FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

islam dan ahmadiyah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

islam dan ahmadiyah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

islam dan ahmadiyah

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

islam dan ahmadiyah Empty islam dan ahmadiyah

Post by keroncong Tue Mar 13, 2012 11:39 pm

Nilai kultural dari gagasan tentang Penutup [Nabi nabi atau
Khatamul-Anbiya'] dalam Islam sudah saya jelaskan secara
panjang lebar di tempat lain. Maknanya sederhana saja: Tidak
ada penyerahan diri secara spritual kepada siapapun setelah
Muhammad yang membebaskan para pengikutnya dengan memberikan
kepada mereka aturan hukum yang praktis karena timbul dari
dalam hati nurani manusia. Secara teologik, ajaran itu
adalah bahwa organisasi sosio-politik yang disebut Islam itu
sempurna dan abadi. Tidak ada wahyu apapun yang pengingkaran
terhadapnya mengakibatkan penyimpangan atau bid'ah sesudah
Muhammad. Orang yang mengakui mendapatkan wahyu seperti itu
adalah orang yang tidak patuh kepada Islam. Karena kelompok
Qadiani mempercayai pendiri gerakan Ahmadiyyah sebagai
penerima wahyu semacam itu, berarti mereka menyatakan bahwa
seluruh dunia Islam adalah kafir.

Argumen dan pendiri gerakan itu sendiri, yang mirip sekali
dengan argumen ahli Ilmu Kalam Abad Pertengahan, adalah
bahwa spiritualitas Nabi Besar Islam itu dianggap tidak
sempurna bila ia tidak disempurnakan oleh Nabi lain. Dia
menyatakan kenabiannya sendiri sebagai bukti atas kekuatan
spiritualitas Nabi Besar Islam itu untuk mengangkat nabi
[lain]. Tetapi bila anda bertanya lebih jauh kepadanya
apakah spiritualitas Muhammad mampu mengangkat lebih dari
seorang nabi, jawabannya adalah "Tidak". Ini jelas sama
dengan ucapan: "Muhammad bukan nabi terakhir; tetapi sayalah
yang terakhir". Karena kurang sekali memahami nilai kultural
gagasan Islam tentang penutup nabi-nabi dalam sejarah ummat
manusia pada umumnya dan ummat manusia di Asia pada
khususnya, dia menganggap penutup nabi-nabi, dalam
pengertian bahwa tidak ada seorang pengikut Muhammad pun
dapat mencapai kedudukan nabi, merupakan tanda
ketidaksempurnaan dalam kenabian Muhammad itu.

Setelah saya memahami jiwa pemikirannya, dia sendiri, demi
kepentingan tuntutannya sendiri untuk menjadi nabi,
memanfaatkan apa yang dilukiskannya sebagai spiritualitas
kreatif Nabi Besar Islam itu dan, pada saat yang sama,
melepaskan nabi Besar itu dari status "kepenutupannya"
dengan membatasi kemampuan spiritualitas kreatifnya hanya
untuk mengangkat seorang nabi, yaitu pendiri gerakan
Ahmadiyyah itu. Dengan cara inilah nabi baru itu dengan
tenang mencuri status "kepenutupan" itu dari orang yang
diakuinya sebagai pemberi warisan spiritualnya.

Dia menyatakan diri sebagai buruz Nabi Besar Islam dengan
mengemukakan secara tidak langsung bahwa, karena merupakan
buruz-nya, berarti "kepenutupannya" jelas merupakan
kepenutupan Muhammad; dan karena itu pandangannya tentang
hal ini (dianggapnya) tidak melanggar "kepenutupan" Nabi
Besar itu. Dalam mengidentifikasikan kedua kepenutupan itu,
yaitu kepenutupannya sendiri dan kepenutupan nabi Besar itu,
secara sadar dia mengabaikan makna duniawi dari gagasan
Kepenutupan itu. Namun yang jelas, bahwa kata buruz itu,
walaupun dalam pengertian kemiripan yang sempurna, tidak
dapat mendukungnya sama sekali; karena buruz pasti selalu
berdampingan dengan aslinya. Hanya dalam pengertian
reinkarnasi (penitisan) sajalah buruz jadi identik dengan
yang asli. Jadi bila kita menganggap kata buruz berarti
"mirip dalam sifat-sifat spiritual" argumen itu tetap tidak
efektif; bila, di lain pihak, kita menganggapnya berarti
reinkarnasi dari yang asli sebagaimana dalam pengertian
bangsa Arya di zaman dahulu,[1] argumen itu baru bisa
dikatakan masuk akal; tetapi orang yang mengakui dirinya
sebagai buruz itu tidak lain hanyalah seorang Magi[2] yang
terselubung.

Status kepenutupan itu lebih jauh dinyatakannya berdasarkan
otoritas wali besar Muslim, Muhyiddin ibnu 'Arabi dari
Sepanyol,[3] bahwa setiap wali Muslim dapat memperoleh,dalam
perkembangan spiritualnya, sejenis pengalaman yang khas
seperti kesadaran para nabi. Secara pribadi saya tidak
percaya bahwa pendapat Syaikh Muhyiddin ibnu 'Arabi ini
benar secara psikologik; tetapi seandainya ia benar pun
argumen kelompok Qadiani itu sama sekali didasarkan atas
kesalahpahaman terhadap pendapatnya yang pasti. Syaikh itu
menganggapnya sebagai keberhasilan atau pencapaian
perorangan murni yang tidak, dan dalam hakikatnya tidak
dapat, memberi hak kepada wali yang bersangkutan untuk
menyatakan bahwa semua orang yang tidak mempercayainya
dianggap telah keluar dari kalangan Islam. Memang, dari
sudut pandang Syaikh tersebut, ada kemungkinan lebih dari
seorang wali, yang hidup di zaman atau di negara yang sama,
bisa mencapai tingkat kesadaran nabi. Satu hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa, meskipun secara psikologik
mungkin bagi seorang wali untuk mencapai pengalaman
kenabian, pengalamannya itu sama sekali tidak memiliki arti
sosiopolitik yang menempatkannya sebagai inti suatu
organisasi yang baru dan memberikan hak kepadanya untuk
menyatakan organisasi ini sebagai ukuran keimanan atau
kekufuran bagi para pengikut Muhammad.

Dengan mengesampingkan psikologi sufistiknya, dari kajian
yang cermat terhadap beberapa bagian relevan dari buku
Futahat [al-Makkiyyah],[4] saya yakin bahwa tokoh besar Sufi
dari Sepanyol itu adalah orang yang benar-benar percaya
terhadap Muhammad sebagai penutup para nabi, sama
sebagaimana kepercayaan ummat Muslim ortodoks lainnya. Dan
seandainya dia benar-benar telah melihat dalam penglihatan
sufistiknya bahwa pada suatu hari di Timur ada beberapa
orang tokoh Sufi gadungan akan menghancurkan kepenutupan
nabi Besar [Muhammad] dengan memakai kedok psikologi
sufistiknya itu, dia pasti akan mengantisipasi para 'Ulama
India untuk mengingatkan dunia Islam agar menentang
orang-orang yang tidak patuh kepada Islam seperti mereka
itu.

Catatan kaki:
[1] Bangsa Arya adalah bangsa atau orang orang dari Asia
Tengah yang menyerbu India dari Iran pada sekitar tahun 2000
dan 1500 S.M. (MH)
[2] Magi atau magu (bahasa Persia lama), magha (India),Magos
jamaknya Magoi dan Magi (Yunani), Magot (Kitab Perjanjian
Baru), dan Majus (Al-Qur'an) adalah sebutan dalam agama
Zoroaster dan agama-agama sebelumnya di Persia (Iran) bagi
seseorang yang dianggap mendapatkan anugerah atau rahmat
Tuhan. (MH)
[3] Muhyiddin ibnu 'Arabi,yang juga dikenal dengan nama Ibnu
Suraqah dan Syaikhul Akbar, dilahirkan di Murcia, Sepanol
Tenggara pada tanggal 17 Ramadan 560 H/ 28 Juli 1165 M, dan
meninggal di Damaskus, Syria, pada tahun 638H/1240 M. Ibn
'Arabi adalah tokoh sufi yang sangat berpengaruh hampir di
seluruh dunia Islam hingga sekarang. Dia terkenal dengan
ajaran wahdatul-wujud-nya. (MH)
[4] Kitab Futuhat Al-Makkiyyah,yang ditulis oleh Ibnu 'Arabi
di Mekah sejak tahun 598 H hingga tahun 635 H, adalah salah
satu di antara dua karya Ibnu 'Arabi yang paling berpengaruh
dan terkenal. Buku lainnya dalam Fusus Al-Hikam, yang
diselesaikannya pada tahun 628 H. Jumlah seluruh tulisannya,
menurut catatan Ibnu 'Arabi sendiri ada 289 buah, besar
maupun kecil; tetapi kebanyakan telah hilang (MH)
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

islam dan ahmadiyah Empty Re: islam dan ahmadiyah

Post by Kedunghalang Sun May 13, 2012 5:48 pm

Bismillaahirrahmanirrahiim. Assalamu'alaikum wa rahmatullah!

@ Ichreza

Saya menasihatkan kepada anda, jika anda ingin memahami Ahmadiyah dengan benar, maka sebaiknya tanyakanlah kepada orang-orang Jemaat Ahmadiyah yang memahaminya. Jika anda membaca tulisan-tulisan yang berasal dari orang-orang yang bukan Jemaat Ahmadiyah, apalagi dari para penentangnya, maka akan seperti isi artikel yang anda tulis di atas.

Wassalam
Love for All, Hatred for None
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik