Yahudi Bisa Jadi Minoritas di Israel..???
Halaman 1 dari 1 • Share
Yahudi Bisa Jadi Minoritas di Israel..???
Bayu Galih, Indrani Putri | Kamis, 3 November 2011, 06:16 WIB
VIVAnews - Jika nantinya seluruh warga Palestina mendapatkan hak pilih, maka ras Yahudi di Israel kemungkinan akan menjadi kaum minoritas di negaranya sendiri. Klaim ini disampaikan oleh Profesor Amon Soffer dari Universitas Haifi, Israel.
Secara tradisional, Israel adalah negara dengan 7,7 juta jiwa penduduk yang terbagi antara 75 persen ras Yahudi dan 25 persen dari Palestina. Dilansir dari Daily Mail, jumlah ini berlaku jika Jalur Gaza dan Tepi Barat yang sedang dipersengketakan itu dihitung sebagai wilayah Palestina.
Namun, jika kedua wilayah tersebut dihitung sebagai wilayah Israel, populasi penduduk akan meningkat menjadi 11 juta jiwa. Akibatnya, rasio perbandingan penduduk akan menyempit menjadi 50 persen Yahudi berbanding 46 persen orang Palestina.
Dengan semakin cepatnya pertumbuhan penduduk Palestina, maka lama kelamaan jumlah penduduk Yahudi akan kalah banyak. Menyikapi fenomena bom waktu kependudukan ini, Soffer menyatakan hanya ada dua alternatif.
"Pertama, membiarkan Yahudi tetap jadi mayoritas dengan membiarkan mereka memerintah, atau itu artinya apartheid. Kedua, pemilu bebas, atau membiarkan warga Palestina menjadi mayoritas dan itu artinya mengakhiri keberadaan negara Yahudi," ujarnya.
Sejauh ini, segala kebijakan pemerintahan Israel yang ada berpihak pada opsi pertama. Namun melihat perkembangan yang ada, tak menutup kemungkinan lama kelamaan opsi kedua bisa digunakan.
Sementara itu, seorang pejabat Mesir menyatakan bahwa Israel telah setuju untuk menunda ekspansi militernya ke jalur Gaza. Tujuannya, untuk memberi waktu kepada Mesir untuk membujuk rakyat Palestina agar tidak meluncurkan roket ke selatan negara mereka. Mesir sendiri berkeyakinan, negara dengan bendera bergambar bintang Daud itu memiliki rencana lain.
Namun pada Senin lalu, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memperingatkan bahwa ia tak akan segan untuk bertindak keras dan tegas pada siapapun yang mengganggu keamanan negaranya.
"Keamanan suatu negara tak hanya bergantung pada pertahanan saja, namun juga kemampuan untuk menyerang," katanya.
VIVAnews - Jika nantinya seluruh warga Palestina mendapatkan hak pilih, maka ras Yahudi di Israel kemungkinan akan menjadi kaum minoritas di negaranya sendiri. Klaim ini disampaikan oleh Profesor Amon Soffer dari Universitas Haifi, Israel.
Secara tradisional, Israel adalah negara dengan 7,7 juta jiwa penduduk yang terbagi antara 75 persen ras Yahudi dan 25 persen dari Palestina. Dilansir dari Daily Mail, jumlah ini berlaku jika Jalur Gaza dan Tepi Barat yang sedang dipersengketakan itu dihitung sebagai wilayah Palestina.
Namun, jika kedua wilayah tersebut dihitung sebagai wilayah Israel, populasi penduduk akan meningkat menjadi 11 juta jiwa. Akibatnya, rasio perbandingan penduduk akan menyempit menjadi 50 persen Yahudi berbanding 46 persen orang Palestina.
Dengan semakin cepatnya pertumbuhan penduduk Palestina, maka lama kelamaan jumlah penduduk Yahudi akan kalah banyak. Menyikapi fenomena bom waktu kependudukan ini, Soffer menyatakan hanya ada dua alternatif.
"Pertama, membiarkan Yahudi tetap jadi mayoritas dengan membiarkan mereka memerintah, atau itu artinya apartheid. Kedua, pemilu bebas, atau membiarkan warga Palestina menjadi mayoritas dan itu artinya mengakhiri keberadaan negara Yahudi," ujarnya.
Sejauh ini, segala kebijakan pemerintahan Israel yang ada berpihak pada opsi pertama. Namun melihat perkembangan yang ada, tak menutup kemungkinan lama kelamaan opsi kedua bisa digunakan.
Sementara itu, seorang pejabat Mesir menyatakan bahwa Israel telah setuju untuk menunda ekspansi militernya ke jalur Gaza. Tujuannya, untuk memberi waktu kepada Mesir untuk membujuk rakyat Palestina agar tidak meluncurkan roket ke selatan negara mereka. Mesir sendiri berkeyakinan, negara dengan bendera bergambar bintang Daud itu memiliki rencana lain.
Namun pada Senin lalu, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memperingatkan bahwa ia tak akan segan untuk bertindak keras dan tegas pada siapapun yang mengganggu keamanan negaranya.
"Keamanan suatu negara tak hanya bergantung pada pertahanan saja, namun juga kemampuan untuk menyerang," katanya.
Similar topics
» Minoritas Kristen Israel
» Gereja jadi mesjid, kenapa mesjid al-aqso ndak boleh jadi kuil yahudi lagi ???
» kumpulan fakta kemunafikan israel & Yahudi
» Surga Gay di Tanah Dijanjikan Tuhan
» Rabbi Yahudi bicara tentang Islam dan Israel
» Gereja jadi mesjid, kenapa mesjid al-aqso ndak boleh jadi kuil yahudi lagi ???
» kumpulan fakta kemunafikan israel & Yahudi
» Surga Gay di Tanah Dijanjikan Tuhan
» Rabbi Yahudi bicara tentang Islam dan Israel
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik