waspada golongan orientalis pengingkar hadits
Halaman 1 dari 1 • Share
waspada golongan orientalis pengingkar hadits
Salah satu metode meruntuhkan ajaran Islam yang paling kuno dan sudah jadi langganan orang kafir adalah menghembuskan keragu-raguan kepada keshahihan hadits-hadits Nabawi. Tasykik (menyusupkan keragu-raguan) model ini sebenarnya metode klasik yang sering dilancarkan para orientalis zaman dulu. Triknya pun sebenarnya terbilang ketinggalan zaman alias sudah out of date. Meski demikian, bila ditembakkan kepada kalangan awam yang gagap dengan esensi ajaran Islam, ternyata jurus ini terkadang masih ampuh juga.
Yang jelas bukan karena keampuhan jurusnya, tetapi memang dasarnya pertahanan fikrah umat Islam ini terlalu lemah dan rentan terhadap berbagai serangan, bahkan yang paling lemah sekalipun. Sehingga hanya sekali gebrak saja sudah jatuh bertekuk lutut.
Padahal bila kita sedikit saja punya latar belakang pemahaman ilmu hadits, pastilah kita dengan mudah akan merontokkan semua tuduhan miring tentang keabsahan hadits nabawi. Kami akan sampaikan tiga contoh tuduhan orientalis dan jawaban singkatnya.
1. Tuduhan Bahwa Hadits Tidak Ditulis di Masa Nabi.
Para orientalis seringkali mengatakan bahwa hadits baru ditulis seratus tahun lebih setelah Rasulullah SAW wafat. Sehingga sangat besar kemungkinan terjadinya pemalsuan. Sedangkan di masa Rasulullah SAW hadits itu tidak pernah ditulis. Tuduhan ini pun seringkali mengecoh orang awam untuk membenarkan tasykik.
Padahal para orientalis itu sungguh-sungguh keliru dalam hal ini. Memang benar ada ungkapan Imam Malik yang bisa disalah-pahami, tapi ungkapan Imam Malik yang menyebutkan bahwa orang yang menulis hadits adalah Ibnu Syihab Az-Zuhri (wafat 123 H) sebenarnya terkait dengan penulisan yang bersifat pengumpulan. Maksudnya adalah bahwa Az-Zuhri merupakan orang yang pertama kali mengumpulkan naskah-naskah hadits menjadi satu. Sedangkan penulisan hadits sebenarnya sudah dilakukan di masa Rasulullah SAW masih hidup, meski tidak dilakukan oleh semua shahabat.
Penelitian menunjukkan bahwa di masa Rasulullah SAW masih hidup, tidak kurang ada 52 orang shahabat yang kerjanya menulis dan mencatat hadits-hadits beliau. Sedangkan di kalangan tabi`in ada 247 yang melakukan hal serupa.
2. Teori Projecting Back
Di antara argumen yang dilancarkan oleh para orientalis adalah teori projecting back. Teori ini berkesimpulan bahwa hampir semua hadits itu hanyalah karangan para ahli fiqih yang hidup di abad ke 2 dan ke 3 hijriyah tapi dibuat seolah-olah berasal dari Rasulullah SAW. Salah satu tokohnya adalah Joseph Scacht dalam bukunya "The Origins Of Mohammadan Juresprudence" dan "An Introduction to Islamic Law." Salah satu ungkapannya adalah 'Kita tidak akan menemukan satu buah hadits hukum yang berasal dari Nabi yang dapat dipertimbangkan shahih'.
Tentu saja orang awam dan terbelakang dengan ajaran Islam akan terkagum-kagum dengan lontaran semacam ini. Dan dengan mudah akan langsung membenarkannya. Padahal, teori itu mudah sekali dipatahkan. Adalah seorang Dr. Mustafa Al-Azhami, seorang peraih gelar doktor pada Universitas Cambridge di Inggris, yang melakukannya dengan mudah. Beliau mengambil sebuah naskah hadits yang dituduhkannya sebagai karangan ulama saja untuk dijadikan bahan penelitian yang menumbangkan tuduhan keji musuh Islam.
Naskah itu milik As-Suhail bin Abu Shalih (w. 138 H). Ayahnya yaitu Abu Shalih adalah seorang murid Abu Hurairah. Sehingga haditsnya punya runtutan rawi yang jelas dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW. Naskah ini mengandung 49 hadits yang setelah diteliti sampai ke generasi ke tiga yaitu generasi Suhail, ternyata jumlah rawinya mencapai 20 sampai 30 orang yang masing-masing berdomisili di beragam penjuru dunia yang berjauhan di masa itu. Sangat mustahil untuk ukuran masa itu mereka berkumpul untuk membuat sebuah hadits palsu sehingga redaksinya bisa mirip persis. Salah satu hadits itu adalah:
'Bila salah seorang dari kamu bangun dari tidurnya, maka hendaklah dia mencuci tangannya, karena dia tidak tahu semalam tangannya berada di mana'.
Dalam naskah Suhail hadits ini ada pada urutan ke 7 dan pada jenjang pertama (tabaqah ula) diriwayatkan oleh 5 orang shahabat yaitu Abu Hurairah, Ibnu Umar, Jabir, Aisyah dan Ali ra. Abu Hurairah sendiri lalu meriwayatkan hadits ini kepada 13 orang tabi`in. Ke-13 orang ini lalu menyebar ke berbagai penjuru dunia. 8 orang tinggal di Madinah, seorang tinggal di Kufah, 2 orang tinggal di Bashrah, seorang tinggal di Yaman dan seorang lagi tinggal di Syam.
Ke-13 tabi`in ini lalu meriwayatkan lagi hadits itu kepada generasi berikutnya Atba`ut-tabi`in dan jumlah mereka menjadi 16 orang. 6 orang tinggal di Madinah, 4 orang di Bashrah, 2 orang di Kufah, 1 orang di Mekkah, 1 orang di Yaman, 1 orang di Khurasan dan 1 orang di Himsh Syam.
Maka amat mustahil ada 16 orang yang domisilinya terpencar-pencar di beragam ujung dunia itu pernah berkumpul bersama pada suatu saat untuk membuat hadits palsu bersama yang redaksinya sama. Atau mustahil pula mereka masing-masing di rumahnya membuat hadits lalu kebetulan semua bisa sama sampai pada tingkat redaksinya. Kalau kejadiannya di masa sekarang ini, mungkin saja bisa dilakukan lewat diskusi di milis atau lewat SMS. Tapi di masa itu untuk menempuh satu kota dengan kota lain dibutuhkan waktu berbulan-bulan dengan naik unta.
Padahal ke 16 orang itu baru dari jalur Abu Hurairah saja. Apabila jumlah rawi itu ditambah dengan yang dari ke 4 shahabat lainnya, maka jumlahnya akan menjadi lebih banyak.
3. Tuduhan Bahwa Hadits Terlalu Banyak
Orang yang awam dengan ilmu hadits pasti dengan mudah akan menganggukkan kepala, manakala mendengar argumen musuh Islam yang mengatakan bahwa secara logika tidak bisa diterima adanya jumlah hadits nabi yang mencapai ratusan ribu. Mereka sering mempertanyakan, "Apakah pekerjaan Nabi itu hanya bicara saja? Pastilah ada banyak sekali hadits palsu."
Padahal adanya hadits yang mencapai ratusan ribu itu sebenarnya hanya karena cara penghitungannya saja. Rupanya para orientalis itu dan para murid-muridnya memang betul-betul bodoh dengan ilmu hadits. Ternyata mereka tidak tahu bagaimana cara menghitung hadits nabi. Mereka menduga bahwa hadits nabi itu hanya matannya saja.
Padahal dalam ilmu hadits, hadits adalah gabungan antara matan dan sanadnya. Karenanya, bila terdapat matan hadits yang sama namun sanadnya berbeda misalnya 10 jalur sanad, tetap akan dihitung sebagai 10 hadits dan bukan satu hadits saja. Dari sisi ini saja sudah terbukti bahwa mereka yang melontarkan tuduhan sebenarnya tidak tahu duduk persoalannya.
Sayang sekali umat Islam tercinta ini ternyata terlalu percaya dengan nama-nama besar orientalis, padahal sikap dan cara mereka mempertanyakan sesuatu sudah mencerminkan bahwa mereka justru sama sekali tidak kompeten untuk bicara masalah hadits. Silahkan belajar saja terlebih dahulu ilmu hadits kepada para ulama, baru kalau sudah punya ilmu sedikit-sedikit dan ada yang masih kurang jelas, silahkan ditanyakan. Sedangkan lancang melemparkan kritik tanpa pernah paham ilmunya, justru mempermalukan diri sendiri. Kita sungguh ikut merasa kasihan dan berduka cita atas kejadian seperti ini.
Pesan Buat Para Pengingkar Hadits
Maka para pengingkar hadits dari kalangan muslimin sebenarnya perlu membuka mata untuk tahu dari manakah sebenarnya pemikiran keliru itu mereka lahap. Tidak lain dari para orientalis yang sejak awal sudah punya niat tidak baik terhadap Islam.
Seharusnya mereka perlu sedikit lebih mawas diri untuk belajar dan memperdalam ilmu agama secara benar, agar tidak terlalu mudah terlena dengan bujuk rayu musuh Islam.
Sayangnya kebanyakan mereka justru terlalu awam dengan ajaran Islam, ditambah terlalu mudah terpesona dengan apa yang lahir dari mulut musuh-musuh Islam. Seolah-olah barat itu sumber kebenaran satu-satunya. Padahal justru barat-lah yang banyak berhutang ilmu pengetahuan kepada dunia Islam.
Terus terang, metodologi penulisan hadits yang ada di dunia Islam ini hanya ada satu-satunya di dunia, bahkan sepanjang sejarah peradaban manusia. Seharusnya, barat itu datang baik-baik untuk melihat dan mengagumi buah karya anak manusia. Ilmu penulisan hadits dengan segala keistimewaannya yang kita warisi ini tidak akan pernah lagi tercipta di muka bumi. Seharusnya, Imam Al-Bukhari, Imam Muslim dan para muhaddits lainnya mendapat pulitzer atau nobel untuk karya mereka. Bahkan mungkin semua jenis penghargaan atas karya cipta yang pernah ada di atas lembaran kerak bumi ini tidak pernah bisa sebanding dengan apa yang telah mereka lakukan.
Cabang ilmu ini telah berdiri tegak dengan gagahnya lebih dari seribu tahun lamanya. Setiap kali ada orang datang mencelanya atau menafikannya, setiap kali punya ilmu ini membuktikan keagungannya.
Yang jelas bukan karena keampuhan jurusnya, tetapi memang dasarnya pertahanan fikrah umat Islam ini terlalu lemah dan rentan terhadap berbagai serangan, bahkan yang paling lemah sekalipun. Sehingga hanya sekali gebrak saja sudah jatuh bertekuk lutut.
Padahal bila kita sedikit saja punya latar belakang pemahaman ilmu hadits, pastilah kita dengan mudah akan merontokkan semua tuduhan miring tentang keabsahan hadits nabawi. Kami akan sampaikan tiga contoh tuduhan orientalis dan jawaban singkatnya.
1. Tuduhan Bahwa Hadits Tidak Ditulis di Masa Nabi.
Para orientalis seringkali mengatakan bahwa hadits baru ditulis seratus tahun lebih setelah Rasulullah SAW wafat. Sehingga sangat besar kemungkinan terjadinya pemalsuan. Sedangkan di masa Rasulullah SAW hadits itu tidak pernah ditulis. Tuduhan ini pun seringkali mengecoh orang awam untuk membenarkan tasykik.
Padahal para orientalis itu sungguh-sungguh keliru dalam hal ini. Memang benar ada ungkapan Imam Malik yang bisa disalah-pahami, tapi ungkapan Imam Malik yang menyebutkan bahwa orang yang menulis hadits adalah Ibnu Syihab Az-Zuhri (wafat 123 H) sebenarnya terkait dengan penulisan yang bersifat pengumpulan. Maksudnya adalah bahwa Az-Zuhri merupakan orang yang pertama kali mengumpulkan naskah-naskah hadits menjadi satu. Sedangkan penulisan hadits sebenarnya sudah dilakukan di masa Rasulullah SAW masih hidup, meski tidak dilakukan oleh semua shahabat.
Penelitian menunjukkan bahwa di masa Rasulullah SAW masih hidup, tidak kurang ada 52 orang shahabat yang kerjanya menulis dan mencatat hadits-hadits beliau. Sedangkan di kalangan tabi`in ada 247 yang melakukan hal serupa.
2. Teori Projecting Back
Di antara argumen yang dilancarkan oleh para orientalis adalah teori projecting back. Teori ini berkesimpulan bahwa hampir semua hadits itu hanyalah karangan para ahli fiqih yang hidup di abad ke 2 dan ke 3 hijriyah tapi dibuat seolah-olah berasal dari Rasulullah SAW. Salah satu tokohnya adalah Joseph Scacht dalam bukunya "The Origins Of Mohammadan Juresprudence" dan "An Introduction to Islamic Law." Salah satu ungkapannya adalah 'Kita tidak akan menemukan satu buah hadits hukum yang berasal dari Nabi yang dapat dipertimbangkan shahih'.
Tentu saja orang awam dan terbelakang dengan ajaran Islam akan terkagum-kagum dengan lontaran semacam ini. Dan dengan mudah akan langsung membenarkannya. Padahal, teori itu mudah sekali dipatahkan. Adalah seorang Dr. Mustafa Al-Azhami, seorang peraih gelar doktor pada Universitas Cambridge di Inggris, yang melakukannya dengan mudah. Beliau mengambil sebuah naskah hadits yang dituduhkannya sebagai karangan ulama saja untuk dijadikan bahan penelitian yang menumbangkan tuduhan keji musuh Islam.
Naskah itu milik As-Suhail bin Abu Shalih (w. 138 H). Ayahnya yaitu Abu Shalih adalah seorang murid Abu Hurairah. Sehingga haditsnya punya runtutan rawi yang jelas dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW. Naskah ini mengandung 49 hadits yang setelah diteliti sampai ke generasi ke tiga yaitu generasi Suhail, ternyata jumlah rawinya mencapai 20 sampai 30 orang yang masing-masing berdomisili di beragam penjuru dunia yang berjauhan di masa itu. Sangat mustahil untuk ukuran masa itu mereka berkumpul untuk membuat sebuah hadits palsu sehingga redaksinya bisa mirip persis. Salah satu hadits itu adalah:
'Bila salah seorang dari kamu bangun dari tidurnya, maka hendaklah dia mencuci tangannya, karena dia tidak tahu semalam tangannya berada di mana'.
Dalam naskah Suhail hadits ini ada pada urutan ke 7 dan pada jenjang pertama (tabaqah ula) diriwayatkan oleh 5 orang shahabat yaitu Abu Hurairah, Ibnu Umar, Jabir, Aisyah dan Ali ra. Abu Hurairah sendiri lalu meriwayatkan hadits ini kepada 13 orang tabi`in. Ke-13 orang ini lalu menyebar ke berbagai penjuru dunia. 8 orang tinggal di Madinah, seorang tinggal di Kufah, 2 orang tinggal di Bashrah, seorang tinggal di Yaman dan seorang lagi tinggal di Syam.
Ke-13 tabi`in ini lalu meriwayatkan lagi hadits itu kepada generasi berikutnya Atba`ut-tabi`in dan jumlah mereka menjadi 16 orang. 6 orang tinggal di Madinah, 4 orang di Bashrah, 2 orang di Kufah, 1 orang di Mekkah, 1 orang di Yaman, 1 orang di Khurasan dan 1 orang di Himsh Syam.
Maka amat mustahil ada 16 orang yang domisilinya terpencar-pencar di beragam ujung dunia itu pernah berkumpul bersama pada suatu saat untuk membuat hadits palsu bersama yang redaksinya sama. Atau mustahil pula mereka masing-masing di rumahnya membuat hadits lalu kebetulan semua bisa sama sampai pada tingkat redaksinya. Kalau kejadiannya di masa sekarang ini, mungkin saja bisa dilakukan lewat diskusi di milis atau lewat SMS. Tapi di masa itu untuk menempuh satu kota dengan kota lain dibutuhkan waktu berbulan-bulan dengan naik unta.
Padahal ke 16 orang itu baru dari jalur Abu Hurairah saja. Apabila jumlah rawi itu ditambah dengan yang dari ke 4 shahabat lainnya, maka jumlahnya akan menjadi lebih banyak.
3. Tuduhan Bahwa Hadits Terlalu Banyak
Orang yang awam dengan ilmu hadits pasti dengan mudah akan menganggukkan kepala, manakala mendengar argumen musuh Islam yang mengatakan bahwa secara logika tidak bisa diterima adanya jumlah hadits nabi yang mencapai ratusan ribu. Mereka sering mempertanyakan, "Apakah pekerjaan Nabi itu hanya bicara saja? Pastilah ada banyak sekali hadits palsu."
Padahal adanya hadits yang mencapai ratusan ribu itu sebenarnya hanya karena cara penghitungannya saja. Rupanya para orientalis itu dan para murid-muridnya memang betul-betul bodoh dengan ilmu hadits. Ternyata mereka tidak tahu bagaimana cara menghitung hadits nabi. Mereka menduga bahwa hadits nabi itu hanya matannya saja.
Padahal dalam ilmu hadits, hadits adalah gabungan antara matan dan sanadnya. Karenanya, bila terdapat matan hadits yang sama namun sanadnya berbeda misalnya 10 jalur sanad, tetap akan dihitung sebagai 10 hadits dan bukan satu hadits saja. Dari sisi ini saja sudah terbukti bahwa mereka yang melontarkan tuduhan sebenarnya tidak tahu duduk persoalannya.
Sayang sekali umat Islam tercinta ini ternyata terlalu percaya dengan nama-nama besar orientalis, padahal sikap dan cara mereka mempertanyakan sesuatu sudah mencerminkan bahwa mereka justru sama sekali tidak kompeten untuk bicara masalah hadits. Silahkan belajar saja terlebih dahulu ilmu hadits kepada para ulama, baru kalau sudah punya ilmu sedikit-sedikit dan ada yang masih kurang jelas, silahkan ditanyakan. Sedangkan lancang melemparkan kritik tanpa pernah paham ilmunya, justru mempermalukan diri sendiri. Kita sungguh ikut merasa kasihan dan berduka cita atas kejadian seperti ini.
Pesan Buat Para Pengingkar Hadits
Maka para pengingkar hadits dari kalangan muslimin sebenarnya perlu membuka mata untuk tahu dari manakah sebenarnya pemikiran keliru itu mereka lahap. Tidak lain dari para orientalis yang sejak awal sudah punya niat tidak baik terhadap Islam.
Seharusnya mereka perlu sedikit lebih mawas diri untuk belajar dan memperdalam ilmu agama secara benar, agar tidak terlalu mudah terlena dengan bujuk rayu musuh Islam.
Sayangnya kebanyakan mereka justru terlalu awam dengan ajaran Islam, ditambah terlalu mudah terpesona dengan apa yang lahir dari mulut musuh-musuh Islam. Seolah-olah barat itu sumber kebenaran satu-satunya. Padahal justru barat-lah yang banyak berhutang ilmu pengetahuan kepada dunia Islam.
Terus terang, metodologi penulisan hadits yang ada di dunia Islam ini hanya ada satu-satunya di dunia, bahkan sepanjang sejarah peradaban manusia. Seharusnya, barat itu datang baik-baik untuk melihat dan mengagumi buah karya anak manusia. Ilmu penulisan hadits dengan segala keistimewaannya yang kita warisi ini tidak akan pernah lagi tercipta di muka bumi. Seharusnya, Imam Al-Bukhari, Imam Muslim dan para muhaddits lainnya mendapat pulitzer atau nobel untuk karya mereka. Bahkan mungkin semua jenis penghargaan atas karya cipta yang pernah ada di atas lembaran kerak bumi ini tidak pernah bisa sebanding dengan apa yang telah mereka lakukan.
Cabang ilmu ini telah berdiri tegak dengan gagahnya lebih dari seribu tahun lamanya. Setiap kali ada orang datang mencelanya atau menafikannya, setiap kali punya ilmu ini membuktikan keagungannya.
mencari petunjuk- SERSAN SATU
- Posts : 192
Join date : 27.10.11
Reputation : 6
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
kalau mau lebih waspada terhadap mereka, yaa telitilah kesahihan hadis2 yang mereka sampaikan tidak terkecuali yang mereka sampaikan lewat riwayat2 imam besar seperti Bukhari Muslim, dll..mereka adalah ulama besar yang sangat jujur, menguasai hadis, namun tidak menutup kemungkinan kesalahan tidak terdapat pada riwayat mereka, :
sebagai seorang manusia pasti terkadang melakukan kesalahan, lupa..
lalu pada masa penyalinan selama beratus2 tahun juga sangat mungkin terjadi kesalahan dari pihak sendiri maupun dari pihak orientalis yang sengaja menyusupkan ayat2 aneh kedalamnya..apalagi penyalinan di zaman dahulu belum menggunakan mesin cetak....hanya Quran yang di jaga Allah swt untuk terhindar dari hal2 ini..sedangkan yang lainnya termasuk hadis 'tidak'...
justru yang harusnya waspada, yaa kalau kita langsung meng”iya”kan dan meng”amini” ada seseorang yang menyampaikan ayat2 hadis..
sebagai seorang manusia pasti terkadang melakukan kesalahan, lupa..
lalu pada masa penyalinan selama beratus2 tahun juga sangat mungkin terjadi kesalahan dari pihak sendiri maupun dari pihak orientalis yang sengaja menyusupkan ayat2 aneh kedalamnya..apalagi penyalinan di zaman dahulu belum menggunakan mesin cetak....hanya Quran yang di jaga Allah swt untuk terhindar dari hal2 ini..sedangkan yang lainnya termasuk hadis 'tidak'...
justru yang harusnya waspada, yaa kalau kita langsung meng”iya”kan dan meng”amini” ada seseorang yang menyampaikan ayat2 hadis..
dhans- SERSAN MAYOR
-
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
Bagaimana dengan "Sabda" Nabi di bawah ini :
Laa taktubuu annii wa man kataba annii ghoirol quraani falyamhuhu wahadditsuu falaa harija wa man kadzaba alayya muta'ammidaan falyatabawwa maq'adahu minan nar (riwayat Muslim)
Artinya : Jangan kamu tuliskan apa-apa yang dariku, dan siapa yang menuliskannya daripadaku selain Alquran, hendaklah dia hapus. Dan kabarkan sajalah olehmu apa-apa yang daripadaku itu, hal mana tidaklah menjadi satu dosa. Dan siapa yang melakukan kedustaan terhadapku dengan sengaja, hendaklah dia menempati tempatnya daripada neraka (diriwayatkan oleh Muslim daripada Abu Sa'id al Khudri)
Lantas dalam buku Ikhtisar Musthalah Hadits, tulisan Drs Fatchur Rahman, hal 29 terdapat sabda nabi yang sama tetapi berlainan redaksi
Laa taktibuu annii saian illaal quraan, waman kataba annii saian ghoirol quran falyamhuhu wahadditsuu annii wa laa haroja, wa man kadzaba alayya muta'ammidan falyatabawwa maq 'adahu minan naar (riwayat Muslim).
Artinya : Janganlah kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Alquran. Barangsiapa menuliskan yang dia terima dariku selain Alquran hendaklah ia hapus. Ceeritakan saja yang kamu terima dariku, tidak mengapa. Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya di neraka (Riwayat Muslim).
Aku tidak tahu apakah hadits ini shahih atau palsu ...... paling tidak hadits ini menunjukan bahwa pada zamannya Nabi tidak ada pencatatan hadits ........ sehingga kemungkinan munculnya hadits-hadits palsu sangat besar ........ memang benar apa yang dikatakan saudara dhans.
Laa taktubuu annii wa man kataba annii ghoirol quraani falyamhuhu wahadditsuu falaa harija wa man kadzaba alayya muta'ammidaan falyatabawwa maq'adahu minan nar (riwayat Muslim)
Artinya : Jangan kamu tuliskan apa-apa yang dariku, dan siapa yang menuliskannya daripadaku selain Alquran, hendaklah dia hapus. Dan kabarkan sajalah olehmu apa-apa yang daripadaku itu, hal mana tidaklah menjadi satu dosa. Dan siapa yang melakukan kedustaan terhadapku dengan sengaja, hendaklah dia menempati tempatnya daripada neraka (diriwayatkan oleh Muslim daripada Abu Sa'id al Khudri)
Lantas dalam buku Ikhtisar Musthalah Hadits, tulisan Drs Fatchur Rahman, hal 29 terdapat sabda nabi yang sama tetapi berlainan redaksi
Laa taktibuu annii saian illaal quraan, waman kataba annii saian ghoirol quran falyamhuhu wahadditsuu annii wa laa haroja, wa man kadzaba alayya muta'ammidan falyatabawwa maq 'adahu minan naar (riwayat Muslim).
Artinya : Janganlah kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Alquran. Barangsiapa menuliskan yang dia terima dariku selain Alquran hendaklah ia hapus. Ceeritakan saja yang kamu terima dariku, tidak mengapa. Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya di neraka (Riwayat Muslim).
Aku tidak tahu apakah hadits ini shahih atau palsu ...... paling tidak hadits ini menunjukan bahwa pada zamannya Nabi tidak ada pencatatan hadits ........ sehingga kemungkinan munculnya hadits-hadits palsu sangat besar ........ memang benar apa yang dikatakan saudara dhans.
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
jagona wrote :
Aku tidak tahu apakah hadits ini shahih atau palsu ...... paling tidak hadits ini menunjukan bahwa pada zamannya Nabi tidak ada pencatatan hadits ........ sehingga kemungkinan munculnya hadits-hadits palsu sangat besar ........ memang benar apa yang dikatakan saudara dhans.
iya nih kang jagona, ane rada bingung sm netter satu ini*saudara kita juga sih** ...apa jadinya kalau kita yang mempertanyakan keshahihan hadis malah dianggap kaum orientalis...
dhans- SERSAN MAYOR
-
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
Tidak bisa kita kesampingkan dan Harus juga diwaspadai, Golongan muslim "pelahap" semua Hadits.
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
musicman wrote:Tidak bisa kita kesampingkan dan Harus juga diwaspadai, Golongan muslim "pelahap" semua Hadits.
EEEMMMMMHHHHHH......TAAJJAAAAMMMMMMMM....!!!
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
dhans wrote:jagona wrote :
Aku tidak tahu apakah hadits ini shahih atau palsu ...... paling tidak hadits ini menunjukan bahwa pada zamannya Nabi tidak ada pencatatan hadits ........ sehingga kemungkinan munculnya hadits-hadits palsu sangat besar ........ memang benar apa yang dikatakan saudara dhans.
iya nih kang jagona, ane rada bingung sm netter satu ini*saudara kita juga sih** ...apa jadinya kalau kita yang mempertanyakan keshahihan hadis malah dianggap kaum orientalis...
halahhhh...paling paling ngejawab pake COPASAN ARTIKEL....
dah males ane nanggepinnya...
modal cuman GEMES sama KESEL......tapi mau berhujah kagak mampu...
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
mang odoy wrote:dhans wrote:jagona wrote :
Aku tidak tahu apakah hadits ini shahih atau palsu ...... paling tidak hadits ini menunjukan bahwa pada zamannya Nabi tidak ada pencatatan hadits ........ sehingga kemungkinan munculnya hadits-hadits palsu sangat besar ........ memang benar apa yang dikatakan saudara dhans.
iya nih kang jagona, ane rada bingung sm netter satu ini*saudara kita juga sih** ...apa jadinya kalau kita yang mempertanyakan keshahihan hadis malah dianggap kaum orientalis...
halahhhh...paling paling ngejawab pake COPASAN ARTIKEL....
dah males ane nanggepinnya...
modal cuman GEMES sama KESEL......tapi mau berhujah kagak mampu...
coba geh mang jelasin copasan aku mengenai sabda nabi di bawah ini, jangan hanya kukulutus seperti itu ..................... okey.
ini "haditsnya" :
Laa taktubuu annii saian illaal quraan, waman kataba annii saian ghoirol quran falyamhuhu wahadditsuu annii wa laa haroja, wa man kadzaba alayya muta'ammidan falyatabawwa maq 'adahu minan naar (riwayat Muslim).
Artinya : Janganlah kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Alquran. Barangsiapa menuliskan yang dia terima dariku selain Alquran hendaklah ia hapus. Ceeritakan saja yang kamu terima dariku, tidak mengapa. Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya di neraka (Riwayat Muslim).
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
musicman wrote:Tidak bisa kita kesampingkan dan Harus juga diwaspadai, Golongan muslim "pelahap" semua Hadits.
kayanya golongan ini yang "mayoritas", sampe-sampe "hubul wathon minal iman" juga disangkanya hadits nabi.
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
http://mubhar.wordpress.com/2011/11/26/metode-mengetahui-hadits-munkar-dan-palsu/
Diriwayatkan oleh al-Khatib dari Jubair bin Mut’im, dia berkata: Rasulullah Saw bersabda:
« مَا حَدَّثْتُمْ عَنِّي مِمَّا تَعْرِفُوْنَهُ فَخُذُوْهُ ، وَمَا حَدَّثْتُمْ عَنِّي مِمَّا تُنْكِرُوْنَهُ فَلَا تَأْخُذُوْا بِهِ، فَإِنِّي لَا أَقُوْلُ الْمُنْكَرَ »
Apa yang kalian riwayatkan dariku dan kalian mengetahui (kebenaran)nya ambillah (amalkanlah), dan apa yang kalian riwayatkan dariku sedang kalian mengingkari (kebenaran)nya maka janganlah kalian mengambilnya, karena sesungguhnya aku tidak mengatakan hal yang munkar.
Dan diriwayatkan pula oleh Ibn al-Jawzy darinya (Jubair bin Mut’im) sabda Nabi:
” مَا حَدَّثْتُمْ عَنِّى بِمَا تُنْكِرُوْنَهُ فَلَا تَأْخُذُوْهُ فَإِنِّى لَا أَقُوْلُ الْمُنْكَرْ “
Apa yang yang kalian riwayatkan dariku sedang kalian mengingkarinya, maka janganlah kalian mengambilnya karena sesungguhnya aku tidak berkata sesuatu yang munkar.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari ‘Abd al-Malik bin Sa’id bin Suwayd, dari Abu Usayd, dari Abu Humayd al al-Sa’idy bahwasanya Nabi Saw bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمْ الْحَدِيثَ عَنِّي تَعْرِفُهُ قُلُوبُكُمْ وَتَلِينُ لَهُ أَشْعَارُكُمْ وَأَبْشَارُكُمْ وَتَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْكُمْ قَرِيبٌ فَأَنَا أَوْلَاكُمْ بِهِ وَإِذَا سَمِعْتُمْ الْحَدِيثَ عَنِّي تُنْكِرُهُ قُلُوبُكُمْ وَتَنْفِرُ أَشْعَارُكُمْ وَأَبْشَارُكُمْ وَتَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْكُمْ بَعِيدٌ فَأَنَا أَبْعَدُكُمْ مِنْهُ
Jika kalian mendengarkan satu hadis yang dariku dimana hatimu mengenalinya (dengan baik), perasaan kalian menjadi lembut karenanya, dan kalian mendapatinya sangat dekat (akrab) dengan kalian, maka aku lebih pantas bagi kalian, dan jika kalian mendengar satu hadis dariku dimana hatimu mengingkarinya dan jiwa kalian membencinya, dan kalian mendapatinya sangat jauh dari perkara) kalian, maka aku lebih jauh lagi dari (mengatakan) perkara itu.
Diriwayatkan oleh al-Khatib dari Abu Shalih dari Abu Hurayrah, dari Nabi Saw bahwasanya beliau bersabda:
سَيَأْتِيْكُمْ عَنِّي أَحَادِيْثُ مُخْتَلِفَة ، فَمَا جَاءَكُمْ مُوَافِقًا لِكِتَابِ اللهِ تَعَالَى وَلِسُنَّتِي فَهُوَ مِنِّي، وَمَا جَاءَكُمْ مُخَالِفًا لِكِتَابِ اللهِ تَعَالَى وَلَسُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
Akan datang kepada kalian hadis-hadis yang berbeda (periwayatannya) dariku, jika kalian mendapatinya sejalan dengan kitab Allah (al-Qur’an) dan Sunnahku, maka hadis itu dariku. Dan apa yang datang kepada kalian bertentangan dengan kitab Allah dan Sunnahku, maka itu bukan berasal dariku.
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
Jagona wrote:Bagaimana dengan "Sabda" Nabi di bawah ini :
Laa taktubuu annii wa man kataba annii ghoirol quraani falyamhuhu wahadditsuu falaa harija wa man kadzaba alayya muta'ammidaan falyatabawwa maq'adahu minan nar (riwayat Muslim)
Artinya : Jangan kamu tuliskan apa-apa yang dariku, dan siapa yang menuliskannya daripadaku selain Alquran, hendaklah dia hapus. Dan kabarkan sajalah olehmu apa-apa yang daripadaku itu, hal mana tidaklah menjadi satu dosa. Dan siapa yang melakukan kedustaan terhadapku dengan sengaja, hendaklah dia menempati tempatnya daripada neraka (diriwayatkan oleh Muslim daripada Abu Sa'id al Khudri)
Lantas dalam buku Ikhtisar Musthalah Hadits, tulisan Drs Fatchur Rahman, hal 29 terdapat sabda nabi yang sama tetapi berlainan redaksi
Laa taktibuu annii saian illaal quraan, waman kataba annii saian ghoirol quran falyamhuhu wahadditsuu annii wa laa haroja, wa man kadzaba alayya muta'ammidan falyatabawwa maq 'adahu minan naar (riwayat Muslim).
Artinya : Janganlah kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Alquran. Barangsiapa menuliskan yang dia terima dariku selain Alquran hendaklah ia hapus. Ceeritakan saja yang kamu terima dariku, tidak mengapa. Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya di neraka (Riwayat Muslim).
Aku tidak tahu apakah hadits ini shahih atau palsu ...... paling tidak hadits ini menunjukan bahwa pada zamannya Nabi tidak ada pencatatan hadits ........ sehingga kemungkinan munculnya hadits-hadits palsu sangat besar ........ memang benar apa yang dikatakan saudara dhans.
kang jagona inkar hadits kok percaya hadits? heheeee...... maaf
"Janganlah kalian menulis sesuatu selain al-quran! Barangsiapa yang menulis sesuatu dariku selain al-quran, maka hapuslah" (HR.Muslim).
Hadits ini nyata bentuk pelarangan menulis selain al-quran, terutama perkataan Nabi (hadits) secara mutlak. Namun lain pihak, pelarangan Nabi lebih pada kekhawatiran beliau terhadap kemungkinannya bercampurnya antara Al-quran dan As-sunah.
Sisi lain, Ahmad dalam al-musnad dan Abu daud dalam al-sunan meriwayatkan, bahwa Abdullah ibn amr ibn al-ash memiliki koleksi hadits yang ditulis pada sebuah buku (namanya Al-shadiqah). Hingga suatu ketika diingatkan,"apakah engkau akan menulis segala sesuatu dari Nabi, sementara beliau hanyalah manusia yang bisa berkata dalam kondisi marah atau ramah?"namun setelah diadukan pada Rasulullah, beliau mengijinkannya,"Tulislah! Demi dzat yg jiwaku dalam kekuasaanNYA, tidak keluar dariku kecuali kebenaran" kata Nabi sambil meletakkan tangan dimulutnya.
Riwayat lain, Ibn amr bertanya,"Bisakah aku mengikat ilmu?" Nabi menjawab, "Bisa!" Ibn amr bertanya lagi, "dengan apakah ilmu itu ku ikat?" Nabi menjawab, "Dengan tulisan". (HR.Thabrani, lihat al-manhal al-latif fi ushul al-hadits as-syarif: 16-18).
Bahkan Abu hurairah berkata,"Tak ada seorang Shahabat nabi yang memiliki koleksi hadits lebih banyak dariku kecuali Abdullah ibn amr ibn al-ash. Dia pandai menulis sedangkan aku tidak". (HR.Bukhari dan Tirmidzi)
KOMENTAR ULAMA'
1. Ibn Qutaibah
ada 2 teori:
pertama, teori Nasikh dan mansukh. Nabi pada awalnya melarang, akan tetapi setelah hadits beliau banyak yg tersiar, beliau menganggapnya perlu ditulis.
kedua, lisensi penulisan hanya pada Abdullah ibn amr, karna melihat kapasitasnya telah hafal kitab-kitab suci terdahulu.
Namun teori kedua ini dianggap lemah, krn al-quran yg dijaga ejaan dan hurufnya saja boleh ditulis, apalagi hadits yg menurut banyak ulama boleh diriwayatkan maknanya saja (al-riwayah bil ma'na)?
2. Al-khathabi
dalam syarh mukhtasar sunan abi daud dijelaskan bhw larangan penulisan lebih dahulu, disusul dengan kebolehan menulis. (Manhaj an-naqd fi ulumil hadits: 41-42)
3. Muhammad ibn alawi almaliki
"Sebenarnya tak ada kontradiksi antara dua hadits tsb. Telah banyak ulama melakukan riset terhadap hadits-hadits tsb. Dan kesimpulan paling bisa diterima adalah hadits-hadits yg melarang penulisan telah direvisi (mansukh)". (lebih lengkap lihat Al-manhal: 17-20)
Kesimpulannya, sumber hukum kedua (sunah) sebenarnya telah terbukukan di era Rasulullah, namun penulisan sunah tidaklah sama dengan Quran yg telah dibukukan secara resmi dan disimpan dikediaman Nabi. Dan hadits merupakan penguat al-quran (ta'kid), penjelas al-quran (bayan), penjelas terhadap ayat al-quran yg merefisi dan direfisi (nasikh-mansukh), dan menetapkan hukum baru yang tak disebut dalam al-quran....
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
frontline defender wrote:http://mubhar.wordpress.com/2011/11/26/metode-mengetahui-hadits-munkar-dan-palsu/Diriwayatkan oleh al-Khatib dari Jubair bin Mut’im, dia berkata: Rasulullah Saw bersabda:
« مَا حَدَّثْتُمْ عَنِّي مِمَّا تَعْرِفُوْنَهُ فَخُذُوْهُ ، وَمَا حَدَّثْتُمْ عَنِّي مِمَّا تُنْكِرُوْنَهُ فَلَا تَأْخُذُوْا بِهِ، فَإِنِّي لَا أَقُوْلُ الْمُنْكَرَ »
Apa yang kalian riwayatkan dariku dan kalian mengetahui (kebenaran)nya ambillah (amalkanlah), dan apa yang kalian riwayatkan dariku sedang kalian mengingkari (kebenaran)nya maka janganlah kalian mengambilnya, karena sesungguhnya aku tidak mengatakan hal yang munkar.
Dan diriwayatkan pula oleh Ibn al-Jawzy darinya (Jubair bin Mut’im) sabda Nabi:
” مَا حَدَّثْتُمْ عَنِّى بِمَا تُنْكِرُوْنَهُ فَلَا تَأْخُذُوْهُ فَإِنِّى لَا أَقُوْلُ الْمُنْكَرْ “
Apa yang yang kalian riwayatkan dariku sedang kalian mengingkarinya, maka janganlah kalian mengambilnya karena sesungguhnya aku tidak berkata sesuatu yang munkar.Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari ‘Abd al-Malik bin Sa’id bin Suwayd, dari Abu Usayd, dari Abu Humayd al al-Sa’idy bahwasanya Nabi Saw bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمْ الْحَدِيثَ عَنِّي تَعْرِفُهُ قُلُوبُكُمْ وَتَلِينُ لَهُ أَشْعَارُكُمْ وَأَبْشَارُكُمْ وَتَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْكُمْ قَرِيبٌ فَأَنَا أَوْلَاكُمْ بِهِ وَإِذَا سَمِعْتُمْ الْحَدِيثَ عَنِّي تُنْكِرُهُ قُلُوبُكُمْ وَتَنْفِرُ أَشْعَارُكُمْ وَأَبْشَارُكُمْ وَتَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْكُمْ بَعِيدٌ فَأَنَا أَبْعَدُكُمْ مِنْهُ
Jika kalian mendengarkan satu hadis yang dariku dimana hatimu mengenalinya (dengan baik), perasaan kalian menjadi lembut karenanya, dan kalian mendapatinya sangat dekat (akrab) dengan kalian, maka aku lebih pantas bagi kalian, dan jika kalian mendengar satu hadis dariku dimana hatimu mengingkarinya dan jiwa kalian membencinya, dan kalian mendapatinya sangat jauh dari perkara) kalian, maka aku lebih jauh lagi dari (mengatakan) perkara itu.Diriwayatkan oleh al-Khatib dari Abu Shalih dari Abu Hurayrah, dari Nabi Saw bahwasanya beliau bersabda:
سَيَأْتِيْكُمْ عَنِّي أَحَادِيْثُ مُخْتَلِفَة ، فَمَا جَاءَكُمْ مُوَافِقًا لِكِتَابِ اللهِ تَعَالَى وَلِسُنَّتِي فَهُوَ مِنِّي، وَمَا جَاءَكُمْ مُخَالِفًا لِكِتَابِ اللهِ تَعَالَى وَلَسُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
Akan datang kepada kalian hadis-hadis yang berbeda (periwayatannya) dariku, jika kalian mendapatinya sejalan dengan kitab Allah (al-Qur’an) dan Sunnahku, maka hadis itu dariku. Dan apa yang datang kepada kalian bertentangan dengan kitab Allah dan Sunnahku, maka itu bukan berasal dariku.
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
halow semua, assalamu'alaikum
tetep jaga Ukhuwah, hindari saling tunjuk menunjuk dan mengklaim seseorang ini dan itu, karena siapa yg tahu kalau ia memang seperti apa yg kita kira atau fikirkan... semoga kita terhindar dari murka ALLAH...
tetep jaga Ukhuwah, hindari saling tunjuk menunjuk dan mengklaim seseorang ini dan itu, karena siapa yg tahu kalau ia memang seperti apa yg kita kira atau fikirkan... semoga kita terhindar dari murka ALLAH...
bahdar- SERSAN MAYOR
-
Posts : 259
Kepercayaan : Islam
Join date : 23.12.11
Reputation : 5
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
bahdar wrote:halow semua, assalamu'alaikum
tetep jaga Ukhuwah, hindari saling tunjuk menunjuk dan mengklaim seseorang ini dan itu, karena siapa yg tahu kalau ia memang seperti apa yg kita kira atau fikirkan... semoga kita terhindar dari murka ALLAH...
Ha ha ha ha ............... aku tidak seperti apa yang anda kira ......... hati-hati lokh salah menuduh orang kena murka ALLAH ...................... okey
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
hamba tuhan wrote:Jagona wrote:Bagaimana dengan "Sabda" Nabi di bawah ini :
Laa taktubuu annii wa man kataba annii ghoirol quraani falyamhuhu wahadditsuu falaa harija wa man kadzaba alayya muta'ammidaan falyatabawwa maq'adahu minan nar (riwayat Muslim)
Artinya : Jangan kamu tuliskan apa-apa yang dariku, dan siapa yang menuliskannya daripadaku selain Alquran, hendaklah dia hapus. Dan kabarkan sajalah olehmu apa-apa yang daripadaku itu, hal mana tidaklah menjadi satu dosa. Dan siapa yang melakukan kedustaan terhadapku dengan sengaja, hendaklah dia menempati tempatnya daripada neraka (diriwayatkan oleh Muslim daripada Abu Sa'id al Khudri)
Lantas dalam buku Ikhtisar Musthalah Hadits, tulisan Drs Fatchur Rahman, hal 29 terdapat sabda nabi yang sama tetapi berlainan redaksi
Laa taktibuu annii saian illaal quraan, waman kataba annii saian ghoirol quran falyamhuhu wahadditsuu annii wa laa haroja, wa man kadzaba alayya muta'ammidan falyatabawwa maq 'adahu minan naar (riwayat Muslim).
Artinya : Janganlah kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Alquran. Barangsiapa menuliskan yang dia terima dariku selain Alquran hendaklah ia hapus. Ceeritakan saja yang kamu terima dariku, tidak mengapa. Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya di neraka (Riwayat Muslim).
Aku tidak tahu apakah hadits ini shahih atau palsu ...... paling tidak hadits ini menunjukan bahwa pada zamannya Nabi tidak ada pencatatan hadits ........ sehingga kemungkinan munculnya hadits-hadits palsu sangat besar ........ memang benar apa yang dikatakan saudara dhans.
kang jagona inkar hadits kok percaya hadits? heheeee...... maaf
"Janganlah kalian menulis sesuatu selain al-quran! Barangsiapa yang menulis sesuatu dariku selain al-quran, maka hapuslah" (HR.Muslim).
Hadits ini nyata bentuk pelarangan menulis selain al-quran, terutama perkataan Nabi (hadits) secara mutlak. Namun lain pihak, pelarangan Nabi lebih pada kekhawatiran beliau terhadap kemungkinannya bercampurnya antara Al-quran dan As-sunah.
Sisi lain, Ahmad dalam al-musnad dan Abu daud dalam al-sunan meriwayatkan, bahwa Abdullah ibn amr ibn al-ash memiliki koleksi hadits yang ditulis pada sebuah buku (namanya Al-shadiqah). Hingga suatu ketika diingatkan,"apakah engkau akan menulis segala sesuatu dari Nabi, sementara beliau hanyalah manusia yang bisa berkata dalam kondisi marah atau ramah?"namun setelah diadukan pada Rasulullah, beliau mengijinkannya,"Tulislah! Demi dzat yg jiwaku dalam kekuasaanNYA, tidak keluar dariku kecuali kebenaran" kata Nabi sambil meletakkan tangan dimulutnya.
Riwayat lain, Ibn amr bertanya,"Bisakah aku mengikat ilmu?" Nabi menjawab, "Bisa!" Ibn amr bertanya lagi, "dengan apakah ilmu itu ku ikat?" Nabi menjawab, "Dengan tulisan". (HR.Thabrani, lihat al-manhal al-latif fi ushul al-hadits as-syarif: 16-18).
Bahkan Abu hurairah berkata,"Tak ada seorang Shahabat nabi yang memiliki koleksi hadits lebih banyak dariku kecuali Abdullah ibn amr ibn al-ash. Dia pandai menulis sedangkan aku tidak". (HR.Bukhari dan Tirmidzi)
KOMENTAR ULAMA'
1. Ibn Qutaibah
ada 2 teori:
pertama, teori Nasikh dan mansukh. Nabi pada awalnya melarang, akan tetapi setelah hadits beliau banyak yg tersiar, beliau menganggapnya perlu ditulis.
kedua, lisensi penulisan hanya pada Abdullah ibn amr, karna melihat kapasitasnya telah hafal kitab-kitab suci terdahulu.
Namun teori kedua ini dianggap lemah, krn al-quran yg dijaga ejaan dan hurufnya saja boleh ditulis, apalagi hadits yg menurut banyak ulama boleh diriwayatkan maknanya saja (al-riwayah bil ma'na)?
2. Al-khathabi
dalam syarh mukhtasar sunan abi daud dijelaskan bhw larangan penulisan lebih dahulu, disusul dengan kebolehan menulis. (Manhaj an-naqd fi ulumil hadits: 41-42)
3. Muhammad ibn alawi almaliki
"Sebenarnya tak ada kontradiksi antara dua hadits tsb. Telah banyak ulama melakukan riset terhadap hadits-hadits tsb. Dan kesimpulan paling bisa diterima adalah hadits-hadits yg melarang penulisan telah direvisi (mansukh)". (lebih lengkap lihat Al-manhal: 17-20)
Kesimpulannya, sumber hukum kedua (sunah) sebenarnya telah terbukukan di era Rasulullah, namun penulisan sunah tidaklah sama dengan Quran yg telah dibukukan secara resmi dan disimpan dikediaman Nabi. Dan hadits merupakan penguat al-quran (ta'kid), penjelas al-quran (bayan), penjelas terhadap ayat al-quran yg merefisi dan direfisi (nasikh-mansukh), dan menetapkan hukum baru yang tak disebut dalam al-quran....
Silakan aja anda menuduh aku ingkar kadits ........................
lantas membaca postingan anda di atas, aku menangkap beberapa hal ;
1. bahwa ternyata sejak zaman Rasulullah sudah ada orang-orang yang tidak taat kepada sabdanya ......... temasuk manusia macxam apa yang demikian itu ?
2. ternyata Rasulullah sendiri tidak konsisten (menurut postingan anda), di satu sisi melarang penulisan selain Alquran, di sisi lain mengijinkan Abdullah ibn amr ibn al-ash untuk menuliskan haditsnya. .......... benarkah demikian ? ........ menurut aku tidak mungkin Rasulullah mengubah pendiriannya seperti itu.
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
Jagona wrote:bahdar wrote:halow semua, assalamu'alaikum
tetep jaga Ukhuwah, hindari saling tunjuk menunjuk dan mengklaim seseorang ini dan itu, karena siapa yg tahu kalau ia memang seperti apa yg kita kira atau fikirkan... semoga kita terhindar dari murka ALLAH...
Ha ha ha ha ............... aku tidak seperti apa yang anda kira ......... hati-hati lokh salah menuduh orang kena murka ALLAH ...................... okey
kan hanya menginatkan loh saudaraku jagona...dan semoga kita terhindar dr murkanya ALLAH...
bahdar- SERSAN MAYOR
-
Posts : 259
Kepercayaan : Islam
Join date : 23.12.11
Reputation : 5
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
bahdar wrote:Jagona wrote:bahdar wrote:halow semua, assalamu'alaikum
tetep jaga Ukhuwah, hindari saling tunjuk menunjuk dan mengklaim seseorang ini dan itu, karena siapa yg tahu kalau ia memang seperti apa yg kita kira atau fikirkan... semoga kita terhindar dari murka ALLAH...
Ha ha ha ha ............... aku tidak seperti apa yang anda kira ......... hati-hati lokh salah menuduh orang kena murka ALLAH ...................... okey
kan hanya menginatkan loh saudaraku jagona...dan semoga kita terhindar dr murkanya ALLAH...
silakan aja anda berklilah ....... ALLAH Mahatahu kok ........... okey
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
yang punya tret udah mabur dari kapan tau..yang tersisa perselisihan lg deh...
payah deh bung TS...tanggung jawab dikit napa...
payah deh bung TS...tanggung jawab dikit napa...
dhans- SERSAN MAYOR
-
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30
Re: waspada golongan orientalis pengingkar hadits
Jagona wrote:hamba tuhan wrote:Jagona wrote:Bagaimana dengan "Sabda" Nabi di bawah ini :
Laa taktubuu annii wa man kataba annii ghoirol quraani falyamhuhu wahadditsuu falaa harija wa man kadzaba alayya muta'ammidaan falyatabawwa maq'adahu minan nar (riwayat Muslim)
Artinya : Jangan kamu tuliskan apa-apa yang dariku, dan siapa yang menuliskannya daripadaku selain Alquran, hendaklah dia hapus. Dan kabarkan sajalah olehmu apa-apa yang daripadaku itu, hal mana tidaklah menjadi satu dosa. Dan siapa yang melakukan kedustaan terhadapku dengan sengaja, hendaklah dia menempati tempatnya daripada neraka (diriwayatkan oleh Muslim daripada Abu Sa'id al Khudri)
Lantas dalam buku Ikhtisar Musthalah Hadits, tulisan Drs Fatchur Rahman, hal 29 terdapat sabda nabi yang sama tetapi berlainan redaksi
Laa taktibuu annii saian illaal quraan, waman kataba annii saian ghoirol quran falyamhuhu wahadditsuu annii wa laa haroja, wa man kadzaba alayya muta'ammidan falyatabawwa maq 'adahu minan naar (riwayat Muslim).
Artinya : Janganlah kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Alquran. Barangsiapa menuliskan yang dia terima dariku selain Alquran hendaklah ia hapus. Ceeritakan saja yang kamu terima dariku, tidak mengapa. Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya di neraka (Riwayat Muslim).
Aku tidak tahu apakah hadits ini shahih atau palsu ...... paling tidak hadits ini menunjukan bahwa pada zamannya Nabi tidak ada pencatatan hadits ........ sehingga kemungkinan munculnya hadits-hadits palsu sangat besar ........ memang benar apa yang dikatakan saudara dhans.
kang jagona inkar hadits kok percaya hadits? heheeee...... maaf
"Janganlah kalian menulis sesuatu selain al-quran! Barangsiapa yang menulis sesuatu dariku selain al-quran, maka hapuslah" (HR.Muslim).
Hadits ini nyata bentuk pelarangan menulis selain al-quran, terutama perkataan Nabi (hadits) secara mutlak. Namun lain pihak, pelarangan Nabi lebih pada kekhawatiran beliau terhadap kemungkinannya bercampurnya antara Al-quran dan As-sunah.
Sisi lain, Ahmad dalam al-musnad dan Abu daud dalam al-sunan meriwayatkan, bahwa Abdullah ibn amr ibn al-ash memiliki koleksi hadits yang ditulis pada sebuah buku (namanya Al-shadiqah). Hingga suatu ketika diingatkan,"apakah engkau akan menulis segala sesuatu dari Nabi, sementara beliau hanyalah manusia yang bisa berkata dalam kondisi marah atau ramah?"namun setelah diadukan pada Rasulullah, beliau mengijinkannya,"Tulislah! Demi dzat yg jiwaku dalam kekuasaanNYA, tidak keluar dariku kecuali kebenaran" kata Nabi sambil meletakkan tangan dimulutnya.
Riwayat lain, Ibn amr bertanya,"Bisakah aku mengikat ilmu?" Nabi menjawab, "Bisa!" Ibn amr bertanya lagi, "dengan apakah ilmu itu ku ikat?" Nabi menjawab, "Dengan tulisan". (HR.Thabrani, lihat al-manhal al-latif fi ushul al-hadits as-syarif: 16-18).
Bahkan Abu hurairah berkata,"Tak ada seorang Shahabat nabi yang memiliki koleksi hadits lebih banyak dariku kecuali Abdullah ibn amr ibn al-ash. Dia pandai menulis sedangkan aku tidak". (HR.Bukhari dan Tirmidzi)
KOMENTAR ULAMA'
1. Ibn Qutaibah
ada 2 teori:
pertama, teori Nasikh dan mansukh. Nabi pada awalnya melarang, akan tetapi setelah hadits beliau banyak yg tersiar, beliau menganggapnya perlu ditulis.
kedua, lisensi penulisan hanya pada Abdullah ibn amr, karna melihat kapasitasnya telah hafal kitab-kitab suci terdahulu.
Namun teori kedua ini dianggap lemah, krn al-quran yg dijaga ejaan dan hurufnya saja boleh ditulis, apalagi hadits yg menurut banyak ulama boleh diriwayatkan maknanya saja (al-riwayah bil ma'na)?
2. Al-khathabi
dalam syarh mukhtasar sunan abi daud dijelaskan bhw larangan penulisan lebih dahulu, disusul dengan kebolehan menulis. (Manhaj an-naqd fi ulumil hadits: 41-42)
3. Muhammad ibn alawi almaliki
"Sebenarnya tak ada kontradiksi antara dua hadits tsb. Telah banyak ulama melakukan riset terhadap hadits-hadits tsb. Dan kesimpulan paling bisa diterima adalah hadits-hadits yg melarang penulisan telah direvisi (mansukh)". (lebih lengkap lihat Al-manhal: 17-20)
Kesimpulannya, sumber hukum kedua (sunah) sebenarnya telah terbukukan di era Rasulullah, namun penulisan sunah tidaklah sama dengan Quran yg telah dibukukan secara resmi dan disimpan dikediaman Nabi. Dan hadits merupakan penguat al-quran (ta'kid), penjelas al-quran (bayan), penjelas terhadap ayat al-quran yg merefisi dan direfisi (nasikh-mansukh), dan menetapkan hukum baru yang tak disebut dalam al-quran....
Silakan aja anda menuduh aku ingkar kadits ........................
lantas membaca postingan anda di atas, aku menangkap beberapa hal ;
1. bahwa ternyata sejak zaman Rasulullah sudah ada orang-orang yang tidak taat kepada sabdanya ......... temasuk manusia macxam apa yang demikian itu ?
2. ternyata Rasulullah sendiri tidak konsisten (menurut postingan anda), di satu sisi melarang penulisan selain Alquran, di sisi lain mengijinkan Abdullah ibn amr ibn al-ash untuk menuliskan haditsnya. .......... benarkah demikian ? ........ menurut aku tidak mungkin Rasulullah mengubah pendiriannya seperti itu.
saya angkat tangan aja deh kalo kang jagona gak mau bedah dr segi teori Nasikh dan mansukh..... malah pertanyaannya bajibun ntuh,,,,, heheeeeeeeeeeee
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Similar topics
» hadits 72 golongan
» Hadits Tentang 73 golongan
» Pandangan Orientalis Terhadap Hadits
» kritik hadits versi orientalis
» maksud hadits terpecah 73 golongan
» Hadits Tentang 73 golongan
» Pandangan Orientalis Terhadap Hadits
» kritik hadits versi orientalis
» maksud hadits terpecah 73 golongan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik