aku menggembalakan domba-domba itu. Zakaria 11:7

Aku mengambil tongkatku “Kemurahan”, lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa. Zakaria 11:10

Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua, yaitu “Ikatan”, untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel. Zakaria 11:14

Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakardan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam. Maleakhi 1:11

Alkitab mengajarkan bahwa TUHAN Allah menggembalakan manusia dengan dua tongkat. Tongkat Kemurahan untuk menggembalakan bangsa-bangsa sementara Tongkat Ikatan untuk menggembalakan bangsa Israel. Itu sebabnya ketika bangsa Israel mempersembahkan korban najis TUHAN Allah memberitahu mereka tentang bangsa lain yang mempersembahkan korban yang tahir kepada-Nya.

Ada orang-orang yang hatinya DENGKI, jiwanya PICIK dan pikirannya DEGIL yang meyakini bahwa TUHAN Allah, dengan Tongkat Kemurahan akan memimpin bangsa-bangsa kepada kebinasaan dan dengan Tongkat Ikatan akan memimpin bangsa Israel kepada keselamatan. Itu sebabnya mereka mengajarkan bahwa pada zaman Perjanjian Lama, hanya bangsa Israel yang akan selamat sementara bangsa-bangsa lain akan binasa alias masuk neraka.

Wahyu umum dan Wahyu Khusus

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; Mazmur 19:2

hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Mazmur 19:3

Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; Mazmur 19:4

tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, Mazmur 19:5

yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Mazmur 9:6

Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya. Mazmur 19:7

Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Mazmur 19:8

Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Mazmur 19:9

Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, Mazmur 19:10

Alkitab mengajarkan bahwa TUHAN Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia dengan dua jalan alias dua cara. Cara pertama lewat alam semesta dan cara kedua melalui para nabi, rasul dan Yesus Kristus. Penyataan melalui alam semesta kita sebut Wahyu Umum sementara melalui para nabi, rasul dan Yesus Kristus kita sebut Wahyu Khusus atau Alkitab. Itu sebabnya Alkitab mengajarkan bahwa dirinya adalah Tulisan-tulisan Yang Diilhamkan oleh Allah. Wahyu Umum mustahil salah sebab Allah sendiri yang menyatakannya. Alkitab alias Wahyu Khusus juga mustahil salah sebab Allah sendiri yang mengilhamkannya.

Pemahaman manusia atas Wahyu Umum kita sebut Agama sementara pemahaman manusia atas Alkitab (Wahyu Khusus) kita sebut Teologi. Pemahaman manusia atas Wahyu Umum bisa salah demikian juga pemahaman manusia atas Alkitab. Untuk memahami Wahyu Umum dengan benar, manusia perlu HIKMAT atau PENCERAHAN sementara untuk memahami Alkitab dengan benar manusia perlu Roh Kudus. Itu sebabnya Alkitab mengajarkan bahwa Hikmat adalah Roh Kudus. Yang jadi masalah adalah: Ada banyak orang yang mengaku mendapat PENCERAHAN namun sesungguhnya dia tidak mendapat pencerahan sama sekali. Ada banyak orang yang mengaku mendapat ILHAM Roh Kudus namun sesungguhnya dia tidak mendapat ilham sama sekali. Bagaimana cara kita mengujinya? Kita mengujinya dengan AKAL BUDI. Apakah itu berarti AKAL BUDI adalah STANDARD kebenaran? Bukan! Akal budi bukan STANDARD kebenaran sebab akal budi hanya ALAT belaka. Bila demikian, apa yang kita gunakan sebagai STANDARD kebenarannya? Standard kebenarannya adalah Wahyu Umum dan Wahyu Khusus. Alam semesta dan Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa DUA saksi barulah sebuah kesaksian menjadi sah!

Kitab Tiongkok Kuno (Zhongjing) dan Alkitab

Kongzi berkata, “Bagaimana cara Tian 天 berbicara? Empat musim datang bergantian, beratus makluk berkembang biak, bagaimana Tian berbicara?” Lun Yu XVII:19:3 – Yanghuo

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 2 timotius 3:16

Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan. Amsal 8:12

Agama Tiongkok kuno adalah agama AKAL BUDI. Semua raja suci dan nabi Tiongkok kuno, dari generasi ke generasi adalah manusia biasa tanpa kekuatan ilahi sama sekali. Yang diajarkan dan tercatat di dalam Zhongjing 中經 (kitab Tiongkok kuno) adalah hasil perenungan dengan mengamati alam dan kehidupan. Raja suci dan nabi Tiongkok kuno tidak mendapat wahyu karena tidak ada yang pernah bertemu dengan makluk ilahi baik dalam sadar apalagi dalam mimpi. Agama Kristen adalah agama Wahyu. Semua yang tercatat di dalam Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah.

Handai taulan sekalian, dalam generasi ini ada dua kitab yang menyatakan dirinya adalah wahyu dari Sang Pencipta, keduanya adalah Alkitab dan Alquran. Ada tiga kitab yang menyatakan dirinya adalah hasil pencerahan, ketiganya adalah Zhongjing, dari Tiongkok. Weda dan Tripitaka dari India. Di samping itu masih ada kisah-kisah dewa-dewi Yunani dan Romawi kuno serta tiga ribu lebih kitab-kitab agama Dao. Saya lalu mempelajari kitab-kitab tersebut dengan membuat BATAS yaitu: Ada Pencipta dan ada ciptaan. Saya tidak peduli bila anda bilang batas itu tidak ADIL. Saya adalah seorang Tionghoa Kristen itu sebabnya saya membuat batas demikian. Dari pembatasan itu lalu saya memilih. Alkitab dan Zhongjing (kitab Tiongkok kuno). Berikut ini adalah pemahaman saya tentang kisah penciptaan dari kedua kitab tersebut.

Ketika mempelajari dua kitab, kita hanya bisa menarik kesimpulan tentang persamaan dan perbedaannya. Mustahil membenarkan yang satu untuk menyalahkan yang lain karena masing-masing kitab adalah standard bagi dirinya sendiri. Setelah mempelajari Alkitab dan Zhongjing, inilah kesimpulan saya:

Alkitab mencatat kisah penciptaan sorga dan dunia. Zhongjing juga mencatat hal yang sama walaupun dengan sistematika yang berbeda. Walaupun sistematikanya berbeda namun keduanya mencatat hal yang sama dan berisi kebenaran yang sama. Kelebihan Alkitab dari Zhongjing adalah mencatat lebih teliti dan lengkap.

Baik Alkitab maupun Zhongjing sama-sama mengajarkan bahwa alam semesta dan segala isinya tidak diciptakan dari NIHIL (Creatio ex nihilo). Keduanya sama-sama mengajarkan kisah penciptaan dari bahan baku (Creatio ex materia). Kedua kitab itu bahkan sama-sama mengajarkan kisah penciptaan dari Pencipta (Creatio Ex Deo).

Baik para penulis Alkitab maupun Zhongjing 中經 (kitab Tiongkok kuno) sangat logis, akurat, sistematis dan konsisten. Itu sebabnya agar dapat memahami apa yang mereka tulis dengan benar, kita harus membaca karya mereka dengan prinsip yang sama yaitu: logis, akurat, sistematis dan konsisten. Scriptura sacra sui ipsius interpres, artinya kitab suci menyatakan dirinya sendiri. Itu sebabnya untuk memahami Alkitab dan Zhongjing dengan benar hanya bisa dilakukan dengan menjadikan kitab-kitab tersebut sebagai standard kebenaran dirinya sendiri. Alkitab maupun Zhongjing tidak boleh ditafsirkan karena keduanya ditulis untuk dipahami.

Sanhuang Wudi – Tiga Raja Lima Kaisar

Di dalam tradisi Tiongkok kuno hanya ada dua pengajar yang diakui mengemban mandat Shangdi 上帝 (Raja segala raja) yaitu: Raja suci (Shengwang 聖王) dan nabi (Shengren 聖人). Hanya raja (Tianzi 天子) yang berkuasa untuk memberi gelar nabi (Shengren) kepada seseorang. Di samping itu, hanya nabi (shengren) yang berkuasa memberi gelar raja suci (shengwang) kepada seorang raja. Di dalam tradisi Tiongkok kuno, hanya ada lima raja yang diakui sebagai raja suci yaitu: Shennong, Huangdi, Yao, Shun dan Yu. Merekalah yang digelari Sanhuang Wudi 三皇五帝 (tiga raja lima kaisar). Ajaran-ajaran merekalah yang menjadi standard kebenaran ajaran agama Tiongkok kuno dan diakui sebagai ajaran bagi seluruh kolong langit.

Sanhuang (tiga raja) adalah: Yao, Shun dan Yu. Disebut raja karena mereka hanya memerintah sebagian dari dunia. Shennong bukan raja karena pada saat dia hidup, walaupun memerintah seluruh umat manusia namun belum ada pemerintahan, dia hanya memerintah sebuah marga atau keluarga atau suku. Huangdi mendapat gelar kaisar karena dialah yang menegakkan sistem pemerintahan dan saat memerintah, dia memerintah seluruh dunia, bukan hanya sebagian dunia. Dia memerintah seluruh umat manusia, bukan sebagian umat manusia. Yao, Shun dan Yu mendapat gelar Di (kaisar) karena ajaran mereka adalah ajaran yang benar bagi seluruh dunia. Artinya, walaupun tidak memerintah seluruh dunia namun ajaran mereka adalah kebenaran bagi seluruh dunia. Itu sebabnya Yao, Shun dan Yu baru mendapat gelar Di 帝 setelah mereka meninggal, bukan ketika mereka memerintah Tiongkok.

Selain Raja, tidak boleh menentukan kesusilaan (Li 禮), menyusun satuan ukuran dan tata bahasa. Zhongyong XXVII:2

Walaupun memiliki kedudukan, bila tidak memiliki kebajikan, tidak berani mengubah kesusilaan (Li 禮) atau menggubah musik. Walaupun memiliki kebajikan, bila tidak memiliki kedudukan, tidak berani mengubah kesusilaan dan menggubah musik. Zhongyong XXVII:4

Kongzi berkata, “Hanya meneruskan, tidak menciptakan, aku sungguh mempercayai ajaran-ajaran kuno. Aku diam-diam membandingkan diriku dengan Laopeng. Lun Yu VII:1 - Shu Er

Selain raja, tidak boleh menentukan kesusilaan (Li 禮), itu sebabnya Kongzi mengaku hanya meneruskan dan tidak mengajarkan ajaran baru. Itulah dasar kanonisasi Zhongjing (kitab Tiongkok kuno).

Kisah Penciptaan Tiongkok Kuno (Zhongjing)

Zhongjing (kitab Tiongkok kuno) yang saya maksudkan adalah Sishu, Wujing, Daodejing dan Mozi. Yijing adalah salah satu kitab di dalam Wujing. Sebelum membahas kisah penciptaan Zhongjing, beberapa istilah berikut ini perlu dipahami dulu dengan benar:

Wu 物 artinya ada atau berada.

Xing 形 artinya tubuh. Batu, tumbuhan, binatang, manusia memiliki Xing alias tubuh.

Xiang 象 artinya bentuk. Yang memiliki Xiang (bentuk) belum tentu memiliki Xing (tubuh). Contoh yang memiliki bentuk namun tidak memiliki tubuh adalah suara dan angin. Walaupun suatu bentuk tidak memiliki tubuh namun bisa didefinisikan dengan tepat dan dibedakan dengan tuntas.

Yi 儀 artinya wujud. Wujud (Yi) adalah sesuatu yang ada namun tidak bisa didefinisikan dengan tepat. Wujud atau keberadaan bisa dibedakan namun tidak bisa dibedakan dengan tuntas. Contoh yang memiliki wujud (Yi) namun tidak memiliki bentuk (Xiang) dan tubuh (xing) adalah terang dan gelap. Kita tidak bisa mendefinisikan terang dan gelap dengan tepat, juga tidak bisa membedakan keduanya dengan tuntas.

Ziran 自 然 artinya “Yang ada karena diri-Nya ada” alias yang sudah ada dari kekal alias tidak ada permulaan keberadaannya.

Wu 物 artinya ada namun ada permulaannya. Itulah perbedaan Ziran dan Wu. Wu pernah tidak ada namun Ziran tidak pernah tidak ada.

Wuxing 五行 artinya lima tubuh alias lima yang memiliki tubuh. Memiliki tubuh artinya bisa dilihat dan dipegang. Wuxing adalah Air, tanah, tanaman, binatang dan manusia.

Ji 極 artinya batas. Yang disebut batas bisa apa saja. Seekor burung di dalam sangkar dibatasi oleh sangkarnya. Itu namanya dibatasi oleh ruang. manusia tidak bisa di tadi, sekarang dan nanti pada waktu yang bersamaan. Itu namanya dibatasi oleh waktu. Manusia tidak bisa menghilang karena dibatasi oleh tubuh (Xing). Manusia tidak bisa menjadi siapa saja atau apa saja karena dibatasi oleh bentuk (xiang). Manusia tidak bisa menjadi tidak ada karena dibatasi oleh wujud (yi). Manusia tidak bebas melakukan apa saja karena di batasi kuasanya alias ada LAWAN atau kekuatan lain di luar dirinya.

Bian 變 artinya berubah.

Hua 化 artinya berubah.

Yi 易 artinya berubah. Apa perbedaan bian dan hua serta yi? Air berubah menjadi es. Telur berubah menjadi ayam. Gadis berubah menjadi ibu. Ketiga perubahan itu bisa disebut bian (berubah). Namun perubahan air menjadi es tidak bisa disebut hua dan yi karena air yang berubah menjadi es bisa berubah kembali menjadi air. Yi dan hua adalah perubahan yang sifatnya kekal. Telur berubah menjadi ayam dan Gadis berubah menjadi ibu. Bisa disebut hua (berubah) karena perubahannya kekal. Namun, Telur berubah menjadi ayam tidak bisa disebut yi. Yi menuntut dua hal terjadi pada waktu yang bersamaan yaitu: BERUBAH dan MENGUBAH. Ketika seorang wanita melahirkan anak, dia tidak bisa kembali lagi ke kondisi semula. Itu sebabnya dikatakan, ketika seorang wanita melahirkan anak, saat itu dia melahirkan dirinya sendiri menjadi ibu. Apa yang dialami oleh wanita itu selain disebut bian dan hua juga disebut Yi. Kitab Yijing, Daodejing (kitab kebajikan) dan Liji (kitab kesusilaan) serta Shujing (kitab sejarah) mengajarkan satu syarat lagi tentang Yi yaitu: Yi adalah perubahan Ziran bukan perubahan Wuxing dan Qi, itu sebabnya Yi berdampak pada seluruh alam semesta.

Pada permulaan perubahan (Yi 易) adalah Taiji 太極 (Yang Mahaterbatas). Dia melahirkan Liangyi 兩儀 (dua wujud). Liangyi melahirkan Sixiang 四象 (Empat bentuk), Sixiang melahirkan Bagua 八 卦 (8 trigram). Yijing – Jicishang 70

Wuji 無極 (Yang Tanpa batas) melahirkan Youji 有極 (yang Berbatas). Youji (Yang Berbatas) adalah Taiji 太極 (Yang Mahabatas). Taiji melahirkan Liangyi 兩儀 (dua wujud) yang dinamakan Yin 陰 dan Yang 陽. Liangyi (dua wujud) melahirkan Sixiang 四象 (empat bentuk) yang dinamakan Shaoyin 少陰 (Yin kecil), Taiyin 太陰 (mahayin), Shaoyang 少陽 (Yang kecil) dan Taiyang 太陽 (Mahayang). Sixiang (empat bentuk) membentuk (yan 演) bagua 八 卦 (delapan trigram). Yijing

Pada mulanya adalah Wuji (Yang Tanpa Batas). Yang Tanpa Batas tidak dibatasi oleh apapun. Dia tidak dibatasi oleh tubuh, bentuk, wujud, kodrat, ruang, waktu, hukum maupun lawan. Yang Tanpa Batas mahakuasa dan mahabebas karena tidak dibatasi apapun bahkan tidak punya lawan sama sekali. Wuji melahirkan Youji (Yang Berbatas).

Youji (Yang Berbatas) melahirkan Yin dan Yang. Saat melahirkan Yin dan Yang maka Youji melahirkan diri-Nya sendiri menjadi Taiji (Yang Mahabatas).

Yin dan Yang juga dinamakan Liangyi (dua wujud). Melahirkan Yin dan Yang berarti membatasi satu Ziran menjadi Yin (saja) dan membatasi satu Ziran yang lain menjadi Yang (saja). Yin dan Yang adalah Yi (wujud), itu sebabnya tidak bisa didefinisikan secara tepat dan tidak bisa dibedakan secara tuntas.

Yin dan Yang lalu melahirkan Sixiang yaitu: Shaoyin, Taiyin, Shaoyang dan Taiyang. Taiyin adalah dwitunggal Yang di dalam Yin dan Yang yang berkuasa karena Yin adalah penanggap yang selalu mewujudkan segala kehendak Yang. Taiyang adalah dwitunggal Yin di dalam Yang dan Yang yang berkuasa karena Yin adalah penanggap yang selalu mewujudkan segala kehendak Yang.

Anda pernah melihat gambar Yin Yang? Anda pasti sering melihatnya. Apakah anda memahaminya? Sesungguhnya gambar Yin Yang adalah gambar Sixiang (empat bentuk). Terdiri dari Taiyin 太陰 (mahayin), shaoyin 少陰 (yin kecil), Taiyang 太陽 (mahayang) dan shaoyang 少陽 (yang kecil). Hitam besar adalah Taiyin 太陰 (mahayin) sementara hitam kecil adalah shaoyin 少陰 (yin kecil). Putih besar adalah Taiyang 太陽 (mahayang) dan putih kecil adalah shaoyang 少陽 (yang kecil). Taiyang (mahayang) ada di sebelah kiri Taiyin (mahayin). Banyak gambar Sixiang yang digambarkan dengan salah. Ada yang menempatkan warna hitam di sebelah kiri warna putih. Ada yang menempatkan warna hitam di atas warna putih ada pula yang menempatkan warna putih di atas warna hitam.

Gambar Sixiang yang benar adalah warna putih (Taiyang) di sebelah kiri warna hitam (Taiyin). Karena Sixiang tidak memiliki tubuh maka boleh digambarkan bagaimana saja. Yang dimuliakan disebelah kiri yang memuliakan. Wanita memuliakan lelaki, itu sebabnya wanita Tionghoa selalu menempatkan kekasih atau suaminya di sebelah kirinya. Itu sebabnya lelaki Tionghoa senantiasa menempatkan orang-orang yang dimuliakannya di sebelah kirinya. Bangsa Tiongkok kuno juga meyakini bahwa Selatan ada di atas dan utara ada di bawah. Kenapa demikian? Karena bangsa Tiongkok kuno memandang dari Zhongguo 中國 (kerajaan tengah). Zhongguo bukan kerajaan yang ada di tengah-tengah dunia namun kerajaan yang tidak menyimpang (Zhong 中). Tidak menyimpang dari Tiandao 天道 (jalan Tian). Tian 天 adalah Yang Mahatinggi dan Zhongguo adalah kerajaan Tian. Itu sebabnya warga Zhongguo memandang bumi dengan cara yang berbeda alias terbalik.

Menurut ajaran Tiongkok kuno, manusia pertama adalah Fuxi alias Baoxi. Dialah yang menemukan peta He yang lalu disempurnakan menjadi Bagua. Di samping ini adalah gambar peta Hetu alias peta He buatan Fuxi alias Baoxi. Yi (perubahan) digambarkan dalam bentuk jumlah bulatan, dari satu sampai sembilan. Peta Hetu inilah yang lalu dikembangkannya menjadi Bagua.

Pada mulanya adalah satu. Satu adalah Wuji (Yang tanpa batas). Satu menjadi dua. Satu adalah Wuji dan dua adalah Wuji dan Yaoji (Yang ada batas). Dua menjadi tiga. Dua adalah Wuji dan Yaouji. Tiga adalah Wuji, Taiji (Yang maha terbatas), Liangyi (dua wujud). Tiga menjadi empat. Tiga adalah Wuji, Taiji, Sixiang. Empat adalah Wuji, Taiji, Yin dan Yang. Empat menjadi lima. Empat adalah Wuji, Taiji, Yin dan Yang. Lima adalah Lima adalah Wuji, Taiji, Yin dan Yang serta Taiyang. Lima menjadi enam. Lima adalah Wuji, Taiji, Yin, Yang dan Taiyang. Enam adalah Wuji, Taiji, Yin, Yang, Taiyang dan Taiyin. Enam menjadi tujuh. Enam adalah Wuji, Taiji, Yin, Yang, Taiyang dan Taiyin. Tujuh adalah Wuji, Taiji, Yin, Yang, Taiyang, Taiyin dan shaoyang. Tujuh menjadi delapan. Tujuh adalah Wuji, Taiji, Yin, Yang, Taiyang, Taiyin dan shaoyang. Delapan adalah Wuji, Taiji, Yin, Yang, Taiyang, Taiyin, shaoyang, shaoyin. Delapan lalu menjadi sembilan. Delapan adalah Wuji, Taiji, Yin, Yang, Taiyang, Taiyin, shaoyang, shaoyin dan Wuxing (5 tubuh). Kesembilan Yi (perubahan) itu dapat digambarkan seperti tabel di bawah ini.

1. Wuji
2. Wuji 2. Yaoji
3. Wuji 2. Taiji 3. Liangyi
4. Wuji 2. Taiji 3. Yin 4. Yang
5. Wuji 2. Taiji 3. Yin 4. Yang 5. Sixiang
6. Wuji 2. Taiji 3. Yin 4. Yang 5. Taiyang 6. Taiyin
7. Wuji 2. Taiji 3. Yin 4. Yang 5. Taiyang 6. Taiyin 7. Shaoyang
8. Wuji 2. Taiji 3. Yin 4. Yang 5. Taiyang 6. Taiyin 7. Shaoyang 8. Shaoyin
9. Wuji 2. Taiji 3. Yin 4. Yang 5. Taiyang 6. Taiyin 7. Shaoyang 8. Shaoyin 9. Wuxing

Yang dimaksudkan dengan Wuxing adalah Air, tanah, tanaman, binatang dan manusia.

yang dipelajari setiap hari akan bertambah,
yang dilakukan setiap hari akan berkurang
berkurang dan berkurang
akhirnya akan mencapai wuwei 無為 (tidak melakukan apa-apa)
tidak melakukan apa-apa (wuwei)
bukan tidak melakukan apapun (wubuwei)
membuat kolong langit tidak bermasalah
barang siapa yang dalam masalah
mustahil membuat kolong langit tidak bermasalah
Daodejing 48

Taiji adalah Yang Mahabatas. Yang mahabatas berarti dibatasi oleh segala batas. Itu sebabnya, setelah melahirkan Liangyi dan menetapkan segala batas, Dia selesai dengan segala pekerjaan pembatasan-Nya dan berhenti membatasi dan tidak membatasi apapun lagi. Itulah yang dinamakan Wuwei 無為 (Tidak melakukan apa-apa). Di dalam Alkitab itu dinamakan SABAT (berhenti). Wuji mencapai Wuwei ketika Youji lahir. Youji mencapai Wuwei ketika Liangyi lahir dan Dia TELAH membatasi segalanya dan tidak ada yang belum dibatasi. Itulah Sabat dalam ajaran Alkitab.

Selanjutnya adalah giliran Liangyi (Dua Wujud). Pada hakekatnya, ketika Taiji mencapai puncaknya lalu Wuwei, maka Dia menjadi bahan baku Wuxing yang maha terbatas. Itu sebabnya Hetu (peta He) menjadi Bagua (8 diagram) karena Taiji adalah Wuxing. Ketika Liangyi melahirkan Sixiang (Empat bentuk) keduanya belum mencapai wuwei. Ketika Sixiang melahirkan Wuxing, keempatnya dan Liangyi belum mencapai wuwei. Pada hakekatnya Bagua (8 diagaram) adalah: Liangyi (2 wujud) + Sixiang (4 bentuk) + manusia (1 tubuh) + Shengren – orang suci (1 tubuh) = 8. Apakah BAGUA itu? Bagua adalah PETA sistem kasta alam semesta. Di dalam ajaran Alkitab, Bagua adalah peta sistem kasta sorga dan dunia.

Pada Mulanya Tiandi 天地 Tak Bernama

jalan yang dijalani , bukan jalan sejati
nama yang di-nama-kan, bukan nama sejati
pada mulanya Tiandi 天地 tak bernama
bernama kala menjadi bunda berlaksa ada
tanpa prasangka akan memasuki kuil-Nya
berprasangka hanya akan memandang altar jiao-Nya
keduanya esa walaupun nama-Nya berbeda
esa adalah misteri
misteri dalam misteri adalah gerbang ke kuil leluhur
Daodejing 1

dao 道 melahirkan Satu
Satu melahirkan dua
Dua melahirkan tiga
Tiga melahirkan berlaksa ada (Wanwu 萬物)
berlaksa ada memikul yin 陰
dan memangku yang 陽
dibilas oleh Qi 氣 lalu menyatu
Daodejing 42:1

Sebelum ada manusia tidak ada yang diberi nama. Itu sebabnya hanya digunakan definisinya. Di dalam tradisi Tiongkok kuno, manusialah yang memberi nama-nama kepada Wu (yang ada) dan Ziran (Yang ada karena diri-Nya ada). Bangsa Tiongkok kuno memberi Wuji nama Dao 道 (Sang Jalan) alias Da 大 (Sang Agung). Yang 陽 dinamakan Tian 天 (Yang Mahatinggi) sementara Yin 陰 dinamakan Di 地 (Yang mahapatuh). Taiyin 太陰 (Yang di dalam Yin) dinamakan Shangdi 上帝 (raja segenap raja). Shaoyin dinamakan Gui 鬼 (roh kehidupan) sementara Shaoyang dinamakan Shen 神 (roh penerang). Keduanya dikenal dengan nama Guishen (maharoh). Taiji (Yang Mahabatas) dinamakan Wuxing 五行 atau Wanwu (berlaksa ada).
1. Wuji 無極 = Dao 道
2. Yang 陽 = Tian 天
3. Yin 陰 = Di 地
4. Taiyin 太陰 = Shangdi 上帝
5. Shaoyin 少陰 = Gui 鬼
6. Shaoyang 少陽 = Shen 神
7. Taiji 太極 = Wuxing 五行 = Wanwu 萬物
8. Taiyang 太陽

Para raja yang telah mendahului kuatir li 禮 tidak dipahami sampai ke bawah. Maka dilakukan sembahyang korban (ji 祭) kepada Di 帝 di altar Jiao 郊 sehingga kedudukan Tian 天 ditetapkan. Dilakukan pelayanan (shi 祀) di altar she 社 di seluruh negeri untuk menerima berkat dari Di 地. Di kuil leluhur (zumiao 祖廟) sehingga didapat akar cinta kasih. Di Shanchuan 山 川 (altar gunung dan sungai) untuk menyapa Guishen 鬼神 (maharoh). Di Wushi 五祀 (lima pelayanan) untuk menetapkan akar pengabdian manusia. Ada zongzhu 宗祝 (pendoa) di kuil leluhur, ada sangong 三公 (tiga menteri agung) di istana, sanlao 三老 (tiga tetua) di sekolah. Di hadapan raja ada wu 巫 (shaman), di belakangnya ada pencatat sejarah. Buwu 卜巫 (peramal batok kura-kura dan rumput shi), gu 瞽 (pemusik buta) dan you 侑 (pencicip makanan) ada di sebelah kiri dan kanannya. Raja ada di tengah-tengah. Sebagai hati yang tidak melakukan apa-apa untuk menjaga kebenaran. Liji VII:IV:2 – Liyun

Di Tiongkok kuno ada yang disembah (ji 祭) dan ada yang dilayani (shi 祀). Disembah karena kuasa-Nya dan dilayani karena ikatan cinta kasih dan hormat. Di Tiongkok kuno hanya ada satu yang disembah. Dia adalah Shangdi 上帝. Shangdi disembah di altar Jiao dengan membakar seekor lembu muda yang tanduknya baru sekuku panjangnya dan tidak bercacat sampai ke bulu-bulunya karena dipelihara secara khusus di bawah pengawasan raja yang disucikan selama tiga bulan dan sebelum mengorbankannya, dilakukan pengkajian dengan batok kura-kura untuk bertanya, apakah Shangdi berkenan atas lembu korban itu. Shangdi memilih sendiri lembu korban yang dikehendakinya dari semua lembu korban yang ada, yang dipelihara khusus untuk menyembah-Nya.

Altar She 社 adalah jalan suci Shendi 神地. Di mewujudkan berlaksa ada. Tian 天 mewahyukan berbagai peta. Mendapatkan berkat dari Di. Memperoleh hukum dari Tian. Maka dimuliakanlah Tian dan dikasihilah Di. Karena itulah diajarkan kepada masyarakat untuk mengucap syukur. Kepala keluarga melakukannya di halaman rumah sedangkan kepala negeri melakukannya di altar She. Untuk menunjukkan yang pokok. Ketika dilakukan sembahyang di altar She, setiap orang keluar dari rumahnya. Ketika membangun altar She, semua warga negeri ikut bekerja. Demi altar She, dari gunung dan lembah bersatu memberikan persembahan. Itulah cara bersyukur kepada yang pokok dan membalas budi kepada yang mula. Liji IX:I:21 – Jiao tesheng

Raja memotong tiga ekor lembu dewasa yang tanduknya sejari panjangnya untuk digunakan sebagai korban unjukkan di altar She. Korban unjukkan itu lalu dibagikan kepada para rajamuda, menteri dan penjabat sesuai dengan jasanya masing-masing. Bagian tubuh hewan korban yang tidak dimakan (kepala dan bulu) dipendam.

Dia lalu melakukan sembahyang khusus (silei 肆類) kepada Shangdi 上帝, juga melakukan sembahyang (yin 禋 ) kepada keenam leluhur (liuzong 六宗) dan mengunjungi altar gunung dan sungai (shanchuan 山川). Shujing II:6 – Shundian

Pada tanggal satu bulan pertama, shun melakukan ibadah kepada Wenzu 文祖 (gambar leluhur). Shujing II:I:14 – Shundian

Hanya Tiandi 天地 Ayah Bunda berlaksa ada, hanya manusialah yang memiliki ling 靈 (jiwa) di antara berlaksa wujud. Orang yang paling tulus, cerdas dan bijaksana dijadikan pemimpin. Pemimpin adalah ayah bunda rakyat jelata. Shujing V:IA:3 – Taishi shang

Tiandi 天地 berpadu, maka sulung dari berlaksa ada pun jadi. Laki-laki dan wanita bersetubuh sesuai Li 禮 maka berlaksa generasi pun dimulai. Liji IX:III:7 – Jiao tesheng

Sesungguhnya manusia itu adalah kebajikan (de 德) Tiandi 天地. Yinyang 陰陽 bercampur, Guishen 鬼神 menyatukan. Wuxing 五行 (limah tubuh) membuahi Qi 氣. Liji VII:III:1 – Liyun

Handai taulan sekalian, siapakah keenam leluhur yang disembah oleh raja Shun? Keenam leluhur itu juga disebut Wenzu. Pada saat ini kata Wen dipahami sebagai: bahasa; tulisan; kebudayaan. Namun, pada zaman purbakala, kata itu artinya gambar. Handai taulan sekalian, keenam leluhur yagn disembah oleh Shun adalah Liangyi (dua wujud) dan Sixiang (empat bentuk). Mereka adalah: Yin, Yang, Taiyang, Taiyin, shaoyang dan shaoyin. Itu sebabnya keenam-Nya juga disebut Wenzu karena mereka tidak memiliki TUBUH (xing) namun hanya memiliki wujud (yi) dan bentuk (xiang) alias gambar alias hanya bisa digambarkan atau diceritakan. Itu sebabnya dikatakan bahwa Tiandi 天地 adalah Ayah Bunda berlaksa ada alias Ayah Bunda manusia.

Dao 道 sama sekali tidak disembah (ji 祭) juga tidak dilayani (shi 祀) karena manusia tidak mengenal-Nya dan Dia Wuwei. Wuwei artinya tidak melakukan apapun, termasuk di dalamnya memperkenalkan diri kepada manusia dan menerima penyembahan atau pelayanan manusia.

Pada hakekatnya manusia adalah hati Tiandi 天地. Yang paling mulia di antara wuxing 五行 (lima tubuh – air, tanah, tanaman, binatang, manusia). Mencicipi berbagai makanan, menikmati berbagai nada dan berpakaian berbagai warna seumur hidupnya. Liji VII:III:7 – Liyun

Taiji telah berubah menjadi Wuxing (lima tubuh – air, tanah, tanaman, binatang dan manusia). Manusialah yang paling mulia di antara Wuxing, itu sebabnya manusia pantang menyembah Air, tanah, tumbuhan dan binatang. Menyembah air, tanah, tumbuhan dan binatang adalah perbuatan melanggar Li (kesusilaan). Menyembah yang tidak layak disembah namanya MENJILAT.

Karena Tiandi 天地 adalah akarnya maka semua ada (wu 物) bertumbuh-kembang. Karena Yinyang 陰陽 adalah batasnya maka keadaan bisa diselidiki. Karena empat musim adalah penguasanya maka segala sesuatu bisa direncanakan. Karena matahari dan bulan adalah petanya maka segala sesuatu bisa ditata. Bulan adalah ukurannya maka semua pencapaian akan meningkat. Guishen 鬼神 yang menyertai maka segala sesuatu ada yang melindungi. Wuxing 五行 (lima tubuh) adalah tubuhnya maka segala sesuatu bisa diperbarui. Li 禮 (kesusilaan) dan Yi 義 (kebenaran) adalah alatnya, maka segala sesuatu bisa diuji. Hati manusia adalah ladangnya maka manusia adalah misteri. Siling 四靈 (empat cerdas) adalah peliharaan maka minuman dan makanan pun berlimpah. Liji VII:III:9 – Liyun

Kongzi berkata, “Guishen 鬼神 adalah kebajikan (de 德), peluklah erat-erat sampai akhir!” Zhongyong XV:1

Memandangnya namun tidak melihatnya, mendengarnya namun tidak ada suaranya. Tubuh mustahil melepaskan diri darinya. Zhongyong XV:2

Membuat umat manusia di kolong langit (Tianxia 天下) mendapat pencerahan dan berkabung serta bersembahyang. Muliakanlah Dia! Di atas maupun di kanan kiri kita. Zhongyong XV:3

Puisi berkata, “Shen 神 ada di luar pagar pertimbangan, tidak bisa didefinisikan namun dipahami.” Zhongyong XV:4

walaupun halus namun nyata. Kejujurannya tidak dapat dibatasi dan diatasi oleh manusia. Zhongyong XV:5

Altar gunung dibuat di gunung sementara altar sungai dibangun di tepi sungai. Altar gunung dan sungai adalah tumpukan kayu yang lalu dibakar. Tujuannya untuk menyambut Guishen (maharoh). Sembahyang gunung dan sungai dilakukan di tempat-tempat yang membangkitkan perasaan kagum dan takluk akan keagungan Tiandi 天地 yang dinyatakan-Nya melalui kedasyatan alam.

Zaiwo berkata, “Aku sudah mendengar yang dinamakan Guishen 鬼神 (maharoh), namun tidak mengerti apa yang dimaksudkan.” Kongzi berkata, “Yang disebut jiwa (qi 氣) adalah perwujudan shen (roh penerang) sedangkan yang disebut nyawa (po 魄) adalah perwujudan gui (roh kehidupan). Perpaduan gui dan shen adalah ajaran tertinggi agama. Semua makluk hidup pasti mati. Yang mati pasti kembali menjadi tanah. Itulah yang disebut gui. Tulang dan daging musnah di bawah. Yin adalah udara dan tanah. apa yang dinamakan Qi, keluar tubuh lalu melayang ke atas menjadi cahaya gemilang diiringi harum dupa dan perasaan duka yang mendalam. Beratus ada (manusia) memiliki Jing 精 (hakekat). Shen adalah buktinya. Karena beratus ada memiliki hakekat maka perkabungan diagungkan. Firman takdir Guishen berkuasa atas semua yang berambut hitam. beratus suku takluk dan berlaksa manusia patuh. Liji XXI:II:1 – Jiyi

Kongzi berkata, “Jangan menyembah gui 鬼 (arwah orang mati), itu menjilat. Mengetahui kebenaran namun tidak melakukannya, itu tidak ksatria. Lunyu II:24:1-2 – Weizheng

Kongzi berkata, “Memperlakukan orang mati sebagai bangkai itu tidak manusiawi. Karena itu, jangan dilakukan. Memperlakukan orang mati sebagai orang hidup itu tidak bijaksana. karena itu jangan dilakukan. Dikatakan: Bambu tidak dianyam dengan sempurna, keramik tidak dibakar hingga matang, kayu tidak dipotong dengan sempurna. Kecapi dan biolanya bersenar, namun nadanya rancu. Serulingnya dibuat secara lengkap tetapi suaranya tidak harmonis. Lonceng dan batu musik dibuat tanpa rak dan kuda-kuda. Semua itu disebut barang rohani (Mingqi 明器) untuk melayani makluk roh (Shenming 神明). Liji IIA:III:3 – Tangong shang

Di Tiongkok kuno tidak ada penyembahan (ji 祭) terhadap arwah orang mati. Sembahyang arwah orang mati adalah cara untuk mengungkapkan cinta kasih dan hormat kepada orang yang telah meninggal. Itu sebabnya ketika menyatakan cinta kasihnya kepada orang mati, bangsa Tiongkok kuno hanya menggunakan barang-barang tiruan. Tidak boleh pakai barang asli karena itu melanggar Li (kesusilaan). Itu sebabnya yang tidak memiliki ikatan keluarga boleh ikut berkabung ketika almarhum meninggal namun tidak boleh sembahyang. Anak cucu tidak boleh menyembahyangi leluhur yang tidak dikenalnya. Itu sebabnya dibuat pembatasan. Raja lima generasi, raja muda tiga generasi, pejabat tinggi dua generasi pejabat biasa dan rakyat jelata hanya menyembahyangi ibu dan bapaknya.

Pada hakekatnya, bangsa Tiongkok kuno hanya mengenal tiga Ziran yaitu: Dao, Tian dan Di dan hanya menyembah dua Ziran yaitu: Tian dan Di. Shangdi, Wenzu dan Guishen hanyalah BENTUK atau pengejawantahan dari Tian dan Di. Itu sebabnya dikatakan, sembahyang Shangdi di Jiao untuk memuliakan Tian. Sembahyang Shanchua juga untuk memuliakan Tian.

Mesias Bangsa Tiongkok Kuno

Bangsa Tiongkok kuno menantikan seorang MESIAS alias JURUSELAMAT. Anda ingat? Setelah melahirkan Yaoji (Yang Berbatas) maka Wuji (Yang Tanpa Batas) lalu Wuwei (tidak melakukan apapun) alias SABAT. Setelah selesai membatasi maka Taiji (Yang Mahabatas dan Mahaterbatas) pun lalu wuwei alias Sabat. Bagaimana dengan Liangyi (dua wujud)? Bagaimana dengan Sixiang (empat bentuk)? Bagaimana dengan Wuxing (lima tubuh)? Pada hakekatnya Liangyi adalah Sixiang juga adalah wuxing. Yang 陰 baru bisa wuwei bila semua peta-Nya telah genap terwujud. Yin 陽 baru bisa wuwei bila telah menggenapi alias mewujudkan seluruh peta Yang.

Peta Yang 陰 alias Tian 天 dinamakan Tiandao 天道 alias jalan Tian. Peta itu harus digenapi atau diwujudkan oleh Yin 陽 alias Di 地. Di baru menggenapi peta Tian ketika Sixiang dan Wuxing menggenapi peta Tian. Penggenapan itu baru akan terjadi bila ada manusia yang MAMPU menggenapi kodratnya. Manusia itu disebut Shengren 圣人 (manusia suci). Dialah yang akan mengembalikan manusia kepada cinta kasih. Inilah yang diajarkan oleh kitab Zhongyong tentang penggenapan Tiandao天道 alias jalan Tian.

Maha besar jalan suci (dao 道) yang dijalani oleh manusia suci (Shengren 圣人). Zhongyong XXVI:1

Luas bagai Samudra, memelihara dan mendidik berlaksa ada (Wanwu 萬物), kemuliaannya menggapai Tian 天 (Yang Mahatinggi). Zhongyong XXVI:2

Sungguh agung tiga ratus kesusilaan sembahyang (Liyi 禮儀) dan tiga ribu kesusilaan prilaku (weiyi 威儀). Zhongyong XXVI:3

Menunggu orang yang dapat melaksanakannya. Zhongyong XXVI:4

Dikatakan, “Jika bukan puncak kebajikan (de 德), puncak jalan suci (dao 道) mustahil mengental.” Zhongyong XXVI:5

Jalan suci seorang Junzi berpokok pada diri sendiri dan diajarkan kepada masyarakat. Diuji dengan ajaran tiga raja agar tidak sesat. Ditegakkan antara Tiandi 天地 agar tidak bertentangan. Dinyatakan kepada Guishen 鬼神 agar tidak ragu-ragu. Walaupun harus menunggu kedatangan Shengren 圣人 (orang suci) selama seratus generasi, tidak akan bosan. Zhongyong XXVIII:3

Di bawah Tian 天, hanya yang mahasuci (zhisheng 至聖) yang penanggapannya dan kecerdasannya serta bijaksananya membuat semua yang mendapatkan hal-hal demikian hanya layak bersimpuh di telapak kakinya. Tepa seliranya, kemurahannya, keramah-tamahannya dan kelemah-lembutannya, membuat semua yang menjalankan hal-hal demikian hanya layak bersimpuh di telapak kakinya. Kuasanya, Kemampuannya, ketabahannya, kepasrahannya,membuat semua yang memiliki hal-hal demikian hanya layak bersimpuh di telapak kakinya. Solidaritasnya, kerendahan hatinya, ketengahannya (zhong 中), ketidakbersalahannya, membuat semua yang menghormati hal-hal demikian hanya layak bersimpuh di telapak kakinya. Sistematikanya, kelogisannya, keakuratannya dan kekonsistenannya,membuat semua yang membedakan hal-hal demikian hanya layak bersimpuh di telapak kakinya. Zhongyong XXX:1

Agung, kaya, air mengalir yang dalam. Demikianlah sepanjang waktu. Zhongyong XXX:2

Agung dan kaya laksana Tian 天. Dalam dan mengalir laksana samudera. Manusia yang bertemu dengannya tidak ada yang tidak menghormatinya. Manusia yang mendengar kisahnya tidak ada yang tidak mempercayainya. Manusia yang bepergian tidak ada yang tidak memberitakannya. Zhongyong XXX:3

Namanya dimashurkan di seluruh Tiongkok, tersebar hingga ke suku-suku asing. Di mana perahu atau kereta dapat mencapainya, manusia mampu mengunjunginya, Tian 天 menaunginya dan Di 地 mendukungnya, matahari dan bulan menyinarinya, air membasahinya, yang memiliki darah dan Qi 氣, tidak ada yang tidak menghormati dan mencintainya. Maka dikatakan, telah manunggal dengan Tian 天. Zhongyong XXX:4

Di bawah Tian 天 hanya yang mahajujur (zhicheng 至誠) yang mampu mengkanonisasi kitab-kitab agung di bawah Tian. Menegakkan akar besar (daben 大本) yang di bawah Tian 天 dan memahami semua peta (huayu 化育) Tiandi 天地. Zhongyong XXXI:1

Terpujilah cintah kasihnya! Tak terselamami kedalamannya! Dimuliakanlah Tian 天! Zhongyong XXXI:2

Bila tidak mahapenanggap, mahacerdas dan mahabijak maka Kebajikan Tian (Tiande 天德), siapa yang mampu memahaminya? Zhongyong XXXI:3

Hanya yang mahajujur di kolong langit ini yang mampu menggenapi kodratnya dengan sempurna. Mampu mengenapi kodratnya dengan sempurna berarti mampu menggenapi kodrat seluruh umat manusia dengan sempurna. Mampu menggenapi kodrat seluruh manusia, berarti mampu menggenapi kodrat segala ada. Mampu menggenapi kodrat segala ada membuktikan kemampuannya untuk mewujudkan segala pekerjaan penciptaan (huayu 化育) Tiandi 天地. Mampu mewujudkan segala pekerjaan penciptaan Tiandi berarti Dia adalah bagian dari Tiandishen 天地參 (Roh Tiandi). Zhongyong XXI:1

Jenis orang kedua berbelit-belit. Walaupun berbelit-belit namun memiliki kejujuran. Kejujuran lalu memiliki tubuh. Tubuh itu yang nyata. Yang nyata memberi pengertian. Pengertian memimpin prilaku. Prilaku membawa perubahan. Perubahan menyebabkan pembaruan. di bawah kolong langit ini hanya yang Mahajujur yang mampu membarui. Zhongyong XXII:1

Handai taulan sekalian, ketika Kongzi hidup, banyak orang yang menyangka bahwa dia adalah Mesias yang dinantikan itu. Namun Kongzi menyangkalnya.

Kongzi berkata, “Aku melakukan kesalahan sejak lahir lalu menjadi bijaksana. Ajaran kuno itu benar. Aku mempelajarinya sampai mengerti lalu menjalankannya, itulah aku sekarang.” Lunyu 7:20 – Zilu

Kontgzi bukan orang suci itu. Orang suci itu tidak melakukan kesalahan sama sekali sejak lahirnya dan dia bijaksana sejak lahirnya. Tentang orang suci itu Kongzi berkata:

Kongzi berkata, “Bila raja itu tiba, diperlukan satu generasi untuk kembali ke cinta kasih.” Lunyu 13:12 – Zilu

Satu generasi Tiongkok kuno lamanya 30 tahun ditambah dengan masa berkabung 3 tahun totalnya menjadi 33 tahun. Apakah Kongzi sedang bernubuat bahwa Mesias itu akan hidup selama 33 tahun? Menurut saya bukan itu yang Kongzi maksudkan ketika mengucapkan kalimat di atas. Menurut saya, Kongzi sedang mengajarkan bahwa raja alias Mesias itu adalah seorang manusia. Dia dilahirkan lalu mati. Mati adalah kodrat makluk hidup. Tidak mati berarti tidak menggenapi kodrat manusia. Dilahirkan lalu mati. Dengan demikianlah bisa dibuktikan bahwa seumur hidupnya dia Zhong pada Li (kesulilaan) dan Yi (kebenaran).

ada suatu jamak yang sempurna
ada sebelum Tian 天 dan Di 地 dilahirkan
sendiri
sendirian
mandiri dan tidak berubah
dari kekal sampai kekal tanpa lawan
Dialah bunda Tian dan Di
aku tidak tahu siapa nama-Nya
namakan saja dia Dao 道
karena kemahakuasaan-Nya
namakan Dia Da 大 (Sang Agung)
Sang Agung berkata, “mati”
Yang mati berkata, “jauh”
Yang jauh berkata, “kembali”
Dao agung
Tian agung
Di agung
manusia juga agung
di Tiongkok ada empat yang agung
manusia adalah salah satunya
manusia takluk pada Di
Di takluk pada Tian
Tian takluk pada Dao
Dao takluk pada Ziran自然 (yang ada karena diri-Nya ada)
Daodejing 25

Handai taulan sekalian, puisi Laozi tersebut di atas adalah kisah penciptaan Tiongkok kuno dari permulaan penciptaan sampai akhir.

Kesimpulan

Handai taulanku sekalian, Tiandao 天道 (jalan Tian) benar-benar unik bin ajaib. Itu sebabnya James Legge, profesor Sinologi pertama di dunia gagal memahaminya dengan sempurna. Itu sebabnya pula para sinologi setelah James Legge juga mengalami kegagalan yang sama. Hal itu terjadi karena mereka tidak mempraktekkan Sacra scriptura sui ipsius interpres yang artinya kitab suci menyatakan dirinya sendiri. Apakah kisah penciptaan Tiongkok kuno bertentangan dengan ajaran Alkitab? Kita akan membandingkannya nanti.

http://bengcumenggugat.wordpress.com/2011/02/05/bengcu-mengungkap-kisah-penciptaan-tiongkok-kuno-dan-alkitab-1/
avatar
Penyaran
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Penyaran Mon May 13, 2013 11:44 am

Enam Hari Menjadikan Sorga dan Dunia

Handai taulan sekalian, Lima kitab pertama dari Alkitab ditulis pada zaman Musa dan Yosua untuk para budak bangsa Mesir dan keturunannya. Keempat kitab Injil ditulis untuk orang-orang Kristen abad pertama yang sebagian besarnya adalah kaum duafa bahkan budak dan berisi ajaran Yesus Kristus kepada kedua belas murid-Nya yang kebanyakan adalah para nelayan. Itu sebabnya tidak perlu menunggu para sarjana teologi yang ahli filsafat Yunani untuk memahaminya dulu lalu mengajari kita. Karena ditulis dengan logis, akurat, sistematis dan konsisten itu sebabnya kita juga harus berpikir: Logis, akurat, sistematis dan konsisten ketika mempelajari Alkitab. “Scriptura sacra sui ipsius interpres”, artinya kitab suci menyatakan dirinya sendiri. Alkitab hanya bisa dipahami dengan benar bila kita menjadikannya standard kebenaran dirinya sendiri. Alkitab tidak boleh ditafsirkan karena Alkitab ditulis untuk dipahami.

Enam Hari Menjadikan Sorga dan Dunia

Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.” Keluaran 3:14

Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Kejadian 2:1

Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2

Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:3

Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, — Kejadian 2:4

Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Keluaran 20:11

Handai taulan sekalian, kitab Kejadian adalah wahyu kepada nabi Musa. Keluaran 3 mencatat kisah Musa bertemu dengan AKU ADALAH AKU. AKU ADALAH AKU artinya Aku ada karena Aku ada. Yang ada karena diri-Nya ada, tidak ada permulaan-Nya. Yang tidak ada permulaannya adalah Pencipta.

Mustahil menyangkal ajaran Alkitab bahwa sorga dan dunia serta isinya diciptakan oleh Allah dalam 6 hari dan tidak ada penciptaan di luar ke 6 hari itu. Sebelum hari pertama Allah belum mencipta dan setelah hari ke 6 Allah tidak mencipta lagi. Untuk mengingatkan betapa pentingnya kisah 6 hari penciptaan itu, maka Allah memberi perintah kepada bangsa Israel untuk merayakan hari Sabat. Itu sebabnya para teolog yang mengajarkan adanya penciptaan di luar 6 hari penciptaan, benar-benar kebablasan dan menyebelah.

Kenapa Anda Menafsirkan Alkitab?

Kitab Kejadian ditulis pada zaman Musa dan Yosua yang hidup sekitar 1.500 tahun sebelum masehi. Itu berarti sekitar 3.500 tahun yang lalu. Alkitab Perjanjian Baru selesai ditulis pada abad pertama. Itu berarti sekitar 2.000 tahun yang lalu. Kanonisasi Alkitab dilakukan oleh Athanasius pada tahun 367. Itu berarti sekitar 1.650 tahun yang lalu. Walaupun sudah ditulis dan dipelajari lama sekali namun sampai hari ini, pemahaman atas kisah penciptaan masih simpang siur.

Bagaimana dengan Teologi Reformed? Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, ajaran mereka carut marut. Itu sebabnya teolog Reformed terpaksa main curang lintang pukang untuk membela ajarannya tentang penciptaan. Bila anda bertanya, “Karena Gelap dan Air sudah ada sebelum hari pertama, bukankah itu berarti Gelap dan Air adalah Allah?” Mereka menjawab, “Alkitab tidak boleh dipahami secara hurufiah.” Bila anda bertanya, “Bila demikian, apa yang dapat kita pahami tentang Gelap dan Air sebelum penciptaan dimulai?” Mereka menjawab, “Itu adalah misteri Allah yang mustahil dipahami oleh akal budi manusia yang terbatas.” Bila anda bertanya, “Karena air sudah ada sebelum penciptaan di mulai, bukankah itu berarti Yesus membual ketika menyatakan, segala sesuatu diciptakan oleh-Nya?” Mereka menjawab, “Tidak ada yang mustahil bagi Allah.” Ha ha ha ha … Benar-benar mengenaskan!

Handai taulan sekalian, kenapa anda menafsirkan Alkitab? Anda menafsirkan Alkitab karena dua alasan yaitu: Pertama, karena tidak paham. Kedua, karena menganggap yang tertulis tidak logis.

Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. Kisah 26:14

Karena tidak paham apa itu galah rangsang, maka anda lalu menafsirkannya dengan logis, “Galah rangsang adalah batu penjuru. Yesus adalah batu penjuru alias galah rangsang dan Paulus berusaha menendang-Nya dengan menganiaya jemaat. Menganiaya dan menginjak-injak jemaat berarti menganiaya Yesus.” Anda menafsirkannya dengan logis karena tidak PAHAM bahwa galah rangsang adalah nama alat untuk mengoreksi binatang. Berapa berat beban yang dapat diangkut oleh seekor lembu? Berapa berat beban yang dapat diangkut oleh seekor lembu yang menarik kereta? Kuk gunanya untuk membantu lembu agar bisa mengangkut beban lebih banyak namun lebih ringan. Galah rangsang adalah tali yang dicocokkan ke hidung lembu untuk mengoreksinya ketika berprilaku jelek. Bila bandel, tarik talinya.

Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” Kejadian 3:22.

Menurut anda ayat tersebut tidak logis karena anda yakin bahwa Allah mahatahu sehingga mustahil tidak tahu. Anda lalu menafsirkan ayat itu agar logis, “Allah mahatahu. Dia pasti malu jadi Allah bila tidak tahu. Ayat tersebut tidak boleh dipahami secara hurufiah namun harus harus ditafsirkan secara rohani. Ayat itu hanya mengajarkan kepada kita adanya komunikasi di antara Allah Tritunggal. Tidak boleh DITAFSIRKAN bahwa Allah tidak tahu.” Anda menafsir karena menganggapnya tidak logis.

Apa yang terjadi ketika sesorang menafsirkan ayat-ayat Alkitab yang dibacanya? Dia kehilangan kesempatan untuk memahami ajaran sejati Alkitab. Itulah yang terjadi dengan para teolog reformed.

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1.

Para teolog reformed merasa ayat tersebut tidak logis karena yakin bahwa sorga adalah tempat kediaman Allah yang tidak diciptakan karena sudah ada bersama Allah sejak kekal. Mereka lalu menafsirkan ayat tersebut agar logis, “Pada zaman Musa, manusia masih t*l*l, apalagi bangsa Israel hanya budak bangsa Mesir. Mereka tidak tahu bahwa langit itu kosong melompong. Mereka pikir langit adalah sebuah tempat seperti di bumi. Musa menulis kisah penciptaan dalam kebudayaan demikian. Itu sebabnya kata Shamayim tidak boleh diterjemahkan sebagai sorga namun langit. Sorga adalah tempat tinggal Allah sejak kekal itu sebabnya yang diciptakan dalam 6 hari penciptaan adalah bumi yang kita pijak setiap hari dan langit yang nampak ketika kita mendongak ke angkasa dan.”

Apa yang terjadi ketika para teolog reformed menafsirkan Kejadian 1:1? Mereka kehilangan kesempatan untuk memahami kisah penciptaan dengan benar.

Tiga AKU ADALAH AKU Yang Maha Esa

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kejadian 1:2

Sebelum diciptakan dunia belum berbentuk dan kosong. Banyak yang menyangka bahwa belum berbentuk artinya bentuknya nggak karu-karuan. Bila belum berbentuk, mustahil bentuknya nggak karu-karuan bukan? Bila bentuknya nggak karu-karuan artinya sudah berbentuk bukan? Handai taulanku sekalian, pahamilah, belum berbentuk artinya belum ada bentuknya. Belum berbentuk bukan NIHIL. Belum berbentuk artinya ada PERMULAAN bentuknya.

Kosong artinya tidak ada isinya. Baru bisa disebut kosong atau berisi bila suatu wadah ada bentuknya. Baru bisa disebut isi bila ada bentuknya. Ketika anda bilang, “gelas itu kosong.” Itu berarti anda tidak melihat isinya. Gelas yang kosong ada isinya yaitu udara. Namun anda menyebutnya kosong karena tidak melihat udara yang mengisi gelas itu. Itu sebabnya udara disebut bentuk yang tidak kelihatan.

Belum berbentuk dan kosong artinya baik dunia maupun isi dunia belum ada bentuknya namun sama sekali bukan nihil. Dunia belum berbentuk dan kosong artinya dunia dan isinya ada permulaannya bentuknya.

Allah menciptakan sorga dan dunia. Dunia belum berbentuk dan kosong sebelum diciptakan. Bagaimana dengan sorga? Pada saat dunia belum diciptakan, sorga juga belum diciptakan. Apakah saat dunia belum berbentuk dan kosong, sorga juga demikian? Tidak! Sorga tidak belum berbentuk dan kosong sebelum diciptakan. Bila demikian? Bagaimana bentuk sorga dan isinya sebelum diciptakan? Tunggulah! Kita akan tahu nanti.

Yang ada sebelum Allah mencipta adalah Yang Ada Karena Diri-Nya Ada. Yang Ada Karena Diri-Nya Ada adalah AKU ADALAH AKU yang menyatakan diri-Nya kepada Musa. Kejadian 1:2 mengajarkan tentang keberadaan tiga AKU ADALAH AKU sebelum penciptaan dimulai. Ketiga-Nya adalah: Gelap, Air dan Roh Allah. Semua orang Kristen meyakini bahwa Roh Allah adalah AKU ADALAH AKU. Namun, meyakini Gelap dan Air sebagai AKU ADALAH AKU? Itu masalah besar kawan!

Anda tahu? Kenapa anda sulit sekali menerima fakta bahwa Gelap dan Air di dalam Kejadian 1:2 adalah AKU ADALAH AKU? Karena anda memasukkan FAKTANYA ke dalam toples yang anda namakan akal budi. Apa faktanya? Faktanya adalah: KATA “Gelap” dan “Air” di dalam Kejadian 1:2 HANYA sebuah NAMA namun anda memasukkannya ke dalam toples dan memahaminya sebagai “gelap” dan “air” yang anda lihat sehari-hari. Demi toples, “Mustahil AKU ADALAH AKU adalah gelap dan air!” anda lalu menyangkali fakta Alkitab dengan menafsirkannya menggunakan jurus tafsir 1001 mimpi. Karena melakukan hal demikian maka anda kehilangan kesempatan untuk memahami ajaran sejati Alkitab.

Handai taulanku, ingat! Alkitab adalah standard kebenaran. Akal budi bukan standard kebenaran. Itu sebabnya, kita tidak boleh menaklukkan Alkitab di bawah akal budi namun harus menaklukkan akal budi di bawah Alkitab. Kapan seseorang menaklukkan Alkitab di bawah akal budi? Ketika dia menjadikan PENGETAHUANNYA sebagai standard kebenaran untuk memahami ajaran Alkitab.

Ketika menaklukkan akal budi di bawah Alkitab, kita akan berusaha memahami ajarannya. Ketika menaklukkan Alkitab di bawah akal budi, kita akan berusaha menafsirkannya agar sesuai dengan pengetahuan kita. Anda bebas memilih, memahami Alkitab apa adanya atau menafsirkannya seperti yang telah dilakukan oleh banyak teolog dari generasi ke generasi dan kehilangan kesempatan untuk memahami ajaran sejati Alkitab.

Terang Dan Gelap Adalah Siang Dan Malam

Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Kejadian 1:3

Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Kejadian 1:4

Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Kejadian 1:5

Mereka yang meyakini bahwa Allah hanya menciptakan dunia dan tidak menciptakan sorga juga meyakini bahwa terang yang diciptakan pada hari pertama adalah Terang yang kita sebut cahaya. Menurut mereka terang di dalam Kejadian 1:3-5 adalah ciptaan Allah. Sebelum diciptakan, terang itu tidak ada. Terang itu diciptakan dari nihil, terang adalah Creatio ex nihilo!

Handai taulanku, ketahuilah. Terang dan Gelap di dalam Kejadian 1:3-5 bukan cahaya yang kita lihat sehari-hari namun NAMA yang diberikan kepada dua AKU ADALAH AKU (yang ada karena diri-Nya ada). “Jadilah Terang!” bukan menciptakan Terang. “Jadilah Terang!” adalah membatasi satu AKU ADALAH AKU yang lain untuk berbeda dengan AKU ADALAH AKU yang nama-Nya Gelap. “Jadilah Terang!” adalah MEMBERI kuasa untuk menjadi Terang. “Jadilah Terang!” adalah Tiga AKU ADALAH AKU sepakat memberi kuasa kepada Satu AKU ADALAH AKU untuk menjadi Terang. Ingat! Terang adalah NAMA! Gelap juga hanya NAMA!

Di dalam kisah tersebut di atas, Allah memisahkan Terang dari Gelap namun sama sekali tidak memisahkan Terang dari Air. Allah juga tidak memisahkan Air dari Gelap. Itu sebabnya posisi Air terhadap Gelap dan Terang tidak berubah. Gelap gulita menutupi samudera raya, dan Terang (Roh Allah) melayang-layang di atas permukaan air. Ketika dipisahkan Allah memberi Terang nama baru yaitu SIANG juga memberi Gelap nama baru yaitu MALAM. Jadilah petang dan jadilah pagi, Itulah hari pertama.

Batas Air Adalah Sorga

Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” Kejadian 1:6

Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Kejadian 1:7

Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. Kejadian 1:8

cakrawala = RAQIYA = CAKRAWALA
Langit = SHAMAYIM = SORGA

Pada hari yang kedua, ada tiga AKU ADALAH AKU yang masing-masing bernama: Siang, Malam dan Air. Sekali lagi saya ingatkan bahwa Air di dalam ayat-ayat di atas bukan air yang kita lihat sehari-hari namun NAMA salah satu AKU ADALAH AKU. Tolong, jangan bertanya, “Kenapa dinamakan Siang, Malam dan Air?” Menjawab pertanyaan yang tidak ditanyakan pada waktu yang tepat justru akan membuat orang yang bertanya tersesat.

Cakrawala dinamai Sorga. Karena memisahkan Air dari Air itu berarti di Sorga tidak ada Air. Karena di Sorga tidak ada Air, itu berarti Air berpisah dengan Sorga. Karena ada Air yang di atas Sorga dan ada Air yang di bawah Sorga, itu berarti air yang di bawah Sorga takluk kepada Sorga sementara Sorga takluk kepada Air yang ada di atas-Nya. Siapakah yang menjadi Sorga? Siang atau Malam-kah yang menjadi Sorga? Sorga adalah keduanya. Sorga adalah Siang dan Malam. Dari mana kita tahu kebenaran demikian? Tunggulah! Saya akan menjawab pertanyaan itu tepat pada waktunya.

Handai taulanku, pada hari kedua penciptaan Sorga sudah selesai. Sekarang kita tahu kenapa di Kejadian 1:2, dikatakan dunia belum berbentuk dan kosong namun tidak menyatakan bahwa Sorga belum berbentuk dan kosong. Karena Sorga adalah dwitunggal Siang dan Malam alias Terang dan Gelap. Karena Sorga tidak pernah memiliki bentuk.

Pada mulanya ada tiga AKU ADALAH AKU Yang Mahaesa yaitu: Gelap, Air dan Roh Allah. Roh Allah lalu menjadi Terang. Terang dan Gelap lalu berpisah dan menjadi Siang dan Malam. Siang dan Malam lalu berpadu menjadi Sorga. Setelah sorga selesai diciptakan, ada tiga wujud atau tiga KEBERADAAN yaitu: Air di atas Sorga, Sorga dan Air di bawah Sorga. Sorga adalah Dwitunggal Siang dan Malam. Siang dan Malam adalah Terang dan Gelap.

Air Di Bawah Sorga Adalah Dunia dan Laut

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:9

Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:10

1. Langit = SHAMAYIM = SORGA
2. Darat = ERETS = BUMI
3. Laut = Yam = LAUT

Handai taulan sekalian, apabila kumpulan air yang dinamakan laut (YAM) adalah air yang kita lihat sehari-hari maka mustahil bangsa Israel menyebut air yang kita lihat sehari-hari sebagai MAYIM (air) sebab sudah dinamakan YAM (laut). Apabila “yang kering” itu adalah DARATAN yang kita lihat sehari-hari, itu berarti setiap kali bangsa Israel menggunakan kata ERETS, artinya pasti daratan. Namun bukan hal itu yang terjadi.

Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat. Kejadian 7:22

Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Keluaran 14:21

Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan. Yosua 3:17

Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering. 2 Raja-raja 2:8

Perhatikan baik-baik keempat kisah tersebut di atas. Di dalam keempat ayat tersebut di atas, kata DARAT atau TANAH YANG KERING diterjemahkan dari kata Ibrani “charabah“, bukan ERETS. Dari fakta demikian maka kita menyimpulkan ERETS bukan daratan namun BUMI sementara YAM bukan AIR namun sebuah TEMPAT yang lain lagi.

Handai taulanku sekalian, mari kita nyeleweng jauh ke Perjanjian Baru. Kita tahu sekarang kenapa Yesus mustahil benih Maria. Kenapa Yesus berkata kepada Nikodemus bahwa yang BISA ke Sorga adalah mereka yang dilahirkan kembali. Dilahirkan dari Air dan Roh. Kenapa Yesus dan para rasul mengajarkan bahwa yang berasal dari dunia tidak mendapat tempat di sorga? Karena di Sorga tidak ada AIR sementara dunia diciptakan dari AIR. Bila tubuh Yesus berasal dari benih Maria, mustahil Dia BISA ke Sorga apalagi bertahta di sana. Allah SUDAH menetapkan bahwa di Sorga TIDAK ada air yang ada di bawah Sorga. Logis, akurat, sistematis dan KONSISTEN. Itulah prinsipnya! Adakah yang dilanggar atau saling menyangkal? Tidak ada! Itu sebabnya Alkitab tidak boleh ditafsirkan karena Alkitab ditulis untuk dipahami.

Bumi Menumbuhkan Tanaman

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:11

Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:12

Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. Kejadian 1:13

Kata TANAH dalam Kejadian 1:11-12 diterjemahkan dari kata ERETS. Seharusnya kata ERETS tidak boleh diterjemahkan menjadi TANAH sebab tanah adalah ADAMAH. ERETS adalah BUMI.

Teologi Reformed mengajarkan doktrin Penciptaan Dari Nihil (Creatio ex nihilo). Alkitab mengajarkan Creatio ex materia (penciptaan dengan bahan baku) bahkan Alkitab mengajarkan Creatio ex Deo (penciptaan dari bahan baku Pencipta). Bukankah itu berarti Teologi Reformed menyebelah karena doktrin Creatio ex nihilo yang diajarkannya tidak lurus dengan ajaran Alkitab?

Untuk membuktikan bahwa bumi bukan ciptaan dari nihil namun diciptakan dari pencipta maka Allah memberinya kesempatan untuk menunjukkan kesaktian-Nya dengan menumbuhkan tanaman. Tanaman tidak diciptakan namun tumbuh dari bumi. Tanaman adalah bukti bahwa bumi itu hidup karena bumilah yang menumbuhkan tanaman.

Bintang-Bintang Di Sorga

Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala SORGA untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, Kejadian 1:14

dan sebagai penerang pada cakrawala SORGA biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:15

Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai ADALAH PEMERINTAHAN siang dan yang lebih kecil untuk menguasai ADALAH PEMERINTAHAN malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Kejadian 1:16

Allah menaruh semuanya itu di cakrawala SORGA untuk menerangi bumi, Kejadian 1:17

dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:18

Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat. Kejadian 1:19

benda-benda penerang = MA’OWR = PENERANG
cakrawala = RAQIYA = CAKRAWALA + SHAMAYIM = SORGA
GADOWL = BESAR
QATAN = KECIL
MEMSHALAH = PENERINTAHAN
MASHAL = MENGUASAI

Frasa benda-benda penerang di Kejadian 1:14-16 diterjemahkan dari kata Ibrani ma’owr yang artinya penerang. Seharusnya LAI menerjemahkan kata ma’owr menjadi penerang bukan benda-benda penerang, karena dengan menerjemahkannya sebagai benda-benda penerang akan menggiring orang yang membacanya untuk menyangkanya sebagai benda mati. Kata Cakrawala diterjemahkan dari dua kata Ibrani yaitu: raqiya yang artinya cakrawala dan shamayim yang artinya sorga Seharusnya LAI menerjemahkan frasa raqiya shamayim sebagai cakrawala sorga karena itulah yang tertulis di dalam kitab Kejadian. Kata menguasai di dalam Kejadian 1:16 diterjemahkan dari kata Ibrani memshalah yang adalah kata benda yang artinya pemerintahan. Kata menguasai di dalam Kejadian 1:18 diterjemahkan dari kata Ibrani mashal, kata kerja yang artinya memerintah; menguasai.

Teologi Reformed mengajarkan bahwa kedua penerang yang diciptakan pada hari keempat adalah matahari dan bulan. Alasan penafsiran demikian sangat gamblang. Matahari adalah penerang yang paling terang di angkasa, bulan adalah yang kedua sementara yang lainnya disebut bintang-bintang. Matahari nampak pada siang hari dan sementara bulan dan bintang-bintang nampak pada malam hari. Penafsiran demikian, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tak terjawab yaitu:

Bukankah terang telah diciptakan pada hari pertama? Kenapa Allah menciptakan matahari lagi pada hari keempat? Bukankah terang dan gelap sudah dipisahkan pada hari pertama? Kenapa dipisahkan lagi pada hari keempat? Apakah terang yang diciptakan pada hari pertama adalah terang yang berasal dari matahari? Sinar matahari menguasai bumi, itulah yang disebut siang. Bukankah seharusnya bulan menguasai bumi dengan cara yang sama? Kegelapan bulan menguasai bumi, itukah yang disebut malam? Kenapa bukan hal itu yang terjadi? Bukankah tidak setiap malam bulan muncul di langit? Bukankah tidak setiap malam ada bintang-bintang di langit dan pada siang hari tidak ada bintang di langit? Bagaimana cara bintang-bintang menerangi bumi? Bagaimana cara matahari dan bulan serta bintang-bintang memisahkan terang dan gelap? Bukankah yang disebut MEMISAHKAN itu artinya keduanya ada bersama-sama namun terpisah?

Ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan tak terjawab demikian, umumnya para teolog reformed akan main curang dan berkata, “Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Jangan memahami Alkitab secara hurufiah. Tafsirkan Alkitab sesuai konteksnya. Itu adalah misteri Allah yang mustahil dipahami oleh akal budi manusia yang terbatas.”

Handai taulanku sekalian, Alkitab tidak boleh ditafsirkan sebab Alkitab ditulis untuk dipahami apa adanya. Ketika anda menafsirkan Alkitab, pada saat itulah anda kehilangan kesempatan untuk memahaminya dengan benar. Oleh sebab itu, jangan menafsirkan Alkitab, pahami saja apa adanya.

Apabila diterjemahkan dengan benar, maka Kejadian 1:16-17 akan nampak seperti di atas. Penerang-penerang yang diciptakan Allah di cakrawala Sorga itu bukan matahari dan bulan serta bintang-bintang yang kita lihat dengan mata telanjang namun ISI SORGA. Di dalam ayat-ayat tersebut di atas kita sudah memahami bahwa Gelap alias Malam dan Terang alias Siang adalah AKU ADALAH AKU.

Pada hari pertama Allah sudah memisahkan Terang dan Gelap kenapa pada hari keempat Allah memisahkan-Nya kembali? Karena Terang alias Siang dan Gelap alias Malam berpadu menjadi Sorga pada hari kedua. Dua berpadu menjadi SATU, itu sebabnya dipisahkan kembali.

Penerang Yang Besar adalah pemerintahan siang dan yang lebih kecil adalah pemerintahan malam di samping itu Allah juga menjadikan bintang-bintang. Selanjutnya, Penerang Yang Besar dan Penerang Yang Lebih Kecil serta bintang-bintang BERKUASA untuk memisahkan Terang alias Siang dan Gelap alias Malam.

Handai taulanku, mari kita menarik kesimpulan dulu. Allah menciptakan ISI Sorga yaitu: Penerang Besar, Penerang Kecil dan bintang-bintang. Ketiga-Nya mampu memisahkan Gelap alias Malam dan Terang alias Siang bahkan ketiganya BERKUASA atas Gelap alias Malam dan Terang alias Siang. Itu hanya membuktikan bahwa mereka BUKAN ciptaan namun Pencipta itu sendiri.

Pada hari keempat kita mendapatkan kepastian bahwa Sorga adalah perpaduan Terang alias Siang dan Gelap alias Malam. Di samping itu, kita juga mendapatkan kepastian bahwa ISI sorga adalah makluk-makluk ilahi yang dilahirkan oleh AKU ADALAH AKU bukan diciptakan. Itu sebabnya di Kejadian 1:2 dikatakan bahwa dunia belum berbentuk dan kosong namun Sorga tidak dikatakan belum berbentuk dan kosong. Kenapa demikian? Karena baik Sorga maupun ISI-nya sudah ADA walaupun belum diciptakan. Karena baik Sorga maupun ISI-nya TIDAK memiliki bentuk. Sorga dan ISI-nya memiliki wujud (keberadaan) namun tidak memiliki BENTUK atau TUBUH. Itu sebabnya tidak ada manusia yang pernah melihat sorga.

Kenapa di sorga tidak ada Allah? Kemuliaan-Nya ada namun Allah tidak pernah kelihatan. Hal itu terjadi karena Allah adalah Sorga. Anda tahu kenapa hai hai bilang, “Di Sorga yang terbesar adalah Anak-anak?” Karena di Sorga ada DUA Anak. Kedua-Nya adalah Gelap dan Terang. Gelap adalah YHWH dan Terang adalah Allah. Dwitunggal kedua-Nya adalah Sorga. Bapa adalah Air di atas Sorga. Karena dwitunggal YHWH dan Allah adalah Sorga, maka di Sorga Kedua-Nya yang TERBESAR.

Burung Sorga Dan Naga Air

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk MERAYAP DAN yang BERJIWA hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala SOGA.” Kejadian 1:20

Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut NAGA yang besar dan segala jenis makhluk BERJIWA hidup DAN yang bergerak MERAYAP, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:21

Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” Kejadian 1:22

Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. Kejadian 1:23

1. Air = mayim
2. Makluk = nephes (hidup) + Sheret (melata dan berenang)
3. Cakrawala = Raqiya Shamayim (cakrawala sorga)
4. Binatang-binatang laut = tanniyn (naga; ular; monster sungai dan laut)
5. Bergerak = ramas (melata)
6. Berkeriapan = sharats (berenang)
7. Laut = yam (laut)
8. Air laut = mayim yam

Handai taulanku sekalian, apabila diterjemahkan dengan baik maka Kejadian 1:20-21 akan nampak seperti tersebut di atas. Pada hari kedua, cakrawala (raqiya) sudah diberi nama sorga (Shamayim). Itu sebabnya raqiya shamayim harus diterjemahkan sebagai “cakrawala sorga” dan tidak boleh diterjemahkan sebagai cakrawala semata.

Syarat untuk disebut burung adalah memiliki sayap (Kejadian 1:21). Ada dua jenis burung yang diciptakan yaitu: Yang beterbangan di atas bumi dan yang beterbangan melintasi cakrawala sorga (Kejadian 1:20). Burung yang berkembang biak hanya burung-burung di bumi (Kejadian 1:22). Kerubim dan Serafim adalah burung-burung sorga. Keduanya memiliki sayap.

Di Sorga tidak ada air. Itu berarti ketika mengatakan AIR maka yang dimaksudkan oleh Allah adalah “di luar Sorga”. Dengan demikian, kita meyakini bahwa di sorga tidak ada makluk-makluk air. Ada tiga tempat yang bisa disebut AIR yaitu: Air di atas Sorga, Bumi (Erets) dan Laut (yam). Allah sama sekali tidak berkuasa atas Air dia atas Sorga. Itu sebabnya Dia mustahil menciptaan makluk air di Air yang ada di atas Sorga. Itu sebabnya makluk air yang diciptakannya hanya yang ada di bumi (erets) dan di laut (yam). Ada dua jenis makluk air yang diciptakan Allah yaitu: Yang melata dan yang berenang. Yang mendapat mandat untuk berkembang biak adalah yang ada di air dan di laut.

Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Wahyu 5:13

Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya; Mazmur 148:7

Handai taulan sekalian, apabila anda ragu dengan pemahaman adanya tempat lain selain bumi dan Sorga serta adanya makluk lain selain di bumi dan Sorga maka ketahuilah, kedua ayat di atas adalah sebagian ayat Alkitab yang mendukung ajaran demikian.

Bumi Mbalelo Alias Menentang Kehendak Allah

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:24

Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:25

Di dalam Kejadian 1:11-12, Allah berfirman kepada bumi untuk menumbuhkan tanaman. Bumi menanggapinya dengan menumbuhkan berbagai jenis tanaman. Apa yang terjadi ketika Allah berfirman kepada bumi untuk mengeluarkan berbagai binatang? Bumi TIDAK menanggapinya, itu sebabnya Allah-lah yang kemudian menjadikan segala binatang. Coba perhatikan Kejadian 1:24-25 tersebut di atas dengan teliti dan hati-hati.

Apa yang dapat kita simpulkan dari kejadian tersebut? Kita bisa menyimpulkan bahwa bumi mbalelo alias menyangkal firman Allah alias menentang kehendak Allah. Namun kita juga bisa menyimpulkan bahwa bumi mbalelo alias menyangkal firman Allah alias menentang kehendak Allah karena dia TIDAK mampu memenuhinya.

Handai taulanku sekalian, dari dua kesimpulan tersebut di atas, yang mana yang benar? Yang benar adalah yang kedua. Kenapa demikian? Bumi mbalelo, itu bukan hal yang baik. Namun Alkitab mencatat bahwa Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Karena semuanya baik, itu berarti bumi mbalelo alias menyangkal firman Allah alias menentang kehendak Allah karena dia TIDAK mampu memenuhinya. Allah melihat bumi yang tidak mampu memenuhi kehendak-Nya sebagai hal yang baik. Karena bumi tidak MAMPU, maka Allah turun tangan untuk MEMBANTU bumi agar MAMPU menggenapi Firman-Nya.

Handai taulanku sekalian, Apa yang terjadi pada hari keenam itu sesungguhnya akan terjadi terus. Bumi akan MBALELO karena TIDAK mampu memenuhi kehendak Allah dan itu bukan masalah sebab Allah akan turun tangan membantu bumi menggenapi kehendak-Nya. Dari mana kita tahu bahwa Allah tidak menggenapi kehendak-Nya sendiri namun MEMBANTU bumi menggenapi kehendak-Nya? Karena binatang diciptakan dari TANAH alias dari bumi. Bukankah itu berarti bumi mengeluarkan binatang seperti kehendak Allah? Bukankah itu berarti Allah membantu bumi untuk menggenapi kehendak-Nya?

Handai taulan sekalian, mari kita nyeleweng kembali jauh ke Perjanjian Baru. Anda paham sekarang, kenapa Yesus mustahil benih Maria? Yesus mustahil berasal dari dunia? Karena yang dari dunia PASTI mbalelo. Karena yang dari bumi tidak mampu memenuhi kehendak Allah. Bumi perlu dibantu. Yang berasal dari bumi perlu dibantu. Yang tidak mampu akan dibantu, bukan di hukum! Itu sebabnya ketika Allah menghakimi dunia, VONIS yang dijatuhkan-Nya adalah: “Mereka TIDAK tahu yang dilakukannya!” TIDAK tahu yang dilakukannya artinya HARUS dibantu.

Penguasa Dunia, Laut dan Burung-Burung Di Langit

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara SORGA dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Kejadian 1:26

Handai taulan sekalian, ada tiga tempat yaitu: Sorga, Laut dan Dunia yagn diciptakan oleh Allah. Manusia diciptakan untuk BERKUASA atas burung-burung di Sorga dan ikan-kan di Laut serta seluruh makluk di bumi bahkan bumi itu sendiri.

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:27

Handai taulan sekalian, silahkan baca Kejadian 1:27 dengan teliti dan hati-hati. Apa yang anda pahami? KETAHUILAH! Ada dua jenis manusia yang diciptakan oleh Allah. Yang pertama adalah DIA dan yang kedua adalah MEREKA. DIA artinya hanya ada SATU. Mereka artinya ada BANYAK. Dia tidak disebutkan JENIS kelaminnya. MEREKA jenis kelaminnya laki-laki dan perempuan. Dia diciptakan menurut gambar Allah. Mereka tidak diciptakan menurut gambar Allah. Siapakah DIA? Siapakah MEREKA?

DIA yang diciptakan menurut gambar Allah adalah Yesus.

Mereka yang diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan adalah Adam dan Hawa.

Itu sebabnya dikatakan bahwa Dia adalah yang SULUNG karena Dia adalah yang PERTAMA kali diciptakan.

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara SORGA dan atas segala binatang yang merayap di bumi. ” Kejadian 1:28

Handai taulanku sekalian, DIA dan MEREKA sama-sama mengemban MANDAT untuk beranakcucu dan bertambah banyak. DIA memperanakkan anak-anak Allah. MEREKA memperanakkan umat manusia. MEREKA dan anak cucunya gagal mengemban mandat Allah untuk menjadi PENGUASA. Kenapa demikian? Karena MEREKA dan anak cucunya berasal dari DUNIA. MEREKA dan anak cucunya MUSTAHIL mampu memenuhi kehendak Allah. Namun DIA yang diciptakan menurut gambar Allah dan anak cucu-Nya MAMPU mengemban MANDAT Allah untuk menjadi PENGUASA karena DIA bukan dari dunia ini.

Taman Eden Bukan Di Bumi Juga Bukan Di Sorga

Handai taulanku, apabila memahami kisah penciptaan dengan benar, maka banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang selama ini tidak terjawab, dapat dijawab dengan mudah. Ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sekaligus kita menunjukkan FAKTA betapa logis, akurat, sistematis dan konsistennya ajaran Alkitab. Ini salah satu contohnya. Apakah taman Eden ada di dunia atau di sorga? Dari generasi ke generasi para teolog saling berdebat namun tidak pernah mampu memberikan jawaban yang gamblang dan tegas tentang keberadaan taman Eden. Setelah memahami kisah penciptaan dengan benar, maka mudah sekali untuk mengetahui bahwa taman Eden tidak ada di Sorga juga tidak ada di dunia. Beginilah cara kita memahaminya:

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:11

Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:12

belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; Kejadian 2:5

Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Kejadian 2:8

Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9

Taman Eden tidak ada di bumi! Di dalam Kejadian 1:11, kepada siapakah Allah berfirman untuk MENUMBUHKAN tanaman? BUMI! (Eret). Di dalam Kejadian 1:12, SIAPAKAH yang menumbuhkan tanaman? BUMI! Di dalam Kejadian 2:9, SIAPAKAH yang menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari TANAH? (Adamah). YHWH Elohim.

Handai taulan sekalian, para penerjemah LAI tidak konsisten. ERET (0776) seharusnya diterjemahkan sebagai BUMI sementara ADAMAH (0127) seharusnya diterjemahkan sebagai TANAH. Di bumi, yang menerima firman untuk menumbuhkan tanaman adalah BUMI. Di bumi, yang menggenapi firman Allah dan menumbuhkan tanaman adalah BUMI. Di taman Eden, yang MENUMBUHKAN pepohonan adalah YHWH Elohim. YHWH Elohim menumbuhkan tanaman dari ADAMAH (tanah). YHWH Elohim BUKAN ERET (bumi). Bila taman Eden ada di bumi itu berarti YHWH Elohim tidak perlu menumbuhkan tanaman dari ADAMAH (tanah) sebab yang perlu dilakukan-Nya HANYA menurunkan hujan dan menyediakan orang untuk MENGUSAHAKANNYA (Kejadian 2:5), bukannya menumbuhkan pepohonan dari adamah (tanah).

Bila anda belum puas, maka ketahuilah bahwa firman elohim kepada bumi (eret) adalah untuk MENUMBUHKAN (dasha) tanaman dan bumi menggenapi firman itu dengan MENUMBUHKAN (yatsa) tanaman. Sementara itu, yang dilakukan oleh YHWH Elohim adalah MENUMBUHKAN (tsamach) dari tanah (Adamah). Kenapa YHWH Elohim HARUS menumbuhkan (tsamach) pepohonan dari tanah (Adamah) di taman Eden? Karena di Eden TIDAK ada di bumi (eret).

Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Kejadian 1:7

Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Kejadian 2:8

Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9

Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Kejadian 2:19

Taman Eden Mustahil di Sorga! Kenapa demikian? Baik tanaman, binatang maupun manusia, semuanya diciptakan dari TANAH. Tanah berasal dari Air. Air tidak ada di Sorga. Bila air ada di Sorga mustahil Air berpisah menjadi Air yang di atas Sorga dan air yang di bawah Sorga bukan?

Apabila taman Eden tidak ada di dunia dan mustahil ada di sorga, lalu ada di mana? Tanam Eden berasal dari mana? Anda tahu, kata MEMBUAT di dalam Kejadian 2:8 diterjemahkan dari kata Ibrani NATA yang artinya MENANAM? TUHAN Allah menanam taman Eden di Timur. Ketika anda menanam pohon, itu berarti ada MEDIA tempat pohon itu di tanam. Ketika Allah menanam taman Eden, itu berarti sudah ada TEMPAT di mana taman Eden di tanam. Bila demikian, ada di manakah taman Eden itu? Di LAUT!

Handai taulan sekalian, bukankah selama ini kita bertanya-tanya tentang sebuah tempat yang disebut PADANG GURUN? Bukankah selama ini kita bertanya tentang sebuah tempat yang TELAH Allah sediakan bagi Perempuan berselubung matahari di padang gurun? Anda ingat sekarang? Di Padang Gurun ada sebuah taman yang namanya taman Eden yang dijaga oleh Kerubim yang menyandang PEDANG SAMBER GELEDEK. Itu sebabnya Naga itu tidak bisa memasukinya untuk memburu perempuan itu.

Kesimpulan

Pada mulanya ada AKU ADALAH AKU yang tanpa batas (wuji). AKU ADALAH AKU lalu membatasi diri menjadi TIGA. Tiga adalah: Gelap, Air dan Roh Allah. Ketika MULAI membatasi maka Ketiga-Nya pun menjadi ADA Batas (Yaouji). Ketiga-Nya lalu menciptakan Terang. Menciptakan Terang artinya membatasi Roh Allah sebagai Terang. Ketiga-Nya lalu membatasi bahwa Gelap BUKAN Terang. Artinya Gelap dibatasi hanya Gelap dan Terang dibatasi HANYA Terang. Terang dan Gelap lalu dibatasi menjadi Sorga. Air lalu dibatasi dari Sorga. Air lalu dibatasi oleh Sorga menjadi Air di atas Sorga dan air di bawah Sorga. Sorga lalu dibatasi menjadi Sorga dan Penerang. Penerang lalu dibatasi menjadi Penerang Besar dan Penerang Kecil serta Bintang-bintang. Terang adalah Pemrakarsa (Yang) sementara Gelap adalah Penanggap (Yin).

Handai taulanku sekalian, bangsa Tiongkok kuno punya HE TU (peta sungi He) sementara bangsa Israel kuno punya Taman Eden. HE TU menceritakan kisah SATU menjadi SEMBILAN. Anda tahu SATU menjadi SEMBILAN? Inilah dia:

1. Air di atas Sorga = Wuji
2. Air di bahwa Sorga = Taiji
3. Gelap = Yin
4. Terang = Yang
5. Penerang Besar = Taiyang
6. Penerang Kecil = Taiyin
7. Bintang-bintang = Shaoyang
8. Nafas Hidup = Shaoyin
9. Dunia dan isinya = Wuxing

Anda tahu Bagua? Bagua adalah:

1. Air di atas Sorga = Wuji = Dao = Bapa
2. Gelap = Yin = YHWH = Tian
3. Terang = Yang = Elohim = Di
4. Penerang Besar = Taiyang = Sorga
5. Penerang Kecil = Taiyin = YHWH Elohim = Shangdi = Logos
6. Bintang-bintang = Shaoyang = malaikat = Roh Kudus = Shen
7. Nafas Hidup = Shaoyin = Gui
8. Dunia dan isinya = Wuxing = Air, tanah, tanaman, binatang dan manusia

Apa perbedaan kisah penciptaan Tiongkok kuno dan Alkitab? Nama-Nya berbeda namun PRIBADI-Nya sama. Sistematikanya berbeda namun ajarannya sama. Waktu pemahamannya berbeda namun pada akhirnya sama.

Bagaimana dengan Taiyang alias Penerang Besar alias Sorga? Bangsa Tiongkok kuno tahu keberadaan Taiyang namun TIDAK punya informasi tentangnya. Kenapa demikian? Karena mereka tinggal di dunia dan TIDAK pernah mendapat Wahyu dari Ziran (AKU ADALAH AKU) tentang SORGA. Taiyang adalah SORGA.

Anda mau tahu arti bagua Tiongkok kuno? Baiklah saya akan beritahu anda arti BAGUA Tiongkok kuno sejati.

1. qián = lelaki
2. zhèn = goyang
3. ken = umpan
4. gèn = ulet (licik)
5. kun = perempuan
6. xùn = patuh
7. lí = pergi
8. duì = penebus

Apa itu Bagua Tiongkok kuno? Apa itu Bagua? Bagua adalah: qián zhèn kan gèn kun xùn lí duì. Apa itu Bagua? Bagua adalah: lelaki, goyang, umpan, ulet (licik), perempuan, patuh, pergi, menebus. Apa itu Bagua? Bagua adalah:

Seorang lelaki menggoyang umpan dengan licik dan seorang perempuan dengan patuh menebusnya.

Ha ha ha ha ha ha ….. Anda anggap itu suatu kebetulan? Saya percaya itu namanya DUA SAKSI! DUA SAKSI maka kesaksiannya pun SAH!

NB.
Awal tahun lalu seorang teman memberitahu saya bahwa dia telah memutuskan untuk kuliah Teologi untuk jenjang Master of Divinity. Dia seorang teman yang sangat istimewa. Saya ingin memberi sesuatu untuknya, guna mendorong semangat kuliahnya. Saya suka caranya ngakak. Itu sebabnya saya ingin memberinya sesuatu yang bisa membuatnya ngakak. Saya juga suka caranya terlongong-longong ketika keheranan. Itu sebabnya saya ingin memberinya sesuatu yang bisa membuatnya terlongong-longong. Waktu berlalu namun Janji harus ditepati.

Perkenalan kami dijembatani oleh cerita seorang dosen Teologi yang ditanyai oleh mahasiswanya:

“Sanggup tidak Allah menciptakan sesuatu yang tidak bisa diangkatNya?”

Menurut teman itu, pertanyaan itu adalah kesalahan logika, menurut saya pertanyaan itu logis-logis saja. Untuk membaca kisah lengkapnya, silahkan klik di sini.

Karena tidak sepakat, maka kami pun lalu berdebat. Perdebatan kami sangat seru apalagi ketika saya mengutip ayat Daodejing dan bercerita tentang anjing. Teman itu namanya Tommy Wijaya alias Vantillian. Selamat ngakak terlongong-longong sahabatku! Saya sendiri ngakak terlongong-longong ketika MENEMUKAN semua ini.

http://bengcumenggugat.wordpress.com/2011/02/05/bengcu-mengungkap-kisah-penciptaan-tiongkok-kuno-dan-alkitab-2/
avatar
Penyaran
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Penyaran Mon May 13, 2013 11:53 am

Kisah Penciptaan Dunia dan Sorga

Di dalam kitab Kejadian ada dua kisah penciptaan. Yang pertama adalah kisah penciptaan Sorga dan dunia oleh Allah (Elohim) dan yang kedua adalah kisah penciptaan dunia dan sorga oleh TUHAN Allah (YHWH Elohim). Kisah penciptaan Sorga dan dunia tercatat di dalam Kejadian 1:1-2:4a, sementara kisah penciptaan dunia dan Sorga tercatat di dalam Kejadian 2:4a-25. Apakah keduanya adalah kisah penciptaan yang berbeda ataukah kisah penciptaan yang berkesinambungan?

Handai taulan sekalian, kenapa anda menafsirkan Alkitab? Anda menafsirkan Alkitab karena dua alasan yaitu: Pertama, karena tidak paham. Kedua, karena menganggap yang tertulis tidak logis. Apa yang terjadi ketika sesorang menafsirkan ayat-ayat Alkitab yang dibacanya? Dia kehilangan kesempatan untuk memahami ajaran sejati Alkitab. Itulah yang terjadi dengan para teolog di masa lalu yang kita teladani hingga generasi ini. Hal itu tidak boleh terjadi lagi. Scriptura sacra sui ipsius interpres, artinya kitab suci menyatakan dirinya sendiri. Alkitab tidak boleh ditafsirkan karena Alkitab ditulis untuk di pahami.

Yang Di-Bara oleh Allah Lalu Di-Asah oleh TUHAN Allah

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1

Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut NAGA yang besar dan segala jenis makhluk BERJIWA hidup yang bergerak MERAYAP, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:21

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:27

binatang-binatang laut = TANNIYN = NAGA

GADOWL = BESAR

Makluk = NEPHES = JIWA

hidup = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Bergerak = RAMAS = MERAYAP

berkeriapan = SHARATS = BERKERIAPAN

menciptakan = BARA = MEMBUAT BLUE PRINT

Handai taulanku sekalian, dari generasi ke generasi para sarjana teologi memahami dan mengajarkan bahwa kata Ibrani BARA artinya penciptaan dari nihil (creatio ex nihilo). Pemahaman demikian tentu saja bertentangan dengan yang diajarkan oleh Alkitab. Kata BARA hanya digunakan tiga kali dalam Kejadian 1. Alkitab mencatat dengan tegas dan gamblang sehingga mustahil menyangkalnya bahwa dunia tidak diciptakan dari nihil namun dijadikan (ASAH) dengan memisahkan air yang ada di bawah Sorga, binatang tidak diciptakan dari nihil namun dibentuk (Yatsar) dari tanah, manusia juga tidak diciptakan dari nihil namun dibentuk (Yatsar) dari debu tanah.

Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2

Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:3

Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, — Kejadian 2:4

Sesungguhnya kata Ibrani BARA artinya cetak biru (Blue print) atau konsep atau rencana atau suatu pekerjaan yang belum selesai. Bagaimana kita meyakini hal demikian? Kata “dibuat-Nya” pada Kejadian 2:22 diterjemahkan dari kata Ibrani ASAH. Kata “menjadikan” di dalam Kejadian 2:4 juga diterjemahkan dari ASAH. Handai taulanku sekalian, TIGA hal yang di-ASAH (dijadikan) oleh TUHAN Allah dalam Kejadian 2:4a-25 adalah TIGA hal yang di-BARA (dicetak biru) oleh Allah dalam Kejadian 1:1-2:4a.

Handai taulan sekalian, sesungguhnya Kejadian 1:1-2:4a adalah kisah tiga Allah Yang Mahaesa (Elohim) menciptakan Sorga dan dunia. Apakah kisah penciptaan itu sudah selesai? Sudah! Kisah penciptaan itu sudah selesai, itu sebabnya Elohim merayakan Sabat. Sudah selesai artinya: Yang hendak di-ASAH (dijadikan) sudah di-ASAH dan yang hendak di-BARA (dicetak biru) sudah di-BARA. Itu berarti ada TIGA BARA yang harus di-ASAH atau di-YATSAR (dibentuk) oleh TUHAN Allah. Itu sebabnya Elohim (Allah) merayakan Sabat namun YHWH Elohim (TUHAN Allah) belum merayakan Sabat alias belum wuwei.

Burung Sorga dan Naga Air

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan MAKLUK MERAYAP dan makhluk yang BERJIWA hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi DAN melintasi cakrawala SORGA.” Kejadian 1:20

Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut NAGA yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak MERAYAP, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:21

Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” Kejadian 1:22

1. Air = mayim
2. Makluk = nephes (hidup) + Sheret (melata dan berenang)
3. Cakrawala = Raqiya Shamayim (cakrawala sorga)
4. Binatang-binatang laut = tanniyn (naga; ular; monster sungai dan laut)
5. Bergerak = ramas (melata)
6. Berkeriapan = sharats (berenang)
7. Laut = yam (laut)
8. Air laut = mayim yam

Handai taulanku sekalian, apabila diterjemahkan dengan baik maka Kejadian 1:20-21 akan nampak seperti tersebut di atas. Pada hari kedua, cakrawala (raqiya) sudah diberi nama sorga (Shamayim). Itu sebabnya raqiya shamayim harus diterjemahkan sebagai “cakrawala sorga” dan tidak boleh diterjemahkan sebagai cakrawala semata.

Syarat untuk disebut burung adalah memiliki sayap (Kejadian 1:21). Ada dua jenis burung yang diciptakan yaitu: Yang beterbangan di atas bumi dan yang beterbangan melintasi cakrawala sorga (Kejadian 1:20). Burung yang berkembang biak hanya burung-burung di bumi (Kejadian 1:22). Kerubim dan Serafim adalah burung-burung sorga. Keduanya memiliki sayap.

Di Sorga tidak ada air. Itu berarti ketika mengatakan AIR maka yang dimaksudkan oleh Allah adalah “di luar Sorga”. Dengan demikian, kita meyakini bahwa di sorga tidak ada makluk-makluk air. Ada tiga tempat yang bisa disebut AIR yaitu: Air di atas Sorga, Bumi (Erets) dan Laut (yam). Allah sama sekali tidak berkuasa atas Air dia atas Sorga. Itu sebabnya Dia mustahil menciptaan makluk air di Air yang ada di atas Sorga. Itu sebabnya makluk air yang diciptakannya hanya yang ada di bumi (erets) dan di laut (yam). Ada dua jenis makluk air yang diciptakan Allah yaitu: Yang melata dan yang berenang. Yang mendapat mandat untuk berkembang biak adalah yang ada di air dan di laut.

Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Wahyu 5:13

Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya; Mazmur 148:7

Handai taulan sekalian, apabila anda ragu dengan pemahaman adanya tempat lain selain bumi dan Sorga serta adanya makluk lain selain di bumi dan Sorga maka ketahuilah, kedua ayat di atas adalah sebagian ayat Alkitab yang mendukung ajaran demikian.

Analisa Burung Sorga dan Naga Air

Handai taulanku sekalian, apakah anda PUAS dengan pemahaman di atas? Apakah perlu menunggu sampai Daud menulis Mazmur dan Yohanes menulis Wahyu dulu baru bangsa Isarel MAMPU mengerti kisah penciptaan dengan benar? Apabila kisah penciptaan yang demikian penting sehingga bangsa Israel harus merayakan SABAT setiap minggu untuk MENGENANG dan MERENUNGKANNYA hanya ditulis demikian, maka mustahil kita mengajarkan bahwa Alkitab ditulis dengan PRINSIP: Logis, Akurat, Sistematis dan Konsisten. Mustahil pula mengajarkan bahwa Alkitab tidak boleh ditafsirkan karena Alkitab ditulis untuk dipahami. Karena pemahaman tentang penciptaan pada hari ke lima membuka peluang untuk ditafsirkan.

Kesalahan apa yang dilakukan oleh hai hai sehingga kehilangan kesempatan untuk memahami kisah penciptaan tesebut dengan benar?

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah langit SORGA berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:9

Lalu Allah menamai yang kering itu darat BUMI, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:10

1. Hai hai KURANG akurat, itu sebabnya dia tidak melihat FAKTA akan keberadaaan kata Ibrani PANIYM = DI HADAPAN, di dalam Kejadian 1:20 yang sama sekali tidak diterjemahkan. Di ayat yang sama hai hai juga melupakah kata “Di atas” yang diterjemahkan dari kata Ibrani AL = DI ATAS.
2. Hai hai KURANG akurat itu sebabnya dia tidak melihat FAKTA bahwa kata MAKLUK di dalam Kejadian 1:20 diterjemahkan dari kata NEPHES yang artinya JIWA.
3. Hai hai MEMASUKKAN fakta kata BUMI yang diterjemahkan dari kata ERETS sebagai “daratan” yang kita injak setiap saat. Itu sebabnya dia MEMAHAMI frasa DI ATAS BUMI = ANGKAS (di mana burung beterbangan).
4. Hai hai juga melupakan FAKTA yang tertulis di Kejadian 1:9-10 bahwa yang disebut laut (Yam) = kumpulan air (Mayim). Itu sebabnya dia tidak meyakini bahwa kata AIR di dalam Kejadian 1:22 adalah LAUT (kumpulan air).

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk MERAYAP DAN yang BERJIWA hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala SORGA DI HADAPANKU.” Kejadian 1:20

Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut NAGA yang besar dan segala jenis makhluk BERJIWA hidup DAN yang bergerak MERAYAP, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:21

Setelah dikoreksi, tersebut di atas adalah terjemahan Kejadian 1:20-21 yang lebih baik. Handai taulan sekalian, apabila berlaku AKURAT dan tidak memasukkkan ayat Alkitab ke dalam TOPLES (menafsirkan) maka MUSTAHIL muncul keraguan bahwa yang di-BARA (dicetak biru) di dalam Kejadian 1:20-22 adalah:

1. Naga besar (TANNIYN GADOWL)
2. Makluk berjiwa hidup (NEPHES CHAY)
3. Makluk yang merayap (RAMAS)
4. Burung (OWPH)

Dan semuanya itu TIDAK ada di bumi namun ada di ATAS bumi alias di KUMPULAN AIR alias di LAUT alias di PADANG. Anda lihat sendiri bukan? Betapa logis, akurat, sistematis dan konsistennya Alkitab bukan? Anda lihat bukan? Bila dipahami maka Alkitab hanya mengajarkan satu ARTI. Bila ditafsirkan berarti kehilangan kesempatan untuk memahami ajaran sejati Alkitab. Ajaran Alkitab yang dipahami bisa ditolak namun tidak bisa disangkal kebenarannya.

Bumi Mengeluarkan (Yatsa) TUHAN Allah Menumbuhkan (Tsamach)

Tanah itu menumbuhkan MENGELUARKAN tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:12

belum ada semak apapun di bumi, belum timbul TUMBUH tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu DI PADANG; Kejadian 2:5

tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi TANAH itu— Kejadian 2:6

Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Kejadian Kejadian 2:8

Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi TANAH, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9

1. Bumi = ADAMAH = Tanah
2. Bumi = ERETS = Bumi
3. Hutan = SADEH = Padang
4. Menumbuhan = YATSA = Mengeluarkan
5. Menumbuhkan = TSAMACH = Menumbuhkan

Handai taulan sekalian, Kejadian 1:12 mencatat tentang BUMI (ERETS) Kejadian 2:5-6 berbicar tentang BUMI (ERETS) dan sebuah tempat lain yang namanya PADANG (SADEH). Di Bumi tumbuhan DIKELUARKAN (YATSA) oleh BUMI. Di PADANG, tumbuhan DITUMBUHAN (TSAMACH). Itu adalah bukti bahwa Bumi dan Padang adalah DUA tempat yang berbeda. PADANG ada di ATAS bumi dan dinamakan EDEN. Itu juga adalah bukti bahwa tanaman di PADANG berbeda dari tanaman di BUMI.

Allah Menjadikan (Asah) TUHAN Allah Membentuk (Yatsar)

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang BERJIWA hidup, ternak BINATANG BERKAKI dan binatang melata dan segala jenis binatang liar MAKLUK BERJIWA DI BUMI.” Dan jadilah demikian. Kejadian :1:24

Allah menjadikan segala jenis binatang liar MAKLUK BERJIWA DI BUMI dan segala jenis ternak BINATANG BERKAKI dan segala jenis binatang melata di muka bumi DI ATAS TANAH. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:25

Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang MAKLUK BERJIWA hutan DI PADANG dan segala burung di udara SORGA. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang BERJIWA hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Kejadian 2:19

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk BERJIWA yang hidup . Kejadian 2:7

1. Binatang = CHAY = Hidup; makluk hidup
2. Makluk = NEPHES = Jiwa
3. Udara = SHAMAYIM = Sorga

Binatang-binatang dan burung di bumi di-ASAH (dijadikan) oleh Allah dengan CARA MENGELUARKANNYA (YATSA) dari BUMi sementara JIWA HIDUP di PADANG di-YATSAR (dibentuk) dari tanah oleh TUHAN Allah. FAKTA demikian kembali membuktikan bahwa Bumi dan Padang adalah DUA tempat yang berbeda. Juga adalah bukti bahwa JIWA HIDUP di PADANG berbeda dengan binatang di BUMI.

Handai taulan sekalian, burung-burung di Sorga dan burung-burung serta Naga-naga serta makluk melata dan makluk berenang di Padang, semuanya, sama seperti MANUSIA, disebut JIWA HIDUP (Nephes Chay).

Mengungkap Rahasia Predator

Handai taulan sekalian, dari generasi ke generasi para sarjana teologi saling berdebat tentang makanan manusia dan binatang. Sebagian mengajarkan bahwa pada mulanya binatang dan manusia adalah pemakan tumbuhan. Dosalah yang menyebabkan manusia dan binatang menjadi predator. Benarkah itu yang diajarkan oleh kisah penciptaan?

Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya BERBUAH, PEPOHONAN berbiji; itulah akan menjadi makananmu DI HADAPANKU. Kejadian 1:29

Tetapi kepada segala binatang MAKLUK BERJIWA di bumi dan segala burung di udara SORGA dan segala yang merayap di ATAS bumi, yang bernyawa KEPADA MAKLUK BERJIWA HIDUP, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:30

Di dalam Kejadian 1:29 ada DUA kata Ibrani yang tidak diterjemahkan oleh LAI, yaitu: ETS yang artinya pohon dan PANIYM yang artinya di hadapan. Di Kejadian 1:30, kata binatang diterjemahkan dari kata Ibrani CHAY yang artinya hidup; makluk hidup. Kata udara diterjemahkan dari kata SHAMAYIM yang artinya Sorga. Kata bernyawa diterjemahkan dari du kata yaitu: Nephes yang artinya jiwa dan CHAY yang artinya hidup; makluk hidup. Adam (manusia) disebut Nephes Chay setelah TUHAN Allah (YHWH Elohim) menghembuskan NASHAMAH (nafas) CHAY (hidup) ke dalamnya. Jadi silahkan baca kembali terjemahan yang lebih baik dari Kejadian 1:29-30 di atas.

Sesungguhnya Alkitab mengajarkan bahwa yang tidak makan daging adalah mereka yang ada di hadapan Allah alias di Sorga. Yang tidak makan daging adalah mereka yang BERJIWA HIDUP atau yang memiliki Nafas Hidup. Kenapa selama di taman Eden manusia hanya makan tanaman namun setelah di bumi HABEL memelihara ternak dan mengorbankannya untuk TUHAN Allah? Hal itu terjadi karena DOSA. Nubuatannya adalah: “Pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. ” Dan itulah yang terjadi. Itu berarti setelah BERDOSA manusia tidak lebih dari BINATANG di bumi yang CERDAS. Kita akan mempelajari hal itu dalam BLOG berikutnya.

Bukankah perintah untuk tidak makan daging hanya berlaku bagi CHAY atau NEPHES CHAY? Tidak termasuk BINATANG yang dijadikan Allah pada hari ke ENAM?

http://bengcumenggugat.wordpress.com/2011/02/05/bengcu-mengungkap-kisah-penciptaan-tiongkok-kuno-dan-alkitab-3/
avatar
Penyaran
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Penyaran Mon May 13, 2013 12:13 pm

Kisah Penciptaan Iblis dan Manusia 1

Kapan Allah menciptakan Iblis? “Allah tidak pernah menciptakan Iblis karena yang diciptakan-Nya adalah malaikat sementara Iblis adalah malaikat yang memberontak.” Itulah jawaban klasik teologi Reformed ketika ditanya tentang penciptaan Iblis. Walaupun teologi reformed mengajarkannya sebagai kebenaran Alkitab, namun sesungguhnya, tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mendukung doktrin Iblis adalah malaikat pemberontak. Pada hakekatnya Doktrin Iblis adalah malaikat didirikan di atas ajaran Zoroaster bahwa manusia dan alam semesta adalah medan peperangan antara suatu kekuatan yang baik menghadapi suatu kekuatan yang jahat.

Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani sementara Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. Adalah FAKTA bahwa naskah-naskah Alkitab yang kita miliki saat ini bukan naskah asli bahkan bukan salinan pertama. Naskah Alkitab paling tua yang kita miliki saat ini berasal dari abad ke 2, sekitar 100 tahun lebih setelah Alkitab selesai ditulis. Alkitab bahasa Indonesia yang kita miliki saat ini diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Sama seperti para penyalin melakukan kesalahan ketika menyalin maka para penerjemah juga melakukan kesalahan ketika menerjemahkan. Kesalahan itu mungkin dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Itu sebabnya, untuk memahami ajaran Alkitab dengan benar di mulai dengan menguji dan mengoreksi terjemahan Alkitab guna mendapatkan terjemahan yang paling akurat.

Kenapa anda menafsirkan Alkitab? Anda menafsirkan Alkitab karena dua alasan: Karena tidak paham atau menganggap yang tertulis tidak logis. Apa yang terjadi ketika sesorang menafsirkan ayat-ayat Alkitab yang dibacanya? Dia kehilangan kesempatan untuk memahami ajaran sejati Alkitab. Itulah yang terjadi dengan para teolog ketika mempelajari kisah penciptaan. Karena menafsirkan maka kehilangan kesempatan untuk memahami ajaran sejatinya. Hal itu tidak boleh terjadi lagi. Scriptura sacra sui ipsius interpres, artinya kitab suci menyatakan dirinya sendiri. Alkitab tidak boleh ditafsirkan karena Alkitab ditulis untuk di pahami.

Naga Besar Adalah Ciptaan Yang Tidak Dikehendaki Allah

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk MERAYAP DAN yang BERJIWA hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala SOGA DI HADAPANKU.” Kejadian 1:20

berkeriapan = SHARATS = BERKERIAPAN

makluk = SHERETS = MAKLUK MERAYAP + NEPHES = JIWA

yang hidup = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Burung = OWPH = BURUNG

Cakrawala = RAQIYA = CAKRAWALA + SHAMAYIM = SORGA

PANIYM = DI HADAPAN

Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut NAGA yang besar dan segala jenis makhluk BERJIWA hidup DAN yang bergerak MERAYAP, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:21

CATATAN: Merah huruf Besar = terjemahan lebih baik. Warna hitam dicoret = terjemahan LAI.

binatang-binatang laut = TANNIYN = NAGA

GADOWL = BESAR

Makluk = NEPHES = JIWA

hidup = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Bergerak = RAMAS = MERAYAP

berkeriapan = SHARATS = BERKERIAPAN

menciptakan =BARA = MEMBUAT BLUE PRINT

Makluk-makluk yang dikehendaki oleh Allah adalah:
1. Makluk berjiwa hidup (NEPHES CHAY)
2. Makluk yang merayap (RAMAS)
3. Burung (OWPH)

Makluk-makluk yang di-BARA (dalam bentuk BLUE Print) pada hari ke lima (Kejadian 1:20-21) adalah:

1. Naga besar (TANNIYN GADOWL)
2. Makluk berjiwa hidup (NEPHES CHAY)
3. Makluk Berjiwa yang merayap (CHAY RAMAS)
4. Burung (OWPH)

Naga besar di-BARA oleh Allah walaupun TIDAK dikehendaki.

Makluk Berjiwa Hidup Dikehendaki Allah Namun Tidak Dijadikan Oleh Allah

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang BERJIWA hidup, ternak BINATANG BERKAKI dan binatang melata dan segala jenis binatang liar MAKLUK BERJIWA DI BUMI.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:24

Makluk = NEPHES = JIWA

yang hidup = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Ternak = BOHEMAH = BINATANG BERKAKI

Binatang melata = REMES = BINATANG MELATA

Binatang = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

liar = ERETS = BUMI

Allah menjadikan segala jenis binatang liar MAKLUK BERJIWA DI BUMI dan segala jenis ternak BINATANG BERKAKI dan segala jenis binatang melata di muka bumi DI ATAS TANAH. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:25

Binatang = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Liar = ERETS = BUMI

Ternak = BOHEMAH = BINATANG BERKAKI

binatang melata = REMES = BINATANG MELATA

di muka bumi = ADAMAH = Tanah

menjadikan = ASAH

Berikut ini adalah makluk-makluk yang dikehendaki oleh Allah agar dikeluarkan oleh BUMI:

1. Makluk Berjiwa Hidup (NEPHES CHAY)
2. Binatang berkaki (BOHEMAH)
3. Binatang Melata (REMES)
4. Makluk Berjiwa (CHAY)

Berikut ini adalah makluk-makluk yang dijadikan oleh Allah ketika membantu BUMI menanggapi kehendak Allah:
1. Binatang berkaki (BOHEMAH)
2. Binatang Melata (REMES)
3. Makluk Berjiwa (CHAY)

Ada satu jenis makluk yang tidak dijadikan oleh Allah walaupun dikehendaki Allah yaitu Makluk Berjiwa Hidup (NEPHES CHAY). Makluk itu sudah di-BARA pada Kejadian 1:20-22 (hari kelima).

Yang Di-Bara Oleh Allah Lalu Di-Yatsar Oleh TUHAN Allah

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang BERJIWA hidup. Kejadian 2:7

Nafas = NOSHAMAH = NAFAS

Hidup = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Makluk = NEPHES = JIWA

Hidup = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Membentuk = YATSAR = MEMBENTUK

Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang MAKLUK BERJIWA hutan DI PADANG dan segala burung di udara SORGA. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang BERJIWA hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Kejadian 2:19

Binatang = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Hutan = SADEH = PADANG

Makluk = NEPHES = JIWA

Hidup = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Membentuk = YATSAR

Manusia itu memberi nama kepada segala ternak BINATANG BERKAKI, kepada burung-burung di udara SORGA dan kepada segala binatang MAKLUK BERJIWA hutan DI PADANG, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Kejadian 2:20

Ternak = BOHEMAH = BINATANG BERKAKI

Burung = OWPH = BURUNG

Binatang = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Hutan = SADEH = PADANG

Makluk-makluk yang di-BARA oleh Allah adalah:

1. Naga besar (TANNIYN GADOWL)
2. Makluk berjiwa hidup (NEPHES CHAY)
3. Makluk yang merayap (RAMAS)
4. Burung (OWPH)

Makluk-makluk yang di-YATSAR Oleh TUHAN Allah Adalah:

1. Makluk berjiwa hidup (NEPHES CHAY)
2. Makluk Berjiwa (CHAY)
3. Burung (OWPH)

Ada satu jenis makluk yang di BARA oleh Allah namun tidak di YATSAR oleh Tuhan Allah yaitu Naga besar (TANNIYN GADOWL).

Makanan Makluk Hidup

Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya BERBUAH, PEPOHONAN berbiji; itulah akan menjadi makananmu DI HADAPANKU. Kejadian 1:29

Tetapi kepada segala binatang MAKLUK BERJIWA di bumi dan segala burung di udara SORGA dan segala yang merayap di ATAS bumi, yang bernyawa KEPADA MAKLUK BERJIWA HIDUP, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:30

Binatang = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Di bumi = ERETS = BUMI

Burung = OWPH = BURUNG

Merayap = RAMAS = MERAYAP

Bernyawa = NEPHES = JIWA + CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Handai taulanku sekalian, kedua ayat tersebut di atas sama sekali tidak mencatat tentang makanan binatang berkaki (BOHEMAH) dan binatang melata (REMES) di bumi. Itu sebabnya, menggunakan kedua ayat tersebut di atas untuk mengajarkan doktrin binatang dan manusia menjadi predator karena dosa, sama sekali bukan ajaran Alkitab.

Kesimpulan

Dari ayat-ayat tersebut di atas kita dapat menyimpulkan jenis-jenis makluk yang dijadikan oleh Allah ketika membantu BUMI menanggapi kehendak Allah:
1. Binatang berkaki (BOHEMAH)
2. Binatang Melata (REMES)
3. Makluk Berjiwa (CHAY)

Berikut ini adalah jenis-jenis makluk yang di-YATSAR (dibentuk) oleh TUHAN Allah di taman Eden:

1. NEPHES CHAY = Makluk Berjiwa Hidup
2. OWPH SHAMAYIM = Burung Sorga
3. SHERETS = MAKLUK MERAYAP

Makluk Berjiwa Hidup (Nephes Chay) adalah Makluk Berjiwa (Chay) dengan Nafas Hidup (Nashamah Chay) di dalamnya. Makluk Berjiwa (Chay) tidak memiliki Nafas Hidup (Nashamah Chay). HANYA ada satu makluk yang disebut Nephes Chay, yaitu manusia yang diciptakan dari debu tanah lalu dihembusi Nafas Hidup oleh TUHAN Allah. Dia adalah manusia lelaki.

Makluk Berjiwa (Chay) yang diciptakan TUHAN Allah tinggal di Eden alias Padang alias Laut alias Kumpulan Air. Makluk Berjiwa (Chay) yang dijadikan oleh Allah tinggal di bumi. Binatang merayap (REMES) dan Binatang berkaki (BOHEMAH) tinggal di bumi.

TANNIYN GADOWL alias Naga Besar adalah satu-satunya binatang yang di-BARA (blue print) oleh Allah namun tidak di-ASAH (dijadikan) maupun di-YATSAR (dibentuk) oleh Tuhan Allah. Apabila menyeleweng jauh ke kitab Wahyu, maka kita bisa memyimpulkan berdasarkan ayat berikut ini:

Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. Wahyu 12:9

1. Naga Besar = DRAKON = NAGA + MEGAS = BESAR – (Kejadian 1:21)
2. Ular Tua = OPHIS = ULAR + ARCHAIOS = TUA – (Kejadian 3:1)
3. Iblis = SATAN = LAWAN – (I Tawarikh 21:1; Ayub 1:6)
4. Iblis = SATANAS = LAWAN – (Matius 4:10
5. Iblis = DIABOLOS = PEMFITNAH; PENIPU – (Matius 44:1)

Dengan membandingkan Wahyu 12:9 dan ayat-ayat Alkitab lainnya, maka kita, tahu bahwa Iblis bukan JENIS makluk hidup berjiwa namun NAMA dari salah SATU makluk hidup berjiwa. Juga musthil meyakini bahwa Iblis adalah malaikat sebab malaikat sama sekali tidak termasuk di dalam makluk-makluk yang diciptakan oleh Allah dan TUHAN Allah tersebut di atas. Bila demikian siapakah malaikat? Malaikat adalah salah Penerang di atas Cakrawala Sorga. Malaikat adalah Bintang-Bintang di Sorga.

Bila demikian, lalu siapakah Iblis? Iblis adalah Ular, yang paling cerdik dibandingkan semua makluk berjiwa. Iblis adalah Manusia. Kita akan mempelajari hal ini lebih lanjut nantin.

http://bengcumenggugat.wordpress.com/2011/02/05/bengcu-mengungkap-kisah-penciptaan-tiongkok-kuno-dan-alkitab-4/
avatar
Penyaran
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Penyaran Mon May 13, 2013 12:24 pm

Kisah Penciptaan Iblis dan Manusia 2

Setahu saya, hampir tidak ada kotbah dari atas mimbar gereja rerformed yang tidak menyebut nama Iblis. Namun herannya, walaupun Iblis begitu penting di dalam kotbah namun sayangnya, Satanologi (Ilmu yang mempelajari Iblis) yang juga disebut Demonologi (Ilmu yang mempelajari roh-roh jahat) justru dianggap sebagai doktrin minor atau tidak penting. Yang mengenaskan adalah banyak sarjana teologi yang justru meyakini dongeng para dukun dan mantan dukun sebagai kebenaran dan mengajarkannya sebagai ajaran Alkitab. Teologi reformed mengajarkan bahwa Iblis memimpin sepertiga malaikat di sorga untuk memberontak kepada Allah. Allah membuang mereka ke bumi sebagai hukuman atas pemberontakan mereka. Walaupun diyakini dan diajarkan dari generasi ke generasi namun sesungguhnya, tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mendukung ajaran demikian. Ajaran demikian justru bertentangan dengan ajaran Alkitab.

Tiga Manusia Dalam Dua Tubuh

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:27

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara SORGA dan atas segala binatang MAKLUK BERJIWA yang merayap di bumi. ” Kejadian 1:28

SHAMAYIM = SORGA

Binatang = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Ada DUA jenis manusia yang diciptakan oleh Allah. Yang pertama adalah DIA dan yang kedua adalah MEREKA. DIA artinya hanya ada SATU. Mereka artinya LEBIH DARI SATU. DIA tidak disebutkan JENIS kelaminnya. MEREKA jenis kelaminnya LAKI-LAKI dan PEREMPUAN. DIA diciptakan menurut gambar Allah. MEREKA tidak diciptakan menurut gambar Allah. Siapakah DIA? Siapakah MEREKA?

Makluk Berjiwa Menjadi Makluk Berjiwa Hidup

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang BERJIWA hidup. Kejadian 2:7

Ketika selesai dibentuk dari debu tanah, manusia itu adalah MAKLUK BERJIWA (CHAY). Setelah menerima Nafas Hidup (NOSHAMAH CHAY) maka manusia pun menjadi MAKLUK BERJIWA HIDUP (NEPHES CHAY).

Banyak orang menyangka bahwa penciptaan manusia itu ibarat Zepeto menciptakan Pinokio. TUHAN Allah membuat sebuah arca tanah lalu menghembuskan Nafas Hidup ke dalam arca itu sehingga menjadi makluk hidup. Alkitab tidak mengajarkan hal demikian. Alkitab mengajarkan tentang tiga jenis makluk hidup yagn dibuat dari tanah. Yang pertama disebut binatang yang kedua disebut makluk berjiwa (chay). Makluk berjiwa yang dihembusi Nafas hidup disebut makluk berjiwa hidup (Nephes chay).

Debu tanah itu dibentuk menjadi manusia lalu manusia itu dihembusi Nafas Hidup sehingga menjadi makluk berjiwa hidup (Nephes chay). Kisahnya sama sekali bukan debu tanah itu dihembusi Nafas Hidup lalu menjadi manusia.

Manusia Laki-laki Itu Maha Tahu

Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Kejadian 2:21

Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Kejadian 2:22

Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Kejadian 2:23

Aneh sekali! Walaupun tidur namun manusia itu tahu apa yang terjadi. Dia tahu pasti bahwa perempuan itu adalah tulang dari tulangnya dan daging dari dagingnya. Itu berarti manusia itu mahatahu.

Mengungkap Rahasia Menjadi Satu Daging

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Kejadian 2:24

Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. Kejadian 2:25

HAYAH = MENJADI

ECHAD = SATU

BASAR = DAGING

Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.” Kejadian 4:1

YADA = MENGENAL

Teologi Reformed mengajarkan bahwa menjadi satu daging artinya bersetubuh. Benarkah demikian? Tentu saja salah! Bersetubuh sama sekali tidak membuat seorang lelaki dan perempuan menjadi satu daging. Untuk bersetubuh, kitab Kejadian menggunakan kata Ibrani YADA yang artinya MENGENAL.

Handai taulan sekalian, Hawa dibangun dari tulang rusuk lelaki itu. Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki saat ini, maka kita tahu bahwa pada hakekatnya, manusia-manusia yang dilahirkan oleh wanita, bukan ciptaan baru namun hasil PEMBANGUNAN. Sperma meninggalkan ayah dan ibunya lalu menjadi satu daging dengan istrinya (sel telur). Sperma bukan jaringan tubuh namun makluk hidup. Dari mana kita tahu bahwa sperma adalah makluk hidup? Sperma bisa bergerak secara mandiri, ibarat seekor ikan berenang-renang di dalam air dengan satu tujuan, mencari sel telur (ovum) dan menyatu dengannya. Ovum juga bukan jaringan tubuh namun makluk hidup karena bisa bergerak secara mandiri dengan satu motivasi, menyambut sperma. Ketika sperma bertemu dengan ovum maka keduanya pun menjadi satu daging (satu sel). Satu daging itu lalu memecah menjadi dua daging, dua daging lalu menjadi empat daging hingga akhirnya membentuk satu tubuh. Itulah yang disebut proses membangun.

Karena manusia-manusia yang dilahirkan oleh perempuan bukan ciptaan baru itu berarti mereka sudah ada walaupun belum dibangun dan dilahirkan. sebelum Hawa tercipta maka semua umat manusia ada di dalam Lelaki itu. Dan setelah Hawa tercipta, maka umat manusia ada di dalam kedua manusia itu.

Lelaki itu akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging. Sperma itu akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya (sel telur – ovum) sehingga keduanya menjadi satu daging. Itulah yang dipersatukan Allah dan MUSTAHIL dipisahkan oleh manusia.

Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. Kejadian 3:20

Handai taulan sekalian, itu sebabnya pada mulanya dia disebut manusia, lalu disebut perempuan, lalu disebut istri, lalu disebut ibu baru kemudian dinamakan Hawa yang artinya ibu dari semua makluk berjiwa. Hal yang sama juga berlaku bagi si Ular. Pada mulanya dia disebut manusia, lalu disebut lelaki, lalu disebut suami lalu disebut Ular. Manusia Lelaki itulah yang memberi istrinya nama Hawa. Bagaimana dengan lelaki itu? Istrinya menamainya Ular.

Makluk Berjiwa Yang Paling Cerdas

Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang MAKLUK BERJIWA di darat PADANG yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Kejadian 3:1

Darat = SADEH = PADANG

Binatang = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

Handai taulan sekalian, Ular di dalam Kejadian 3:1 bukan binatang ular yang ada di dunia, bukan ular yang kita ketahui. Semua binatang di bumi tidak memiliki AKAL BUDI itu sebabnya mustahil disebut CERDIK. Di samping itu, ular itu ada di taman Eden, bukan di bumi. Dia paling cerdik di antara segala MAKLKUK BERJIWA di PADANG, bukan di bumi. PADANG adalah Taman Eden alias kumpulan air alias Laut, bukan bumi sebab bumi adalah bagian yang kering setelah air berkumpul menjadi satu.

Melanggar Perintah TUHAN Allah Menyebabkan Pemisahan

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Kejadian 3:6

Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Kejadian 3:7

Bukankah sejak awal keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu? Handai taulan sekalian, apa yang sesungguhnya terjadi dengan manusia dan istrinya setelah mereka makan buah pengetahuan pengetahuan? PEMISAHAN! Melanggar perintah TUHAN Allah menyebabkan PEMISAHAN. Lelaki dan perempuan berpisah. PEMISAHAN menyebabkan lelaki dan perempuan tidak saling mengenal. Perasaan MALU adalah salah satu CIRI dari pengetahuan bahwa kita berbeda, kamu dan aku berbeda. Keterasingan menyebabkan manusia merasa malu untuk menunjukkan diri apa adanya. Malu dengan keadaan diri sendiri! Itu sebabnya, keduanya lalu menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Apa yang terjadi? Keduanya menyembunyikan diri alias mengasingkan diri.

Melanggar Perintah TUHAN Allah Menyebabkan Ketakutan

Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Kejadian 3:8

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” Kejadian 3:9

Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Kejadian 3:10

Melanggar perintah TUHAN Allah juga menyebabkan PEMISAHAN antara manusia dan TUHAN Allah. Dosa membuat manusia merasa malu untuk menunjukkan diri apa adanya kepada TUHAN Allah. Dosa membuat manusia Menyembunyikan diri alias mengasingkan diri dari Allah. Dosa membuat manusia TAKUT kepada TUHAN Allah.

Melanggar Perintah TUHAN Allah Menyebabkan Hilangnya Solidaritas

Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Kejadian 3:11

Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kejadian 3:12

Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Kejadian 3:13

Dosa mengakibatkan pemisahan. Dosa juga memicu lenyapnya cinta kasih dan munculnya perasaan mementingkan diri sendiri. Dosa membuat manusia tidak segan-segan untuk mengorbankan manusia lainnya untuk keselamatan diri sendiri. Itu sebabnya baik laki-laki maupun perempuan itu saling menyalahkan dan beraksi sendiri-sendiri. Padahal keduanya adalah suami istri. Solidaritas hilang sama sekali.

TUHAN Allah Mengutuk Ular

Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak BINATANG BERKAKI dan di antara segala binatang MAKLUK BERJIWA hutan DI PADANG; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Kejadian 3:14

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Kejadian 3:15

Ternak = BOHEMAH = BINATANG BERKAKI

Binatang = CHAY = HIDUP; MAKLUK BERJIWA

hutan = SADEH = PADANG

menjalar = HALAK = BERJALAN

RAMAS = MERAYAP

SHARATS = BERKERIAPAN

Ular adalah MAKLUK BERJIWA. Makluk berjiwa makanannya tumbuhan. Namun karena menipu perempuan itu maka ular dikutuk untuk hanya makan debu tanah dan berjalan dengan perutnya seumur hidupnya. Berjalan dengan perutnya berarti pada mulanya ular berjalan dengan kakinya. Berjalan dengan perutnya bukan merayap sebab merayap artinya RAMAS atau SHARATS. Berjalan dengan perutnya artinya punya kaki namun tidak bisa digunakan untuk berjalan.

Siapakah Ular itu? Handai taulan sekalian, di taman Eden ada tiga jenis MAKLUK BERJIWA (CHAY). Yang pertama adalah manusia. Yang Kedua adalah burung sorga dan yang Ketiga adalah SHERETS = MAKLUK MERAYAP. Yang berjalan (HALAK) adalah manusia. Itu sebabnya dapat disimpulkan bahwa Ular adalah MANUSIA. Karena perempuan itu yang tertipu maka ular itu adalah suaminya, sebab saat itu hanya ada dua orang manusia di taman Eden.

Kata Ular adalah nama pribadi, bukan nama jenis binatang seperti yang kita pahami saat ini. Nama ular diberikan oleh perempuan itu kepada suaminya. Nama itu terus melekat atau digunakan untuk Iblis hingga akhir jaman (Wahyu 12:9). Kenapa demikian? Karena Kejadian 2:19 mencatat bahwa TUHAN Allah memberi manusia KUASA untuk memberi nama kepada makluk berjiwa hidup (Nephes chay). Karena laki-laki itu adalah satu-satunya makluk berjiwa hidup (Nephes chay) maka dapat disimpulkan bahwa laki-laki itulah yang dinamai Ular oleh perempuan itu.

Pada saat kutukan itu dilontarkan hanya ada satu perempuan di taman Eden. Perempuan itu lalu diberi nama Hawa. Itu berarti yang akan bermusuhan dengan ular itu adalah Hawa. Keturunan Hawa akan bermusuhan dengan keturunan ular itu. Keturunan Hawa akan meremukkan kepala ular itu sementara ular itu akan meremukkan tumitnya. Keturunan Hawa adalah umat manusia. Keturusan Hawa juga adalah keturunan ular itu. Itu berarti ada keturunan Hawa yang bukan keturunan ular itu. Bagaimana hal itu mungkin sebab Hawa sendiri adalah keturunan ular itu karena Hawa dibangun dari tulang rusuk ular itu. Handai taulanku sekalian, itu adalah sebuah misteri yang akan kita bahas lebih lanjut lain kali.

TUHAN Allah Mengutuk Perempuan

Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Kejadian 3:16

Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Kejadian 4:7

Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju. Kidung Agung 7:10

Berahi = TASHUQAH = BIRAHI; KERINDUAN; KASMARAN

Handai tualanku sekalian, Di dalam Perjanjian Lama kata Ibrani TASHUQAH hanya digunakan TIGA kali yaitu di dalam ketiga ayat tersebut di atas. TASHUQAH sama sekali tidak berarti perasaan ingin bersetubuh dengan seseorang namun keinginan untuk MEMILIKI orang itu seutuhnya. dalam generasi ini kata BERAHI tidak hanya dipahami sebagai perasaan Sesungguhnya kata BERAHI memiliki arti yang lebih luas dari itu. Birahi adalah perasaan cinta kasih antara dua orang yang berlainan jenis kelamin. Kerinduan untuk memiliki dan dimiliki, perasaan ingin bersama-sama, perasaan mencintai dan kerinduan untuk dicintai. Birahi adalah DENDAM ASMARA atau KASMARAN. Itulah arti kata Ibrani TASHUQAH ata kata Indonesia BERAHI.

Kutukan TUHAN Allah tersebut di atas tidak hanya diberikan kepada SATU wanita namun kepada PEREMPUAN, itu berarti semua perempuan di dunia akan menanggung hal demikian, kesusahannya akan banyak ketika mengandung, melahirkan dengan kesakitan dan birahi kepada suaminya serta dikuasai oleh suaminya.

TUHAN Allah Mengutuk Manusia

Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: Kejadian 3:17

semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; Kejadian 3:18

dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” Kejadian 3:19

Ketiga ayat di atas adalah akibat yang ditanggung oleh manusia karena mendengarkan perkataan istrinya untuk makan buah pohon pengetahuan. Umat manusia harus bekerja keras sepanjang hidupnya untuk menghidupi diri dan keluarganya. Apabila manusia itu adalah Ular, kenapa dia menerima kutukan lagi? Bukankah Ular sudah menerima kutukan dari TUHAN Allah sebelumnya?

Kutukan kepada Ular adalah kutukan kepada PRIBADI lelaki itu. Kutukan kepada manusia adalah kutukan kepada seluruh umat manusia. Kepada lelaki itu dan kepada seluruh umat manusia yang masiha ada di dalam lelaki itu. Itu sebabnya seluluh umat manusia menanggung kutukan untuk bekerja keras sepanjang hidupnya. Itu sebabnya Ular tidak segera menanggung kutukannya sebab di dalamnya ada umat manusia. Itu sebabnya manusia itu baru menjadi Ular setelah seluruh umat manusia KELUAR dari dirinya. Manusia itu baru menjadi Ular setelah tubuhnya mati. Namun walaupun tubuhnya belum mati namun sudah mati di hadapan TUHAN Allah, itu sebabnya Alkitab sama sekali tidak mencatat kata-kata maupun kalimatnya setelah dia diusir dari taman Eden.

Hawa, Ibu Semua Makluk BERJIWA

Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup MAKLUK BERJIWA. Kejadian 3:2

Handai taulanku sekalian, Kejadian 3:20 kembali menunjukkan kepada kita bahwa manusia lelaki itu mahatahu, itu sebabnya dia tahu bahwa istrinyalah yang menjadi ibu semua yang hidup atau semua makluk berjiwa. Perempuan yang dinamai Hawa itu akan menjadi ibu semua MAKLUK BERJIWA (CHAY) namun dia bukan ibu dari semua MAKLUK BERJIWA HIDUP (NEPHES CHAY). Hal itu berarti umat manusia yang akan dilahirkannya HANYA Makluk Berjiwa, BUKAN makluk berjiwa hidup. Itu berarti umat manusia yang akan dilahirkannya tidak memiliki Nafas Hidup (NOSHAMAH CHAY) di dalam dirinya.

Korban Pertama? Korban Dari hongkong?

Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. Kejadian 3:21

Untuk menutupi ketelanjangannya manusia dan istrinya menyemat daun ara. TUHAN Allah mengajari mereka untuk membuat pakaian dari kulit binatang. Banyak teolog yang menafsirkan Kejadian 3:21 sebagai permulaan tradisi korban binatang untuk menebus dosa manusia. Dengan memotong hewan TUHAN Allah sedang mengajarkan kepada manusia bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa. Penafsiran demikian sangat berlebihan sebab Alkitab dengan gamblang mengajarkan bahwa yang dilakukan TUHAN Allah adalah membuat pakaian bagi manusia, bukan MENGAMOUNI dosa manusia karena korban binatang. Yang tidak diajarkan oleh Alkitab sebaiknya tidak diajarkan sebagai ajaran Alkitab.

Hanya Satu Yang Tahu

Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” Kejadian 3:22

Handai taulanku sekalian, tentang ayat tersebut di atas, banyak teolog reformed yang mengajarkan, “Allah mahatahu. Dia pasti malu jadi Allah bila tidak tahu. Ayat tersebut tidak boleh dipahami secara hurufiah namun harus harus ditafsirkan secara rohani. Ayat itu hanya mengajarkan kepada kita adanya komunikasi di antara Allah Tritunggal. Tidak boleh DITAFSIRKAN bahwa Allah tidak tahu.” Ajaran yang benar-benar mengenaskan. Sebuah unjuk tafsir 1001 mimpi yang luar biasa.

Siapakah yang dimaksudkan oleh TUHAN Allah sebagai salah satu di antara Kita? Kita tidak tahu! Kita bisa saja menganalisanya lalu menarik kesimpulan namun semuanya itu tetap adalah kesimpulan dari hasil analisa belaka, tidak ada kepastiannya sama sekali. Kita harus menunggu hingga menemukan ayat lain yang lebih gamblang yang membahas hal itu.

Bukan Hukuman Namun Penugasan

Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Kejadian 3:23

Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Kejadian 3:24

Manusia diusir dari taman Eden untuk mengusahakan tanah dari mana ia diambil, sama sekali bukan hukuman karena melanggar perintah TUHAN Allah untuk makan buah pengetahuan. Kita mengetahui hal itu sebab sejak semula sudah diberitahu bahwa amanat yang diemban oleh manusia adalah mengusahakan bumi.

Apa yang dilakukan oleh manusia itu, melanggar perintah makan buah pengetahuan di mata TUHAN Allah adalah suatu KEGAGALAN namun hal itu BUKAN suatu KEGAGALAN di mata Allah. Kenapa demikian? Karena SEJAK semula Allah SUDAH MENETAPKAN agar manusia TURUN ke dunia untuk mengusahakan BUMI.

http://bengcumenggugat.wordpress.com/2011/02/05/bengcu-mengungkap-kisah-penciptaan-tiongkok-kuno-dan-alkitab-5/
avatar
Penyaran
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Emiliana Sun May 26, 2013 8:38 pm

Salah masuk kamar, kenapa masuk sub-forum "Budha"? ngece
Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Revolt Sun May 26, 2013 8:39 pm

yang pasti, ajaran tiongkok dan kristen sih tidak saling mengklaim sebagai penerusnya.

Ajaran Tiongkok tidak mengklaim penyambung ajaran Kristen begitu pula sebaliknya. Begitupula ajaran Buddha, HINDU, SINTO.

Kristen tetap dengan yang ada , Tiongkok tetap dengan yang ada. Biar saja, yang penting INTINYA JANGAN MENYEMBAH KEJAHATAN.

OFF.

Revolt
Revolt
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Penyaran Sun May 26, 2013 9:25 pm

Emiliana wrote:Salah masuk kamar, kenapa masuk sub-forum "Budha"? ngece

kemaren njelek2in ajaran Kristen gak boleh, sekarang ngomongin pake argumen org Kristen boleh toh piss
avatar
Penyaran
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Penyaran Sun May 26, 2013 9:28 pm

Revolt wrote:yang pasti, ajaran tiongkok dan kristen sih tidak saling mengklaim sebagai penerusnya.

Ajaran Tiongkok tidak mengklaim penyambung ajaran Kristen begitu pula sebaliknya. Begitupula ajaran Buddha, HINDU, SINTO.

Kristen tetap dengan yang ada , Tiongkok tetap dengan yang ada. Biar saja, yang penting INTINYA JANGAN MENYEMBAH KEJAHATAN.

OFF.


munafik bener lu ndo, lu pura2 gak tau ye. siapa juga yg gak kenal ama yg sukanya nawarin keyakinan pake iming2 jalan keselamatan & sok2an memberikan kuasa bumi dan surga ketawa guling ketawa guling ketawa guling ketawa guling ketawa guling
avatar
Penyaran
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by gusti_bara Mon Mar 31, 2014 10:35 am

whaowww.... alkitab nyontek??????
avatar
gusti_bara
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 628
Location : braling
Join date : 12.08.12
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by frontline defender Mon Mar 31, 2014 1:31 pm

nice info 2 good usil 
frontline defender
frontline defender
MAYOR
MAYOR

Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by satria bergitar Sat May 10, 2014 9:35 am

jadi inget lelucon yg ini :

Setelah mengikuti pelajaran mendalami Alkitab, seorang China tua berkata kepada seorang Pastor: "Pastor, sungguh disayangkan yah, kalau saja Adam dan Hawa itu orang China, pastilah kita tetap di surga saat ini."

Pastor: "Mengapa bapak berpikir seperti itu?"

"Oh tentu, karena orang China tidak suka makan Apel, biasanya buat sembahyang, tetapi mereka doyan sekali makan daging ular."
 piss 
satria bergitar
satria bergitar
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Age : 37
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by SEGOROWEDI Mon Jun 23, 2014 6:54 pm


kisah penciptaan ala arab
malah gak ada juntrungannya
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Mutiaraa Sat May 16, 2015 6:42 am

kafir ngayal.

budha itu sebenarnya kesalahan tafsir ttg apa itu mati.
Mutiaraa
Mutiaraa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Female
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by dharma_senapati Fri Aug 26, 2016 4:59 pm

mutiaraa wrote:
kafir ngayal.

budha itu sebenarnya kesalahan tafsir ttg apa itu mati.

boleh dijelaskan tafsir yg benar ttg kematian???
dharma_senapati
dharma_senapati
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Age : 52
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8

Kembali Ke Atas Go down

Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab Empty Re: Kisah Penciptaan dalam Kepercayaan Tiongkok Kuno VS Kisah Penciptaan dalam Alkitab

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik