Sumbernya memang tidak jelas dan tidak ada bukti otentik.

Kalau menganalisa quote2nya, saya masih berpikir Einstein itu seorang agnostic sebagaimana pernah yang diakuinya. selain ia mengaku sebagai pantheist, atau agama kosmik.

Ya.. ada banyak influence yang kemudian dia jadi begitu
Kalau Einstein punya beberapa kesamaan pemikiran dengan Islam itu memang diakui, tapi saya belum pernah yakin kalau memang dia adalah muslim.

Mengoreksi sedikit pernyataan mbak mutiara bahwa "yang bisa disebut syiah itu kalau tak percaya hadis dan lebih percaya pada ulamanya daripada quran hadis."
ini tidak tepat.

Pegangan utama kaum syiah adalah Alqur'an. Kalau yang menyatakan selain itu berarti ia kurang mengerti syiah.

Syiah memang memandang bahwa tidak ada hadits yang shahih. Karena yang shahih itu hanya Alqur'an. Walaupun demikian, tetap menjadikan hadits sebagai pegangan, namun hadits tersebut tidak boleh menyelesihi alquran dan akal sehat.

bung panda wrote:Kalau menganalisa quote2nya, saya masih berpikir Einstein itu seorang agnostic sebagaimana pernah yang diakuinya. selain ia mengaku sebagai pantheist, atau agama kosmik.

setuju .... sebagai agnostic Einstein menyatukan theisme dengan IP ....

satu quote Einstein yang paling populer adalah :
Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang ... agama tanpa ilmu adalah buta

Mutiara wrote:TAK ADA, jadi enstain pun BUKAN syiah, dia sunni.

Kata Mumut, enstain iku sunni.

Justru ISLAM lah yang menyatukan science dengan religi, sebagai satu kesatuan lewat keilmiahan ayat-ayat Quran BUKAN agnostik, agonostik itu kaum yang ragu-ragu, secara pemikiran einstein lebih condong sebagai seorang sunni cara berpikirnya, ia percaya hadis nabi, dan menjadikannya sebagai titik awal penemuan dan pemikiran-pemikirannya, nah seandainya ia melakukan sholat sesuai syariat nabi Muhammad, maka akan lengkaplah kesunniannya.

dan syiah itu LEBIH condong pada fatwa ulamanya, MELEBIHI kepada Quran itu sendiri, itulah syiah, karena lebih mengutamakan fatwa ulama mereka yang mereka percaya sebagai keturunan langsung nabi Muhammad. Sehingga sangat sering lebih memakai dan mematuhi apa kata ulamanya meski fatwa itu bertentangan dengan Quran.
Padahal yang Allah tunjuk jadi nabi itu hanya nabi Muhammad pribadi seorang, bukan anak cucu keturuannnya langsung yang sebenarnya adalah sama-sama manusia biasa, nabi Muhammad saja melarang pengkhultusan beliau, apalagi pengkhultusan kepada anak cucu beliau.

@Mutiara

Pernyataan anda diatas adalah self proclaime yang tidak punya dasar. Analisa untuk konsumsi pribadi,tidak perlu disampaikan ke forum. Kalimat "lebih condong" itu merupakan tanda bahwa pernyataan anda adalah berdasar perasaan saja.

Berikut beberapa fakta:


1.Einstein memiliki banyak juga pandangan yg berseberangan dengan hadits. Ia bukan sunni.
2. Syiah tidak mengikuti ulama yang berfatwa bertentangan dengan Alqur'an.Kalaupun ada maka mereka bukan muslim/sesat.
3. Einstein bukan budha,hindu,atau kristen, atau yahudi(bekas),atau syiah,atau sunni. Ia hanya seorang agnostic biasa yang punya ide-ide ketuhanan berdasarkan teori-teori ilmiah yg ada pada saat itu.

@atas, kamu syiah ya?

agnostik itu pun macam2, ada yang agnostik cenderung ke katolik, ke protestan, dan ada yang cenderung ke ahmadiyah, sampai ada yang senderung ke syiah, sunni dan juga ada yang ke anti hadis secara total. nah daripada ke syiah, einstein itu lebih cenderungnya ke sunni cara berpikirnya.

syiah sendiri pun ada bermacam golongan, dari yang masih bisa disebut muslim, sampai yang sudah masuk ke katagori kafir.

Up date berita ttg Einstein...

.

Ulama Iran: Albert Einstein seorang muslim Syiah

http://m.merdeka.com/dunia/ulama-iran-albert-einstein-seorang-muslim-syiah.html


Reporter : Vincent Asido Panggabean

Merdeka.com - Seorang ulama Iran mengklaim Albert Einstein , ilmuan terbesar abad ke-20 yang mengembangkan teori relativitas, adalah seorang muslim Syiah. Ini seperti dilaporkan Radio Israel, kemarin.

Laporan tersebut mengutip video dari Ketua Majelis Ahli Iran, Ayatollah Mahadavi Kani, yang mengatakan ada dokumen bisa membuktikan ilmuwan Yahudi itu memeluk Islam Syiah dan menjadi seorang pengikut Ja'far al-Sadiq, seorang imam Syiah abad ke-8, seperti dilansir surat kabar Haaretz, Sabtu (8/3).

Dalam video itu, Kani menjelaskan ketika Einstein mendengar tentang peristiwa kenaikan Nabi Muhammad, sebuah proses yang lebih cepat daripada kecepatan cahaya, dia menyadari hal ini merupakan gerakan relativitas yang sama dengan apa yang Einstein telah pahami.

"Einstein berkata, 'ketika saya mendengar tentang kisah Nabi Muhammad dan tentang Ahlul Bait (keluarga nabi), saya menyadari mereka mengerti hal ini jauh sebelum kita," kata Kani, mengutip perkataan Einstein.

Laporan mengenai Einstein berhubungan dekat dengan Islam juga beredar pada 2012, ketika cucu dari Ayatollah Hossein Borujerdi mengklaim ilmuwan kelahiran Jerman itu berhubungan dengan sang ulama dan telah mengakui Syiah Islam sebagai agama yang paling ilmiah di dunia.

Menurut laporan itu, surat-surat Einstein dengan Ayatollah Borujerdi disimpan dalam sebuah brankas di London.

mutiiiara wrote:
agnostik itu pun macam2, ada yang agnostik cenderung ke katolik, ke protestan, dan ada yang cenderung ke ahmadiyah, sampai ada yang senderung ke syiah, sunni dan juga ada yang ke anti hadis secara total. nah daripada ke syiah, einstein itu lebih cenderungnya ke sunni cara berpikirnya.

hehe..:)

ini sih, jelas teori pribadi

tapi karena lucu,jadi menarik juga..

kalau bgtu, tunjukkan bahwa Einstein adalah seorang 'agnostic yang lebih cenderung ke sunni' daripada ke 'syiah'?

mutiiiara wrote:@atas, kamu syiah ya?

Saya bukan Syiah.tapi juga bukan Sunni.


silahkan lihat2 lagi pandangan saya di tret perbedaan sunni-syiah jilid pertama.

salapanbelas maret wrote:

Mutiara wrote:TAK ADA, jadi enstain pun BUKAN syiah, dia sunni.

Kata Mumut, enstain iku sunni.

SUNNI = YAHUDI??       

Gini2 ... saya setuju2 saja dengan statement Mutiara
(dengan catatan)

Mutiara wrote:Bisa jadi, einstain memang diinpirasi dari hadis nabi.

bicara tentang Ilmu Pengetahuan Barat .... mari kita bicara tentang Averroes atau Averroism

http://en.wikipedia.org/wiki/Averroes
http://en.wikipedia.org/wiki/Averroism

ʾAbū l-Walīd Muḥammad bin ʾAḥmad bin Rušd (Arabic: أبو الوليد محمد بن احمد بن رشد‎), commonly known as Ibn Rushd (Arabic: ابن رشد‎) or by his Latinized name Averroës (/əˈvɛroʊ.iːz/; April 14, 1126 – December 10, 1198), was an Andalusian Muslim polymath, a master of Aristotelian philosophy, Islamic philosophy, Islamic theology, Maliki law and jurisprudence, logic, psychology, politics and Andalusian classical music theory, and the sciences of medicine, astronomy, geography, mathematics, physics and celestial mechanics.

Averroes was born in Córdoba, Al Andalus, present-day Spain, and died in Marrakesh, present-day Morocco. He was interred in his family tomb at Córdoba. The 13th-century philosophical movement based on Averroes' work is called Averroism.

Averroes was a defender of Aristotelian philosophy against Ash'ari theologians led by Al-Ghazali. Averroes' philosophy was considered controversial in Muslim circles. Averroes had a greater impact on Western European circles and he has been described as the "founding father of secular thought in Western Europe". The detailed commentaries on Aristotle earned Averroes the title "The Commentator" in Europe. Latin translations of Averroes' work led the way to the popularization of Aristotle and were responsible for the development of scholasticism in medieval Europe.

------------------

Dini : Jadi paragraph pertama dan kedua menjelaskan siapa Averroes ini ... dia adalah seorang muslim Andalusia ... seorang ilmuwan, filosof, dsb .... master bla bla bla (yang underline).

Dari seluruh isi wiki ... kita bisa lihat bahwa pandangan Averroes terkait Islam lebih fokus kepada Ilmu Pengetahuan ... dia menyatukan pemikiran Aristoteles dilihat dari sudut pandang Al Quran (Islam)

paragraph ketiga menjelaskan bahwa Averroes ini pendukung filosofi Aristotelian dan penentang filosofi Al Ghazali ...

Saya menilai ... dilihat dari pemikiran Al Ghazali yang lebih berat pada aspek teologis dan sufisme ... jelas sufisme akan sulit bertemu dengan IP ... itulah kenapa banyak statement Al Ghazali yang ditolak Averroes

Tapi akhirnya ... karena Averroes fokus pada IP dan mendukung beberapa pandangan Aristoteles ... dia dianggap sekuler yang artinya sesat oleh kaum sunni (fundamental) pada masa itu

Mungkin ada beberapa statement Averroes yang tidak sesuai dengan pandangan sunni ...

misalnya Averroes menyatakan bahwa "dunia ini kekal" (dari sudut pandang IP) ... dan mungkin kaum sunni pada masa itu tidak mengerti atau salah paham tentang statement2 yang diajukan Averroes (karena cara pandang yang beda)

sebetulnya ... statement sesat dari sunni ini (saya nilai) tidak aneh
karena :

1. pada masa itu memang banyak statement para ilmuwan (yang berbasis IP) sulit diterima oleh kaum teologist (contoh : Aristoteles, Copernicus dsb juga pada masa mereka dianggap sesat oleh gereja)

hingga sekarang pun masih banyak sudut pandang yang tidak mainstream dari orang2 tertentu .. lalu dianggap sesat ... (pernah baca buku2 Agus Mustofa?)

2. sudut pandang Averroes yang menyatukan pemikiran Barat dengan Islam dianggap salah ... (mungkin) karena pada masa itu memang sedang terjadi perang antara Islam vs Kristen

Kalau kita nonton film Sang Pencerah (walaupun buatan Hanung) ... dari film itu kita bisa lihat bahwa pada masa itu saja (abad 19) segala sesuatu yang dianggap ke barat2an adalah produk kafir (artinya sesat)

Jadi ...
diluar sesat tidaknya cara pandang Averroes ... intinya Averroes disebut telah memberikan banyak ijtihad yang sifatnya bid'ah oleh sunni

Tapi ...  
terkait latar belakang Averroes ... dia tetap disebut sebagai seorang muslim sunni ber-mazab Maliki ... (jadi bukan syiah)

Khusus yang bold :  cara pandang dan IP yang dikembangkan Averroes ini yang kemudian berkembang pesat menjadi cikal bakal IP Barat ... akhirnya banyak pemikir Barat yang berpegang pada Averroism (di satu pihak) .... tapi di pihak lain Averroism dianggap sekular oleh kaum sunni

Jadi .... terkait Einstein .... mungkin saja Einstein mengembangkan teori relativitas nya berdasarkan ajaran Averroism ... mungkin juga Einstein lalu merujuk pada hadist (menggunakan sudut pandang Averroism)

Semua memang tidak bisa dibuktikan darimana Einstein mengembangkan teori relaivitasnya ... tapi

Dilihat dari sejarah bahwa IP Barat memang bersumber dari sudut pandang ilmuwan muslim (yang otomatis based on Quran dan hadist) ...

salapanbelas maret wrote:Dalam video itu, Kani menjelaskan ketika Einstein mendengar tentang peristiwa kenaikan Nabi Muhammad, sebuah proses yang lebih cepat daripada kecepatan cahaya, dia menyadari hal ini merupakan gerakan relativitas yang sama dengan apa yang Einstein telah pahami.

quote diatas ini bisa saja benar (bahwa Einstein memang paham peristiwa kenaikan Nabi Muhammad sesuai dengan teori relativitas)

Tapi ... mengatakan Einstein seorang syiah atau sunni (seorang Islam) ... saya rasa terlalu jauh ... karena jelas Einstein tidak hidup dengan menjalankan akidah syiah atau sunni ....