apa baiat itu???
Halaman 1 dari 1 • Share
apa baiat itu???
saya pernah punya pengalaman ikut pengajian. nama pengajian itu "NAHDATUL ISLAM".
disana saya hanya ikut 4X pertemuan. setelah pertemuan itu saya mau di "BAIAT". saya jd ragu karna didalam baiat itu saya disuruh bawa buah jeruk purut dan kain putih setengah meter. tp saya tidak hadir karna ragu. takutnya baiat itu gak ada perintahnya dan tidak pernah dilakukan oleh RASULULLAH. saya takut itu bid'ah..
yang saya ingin tanyakan:
1. apa itu baiat?
2.apakah ada perintah baiat dalam islam?
3.apakah RASULLULLAH pernah dibaiat?
4.apakah hukum baiat itu?
5.dan apakah baiat itu bid'ah?
MONGGO SAYA TUNGGU JAWABAN DARI REKAN2 SEMUA.
TERIMA KASIH
WASSALAM
disana saya hanya ikut 4X pertemuan. setelah pertemuan itu saya mau di "BAIAT". saya jd ragu karna didalam baiat itu saya disuruh bawa buah jeruk purut dan kain putih setengah meter. tp saya tidak hadir karna ragu. takutnya baiat itu gak ada perintahnya dan tidak pernah dilakukan oleh RASULULLAH. saya takut itu bid'ah..
yang saya ingin tanyakan:
1. apa itu baiat?
2.apakah ada perintah baiat dalam islam?
3.apakah RASULLULLAH pernah dibaiat?
4.apakah hukum baiat itu?
5.dan apakah baiat itu bid'ah?
MONGGO SAYA TUNGGU JAWABAN DARI REKAN2 SEMUA.
TERIMA KASIH
WASSALAM
Terakhir diubah oleh villa_uky tanggal Sun Jan 08, 2012 5:21 pm, total 1 kali diubah
Re: apa baiat itu???
buat mas/mbak uky yg punya villa ( asyiknya punya villa )...
1. bai'at itu seperti anda berikrar dalam konteks anda mengikat janji/komitmen utk taat kepada seseorang yg anda angkat menjadi pemimpin dlm rangka ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW...
2. saya gabungkan jawabannya utk pertanyaan apakah ada perintah ba'iat dan hukumnya karena konteks pertanyaannya sama...
biasanya nash-nash yg sering dipakai oleh para ulama utk hukum ba'iat ini :
dari Al-Qur'an :
"Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)." (Al-Fath:18)
"Wahai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka serta tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang."(Al-Mumtahanah:12)
dari Hadits :
Hadits Ubadah bin Ash-Shamit ra, ia berkata:
"Kami telah membai'at Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam, untuk selalu mendengar dan taat (kepada penguasa) baik di saat susah maupun mudah, semangat atau terpaksa, dan di saat mereka merampas hak-hak kami, dan kami tidak boleh melepaskan ketaatan kepadanya, dan agar mengatakan kebenaran di mana pun kami berada, kami tidak takut karena Allah kepada celaan orang yang mencela.” (HR. Muslim no. 1709)
"Barang siapa yang mati dan tidak ada ikatan bai'at di pundaknya maka ia pasti mati seperti mati di zaman jahiliyah” (HR Muslim 2/136)
dari ucapan Jarir bin Abdillah ra : "Aku membai'at Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam, untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan memberi nasihat kepada setiap muslim.” (Muttafaqun 'alaihi)
3. yang tepat, para sahabat yg membai'at diri mereka kepada Rasulullah SAW seperti nash-nash diatas...
4. tergantung dari tujuannya .... bai'at yg yg tujuannya utk menisbatkan seseorang dalam suatu kelompok jema'ah yg menerapkan sistem sirriyah dan bai'at terhadap calon pengikutnya seperti kasus mas/mbak ceritakan diatas, maka bai'at seperti itu tidak diperbolehkan karena dapat menimbulkan perpecahan dalam jema'ah akibat ekslusifitas kelompok.... masing-masing kelompok akan bertaklid buta dgn amir/pemimpin yg diba'iatnya dan menganggap amir kelompok merekalah yg paling benar sehingga amir/pemimpin diluar kelompok jama'ahnya akan dianggap salah dan sesat, implikasi seperti inilah yg menyebabkan bai'at atas calon pengikut kelompok jama'ah tidak dibenarkan...
jadi kepada siapa kita harus berba'iat agar sesuai dgn nash-nash diatas??
kayaknya mbah abu hanan lebih menguasai dgn hal seperti ini, jadi saya oper ke mbah abu utk menjawabnya....
terakhir, dari Fuqoha Malikiah berpendapat, masyarakat umum tidak perlu melakukan ba'iat tetapi cukup bagi mereka meyakini bahwa mereka di bawah perintah imam yang telah diba'iat dan mereka diharuskan untuk taat terhadap imam tersebut, dalam hal ini mereka berdasarkan atas peristiwa bai'at yg dilakukan oleh Rasulullah SAW hanya untuk kaum anshar dari yatsrib (Madinah).... Adapun para sahabat Rasul SAW yang mengikuti Beliau sejak dari Mekah tidak ikut berbai'at maka kalau dikatakan bahwa yang tidak berbai'at itu kafir karena matinya seperti matinya kafirin saat masa jahiliyah. apa anda setuju jika Abu Bakar ra, Umar ra, Utsman ra dan Ali ra itu kafir, lantaran tidak ikut bai'at... ??? tentu saja tidak bukan sehingga para sahabat Rasul SAW yang masuk Islam di awal mula turun wahyu tetap dianggap muslim, meski mereka tidak ikut berbai'at.....
jadi jika anda ingin berbai'at, pilihlah pemimpin muslim yg ada di negara kita ini yang menurut anda mempunyai akhlak yg mengikuti akhlak para khalifah era sahabat Rasulullah SAW, namun jangan sampai ada keyakinan bahwa siapa yang tidak ikut berbai'at, lantas menjadi kafir, ini adalah sebuah bentuk penyimpangan paham aqidah dan juga jangan bertaklid buta karena taat kepada amir/pemimpin adalah taat selagi amir/pemimpin tsb masih dalam rel Al-Qur'an dan As-Sunnah dan apabila dia melanggar maka wajib bagi kita utk mengkritisi dalam rangka mengingatkan...
pengalaman anda mengingatkan saya saat saya mengikuti berbagai macam kelompok thariqat yg pada akhirnya saya juga keluar.....demikian semoga penjelasan saya yg sembrono dan ngawur ini tidak membuat anda bingung... mohon koreksinya dari para assatidz disini....
1. bai'at itu seperti anda berikrar dalam konteks anda mengikat janji/komitmen utk taat kepada seseorang yg anda angkat menjadi pemimpin dlm rangka ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW...
2. saya gabungkan jawabannya utk pertanyaan apakah ada perintah ba'iat dan hukumnya karena konteks pertanyaannya sama...
biasanya nash-nash yg sering dipakai oleh para ulama utk hukum ba'iat ini :
dari Al-Qur'an :
"Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)." (Al-Fath:18)
"Wahai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka serta tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang."(Al-Mumtahanah:12)
dari Hadits :
Hadits Ubadah bin Ash-Shamit ra, ia berkata:
"Kami telah membai'at Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam, untuk selalu mendengar dan taat (kepada penguasa) baik di saat susah maupun mudah, semangat atau terpaksa, dan di saat mereka merampas hak-hak kami, dan kami tidak boleh melepaskan ketaatan kepadanya, dan agar mengatakan kebenaran di mana pun kami berada, kami tidak takut karena Allah kepada celaan orang yang mencela.” (HR. Muslim no. 1709)
"Barang siapa yang mati dan tidak ada ikatan bai'at di pundaknya maka ia pasti mati seperti mati di zaman jahiliyah” (HR Muslim 2/136)
dari ucapan Jarir bin Abdillah ra : "Aku membai'at Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam, untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan memberi nasihat kepada setiap muslim.” (Muttafaqun 'alaihi)
3. yang tepat, para sahabat yg membai'at diri mereka kepada Rasulullah SAW seperti nash-nash diatas...
4. tergantung dari tujuannya .... bai'at yg yg tujuannya utk menisbatkan seseorang dalam suatu kelompok jema'ah yg menerapkan sistem sirriyah dan bai'at terhadap calon pengikutnya seperti kasus mas/mbak ceritakan diatas, maka bai'at seperti itu tidak diperbolehkan karena dapat menimbulkan perpecahan dalam jema'ah akibat ekslusifitas kelompok.... masing-masing kelompok akan bertaklid buta dgn amir/pemimpin yg diba'iatnya dan menganggap amir kelompok merekalah yg paling benar sehingga amir/pemimpin diluar kelompok jama'ahnya akan dianggap salah dan sesat, implikasi seperti inilah yg menyebabkan bai'at atas calon pengikut kelompok jama'ah tidak dibenarkan...
jadi kepada siapa kita harus berba'iat agar sesuai dgn nash-nash diatas??
kayaknya mbah abu hanan lebih menguasai dgn hal seperti ini, jadi saya oper ke mbah abu utk menjawabnya....
terakhir, dari Fuqoha Malikiah berpendapat, masyarakat umum tidak perlu melakukan ba'iat tetapi cukup bagi mereka meyakini bahwa mereka di bawah perintah imam yang telah diba'iat dan mereka diharuskan untuk taat terhadap imam tersebut, dalam hal ini mereka berdasarkan atas peristiwa bai'at yg dilakukan oleh Rasulullah SAW hanya untuk kaum anshar dari yatsrib (Madinah).... Adapun para sahabat Rasul SAW yang mengikuti Beliau sejak dari Mekah tidak ikut berbai'at maka kalau dikatakan bahwa yang tidak berbai'at itu kafir karena matinya seperti matinya kafirin saat masa jahiliyah. apa anda setuju jika Abu Bakar ra, Umar ra, Utsman ra dan Ali ra itu kafir, lantaran tidak ikut bai'at... ??? tentu saja tidak bukan sehingga para sahabat Rasul SAW yang masuk Islam di awal mula turun wahyu tetap dianggap muslim, meski mereka tidak ikut berbai'at.....
jadi jika anda ingin berbai'at, pilihlah pemimpin muslim yg ada di negara kita ini yang menurut anda mempunyai akhlak yg mengikuti akhlak para khalifah era sahabat Rasulullah SAW, namun jangan sampai ada keyakinan bahwa siapa yang tidak ikut berbai'at, lantas menjadi kafir, ini adalah sebuah bentuk penyimpangan paham aqidah dan juga jangan bertaklid buta karena taat kepada amir/pemimpin adalah taat selagi amir/pemimpin tsb masih dalam rel Al-Qur'an dan As-Sunnah dan apabila dia melanggar maka wajib bagi kita utk mengkritisi dalam rangka mengingatkan...
pengalaman anda mengingatkan saya saat saya mengikuti berbagai macam kelompok thariqat yg pada akhirnya saya juga keluar.....demikian semoga penjelasan saya yg sembrono dan ngawur ini tidak membuat anda bingung... mohon koreksinya dari para assatidz disini....
forever_muslim- SERSAN SATU
- Posts : 181
Join date : 07.10.11
Reputation : 10
Re: apa baiat itu???
seperti penjelasan diatas, maka bai'at yg yg tujuannya utk menisbatkan seseorang dalam suatu kelompok jema'ah tertentu maka bai'at seperti itu menyimpang dari tujuan bai'at itu sendiri... kita berbai'at kepada amir/pemimpin dgn tujuan pemimpin yg kita taati adalah pemimpin yg dapat mempersatukan semua muslim yg ada diindonesia ini atau paling tidak didaerah dimana kita bertempat tinggal ... bukannya kita berbai'at dgn amir kelompok jema'ah ( scope yg lebih kecil ) yg malah akan menimbulkan perpecahan kesatuan muslim dgn banyaknya kelompok2 jema'ah yang menerapkan sistem sirriyah dan bai'at terhadap calon pengikutnya masing-masing dimana ketaatan kita hanya pada kelompok jama'ah yg kita ikuti tsb.... jadi bai'at seperti ini menyimpang dari tujuan bai'at itu sendiri serta tidak sesuai dgn bai'at pada zaman Rasulullah SAW....
forever_muslim- SERSAN SATU
- Posts : 181
Join date : 07.10.11
Reputation : 10
Re: apa baiat itu???
sebwetulnyah sayah udah "minder" dgn penjelasan kang mas penyiar,karenah udah dioper ya bugimanah lagih?villa_uky wrote:intinya bai'at yg saya paparkan diatas itu tidak boleh y mas..?
###
yang meragukan darih polah baiat yg empunyah villah sedang hadapih adalah tatah carah/syariat.adah jeruk dan kain putih.
Rasulullah saw tidak pernah mensyaratkan adah "bendah" saat baiat,yg beliow mintah hanyalah "hatih/jiwah" yg berbaiat.dan disinilah POINTyah.
Membawah bendah2 samah artinyah adah bid'ah,dan sayah yakin andah (karenah raguh2) uda terlindungih darih garis merah tsb.alhamdulillah.
baiat yg diminta beliow saw adalah sumpah setia/janjih/dedikasih padah Islam,jadih bukan hanyah padah pribadih beliow.Karena keluwargah beliow dan sukuh beliow meski non muslim pun tanpah di baiat terbuktih loyalitasnyah.
Hendaklah,saudaraku,mengkajih ulang apa tujuan dan yg diajarkan di dalam halaqah tsb....
apakah menyangkut mistis/murnih kumpulan pengajian (sepertih beberapah rekan yg terlibat aktif di kajian tafsir Al Quran dan AL Hadits,adah yg aktif di gerakan sholat malam dan berbagaih aktipitas sosial).
Tanpa berburuk sangkah kepadah mursyid,tetapih tujuan dan yg diajarkan (termasuk tatah carah dzikir) hendaknyah ditelaah lebih lanjut dengan panduan Al Quran-Al Hadits-dan hati nurani.
silahkeun
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik