kulit hitam, siapa takut

PENAWARAN produk pemutih wajah oleh produsen belakangan ini semakin marak, tak hanya berupa krim tetapi juga sabun. Iklan di layar televisi menunjukkan betapa si hitam menjadi putih dan disebut sebut sebagai seorang yang cantik sehingga sang mantan pacar ingin come back menjalin hubungan dengannya.
Citra wanita putih adalah cantik memang beberapa tahun terakhir ini menjadi desakan keinginan segelintir perempuan yang merasa kulitnya kurang cling. Karena keinginan tampil putih itu, mereka berusaha mendapatkan produk-produk yang menjanjikan hal tersebut. Celakanya, sebagian konsumen tidak lagi rasional, mereka membeli apa pun produk yang memberikan jaminan kulit menjadi lebih putih dan cemerlang kendati merek dan komposisinya tidak jelas. Bahkan, mereka seolah tak peduli dengan produk pemutih tiruan alias "aspal" yang kini marak di pasaran dan mematok harga yang relatif murah.
Padahal, kalau mau jujur, tampil putih tak selalu berarti cantik. Karena kata beberapa ahli, kecantikan itu tidak tergantung dari warna kulit, tetapi terutama dari dalam atau bahasa kerennya inner beauty (kecantikan dari dalam). Jadi, seorang yang berkulit hitam pun bisa tampil memesona jika dia memiliki inner beauty, kepercayaan diri, serta mampu menggali dan mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin. Lihat saja, model dunia Naomi Champbel atau Halle Berry, mereka sangat percaya diri dengan kulit hitamnya. Mereka tidak seperti penyanyi Michael Jackson yang sangat tidak pede dengan kulit gelap dan bentuk mukanya sehingga menjalani beberapa kali operasi.
Keinginan tampil putih mungkin juga karena mereka berkaca pada para bule ataupun bangsa Cina maupun Jepang. Akan tetapi, perlukah itu?
**
SEPERTI yang diberitakan harian Kompas, staf peneliti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Ida M. Loenggana, kosmetik atau krim pemutih itu cenderung mengandung zat merkuri. Kosmetik dan obat krim pemutih bisa digolongkan sebagai kosmetik dan obat, tergantung jenis dan kadar zat berkhasiatnya.
Menurut staf peneliti YLKI tersebut, krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan khasiatnya bisa memucatkan noda hitam (cokelat) pada kulit. Tujuan penggunaannya dalam jangka waktu lama agar dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Akan tetapi, penggunaan yang terus-menerus justru akan menimbulkan pigmentasi dengan efek permanen. Begitu pula dengan pemutih instan, umumnya bisa menimbulkan efek rebound yaitu memberikan respons berlawanan saat pemakaian dihentikan.
Menurut Ida, sejak produk krim pemutih marak di pasaran, jumlah penderita dermatitis kontak yang berobat ke pelayanan kesehatan bertambah. "Penyebabnya adalah alergi yang ditimbulkan zat-zat kimia dari krim pemutih. Pengobatan semakin sulit ketika zat kimia penyebabnya tidak diketahui karena produknya tidak terdaftar atau ilegal, akibat pelabelan yang tidak jelas."
Hasil yang menakjubkan membuat konsumen lupa bertanya tentang efek samping dan cara pakai yang benar serta isi sebenarnya dari krim pemutih tersebut.
**
KULIT sehat sebenarnya cerminan kondisi tubuh yang sehat. Sebaliknya, kulit kusam kurang bercahaya bisa menjadi indikasi tubuh tidak dalam keadaan fit. Oleh karena itu, merawat kulit menjadi penting dan kalau perlu sekali-kali memanjakannya denganperawatan khusus.
Menurut dr. Lindawaty Hermawan, dokter Pusat Perawatan Kulit & Rambut Ristra Bandung, orang Asia yang memiliki sel pigmen lebih besar lebih beruntung. Karena dengan sel pigmen itulah kulit terlindungi dari UV dan akan terhindar dari kanker kulit. Seharusnya bila berkulit gelap lebih bersyukur karena Allah telah memberikan yang terbaik. Kita lebih terhindar dari risiko kanker.
Terik matahari yang mengandung ultraviolet itu memang buruk bagi kulit. Bertahun-tahun sebelum akibat paparan sinar itu terlihat dengan mata telanjang, kulit sebenarnya sudah rusak. Bila dibiopsi untuk melihat kerusakannya, semua orang pasti akan segera melakukan berbagai cara menghindari sengatan matahari.
**
BAGI penderita penuaan dini untuk mendapatkan kembali kulit sehat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Sebut saja bercak yang sangat kecil dapat dihilangkan dengan mengupasnya pakai alat yang sangat halus. "Untuk bercak yang lebar lebih tepat digunakan krim pemutih yang dioleskan di malam hari," ujarnya. Ia mengingatkan, penggunaan krem pemutih harus dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan dokter kulit. Penggunaan yang berlebihan, apalagi dalam jangka waktu lama, justru membuat kulit bertambah hitam.
Dibandingkan bercak kehitaman, kerutan di wajah lebih sulit dihilangkan sama sekali, meski beberapa cara dapat menguranginya dengan hasil yang nyata. Salah satunya dengan melakukan chemical peeling. Dalam hal ini, kulit wajah diolesi cairan khusus yang membuat kulit ari mengelupas. Setelah sembuh -- dengan makan waktu cukup lama -- kerutan-kerutan menjadi hilang.
Cara lain dengan tindakan operasi face lift. Yang ini memang perlu biaya besar dan harus dilakukan oleh dokter ahli. Kemungkinan lain ialah menggunakan krim asam vitamin A yang diperkenalkan oleh Prof. Kligman dari AS. Dengan mengoleskan krim asam vitamin A seperti Retin-A atau Vitacid atau Melavita pada wajah setiap malam, dalam beberapa bulan kulit wajah akan menjadi lebih kencang dan keriput pun berkurang.
Namun, krim asam vitamin A punya efek samping, yakni membuat kulit jadi agak merah dan pedih pada beberapa hari pertama digunakan. Selain itu, krim ini pun belum tentu cocok untuk setiap orang.
"Jadi, semua tindakan pengobatan itu dilakukan agar kulit remaja lagi sehingga lapisan yang di bawahnya tumbuh lebih cepat. Semua cara tersebut cukup aman asalkan dilakukan dengan sangat hati-hati," ujar Linda sambil mengingatkan perlunya berkonsultasi dengan dokter kulit.
Senada dengan dr. Linda, kimiawan Mark Potter yang pernah bertugas meramu obat-obatan untuk pasukan Operasi Badai Gurun yang harus menghadapi iklim kering di Timur Tengah, mengatakan bahwa perlunya dilakukan pengelupasan kulit untuk membongkar tumpukan kulit mati yang tidak bermanfaat. "Tetapi harus hati-hati. Kalau tidak, kulit malah akan kehilangan kelembapan, bahkan makin rusak," katanya.
Selain membuat kulit kembali bercahaya, Potter mengatakan, "Pengelupasan memiliki fungsi yang lebih dari sekadar mempercantik diri. Misalnya proses pergantian sel-sel kulit akan lebih cepat, juga meningkatkan aliran darah yang penting artinya dalam penyediaan makanan bagi permukaan kulit." Namun, untuk pengelupasan dalam perawatan sehari-hari, Potter lebih menganjurkan agar menggunakan pembersih bukan sabun. Ada dua cara yang baik dalam melakukannya. Pertama, menggunakan masker kimia yang dengan kandungan enzimnya mampu mengikat sel-sel kulit mati, menghancurkan jaringan, sekaligus mengangkatnya. "Cara kedua sedikit kurang praktis, namun cukup berarti dalam tindakan pengelupasan, yaitu menggosok kulit dengan lembut secara mekanis."
**
SELAIN pelembap, produk perawatan lain yang diperlukan untuk mencegah penuaan dini adalah tabir surya atau sunscreen. Meski sebenarnya tubuh telah dilengkapi sistem pertahanan seperti lapisan tanduk, melanin, dan antioksidan, tetapi pada tingkat radiasi tinggi, mekanisme proteksi ini dapat dilampaui sehingga perlu ditambahkan pelindung dari luar. Selain pakaian, sistem pertahanan buatan dari luar yang paling efektif ialah tabir surya.
Krim tabir surya dapat dioleskan di seluruh bagian tubuh yang terbuka, terutama wajah, tetapi jangan sampai terkena bagian mata. Krim ini pun dapat digunakan setiap pagi sebagai alas bedak.
Memilih produk perawatan kulit memang perlu hati-hati, jangan sampai hasilnya justru lebih buruk daripada keadaan sebelumnya. "Tak jarang seseorang alergi terhadap produk tertentu. Tak ada salahnya bila sebelum menggunakannya, produk baru tersebut dicoba sedikit di bagian punggung kulit. Bila muncul reaksi alergi, segera hentikan dan usahakan tidak menggunakan kosmetik dari bahan atau merek yang sama karena reaksi yang timbul biasanya justru lebih hebat. Akan tetapi yang utama, hindari kosmetik yang mengandung air raksa atau merkuri yang secara kumulatif akan berpengaruh terhadap ginjal," tutur Linda. Waspadai pula produk yang harum karena parfum pada kosmetik sering jadi penyebab utama iritasi. Menilik susunan kimianya, satu aroma bisa terbuat dari 300 macam bahan. "Jika harus memilih antara produk yang dibuat dari 10 atau 200 jenis bahan kimia, pilihlah yang sedikit kandungan kimianya," ujar Mark Potter.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah zat pengawet -- penyebab kedua iritasi kulit. Perhatikan jenis produk mana yang pernah Anda beli yang mudah berjamur atau rusak dalam beberapa bulan, karena itu indikasi kadar pengawetnya rendah.
Penanganan penuaan dini tidak memberikan hasil maksimal bila hanya faktor eksternal yang diatasi. Oleh karenanya, Linda sering menganjurkan pasiennya agar menjaga kesehatan dengan banyak mengonsumsi makanan bergizi. Dengan gizi yang cukup, vitamin yang diperoleh tubuh akan cukup sehingga proses penuaan diperlambat.
"Buah-buahan dan sayur-sayuran adalah jenis makanan sehari-hari yang baik bagi kulit karena mengandung zat antioksidan. Hindari makan daging yang berlebihan karena akan mengakibatkan oksidasi terlalu banyak, sisa pembakarannya pun banyak," imbuh Linda.
**
ISLAM memandang perempuan sangat istimewa. Ayat-ayat tentang perempuan paling banyak disinggung, bahkan Allah SWT. sendiri mengabadikannya dalam Alquran dengan Annisa yang artinya perempuan. Dr. Yusuf Qarhawi dalam pengantar buku Qadhaya al-Mar'ah yang ditulis oleh Syekh Muhammad al-Ghazali menyatakan, "Ada dua macam tradisi yang menyelusup ke dalam Islam. Pertama, tradisi yang diwariskan sejak masa kemunduran peradaban Islam, saat ajaran-ajaran yang benar yang dibawa Nabi saw., telah tersembunyi dan digantikan oleh tradisi yang dibuat oleh pikiran dan nafsu manusia. Kedua, tradisi yang datang bersamaan dengan pergumulan pemikiran dan penjajahan peradaban. Tradisi ini merupakan tradisi yang berbeda dengan tradisi yang saat ini sedang berkuasa. Yang pertama bermaksud memenjarakan dan yang kedua ingin menelanjanginya. Keduanya sangat bertentangan dengan fitrah dan wahyu."
Bila melihat konteks itu, perempuan akan lebih menyadari hakikat dirinya dan tak mau lagi mempertontonkan diri. Ia hanya lebih melihat kebaikan bagi suami dan keluarga dalam berpenampilan. "Pancaran kecantikan seseorang terlihat dari kepribadian yang dibentuk oleh keimanan. Semakin tinggi keimanan seseorang, akan semakin terlihat menarik dirinya bagi lingkungan sekitarnya. Perilakunya akan terjaga dari hal-hal yang tidak sepatutnya ia kerjakan. Wajahnya otomatis akan mendatangkan ketenangan dan penyejuk bagi siapa pun yang melihatnya," kata Diah Nurwitasari, Dipl.Ing., lulusan Teknik Perancangan Pesawat Terbang University of Applied Science Aachen Jerman.
Masih menurut Diah yang juga Ketua Lembaga Dakwah dan Pengembangan Potensi Muslimah (LDP2M) Permata Bandung, "Tabaruz (bersolek) dalam Islam bukan tidak boleh, namun mempercantik diri ini harus dilihat dulu untuk siapa dan dihadapan siapa. Islam mengajurkan setiap suami istri itu harus bisa menyenangkan pasangannya, kalau dilihat menyenangkan. "
Menurut Dr. K.H. Miftah Faridl, kaum perempuan terutama mereka yang sudah berkeluarga, apalagi sudah memperoleh titipan anak dari Allah SWT., sebaiknya tidak berbuat melampui batas dengan memutihkan warna kulitnya.
"Berbuat dan bersikap yang wajarlah terhadap semua karunia dari Allah SWT. Kalau kebetulan Allah SWT., memberi karunia berupa kulit kita warna hitam, ya syukuri sajalah. Yang penting sehat. Demikian pula kalau warna kulit putih, bersyukurlah. Yang membedakan antara manusia itu bukan pada warna kulit, tetapi, pada sejauh mana ketakwaannya kepada Allah SWT. Kita harus pede kalau kita itu taat kepada ajaran-Nya," kata K.H. Miftah Faridl